SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  36
Télécharger pour lire hors ligne
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Kebijakan Perubahan
Ujian Nasional
Anies R. Baswedan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
disampaikan dalam konferensi pers
Jakarta, 23 Januari 2015
Sistem Evaluasi Pendidikan
Kemdikbud menyadari bahwa peningkatan mutu layanan pendidikan
membutuhkan penilaian berbagai indikator kinerja.
Ujian Nasional adalah salah satu indikator dari 8 Standar Nasional Pendidikan.
Masih ada berbagai alat ukur lain yang digunakan oleh Kemdikbud, antara lain:
UKG [Uji Kompetensi Guru] – menilai kemampuan pedagogik dan
kompetensi keilmuan guru
INAP [Indonesia National Assessment Program] – ukuran mutu tingkat sekolah
PISA [Programme for International Student Assessment] – pengukuran
capaian kinerja siswa skala internasional
Kemdikbud mengajak semua pihak untuk mengubah fokus kita dari sekadar soal nilai
dan hasil kelulusan Ujian Nasional menjadi pemanfaatan berbagai indikator kinerja
yang ditangkap oleh berbagai alat ukur untuk meningkatkan mutu pendidikan.
dan lain-lain
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Rencana Strategis Perubahan
Ujian Nasional
Tujuan UN
Menilai pencapaian standar kompetensi lulusan
pada mata pelajaran tertentu secara nasional
Kegunaan UN
Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan
dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan;
d. penentuan kelulusan dari satuan pendidikan
[perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 68]
Perubahan UN
 Ujian Nasional TIDAK untuk kelulusan
[kelulusan sekolah sepenuhnya ditentukan oleh sekolah]
 Ujian Nasional wajib diambil MINIMAL satu kali
[mulai 2016, dilakukan lebih awal untuk memberi waktu perbaikan opsional]
 Ujian Nasional dapat diulang*
[untuk memperbaiki pencapaian terhadap standar]
* UN tahun 2015 – diulang pada tahun berikutnya
* UN tahun 2016 dst – diulang pada tahun yang sama
Mengapa Ujian Nasional Diubah?
Seharusnya
 Mendorong siswa belajar
 Mendorong guru tuntaskan
kompetensi
 Menjadi standar kompetensi
minimum nasional
 Dapat dipakai sebagai acuan
antar propinsi
 Adanya ukuran capaian
kompetensi pendidikan yang
dapat dipakai antar negara
 Perilaku negatif kecurangan
 Perilaku negatif teaching-to-
the-test
 Siswa menjadi “korban”
 Siswa alami distress
 Pembelajaran tidak tuntas
 Keterbatasan standardized
tests
 Sifat high-stake testing
Senyatanya
 Memperbaiki mutu pendidikan
melalui berbagai alat
pengukuran [bukan hanya UN]
 Memberikan otonomi pada
sekolah dan mengurangi
tekanan tidak perlu, pisahkan
dari kelulusan sekolah
 Memperbaiki sistem penilaian
sehingga lebih bermakna
 Ujian Nasional wajib diambil
minimal satu kali
[dilakukan lebih awal untuk memberi
waktu perbaikan opsional bagi siswa
yang capaiannya kurang]
 Dorong pembelajaran dan
integritas
Perbaikan
Penyeleng
gara
Jenis Ujian Hasil
SEKOLAH
NEGARA
Rapor &
Ujian Akhir
Sekolah
Sertifikat
Tamat
Belajar
Ulang
kelas
Ujian
Nasional
Surat
Keterangan
Hasil Ujian
Nasional
Ujian ulang
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Penyeleng
gara
Jenis Ujian Hasil
SEKOLAH
NEGARA
Rapor &
Ujian Akhir
Sekolah
Ijasah
Kelulusan
Ujian
Nasional
Ya
2014 2015
Lulus?
Lulus?
Ulang
kelas
Tidak
Per-
baiki?
Menjadi dasar seleksi masuk ke jenjang lebih tinggi
Isi Surat Keterangan Hasil / Laporan
Ujian Nasional
Untuk siswa dan orangtua:
 Nilai tes
 Kategorisasi/levelling dan deskripsi
 Diagnostik untuk perbaikan
Untuk sekolah dan pemerintah daerah, ditambahkan:
 Konteks
posisi terhadap rerata siswa yang lain di sekolah, daerah maupun nasional
 Indeks non parametrik
mengukur perilaku saat tes, perkembangan hasil dari tahun ke tahun, dll
Rancangan Surat Keterangan Hasil UN 2015
Selama ini,
laporan UN
untuk siswa dan
orangtua
hanya
menampilkan
nilai akhir UN.
