SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  31
Télécharger pour lire hors ligne
KATA PENGANTAR                                                                     DAFTAR ISI

Lahan kehutanan yang masih belum termanfaatkan oleh penanaman                                                                                                          Hal
tanaman produksi masih sangat luas, oleh karenanya diperlukan
                                                                         KATA PENGANTAR ................................................................                  i
koordinasi dan Kementerian Pertanian dengan Kementerian kehutanan
                                                                         DAFTAR ISI .............................................................................        ii
untuk dapat memanfaatkan lahan-lahan kehutananan yang dekat
                                                                         DAFTAR LAMPIRAN ................................................................               iii
dengan pemukiman penduduk agar produktf dan bisa memberi manfaat
bagi masyarakat sekitar hutan tersebut. Salah satu kegiatan yang
                                                                          I.     PENDAHULUAN ............................................................               1
dicobakan dalam rangka pemanfaatan hutan sekitar pemukiman yang
                                                                                 1. Latar Belakang ...........................................................          1
terjangkau untuk suatu kegiatan produksi adalah pengembangan
                                                                                 2. Tujuan .........................................................................    2
komoditas peternakan, baik ternak sapi potong, kambing/domba atau
                                                                                 3. Sasaran .......................................................................     3
unggas lokal (ayam lokal dan itik).
                                                                                 4. Keluaran ......................................................................     3
Upaya tersebut telah dimulai dalam skala kecil pada tahun 2011 untuk
                                                                          II.    PELAKSANAAN TAHUN 2012 ........................................                        4
memantapkan pola pengembangannya dalam skala yang lebih besar.
                                                                                 1. Prinsip Pelaksanaan ....................................................            4
Tahun 2012 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
                                                                                 2. Pelaksana ....................................................................      4
kembali mengalokasikan dana bantuan sosial di 10 lokasi di Pulau Jawa
                                                                                 3. Lokasi Kegiatan ...........................................................         5
untuk menjadi demplot pengembangan ternak dan pemanfaatan lahan
                                                                                 4. Pemanfaatan Dana ......................................................             6
kehutanan. Pola yang diterapkan sebetulnya tidak jauh berbeda
                                                                                 5. Tahap Pelaksanaan .....................................................             8
dengan pola integrasi ternak dengan tanaman yang ditambah dengan
kegiatan untuk mengelola lahan kehutanan. Diharapkan agar pola ini
                                                                         III.    INDIKATOR KEBERHASILAN .......................................                        10
dapat mendukung pengembangan sapi potong dan komoditas yang
dipilih lainnya dalam program-program yang ada di lingkup Direktorat
                                                                         IV.     PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN ............................                               11
Jenderal peternakan dan Kesehatan Hewan.
                                                                          V.     PEMANTAUAN DAN PELAPORAN ................................                             12
Pedoman Umum ini merupakan acuan pelaksanaan kegiatan di daerah
yang mendapat alokasi dana APBN atau sebagai acuan bagi daerah
                                                                          V.     PENUTUP .......................................................................       13
lain yang ingin mengembangkan pola yang sama. Oleh karenanya
diperlukan optimalisasi peran pendampingan Dinas Peternakan agar
                                                                         LAMPIRAN ................................................................................     14
peternak di lokasi kegiatan ini dapat melaksanakan kegiatan ini dengan
baik.
                                        Jakarta, Desember 2011
                                       Direktur Pakan Ternak


                                       Ir. Mursyid Ma’sum, M.Agr
                                   i                                                                                    ii
DAFTAR LAMPIRAN                                   PEDOMAN UMUM
                                                             PENGEMBANGAN HPT DI LAHAN KEHUTANAN
                                                                         TAHUN 2012
Lampiran                                      Hal
                                                                            I. PENDAHULUAN
   1.      Daftar lokasi penerima APBN 2011   15
   2.      Form laporan Provinsi              16    1. Latar Belakang
   3.      Form laporan Kabupaten/Kota        17
   4.      Jenis Benih/Bibit Hijauan Pakan    18       Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai
           Ternak                                      tugas berat dalam program pencapaian swasembada daging sapi dan
                                                       kerbau (PSDSK) tahun 2014. Lima kegiatan pokok dan 13 langkah
                                                       operasional telah ditetapkan dalam Blue Print PSDSK tersebut.
                                                       Untuk mendukung pencapaian program yaitu peningkatan populasi
                                                       ternak sapi potong maka diperlukan upaya terobosan agar tujuan
                                                       dapat lebih cepat tercapai, salah satu upaya tersebut adalah
                                                       optimalisasi pemanfaatan lahan kehutanan untuk pengembangan
                                                       ternak sapi potong yang dapat berperan dalam pengembangan
                                                       peternakan skala nasional.

                                                       Lahan kehutanan di Indonesia masih sangat luas, kawasan lahan
                                                       yang terletak di sekitar pemukiman penduduk harus juga dapat
                                                       dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif guna memberi mafaat
                                                       pada masyarakat sekitar. Salah satu kegiatan yang mulai
                                                       diaplikasikan tahun 2011 dan dilanjutkan pada 2012 adalah dengan
                                                       memberdayakan masyarakat sekitar hutan dalam pengembangan
                                                       peternakan. Adanya pemeliharaan ternak di sekitar hutan dengan
                                                       memanfaatkan lahan kehutanan untuk usaha peternakan dan
                                                       penanaman hijauan pakan ternak diharapkan dapat membantu
                                                       masyarakat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan dan juga
                                                       membantu Pemerintah dalam memanfaatkan lahan-lahan yang belum
                                                       termanfaatkan serta membantu pemulihan kondisi lahan menjadi
                                                       lebih subur dengan adanya ternak yang dapat menghasilkan kotoran
                                                       yang kemudian berfungsi sebagai pupuk organik.

                                                       Kegiatan pemanfaatan lahan kehutanan bagi pengembangan ternak
                                                       ini adalah yang kedua kali dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
                              iii
                                                                                                                     1
Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam upaya mendukung                 3. Sasaran
   program      pengembangan     peternakan,   khususnya      program
                                                                           Melalui kegiatan pemanfaatan lahan kehutanan untuk kegiatan
   swasembada daging sapi dan kerbau tahun 2014. Pola yang
                                                                           peternakan dan penanaman hijauan pakan ternak diharapkan
   diterapkan dimodifikasi dari pola integrasi tenak yang biasanya
                                                                           tercapainya beberapa sasaran kegiatan, yaitu :
   dilaksanakan di lokasi perkebunan atau tanaman pangan dan
   hortikultura. Tentunya pada awal pelaksanaannya sangat diperlukan       (1)   Pemanfaatan lahan kehutanan untuk penanaman hijauan pakan
   koordinasi antar instansi terkait di daerah sasaran, khususnya                sebagai sumber pakan ternak sapi
   dengan pihak Dinas yang membidangi masalah pengembangan
                                                                           (2)   Mengembalikan kesuburan tanah melalui pemanfaatan kotoran
   hutan dan pembentukan kelompok yang tinggal di sekitar hutan.
                                                                                 ternak atau pupuk kandang,
   Penentuan kelompok mungkin menjadi hal yang perlu diperhatikan          (3)   Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan praktis keluarga
   dan didampingi lebih intensif, karena ada kemungkinan masih belum             petani dalam pengelolaan secara optimum ternak yang
   terbentuk kelompok peternak yang berada dan tinggal di sekitar                dipelihara
   hutan, namun hal ini akan bisa diatasi dengan kerjasama yang baik
   dengan Dinas yang membidangi fungsi kehutanan setempat.
   Diharapkan     model      pengembangan          peternakan dengan    4. Keluaran
   memanfaatkan lahan kehutanan dapat terus diperbaiki dan menjadi
   contoh yang bisa diaplikasikan di lokasi lainnya.                       Keluaran atau output merupakan hasil yang didapat langsung dari
                                                                           adanya kegiatan ini adalah :

                                                                           (1) Penambahan populasi ternak sapi potong pada lokasi kelompok
2. Tujuan                                                                      yang memanfaatkan lahan kehutanan pada 2012 sebanyak 300
                                                                               ekor
   Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatnya populasi ternak sapi       (2) Adanya kelompok penerima kegiatan di 10 kelompok
   potong yang dikontribusikan dari kegiatan pengembangan ternak           (3) Pemanfaatan lahan kehutanan seluas 50 ha
   melalui pemanfaatan lahan kehutanan serta adanya lahan yang bisa
   dimanfaatkan bagi kegiatan usaha peternakan dan penanaman
   hijauan pakan ternak.




                                                                                                                                        3
                                                                   2
(1) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
                   II. PELAKSANAAN TAHUN 2012                            (2) Menyusun Pedoman Umum
                                                                         (3) Melakukan pembinaan dan pemantauan

1. Prinsip Pelaksanaan                                                   Provinsi/Kab/Kota

   (1) Hijauan Pakan Ternak (HPT) ditanam dibawah pohon hutan dan        Dinas Peternakan atau Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan
       dapat ditambah pada lahan lain diluar hutan tetapi lokasinya      Provinsi atau Kabupaten/Kota yang merupakan satker dari kegiatan
                                                                         ini, mempunyai tugas :
       dekat dengan kelompok.
   (2) Minimal seluas 2 ha lahan hutan dapat dimanfaatkan untuk
       kegiatan ini. Dilaksanakan pada hutan tanaman tahunan,            (1)   Melakukan koordinasi dengan pihak/instansi terkait di Provinsi.
       tanaman setahun atau hutan non-produksi                           (2)   Menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)
   (3) Dapat mengacu pada sistem ”companion cropping” atau tumpang       (3)   Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis)
                                                                         (4)   Membentuk Tim Teknis
       sari dengan tanaman hutan
   (4) Jenis tanaman pakan yang ditanam dibawah hutan harus dipilih      (5)   Menetapkan kelompok penerima bantuan sosial
       dengan mempertimbangkan beberapa hal misalnya intensitas          (6)   Melakukan pembinaan dan pendampingan
                                                                         (7)   Membuat dan mengirimkan laporan ke Pusat
       cahaya dibawah pohon dan faktor kompetisi nutrisi dengan
       tanaman hutan yang utama
   (5) Agar dapat diantisipasi kerusakan tanaman hutan akibat kegiatan
       penggembalaan ternak di lahan hutan tsb.
                                                                         Kelompok
   (6) Kegiatan ini merupakan upaya untuk pemberdayaan masyarakat
       sekitar hutan dan sekaligus upaya konservasi lahan hutan agar     Kelompok penerima bantuan adalah kelompok yang telah di
       menjadi lebih produktif                                           identifikasi oleh Tim Teknis dan ditetapkan oleh Kepala Dinas
   (7) Jika memungkinkan agar diupayakan pola kandang koloni.            Peternakan atau Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan
   (8) Mematuhi semua peraturan terkait dan menghindari KKN              Provinsi
   (9) Koordinasi dan sinergitas positif dengan semua pihak terkait,
       khususnya dengan instansi yang membidangi masalah
       kehutanan di daerah ybs.

2. Pelaksana

   Pusat
   Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dalam hal ini
   Direktorat Pakan Ternak selaku penanggungjawab kegiatan,
   mempunyai tugas :

                                                                    4                                                                            5
Kriteria kelompok agar mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :       (1)   Pengadaan Ternak Sapi Potong
   (1) Kelompok penerima bantuan adalah kelompok sapi potong yang                Karena program pemanfaatan lahan hutan untuk usaha
       lokasinya berbatasan atau dekat dengan lahan kehutanan                    budidaya dan penanaman HPT, sebagaimana yang dilakukan
   (2) Kelompok dapat memanfaatkan lahan hutan tersebut untuk                    pada program pengembangan integrasi, merupakan kegiatan
       kegiatan peternakan dan untuk penanaman hijauan pakan ternak              strategis dalam mendukung program PSDSK 2014, maka
   (3) Kelompok penerima adalah kelompok yang sudah cukup lama                   pengadaan ternak sapi potong proporsinya tidak kurang dari
       berdiri, bukan kelompok baru, karena kelompok ini harus                   60% dari dana bantuan yang diberikan kepada kelompok.
       menanam HPT untuk keperluannya sendiri, dan dalam
                                                                                 Pengadaan ternak dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan
       pengembangannya dapat mendistribusikan HPT kepada
                                                                                 dari usaha yang dilakukan oleh kelompok, yaitu usaha budidaya
       kelompok atau masyarakat lain yang membutuhkan.
                                                                                 dan penanaman HPT. Untuk itu agar diperhatikan hal-hal
   (4) Apabila tidak memungkinkan, dapat dilaksanakan pada kelompok
                                                                                 sebagai berikut :
       baru dengan catatan mendapat pendampingan yang intensif
       karena kelompok harus melaksanakan 2 buah kegiatan yaitu                  a. Pemilihan ternak untuk usaha budidaya dapat dilakukan
       usaha budidaya sapi potong dan usaha penanaman hijauan                       dengan pengadaan sapi sapi lokal (berat badan minimal
       pakan ternak (HPT),                                                          110-150 kg/ekor) atau sapi persilangan (berat badan
   (5) Kelompok mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut,                  minimal 250-300 kg/ekor),
       baik dalam peningkatan skala usaha maupun dalam
                                                                                 b. Pengadaan ternak diarahkan untuk mendukung program
       pengembangan usaha milik kelompok.
   (6) Lokasi dapat dijangkau untuk pendampingan                                    penyelamatan betina produktif melalui pembelian sapi betina
                                                                                    yang akan dipotong di RPH.
3. Lokasi Kegiatan

   Kegiatan pemanfaatan lahan kehutanan pada tahun 2012 melalui            (2) Pengadaan benih/bibit HPT dan pengolahan lahan
   dana bantuan sosial APBN dialokasikan pada 10 kelompok di 10
   Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum pada Lampiran-1.                         Dana untuk pembelian benih/bibit HPT dan untuk pengolahan
4. Pemanfaatan Dana                                                              lahan sebesar 25%.

   Dana yang tersedia untuk kegiatan pemanfaatan lahan hutan                     Pengadaan benih/bibit diupayakan dari tempat yang tidak jauh
   digunakan untuk membiayai kegiatan yang disampaikan dibawah ini.              dari lokasi kegiatan agar lebih efisien. Jenis benih/bibit HPT
   Kekurangan dana untuk mendukung kegiatan kelompok supaya lebih                yang dibeli agar disesuaikan dengan kondisi lahan setempat.
   optimal, agar dapat didukung dari dana APBD atau swadaya
   kelompok sendiri, misalnya dana untuk pembangunan atau rehab
   kandang, dsb.


