23. 13/04/37
23
Adzan hanya disyariátkan untuk dikumandangkan
di awal waktu pelaksanaan shalat lima waktu.
Tidak disyariátkan mengumandangkan adzan ketika
akan melaksanakan shalat íed, shalat istisqa’, shalat
tarwih, shalat witir, dan shalat-shalat selain shalat
lima waktu.
Defenisi adzan adalah “al ílaam”, yang berarti
pemberitahuan. Maksudnya adalah
pemberitahuan akan tibanya awal waktu shalat
انَذَأَوَنِمِّللاَوِهِلوهسَرَلِإى
ِاسَّنالَموَيِجَحالِرَبكَألاَأَّنَّللا
يء ِرَبَنِمشهمالَِينك ِرهسَر َوهههلو
نِإَفمهتبهتههَفَورَيخمهكَّلنِإ َو
مهتيَّل ََوتاعَفواهمَلمهكَّنَأَغهري
ي ِز ِجعهمِّللاَب َوِرِشِيذَّالَن
واهرَفَكابَذَعِبَأيمِل﴿3﴾
003. Dan (inilah) suatu
pemberitahuan dari Allah dan
Rasul-Nya kepada umat manusia
pada hari haji akbar, bahwa
sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya
berlepas diri dari orang-orang
musyrikin. Kemudian jika kamu
(kaum musyrikin) bertaubat, maka
bertaubat itu lebih baik bagimu;
dan jika kamu berpaling, maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya
kamu tidak dapat melemahkan
Allah. Dan beritakanlah kepada
orang-orang kafir (bahwa mereka
akan mendapat) siksa yang pedih.
24. 13/04/37
24
Awal disyariátkannya adzan pada tahun pertama setelah hijrah. Seorang sahabat
bernama Abdullah bin Zaid mimpi diajari oleh seorang lelaki tata cara adzan.
Beliau selanjutnya melaporkan mimpinya itu kepada Rasulullah -shallallahu álaihi
wa sallam-, dan Beliau menyatakan bahwa mimpi itu berasal dari Allah.
Selanjutnya, Beliaupun meminta Abdullah untuk mengajari Bilal lafadz adzan
tersebut, agar ia mengumandangkannya.
009. Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan sembahyang pada hari Jum`at (adzan dikumandangkan),
maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah
jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
(al Jumáh; 9)
058. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan)
sembahyang (mengumandangkan adzan), mereka menjadikannya
buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka
benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (al Mäidah;
58)
25. 13/04/37
25
1)َنوهنِذَؤهمالهل َوطَأِاسَّنالًقَانعَأاَموَي
ِةَماَيِقال
“Kelak orang yang paling
pajang lehernya(1) pada
hari kiamat adalah para
muaddzin”. (HR. Muslim)
2)َالهعَمسَيَتوَصهمالِِنذَؤو(َالَيهعَمس
ىَدَمِتوَصِِنذَؤهمال)ِجنَال َوسنِإَال َو
ءَيشَّالِإَدِهَشههَلَيَموِةَماَيِقال
Tidak satupun yang
medengar suara muáddzin,
baik jin, manusia, atau yang
lainnya, melainkan mereka
semua akan
mempersaksikannya di hari
kiamat. (HR. Ahmad)
3)نَم َونهَسحَأًالوَقَّمِمناَعَدىَلِإِ َّّللا
[فصلت:33]
“Adakah seorang yang lebih baik
perkataannya selain dari orang
yang menyeru ke jalan Allah … ?.
(Fusshilat; 33)
(1). Diantara ulama ada yang menafsirkan bahwa
mereka itu adalah orang yang paling berpeluang
mendapat rahmat Allah. Penafsiran lain, bahwa
mereka itu adalah orang yang sangat jauh dari azab
berupa tenggelamnya manusia di dalam keringat-
keringat mereka, ketika menanti keputusan Allah di
padang mahsyar.
ت البخاري صحيح-(2/27)
يِف اَم ُاسَّنال ُمَلْعَي ْوَلِفَّصال َو ِاءَدِالنِل َّوَ ْاأل
َي ْنَأ َّالِإ ُواد ِجَي ْمَل َّمُثِهْيَلَع واُمِهَتْسواُمَهَتْس َال
“Andai saja seorang tahu besarnya pahala yang diperuntukkan bagi
seorang yang adzan dan seorang yang berada di shaf terdepan, lantas ia
tidak meemukan cara untuk mnedapatkannya melainkan dengan
mengundi, niscaya mereka akan melakukan undian.”.
