SlideShare une entreprise Scribd logo
1
FATWA
DEWAN FATWA PERHIMPUNAN AL-IRSYAD
NO: 026/DFPA/VII/1441
TENTANG HIMBAUAN TERKAIT WABAH
COVID-19
Latar Belakang Masalah
Saudaraku kaum muslimin…
Wabah penyakit adalah bagian dari ujian Allah kepada hamba-
Nya. Dengan penyakit tersebut, Allah hendak menyadarkan kita
yang lalai akan besarnya nikmat sehat dan perasaan aman,
sekaligus menampakkan betapa lemahnya manusia dalam
menghadapi tanda-tanda kebesaran Allah.
‫ا‬ً‫ف‬ُِْْٔ‫خ‬َ‫ذ‬ ‫ا‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ِ‫خ‬‫ا‬َٖٔ‫ا‬ِ‫ت‬ ُ‫ل‬ِ‫س‬ ْ‫ش‬ُ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ََ
Tidaklah Kami kirimkan tanda-tanda kebesaran Kami itu,
melainkan dalam rangka menakut-nakuti (Al Isra‟: 59)
Saudaraku kaum muslimin...
Setiap ketetapan Allah -seburuk apa pun itu di mata manusia-
tentulah mengandung segudang hikmah dan selaksa pelajran.
Orang yang menggunakan mata hatinya dan merujuk kepada
penjelasan Allah dalam Al Qur‟an serta bimbingan Rasulullah
dalam As Sunnah, dengan mudah dapat memahami berbagai
hikmah dan pelajaran di balik setiap musibah tadi.
2
Demikian pula dengan wabah virus corona yang menggemparkan
dunia saat ini, dan mulai merebak di sejumlah daerah di Indonesia
tercinta, tentulah tak lepas dari hikmah dan pelajaran.
Penyebaran virus yang demikian cepat, yang menyerang ribuan
manusia dan menewaskan ribuan lainnya di seluruh dunia, adalah
tanda kebesaran Allah. Makhluk yang teramat kecil, yang tak
terlihat kecuali di bawah mikroskop, ternyata telah
menggemparkan negara-negara adidaya dan setiap bangsa yang
lupa akan kebesaran Allah.
Inilah satu dari sekian banyak bukti akan kebenaran firman Allah:
‫ا‬ً‫ف‬ِْٕ‫ع‬َ‫ض‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ‫اإل‬ َ‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬ ََ(‫الىساء‬ ‫سُسج‬ ‫مه‬:28)
… dan adalah manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah (An
Nisa‟: 28)
Dan kebenaran firmannya:
ٍ‫ج‬ ‫ا‬ُُ‫ق‬ ِ‫ذ‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ث‬ ً‫ج‬ ‫ا‬ُُ‫ق‬ ٍ‫ف‬ْ‫ع‬َ‫ض‬ ِ‫ذ‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ف‬ْ‫ع‬َ‫ض‬ ْ‫ه‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ِْ‫ز‬‫ا‬‫ال‬ ُ ‫ا‬‫َّللا‬
ُ‫ِٔش‬‫ذ‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ِٕ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ٌَُُ ََ ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َٔ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َٔ ً‫ح‬َ‫ث‬َْٕ‫ش‬ ََ ‫ا‬ً‫ف‬ْ‫ع‬َ‫ض‬
Dialah Allah yang menciptakan kalian dari sesuatu yang lemah
(mani), kemudian dari kondisi yang lemah (anak-anak) Dia
menjadikan kalian memiliki kekuatan (dewasa), lalu setelah
kondisi yang kuat tadi dia menjadikan kalian lemah kembali (tua
& pikun). Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, dan Dialah
yang Maha Mengetahui lagi Maha Berkuasa (Ar Ruum: 54)
Saudaraku kaum muslimin…
Sering kali manusia membangkang terhadap sejumlah aturan Allah
ketika mereka dalam keadaan aman dan sehat... Allah perintahkan
mereka untuk menutup aurat, mereka nekat mengumbarnya...
3
hingga akhirnya wabah corona „memaksa‟ mereka menutup wajah
dengan masker.
Allah perintahkan agar tidak bercampur baur antara lelaki dan
wanita, namun mereka mengabaikannya... hingga akhirnya wabah
corona „memaksa‟ mereka untuk bertahan di rumah,
mengosongkan hampir setiap pusat keramaian, membatalkan
hampir setiap acara dan perlombaan, serta menutup hampir semua
sekolah dan tempat hiburan...
Dan masih banyak lagi bukti kasih sayang Allah kepada kita
melalui teguran „halus-Nya‟ yang membuktikan bahwa syariat-Nya
lah ternyata yang paling membawa maslahat bagi umat manusia…
Saudaraku kaum muslimin…
Dalam menghadapi wabah corona kali ini, banyak kalangan yang
bertanya-tanya kepada kami tentang apakah mereka boleh
meninggalkan salat jum‟at dan salat lima waktu di masjid?
Ada beberapa fatwa yang telah beredar terkait hal ini, baik dari
dalam maupun luar negeri. Tentunya, masing-masing negara
memiliki kasus yang tidak sama, sesuai dengan besar kecilnya
negara tersebut dan sejauh mana penyebaran wabah ini di sana,
serta faktor-faktor lain seperti iklim, budaya, fasilitas kesehatan,
dll. Bahkan, dalam satu negara saja tidak bisa disamakan antara
kota besar dengan kota kecil maupun pedesaan… apalagi pulau
terpencil. Terlebih lagi negara kepulauan seperti Indonesia yang
demikian luas dan terdiri dari ratusan pulau yang berpenghuni, dan
tentunya mayoritasnya adalah muslim.
Oleh karena itu, fatwa yang kami keluarkan ini tidaklah bersifat
permanen, akan tetapi normatif dan dapat berubah sesuai
perkembangan situasi dan kondisi.
Terkait Salat Berjamaah di Masjid
4
Perlu diketahui, bahwa hukum salat berjamaah bagi laki-laki di
masjid adalah perkara ijtihadiyah di kalangan para ulama. Ada
yang menganggapnya fardu „ain, ada yang fardu kifayah, dan ada
pula yang sekedar menganggapnya sebagai sunnah. Terlepas dari
pendapat manakah yang rajih (kuat), kami mendapati bahwa
syariat yang bijak telah memberikan sejumlah rukhsah
(keringanan) untuk tidak berangkat ke masjid. Di antara
keringanan-keringanan tersebut adalah:
1. Ketika sedang hujan secara umum, terlebih bila kondisi jalan
menuju masjid berlumpur dan licin. Dalilnya adalah hadis-
hadis berikut:
َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫ش‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ه‬َ:َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫و‬ ْ‫ش‬ِ‫ط‬ُ‫م‬َ‫ف‬ ٍ‫ش‬َ‫ف‬َ‫س‬ ِٓ‫ف‬ َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬ ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ا‬‫َّللا‬ ِ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ‫ا‬‫ا‬‫ى‬ُ‫ك‬
َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬ ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ا‬‫َّللا‬ ُ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬:«ًِِ‫ل‬ْ َ‫س‬ ِٓ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ى‬ِ‫م‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ه‬َ‫م‬ ِّ‫ل‬َ ُِٕ‫ل‬»
Jabir meriwayatkan, “Kami pernah bersama Rasulullah dalam
suatu perjalanan, dan kami kehujanan. Maka Rasulullah bersabda,
“Siapa saja di antara kalian yang ingin salat di tendanya, maka
silakan saja” HR. Muslim no 698.
ٍ‫ٕش‬ِ‫ط‬َ‫م‬ ٍ َُْٔ ِٓ‫ف‬ ًِِ‫و‬ِّ‫ر‬َ ُ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ًُ‫ا‬‫و‬َ ٍ‫ااا‬‫ث‬َ ِ‫ْه‬‫ت‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ذ‬ْ‫ث‬َ ْ‫ه‬َ" :َ‫د‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬:ًََ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫َّل‬ ْ‫ن‬َ ُ‫ذ‬ٍَْ‫ش‬َ
ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ذ‬ َ َ‫ف‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ ‫ًا‬‫ذ‬‫ا‬‫م‬َ ُ‫م‬ ‫ا‬‫ن‬َ ُ‫ذ‬ٍَْ‫ش‬َ ُ‫هللا‬ ‫ا‬‫َّل‬ِ‫إ‬:ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ِ‫ج‬ َ ‫ا‬ ‫ال‬ َّ‫ل‬َ ‫ا‬َٓ:ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ذ‬ُُُٕ‫ت‬"َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬:َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫اا‬َ‫ر‬ ‫َا‬ُ‫ش‬َ‫ك‬ْ‫ى‬َ‫ر‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫اا‬‫ا‬‫ى‬‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬َ َ‫ك‬َ‫ف‬:«‫ا‬َ‫ر‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ذ‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ُُن‬‫ث‬َ‫ج‬ْ‫ع‬َ‫ذ‬َ
ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُ‫ش‬ْ‫م‬َ‫ر‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ج‬ ِ‫ْش‬ ُ ْ‫ن‬َ ُ‫د‬ٌْ ِ‫ش‬َ‫ك‬ ِّٓ‫و‬ِ‫إ‬ ََ ٌ‫ح‬َ‫م‬ ْ‫ز‬َ َ‫ح‬َ‫ع‬ُ‫م‬ُ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬ِ‫إ‬ ِّٓ‫ى‬ِ‫م‬ ٌ‫ْش‬َٕ‫خ‬ ٌَُُ ْ‫ه‬َ‫م‬
ِ ْ ‫ا‬‫ذ‬‫ال‬ ََ ِ‫ٕه‬ِّ‫الط‬»‫لمسلم‬ ‫َاللفظ‬ ًٕ‫ل‬ ‫مرفق‬.
Ibnu Abbas pernah berpesan kepada muazinnya di suatu hari yang
hujannya lebat, „Jika engkau telah mengucapkan asy-hadu anna
muhammadan rasulullah, maka jangan kau ucapkan „hayya
„alasshalaah‟ namun ucapkanlah „shalluu fii buyuutikum‟ (salatlah
di rumah masing-masing). Akan tetapi nampaknya orang-orang
mengingkari ucapan Ibnu Abbas tersebut, maka beliau berkata,
“Apakah kalian merasa aneh dengan saran ini, padahal itu pernah
5
dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (yakni Rasulullah).
Sesungguhnya, salat Jum‟at itu kewajiban yang diprioritaskan, dan
aku tidak ingin mengeluarkan kalian dari rumah agar melewati
jalan yang berlumpur dan licin.” HR. Al Bukhari no. 901 dan
Muslim no. 699.
Imam Al Bukhari mencantumkannya dalam ( ‫ضش‬ ٔ ‫لم‬ ‫إن‬ ‫ح‬ ‫الشخ‬ ‫تاب‬
‫للمطش‬ ‫)الجمعح‬ “Bab keringanan bila tidak hadir jumatan karena
hujan”.
2. Ketika sedang hujan rintik walau tidak sampai membasahi
bagian bawah alas kaki. Dalilnya adalah hadis:
َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ٕي‬ِ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِٓ‫ت‬َ ْ‫ه‬َ:ِٓ‫ت‬َ َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫د‬ْ َ‫ر‬ْ‫ف‬َ‫ر‬ْ‫س‬‫ا‬ ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ج‬َ‫س‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ٍ‫ج‬َ‫ٕش‬ِ‫ط‬َ‫م‬ ٍ‫ح‬َ‫ل‬َْٕ‫ل‬ ِٓ‫ف‬ ُ‫د‬ْ‫ج‬َ‫َش‬‫خ‬:
َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫اا‬َ‫ز‬ٌَ ْ‫ه‬َ‫م‬:َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ٕي‬ِ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُُ‫ت‬َ:َ َُْٔ َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬ ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ا‬‫َّللا‬ ِ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ى‬ُ‫ر‬َْٔ َ‫س‬ ْ‫ذ‬َ‫ق‬َ‫ل‬
ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ا‬‫َّللا‬ ِ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ ِْ‫د‬‫َا‬‫ى‬ُ‫م‬ َِ‫د‬‫َا‬‫ى‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ى‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ِ‫و‬ َ‫ل‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫س‬َ ‫ا‬‫ل‬ُ‫ث‬َ‫ذ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ٌ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬َ‫س‬ ‫َا‬‫ى‬ْ‫ر‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ص‬َ ََ ِ‫ح‬َِٕ‫ث‬َْٔ‫ذ‬ُ ْ‫ال‬
َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬«ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ ِ‫س‬ ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬»
Abu Al Malih meriwayatkan, “Aku pernah keluar rumah pada
suatu malam yang hujannya lebat. Sepulangku ke rumah, aku
mengetuk pintu. Maka Ayahku bertanya, “siapa ini?” Kujawab,
“Abul Malieh” lalu ayah berkata, “Dahulu, kami pernah bersama
Rasulullah saat di Hudaibiyah dan kami terkena hujan rintik yang
tidak sampai membasahi bagian bawah alas kaki kami. Maka
muazin Rasulullah mengumandangkan “Shalluu fii rihaalikum”
(salatlah di tenda kalian masing-masing). HR.Ibnu Khuzaimah no.
1657, Ibnu Hibban no. 2079, Abu Dawud no. 1057, Ibnu Majah
no. 936, dll dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban,
dan Al Albani. Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa hal itu
terjadi pada hari Jumat1
.
Bila dipahami sepintas, riwayat yang kedua ini mengesankan
bahwa sekedar hujan rintik sudah menjadi alasan bolehnya tidak
1
Lihat: Sunan Abi Dawud no 1058 dan 1059, dishahihkan oleh Al Albani pula.
6
shalat Jum‟at!! Ini tidak benar, karena Rasulullah dan para sahabat
saat di Hudaibiyah adalah dalam keadaan safar, sehingga otomatis
mereka tidak terkena kewajiban melaksanakan shalat Jum‟at.
3. Ketika malam hari disertai angin kencang atau hawa dingin.
Dalilnya adalah:
ِ‫ش‬ ِ‫آخ‬ ِٓ‫ف‬ َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ٍ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ ََ ٍ‫ٔي‬ ِ‫س‬ ََ ٍ‫د‬ ْ‫ش‬َ‫ت‬ ِ‫خ‬‫ا‬َ‫ر‬ ٍ‫ح‬َ‫ل‬َْٕ‫ل‬ ِٓ‫ف‬ ِ‫ج‬ َ ‫ا‬ ‫ال‬ِ‫ت‬ َِ‫د‬‫َا‬‫و‬ ًُ‫ا‬‫و‬َ َ‫ش‬َ‫م‬ُ ِ‫ْه‬‫ت‬‫ا‬ ِ‫ه‬َ
ًِِ‫ا‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫و‬:َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ث‬ ِ‫ا‬‫ا‬َ ِّ‫الش‬ ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫َّل‬َ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ ِ‫س‬ ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫َّل‬َ:ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ َ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ِ‫إ‬
ِ‫ش‬َ‫ف‬‫ا‬‫س‬‫ال‬ ِٓ‫ف‬ ٍ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ ُ‫اخ‬َ‫ر‬ ََْ ٌ‫ج‬َ‫د‬ ِ‫اس‬َ‫ت‬ ٌ‫ح‬َ‫ل‬َْٕ‫ل‬ ْ‫َد‬‫و‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬ َ‫ِن‬ّ‫ر‬َ ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ُ‫م‬ْ َٔ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬
َ‫ا‬ُُ‫ق‬َٔ ْ‫ن‬َ:«ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ ِ‫س‬ ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫َّل‬َ»
Diriwayatkan bahwa Ibnu Umar pernah mengumandangkan azan
di suatu malam yang dingin dan berangin kencang disertai hujan,
maka di akhir azannya ia mengatakan: “Shalluu fii rihaalikum” 2x
(Salatlah di tempat tinggal kalian) 2x. Kemudian beliau
mengatakan, “Sesungguhnya Rasulullah pernah menyuruh
muazinnya di suatu malam yang hujan lebat atau di suatu malam
yang dingin agar mengatakan, “Shalluu fi rihaalikum” (salatlah di
tempat tinggal kalian).” HR. Muslim no 697
4. Ketika sedang sakit yang menyebabkannya tidak mampu ke
masjid. Dalilnya adalah apa yang dilakukan Rasulullah ketika
beliau sakit menjelang wafatnya. Beliau menyuruh Abu
Bakar Ash Shiddiq untuk mengimami kaum muslimin
sedangkan beliau berbaring di kamar Aisyah yang
bersebelahan dengan masjid Nabawi. (Lihat: Shahih Al
Bukhari no 683 dan 713).
5. Selepas memakan makanan yang berbau menyengat. Di
antara dalilnya adalah hadis Abu Said bahwa Nabi bersabda,
«ِ‫ذ‬ ِ‫ْج‬‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِٓ‫ف‬ ‫ا‬‫ا‬‫ى‬َ‫ت‬َ‫ش‬ْ‫ق‬َٔ َ َ‫ف‬ ‫ا‬ً َْٕ‫ش‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ِٕ‫ث‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ِ‫ج‬َ‫ش‬َ‫ج‬‫ا‬‫ش‬‫ال‬ ِ‫ي‬ِ‫ز‬ٌَ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ك‬َ ْ‫ه‬َ‫م‬»
7
Siapa saja yang memakan tanaman berbau menyengat ini walau
sedikit, maka janganlah ia mendekati masjid. (HR. Muslim no.
565).
Dan masih banyak alasan-alasan syar‟i lainnya yang membolehkan
seorang laki-laki dewasa untuk tidak salat berjamaah di masjid. Al
Hafizh Ibnu Hibban dalam Shahihnya merinci alasan-alasan
tersebut dalam sejumlah bab, lalu mengulang-ulang beberapa hadis
di atas dalam sejumlah bab untuk diambil hukum-hukumnya, di
samping sejumlah hadis lainnya yang tidak perlu kami sebutkan
satu per satu. Berikut ini adalah judul-judul babnya2
:
‫ِذ‬ ‫َّو‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫خ‬‫ا‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َِٓ‫ذ‬ْ َٔ َ‫ن‬َ ًَُ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ِس‬‫ذ‬ْ‫ق‬َٔ َ‫َّل‬ ِْ‫ز‬‫ا‬‫ال‬ ُ‫ض‬َ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ٌَُُ ََ
‫ي‬‫ِذ‬ً‫ا‬‫َّو‬‫ث‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫ب‬ ِ‫ش‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ج‬ َ َ‫ص‬ َ‫ذ‬ْ‫ى‬ِ ِ ‫ا‬َ‫ع‬‫ا‬‫الط‬ ُ‫ُس‬ُ‫ض‬ُ ٌَُُ ََ-‫ا‬‫ن‬َ ِ‫ت‬ ِ‫ان‬ََٕ‫ث‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬
ُ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ر‬ ُ‫ة‬ ِ‫ج‬َٔ ‫ا‬َ‫م‬‫ا‬‫و‬ِ‫إ‬ ِ‫َاء‬‫ش‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ُس‬ُ‫ض‬ُ َ‫ذ‬ْ‫ى‬ِ ِ‫خ‬‫ا‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ان‬َْٕ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫ه‬َ َ‫ف‬ُّ‫َل‬‫خ‬‫ا‬‫ر‬‫ال‬
ًُْ‫ذ‬َ‫ر‬‫آ‬َ‫ف‬ ِ ‫ا‬َ‫ع‬‫ا‬‫الط‬ َّ‫ل‬ِ‫إ‬ ًُُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ذ‬ ََْ ‫ا‬ً‫م‬ِ‫ا‬‫ا‬َ‫ص‬
‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬‫َّو‬‫ث‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫ا‬‫ا‬ َُْ َ ْ‫اْل‬ ِ ْ‫ع‬َ‫ت‬ ِٓ‫ف‬ ُ‫ض‬ ِ‫ش‬ْ‫ع‬َٔ ِْ‫ز‬‫ا‬‫ال‬ ُ‫ان‬َْٕ‫س‬ِّ‫ى‬‫ال‬ ٌَُُ ََ
‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬ ‫َّو‬ ‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫خ‬‫ا‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ُس‬ُ‫ض‬ُ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ع‬َ‫ى‬ْ‫م‬َٔ ِْ‫ز‬‫ا‬‫ال‬ ُ ِ‫ش‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫م‬ِّ‫س‬‫ال‬ ٌَُُ ََ
‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫اه‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ًِِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫و‬ ِٓ‫ف‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ ْ‫اإل‬ َ‫ح‬َ‫ج‬‫ا‬َ ِ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ ٌَُُ ََ-‫ا‬‫ن‬َ ِ‫ت‬ ِ‫ان‬ََٕ‫ث‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬
َ‫َّل‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫َُن‬‫د‬ ِ‫ج‬ َ ‫ا‬ ‫ال‬ ِ‫ه‬َ ًَُ‫ل‬َ‫غ‬ْ‫ش‬َٔ ْ‫ن‬َ ٌَُُ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ ْ‫اإل‬ ِ‫ح‬َ‫ج‬‫ا‬َ ْ‫ه‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ى‬ْ‫ف‬َ‫ص‬ ََ ‫ا‬َ‫م‬ِٕ‫ف‬ َ‫ذ‬َ ْ‫ق‬َ‫م‬ْ‫ال‬
‫ا‬ٍَِ‫ت‬ ِ‫ا‬‫ر‬َ َ‫ر‬َٔ
‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬‫َّو‬‫ل‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:َّ‫ل‬ِ‫إ‬ ًِِ‫ق‬ٔ ِ‫ش‬َ ِٓ‫ف‬ ًِِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ََ ًِِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫و‬ َّ‫ل‬َ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ ْ‫اإل‬ ُ‫ف‬ َُْ‫خ‬ ٌَُُ ََ
ِ‫ذ‬ ِ‫ْج‬‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬
‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬‫َّو‬‫ل‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ذ‬ِٔ‫ذ‬‫ا‬‫ش‬‫ال‬ ِ‫د‬ ْ‫ش‬َ‫ث‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ ٌَُُ ََ
‫ِذ‬‫ي‬‫ِذ‬‫اه‬‫َّو‬‫ث‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِْ‫ر‬ْ ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ ٌَُُ ََ-ِ‫ا‬‫ا‬َ ِّ‫الش‬ ِٓ‫ف‬ ِ‫ج‬ َ ‫ا‬ ‫ال‬ِ‫ت‬ ِ‫ش‬ْ‫م‬َ ْ‫اْل‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬
‫ا‬ًِٔ‫ر‬ْ ُ‫م‬ ْ‫ه‬ُ‫ك‬َٔ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ََ ِ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ َ‫ذ‬ْ‫ى‬ِ-َ‫ج‬َ‫ش‬َ َ‫َّل‬ َ‫د‬َ‫ش‬َ‫ث‬ْ‫ال‬ ََ َ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬َ ِ‫ت‬ ِ‫ان‬ََٕ‫ث‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬
ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ََ ‫ا‬َ‫م‬ٍُْ‫ى‬ِ‫م‬ ٍ‫ذ‬ ِ ‫ا‬ ََ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِ‫د‬‫ا‬َ‫ش‬ِ‫ف‬ْ‫و‬‫ا‬ َ‫ذ‬ْ‫ى‬ِ ِ‫خ‬‫ا‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ان‬َْٕ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫ه‬َ ِ‫ف‬ُّ‫َل‬‫خ‬‫ا‬‫ر‬‫ال‬ ِٓ‫ف‬ ِ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َّ‫ل‬َ
‫ا‬َ‫ع‬ِ‫م‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َٔ-ُ‫م‬ْ‫ك‬ُ ‫َا‬‫ى‬ْ‫ف‬َ‫ص‬ ََ ‫ا‬َ‫م‬ِٕ‫ف‬ ‫ا‬ًِٔ‫ر‬ْ ُ‫م‬ ْ‫ه‬ُ‫ك‬َٔ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ََ ِ‫ل‬ِٕ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ْ‫ك‬ُ ‫ا‬‫ن‬َ ِ‫ت‬ ِ‫ان‬ََٕ‫ث‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬
ًُْ‫ى‬ِ‫م‬ ِْ‫ر‬ْ ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ٕش‬ِ‫ي‬َ‫ك‬ْ‫ال‬
2
Lihat: Shahih Ibnu Hibban 5/417-439 no 2065-2085.
8
‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬‫َّو‬‫ل‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:‫ا‬ٍَْ‫ى‬ِ‫م‬ َ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ًِِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫و‬ َّ‫ل‬َ ُ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫َاف‬‫خ‬َٔ ِٓ‫ر‬‫ا‬‫ال‬ ِ‫ح‬‫ا‬‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ ٌَُُ ََ
‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:‫ا‬ٍَُ ٔ ِ‫س‬ َ‫َة‬ٌْ‫ز‬َٔ ْ‫ن‬َ َّ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬َ َ‫ث‬ْ‫ال‬ ََ َ ُُّ‫الي‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ ْ‫اإل‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬َ ٌَُُ ََ