                                                                       6                                                                     7
Pengolahan lahan dilakukan sesuai tahapannya, dimulai dengan        dan sebagai sarana untuk meningkatkan usaha kelompok
      land clearing atau pembersihan lahan yang dilaksanakan              kearah yang lebih komersial (diversifikasi usaha). Hendaknya
      sebelum memulai penanaman HPT agar lahan yang digunakan             pertemuan dilaksanakan secara rutin dan kelompok mempunyai
      sudah sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk berkembang              kas kelompok sebagai asset bersama untuk mengembangkan
      dengan baik. Land clearing meliputi kegiatan pengolahan tanah,      usaha.
      penanaman, penyiangan, pemupukan dan pemotongan
                                                                       5. Tahap Pelaksanaan
(3)   Pelatihan Kelompok
      Pelatihan kelompok dialokasikan sebesar 10% dari dana               Tahapan pelaksanaan kegiatan pemanfaatan lahan kehutanan
      bantuan sosial. Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan       untuk kegiatan budidaya dan penanaman hijauan pakan tahun
      kelompok, namun yang utama adalah materi mengenai                   2012 meliputi :
      penanaman dan pengelolaan Hijauan Pakan Ternak, yang
      meliputi pengolahan tanah, penanaman HPT (cara, bahan, jarak       (1)    Pembentukan Tim teknis
      tanam), pemupukan, pemeliharaan/perawatan tanaman dan
                                                                               a. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan, perlu dibentuk
      panen HPT. Materi penunjang lain hendaknya juga diberikan
                                                                                  Tim Teknis oleh Dinas Peternakan atau Dinas yang
      kepada kelompok, baik melalui pelatihan maupun melalui
                                                                                  melaksanakan fungsi peternakan Provinsi yang akan
      penyuluhan dan pendampingan oleh petugas Dinas maupun
                                                                                  bertanggung jawab terhadap kegiatan ini.
      oleh PPL setempat. Materi penunjang seperti cara budidaya
      ternak sapi potong yang baik, termasuk masalah perkandangan,             b. Tim Teknis terdiri dari unsur Dinas Peternakan Provinsi,
      kesehatan hewan dan pasca panen produk.                                     Dinas Peternakan Kabupaten/Kota, Dinas terkait dengan
                                                                                  kegiatan integrasi di Kabupaten/Kota dan petugas
(4) Administrasi Kelompok                                                         lapangan di lokasi kelompok (misal PPL/KCD/mantri
                                                                                  tani/Inseminator/ petugas pakan)
      Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan agar bisa berjalan
      dengan baik, 5% dari dana bantuan sosial dapat dipergunakan              c.   Tim Teknis bertugas dan bertanggung jawab terhadap
      untuk mendukung administrasi kelompok seperti untuk                           kegiatan, mulai dari proses identifikasi dan seleksi CPCL,
      pembelian alat tulis kantor, biaya fotocopy, biaya pelaporan,                 pengawalan kegiatan dan pendampingan kelompok
      pembuatan papan nama, dan lain-lain.
      Pengembangan kelembagaan kelompok sangat penting sebagai
                                                                         (2)    Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
      sarana bertemu dan berkomunikasi bagi seluruh anggota, untuk
      membantu anggota meningkatkan wawasan dan bertukar                        a. Pembuatan Rencana Kegiatan Kelompok/Rencana
      informasi melalui penyuluhan, baik yang dilakukan oleh PPL                   Usaha Kelompok (RKK/RUK) oleh kelompok. difasilitasi
      setempat, petugas lapang Dinas Peternakan atau dari peternak                 oleh Petugas Lapang Dinas/PPL.     Petugas tidak
      ke peternak lainnya,                                                         diperkenankan untuk membuatkan RUK, tetapi
                                                                                   memfasilitasi dan memberikan pedoman pembuatan
                                                                  8
                                                                                   RUK sesuai Pedum.
                                                                                                                                     9
III. INDIKATOR KEBERHASILAN

    b. Pelaksanaan kegiatan fisik
       (a) Pengadaan ternak                                       Indikator keberhasilan dari kegiatan pemanfaatan lahan hutan diukur dari
       (b) Pembelian benih/bibit HPT                              beberapa indikator antara lain :
       (c) Pengadaan sarana pengolah pakan
                                                                  1. Aspek Teknis
       (d) Pengolahan lahan
       (e) Penanaman HPT                                             1) Peningkatan populasi pada kelompok penerima bantuan
    c. Pelaksanaan pelatihan
    d. Pembenahan administrasi kelompok                              2) Luasan lahan kehutanan yang dimanfaatkan untuk penanaman
    e. Pelaporan, sesuai format terlampir                               hijauan
                                                                     3) Peningkatan produktivitas ternak dan tanaman
(3) Tatacarapenyaluran dan pencairan dana mengikuti
    peraturan/ketentuan yang berlaku pada tahun 2012              2. Aspek Usaha
                                                                     1) Peningkatan kemampuan anggota kelompok dalam pengelolaan
(4) Pengembangan Usaha                                                  usaha, dilihat dari kemampuannya membuat perencanaan,
                                                                        analisa usaha, melakukan usahanya dengan orientasi agribisnis
   a. Pengembangan usaha kelompok diarahkan pada
      pendekatan sistem agribisnis yang mencakup subsistem-          2) Berkembangnya usaha, dilihat dari skala kepemilikan ternak pada
      subsistem yang saling terkait dan dilakukan secara                anggota kelompok, perkembangan modal usaha yang dikelola
      terpadu,                                                          kelompok, adanya diversifikasi usaha.

   b. Untuk memperlancar pengadaan sarana produksi dan            3. Aspek kelembagaan
      pemasaran hasil, maka pengelolaan seluruh usaha                1) Peningkatan partisipasi anggota dalam pengelolaan usaha
      sedapat mungkin dilakukan oleh kelompok.
                                                                     2) Diterapkannya prinsip-prinsip dasar organisasi, seperti peraturan
   c.   Guna memperluas sasaran penerima manfaat, ternak                yang tercantum dalam AD/ART kelompok, struktur organisasi dan
        yang diterima kelompok agar dapat dikembangkan                  uraian tugasnya, mempunyai pencatatan yang baik, dinamika dari
        secara berkelanjutan dengan sistim yang disepakati              usaha dan sekretariat kelompok
        bersama antara kelompok dan Dinas peternakan
        kabupaten/kota yang bersifat spesifik lokal berdasarkan      3) Berperannya kelompok dalam organisasi pembelajaran (learning
        kondisi sosial budaya setempat.                                 organization) bagi anggota dan masyarakat sekitarnya.
                                                                     4) Kemandirian kelompok dengan indikasi tidak ada lagi bantuan
                                                                        pihak lain karena kelompok sudah dapat mengakses sendiri
                                                                        sumberdaya yang dibutuhkannya.


                                                            10                                                                         11
IV. PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN                                           V. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN


1. Pembinaan dan pendampingan dilaksanakan secara berkelanjutan         1. Pemantauan
   dan terkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, sampai kelompok
                                                                           1) Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dan
   dapat melakukan usahanya secara mandiri.
                                                                              mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh
2. Pembinaan dan pendampingan dilakukan untuk menumbuhkan                     kelompok dalam pelaksanaan kegiatan, Dinas Peternakan
   usaha ekonomi produktif di lokasi pedesaan serta meningkatnya              Kabupaten/Kota dan Provinsi agar melakukan pemantauan
   produksi dan produktifitas ternak dan tanaman.                             secara berkala.
3. Ruang lingkup pembinaan dan pendampingan meliputi :                     2) Hasil pemantauan agar dianalisis dan dievaluasi menggunakan
                                                                              indikator yang telah ditetapkan dan dilaporkan ke pusat pada
  1)    Tatacara pengolahan lahan, penanaman dan panen HPT serta
                                                                              akhir kegiatan.
         perawatan lahan.
                                                                           3) Pusat melakukan pemantauan (tahunan) dan evaluasi pada akhir
   2)   Pemilihan jenis benih/bibit HPT yang cocok ditanam pada lahan
                                                                              pelaksanaan program (5 tahun). Hasil evaluasi akan dijadikan
        dan kondisi tertentu.
                                                                              sebagai bahan pertimbangan untuk penentuan program
   3)   Teknologi pengolahan dan pengawetan pakan sesuai sumber               selanjutnya.
        daya lokal yang tersedia.
   4)   Good Farming Practices (GFP) sapi          potong,   termasuk
        perkandangan dan kesehatan hewan.                               2. Pelaporan
   5)   Pembinaan reproduksi ternak baik melalui teknis IB atau            1) Pelaporan sangat diperlukan untuk mengetahui kemajuan
        intensifikasi kawin alam (INKA),                                      kegiatan dan sebagai tolok ukur Pusat untuk penilaian dan
                                                                              keberlanjutan kegiatan di Provinsi ybs (reward and punishment)
   6)   Pelayanan jasa Inseminasi Buatan (IB)
                                                                           2) Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi
   7)   Pengembangan kelembagaan dan usaha kelompok
                                                                              peternakan Provinsi agar membuat laporan semesteran dan
                                                                              mengirmkannya ke Direktorat Jenderal peternakan up. Direktur
                                                                              Pakan Ternak (Lampiran-2) pada bulan Juli dan Desember 2012.
                                                                           3) Format laporan dari Provinsi merupakan rekapitulasi dari laporan
                                                                              Dinas Peternakan atau Dinas yang melaksanakan fungsi
                                                                              peternakan Kabupaten/Kota sebagaimana Lampiran-3 yang
                                                                              dikirim ke Provinsi pada bulan Juni dan Nopember 2012.



                                                                  12                                                                       13
VI. PENUTUP                                                                           Lampiran-1

                                                                       DAFTAR LOKASI KEGIATAN
Pedoman umum kegiatan pemanfaatan lahan hutan untuk            PEMANFAATAN LAHAN HPT DI LAHAN KEHUTANAN
kegiatan usaha budidaya kelompok dan penanaman hijauan                         TA 2012
pakan merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan yang harus
diacu oleh Dinas Peternakan Provinsi dan atau Kabupaten/Kota                                                Jumlah
dalam melaksanakan kegiatan pengembangan ternak sapi            No   Provinsi     No     Kabupaten/Kota      Paket
potong.                                                         1.   Jabar (1)    1.   Subang                  1
                                                                2.   Jateng       1.   Wonogiri                1
Untuk tindaklanjutnya Provinsi dapat membuat Petunjuk                (3)          2.   Blora                   1
Pelaksanaan yang dapat mendukung kelancaran operasionalisasi                      3.   Karanganyar             1
di daerah.                                                      3.   DIY          1.   Gunung Kidul            1
                                                                     (2)          2.   Kulon Progo             1
                                                                4.   Jatim        1.   Probolinggo             1
                                                                     (4)          2.   Lumajang                1
                              Jakarta, Desember 2011                              3.   Situbondo               1
                                                                                  4.   Pasuruan                1
                          DIREKTORAT PAKAN TERNAK
                                                                     4 Provinsi        10 Kabupaten/Kota    10 paket




                                                         14                                                        15
Lampiran-2                                                                                       Lampiran-3


                   LAPORAN SEMESTERAN                                                                            LAPORAN SEMESTERAN
      PEMANFAATAN LAHAN HPT DI LAHAN KEHUTANAN TA 2012                                              PEMANFAATAN LAHAN HPT DI LAHAN KEHUTANAN TA 2012
                     TINGKAT PROVINSI                                                                          TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Provinsi                      : ....................................................             Kabupaten                     : ....................................................
Alokasi Dana Bansos 2012      : Rp. .............................................                Provinsi                      : ....................................................
Dana dekon pendukung          : Rp. .............................................                Alokasi Dana Bansos 2012      : Rp. .............................................
Dana APBD pendukung           : Rp. .............................................                Dana APBD pendukung           : Rp. .............................................

Jumlah Kelompok Penerima      : ......... kelompok                                               Jumlah Kelompok               : ......... kelompok
Jumlah Kabupaten/Kota         : ......... kabupaten/kota                                         Jumlah Anggota Kelompok       : ......... orang/KK
RUK semua kelompok            : (harap lampirkan)                                                RUK Kelompok                  : (harap lampirkan)


Perkembangan Ternak                                                                              Perkembangan Ternak

 No     Kabupaten   Jumlah     Jumlah           Model             Masalah              Solusi      No    Nama dan    Jumlah     Jumlah           Model             Masalah              Solusi
                    Ternak     Ternak          Pengemb              Yang                                  Alamat     Ternak     Ternak          Pengemb              Yang
                      Awal       Akhir          Usaha             dihadapi                               Kelompok      Awal       Akhir          Usaha             dihadapi
                     (ekor)     (ekor)                                                                                (ekor)     (ekor)

 1.                                                                                               1.


 2.                                                                                               2.


 3.                                                                                               3.


 4.                                                                                               4.