26. 13/04/37
26
Lafadz adzan jumlahnya adalah 15 kata (sebagaimana adzan yang lazim
didengarkan), kecuali pada adzan subuh, lafadz adzan ditambah dua kata, yaitu
“as shalatu khairun min an naum”. Lafadz ini dinamakan “tatswïb”, diucapkan
sebanyak dua kali.
Tidak boleh menambahkan lafadz lain selain lafadz adzan, baik sebelum atau
sesudah adzan
قال عنه هللا رضي مالك بن أنس عن(( :األذان يشفع أن بالل أمر,اإلقام ويوترة))
.رواية في جاء(اإلقامة إال اإلقامة ويوتر( . )الحديث12)
-----------------------------------------
الفوائد:
فيهذاالحديثأنالنبي-صلىهللاعليهوسلم-أمرباللأنيجعلاألذانشفعاوذلك
بأنيكررجملةتكرارازوجياوالمراد:أكثراألذان.قالالحافظ:"لكنلميختلففي
أنكلمةالتوحيدالتيفيآخرهمفردةيحملقولهمثنىعلىماسواها".
اإلقامة أن وفيه,عدا ما والمراد جملها يكرر ال وترا جعلها بأن النبي أمره(ق وقدامت
الصالة)شفع فإنها.
28. 13/04/37
28
الخدري سعيد أبي عن-عنه هللا رضي-قال:هللا رسول قال-ع هللا صلىليه
وسلم-(( :يقول ما مثل فقولوا المؤذن سمعتم إذا( .))الحديث15)
-------------------------------------
فيهذاالحديثيأمرالنبي-صلىهللاعليهوسلم-منسمعالمؤذنأنيقولمثل
مايقول.وهذااألمرلالستحبابوليسللوجوب.وهذامذهبجماهيرالعلماء.
والصارفعنالوجوب:
حديثأنس-رضيهللاعنه-:(...أنالنبي-صلىهللاعليهوسلم-سمع
رجاليقولهللاأكبرهللاأكبر,فقالرسولهللا-صلىهللاعليهوسلم-علىالفطرة
,ثمقال:أشهدأنالإلهإالهللا-أشهدأنالإلهإالهللا,فقال:رسولهللاخرجت
منالنار)رواهمسلم.
1. Madzhab hambali ; lafadz adzan sebayak 15 kalimat (adzan Bilal) dan lafadz iqamah 11
kalimat
2. Madzhab Syafié; lafadz adzan sebanyak 19 kalimat (memakai tarjíe) dan lafadz iqamat sebayak
17 kalimat (lafadz adzan sebagaimana madzhab hambali + lafadz iqamah 2 kali setelah al
hayálatain)
3. Madzhab maliki; lafadz adzan sebayak 17 kalimat (sama dengan madzhab syafié, namun lafadz
takbir diawalnya adalah 2 kali)
Tarjih
Boleh mengamalkan seluruhnya, karena keterangannya shahih.
29. 13/04/37
29
Seorang yang menambah lafadz lain dari asal lafadz adzan, dengan tidak
berdasar pada keterangan shahih dari Rasulullah -shallallahu álaihi wa sallam-,
maka ia telah berbuat dosa dan amalannya itu akanlah dimentahkan. Misalnya
dengan melantunkan shalawat, atau mengucapkan “hayya ilä khairil amal”, dan
yang semisalnya.
Kandungan adzan
1. Lafadz yang menyatakan
kebesaran Allah
2. Lafadz yang mempersaksikan
kemahaesaan Allah dalam
segala bentuk peribadatan.
3. Lafadz yang mempersaksikan
kebenaran risalah utusan-Nya.
4. Ajakan untuk melaksanakan
shalat
5. Ajakan untuk meraih
kemenangan
6. Lafadz yang menyatakan
kemahabesaran Allah.
7. Lafadz yang mempersaksikan
kemahaesaan Allah dalam
segala bentuk peribadatan,
yang merupakan persaksian
termulia seorang hamba bagi
Allah.
30. 13/04/37
30
Hukum adzan dan qamat adalah fardhu kifayah.