Dari judul-judul bab di atas, dapat disimpulkan bahwa alasan syar‟i
yang membolehkan seseorang untuk tidak salat berjamaah di
masjid adalah sbb:
1. Sakit yang menyebabkannya tak mampu ke masjid.
2. Orang yang sedang kelaparan atau habis puasa bila melihat
makanan telah disajikan lalu di waktu yang sama ia
mendengar iqamat salat, dan ia sangat ingin menyantap
makanan tsb.
3. Karena lupa yang terkadang dialami seseorang.
4. Karena terlalu gemuk sehingga tak dapat pergi ke masjid.
5. Bila dirinya sedang dibutuhkan oleh orang lain dan ia akan
kepikiran bila tidak menunaikan hajat orang lain tersebut
pada dirinya.
6. Bila seseorang mengkhawatirkan keselamatan diri dan
hartanya dalam perjalanan ke masjid.
7. Adanya hawa dingin yang luar biasa dan menyakitkan.
8. Adanya hujan, baik lebat maupun rintik.
9. Adanya suatu alasan yang menyebabkan seseorang takut
terpeleset dan tersandung saat berjalan ke masjid, seperti
malam yang sangat gelap.
10. Setelah mengonsumsi bawang atau makanan berbau
menyengat lainnya hingga baunya hilang.
Kalaulah sekedar hujan rintik, takut terpeleset, hawa dingin, angin
kencang, rasa takut, dan kegemukan sudah cukup untuk menjadi
alasan syar‟i; maka tentunya tersebarnya wabah COVID-19 yang
berbahaya dan mematikan jelas lebih beralasan bagi setiap lelaki
dewasa untuk salat berjamaah di rumah masing-masing.
9
Apalagi bila ia sedang batuk-batuk, bersin-bersin, flu, sesak napas,
atau demam; maka kondisi seperti ini akan dirasa lebih
mengganggu bagi orang sekitarnya di saat seperti ini, daripada bau
mulut pemakan bawang, perokok, dan semisalnya. Karena semua
gejala di atas sangat mirip dengan gejala awal penderita COVID-
19 dan setiap ia batuk/bersin maka percikan liurnya dapat
menyebarkan virus ke sekitarnya. Tentunya orang-orang lebih
terganggu saat berdekatan dengannya daripada berdekatan dengan
pemakan bawang, perokok, atau yang berbau tak sedap lainnya.
Bila kita perhatikan, maka karakteristik penyebaran COVID-19
yang begitu cepat, merupakan ancaman tersendiri bagi negara
berpenduduk padat dengan intensitas interaksi yang demikian
tinggi seperti Indonesia. Apalagi dengan keterbatasan rumah sakit
yang mampu merawat penderita COVID-19. Sehingga bila
interaksi seperti ini terus dibiarkan di masjid-mesjid melalui salat
berjamaah, tentu potensi penularan COVID-19 akan semakin
masif. Dan efeknya tentu akan sangat menyulitkan bagi tenaga
medis untuk merawat banyak orang sekaligus dalam waktu yang
sama di tempat yang sama dengan segala keterbatasan pada sarana
dan prasarana maupun tenaga medis itu sendiri.
Beberapa pertimbangan ini dapat dikiaskan pada „kondisi
mencekam/bahaya‟ sekaligus „keadaan yang menyulitkan‟,
sehingga bila difatwakan agar kaum muslimin yang laki-laki agar
shalat di rumah saja selama minimal 14 hari sejak diumumkannya
COVID-19 sebagai bencana nasional, maka ini adalah sangat
beralasan dan dapat diterima menurut tinjauan fikih (dalil).
Bahkan, bila pemerintah daerah maupun pusat menyatakan bahwa
khusus daerah-daerah tertentu harus melakukan lockdown
(pelarangan warga untuk masuk suatu tempat karena kondisi
darurat) hingga pemberitahuan selanjutnya tanpa ditentukan
10
batasnya, maka ini juga menjadi alasan syar‟i untuk tidak
berjamaah di masjid.
Terkait Salat Jum’at
Adapun salat Jum‟at yang hukumnya fardu „ain –dengan syarat
dan ketentuannya-, bahkan dianggap sebagai salat yang paling
wajib oleh sebagian ulama; maka fatwa yang beredar baik dari
dalam maupun luar negeri tidaklah sama. Ada salah satu negara
muslim yang telah mengeluarkan kebijakan resmi untuk menutup
semua masjid dan hanya mengumandangkan azan saja namun
dengan lafaz “Shalluu fii buyuutikum” (Salatlah kalian di rumah
kalian masing-masing) sebagai pengganti lafaz “Hayya „alas
Shalaah”.
Ada pula negara muslim yang belum menginstruksikan seperti itu,
namun sebagai tindakan preventif, negara tersebut membatasi
sekali penggunaan masjid untuk salat 5 waktu dan mempersingkat
jarak antara azan dan iqamat, lalu mewajibkan setiap khatib untuk
menyelesaikan khotbah dan salat jum‟at dalam 15 menit. Bahkan
terkait Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga menerapkan
aturan penutupan masjid 1 jam selepas isya‟ dan dibuka kembali 1
jam menjelang subuh, sembari melakukan sterilisasi secara
kontinu.
Ini semua adalah langkah-langkah yang secara syar‟i dapat
diakomodasi bila memang kondisi mengharuskan demikian, dan
yang lebih memahami tentang gawat atau tidaknya kondisi di suatu
negara adalah ulil-amri (pemerintah) dan pihak yang berwenang.
Demikian pula jika kita berbicara tentang Indonesia yang terdiri
dari banyak provinsi, kota atau kabupaten dan kepulauan, maka
keadaan masing-masing daerah tidak harus sama ditinjau dari sisi
banyak sedikitnya orang yang sudah tertular COVID-19. Namun
secara umum, karena masa inkubasi virus Corona yang relatif lama
11
(2-14 hari), ada kalanya seseorang telah terjangkiti namun belum
menunjukkan gejala-gejala khas penderita COVID-19. Bila kita
hanya mengandalkan gejala khas atau informasi resmi di daerah
masing-masing, maka akan sangat riskan. Oleh karenanya, kami
memandang bahwa pencegahan dengan mengisolasi diri dan
keluarga sebisa mungkin di rumah, dan tidak menghadiri salat
berjamaah di masjid adalah yang paling kuat menurut tinjauan
fikih (dalil).
Berdasarkan ini semua, Dewan Fatwa mengimbau dan
memfatwakan sebagai berikut:
1. Bagi lelaki muslim yang berusia 55 tahun ke atas, hendaknya
lebih membatasi diri dan menjaga kesehatannya. Karena data
menunjukkan bahwa mereka yang paling banyak terserang
COVID-19 maupun jadi korban adalah mereka yang berusia
55 tahun ke atas.
2. Bagi yang sedang sakit flu, bersin-bersin, batuk, asma, atau
demam, maka secara syar‟i wajib mengisolasi diri di rumah
dan tidak berinteraksi dengan orang lain, baik di masjid
maupun tempat perkumpulan lainnya.
3. Kondisi di atas dikecualikan bagi yang terpaksa harus pergi
ke tempat-tempat perkumpulan karena kondisi darurat,
namun ia harus menutup mulutnya dengan masker atau yang
lainnya saat batuk dan bersin.
4. Lelaki dewasa dibolehkan untuk tidak salat berjamaah di
masjid walaupun merasa sehat, dan bagi yang salat di rumah
hendaknya mengajak anggota keluarganya untuk berjamaah.
5. Khusus bagi daerah-daerah yang telah dinyatakan darurat
Corona, seperti kota-kota besar atau yang secara resmi
warganya telah dihimbau untuk mengisolasi diri di rumah,
maka kewajiban Jumatan dapat digugurkan dan diganti
dengan shalat zuhur 4 rakaat di rumah.
12
6. Bagi para muazin di masjid-masjid pada daerah yang darurat
Corona hendaknya tetap mengumandangkan azan pada
waktunya dan mengganti lafaz Hayya Alash Shalaah dengan
Shalluu fii buyuutikum. Lalu setelah azan hendaknya
memberikan pengumuman kepada warga melalui pengeras
suara agar salat di rumah masing-masing.
7. Bagi pengurus masjid yang masih melaksanakan salat
berjamaah karena daerahnya masih aman dari wabah Corona,
seperti yang tinggal di pulau-pulau terpencil atau di
pedalaman; maka silakan tetap melaksanakan salat berjamaah
dan salat Jum‟at. Akan tetapi sebaiknya tetap waspada
dengan mempersingkat khotbah Jumat dan membersihkan
masjid setelah digunakan.
8. Semua tindakan preventif yang disarankan oleh pihak
berwenang dan tidak bertentangan dengan aturan syariat,
maka hukumnya disunnahkan. Seperti tidak berjabat tangan
atau berpelukan (cipika-cipiki) dengan orang lain yang
berpotensi membawa virus Corona, namun mencukupkan diri
dengan ucapan salam hingga kondisi dinyatakan pulih oleh
pihak yang berwenang. Termasuk mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir sesering mungkin.
9. Bagi yang mengalami gejala-gejala COVID-19 hendaknya
segera memeriksakan diri ke rumah sakit/klinik terdekat dan
mengikuti instruksi ahli medis. Bila ia dinyatakan sebagai
pasien dalam pengawasan, maka hendaknya ia bersabar dan
mengharap pahala dari Allah untuk mengisolasi diri.
Sedangkan bila ternyata positif terkena COVID-19, maka ia
tidak boleh merasa ini aib dan menutupi kenyataan
tersebut, apalagi sampai kabur dari rumah sakit. Karena hal
ini justru akan menimbulkan mudarat/bahaya bagi dirinya
dan orang lain, dan ini hukumnya haram dalam agama. Ia
harus bersabar dan mengharap pahala dari Allah serta rajin
berdoa.
13
10. Kami mengimbau kaum muslimin agar tidak sibuk
menghabiskan waktu untuk mengikuti info seputar Corona,
sehingga lalai dari zikir dan ibadah kepada Allah.
Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad melalui Fatwa ini juga
menghimbau segenap umat Islam untuk membekali dirinya dengan
ilmu yang cukup sebelum melakukan suatu tindakan, atau
menyikapi suatu masalah, agar tidak terjerumus ke dalam
perbuatan dosa atau salah dalam menentukan sikap atau penilaian.
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dengan ketentuan
jika di kemudian hari ternyata membutuhkan penyempurnaan, akan
diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
‫دمحم‬ ‫ًبيٌا‬ ‫على‬ ‫ك‬ ‫اا‬ ‫الن‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬,‫هن‬ ‫تب‬ ‫هي‬ ‫صحبه‬ ‫آاه‬ ‫على‬
‫ااويي‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫هلل‬ ‫احود‬ ،‫اديي‬ ‫يوم‬ ‫إاى‬ ‫اإحلاى‬.
Ditetapkan di: Solo
Pada tanggal: 24 Rajab 1441 H
18 Maret 2020 M
DEWAN FATWA
PERHIMPUNAN AL-IRSYAD
Ketua
Dr.Sofyan Fuad Baswedan, Lc, MA
Sekretaris
Nizar Sa‟ad Jabal, Lc, M.Pd
14
Anggota – Anggota :
1. Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc, MA : 1.
2. Dr. Syafiq Riza Basalamah, Lc, MA ` : 2.
3. Dr. Muhammad Nur Ihsan, Lc, MA : 3.
4. Dr. Roy Grafika Penataran, Lc, MA : 4.
5. Dr. Erwandi Tarmizi, Lc, MA : 5.
6. Anas Burhanuddin, Lc, MA : 6.
7. Nafi‟ Zainuddin BSAW, Lc, M.HI : 7.