                                                                                            16                                                                                               17
Lampiran-4   Gambaran umum
                                                                  - tinggi tegak membentuk rumpun yang lebat
                                                                  - permukaan dan pangkal daun tertutup bulu halus
         JENIS BENIH/BIBIT HIJAUAN PAKAN TERNAK
                                                                  - perakaran dalam
                                                                  - tidak tahan genangan air
A. Rumput                                                         - cepat tumbuh kembali setelah berakar
                                                                  - mudah dipotong dan memerlukan pemotongan yang teratur
1. Andropogon gayanus                                             - mudah ditanam dari anakan (pols) yang muda

                                                                  Persyaratan tumbuh
                                                                  - tinggi tempat 0 – 2.000 m dpl
                                                                  - curah hujan 600 – 2.500 mm per tahun
                                                                  - tahan musim kering sampai 8 bulan
                                                                  - dapat tumbuh baik tanpa pemupukan
                                                                  - dapat beradaptasi pada berbagai kondisi tekstur tanah
                                                                  - Ph tanah dari masam (Ph 3,5) sampai tanah alkalis

                                                                  Pengelolaan
                                                                  - dapat ditananam bersama dengan Stylosanthes guianensis dan
                                                                     Centrosema sp.
                                                                  -   pemotongan setiap 6 minggu

                                                                  Perbanyakan
                                                                  5 kg biji/ha pada lahan siap tanam/bersih atau 35 - 70 kg/ha pada
                                                                  lahan yang tidak dibersihkan
   Nama umum : Rumput Gamba
   Daerah asal : Afrika Tropis                                    Produksi benih   : 100 – 450 kg/ha
                                                                  Produksi hijauan : 20 ton/ha bahan kering
   Fungsi tanaman
   Sebagai rumput padang penggembalaan dan rumput potongan


                                                             18                                                                 19
2. Brachiaria brizantha                                               Persyaratan tumbuh
                                                                      - sangat cocok untuk daerah tropis lembab dengan musim kering
                                                                         kurang dari 6 bulan
                                                                      - tinggi tempat 0 – 3000 m dpl
                                                                      - tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah termasuk tanah
                                                                         berpasir dan tanah masam dengan Ph 3,5 – 4
                                                                      - berkembang baik pada berbagai jenis tanah termasuk tanah
                                                                         berpasir dan tanah masam dengan Ph 3,5 – 4
                                                                      - berkembang baik sekali pada tanah yang subur
                                                                      - pertumbuhan kurang pada tanah yang drainasenya buruk
                                                                      - suhu optimal optimal : 30 -350
                                                                      - Biji yang baru dipanen lambat pertumbuhannya karena
                                                                         mempunyai sifat dorminansi. Dorminansi dapat ditanggulangi
                                                                         dengan perendaman dalam asam atau biji disimpan dulu selama
                                                                         6-8 bulan.
                                                                      - Kombinasi yang baik dengan Arachis pintoi, Centrosema
                                                                         pubescens, Desmodium ovalifolium dan Stylosanthes spp.
   Nama umum : Rumput Bebe
   Daerah asal : Afrika Tropis                                        Perbanyakan
                                                                      - Dengan biji
   Fungsi tanaman                                                     - Dengan sobekan rumpun
    - rumput potongan                                                 - Dengan stek batang
    - padang penggembalaan
                                                                      Produksi
    - baik unyuk hay dan silase                                       - Produksi bahan kering = 20 ton/ha
                                                                      - Produksi benih = 100-500 kg/ha
   Gambaran umum
   - tanaman semak tinggi mencapai 120 cm
   - batangnya tegak dengan tangkai bunga bisa mencapai 180 cm
   - daunnya panjang dan tipis




                                                                 20                                                              21
3. Brachiaria decumbens                                              -   Bunga tersusun dalam malai yang menyerupai bendera
                                                                     -   Tahan penggembalaan berat

                                                                     Persyaratan tumbuh
                                                                     - tumbuh pada ketinggian 1.200-1.750 m diatas permukaan laut
                                                                     - Curah hujan 1.500 mm atau lebih.
                                                                     - Struktur tanah ringan, sampai berat
                                                                     - Sangat rensponsif terhadap pemupukan nitrogen
                                                                     - Mampu tumbuh pada lereng terjal
                                                                     - Tidak tahan genangan air

                                                                     Pengelolaan
                                                                     - Tumbuh pada ketinggian 1.200-1.750 m diatas permukaan laut
                                                                     - Curah hujan 1.500 mm atau lebih.
                                                                     - Struktur tanah ringan, sampai berat
                                                                     - Sangat rensponsif terhadap pemupukan nitrogen
    Nama umum : Rumput Bebe, Rumput Signal                           - Mampu tumbuh pada lereng terjal
    Daerah asal : Afrika Tropis                                      - Tidak tahan genangan air

    Fungsi tanaman
    - Penutup tanah
    - Rumput potongan
    - Padang penggembalaan
    - Dibuat hay

   Gambaran umum
    - Tanaman berumur panjang
    - Menjalar dengan stolon membentuk hamparan lebat setinggi 80-
      150 cm
    - Daun berbulu warna hijau gelap


                                                               22                                                                   23
4. Brachiaria humidicola                      Persyaratan tumbuh
                                              - Tumbuh pada ketinggian 1.000-2.000 m diatas permukaan laut
                                              - Curah hujan 1.299 mm/tahun.
                                              - Tolerans terhadap kesuburan tanah yang rendah
                                              - Tahan terhadap genangan air
                                              - Tolerans terhadap panas, kekeringan dan dapat tumbuh kembali
                                                 setelah pembakaran terbakar
                                              - Responsif terhadap pemupukan N
                                              - Dapat beradaptasi pada semua jenis tanah
                                              - pH tanah rendah (asam) sampai tinggi (basa)

                                              Pengelolaan
                                              - Berkembang dengan biji
                                              - Dapat ditanam bersama Siratro dan Centro yang paling baik
                                                 dengan Arachis pintoi

                                              Perbanyakan
                                              - Dengan sobekan rumput (pols), jarak tanam 1x2 m
   Nama umum : Rumput BH                      - Dengan biji 2-5 kg/ha.
   Daerah asal : Afrika Tropis
                                              Produksi
   Fungsi tanaman                             - Benih 200 kg/ha biji
   - Penutup tanah,                           - Hijauan 25 ton bahan kering/ha
   - Penahan erosi
   - Padang penggembalaan

   Gambaran umum
   - Menyebar dengan stolon dan rizoma
   - Membentuk hamparan lebat
   - Sangat tahan penggembalaan berat


                                         24                                                              25
5. Cenchrus ciliaris                                                   -   Batang berdiri tegak dengan tinggi bervariasi sampai 100-150 cm.
                                                                       -   Daun berbulu
                                                                       -   Tahan penggembalaan berat.

                                                                       Persyaratan tumbuh
                                                                       - Tumbuh baik di daerah curah hujan tahunan 300-750 mm.
                                                                       - Tapi bisa juga tumbuh di daerah dengan curah hujan tahun 1600-
                                                                          2900 mm

                                                                       Pengelolaan
                                                                       - biji yang baru dipanen berdaya kecambah buruk, tetapi
                                                                          pertumbuhan biji akan menjadi baik (70%) setelah penyimpanan
                                                                          selama 6-18 bulan di tempat kering.
                                                                       - Daya tumbuh biji kering rata-rata rendah yaitu 15 % (ditanam
                                                                          segera setelah panen), pernah dilaporkan mencapai 95 %.
                                                                       - pemotongan pertama setelah 4-6 bulan.
                                                                       - pemotongan selanjutnya dengan interval 4-6 bulan (musim hujan)
   Nama umum : Rumput Buffel                                              dan 60 hari sekali dimusim kemarau.
   Daerah asal : Afrika, Arab dan India, Timur Tengah                  - Pembongkaran tanaman setelah 5-7 tahun

   Fungsi tanaman                                                      Perbanyakan dengan biji 3,5 4 kg/ha
   - Rumput untuk padang penggembalaan
   - Hay dan Silase                                                    Produksi
                                                                       - hijauan 2-9 ton bahan kering/ha/thn (tanpa pemupukan), bisa
   Gambaran umum                                                          mencapai 24 ton BK/ha/thn dengan pemupukan lengkap’
   - Sangat disukai jenis ternak yang merumput                         - Produksi benih bervariasi 150-1500 kg/ha tergantung kultivar dan
   - Bagi kuda bisa menyebabkan calsium deficiency syndrome,              kondisi pertumbuhan.
      karena tingginya konsentrasi oksalat (mencapai 1-2% dari bahan
      kering)




                                                                 26                                                                     27
6. Panicum maximum                                    -   Tahan api
                                                      -   Daun panjang, hijau dan permukaannya luas
                                                      -   Bunga membentuk malai

                                                      Persyaratan tumbuh
                                                      - tumbuh baik pada daerah lembab tropis
                                                      - Curah hujan lebih dari 1.015 mm/tahun.
                                                      - Dapat beradaptasi pada berbagai tipe tanah tetapi tumbuh sangat
                                                         pada tanah dengan kesuburan sedang dan tinggi dan drainasi
                                                         baik

                                                      Pengelolaan dapat ditanam bersama Siratro dan Centr glycine dan
                                                      leguminosa lainnya

                                                      Perbanyakan
                                                      - dengan biji 2,2 kg/ha jika ditanam bersama tanaman lain
                                                      - 6,7 biji/ha untuk tanaman murni

  Nama umum : Rumput benggala, rumput guinea
  Daerah asal : Afrika Timur dan Afrika Tengah

  Fungsi tanaman
  - Padang penggembalaan
  - Rumput potong

  Gambaran umum
  - Tumbuh tegak membentuk rumpun
  - Dapat mencapai tinggi 2.4 m
  - Sistim perakaran baik dan dalam
  - Tahan naungan


                                                 28
                                                                                                                    29
7. Paspalum atratum                                               -   Dapat beradaptasi terhadap kondisi lahan tergenang air
                                                                  -   Tumbuh pada berbagai pH tanah (termasuk tanah masam)
                                                                  -   Pertumbuhannya cepat, daya tumbuh baik
                                                                  -   Berdaun lebat dan “succulent”
                                                                  -   Disukai ternak, kualitasnya cukup baik
                                                                  -   Tidak tahan kering (cepat mati pada musim kemarau)
                                                                  -   Lambat tumbuh kembali pada musim hujan dibandingkan dengan
                                                                      paspalum atratum)

                                                                  Perbanyakan dengan sobekan rumput (pols), stek dan biji.

                                                                  Produksi biji baik, di Filipina tanaman in berbunga pada bulan Juli-
                                                                  Agustus (pertengahan musim hujan)




   Fungsi tanaman
   - sebagai rumput potong
   - dibuat silase
   - rumput padang penggembalaan

   Gambaran umum
   - Tanaman Tahunan
   - Termasuk jenis rumput yang tinggi dan daunnya lebih banyak
      daripada paspalum plicatulum
   - Cocok untuk daerah dataran rendah yang lembab




                                                            30                                                                     31
8. Pennisetum purpureum                                                 -   Daun relatif besar, tepinya tebal mengkilap.
                                                                        -   Bunga tersusun dalam tandan dengan panjang 30 cm, berwarna
                                                                            keemasan
                                                                        -   Mampu bersaing dengan rumput lain
                                                                        -   Kurang tahan terhadap genangan air
                                                                        -   Menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi
                                                                        -   Responsif terhadap pemupukan

                                                                        Persyaratan tumbuh
                                                                        - Tumbuh pada ketinggian 0 -3.000 m diatas permukaan laut.
                                                                        - Curah hujan 1.500 mm/tahun.

                                                                        Pengelolaan
                                                                        - Ditanam dalam larikan dengan jarak 90 -120 cm, kedalaman 15
                                                                           cm
                                                                        - Bila ditanam bersama Centro, jarak tanam 60-90 cm
                                                                        - Jumlah benih Centro 2-3 kg/ha, ditanam diantara larikan
   Nama umum         : Rumput gajah, rumput napier                      - Perlu pemupukan dan pendangiran
   Daerah asal       : Afrika Subtropis                                 - Pemotongan setiap 40 hari pad musim hujan dan 90 hari sekali
                                                                           musim hujan dan 90 hari sekali pada musim kemarau
   Fungsi tanaman
   - sebagai penutup tanah                                              Perbanyakan dengan stek batang 2.000 batang/ha
   - rumput potongan                                                    Produksi
   - dibuat silase,                                                     - Benih yang baik baru dapat diperoleh pada ketinggian lahan lebih
                                                                           dari 1.000 m, diatas permukaan laut tetapi daya tumbuhnya
   Gambaran umum                                                           rendah produksi hijauan 100-200 ton/ha/tahun.
   - tumbuh tegak, membentuk rumpun           dengan   tinggi   dapat   - Hijauan 25 ton bahan kering/ha
      mencapai 1,8 – 3,6 m, berumur panjang
   - Sistim perakaran kuat dan dalam
   - Batang tebal dan kera


                                                                  32                                                                   33
9. Setaria Sphacelata                                        -   Pangkal batang berwarna kemerah-merahan
                                                             -   Bunga bersusun dalam tandan warna coklat keemasan
                                                             -   Sangat disukai ternak
                                                             -   Sangat rsnponsif terhadap pemupukan nitrogen
                                                             -   Tanah kering
                                                             -   Baik tumbuh di dataran tinggi (0-2.000 m atau lebih)

                                                             Persyaratan tumbuh
                                                             - Tinggi tempat 200-300 m dari permukaan laut
                                                             - Struktur tanah sedang sampai berat
                                                             - Curah hujan tahunan tidak kurang dari 760 mm

                                                             Pengelolaan
                                                             - dapat ditanam dalam barisan berjarak 90-120 cm
                                                             - Dapat ditanam bersama dengan leguminsoa             Desmodium
                                                                intortum, Desmodium uncinatum dan lamtoro

   Nama umum : Rumput setaria, Golden Timothy                Perbanyakan
   Daerah asal : Afrika                                      - biji (4-10 kg/ha)
                                                             - Sobekan rumput
   Fungsi tanaman
   - Penutup tanah,                                          Produksi
   - Rumpu lapang                                            - Benih 112 kg/ha biji
   - padang penggembalaan                                    - 60-100 ton hijauan/ha/tahun

   Gambaran umum
   - Tumbuh tegak membentuk rumput
   - Tinggi tanaman dapat mencapai 2 m
   - Daun lunak, lebar agak berbulu pada permukaan atasnya
      terutama dekat batang


                                                        34                                                                35
B. Tanaman Leguminosa                                               -   Daun terdiri atas 4 lembar, bila ditanam pada daerah yang
                                                                        disinari cahaya matahari penuh, berwarna hijau pucat, bila
   1. Arachis pintoi                                                    ditanam dibawah naungan berwarna hijau gelap, warna bunga
                                                                        kuning.

                                                                    Persyaratan tumbuh
                                                                    - Dapat tumbuh pada tanah liat berpasir dengan pH rendahh,
                                                                       ke3suburan rendh dan mengandung aluminium tinggi
                                                                    - Toleransi sedang terhdapa aluminium
                                                                    - Toleransi tinggi terhadap Mn
                                                                    - Kurang Toleransi terhadap tanah bergaram


                                                                    Pengelolaan
                                                                    - Biji yang masih segar mempunyai tingkat dormancy yang tinggi
                                                                       dan dapat dikurangi dengan mengeringkan antara 35-45 derajat
                                                                       C selama 10 hari.
                                                                    - Biji ditanam dengan kedalaman 2-6 cm
   Nama umum         : Kacang Arachis, Kacang Pinto (Bali)
   Daerah asal       : Brazil                                       Perbanyakan
   Fungsi tanaman                                                   - Dapat ditanam dengan biji atau polong (10 -15 kg)
   - Penutup tanah,                                                 - Dengan stek batang
   - “pasture” dibawah tanaman perkebunan                           - Dapat ditanam bersama dengan rumput BD, rumput bahia dan
   - Padang penggembalaan campuran                                     kikuyu.