Level Deskripsi Kompetensi Bahasa Indonesia SMP
Sangat Baik Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu menafsirkan informasi tersirat pada bacaan
sastra/nonsastra, sedangkan pada kompetensi menulis, peserta didik mampu menyusun berbagai bentuk
paragraf dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca
Baik Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu menafsirkan informasi tersurat pada teks sastra/
nonsastra, sedangkan pada kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan kalimat sesuai
ilustrasi dengan memperhatikan penggunaan EYD
Cukup Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu mengidentifikasi informasi tersurat pada
bacaan/iklan/denah, sedangkan pada kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan
kata/kalimat pada teks sastra/nonsastra.
Kurang Siswa mampu mengidentifikasi informasi yang sangat sederhana dan tersurat dari sebuah wacana non
teks sederhana. Siswa memiliki keterbatasan dalam menggunakan kata/frasa pada teks sastra/nonsastra.
Leveling Capaian Siswa
Deskripsi kompetensi memberikan makna dan penjelasan lebih pada siswa,
orangtua dan guru tentang angka yang didapat di setiap mata pelajaran UN.
Hal ini bermanfaat untuk mengetahui apa yang diperlukan siswa dalam
proses belajar selanjutnya dan bagaimana guru merencanakan kegiatan mengajar
juga latihan apa yang dapat didukung oleh orangtua di rumah.
Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bahasa Indonesia
Perbandingan lintas kab/kota – Analisis untuk pengelola pendidikan daerah
Indeks Kompetensi Nasional = 68.41
Indeks Kompetensi Prov. DKI = 74,86
Indeks Kompetensi Kota Jakarta Pusat = 76,55
Membaca pemahaman
nonfiksi
Membaca kritis
nonfiksi
Membaca data
Membaca
pemahaman
fiksi
Membaca kritis
fiksi
Menulis gagasan
nonfiksi
Menulis gagasan
fiksi
Menulis struktur
fiksi
Menulis struktur
nonfiksi
* ilustrasi
Peta Jalan Perubahan
2015
2016-2018
2019-2020
 UN tidak untuk
kelulusan
 UN dapat diulang
pada tahun
berikutnya
 SKHUN yang lebih
bermakna
 Pengenalan CBT
 UN dilakukan
pada awal
semester akhir
 UN dapat diulang
pada tahun yang
sama
 Sekolah dan
guru dapat
mengarahkan
potensi siswa
secara lebih baik
 UN CBT dilakukan
secara luas dan
terbentuk testing
center di daerah
 UN dapat
dilakukan dengan
jadwal yang lebih
fleksibel
 UN untuk membentuk generasi pembelajar
yang berintegritas
 UN menjadi kebutuhan pemetaan [diagnostik]
bagi siswa, orangtua, guru, sekolah,
pemerintah dan masyarakat
Posisi Ujian Nasional
Hak siswa untuk mengetahui
capaian kompetensinya
[Ps 57 & 58 UU Sisdiknas]
Pengukuran capaian
Standar Kompetensi Lulusan
Kewajiban negara
untuk memenuhinya
SNP
PKG
UKG
BAN
INAP
UN
EDS
PISA
TIMSS
UN
Evaluasi
capaian siswa
Akuntabilitas
penyelenggara
Pemetaan mutu
Pengendali
mutu
Perencanaan
peningkatan
Pembinaan
sekolah & guru
Tanggal Pelaksanaan - UN 2015
 UN SMA/Sederajad >> 13-15 April 2015
 Pengumuman Hasil UN SMA >> 18 Mei 2015
 UN SMP/Sederajad >> 4-6 Mei 2015
 Pengumuman Hasil UN SMP >> 10 Juni 2015
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Lampiran
Amanat UU Sisdiknas 20/2003
Pasal 57
 (1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak- pihak yang
berkepentingan.
 (2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada
jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.
Pasal 58
 (1) Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
 (2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh
lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai
pencapaian standar nasional pendidikan.
Pasal 61
• (2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar
dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.