Bila telah ada yang mengumandangkannya pada
sebuah komunitas, maka gugurlah kewajiban yang
lainnya, yang juga berada dalam komunitas
tersebut. Tetapi jika tidak ada satupun yang
megumandangkannya, maka komunitas tersebut
boleh diperangi karena telah meninnggalkan
sebuah ibadah yang sifatnya fardhu kifayah.
Dalil fardhunya adzan perintah Rasulullah -shallallahu álaihi wa sallam-
untuk memerangi daerah yang tidak dikumandangkan adzan padanya.
Dalil bahwa fardhu itu sifatnya kifayah –bukan áiniy- bahwa hikmah
disyariátkannya adzan adalah untuk menyampaikan awal masuknya
waktu shalat. Maka bila demikian hikmah disyariátkannya ibadah ini,
dan telah ada yang mengumandangkannya, niscaya gugurlah kewajiban
yang lainnya, karena tujuan atau hikmah disyariátkannya ibadah
tersebut telah tercapai.
31. 13/04/37
31
Diantara sifat yang harus dimiliki oleh seorang
muadzzin adalah;
1)Muslim
2)Memiliki suara yang nyaring
3)Dapat dipercaya, karena ia adalah seorang yang
meyampaikan awal masuknya waktu shalat dan
puasa.
4)Mengetahui waktu-waktu pelaksanaan shalat
5)Mengumandangkan adzan secara perlahan, jelas
dan tidak terburu-buru.
Seorang lelaki pernah berkata kepada Ibnu Umar;
إنيأحبكفيهللا,قال:فاشهدعليأنيأبغضكفيهللا!قال:ولم؟قال:ألنكتلحنفي
أذانك,وتأخذعليهأجرا!
“Sungguh saya mencintaimu karena Allah.”. Ibnu Umar berkata; “Namun
saksikanlah bahwa saya membencimu karena Allah.”. Orang itu
bertanya; “mengapa ?”. Ibnu Umar berkata; “Karena engkau
melafadzkan adzan secara mengada-ada (mejadikannya seperti nasyid),
dan karena engkau memungut bayaran dari adzanmu.”. (Silsilah hadits
shahih, al baani)
32. 13/04/37
32
Ingat !
Adzan sebelum masuknya waktu shalat tidaklah
diperbolehkan, kecuali adzan pertama sebelum masuk
waktu shalat subuh. Barangsiapa yang mengumandangkan
adzan sebelum masuk waktu shalat, maka wajib
mengulangnya ketika telah masuk waktu shalat.
Bila adzan telah dikumandangkan, maka tidak dibolehkan bagi seorang yang telah
berada di dalam masjid keluar meninggalkannya. Kecuali bagi seorang yang memiliki
udzur syarí dan yakin akan mendapati shalat berjamaáh di masjid yang lain, maka
dibolehkan baginya meninggalka masjid ketika itu. Imam Muslim meriwayatkan hadits
dari Abu Hurairah, “Pernah ada seorang yang meninggalkan masjid ketika adzan tengah
dikumandangkan. Ketika itu, Beliau berkata; sungguh orang itu telah mendurhakai
Rasululullah Muhammad shallallahu álaihi wa sallam-.
33. 13/04/37
33
Tidak juga diperkenankan bagi
seorang untuk beranjak dari
tempatya seketika adzan
dikumandangkan agar tidak
serupa dengan syaithan.
Rasulullah -shallallahu álaihi wa
sallam- bersabda;
اَذِإَِيدوهنِة َالَّصلِلَبدَأَرهناَطيَّشالَوههَل
اطَرهضىَّتَحَالَعَمسَيَِينذأَّتالَذِإَفاىَضَق
َءاَدِالنَلَبقَأىَّتَحَذِإاَبِوهثَالَّصالِبِةَرَبدَأ
ىَّتَحاَذِإىَضَقِوثَّتالَيبَلَبقَأىَّتَحَرِطخَي
َنيَبِءرَمالِهِسَفن َوَيهلوهقرهكاذاَذَكاذرهكاَذَك
اَمِلمَلنهكَيهرهكذَيَّتَحىَّلَظَيهج َّالرهلَال
ي ِردَيَمكىَّلَص
“Apabila adzan
dikumandangkan, maka
syaithan lari sembari
mengeluarkan kentut,
hingga ia tidak
mendengarkannya.