   Gambaran umum
   - Tanaman tahunan, mirip kacang tanah
   - Perakaran dalam kuat, akarnya berkembang dengan banyak
      cabang, lunak dan membentuk lapik tebal sampai kira-kira 20
      cm, tinggi batang 50 cm


                                                              36                                                                37
1. Calliandra calotyrsus                                            2. Centrosema pubescens




   Nama umum          : Kaliandra                                      Nama umum         : Centro
   Daerah asal        : Amerika Tengah                                 Daerah asal       : Amerika Selatan

   Fungsi tanaman                                                      Fungsi tanaman
   - sebagai hijauan potongan                                          Sebagai penutup tanah, tanaman sela dan pencegah erosi
   - kayunya sebagai kayu bakar, dan dapat digunakan untuk “pulp”
      (pembuatan kertas)                                               Gambaran umum
   - sebagai penahan erosi dan meningkatkan kesuburan tanah            - tumbuhan menjalar, memanjat dan melilit
                                                                       - batang agak berbulu, tidak berkayu
   Gambaran umum                                                       - berdaun tiga pada setiap tangkai daun
   - berbentuk pohon/semak kecil, tinggi antara 4- 6 m                 - bentuk helai daun oval/agak elips
   - diameter batang mencapai 30 cm                                    - bunga relatif besar tersusun dalam tandan, warna bunga
   - kulit pohonnya hitam kecoklatan                                      ungu terang sampai ungu muda atau putih



                                                              38                                                                  39
Persyaratan tumbuh dapat ditanam bersama rumput benggala,             Gambaran umum
   molasses dan kolonjono                                                - Tumbuh tegak, membentuk semak dengan tinggi 1 -3 m
                                                                         - Dahannya banyak
   Perbanyakan tanaman                                                   - Tumbuh lambat pada 2 bulan pertama tapi lebih cepat
   - Dengan biji 3 – 5 kg/ha                                                dibandingkan lamtoro
   - Sebelum ditanam, biji sebaiknya direndam air hangat 30 menit
   Produksi benih 300kg/ha                                               Persyaratan tumbuh
                                                                         - tumbuh baik pada lokasi dengan air dangkal dandrainase buruk
                                                                         - tidak tahan kekeringan
4. Codariocalyx gyroides                                                 - toleran terhadap tanah masam, tanah kurang subur dan banyak
                                                                            mengandung alumunium
                                                                         - dapat pulih kembali setelah terbakar
                                                                         - tidak tahan terhadap pemotongan rendah dengan frekuensi tinggi

                                                                         Pengelolaan tanaman
                                                                         - tinggi pemotongan 0,5 – 1,5 m
                                                                         - frekuensi pemotongan 6-10 minggu

                                                                         Perbanyakan
                                                                         - dengan biji
                                                                         - ditanam dengan biji berjarak tanam 0,5 x 1,0 m




   Daerah asal : Nepal dan India
   Fungsi tanaman sebagai pakan ternak, pupuk hijau dan tanaman
   pelindung kopi dan kakao


                                                                    40                                                                41
4.   Desmanthus virgatus                                                    Pengelolaan
                                                                            harus dipotong/digembala secepatnya

                                                                            Perbanyakan
                                                                            - dengan biji 2 – 6 kg/ha
                                                                            - bijinya keras, sehingga harus diskarifikasi secara mekanik,
                                                                              digosok dengan kertas amplas atau direndam dengan air panas
                                                                              sebelum disemaikan

                                                                            Produksi rata – rata 7,6 ton bahan kering, tetapi dilaporkan dapat
                                                                            mencapai 23 ton/ha (hawai) dan 70 ton/ha (Australia)




     Nama umum : Mimosa, Lamtoro mini
     Daerah asal : Amerika

     Gambaran umum
     - tanaman semak dengan tinggi 0,5 – 3 m
     - tumbuh tegak, berakar dalam
     - daun bersirip ganda warna bunga putih sampai krem
     - buah berwarna merah kecoklatan mengkilat terdiri dari 20 – 30 biji

     Persyaratan tumbuh
     - dapat beradaptasi di daerah tropis maupun subtropis
     - curah hujan 250 – 2.000 mm
     - tinggi tempat 0 – 2.000 m dari permukaan laut
     - dapat tumbuh baik pada tanah netral sampai alkalis
     - dapat beradaptasi terhadap penggembalaan berat


                                                                       42                                                                  43
5. Desmodim rensonii                                                   6. Flemingia macropphylla




                                         Fungsi tanaman sebagai
                                         potongan, pupuk hijau,
                                         dan tanaman pagar

                                         Perbanyakan dengan biji

                                         Dapat menghasilkan biji
                                         sepanjang  tahun    di
                                         Filipina




                                                                         Daerah asal: Afrika

 Gambaran umum      : - merupakan leguminosa semak dan tanaman           Fungsi tanaman
                         tahunan berumur pendek ( 2-3) tahun             - hijau potongan dan pupuk hijau
                      - tinggi 1 – 3 m, berdaun banyak                   - tanaman pelindung sementara pada tanaman coklat, kopi, karet
                      - sangat disukai kambing, kurang disukai sapid       dan pisang
                         an kerbau                                       - pencegah erosi pada sistem terasering, dapat menekan alang –
                                                                           alang
 Persyaratan tumbuh : - toleran terhadap naungan (60% cahaya)            - dapat mengurangi cacing tanah pada perkebunan nanas
                      - tidak dapat tumbuh pada tanah asam (Ph<5)        - daunnya untuk obat tradisional
                      - tingkat pertumbuhannya rendah pada musim         - Cabang dan daun muda dapat digunakan sebagai sayuran
                         kemarau




                                                                 44                                                                       45
Gambaran umum                                                              7. Gliricidia sepium
 - tanaman perdu berakar dalam tinggi 1- 4 m
 - berdaun tiga seperti jari
 - batang yang tua berwarna coklat

Persyaratan tumbuh
 - tumbuh baik pada ketinggian 0 – 2.000m diatas permukaan laut
 - curah hujan 1100 -2850 mm/thn
 - membutuhkan drainase yang baik dan tidak tergenang air
 - tumbuh baik pada tanah liat yang berat

Pengelolaan tanaman
 - dapat ditanam 10.000 tanaman/ha dengan sistem rotasi pangkas 3
   bulan sekali
 - jarak tanam 90 x 100 cm

Perbanyakan dengan menggunakan biji, setiap lubang perlu 3 -4 biji            Nama umum : Gamal
Produksi hijauan12 ton/ha/tahun(interval pemotongan 3 bulan sekali)           Daerah asal : Amerika Selatan

                                                                              Fungsi tanaman
                                                                              - Sebagai tanaman naungan/pelindung, pagar hisup
                                                                              - Penunjang tanaman lain (vanili dan merica)
                                                                              - Tanaman batas pemilikan tanah (pagar) yang tidak mengganggu
                                                                                tanaman pertanian

                                                                              Gambaran Umum
                                                                              - berbentuk pohon dengan ukuran sedang
                                                                              - Tumbuh tegak, akar dapat menembus tanah cukup dalam
                                                                              - Cirri khas tanaman ini adalah warna hijau daun yang terang pada
                                                                                bagian permukaan dan agak pucat pada bagian belakang



                                                                      46                                                                    47
-   Bunganya keungungan                                                  Perbanyakan tanaman
-   Pertumbuhan vegetatof gamal cukup baik karena pertumbuhan            - tanaman ini dapat dikembangkan melalui 2 cara yaitu dengan
    tunas setelah pemangkasan setiap pohon rata-rata 20 tunas              menggunakan biji dan batang (stek)
-   Tahan terhadap musim kemarau panjang (4-6 bulan)                     - Bila dikembang biakkan dengan biji hasilnya lebih memuaskan,
                                                                           tetapi membutuhkan persiapan yang lama
Persyaratan tumbuh                                                       - Tingkat pertumbuhan penanaman stek ± 55%
- dapat tumbuh pada beberapa jenis tanah, termasuk tanah yang
  kurang subur                                                           Produksi hijauan sebanyak 5 kg/pohon (interval potong 3 bulan)
  Ketinggian tempat mencapai 0 – 1300 m dari permukaan laut
- Curah hujan 650 – 3500 mm
- Dapat tumbuh pada tanah yang masam                                 8. Leucaena leucocephala

Pengelolaan tanaman
- sebagai pagar ditanam dengan jarak tanam ± 25 cm
- sebagai hijauan potongan, tanaman dipangkas dengan tinggi
   pangkas ±1 m
- tidak seperti leguminosa yang lain, biji gamal tidak membutuhkan
   perlakuan skarifikasi, ditanam sedalam 2 – 3 cm dalam kantong
   plastic (polybag, yang sudah diisi campuran tanah dan pupuk
   kandang
- Batang/stek yang akan digunakan sebaiknya bagian bawah setiap
   cabang yang cukup tua
- panjang stek yang dipergunakan antara 30 – 100 m
   penampang/garis tengah batang antar 2 - 6 cm
- cara tanam tegak dan kedalaman tanam 20 cm kulit batang jangan
   tergores
- umur pangkas pertama ± 12 bulan dan pangkas berikutnya setiap
   6 – 12 minggu                                                        Nama umum : Lamtoro gung
                                                                        Daerah asal : Amerika Tengah dan Selatan




                                                               48                                                                         49
Fungsi tanaman
- Padang penggembalaan dan hijauan potongan                             Pengelolaan tanaman
- Penghasil kayu bangunan, bahan bakar dan pagar                        - Pada awal penanaman perlu perawatan yang intensif
- Dapat digunakan untuk reboisasi, reklamasi tanah tandus/kritis        - Pemangkasan pertama dapat dilkukan setelah tanaman
                                                                          mencapai tinggi 1,5 – 2 m dan pemangkasan berikutnya setiap
Gambaran umum                                                             4 bulan
 - Berbentuk pohon, dapat mencapai tinggi lebih dari 10 m,              - Tinggi pemangkasan 0 -1 m dari permukaan tanah
   dengan diameter batang ± 20 cm
- Pada musim kemarau daun-daun akan gugur dan apabila air               Perbanyakan
   cukup tersedia akan tumbuh kembali                                   - Dengan menggunakan biji (1-2kg/ha)
- Berakar dalam dan pada akar serabut kecil dekat permukaan             - Karena biji lamtoro masih cukup keras, maka untuk
   tanah terdapat bintil – bintil akar yang berisi bakteri (rizobium)     mempercepat perkecambahan, perlu perlakuan khusus (baik
   yang mampu mengikat nitrogen dan udara sebagai zat                     direndam air panas, dikikir ataupun dengan cara kimia yaitu
   makanan yang sekaligus dapat menyuburkan tanah                         menggunakan asam sulfat pekat)
- Berbunga dan berbuah sepanjang tahun dengan warna bunga               - Biji ditanam sedalam 2- 3 cm, kemudian ditutup dengan tanah
   putih kekuningan berbentuk bola                                      - Jika penanaman dilakukan dengan persemaian, maka
                                                                          semaikan dengan menggunakan kantong-kantong plastic yang
Persyaratan tumbuh                                                        isinya campuran tanah dan pupuk
- Tumbuh baik pada ketinggian 0 – 700 m diatas permukaan
  laut                                                                  Produksi benih : 300 kg biji/ha
- Menghendaki drainase yang baik
- Pertumbuhan waktunya lambat, sampai umur 6 minggu                     Produksi hijauan : 1-1,5 kg/pohon (setiap 4 bulan)
  tingginya hanya 30 cm, setelah itu pertumbuhannya cepat dan
  pada saat umur 6 bulan tingginya mencapai 2 m
- Dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur
- Kurang tahan terhadap tanah asam
- Dapat tumbuh pada struktur tanah sedang sampai berat




                                                                  50                                                              51
9. Sesbania grandiflora                                                  Gambaran umum
                                                                         - Tumbuh tegak dapat mencapai tinggi sampai 15 m dengan
                                                                           diameter batang bawah ± 30 cm
                                                                         - Cabangnya sedikit, bentuk buah panjang seperti kacang panjang
                                                                           dengan warna hijau pada waktu masih muda, dan coklat
                                                                           kekuningan pada saat sudah masak

                                                                         Persyaratan tumbuh
                                                                         - Tumbuh baik pada dataran rendah sampai dengan ketinggian
                                                                           800 m dari permukaan laut, peka terhadap suhu dingin
                                                                         - Curah hujan antara 2.000-4.000mm/tahun
                                                                         - Tidak tumbuh dengan baik pada tanah kritis, toleran terhadap
                                                                           tanah basa dan agak asam, tumbuh di daerah tropis yang lembab
                                                                         - Dapat ditanam pada areal khusus di Australia dan india perhektar
                                                                           luasan mencapai 3.000 pohon
    Nama umum : turi
    Daerah asal : diduga dari daerah Asia Tenggara                           Pengelolaan tanaman
                                                                     -       Biji tidak perlu perlakuan khusus, pertumbuhan vegetative
    Fungsi tanaman                                                           kurang, biasanya ditanam pada daerah batas saluran irigasi,
    - Daun dan bunganya dapat digunakan untuk pakan ternak                   jalan dan pematang sawah
    - Bunga dan buahnya dapat dikonsumsi manusia                         -   Jarak tanam ± 2 m
    - Tanaman peneduh dan penunjang tanaman lain (panili dan lada)
    - Bunga dan buahnya dapat dikonsumsi manusia                         Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji
    - Kayunya untuk bahan bakar dan dapat digunakan untuk pulp
      (pembuatan kertas)                                                 Produksi
    - Extrak dari daun, bunga, kulit dan akar dapat untuk obat           - hijauan 27 kg/pohon/th
      tradisional penyakit malaria                                       - kayu 20 – 25




                                                               52                                                                       53
10. Stylosanthes guinensis                                         Persyaratan tumbuh
                                                                   - Tinggi tempat 0 – 1.000 m dpl
                                                                   - Tumbuh pada struktur tanah ringan sampai berat
                                                                   - Dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah dengan curah
                                                                      hujan tahunan 890 – 4065 mm
                                                                   - Tanah kering, terhadap tanah asam, berdrainase buruk, tapi
                                                                      kurang tahan lindungan