Contenu connexe

Tendances

Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'banPolemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'banMuhsin Hariyanto
 
Nuzulul Quran
Nuzulul QuranNuzulul Quran
Nuzulul Quran
Sri Wiji Lestari
 
Fatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'ban
Fatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'banFatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'ban
Fatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'ban
R&R Darulkautsar
 
Bab 3 hadits 1 Riyadus Shalihin PPT
Bab 3  hadits 1 Riyadus Shalihin PPTBab 3  hadits 1 Riyadus Shalihin PPT
Bab 3 hadits 1 Riyadus Shalihin PPT
soleh solehudin
 
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahapHikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
 
Ajaran ajaran sesat diluar aswaja
Ajaran ajaran sesat diluar aswajaAjaran ajaran sesat diluar aswaja
Ajaran ajaran sesat diluar aswaja
ahmadkhoiron
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 08 nomor 03 fiqih jenazah bagian 1
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 08 nomor 03 fiqih jenazah bagian 1Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 08 nomor 03 fiqih jenazah bagian 1
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 08 nomor 03 fiqih jenazah bagian 1
muslimdocuments
 
Tafsir ibnu katsir juz 3
Tafsir ibnu katsir juz 3Tafsir ibnu katsir juz 3
Tafsir ibnu katsir juz 3Abu Husain
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Penghambat Qiamulail
Penghambat QiamulailPenghambat Qiamulail
Penghambat Qiamulail
NaashirMubarok
 
Nuzul Al Quran - Studi Quran
Nuzul Al Quran - Studi QuranNuzul Al Quran - Studi Quran
Nuzul Al Quran - Studi Qurankaksalim
 
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin ppt
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin pptBab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin ppt
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin ppt
soleh solehudin
 
DAURAH ULUM AL-QURAN 2.0 : MEMAHAMI MAKNA WAHYU
DAURAH ULUM AL-QURAN 2.0 : MEMAHAMI MAKNA WAHYUDAURAH ULUM AL-QURAN 2.0 : MEMAHAMI MAKNA WAHYU
DAURAH ULUM AL-QURAN 2.0 : MEMAHAMI MAKNA WAHYU
Paradigma Ibrah Sdn. Bhd.
 
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 pptRiyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
soleh solehudin
 
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Paradigma Ibrah Sdn. Bhd.
 

Tendances (19)

Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'banPolemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
 
Nuzulul Quran
Nuzulul QuranNuzulul Quran
Nuzulul Quran
 
Fatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'ban
Fatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'banFatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'ban
Fatwa bid'ahnya merayakan sambutan nisfu sya'ban
 
Aliran sesat
Aliran sesatAliran sesat
Aliran sesat
 
Bab 3 hadits 1 Riyadus Shalihin PPT
Bab 3  hadits 1 Riyadus Shalihin PPTBab 3  hadits 1 Riyadus Shalihin PPT
Bab 3 hadits 1 Riyadus Shalihin PPT
 
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahapHikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
 
Ajaran ajaran sesat diluar aswaja
Ajaran ajaran sesat diluar aswajaAjaran ajaran sesat diluar aswaja
Ajaran ajaran sesat diluar aswaja
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 08 nomor 03 fiqih jenazah bagian 1
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 08 nomor 03 fiqih jenazah bagian 1Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 08 nomor 03 fiqih jenazah bagian 1
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 08 nomor 03 fiqih jenazah bagian 1
 
Tafsir ibnu katsir juz 3
Tafsir ibnu katsir juz 3Tafsir ibnu katsir juz 3
Tafsir ibnu katsir juz 3
 
Seputar lailatul-qadar
Seputar lailatul-qadarSeputar lailatul-qadar
Seputar lailatul-qadar
 
tafsir surah al hujurat
tafsir surah al hujurattafsir surah al hujurat
tafsir surah al hujurat
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Penghambat Qiamulail
Penghambat QiamulailPenghambat Qiamulail
Penghambat Qiamulail
 
74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah
 
Nuzul Al Quran - Studi Quran
Nuzul Al Quran - Studi QuranNuzul Al Quran - Studi Quran
Nuzul Al Quran - Studi Quran
 
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin ppt
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin pptBab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin ppt
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin ppt
 
DAURAH ULUM AL-QURAN 2.0 : MEMAHAMI MAKNA WAHYU
DAURAH ULUM AL-QURAN 2.0 : MEMAHAMI MAKNA WAHYUDAURAH ULUM AL-QURAN 2.0 : MEMAHAMI MAKNA WAHYU
DAURAH ULUM AL-QURAN 2.0 : MEMAHAMI MAKNA WAHYU
 
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 pptRiyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
Riyadhus Shalihin Bab 1 -3 ppt
 
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
 

Similaire à Fatwa 026 wabah covid 19 (1)

Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'manAnta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
Edi Awaludin
 
8 25-29.pdf
8 25-29.pdf8 25-29.pdf
8 25-29.pdf
ssuser1228f7
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
Muhsin Hariyanto
 
Najis
NajisNajis
Perbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabelPerbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabelEdi Awaludin
 
Kepedulian sosial
Kepedulian sosialKepedulian sosial
Kepedulian sosial
Ahma Di
 
Khutbah Bulan Robi'us Tsani.pdf
Khutbah Bulan Robi'us Tsani.pdfKhutbah Bulan Robi'us Tsani.pdf
Khutbah Bulan Robi'us Tsani.pdf
AchmadRifqiyAlNabiil
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7
Amiruddin Ahmad
 
Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8
Amiruddin Ahmad
 
Koleksi hadith rasulullah s.a.w
Koleksi hadith rasulullah s.a.wKoleksi hadith rasulullah s.a.w
Koleksi hadith rasulullah s.a.w
Riez Sullivan
 
Shalat jumat
Shalat jumatShalat jumat
Shalat jumat
Shalat jumatShalat jumat
Shalat jumat
Warnet Raha
 
Fiqih istisqo
Fiqih istisqoFiqih istisqo
Fiqih istisqo
agussarkawi
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazah
Sigitpga
 
Nasehat bagi para penghafal quran
Nasehat bagi para penghafal quranNasehat bagi para penghafal quran
Nasehat bagi para penghafal quran
nyongkoh
 
5 penghalang doa.docx
5 penghalang doa.docx5 penghalang doa.docx
5 penghalang doa.docx
AbiAdlan
 

Similaire à Fatwa 026 wabah covid 19 (1) (20)

Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'manAnta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
Anta tas’al nahnu nujib-farid nu'man
 
8 25-29.pdf
8 25-29.pdf8 25-29.pdf
8 25-29.pdf
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Najis
NajisNajis
Najis
 
Perbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabelPerbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabel
 
Kepedulian sosial
Kepedulian sosialKepedulian sosial
Kepedulian sosial
 
Khutbah Bulan Robi'us Tsani.pdf
Khutbah Bulan Robi'us Tsani.pdfKhutbah Bulan Robi'us Tsani.pdf
Khutbah Bulan Robi'us Tsani.pdf
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Asbabun nuzul
Asbabun nuzulAsbabun nuzul
Asbabun nuzul
 
Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7
 
Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8
 
Koleksi hadith rasulullah s.a.w
Koleksi hadith rasulullah s.a.wKoleksi hadith rasulullah s.a.w
Koleksi hadith rasulullah s.a.w
 
Shalat jumat
Shalat jumatShalat jumat
Shalat jumat
 
Shalat jumat
Shalat jumatShalat jumat
Shalat jumat
 
Fiqih istisqo
Fiqih istisqoFiqih istisqo
Fiqih istisqo
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazah
 
Nasehat bagi para penghafal quran
Nasehat bagi para penghafal quranNasehat bagi para penghafal quran
Nasehat bagi para penghafal quran
 
5 penghalang doa.docx
5 penghalang doa.docx5 penghalang doa.docx
5 penghalang doa.docx
 

Plus de Muhammad Zain

Penjelasan Matan Abi Syuja'_vol 1
Penjelasan Matan Abi Syuja'_vol 1Penjelasan Matan Abi Syuja'_vol 1
Penjelasan Matan Abi Syuja'_vol 1
Muhammad Zain
 
Kado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapa
Kado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapaKado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapa
Kado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapa
Muhammad Zain
 
Ikhtilath dalam dunia pendidikan
Ikhtilath dalam dunia pendidikan Ikhtilath dalam dunia pendidikan
Ikhtilath dalam dunia pendidikan
Muhammad Zain
 
H 12 syar'i semester1
H 12 syar'i semester1H 12 syar'i semester1
H 12 syar'i semester1
Muhammad Zain
 
Hadits11_semester1
Hadits11_semester1Hadits11_semester1
Hadits11_semester1
Muhammad Zain
 
H 10 syar'i semester1
H 10 syar'i semester1H 10 syar'i semester1
H 10 syar'i semester1
Muhammad Zain
 
Hikmah ramadhan 02 rancang kembali niat kita
Hikmah ramadhan 02 rancang kembali niat kitaHikmah ramadhan 02 rancang kembali niat kita
Hikmah ramadhan 02 rancang kembali niat kita
Muhammad Zain
 
Nukilan pernyataan ulama tentang hukum makan ketika adzan berkumandang
Nukilan pernyataan ulama tentang hukum makan ketika adzan berkumandangNukilan pernyataan ulama tentang hukum makan ketika adzan berkumandang
Nukilan pernyataan ulama tentang hukum makan ketika adzan berkumandang
Muhammad Zain
 
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkapTata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Muhammad Zain
 
Majalah santri edisi 2
Majalah santri edisi 2 Majalah santri edisi 2
Majalah santri edisi 2
Muhammad Zain
 
Materi 11 syar'ie hadits
Materi 11 syar'ie haditsMateri 11 syar'ie hadits
Materi 11 syar'ie hadits
Muhammad Zain
 
H 10 syar'i akhwat
H 10 syar'i   akhwatH 10 syar'i   akhwat
H 10 syar'i akhwat
Muhammad Zain
 
Materi 11 syar'ie hadits
Materi 11 syar'ie haditsMateri 11 syar'ie hadits
Materi 11 syar'ie hadits
Muhammad Zain
 
modul Hadits_12 ashri
modul Hadits_12 ashrimodul Hadits_12 ashri
modul Hadits_12 ashri
Muhammad Zain
 
H 12 syar'i
H 12 syar'iH 12 syar'i
H 12 syar'i
Muhammad Zain
 
majalah albinaa-edis-5
majalah albinaa-edis-5majalah albinaa-edis-5
majalah albinaa-edis-5
Muhammad Zain
 
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
Muhammad Zain
 
majalah albinaa-edisi-3
majalah albinaa-edisi-3majalah albinaa-edisi-3
majalah albinaa-edisi-3
Muhammad Zain
 
majalah albinaa-edisi-ke-4
majalah albinaa-edisi-ke-4majalah albinaa-edisi-ke-4
majalah albinaa-edisi-ke-4
Muhammad Zain
 
majalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-keduamajalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-kedua
Muhammad Zain
 

Plus de Muhammad Zain (20)

Penjelasan Matan Abi Syuja'_vol 1
Penjelasan Matan Abi Syuja'_vol 1Penjelasan Matan Abi Syuja'_vol 1
Penjelasan Matan Abi Syuja'_vol 1
 
Kado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapa
Kado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapaKado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapa
Kado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapa
 
Ikhtilath dalam dunia pendidikan
Ikhtilath dalam dunia pendidikan Ikhtilath dalam dunia pendidikan
Ikhtilath dalam dunia pendidikan
 
H 12 syar'i semester1
H 12 syar'i semester1H 12 syar'i semester1
H 12 syar'i semester1
 
Hadits11_semester1
Hadits11_semester1Hadits11_semester1
Hadits11_semester1
 
H 10 syar'i semester1
H 10 syar'i semester1H 10 syar'i semester1
H 10 syar'i semester1
 
Hikmah ramadhan 02 rancang kembali niat kita
Hikmah ramadhan 02 rancang kembali niat kitaHikmah ramadhan 02 rancang kembali niat kita
Hikmah ramadhan 02 rancang kembali niat kita
 
Nukilan pernyataan ulama tentang hukum makan ketika adzan berkumandang
Nukilan pernyataan ulama tentang hukum makan ketika adzan berkumandangNukilan pernyataan ulama tentang hukum makan ketika adzan berkumandang
Nukilan pernyataan ulama tentang hukum makan ketika adzan berkumandang
 
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkapTata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
 
Majalah santri edisi 2
Majalah santri edisi 2 Majalah santri edisi 2
Majalah santri edisi 2
 
Materi 11 syar'ie hadits
Materi 11 syar'ie haditsMateri 11 syar'ie hadits
Materi 11 syar'ie hadits
 
H 10 syar'i akhwat
H 10 syar'i   akhwatH 10 syar'i   akhwat
H 10 syar'i akhwat
 
Materi 11 syar'ie hadits
Materi 11 syar'ie haditsMateri 11 syar'ie hadits
Materi 11 syar'ie hadits
 
modul Hadits_12 ashri
modul Hadits_12 ashrimodul Hadits_12 ashri
modul Hadits_12 ashri
 
H 12 syar'i
H 12 syar'iH 12 syar'i
H 12 syar'i
 
majalah albinaa-edis-5
majalah albinaa-edis-5majalah albinaa-edis-5
majalah albinaa-edis-5
 
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
majalah-edisi-ke-6-vol-1-tahun-2015
 
majalah albinaa-edisi-3
majalah albinaa-edisi-3majalah albinaa-edisi-3
majalah albinaa-edisi-3
 
majalah albinaa-edisi-ke-4
majalah albinaa-edisi-ke-4majalah albinaa-edisi-ke-4
majalah albinaa-edisi-ke-4
 
majalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-keduamajalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-kedua
 

Dernier

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 

Dernier (20)

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 

Fatwa 026 wabah covid 19 (1)