Setelah adzan, ia pun
kembali. Dan ketika
qamat, ia pun kembali
lari
Tetapi setelah qamat
dikumandangkan, ia
kembali datang
menggoda manusia
ketika shalat; ingatlah ini
dan ingatlah itu. Hal
demikianlah yang
menyebabkannya lupa
berapa rakaat ia telah
melaksanakan shalat.”.
(HR. Bukhari)
Hendaknya ia mulai berdiri –ketika qamat dikumandangkan- dengan kadar
waktu yang diperkirakannya bisa mendapati shaf pertama, yaitu jika ia berada
jauh dari shaf pertama. Dan beberapa ulama ada juga yang menetapkan
waktu tertentu bagi seorang untuk mulai berdiri ketika qamat, yaitu ketika
dikumandangkan lafadz “qad qämati as shaläh”.
Doa setelah adzan (HR. Bukhari) ;
َّمَحهم ِتآ ِةَمِئاَقال ِة َالَّصال َو ِةَّماَّتال ِة َوَّعدال ِهِذَه َّب َر َّمههَّاللَةَلي َِضفال َو َةَليِس َوال ًاد
ههَتدَع َو ِيذَّلا ًادوهمحَم اًماَقَم ههثَعاب َو
Qamat juga dinamakan adzan, karenanya doa inipun dianjurkan setelah mendengar qamat.
Rasulullah -shallallahu álaihi wa sallam- bersabda (HR. Bukhari);
ة َالَص ِنَيناَذَأ ِلهك َنيَب
“Antara dua adzan terdapat shalat sunnah”, maksudnya antara adzan dan qamat.
34. 13/04/37
34
الَج ِرَالمِهيِهلهتة َارَجِتَال َوعيَبنَعِرِكذِ َّّللاِامَقِإ َوِة َالَّصالِاءَتيِإ َوِةَاكَّالزَونهفَاخَياًموَيَتهبَّلَقَتِهِيفهوبهلهقال
هارَصبَاأل َو[النور:37]
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli
dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)
membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang.
Disunnahkan bagi muaddzin mengumandangka adzan dari tempat yang tinggi.
Disunnahkan pula baginya untuk terlebih dahulu bersuci sebelum
mengumandangkan adzan
Bagi muaddzin yang junub, dan jika ia mandi terlebih dahulu akan
meyebabkannya terlambat mengumandangkan adzan; maka tidak mengapa ia
mengumandangkan adzan sebelum mandi jenabah.
35. 13/04/37
35
Kalau seorang mendengar adzan ketika tengah
berada di tempat buang air, maka boleh
menjawabnya di dalam hati.
Seorang yang tidak sempat menjawab adzan
karena terlibat pembicaraan yang sangat
penting, maka tidak mengapa menjawabnya
setelah usai dari pembicaraannya itu, yaitu
dengan kembali mengulang adzan yang telah
dikumandangkan, kecuali untuk menjawab
“hayya ála as shaläh-hayya ála al faläh”, maka
lafadz yang diucapkannya adalah “lä hawla wa
lä quwwata illa billah”.
HUKUM ADZAN & QAMAT BAGI WANITA
اليشرعاألذانواإلقامةللنساء,ألنهنلسنمنأهلاإلعالم.
ولكنإذاكنفيجماعةالنساءليسمعهنرجل,فالبأسأنتؤذنإحداهنعنددخولالوقت.
قالابنقدامةفيالمغني(1/467)؛"وليسعلىالنساءأذانوالإقامة...والأعلمفيهخالفا.
وهليسنلهنذلك؟فقدرويعنأحمدقال:إنفعلنفالبأسوإنلميفعلنفجائز.وقالالقاضي:هليستحبلها
اإلقامة؟علىروايتينوعنجابرأنهاتقيموبهقالعطاءومجاهدواألوزاعي.
وقالالشافعي:إنأذنوأقمنفالبأس.
وعنعائشةأنهاكانتتؤذنوتقيموبهقالإسحاق.".
وقالأبوداودفي"مسائله"(29):"سمعتأحمدسئلعنالمرأةتؤذنوتقيم؟.قال:سئلابنعمرعنالمرأة
تؤذنوتقيم؟.–فغضب-قال:أناأنهىعنذكرهللاعزوجل؟!أناأنهىعنذكرهللاعزوجل؟!."(ذكرهالشيخاأللباني
فيالردعلىروايةابنعمرالمخالفلذلكفيسلسلةاألحاديثالضعيفةوالموضوعةوأثرهاالسيئفياألمة,2/
270)