                                                                   Pengelolaan tanaman
                                                                   - Dapat ditanam bersama rumput molasse, benggala, bede,
                                                                      pangola dan rumput para
                                                                   - Pemotongan pertama pada saat tanaman setinggi 60 – 90 cm
                                                                   - Pemotongan tiap 1,5 – 2 bulan

                                                                   Perbanyakan
                                                                   - dengan biji 2 -5 kg/ha, dengan stek
   Nama umum : Stylo
                                                                   - penanaman dengan stek 3 – 5 stek tiap lubang
   Daerah asal : Amerika Tengah dan Selatan
                                                                Produksi biji mencapai 300 kg/ha/th
   Fungsi tanaman
   - penutup tanaman,
                                                                Produksi hijauan sekitar 40 ton/ha/tahun
   - sebagai hijauan potongan
   - tanaman untuk padang penggembalaan,
      bisa tumpangsari dengan palawija
   Gambaran umum
   - Tumbuh tegak atau agak rebah
   - Membentuk rumpun yang berdaun lebat
   - Batang dapat mencapai tinggi 1,5 m, daun relative kecil
      berbentuk ellips, sempit agak panjang, sedikit berbuku
   - Bunga berwarna kuning, kecil – kecil berbentuk kupu-kupu


                                                          54
                                                                                                                            55
11. Medicago Sativa L                                                Persyaratan tumbuh
                                                                     - Tumbuh pada tanah yang sangat subur dengan kandungan
                                                                        phosphor tinggi, drainase yang baik dan Ph 6,0 – 6,5
                                                                     - Diperlukan pemupukan berkala setiap tahun dengan
                                                                        menggunakan pupuk kandang, disamping phosphor, potas dan
                                                                        kapur




    Nama umum : Alfalfa

    Gambaran umum
    - Alfalfa sangat prima ditinjau dari kandungan protein, lemak
       maupun serat kasarnya, sehingga sangat penting bagi ternak
       ruminansia dibandingkan rumput gajah atau hijauan lainnya
    - Akar memiliki bintil-bintil nitrogen
    - Mengandung vitamin A, D, E, K, C, B1, B2, B12, Niacin,
       Panthothacid acid, Inocite, Biotin, Folid acid, selain itu
       mengandung mineral phosphor, calcium, photasium, sodium,
       chlorine, sulfhur, magnesium, copper, mangane, Fe, Cobalt,
       Boron, Molybdenum, sera trace element seperti nickel, Lead,
       Strontium, dan Palladium                                       Subdit Pakan Hijauan
    - Kadar protein sekitar 18 – 22%                                  Januari 2011




                                                               56                                                            57
Agribisnis

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Buku manualkompos
Buku manualkomposBuku manualkompos
Buku manualkompos
 
PT. Puri Hijau Lestari
PT. Puri Hijau LestariPT. Puri Hijau Lestari
PT. Puri Hijau Lestari
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
 
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1
 
Pengelolaan alsintan pandih batu (yuti)
Pengelolaan alsintan   pandih batu (yuti)Pengelolaan alsintan   pandih batu (yuti)
Pengelolaan alsintan pandih batu (yuti)
 
Laphir 2017
Laphir 2017Laphir 2017
Laphir 2017
 
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
Rancangan korporasi petani cikedung (yuti)
 
Laphir BPTP 2018
Laphir BPTP 2018Laphir BPTP 2018
Laphir BPTP 2018
 
31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb
 
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2014
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2014 Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2014
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2014
 
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2015
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2015Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2015
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2015
 
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
 
Perkembangan demfarm januari 2021
Perkembangan demfarm   januari 2021Perkembangan demfarm   januari 2021
Perkembangan demfarm januari 2021
 
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanianEvaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanian
 
Rancangan korporasi fe bataguh (yuti)
Rancangan korporasi  fe   bataguh (yuti)Rancangan korporasi  fe   bataguh (yuti)
Rancangan korporasi fe bataguh (yuti)
 
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
 
Djaenudin et al, (2011)
Djaenudin et al, (2011)Djaenudin et al, (2011)
Djaenudin et al, (2011)
 
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) newRancangan korporasi  fe   20 okt 2020 (yuti) new
Rancangan korporasi fe 20 okt 2020 (yuti) new
 
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
 

Similaire à Agribisnis

PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdfPROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
AfnanFajar
 
Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010
BPA_ADMIN
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Izmi KM
 
6.0. pedum apbn 2012 29 des 2011
6.0. pedum apbn 2012 29 des 20116.0. pedum apbn 2012 29 des 2011
6.0. pedum apbn 2012 29 des 2011
Mansa Sudir
 
LAPORAN RAKTEK KERJA INDUSTRI fit.docx
LAPORAN RAKTEK KERJA INDUSTRI fit.docxLAPORAN RAKTEK KERJA INDUSTRI fit.docx
LAPORAN RAKTEK KERJA INDUSTRI fit.docx
YantoHolo
 

Similaire à Agribisnis (20)

Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
 
Philodendron Selloum SOP
Philodendron Selloum SOPPhilodendron Selloum SOP
Philodendron Selloum SOP
 
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
 
Permentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanian
Permentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanianPermentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanian
Permentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanian
 
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdfPROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
 
1 ikan-mas
1 ikan-mas1 ikan-mas
1 ikan-mas
 
Draft pedoman program pisew
Draft pedoman program pisewDraft pedoman program pisew
Draft pedoman program pisew
 
Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012
 
Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010Selayang pandang bpa 2010
Selayang pandang bpa 2010
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
 
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
 
6.0. pedum apbn 2012 29 des 2011
6.0. pedum apbn 2012 29 des 20116.0. pedum apbn 2012 29 des 2011
6.0. pedum apbn 2012 29 des 2011
 
Buku juknis bioindustri.pdf
Buku juknis bioindustri.pdfBuku juknis bioindustri.pdf
Buku juknis bioindustri.pdf
 
Ebook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustriEbook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustri
 
Ebook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustriEbook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustri
 
LAPORAN RAKTEK KERJA INDUSTRI fit.docx
LAPORAN RAKTEK KERJA INDUSTRI fit.docxLAPORAN RAKTEK KERJA INDUSTRI fit.docx
LAPORAN RAKTEK KERJA INDUSTRI fit.docx
 
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten SukabumiLaporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
 
Pengembangan usaha tani
Pengembangan usaha taniPengembangan usaha tani
Pengembangan usaha tani
 
Sos dak 2012 pertanian
Sos dak 2012   pertanianSos dak 2012   pertanian
Sos dak 2012 pertanian
 