  • 1. 1 FATWA DEWAN FATWA PERHIMPUNAN AL-IRSYAD NO: 026/DFPA/VII/1441 TENTANG HIMBAUAN TERKAIT WABAH COVID-19 Latar Belakang Masalah Saudaraku kaum muslimin… Wabah penyakit adalah bagian dari ujian Allah kepada hamba- Nya. Dengan penyakit tersebut, Allah hendak menyadarkan kita yang lalai akan besarnya nikmat sehat dan perasaan aman, sekaligus menampakkan betapa lemahnya manusia dalam menghadapi tanda-tanda kebesaran Allah. ‫ا‬ً‫ف‬ُِْْٔ‫خ‬َ‫ذ‬ ‫ا‬‫َّل‬ِ‫إ‬ ِ‫خ‬‫ا‬َٖٔ‫ا‬ِ‫ت‬ ُ‫ل‬ِ‫س‬ ْ‫ش‬ُ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ََ Tidaklah Kami kirimkan tanda-tanda kebesaran Kami itu, melainkan dalam rangka menakut-nakuti (Al Isra‟: 59) Saudaraku kaum muslimin... Setiap ketetapan Allah -seburuk apa pun itu di mata manusia- tentulah mengandung segudang hikmah dan selaksa pelajran. Orang yang menggunakan mata hatinya dan merujuk kepada penjelasan Allah dalam Al Qur‟an serta bimbingan Rasulullah dalam As Sunnah, dengan mudah dapat memahami berbagai hikmah dan pelajaran di balik setiap musibah tadi.
  • 2. 2 Demikian pula dengan wabah virus corona yang menggemparkan dunia saat ini, dan mulai merebak di sejumlah daerah di Indonesia tercinta, tentulah tak lepas dari hikmah dan pelajaran. Penyebaran virus yang demikian cepat, yang menyerang ribuan manusia dan menewaskan ribuan lainnya di seluruh dunia, adalah tanda kebesaran Allah. Makhluk yang teramat kecil, yang tak terlihat kecuali di bawah mikroskop, ternyata telah menggemparkan negara-negara adidaya dan setiap bangsa yang lupa akan kebesaran Allah. Inilah satu dari sekian banyak bukti akan kebenaran firman Allah: ‫ا‬ً‫ف‬ِْٕ‫ع‬َ‫ض‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ‫اإل‬ َ‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬ ََ(‫الىساء‬ ‫سُسج‬ ‫مه‬:28) … dan adalah manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah (An Nisa‟: 28) Dan kebenaran firmannya: ٍ‫ج‬ ‫ا‬ُُ‫ق‬ ِ‫ذ‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ث‬ ً‫ج‬ ‫ا‬ُُ‫ق‬ ٍ‫ف‬ْ‫ع‬َ‫ض‬ ِ‫ذ‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ف‬ْ‫ع‬َ‫ض‬ ْ‫ه‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ِْ‫ز‬‫ا‬‫ال‬ ُ ‫ا‬‫َّللا‬ ُ‫ِٔش‬‫ذ‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ِٕ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ٌَُُ ََ ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َٔ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َٔ ً‫ح‬َ‫ث‬َْٕ‫ش‬ ََ ‫ا‬ً‫ف‬ْ‫ع‬َ‫ض‬ Dialah Allah yang menciptakan kalian dari sesuatu yang lemah (mani), kemudian dari kondisi yang lemah (anak-anak) Dia menjadikan kalian memiliki kekuatan (dewasa), lalu setelah kondisi yang kuat tadi dia menjadikan kalian lemah kembali (tua & pikun). Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Berkuasa (Ar Ruum: 54) Saudaraku kaum muslimin… Sering kali manusia membangkang terhadap sejumlah aturan Allah ketika mereka dalam keadaan aman dan sehat... Allah perintahkan mereka untuk menutup aurat, mereka nekat mengumbarnya...
  • 3. 3 hingga akhirnya wabah corona „memaksa‟ mereka menutup wajah dengan masker. Allah perintahkan agar tidak bercampur baur antara lelaki dan wanita, namun mereka mengabaikannya... hingga akhirnya wabah corona „memaksa‟ mereka untuk bertahan di rumah, mengosongkan hampir setiap pusat keramaian, membatalkan hampir setiap acara dan perlombaan, serta menutup hampir semua sekolah dan tempat hiburan... Dan masih banyak lagi bukti kasih sayang Allah kepada kita melalui teguran „halus-Nya‟ yang membuktikan bahwa syariat-Nya lah ternyata yang paling membawa maslahat bagi umat manusia… Saudaraku kaum muslimin… Dalam menghadapi wabah corona kali ini, banyak kalangan yang bertanya-tanya kepada kami tentang apakah mereka boleh meninggalkan salat jum‟at dan salat lima waktu di masjid? Ada beberapa fatwa yang telah beredar terkait hal ini, baik dari dalam maupun luar negeri. Tentunya, masing-masing negara memiliki kasus yang tidak sama, sesuai dengan besar kecilnya negara tersebut dan sejauh mana penyebaran wabah ini di sana, serta faktor-faktor lain seperti iklim, budaya, fasilitas kesehatan, dll. Bahkan, dalam satu negara saja tidak bisa disamakan antara kota besar dengan kota kecil maupun pedesaan… apalagi pulau terpencil. Terlebih lagi negara kepulauan seperti Indonesia yang demikian luas dan terdiri dari ratusan pulau yang berpenghuni, dan tentunya mayoritasnya adalah muslim. Oleh karena itu, fatwa yang kami keluarkan ini tidaklah bersifat permanen, akan tetapi normatif dan dapat berubah sesuai perkembangan situasi dan kondisi. Terkait Salat Berjamaah di Masjid
  • 4. 4 Perlu diketahui, bahwa hukum salat berjamaah bagi laki-laki di masjid adalah perkara ijtihadiyah di kalangan para ulama. Ada yang menganggapnya fardu „ain, ada yang fardu kifayah, dan ada pula yang sekedar menganggapnya sebagai sunnah. Terlepas dari pendapat manakah yang rajih (kuat), kami mendapati bahwa syariat yang bijak telah memberikan sejumlah rukhsah (keringanan) untuk tidak berangkat ke masjid. Di antara keringanan-keringanan tersebut adalah: 1. Ketika sedang hujan secara umum, terlebih bila kondisi jalan menuju masjid berlumpur dan licin. Dalilnya adalah hadis- hadis berikut: َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫ش‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ه‬َ:َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫و‬ ْ‫ش‬ِ‫ط‬ُ‫م‬َ‫ف‬ ٍ‫ش‬َ‫ف‬َ‫س‬ ِٓ‫ف‬ َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬ ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ا‬‫َّللا‬ ِ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ‫ا‬‫ا‬‫ى‬ُ‫ك‬ َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬ ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ا‬‫َّللا‬ ُ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬:«ًِِ‫ل‬ْ َ‫س‬ ِٓ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ى‬ِ‫م‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ه‬َ‫م‬ ِّ‫ل‬َ ُِٕ‫ل‬» Jabir meriwayatkan, “Kami pernah bersama Rasulullah dalam suatu perjalanan, dan kami kehujanan. Maka Rasulullah bersabda, “Siapa saja di antara kalian yang ingin salat di tendanya, maka silakan saja” HR. Muslim no 698. ٍ‫ٕش‬ِ‫ط‬َ‫م‬ ٍ َُْٔ ِٓ‫ف‬ ًِِ‫و‬ِّ‫ر‬َ ُ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ًُ‫ا‬‫و‬َ ٍ‫ااا‬‫ث‬َ ِ‫ْه‬‫ت‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ذ‬ْ‫ث‬َ ْ‫ه‬َ" :َ‫د‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬:ًََ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫َّل‬ ْ‫ن‬َ ُ‫ذ‬ٍَْ‫ش‬َ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ذ‬ َ َ‫ف‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ ‫ًا‬‫ذ‬‫ا‬‫م‬َ ُ‫م‬ ‫ا‬‫ن‬َ ُ‫ذ‬ٍَْ‫ش‬َ ُ‫هللا‬ ‫ا‬‫َّل‬ِ‫إ‬:ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ِ‫ج‬ َ ‫ا‬ ‫ال‬ َّ‫ل‬َ ‫ا‬َٓ:ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ذ‬ُُُٕ‫ت‬"َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬:َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫اا‬َ‫ر‬ ‫َا‬ُ‫ش‬َ‫ك‬ْ‫ى‬َ‫ر‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫اا‬‫ا‬‫ى‬‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬َ َ‫ك‬َ‫ف‬:«‫ا‬َ‫ر‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ذ‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ُُن‬‫ث‬َ‫ج‬ْ‫ع‬َ‫ذ‬َ ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُ‫ش‬ْ‫م‬َ‫ر‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ج‬ ِ‫ْش‬ ُ ْ‫ن‬َ ُ‫د‬ٌْ ِ‫ش‬َ‫ك‬ ِّٓ‫و‬ِ‫إ‬ ََ ٌ‫ح‬َ‫م‬ ْ‫ز‬َ َ‫ح‬َ‫ع‬ُ‫م‬ُ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬ِ‫إ‬ ِّٓ‫ى‬ِ‫م‬ ٌ‫ْش‬َٕ‫خ‬ ٌَُُ ْ‫ه‬َ‫م‬ ِ ْ ‫ا‬‫ذ‬‫ال‬ ََ ِ‫ٕه‬ِّ‫الط‬»‫لمسلم‬ ‫َاللفظ‬ ًٕ‫ل‬ ‫مرفق‬. Ibnu Abbas pernah berpesan kepada muazinnya di suatu hari yang hujannya lebat, „Jika engkau telah mengucapkan asy-hadu anna muhammadan rasulullah, maka jangan kau ucapkan „hayya „alasshalaah‟ namun ucapkanlah „shalluu fii buyuutikum‟ (salatlah di rumah masing-masing). Akan tetapi nampaknya orang-orang mengingkari ucapan Ibnu Abbas tersebut, maka beliau berkata, “Apakah kalian merasa aneh dengan saran ini, padahal itu pernah
  • 5. 5 dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (yakni Rasulullah). Sesungguhnya, salat Jum‟at itu kewajiban yang diprioritaskan, dan aku tidak ingin mengeluarkan kalian dari rumah agar melewati jalan yang berlumpur dan licin.” HR. Al Bukhari no. 901 dan Muslim no. 699. Imam Al Bukhari mencantumkannya dalam ( ‫ضش‬ ٔ ‫لم‬ ‫إن‬ ‫ح‬ ‫الشخ‬ ‫تاب‬ ‫للمطش‬ ‫)الجمعح‬ “Bab keringanan bila tidak hadir jumatan karena hujan”. 2. Ketika sedang hujan rintik walau tidak sampai membasahi bagian bawah alas kaki. Dalilnya adalah hadis: َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ٕي‬ِ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِٓ‫ت‬َ ْ‫ه‬َ:ِٓ‫ت‬َ َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫د‬ْ َ‫ر‬ْ‫ف‬َ‫ر‬ْ‫س‬‫ا‬ ُ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ج‬َ‫س‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ٍ‫ج‬َ‫ٕش‬ِ‫ط‬َ‫م‬ ٍ‫ح‬َ‫ل‬َْٕ‫ل‬ ِٓ‫ف‬ ُ‫د‬ْ‫ج‬َ‫َش‬‫خ‬: َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫اا‬َ‫ز‬ٌَ ْ‫ه‬َ‫م‬:َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ٕي‬ِ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُُ‫ت‬َ:َ َُْٔ َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬ ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ا‬‫َّللا‬ ِ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ى‬ُ‫ر‬َْٔ َ‫س‬ ْ‫ذ‬َ‫ق‬َ‫ل‬ ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ا‬‫َّللا‬ ِ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ ِْ‫د‬‫َا‬‫ى‬ُ‫م‬ َِ‫د‬‫َا‬‫ى‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ى‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ِ‫و‬ َ‫ل‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫س‬َ ‫ا‬‫ل‬ُ‫ث‬َ‫ذ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ٌ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬َ‫س‬ ‫َا‬‫ى‬ْ‫ر‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ص‬َ ََ ِ‫ح‬َِٕ‫ث‬َْٔ‫ذ‬ُ ْ‫ال‬ َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬«ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ ِ‫س‬ ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬» Abu Al Malih meriwayatkan, “Aku pernah keluar rumah pada suatu malam yang hujannya lebat. Sepulangku ke rumah, aku mengetuk pintu. Maka Ayahku bertanya, “siapa ini?” Kujawab, “Abul Malieh” lalu ayah berkata, “Dahulu, kami pernah bersama Rasulullah saat di Hudaibiyah dan kami terkena hujan rintik yang tidak sampai membasahi bagian bawah alas kaki kami. Maka muazin Rasulullah mengumandangkan “Shalluu fii rihaalikum” (salatlah di tenda kalian masing-masing). HR.Ibnu Khuzaimah no. 1657, Ibnu Hibban no. 2079, Abu Dawud no. 1057, Ibnu Majah no. 936, dll dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Albani. Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa hal itu terjadi pada hari Jumat1 . Bila dipahami sepintas, riwayat yang kedua ini mengesankan bahwa sekedar hujan rintik sudah menjadi alasan bolehnya tidak 1 Lihat: Sunan Abi Dawud no 1058 dan 1059, dishahihkan oleh Al Albani pula.