Agribisnis

  • 1. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Lahan kehutanan yang masih belum termanfaatkan oleh penanaman Hal tanaman produksi masih sangat luas, oleh karenanya diperlukan KATA PENGANTAR ................................................................ i koordinasi dan Kementerian Pertanian dengan Kementerian kehutanan DAFTAR ISI ............................................................................. ii untuk dapat memanfaatkan lahan-lahan kehutananan yang dekat DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ iii dengan pemukiman penduduk agar produktf dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat sekitar hutan tersebut. Salah satu kegiatan yang I. PENDAHULUAN ............................................................ 1 dicobakan dalam rangka pemanfaatan hutan sekitar pemukiman yang 1. Latar Belakang ........................................................... 1 terjangkau untuk suatu kegiatan produksi adalah pengembangan 2. Tujuan ......................................................................... 2 komoditas peternakan, baik ternak sapi potong, kambing/domba atau 3. Sasaran ....................................................................... 3 unggas lokal (ayam lokal dan itik). 4. Keluaran ...................................................................... 3 Upaya tersebut telah dimulai dalam skala kecil pada tahun 2011 untuk II. PELAKSANAAN TAHUN 2012 ........................................ 4 memantapkan pola pengembangannya dalam skala yang lebih besar. 1. Prinsip Pelaksanaan .................................................... 4 Tahun 2012 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2. Pelaksana .................................................................... 4 kembali mengalokasikan dana bantuan sosial di 10 lokasi di Pulau Jawa 3. Lokasi Kegiatan ........................................................... 5 untuk menjadi demplot pengembangan ternak dan pemanfaatan lahan 4. Pemanfaatan Dana ...................................................... 6 kehutanan. Pola yang diterapkan sebetulnya tidak jauh berbeda 5. Tahap Pelaksanaan ..................................................... 8 dengan pola integrasi ternak dengan tanaman yang ditambah dengan kegiatan untuk mengelola lahan kehutanan. Diharapkan agar pola ini III. INDIKATOR KEBERHASILAN ....................................... 10 dapat mendukung pengembangan sapi potong dan komoditas yang dipilih lainnya dalam program-program yang ada di lingkup Direktorat IV. PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN ............................ 11 Jenderal peternakan dan Kesehatan Hewan. V. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN ................................ 12 Pedoman Umum ini merupakan acuan pelaksanaan kegiatan di daerah yang mendapat alokasi dana APBN atau sebagai acuan bagi daerah V. PENUTUP ....................................................................... 13 lain yang ingin mengembangkan pola yang sama. Oleh karenanya diperlukan optimalisasi peran pendampingan Dinas Peternakan agar LAMPIRAN ................................................................................ 14 peternak di lokasi kegiatan ini dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Jakarta, Desember 2011 Direktur Pakan Ternak Ir. Mursyid Ma’sum, M.Agr i ii
  • 2. DAFTAR LAMPIRAN PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN HPT DI LAHAN KEHUTANAN TAHUN 2012 Lampiran Hal I. PENDAHULUAN 1. Daftar lokasi penerima APBN 2011 15 2. Form laporan Provinsi 16 1. Latar Belakang 3. Form laporan Kabupaten/Kota 17 4. Jenis Benih/Bibit Hijauan Pakan 18 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai Ternak tugas berat dalam program pencapaian swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK) tahun 2014. Lima kegiatan pokok dan 13 langkah operasional telah ditetapkan dalam Blue Print PSDSK tersebut. Untuk mendukung pencapaian program yaitu peningkatan populasi ternak sapi potong maka diperlukan upaya terobosan agar tujuan dapat lebih cepat tercapai, salah satu upaya tersebut adalah optimalisasi pemanfaatan lahan kehutanan untuk pengembangan ternak sapi potong yang dapat berperan dalam pengembangan peternakan skala nasional. Lahan kehutanan di Indonesia masih sangat luas, kawasan lahan yang terletak di sekitar pemukiman penduduk harus juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif guna memberi mafaat pada masyarakat sekitar. Salah satu kegiatan yang mulai diaplikasikan tahun 2011 dan dilanjutkan pada 2012 adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar hutan dalam pengembangan peternakan. Adanya pemeliharaan ternak di sekitar hutan dengan memanfaatkan lahan kehutanan untuk usaha peternakan dan penanaman hijauan pakan ternak diharapkan dapat membantu masyarakat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan dan juga membantu Pemerintah dalam memanfaatkan lahan-lahan yang belum termanfaatkan serta membantu pemulihan kondisi lahan menjadi lebih subur dengan adanya ternak yang dapat menghasilkan kotoran yang kemudian berfungsi sebagai pupuk organik. Kegiatan pemanfaatan lahan kehutanan bagi pengembangan ternak ini adalah yang kedua kali dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal iii 1
  • 3. Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam upaya mendukung 3. Sasaran program pengembangan peternakan, khususnya program Melalui kegiatan pemanfaatan lahan kehutanan untuk kegiatan swasembada daging sapi dan kerbau tahun 2014. Pola yang peternakan dan penanaman hijauan pakan ternak diharapkan diterapkan dimodifikasi dari pola integrasi tenak yang biasanya tercapainya beberapa sasaran kegiatan, yaitu : dilaksanakan di lokasi perkebunan atau tanaman pangan dan hortikultura. Tentunya pada awal pelaksanaannya sangat diperlukan (1) Pemanfaatan lahan kehutanan untuk penanaman hijauan pakan koordinasi antar instansi terkait di daerah sasaran, khususnya sebagai sumber pakan ternak sapi dengan pihak Dinas yang membidangi masalah pengembangan (2) Mengembalikan kesuburan tanah melalui pemanfaatan kotoran hutan dan pembentukan kelompok yang tinggal di sekitar hutan. ternak atau pupuk kandang, Penentuan kelompok mungkin menjadi hal yang perlu diperhatikan (3) Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan praktis keluarga dan didampingi lebih intensif, karena ada kemungkinan masih belum petani dalam pengelolaan secara optimum ternak yang terbentuk kelompok peternak yang berada dan tinggal di sekitar dipelihara hutan, namun hal ini akan bisa diatasi dengan kerjasama yang baik dengan Dinas yang membidangi fungsi kehutanan setempat. Diharapkan model pengembangan peternakan dengan 4. Keluaran memanfaatkan lahan kehutanan dapat terus diperbaiki dan menjadi contoh yang bisa diaplikasikan di lokasi lainnya. Keluaran atau output merupakan hasil yang didapat langsung dari adanya kegiatan ini adalah : (1) Penambahan populasi ternak sapi potong pada lokasi kelompok 2. Tujuan yang memanfaatkan lahan kehutanan pada 2012 sebanyak 300 ekor Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatnya populasi ternak sapi (2) Adanya kelompok penerima kegiatan di 10 kelompok potong yang dikontribusikan dari kegiatan pengembangan ternak (3) Pemanfaatan lahan kehutanan seluas 50 ha melalui pemanfaatan lahan kehutanan serta adanya lahan yang bisa dimanfaatkan bagi kegiatan usaha peternakan dan penanaman hijauan pakan ternak. 3 2
  • 4. (1) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait II. PELAKSANAAN TAHUN 2012 (2) Menyusun Pedoman Umum (3) Melakukan pembinaan dan pemantauan 1. Prinsip Pelaksanaan Provinsi/Kab/Kota (1) Hijauan Pakan Ternak (HPT) ditanam dibawah pohon hutan dan Dinas Peternakan atau Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan dapat ditambah pada lahan lain diluar hutan tetapi lokasinya Provinsi atau Kabupaten/Kota yang merupakan satker dari kegiatan ini, mempunyai tugas : dekat dengan kelompok. (2) Minimal seluas 2 ha lahan hutan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ini. Dilaksanakan pada hutan tanaman tahunan, (1) Melakukan koordinasi dengan pihak/instansi terkait di Provinsi. tanaman setahun atau hutan non-produksi (2) Menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) (3) Dapat mengacu pada sistem ”companion cropping” atau tumpang (3) Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis) (4) Membentuk Tim Teknis sari dengan tanaman hutan (4) Jenis tanaman pakan yang ditanam dibawah hutan harus dipilih (5) Menetapkan kelompok penerima bantuan sosial dengan mempertimbangkan beberapa hal misalnya intensitas (6) Melakukan pembinaan dan pendampingan (7) Membuat dan mengirimkan laporan ke Pusat cahaya dibawah pohon dan faktor kompetisi nutrisi dengan tanaman hutan yang utama (5) Agar dapat diantisipasi kerusakan tanaman hutan akibat kegiatan penggembalaan ternak di lahan hutan tsb. Kelompok (6) Kegiatan ini merupakan upaya untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dan sekaligus upaya konservasi lahan hutan agar Kelompok penerima bantuan adalah kelompok yang telah di menjadi lebih produktif identifikasi oleh Tim Teknis dan ditetapkan oleh Kepala Dinas (7) Jika memungkinkan agar diupayakan pola kandang koloni. Peternakan atau Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan (8) Mematuhi semua peraturan terkait dan menghindari KKN Provinsi (9) Koordinasi dan sinergitas positif dengan semua pihak terkait, khususnya dengan instansi yang membidangi masalah kehutanan di daerah ybs. 2. Pelaksana Pusat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dalam hal ini Direktorat Pakan Ternak selaku penanggungjawab kegiatan, mempunyai tugas : 4 5
  • 5. Kriteria kelompok agar mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : (1) Pengadaan Ternak Sapi Potong (1) Kelompok penerima bantuan adalah kelompok sapi potong yang Karena program pemanfaatan lahan hutan untuk usaha lokasinya berbatasan atau dekat dengan lahan kehutanan budidaya dan penanaman HPT, sebagaimana yang dilakukan (2) Kelompok dapat memanfaatkan lahan hutan tersebut untuk pada program pengembangan integrasi, merupakan kegiatan kegiatan peternakan dan untuk penanaman hijauan pakan ternak strategis dalam mendukung program PSDSK 2014, maka (3) Kelompok penerima adalah kelompok yang sudah cukup lama pengadaan ternak sapi potong proporsinya tidak kurang dari berdiri, bukan kelompok baru, karena kelompok ini harus 60% dari dana bantuan yang diberikan kepada kelompok. menanam HPT untuk keperluannya sendiri, dan dalam Pengadaan ternak dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan pengembangannya dapat mendistribusikan HPT kepada dari usaha yang dilakukan oleh kelompok, yaitu usaha budidaya kelompok atau masyarakat lain yang membutuhkan. dan penanaman HPT. Untuk itu agar diperhatikan hal-hal (4) Apabila tidak memungkinkan, dapat dilaksanakan pada kelompok sebagai berikut : baru dengan catatan mendapat pendampingan yang intensif karena kelompok harus melaksanakan 2 buah kegiatan yaitu a. Pemilihan ternak untuk usaha budidaya dapat dilakukan usaha budidaya sapi potong dan usaha penanaman hijauan dengan pengadaan sapi sapi lokal (berat badan minimal pakan ternak (HPT), 110-150 kg/ekor) atau sapi persilangan (berat badan (5) Kelompok mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, minimal 250-300 kg/ekor), baik dalam peningkatan skala usaha maupun dalam b. Pengadaan ternak diarahkan untuk mendukung program pengembangan usaha milik kelompok. (6) Lokasi dapat dijangkau untuk pendampingan penyelamatan betina produktif melalui pembelian sapi betina yang akan dipotong di RPH. 3. Lokasi Kegiatan Kegiatan pemanfaatan lahan kehutanan pada tahun 2012 melalui (2) Pengadaan benih/bibit HPT dan pengolahan lahan dana bantuan sosial APBN dialokasikan pada 10 kelompok di 10 Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum pada Lampiran-1. Dana untuk pembelian benih/bibit HPT dan untuk pengolahan 4. Pemanfaatan Dana lahan sebesar 25%. Dana yang tersedia untuk kegiatan pemanfaatan lahan hutan Pengadaan benih/bibit diupayakan dari tempat yang tidak jauh digunakan untuk membiayai kegiatan yang disampaikan dibawah ini. dari lokasi kegiatan agar lebih efisien. Jenis benih/bibit HPT Kekurangan dana untuk mendukung kegiatan kelompok supaya lebih yang dibeli agar disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. optimal, agar dapat didukung dari dana APBD atau swadaya kelompok sendiri, misalnya dana untuk pembangunan atau rehab kandang, dsb. 6 7
  • 6. Pengolahan lahan dilakukan sesuai tahapannya, dimulai dengan dan sebagai sarana untuk meningkatkan usaha kelompok land clearing atau pembersihan lahan yang dilaksanakan kearah yang lebih komersial (diversifikasi usaha). Hendaknya sebelum memulai penanaman HPT agar lahan yang digunakan pertemuan dilaksanakan secara rutin dan kelompok mempunyai sudah sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk berkembang kas kelompok sebagai asset bersama untuk mengembangkan dengan baik. Land clearing meliputi kegiatan pengolahan tanah, usaha. penanaman, penyiangan, pemupukan dan pemotongan 5. Tahap Pelaksanaan (3) Pelatihan Kelompok Pelatihan kelompok dialokasikan sebesar 10% dari dana Tahapan pelaksanaan kegiatan pemanfaatan lahan kehutanan bantuan sosial. Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan untuk kegiatan budidaya dan penanaman hijauan pakan tahun kelompok, namun yang utama adalah materi mengenai 2012 meliputi : penanaman dan pengelolaan Hijauan Pakan Ternak, yang meliputi pengolahan tanah, penanaman HPT (cara, bahan, jarak (1) Pembentukan Tim teknis tanam), pemupukan, pemeliharaan/perawatan tanaman dan a. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan, perlu dibentuk panen HPT. Materi penunjang lain hendaknya juga diberikan Tim Teknis oleh Dinas Peternakan atau Dinas yang kepada kelompok, baik melalui pelatihan maupun melalui melaksanakan fungsi peternakan Provinsi yang akan penyuluhan dan pendampingan oleh petugas Dinas maupun bertanggung jawab terhadap kegiatan ini. oleh PPL setempat. Materi penunjang seperti cara budidaya ternak sapi potong yang baik, termasuk masalah perkandangan, b. Tim Teknis terdiri dari unsur Dinas Peternakan Provinsi, kesehatan hewan dan pasca panen produk. Dinas Peternakan Kabupaten/Kota, Dinas terkait dengan kegiatan integrasi di Kabupaten/Kota dan petugas (4) Administrasi Kelompok lapangan di lokasi kelompok (misal PPL/KCD/mantri tani/Inseminator/ petugas pakan) Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan agar bisa berjalan dengan baik, 5% dari dana bantuan sosial dapat dipergunakan c. Tim Teknis bertugas dan bertanggung jawab terhadap untuk mendukung administrasi kelompok seperti untuk kegiatan, mulai dari proses identifikasi dan seleksi CPCL, pembelian alat tulis kantor, biaya fotocopy, biaya pelaporan, pengawalan kegiatan dan pendampingan kelompok pembuatan papan nama, dan lain-lain. Pengembangan kelembagaan kelompok sangat penting sebagai (2) Tahapan Pelaksanaan Kegiatan sarana bertemu dan berkomunikasi bagi seluruh anggota, untuk membantu anggota meningkatkan wawasan dan bertukar a. Pembuatan Rencana Kegiatan Kelompok/Rencana informasi melalui penyuluhan, baik yang dilakukan oleh PPL Usaha Kelompok (RKK/RUK) oleh kelompok. difasilitasi setempat, petugas lapang Dinas Peternakan atau dari peternak oleh Petugas Lapang Dinas/PPL. Petugas tidak ke peternak lainnya, diperkenankan untuk membuatkan RUK, tetapi memfasilitasi dan memberikan pedoman pembuatan 8 RUK sesuai Pedum. 9
  • 7. III. INDIKATOR KEBERHASILAN b. Pelaksanaan kegiatan fisik (a) Pengadaan ternak Indikator keberhasilan dari kegiatan pemanfaatan lahan hutan diukur dari (b) Pembelian benih/bibit HPT beberapa indikator antara lain : (c) Pengadaan sarana pengolah pakan 1. Aspek Teknis (d) Pengolahan lahan (e) Penanaman HPT 1) Peningkatan populasi pada kelompok penerima bantuan c. Pelaksanaan pelatihan d. Pembenahan administrasi kelompok 2) Luasan lahan kehutanan yang dimanfaatkan untuk penanaman e. Pelaporan, sesuai format terlampir hijauan 3) Peningkatan produktivitas ternak dan tanaman (3) Tatacarapenyaluran dan pencairan dana mengikuti peraturan/ketentuan yang berlaku pada tahun 2012 2. Aspek Usaha 1) Peningkatan kemampuan anggota kelompok dalam pengelolaan (4) Pengembangan Usaha usaha, dilihat dari kemampuannya membuat perencanaan, analisa usaha, melakukan usahanya dengan orientasi agribisnis a. Pengembangan usaha kelompok diarahkan pada pendekatan sistem agribisnis yang mencakup subsistem- 2) Berkembangnya usaha, dilihat dari skala kepemilikan ternak pada subsistem yang saling terkait dan dilakukan secara anggota kelompok, perkembangan modal usaha yang dikelola terpadu, kelompok, adanya diversifikasi usaha. b. Untuk memperlancar pengadaan sarana produksi dan 3. Aspek kelembagaan pemasaran hasil, maka pengelolaan seluruh usaha 1) Peningkatan partisipasi anggota dalam pengelolaan usaha sedapat mungkin dilakukan oleh kelompok. 2) Diterapkannya prinsip-prinsip dasar organisasi, seperti peraturan c. Guna memperluas sasaran penerima manfaat, ternak yang tercantum dalam AD/ART kelompok, struktur organisasi dan yang diterima kelompok agar dapat dikembangkan uraian tugasnya, mempunyai pencatatan yang baik, dinamika dari secara berkelanjutan dengan sistim yang disepakati usaha dan sekretariat kelompok bersama antara kelompok dan Dinas peternakan kabupaten/kota yang bersifat spesifik lokal berdasarkan 3) Berperannya kelompok dalam organisasi pembelajaran (learning kondisi sosial budaya setempat. organization) bagi anggota dan masyarakat sekitarnya. 4) Kemandirian kelompok dengan indikasi tidak ada lagi bantuan pihak lain karena kelompok sudah dapat mengakses sendiri sumberdaya yang dibutuhkannya. 10 11
  • 8. IV. PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN V. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN 1. Pembinaan dan pendampingan dilaksanakan secara berkelanjutan 1. Pemantauan dan terkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, sampai kelompok 1) Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dan dapat melakukan usahanya secara mandiri. mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh 2. Pembinaan dan pendampingan dilakukan untuk menumbuhkan kelompok dalam pelaksanaan kegiatan, Dinas Peternakan usaha ekonomi produktif di lokasi pedesaan serta meningkatnya Kabupaten/Kota dan Provinsi agar melakukan pemantauan produksi dan produktifitas ternak dan tanaman. secara berkala. 3. Ruang lingkup pembinaan dan pendampingan meliputi : 2) Hasil pemantauan agar dianalisis dan dievaluasi menggunakan indikator yang telah ditetapkan dan dilaporkan ke pusat pada 1) Tatacara pengolahan lahan, penanaman dan panen HPT serta akhir kegiatan. perawatan lahan. 3) Pusat melakukan pemantauan (tahunan) dan evaluasi pada akhir 2) Pemilihan jenis benih/bibit HPT yang cocok ditanam pada lahan pelaksanaan program (5 tahun). Hasil evaluasi akan dijadikan dan kondisi tertentu. sebagai bahan pertimbangan untuk penentuan program 3) Teknologi pengolahan dan pengawetan pakan sesuai sumber selanjutnya. daya lokal yang tersedia. 4) Good Farming Practices (GFP) sapi potong, termasuk perkandangan dan kesehatan hewan. 2. Pelaporan 5) Pembinaan reproduksi ternak baik melalui teknis IB atau 1) Pelaporan sangat diperlukan untuk mengetahui kemajuan intensifikasi kawin alam (INKA), kegiatan dan sebagai tolok ukur Pusat untuk penilaian dan keberlanjutan kegiatan di Provinsi ybs (reward and punishment) 6) Pelayanan jasa Inseminasi Buatan (IB) 2) Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi 7) Pengembangan kelembagaan dan usaha kelompok peternakan Provinsi agar membuat laporan semesteran dan mengirmkannya ke Direktorat Jenderal peternakan up. Direktur Pakan Ternak (Lampiran-2) pada bulan Juli dan Desember 2012. 3) Format laporan dari Provinsi merupakan rekapitulasi dari laporan Dinas Peternakan atau Dinas yang melaksanakan fungsi peternakan Kabupaten/Kota sebagaimana Lampiran-3 yang dikirim ke Provinsi pada bulan Juni dan Nopember 2012. 12 13
  • 9. VI. PENUTUP Lampiran-1 DAFTAR LOKASI KEGIATAN Pedoman umum kegiatan pemanfaatan lahan hutan untuk PEMANFAATAN LAHAN HPT DI LAHAN KEHUTANAN kegiatan usaha budidaya kelompok dan penanaman hijauan TA 2012 pakan merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan yang harus diacu oleh Dinas Peternakan Provinsi dan atau Kabupaten/Kota Jumlah dalam melaksanakan kegiatan pengembangan ternak sapi No Provinsi No Kabupaten/Kota Paket potong. 1. Jabar (1) 1. Subang 1 2. Jateng 1. Wonogiri 1 Untuk tindaklanjutnya Provinsi dapat membuat Petunjuk (3) 2. Blora 1 Pelaksanaan yang dapat mendukung kelancaran operasionalisasi 3. Karanganyar 1 di daerah. 3. DIY 1. Gunung Kidul 1 (2) 2. Kulon Progo 1 4. Jatim 1. Probolinggo 1 (4) 2. Lumajang 1 Jakarta, Desember 2011 3. Situbondo 1 4. Pasuruan 1 DIREKTORAT PAKAN TERNAK 4 Provinsi 10 Kabupaten/Kota 10 paket 14 15
  • 10. Lampiran-2 Lampiran-3 LAPORAN SEMESTERAN LAPORAN SEMESTERAN PEMANFAATAN LAHAN HPT DI LAHAN KEHUTANAN TA 2012 PEMANFAATAN LAHAN HPT DI LAHAN KEHUTANAN TA 2012 TINGKAT PROVINSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA Provinsi : .................................................... Kabupaten : .................................................... Alokasi Dana Bansos 2012 : Rp. ............................................. Provinsi : .................................................... Dana dekon pendukung : Rp. ............................................. Alokasi Dana Bansos 2012 : Rp. ............................................. Dana APBD pendukung : Rp. ............................................. Dana APBD pendukung : Rp. ............................................. Jumlah Kelompok Penerima : ......... kelompok Jumlah Kelompok : ......... kelompok Jumlah Kabupaten/Kota : ......... kabupaten/kota Jumlah Anggota Kelompok : ......... orang/KK RUK semua kelompok : (harap lampirkan) RUK Kelompok : (harap lampirkan) Perkembangan Ternak Perkembangan Ternak No Kabupaten Jumlah Jumlah Model Masalah Solusi No Nama dan Jumlah Jumlah Model Masalah Solusi Ternak Ternak Pengemb Yang Alamat Ternak Ternak Pengemb Yang Awal Akhir Usaha dihadapi Kelompok Awal Akhir Usaha dihadapi (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 16 17
  • 11. Lampiran-4 Gambaran umum - tinggi tegak membentuk rumpun yang lebat - permukaan dan pangkal daun tertutup bulu halus JENIS BENIH/BIBIT HIJAUAN PAKAN TERNAK - perakaran dalam - tidak tahan genangan air A. Rumput - cepat tumbuh kembali setelah berakar - mudah dipotong dan memerlukan pemotongan yang teratur 1. Andropogon gayanus - mudah ditanam dari anakan (pols) yang muda Persyaratan tumbuh - tinggi tempat 0 – 2.000 m dpl - curah hujan 600 – 2.500 mm per tahun - tahan musim kering sampai 8 bulan - dapat tumbuh baik tanpa pemupukan - dapat beradaptasi pada berbagai kondisi tekstur tanah - Ph tanah dari masam (Ph 3,5) sampai tanah alkalis Pengelolaan - dapat ditananam bersama dengan Stylosanthes guianensis dan Centrosema sp. - pemotongan setiap 6 minggu Perbanyakan 5 kg biji/ha pada lahan siap tanam/bersih atau 35 - 70 kg/ha pada lahan yang tidak dibersihkan Nama umum : Rumput Gamba Daerah asal : Afrika Tropis Produksi benih : 100 – 450 kg/ha Produksi hijauan : 20 ton/ha bahan kering Fungsi tanaman Sebagai rumput padang penggembalaan dan rumput potongan 18 19
  • 12. 2. Brachiaria brizantha Persyaratan tumbuh - sangat cocok untuk daerah tropis lembab dengan musim kering kurang dari 6 bulan - tinggi tempat 0 – 3000 m dpl - tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah termasuk tanah berpasir dan tanah masam dengan Ph 3,5 – 4 - berkembang baik pada berbagai jenis tanah termasuk tanah berpasir dan tanah masam dengan Ph 3,5 – 4 - berkembang baik sekali pada tanah yang subur - pertumbuhan kurang pada tanah yang drainasenya buruk - suhu optimal optimal : 30 -350 - Biji yang baru dipanen lambat pertumbuhannya karena mempunyai sifat dorminansi. Dorminansi dapat ditanggulangi dengan perendaman dalam asam atau biji disimpan dulu selama 6-8 bulan. - Kombinasi yang baik dengan Arachis pintoi, Centrosema pubescens, Desmodium ovalifolium dan Stylosanthes spp. Nama umum : Rumput Bebe Daerah asal : Afrika Tropis Perbanyakan - Dengan biji Fungsi tanaman - Dengan sobekan rumpun - rumput potongan - Dengan stek batang - padang penggembalaan Produksi - baik unyuk hay dan silase - Produksi bahan kering = 20 ton/ha - Produksi benih = 100-500 kg/ha Gambaran umum - tanaman semak tinggi mencapai 120 cm - batangnya tegak dengan tangkai bunga bisa mencapai 180 cm - daunnya panjang dan tipis 20 21
  • 13. 3. Brachiaria decumbens - Bunga tersusun dalam malai yang menyerupai bendera - Tahan penggembalaan berat Persyaratan tumbuh - tumbuh pada ketinggian 1.200-1.750 m diatas permukaan laut - Curah hujan 1.500 mm atau lebih. - Struktur tanah ringan, sampai berat - Sangat rensponsif terhadap pemupukan nitrogen - Mampu tumbuh pada lereng terjal - Tidak tahan genangan air Pengelolaan - Tumbuh pada ketinggian 1.200-1.750 m diatas permukaan laut - Curah hujan 1.500 mm atau lebih. - Struktur tanah ringan, sampai berat - Sangat rensponsif terhadap pemupukan nitrogen Nama umum : Rumput Bebe, Rumput Signal - Mampu tumbuh pada lereng terjal Daerah asal : Afrika Tropis - Tidak tahan genangan air Fungsi tanaman - Penutup tanah - Rumput potongan - Padang penggembalaan - Dibuat hay Gambaran umum - Tanaman berumur panjang - Menjalar dengan stolon membentuk hamparan lebat setinggi 80- 150 cm - Daun berbulu warna hijau gelap 22 23
  • 14. 4. Brachiaria humidicola Persyaratan tumbuh - Tumbuh pada ketinggian 1.000-2.000 m diatas permukaan laut - Curah hujan 1.299 mm/tahun. - Tolerans terhadap kesuburan tanah yang rendah - Tahan terhadap genangan air - Tolerans terhadap panas, kekeringan dan dapat tumbuh kembali setelah pembakaran terbakar - Responsif terhadap pemupukan N - Dapat beradaptasi pada semua jenis tanah - pH tanah rendah (asam) sampai tinggi (basa) Pengelolaan - Berkembang dengan biji - Dapat ditanam bersama Siratro dan Centro yang paling baik dengan Arachis pintoi Perbanyakan - Dengan sobekan rumput (pols), jarak tanam 1x2 m Nama umum : Rumput BH - Dengan biji 2-5 kg/ha. Daerah asal : Afrika Tropis Produksi Fungsi tanaman - Benih 200 kg/ha biji - Penutup tanah, - Hijauan 25 ton bahan kering/ha - Penahan erosi - Padang penggembalaan Gambaran umum - Menyebar dengan stolon dan rizoma - Membentuk hamparan lebat - Sangat tahan penggembalaan berat 24 25
  • 15. 5. Cenchrus ciliaris - Batang berdiri tegak dengan tinggi bervariasi sampai 100-150 cm. - Daun berbulu - Tahan penggembalaan berat. Persyaratan tumbuh - Tumbuh baik di daerah curah hujan tahunan 300-750 mm. - Tapi bisa juga tumbuh di daerah dengan curah hujan tahun 1600- 2900 mm Pengelolaan - biji yang baru dipanen berdaya kecambah buruk, tetapi pertumbuhan biji akan menjadi baik (70%) setelah penyimpanan selama 6-18 bulan di tempat kering. - Daya tumbuh biji kering rata-rata rendah yaitu 15 % (ditanam segera setelah panen), pernah dilaporkan mencapai 95 %. - pemotongan pertama setelah 4-6 bulan. - pemotongan selanjutnya dengan interval 4-6 bulan (musim hujan) Nama umum : Rumput Buffel dan 60 hari sekali dimusim kemarau. Daerah asal : Afrika, Arab dan India, Timur Tengah - Pembongkaran tanaman setelah 5-7 tahun Fungsi tanaman Perbanyakan dengan biji 3,5 4 kg/ha - Rumput untuk padang penggembalaan - Hay dan Silase Produksi - hijauan 2-9 ton bahan kering/ha/thn (tanpa pemupukan), bisa Gambaran umum mencapai 24 ton BK/ha/thn dengan pemupukan lengkap’ - Sangat disukai jenis ternak yang merumput - Produksi benih bervariasi 150-1500 kg/ha tergantung kultivar dan - Bagi kuda bisa menyebabkan calsium deficiency syndrome, kondisi pertumbuhan. karena tingginya konsentrasi oksalat (mencapai 1-2% dari bahan kering) 26 27
  • 16. 6. Panicum maximum - Tahan api - Daun panjang, hijau dan permukaannya luas - Bunga membentuk malai Persyaratan tumbuh - tumbuh baik pada daerah lembab tropis - Curah hujan lebih dari 1.015 mm/tahun. - Dapat beradaptasi pada berbagai tipe tanah tetapi tumbuh sangat pada tanah dengan kesuburan sedang dan tinggi dan drainasi baik Pengelolaan dapat ditanam bersama Siratro dan Centr glycine dan leguminosa lainnya Perbanyakan - dengan biji 2,2 kg/ha jika ditanam bersama tanaman lain - 6,7 biji/ha untuk tanaman murni Nama umum : Rumput benggala, rumput guinea Daerah asal : Afrika Timur dan Afrika Tengah Fungsi tanaman - Padang penggembalaan - Rumput potong Gambaran umum - Tumbuh tegak membentuk rumpun - Dapat mencapai tinggi 2.4 m - Sistim perakaran baik dan dalam - Tahan naungan 28 29
  • 17. 7. Paspalum atratum - Dapat beradaptasi terhadap kondisi lahan tergenang air - Tumbuh pada berbagai pH tanah (termasuk tanah masam) - Pertumbuhannya cepat, daya tumbuh baik - Berdaun lebat dan “succulent” - Disukai ternak, kualitasnya cukup baik - Tidak tahan kering (cepat mati pada musim kemarau) - Lambat tumbuh kembali pada musim hujan dibandingkan dengan paspalum atratum) Perbanyakan dengan sobekan rumput (pols), stek dan biji. Produksi biji baik, di Filipina tanaman in berbunga pada bulan Juli- Agustus (pertengahan musim hujan) Fungsi tanaman - sebagai rumput potong - dibuat silase - rumput padang penggembalaan Gambaran umum - Tanaman Tahunan - Termasuk jenis rumput yang tinggi dan daunnya lebih banyak daripada paspalum plicatulum - Cocok untuk daerah dataran rendah yang lembab 30 31