  • 6. 6 shalat Jum‟at!! Ini tidak benar, karena Rasulullah dan para sahabat saat di Hudaibiyah adalah dalam keadaan safar, sehingga otomatis mereka tidak terkena kewajiban melaksanakan shalat Jum‟at. 3. Ketika malam hari disertai angin kencang atau hawa dingin. Dalilnya adalah: ِ‫ش‬ ِ‫آخ‬ ِٓ‫ف‬ َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ٍ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ ََ ٍ‫ٔي‬ ِ‫س‬ ََ ٍ‫د‬ ْ‫ش‬َ‫ت‬ ِ‫خ‬‫ا‬َ‫ر‬ ٍ‫ح‬َ‫ل‬َْٕ‫ل‬ ِٓ‫ف‬ ِ‫ج‬ َ ‫ا‬ ‫ال‬ِ‫ت‬ َِ‫د‬‫َا‬‫و‬ ًُ‫ا‬‫و‬َ َ‫ش‬َ‫م‬ُ ِ‫ْه‬‫ت‬‫ا‬ ِ‫ه‬َ ًِِ‫ا‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫و‬:َ‫ا‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬‫م‬ُ‫ث‬ ِ‫ا‬‫ا‬َ ِّ‫الش‬ ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫َّل‬َ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ ِ‫س‬ ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫َّل‬َ:ّ‫ا‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ َ‫ا‬ُُ‫س‬َ‫س‬ ‫ا‬‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ش‬َ‫ف‬‫ا‬‫س‬‫ال‬ ِٓ‫ف‬ ٍ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ ُ‫اخ‬َ‫ر‬ ََْ ٌ‫ج‬َ‫د‬ ِ‫اس‬َ‫ت‬ ٌ‫ح‬َ‫ل‬َْٕ‫ل‬ ْ‫َد‬‫و‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬ َ‫ِن‬ّ‫ر‬َ ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ُ‫م‬ْ َٔ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫م‬‫ا‬‫ل‬َ‫س‬ ََ ًَِْٕ‫ل‬َ ُ‫هللا‬ َ‫ا‬ُُ‫ق‬َٔ ْ‫ن‬َ:«ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ ِ‫س‬ ِٓ‫ف‬ ‫ُا‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫َّل‬َ» Diriwayatkan bahwa Ibnu Umar pernah mengumandangkan azan di suatu malam yang dingin dan berangin kencang disertai hujan, maka di akhir azannya ia mengatakan: “Shalluu fii rihaalikum” 2x (Salatlah di tempat tinggal kalian) 2x. Kemudian beliau mengatakan, “Sesungguhnya Rasulullah pernah menyuruh muazinnya di suatu malam yang hujan lebat atau di suatu malam yang dingin agar mengatakan, “Shalluu fi rihaalikum” (salatlah di tempat tinggal kalian).” HR. Muslim no 697 4. Ketika sedang sakit yang menyebabkannya tidak mampu ke masjid. Dalilnya adalah apa yang dilakukan Rasulullah ketika beliau sakit menjelang wafatnya. Beliau menyuruh Abu Bakar Ash Shiddiq untuk mengimami kaum muslimin sedangkan beliau berbaring di kamar Aisyah yang bersebelahan dengan masjid Nabawi. (Lihat: Shahih Al Bukhari no 683 dan 713). 5. Selepas memakan makanan yang berbau menyengat. Di antara dalilnya adalah hadis Abu Said bahwa Nabi bersabda, «ِ‫ذ‬ ِ‫ْج‬‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِٓ‫ف‬ ‫ا‬‫ا‬‫ى‬َ‫ت‬َ‫ش‬ْ‫ق‬َٔ َ َ‫ف‬ ‫ا‬ً َْٕ‫ش‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ِٕ‫ث‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ِ‫ج‬َ‫ش‬َ‫ج‬‫ا‬‫ش‬‫ال‬ ِ‫ي‬ِ‫ز‬ٌَ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ك‬َ ْ‫ه‬َ‫م‬»
  • 7. 7 Siapa saja yang memakan tanaman berbau menyengat ini walau sedikit, maka janganlah ia mendekati masjid. (HR. Muslim no. 565). Dan masih banyak alasan-alasan syar‟i lainnya yang membolehkan seorang laki-laki dewasa untuk tidak salat berjamaah di masjid. Al Hafizh Ibnu Hibban dalam Shahihnya merinci alasan-alasan tersebut dalam sejumlah bab, lalu mengulang-ulang beberapa hadis di atas dalam sejumlah bab untuk diambil hukum-hukumnya, di samping sejumlah hadis lainnya yang tidak perlu kami sebutkan satu per satu. Berikut ini adalah judul-judul babnya2 : ‫ِذ‬ ‫َّو‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫خ‬‫ا‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َِٓ‫ذ‬ْ َٔ َ‫ن‬َ ًَُ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ِس‬‫ذ‬ْ‫ق‬َٔ َ‫َّل‬ ِْ‫ز‬‫ا‬‫ال‬ ُ‫ض‬َ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ٌَُُ ََ ‫ي‬‫ِذ‬ً‫ا‬‫َّو‬‫ث‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫ب‬ ِ‫ش‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ج‬ َ َ‫ص‬ َ‫ذ‬ْ‫ى‬ِ ِ ‫ا‬َ‫ع‬‫ا‬‫الط‬ ُ‫ُس‬ُ‫ض‬ُ ٌَُُ ََ-‫ا‬‫ن‬َ ِ‫ت‬ ِ‫ان‬ََٕ‫ث‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬ ُ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ر‬ ُ‫ة‬ ِ‫ج‬َٔ ‫ا‬َ‫م‬‫ا‬‫و‬ِ‫إ‬ ِ‫َاء‬‫ش‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ُس‬ُ‫ض‬ُ َ‫ذ‬ْ‫ى‬ِ ِ‫خ‬‫ا‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ان‬َْٕ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫ه‬َ َ‫ف‬ُّ‫َل‬‫خ‬‫ا‬‫ر‬‫ال‬ ًُْ‫ذ‬َ‫ر‬‫آ‬َ‫ف‬ ِ ‫ا‬َ‫ع‬‫ا‬‫الط‬ َّ‫ل‬ِ‫إ‬ ًُُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ذ‬ ََْ ‫ا‬ً‫م‬ِ‫ا‬‫ا‬َ‫ص‬ ‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬‫َّو‬‫ث‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫ا‬‫ا‬ َُْ َ ْ‫اْل‬ ِ ْ‫ع‬َ‫ت‬ ِٓ‫ف‬ ُ‫ض‬ ِ‫ش‬ْ‫ع‬َٔ ِْ‫ز‬‫ا‬‫ال‬ ُ‫ان‬َْٕ‫س‬ِّ‫ى‬‫ال‬ ٌَُُ ََ ‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬ ‫َّو‬ ‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫خ‬‫ا‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ُس‬ُ‫ض‬ُ ْ‫ه‬ِ‫م‬ َ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ع‬َ‫ى‬ْ‫م‬َٔ ِْ‫ز‬‫ا‬‫ال‬ ُ ِ‫ش‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫م‬ِّ‫س‬‫ال‬ ٌَُُ ََ ‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫اه‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ًِِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫و‬ ِٓ‫ف‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ ْ‫اإل‬ َ‫ح‬َ‫ج‬‫ا‬َ ِ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ ٌَُُ ََ-‫ا‬‫ن‬َ ِ‫ت‬ ِ‫ان‬ََٕ‫ث‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬ َ‫َّل‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫َُن‬‫د‬ ِ‫ج‬ َ ‫ا‬ ‫ال‬ ِ‫ه‬َ ًَُ‫ل‬َ‫غ‬ْ‫ش‬َٔ ْ‫ن‬َ ٌَُُ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ ْ‫اإل‬ ِ‫ح‬َ‫ج‬‫ا‬َ ْ‫ه‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ى‬ْ‫ف‬َ‫ص‬ ََ ‫ا‬َ‫م‬ِٕ‫ف‬ َ‫ذ‬َ ْ‫ق‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬ٍَِ‫ت‬ ِ‫ا‬‫ر‬َ َ‫ر‬َٔ ‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬‫َّو‬‫ل‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:َّ‫ل‬ِ‫إ‬ ًِِ‫ق‬ٔ ِ‫ش‬َ ِٓ‫ف‬ ًِِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ََ ًِِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫و‬ َّ‫ل‬َ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ ْ‫اإل‬ ُ‫ف‬ َُْ‫خ‬ ٌَُُ ََ ِ‫ذ‬ ِ‫ْج‬‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬‫َّو‬‫ل‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ذ‬ِٔ‫ذ‬‫ا‬‫ش‬‫ال‬ ِ‫د‬ ْ‫ش‬َ‫ث‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ ٌَُُ ََ ‫ِذ‬‫ي‬‫ِذ‬‫اه‬‫َّو‬‫ث‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:ِْ‫ر‬ْ ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ ٌَُُ ََ-ِ‫ا‬‫ا‬َ ِّ‫الش‬ ِٓ‫ف‬ ِ‫ج‬ َ ‫ا‬ ‫ال‬ِ‫ت‬ ِ‫ش‬ْ‫م‬َ ْ‫اْل‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬ ‫ا‬ًِٔ‫ر‬ْ ُ‫م‬ ْ‫ه‬ُ‫ك‬َٔ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ََ ِ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ َ‫ذ‬ْ‫ى‬ِ-َ‫ج‬َ‫ش‬َ َ‫َّل‬ َ‫د‬َ‫ش‬َ‫ث‬ْ‫ال‬ ََ َ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫ن‬َ ِ‫ت‬ ِ‫ان‬ََٕ‫ث‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ََ ‫ا‬َ‫م‬ٍُْ‫ى‬ِ‫م‬ ٍ‫ذ‬ ِ ‫ا‬ ََ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِ‫د‬‫ا‬َ‫ش‬ِ‫ف‬ْ‫و‬‫ا‬ َ‫ذ‬ْ‫ى‬ِ ِ‫خ‬‫ا‬َ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ان‬َْٕ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫ه‬َ ِ‫ف‬ُّ‫َل‬‫خ‬‫ا‬‫ر‬‫ال‬ ِٓ‫ف‬ ِ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َّ‫ل‬َ ‫ا‬َ‫ع‬ِ‫م‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َٔ-ُ‫م‬ْ‫ك‬ُ ‫َا‬‫ى‬ْ‫ف‬َ‫ص‬ ََ ‫ا‬َ‫م‬ِٕ‫ف‬ ‫ا‬ًِٔ‫ر‬ْ ُ‫م‬ ْ‫ه‬ُ‫ك‬َٔ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ََ ِ‫ل‬ِٕ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫ش‬َ‫ط‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ْ‫ك‬ُ ‫ا‬‫ن‬َ ِ‫ت‬ ِ‫ان‬ََٕ‫ث‬ْ‫ال‬ ُ‫ش‬ْ‫ك‬ِ‫ر‬ ًُْ‫ى‬ِ‫م‬ ِْ‫ر‬ْ ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ٕش‬ِ‫ي‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ 2 Lihat: Shahih Ibnu Hibban 5/417-439 no 2065-2085.
  • 8. 8 ‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬‫َّو‬‫ل‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:‫ا‬ٍَْ‫ى‬ِ‫م‬ َ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ًِِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫و‬ َّ‫ل‬َ ُ‫ء‬ ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫َاف‬‫خ‬َٔ ِٓ‫ر‬‫ا‬‫ال‬ ِ‫ح‬‫ا‬‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ُُ‫ج‬ َُ ٌَُُ ََ ‫ِذ‬ ‫ِذ‬‫ا‬‫ا‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ِذ‬ ‫ْك‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬‫ا‬ ‫ُر‬ ‫ْك‬ ‫ِذ‬:‫ا‬ٍَُ ٔ ِ‫س‬ َ‫َة‬ٌْ‫ز‬َٔ ْ‫ن‬َ َّ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬َ َ‫ث‬ْ‫ال‬ ََ َ ُُّ‫الي‬ ِ‫ان‬َ‫س‬ْ‫و‬ِ ْ‫اإل‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬َ ٌَُُ ََ Dari judul-judul bab di atas, dapat disimpulkan bahwa alasan syar‟i yang membolehkan seseorang untuk tidak salat berjamaah di masjid adalah sbb: 1. Sakit yang menyebabkannya tak mampu ke masjid. 2. Orang yang sedang kelaparan atau habis puasa bila melihat makanan telah disajikan lalu di waktu yang sama ia mendengar iqamat salat, dan ia sangat ingin menyantap makanan tsb. 3. Karena lupa yang terkadang dialami seseorang. 4. Karena terlalu gemuk sehingga tak dapat pergi ke masjid. 5. Bila dirinya sedang dibutuhkan oleh orang lain dan ia akan kepikiran bila tidak menunaikan hajat orang lain tersebut pada dirinya. 6. Bila seseorang mengkhawatirkan keselamatan diri dan hartanya dalam perjalanan ke masjid. 7. Adanya hawa dingin yang luar biasa dan menyakitkan. 8. Adanya hujan, baik lebat maupun rintik. 9. Adanya suatu alasan yang menyebabkan seseorang takut terpeleset dan tersandung saat berjalan ke masjid, seperti malam yang sangat gelap. 10. Setelah mengonsumsi bawang atau makanan berbau menyengat lainnya hingga baunya hilang. Kalaulah sekedar hujan rintik, takut terpeleset, hawa dingin, angin kencang, rasa takut, dan kegemukan sudah cukup untuk menjadi alasan syar‟i; maka tentunya tersebarnya wabah COVID-19 yang berbahaya dan mematikan jelas lebih beralasan bagi setiap lelaki dewasa untuk salat berjamaah di rumah masing-masing.
  • 9. 9 Apalagi bila ia sedang batuk-batuk, bersin-bersin, flu, sesak napas, atau demam; maka kondisi seperti ini akan dirasa lebih mengganggu bagi orang sekitarnya di saat seperti ini, daripada bau mulut pemakan bawang, perokok, dan semisalnya. Karena semua gejala di atas sangat mirip dengan gejala awal penderita COVID- 19 dan setiap ia batuk/bersin maka percikan liurnya dapat menyebarkan virus ke sekitarnya. Tentunya orang-orang lebih terganggu saat berdekatan dengannya daripada berdekatan dengan pemakan bawang, perokok, atau yang berbau tak sedap lainnya. Bila kita perhatikan, maka karakteristik penyebaran COVID-19 yang begitu cepat, merupakan ancaman tersendiri bagi negara berpenduduk padat dengan intensitas interaksi yang demikian tinggi seperti Indonesia. Apalagi dengan keterbatasan rumah sakit yang mampu merawat penderita COVID-19. Sehingga bila interaksi seperti ini terus dibiarkan di masjid-mesjid melalui salat berjamaah, tentu potensi penularan COVID-19 akan semakin masif. Dan efeknya tentu akan sangat menyulitkan bagi tenaga medis untuk merawat banyak orang sekaligus dalam waktu yang sama di tempat yang sama dengan segala keterbatasan pada sarana dan prasarana maupun tenaga medis itu sendiri. Beberapa pertimbangan ini dapat dikiaskan pada „kondisi mencekam/bahaya‟ sekaligus „keadaan yang menyulitkan‟, sehingga bila difatwakan agar kaum muslimin yang laki-laki agar shalat di rumah saja selama minimal 14 hari sejak diumumkannya COVID-19 sebagai bencana nasional, maka ini adalah sangat beralasan dan dapat diterima menurut tinjauan fikih (dalil). Bahkan, bila pemerintah daerah maupun pusat menyatakan bahwa khusus daerah-daerah tertentu harus melakukan lockdown (pelarangan warga untuk masuk suatu tempat karena kondisi darurat) hingga pemberitahuan selanjutnya tanpa ditentukan
  • 10. 10 batasnya, maka ini juga menjadi alasan syar‟i untuk tidak berjamaah di masjid. Terkait Salat Jum’at Adapun salat Jum‟at yang hukumnya fardu „ain –dengan syarat dan ketentuannya-, bahkan dianggap sebagai salat yang paling wajib oleh sebagian ulama; maka fatwa yang beredar baik dari dalam maupun luar negeri tidaklah sama. Ada salah satu negara muslim yang telah mengeluarkan kebijakan resmi untuk menutup semua masjid dan hanya mengumandangkan azan saja namun dengan lafaz “Shalluu fii buyuutikum” (Salatlah kalian di rumah kalian masing-masing) sebagai pengganti lafaz “Hayya „alas Shalaah”. Ada pula negara muslim yang belum menginstruksikan seperti itu, namun sebagai tindakan preventif, negara tersebut membatasi sekali penggunaan masjid untuk salat 5 waktu dan mempersingkat jarak antara azan dan iqamat, lalu mewajibkan setiap khatib untuk menyelesaikan khotbah dan salat jum‟at dalam 15 menit. Bahkan terkait Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga menerapkan aturan penutupan masjid 1 jam selepas isya‟ dan dibuka kembali 1 jam menjelang subuh, sembari melakukan sterilisasi secara kontinu. Ini semua adalah langkah-langkah yang secara syar‟i dapat diakomodasi bila memang kondisi mengharuskan demikian, dan yang lebih memahami tentang gawat atau tidaknya kondisi di suatu negara adalah ulil-amri (pemerintah) dan pihak yang berwenang. Demikian pula jika kita berbicara tentang Indonesia yang terdiri dari banyak provinsi, kota atau kabupaten dan kepulauan, maka keadaan masing-masing daerah tidak harus sama ditinjau dari sisi banyak sedikitnya orang yang sudah tertular COVID-19. Namun secara umum, karena masa inkubasi virus Corona yang relatif lama
  • 11. 11 (2-14 hari), ada kalanya seseorang telah terjangkiti namun belum menunjukkan gejala-gejala khas penderita COVID-19. Bila kita hanya mengandalkan gejala khas atau informasi resmi di daerah masing-masing, maka akan sangat riskan. Oleh karenanya, kami memandang bahwa pencegahan dengan mengisolasi diri dan keluarga sebisa mungkin di rumah, dan tidak menghadiri salat berjamaah di masjid adalah yang paling kuat menurut tinjauan fikih (dalil). Berdasarkan ini semua, Dewan Fatwa mengimbau dan memfatwakan sebagai berikut: 1. Bagi lelaki muslim yang berusia 55 tahun ke atas, hendaknya lebih membatasi diri dan menjaga kesehatannya. Karena data menunjukkan bahwa mereka yang paling banyak terserang COVID-19 maupun jadi korban adalah mereka yang berusia 55 tahun ke atas. 2. Bagi yang sedang sakit flu, bersin-bersin, batuk, asma, atau demam, maka secara syar‟i wajib mengisolasi diri di rumah dan tidak berinteraksi dengan orang lain, baik di masjid maupun tempat perkumpulan lainnya. 3. Kondisi di atas dikecualikan bagi yang terpaksa harus pergi ke tempat-tempat perkumpulan karena kondisi darurat, namun ia harus menutup mulutnya dengan masker atau yang lainnya saat batuk dan bersin. 4. Lelaki dewasa dibolehkan untuk tidak salat berjamaah di masjid walaupun merasa sehat, dan bagi yang salat di rumah hendaknya mengajak anggota keluarganya untuk berjamaah. 5. Khusus bagi daerah-daerah yang telah dinyatakan darurat Corona, seperti kota-kota besar atau yang secara resmi warganya telah dihimbau untuk mengisolasi diri di rumah, maka kewajiban Jumatan dapat digugurkan dan diganti dengan shalat zuhur 4 rakaat di rumah.
  • 12. 12 6. Bagi para muazin di masjid-masjid pada daerah yang darurat Corona hendaknya tetap mengumandangkan azan pada waktunya dan mengganti lafaz Hayya Alash Shalaah dengan Shalluu fii buyuutikum. Lalu setelah azan hendaknya memberikan pengumuman kepada warga melalui pengeras suara agar salat di rumah masing-masing. 7. Bagi pengurus masjid yang masih melaksanakan salat berjamaah karena daerahnya masih aman dari wabah Corona, seperti yang tinggal di pulau-pulau terpencil atau di pedalaman; maka silakan tetap melaksanakan salat berjamaah dan salat Jum‟at. Akan tetapi sebaiknya tetap waspada dengan mempersingkat khotbah Jumat dan membersihkan masjid setelah digunakan. 8. Semua tindakan preventif yang disarankan oleh pihak berwenang dan tidak bertentangan dengan aturan syariat, maka hukumnya disunnahkan. Seperti tidak berjabat tangan atau berpelukan (cipika-cipiki) dengan orang lain yang berpotensi membawa virus Corona, namun mencukupkan diri dengan ucapan salam hingga kondisi dinyatakan pulih oleh pihak yang berwenang. Termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesering mungkin. 9. Bagi yang mengalami gejala-gejala COVID-19 hendaknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit/klinik terdekat dan mengikuti instruksi ahli medis. Bila ia dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan, maka hendaknya ia bersabar dan mengharap pahala dari Allah untuk mengisolasi diri. Sedangkan bila ternyata positif terkena COVID-19, maka ia tidak boleh merasa ini aib dan menutupi kenyataan tersebut, apalagi sampai kabur dari rumah sakit. Karena hal ini justru akan menimbulkan mudarat/bahaya bagi dirinya dan orang lain, dan ini hukumnya haram dalam agama. Ia harus bersabar dan mengharap pahala dari Allah serta rajin berdoa.
  • 13. 13 10. Kami mengimbau kaum muslimin agar tidak sibuk menghabiskan waktu untuk mengikuti info seputar Corona, sehingga lalai dari zikir dan ibadah kepada Allah. Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad melalui Fatwa ini juga menghimbau segenap umat Islam untuk membekali dirinya dengan ilmu yang cukup sebelum melakukan suatu tindakan, atau menyikapi suatu masalah, agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan dosa atau salah dalam menentukan sikap atau penilaian. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata membutuhkan penyempurnaan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya. ‫دمحم‬ ‫ًبيٌا‬ ‫على‬ ‫ك‬ ‫اا‬ ‫الن‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬,‫هن‬ ‫تب‬ ‫هي‬ ‫صحبه‬ ‫آاه‬ ‫على‬ ‫ااويي‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫هلل‬ ‫احود‬ ،‫اديي‬ ‫يوم‬ ‫إاى‬ ‫اإحلاى‬. Ditetapkan di: Solo Pada tanggal: 24 Rajab 1441 H 18 Maret 2020 M DEWAN FATWA PERHIMPUNAN AL-IRSYAD Ketua Dr.Sofyan Fuad Baswedan, Lc, MA Sekretaris Nizar Sa‟ad Jabal, Lc, M.Pd
  • 14. 14 Anggota – Anggota : 1. Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc, MA : 1. 2. Dr. Syafiq Riza Basalamah, Lc, MA ` : 2. 3. Dr. Muhammad Nur Ihsan, Lc, MA : 3. 4. Dr. Roy Grafika Penataran, Lc, MA : 4. 5. Dr. Erwandi Tarmizi, Lc, MA : 5. 6. Anas Burhanuddin, Lc, MA : 6. 7. Nafi‟ Zainuddin BSAW, Lc, M.HI : 7.