  • 18. 8. Pennisetum purpureum - Daun relatif besar, tepinya tebal mengkilap. - Bunga tersusun dalam tandan dengan panjang 30 cm, berwarna keemasan - Mampu bersaing dengan rumput lain - Kurang tahan terhadap genangan air - Menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi - Responsif terhadap pemupukan Persyaratan tumbuh - Tumbuh pada ketinggian 0 -3.000 m diatas permukaan laut. - Curah hujan 1.500 mm/tahun. Pengelolaan - Ditanam dalam larikan dengan jarak 90 -120 cm, kedalaman 15 cm - Bila ditanam bersama Centro, jarak tanam 60-90 cm - Jumlah benih Centro 2-3 kg/ha, ditanam diantara larikan Nama umum : Rumput gajah, rumput napier - Perlu pemupukan dan pendangiran Daerah asal : Afrika Subtropis - Pemotongan setiap 40 hari pad musim hujan dan 90 hari sekali musim hujan dan 90 hari sekali pada musim kemarau Fungsi tanaman - sebagai penutup tanah Perbanyakan dengan stek batang 2.000 batang/ha - rumput potongan Produksi - dibuat silase, - Benih yang baik baru dapat diperoleh pada ketinggian lahan lebih dari 1.000 m, diatas permukaan laut tetapi daya tumbuhnya Gambaran umum rendah produksi hijauan 100-200 ton/ha/tahun. - tumbuh tegak, membentuk rumpun dengan tinggi dapat - Hijauan 25 ton bahan kering/ha mencapai 1,8 – 3,6 m, berumur panjang - Sistim perakaran kuat dan dalam - Batang tebal dan kera 32 33
  • 19. 9. Setaria Sphacelata - Pangkal batang berwarna kemerah-merahan - Bunga bersusun dalam tandan warna coklat keemasan - Sangat disukai ternak - Sangat rsnponsif terhadap pemupukan nitrogen - Tanah kering - Baik tumbuh di dataran tinggi (0-2.000 m atau lebih) Persyaratan tumbuh - Tinggi tempat 200-300 m dari permukaan laut - Struktur tanah sedang sampai berat - Curah hujan tahunan tidak kurang dari 760 mm Pengelolaan - dapat ditanam dalam barisan berjarak 90-120 cm - Dapat ditanam bersama dengan leguminsoa Desmodium intortum, Desmodium uncinatum dan lamtoro Nama umum : Rumput setaria, Golden Timothy Perbanyakan Daerah asal : Afrika - biji (4-10 kg/ha) - Sobekan rumput Fungsi tanaman - Penutup tanah, Produksi - Rumpu lapang - Benih 112 kg/ha biji - padang penggembalaan - 60-100 ton hijauan/ha/tahun Gambaran umum - Tumbuh tegak membentuk rumput - Tinggi tanaman dapat mencapai 2 m - Daun lunak, lebar agak berbulu pada permukaan atasnya terutama dekat batang 34 35
  • 20. B. Tanaman Leguminosa - Daun terdiri atas 4 lembar, bila ditanam pada daerah yang disinari cahaya matahari penuh, berwarna hijau pucat, bila 1. Arachis pintoi ditanam dibawah naungan berwarna hijau gelap, warna bunga kuning. Persyaratan tumbuh - Dapat tumbuh pada tanah liat berpasir dengan pH rendahh, ke3suburan rendh dan mengandung aluminium tinggi - Toleransi sedang terhdapa aluminium - Toleransi tinggi terhadap Mn - Kurang Toleransi terhadap tanah bergaram Pengelolaan - Biji yang masih segar mempunyai tingkat dormancy yang tinggi dan dapat dikurangi dengan mengeringkan antara 35-45 derajat C selama 10 hari. - Biji ditanam dengan kedalaman 2-6 cm Nama umum : Kacang Arachis, Kacang Pinto (Bali) Daerah asal : Brazil Perbanyakan Fungsi tanaman - Dapat ditanam dengan biji atau polong (10 -15 kg) - Penutup tanah, - Dengan stek batang - “pasture” dibawah tanaman perkebunan - Dapat ditanam bersama dengan rumput BD, rumput bahia dan - Padang penggembalaan campuran kikuyu. Gambaran umum - Tanaman tahunan, mirip kacang tanah - Perakaran dalam kuat, akarnya berkembang dengan banyak cabang, lunak dan membentuk lapik tebal sampai kira-kira 20 cm, tinggi batang 50 cm 36 37
  • 21. 1. Calliandra calotyrsus 2. Centrosema pubescens Nama umum : Kaliandra Nama umum : Centro Daerah asal : Amerika Tengah Daerah asal : Amerika Selatan Fungsi tanaman Fungsi tanaman - sebagai hijauan potongan Sebagai penutup tanah, tanaman sela dan pencegah erosi - kayunya sebagai kayu bakar, dan dapat digunakan untuk “pulp” (pembuatan kertas) Gambaran umum - sebagai penahan erosi dan meningkatkan kesuburan tanah - tumbuhan menjalar, memanjat dan melilit - batang agak berbulu, tidak berkayu Gambaran umum - berdaun tiga pada setiap tangkai daun - berbentuk pohon/semak kecil, tinggi antara 4- 6 m - bentuk helai daun oval/agak elips - diameter batang mencapai 30 cm - bunga relatif besar tersusun dalam tandan, warna bunga - kulit pohonnya hitam kecoklatan ungu terang sampai ungu muda atau putih 38 39
  • 22. Persyaratan tumbuh dapat ditanam bersama rumput benggala, Gambaran umum molasses dan kolonjono - Tumbuh tegak, membentuk semak dengan tinggi 1 -3 m - Dahannya banyak Perbanyakan tanaman - Tumbuh lambat pada 2 bulan pertama tapi lebih cepat - Dengan biji 3 – 5 kg/ha dibandingkan lamtoro - Sebelum ditanam, biji sebaiknya direndam air hangat 30 menit Produksi benih 300kg/ha Persyaratan tumbuh - tumbuh baik pada lokasi dengan air dangkal dandrainase buruk - tidak tahan kekeringan 4. Codariocalyx gyroides - toleran terhadap tanah masam, tanah kurang subur dan banyak mengandung alumunium - dapat pulih kembali setelah terbakar - tidak tahan terhadap pemotongan rendah dengan frekuensi tinggi Pengelolaan tanaman - tinggi pemotongan 0,5 – 1,5 m - frekuensi pemotongan 6-10 minggu Perbanyakan - dengan biji - ditanam dengan biji berjarak tanam 0,5 x 1,0 m Daerah asal : Nepal dan India Fungsi tanaman sebagai pakan ternak, pupuk hijau dan tanaman pelindung kopi dan kakao 40 41
  • 23. 4. Desmanthus virgatus Pengelolaan harus dipotong/digembala secepatnya Perbanyakan - dengan biji 2 – 6 kg/ha - bijinya keras, sehingga harus diskarifikasi secara mekanik, digosok dengan kertas amplas atau direndam dengan air panas sebelum disemaikan Produksi rata – rata 7,6 ton bahan kering, tetapi dilaporkan dapat mencapai 23 ton/ha (hawai) dan 70 ton/ha (Australia) Nama umum : Mimosa, Lamtoro mini Daerah asal : Amerika Gambaran umum - tanaman semak dengan tinggi 0,5 – 3 m - tumbuh tegak, berakar dalam - daun bersirip ganda warna bunga putih sampai krem - buah berwarna merah kecoklatan mengkilat terdiri dari 20 – 30 biji Persyaratan tumbuh - dapat beradaptasi di daerah tropis maupun subtropis - curah hujan 250 – 2.000 mm - tinggi tempat 0 – 2.000 m dari permukaan laut - dapat tumbuh baik pada tanah netral sampai alkalis - dapat beradaptasi terhadap penggembalaan berat 42 43
  • 24. 5. Desmodim rensonii 6. Flemingia macropphylla Fungsi tanaman sebagai potongan, pupuk hijau, dan tanaman pagar Perbanyakan dengan biji Dapat menghasilkan biji sepanjang tahun di Filipina Daerah asal: Afrika Gambaran umum : - merupakan leguminosa semak dan tanaman Fungsi tanaman tahunan berumur pendek ( 2-3) tahun - hijau potongan dan pupuk hijau - tinggi 1 – 3 m, berdaun banyak - tanaman pelindung sementara pada tanaman coklat, kopi, karet - sangat disukai kambing, kurang disukai sapid dan pisang an kerbau - pencegah erosi pada sistem terasering, dapat menekan alang – alang Persyaratan tumbuh : - toleran terhadap naungan (60% cahaya) - dapat mengurangi cacing tanah pada perkebunan nanas - tidak dapat tumbuh pada tanah asam (Ph<5) - daunnya untuk obat tradisional - tingkat pertumbuhannya rendah pada musim - Cabang dan daun muda dapat digunakan sebagai sayuran kemarau 44 45
  • 25. Gambaran umum 7. Gliricidia sepium - tanaman perdu berakar dalam tinggi 1- 4 m - berdaun tiga seperti jari - batang yang tua berwarna coklat Persyaratan tumbuh - tumbuh baik pada ketinggian 0 – 2.000m diatas permukaan laut - curah hujan 1100 -2850 mm/thn - membutuhkan drainase yang baik dan tidak tergenang air - tumbuh baik pada tanah liat yang berat Pengelolaan tanaman - dapat ditanam 10.000 tanaman/ha dengan sistem rotasi pangkas 3 bulan sekali - jarak tanam 90 x 100 cm Perbanyakan dengan menggunakan biji, setiap lubang perlu 3 -4 biji Nama umum : Gamal Produksi hijauan12 ton/ha/tahun(interval pemotongan 3 bulan sekali) Daerah asal : Amerika Selatan Fungsi tanaman - Sebagai tanaman naungan/pelindung, pagar hisup - Penunjang tanaman lain (vanili dan merica) - Tanaman batas pemilikan tanah (pagar) yang tidak mengganggu tanaman pertanian Gambaran Umum - berbentuk pohon dengan ukuran sedang - Tumbuh tegak, akar dapat menembus tanah cukup dalam - Cirri khas tanaman ini adalah warna hijau daun yang terang pada bagian permukaan dan agak pucat pada bagian belakang 46 47
  • 26. - Bunganya keungungan Perbanyakan tanaman - Pertumbuhan vegetatof gamal cukup baik karena pertumbuhan - tanaman ini dapat dikembangkan melalui 2 cara yaitu dengan tunas setelah pemangkasan setiap pohon rata-rata 20 tunas menggunakan biji dan batang (stek) - Tahan terhadap musim kemarau panjang (4-6 bulan) - Bila dikembang biakkan dengan biji hasilnya lebih memuaskan, tetapi membutuhkan persiapan yang lama Persyaratan tumbuh - Tingkat pertumbuhan penanaman stek ± 55% - dapat tumbuh pada beberapa jenis tanah, termasuk tanah yang kurang subur Produksi hijauan sebanyak 5 kg/pohon (interval potong 3 bulan) Ketinggian tempat mencapai 0 – 1300 m dari permukaan laut - Curah hujan 650 – 3500 mm - Dapat tumbuh pada tanah yang masam 8. Leucaena leucocephala Pengelolaan tanaman - sebagai pagar ditanam dengan jarak tanam ± 25 cm - sebagai hijauan potongan, tanaman dipangkas dengan tinggi pangkas ±1 m - tidak seperti leguminosa yang lain, biji gamal tidak membutuhkan perlakuan skarifikasi, ditanam sedalam 2 – 3 cm dalam kantong plastic (polybag, yang sudah diisi campuran tanah dan pupuk kandang - Batang/stek yang akan digunakan sebaiknya bagian bawah setiap cabang yang cukup tua - panjang stek yang dipergunakan antara 30 – 100 m penampang/garis tengah batang antar 2 - 6 cm - cara tanam tegak dan kedalaman tanam 20 cm kulit batang jangan tergores - umur pangkas pertama ± 12 bulan dan pangkas berikutnya setiap 6 – 12 minggu Nama umum : Lamtoro gung Daerah asal : Amerika Tengah dan Selatan 48 49
  • 27. Fungsi tanaman - Padang penggembalaan dan hijauan potongan Pengelolaan tanaman - Penghasil kayu bangunan, bahan bakar dan pagar - Pada awal penanaman perlu perawatan yang intensif - Dapat digunakan untuk reboisasi, reklamasi tanah tandus/kritis - Pemangkasan pertama dapat dilkukan setelah tanaman mencapai tinggi 1,5 – 2 m dan pemangkasan berikutnya setiap Gambaran umum 4 bulan - Berbentuk pohon, dapat mencapai tinggi lebih dari 10 m, - Tinggi pemangkasan 0 -1 m dari permukaan tanah dengan diameter batang ± 20 cm - Pada musim kemarau daun-daun akan gugur dan apabila air Perbanyakan cukup tersedia akan tumbuh kembali - Dengan menggunakan biji (1-2kg/ha) - Berakar dalam dan pada akar serabut kecil dekat permukaan - Karena biji lamtoro masih cukup keras, maka untuk tanah terdapat bintil – bintil akar yang berisi bakteri (rizobium) mempercepat perkecambahan, perlu perlakuan khusus (baik yang mampu mengikat nitrogen dan udara sebagai zat direndam air panas, dikikir ataupun dengan cara kimia yaitu makanan yang sekaligus dapat menyuburkan tanah menggunakan asam sulfat pekat) - Berbunga dan berbuah sepanjang tahun dengan warna bunga - Biji ditanam sedalam 2- 3 cm, kemudian ditutup dengan tanah putih kekuningan berbentuk bola - Jika penanaman dilakukan dengan persemaian, maka semaikan dengan menggunakan kantong-kantong plastic yang Persyaratan tumbuh isinya campuran tanah dan pupuk - Tumbuh baik pada ketinggian 0 – 700 m diatas permukaan laut Produksi benih : 300 kg biji/ha - Menghendaki drainase yang baik - Pertumbuhan waktunya lambat, sampai umur 6 minggu Produksi hijauan : 1-1,5 kg/pohon (setiap 4 bulan) tingginya hanya 30 cm, setelah itu pertumbuhannya cepat dan pada saat umur 6 bulan tingginya mencapai 2 m - Dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur - Kurang tahan terhadap tanah asam - Dapat tumbuh pada struktur tanah sedang sampai berat 50 51
  • 28. 9. Sesbania grandiflora Gambaran umum - Tumbuh tegak dapat mencapai tinggi sampai 15 m dengan diameter batang bawah ± 30 cm - Cabangnya sedikit, bentuk buah panjang seperti kacang panjang dengan warna hijau pada waktu masih muda, dan coklat kekuningan pada saat sudah masak Persyaratan tumbuh - Tumbuh baik pada dataran rendah sampai dengan ketinggian 800 m dari permukaan laut, peka terhadap suhu dingin - Curah hujan antara 2.000-4.000mm/tahun - Tidak tumbuh dengan baik pada tanah kritis, toleran terhadap tanah basa dan agak asam, tumbuh di daerah tropis yang lembab - Dapat ditanam pada areal khusus di Australia dan india perhektar luasan mencapai 3.000 pohon Nama umum : turi Daerah asal : diduga dari daerah Asia Tenggara Pengelolaan tanaman - Biji tidak perlu perlakuan khusus, pertumbuhan vegetative Fungsi tanaman kurang, biasanya ditanam pada daerah batas saluran irigasi, - Daun dan bunganya dapat digunakan untuk pakan ternak jalan dan pematang sawah - Bunga dan buahnya dapat dikonsumsi manusia - Jarak tanam ± 2 m - Tanaman peneduh dan penunjang tanaman lain (panili dan lada) - Bunga dan buahnya dapat dikonsumsi manusia Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji - Kayunya untuk bahan bakar dan dapat digunakan untuk pulp (pembuatan kertas) Produksi - Extrak dari daun, bunga, kulit dan akar dapat untuk obat - hijauan 27 kg/pohon/th tradisional penyakit malaria - kayu 20 – 25 52 53
  • 29. 10. Stylosanthes guinensis Persyaratan tumbuh - Tinggi tempat 0 – 1.000 m dpl - Tumbuh pada struktur tanah ringan sampai berat - Dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah dengan curah hujan tahunan 890 – 4065 mm - Tanah kering, terhadap tanah asam, berdrainase buruk, tapi kurang tahan lindungan Pengelolaan tanaman - Dapat ditanam bersama rumput molasse, benggala, bede, pangola dan rumput para - Pemotongan pertama pada saat tanaman setinggi 60 – 90 cm - Pemotongan tiap 1,5 – 2 bulan Perbanyakan - dengan biji 2 -5 kg/ha, dengan stek Nama umum : Stylo - penanaman dengan stek 3 – 5 stek tiap lubang Daerah asal : Amerika Tengah dan Selatan Produksi biji mencapai 300 kg/ha/th Fungsi tanaman - penutup tanaman, Produksi hijauan sekitar 40 ton/ha/tahun - sebagai hijauan potongan - tanaman untuk padang penggembalaan, bisa tumpangsari dengan palawija Gambaran umum - Tumbuh tegak atau agak rebah - Membentuk rumpun yang berdaun lebat - Batang dapat mencapai tinggi 1,5 m, daun relative kecil berbentuk ellips, sempit agak panjang, sedikit berbuku - Bunga berwarna kuning, kecil – kecil berbentuk kupu-kupu 54 55
  • 30. 11. Medicago Sativa L Persyaratan tumbuh - Tumbuh pada tanah yang sangat subur dengan kandungan phosphor tinggi, drainase yang baik dan Ph 6,0 – 6,5 - Diperlukan pemupukan berkala setiap tahun dengan menggunakan pupuk kandang, disamping phosphor, potas dan kapur Nama umum : Alfalfa Gambaran umum - Alfalfa sangat prima ditinjau dari kandungan protein, lemak maupun serat kasarnya, sehingga sangat penting bagi ternak ruminansia dibandingkan rumput gajah atau hijauan lainnya - Akar memiliki bintil-bintil nitrogen - Mengandung vitamin A, D, E, K, C, B1, B2, B12, Niacin, Panthothacid acid, Inocite, Biotin, Folid acid, selain itu mengandung mineral phosphor, calcium, photasium, sodium, chlorine, sulfhur, magnesium, copper, mangane, Fe, Cobalt, Boron, Molybdenum, sera trace element seperti nickel, Lead, Strontium, dan Palladium Subdit Pakan Hijauan - Kadar protein sekitar 18 – 22% Januari 2011 56 57