8 Standar Nasional Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan Pendidikan
Standar Penilaian Pendidikan
Rencana Perbaikan
 Peningkatan mutu soal
mendorong deep learning, soal yang kontekstual
[budaya, sosio-antropologis, lingkungan]
 Disertai dengan survei dan kuesioner
untuk mengidentifikasi faktor pengaruh terhadap capaian
 Surat Keterangan Hasil UN lebih lengkap dengan levelling
untuk menggambarkan capaian kompetensi siswa
 Penggunaan CBT [computer-based test]
agar lebih fleksibel dan handal
Ujian Nasional yang Berkualitas
Soal
UN
Content
Com-
petency
Con-
textual
Creative
& chall-
enging
VALIDITY
RELIABILITY
VALUES
 Soal yang baik
 Pelaksanaan
yang jujur
dan kredibel
 Pemanfaatan
hasil untuk
peningkatan
mutu pendidikan
berkelanjutan
 Tepat mutu,
tepat waktu,
tepat jumlah,
tepat sasaran
Langkah-langkah Kebijakan
Computer-Based Test
Computer-Based Test bermanfaat untuk:
meningkatkan mutu, fleksibilitas dan kehandalan Ujian Nasional
memperlancar proses pengadaan Ujian Nasional
hasil yang lebih cepat dan detail kepada siswa, orangtua dan sekolah
Pada tahun 2015 akan dilakukan perintisan/piloting Ujian Nasional – CBT
dengan target beberapa sekolah pada setiap jenjang di setiap propinsi.
Pada tahun-tahun berikutnya CBT akan dilakukan dengan cakupan lebih luas
di 34 propinsi pada jenjang: SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Paket B dan C
Soal Computer-Based Test sama/setara dengan Paper-Based Test
Skala Ujian Nasional
7,3juta
total peserta
50.515 SMP
Siswa SMP – 3.773.372
Siswa SMA – 1.632.757
Siswa SMK – 1.171.907
Kesetaraan – 632.214
18.552 SMA/MA
10.362 SMK
35 juta exemplar naskah UN
harus didistribusikan tepat waktu
 Ujian Nasional merupakan
pekerjaan dengan skala yang
sangat besar.
 Ujian Nasional mencakup rentang
geografis dari SMP Negeri 1 Sabang
di desa Cot Bau, Sabang,
hingga ke SMP 2 Merauke
di desa Kelapa Lima, Merauke.
 65 mata pelajaran, 100.000 item soal
 700.000 pengawas
Jumlah Peserta Ujian Nasional 2015
Kalimantan
No Provinsi 426.218
1 Kalimantan Selatan 113.132
2 Kalimantan Timur 99.121
3 Kalimantan Utara 19.108
4 Kalimantan Barat 128.013
5 Kalimantan Tengah 66.844
Sulawesi
No Provinsi 607.604
1 Sulawesi Selatan 282.079
2 Sulawesi Barat 42.632
3
Sulawesi Tenggara
87.387
4 Sulawesi Utara 72.392
5 Sulawesi Tengah 87.979
6 Gorontalo 35.135
Nusa Tenggara
No Provinsi 325.678
1 NTB 159.049
2 NTT 166.629
Maluku
No Provinsi
107.111
1 Maluku Utara 43.498
2 Maluku 63.613
Papua
No Provinsi 90.465
1 Papua 62.202
2 Papua Barat 28.263
Bali
No Provinsi 118.761
1 Bali 118.761
Sumatera
No Provinsi 1.707.131
1 NAD 169.297
2 Sumatera Utara 488.644
3 Riau 180.352
4 Kepulauan Riau 46.014
5 Sumatera Barat 165.910
6 Jambi 101.343
7 Bangka Belitung 34.068
8 Lampung 227.358
9 Bengkulu 56.887
10 Sumsel 237.258
Jawa
No Provinsi 3.939.828
1 Jawa Barat 1.239.897
2 DKI Jakarta 277.082
3 Banten 330.009
4 Jawa Timur 1.056.702
5 Jawa Tengah 936.514
6 DI Yogyakarta 99.624
Peserta 8 Regional
No Jenjang Peserta
1. SMA/MA 1.725.459
2. SMK/MAK 1.243.240
3. SMP/MTs 4.001.427
4. SMALB 1.242
5. SMPLB 2.036
6. Paket C 214.047
7. Paket B 135.345
*Total 7.322.796
Tahap 2
No Seluruh Provinsi 252.146
1 Paket B dan C 252.146
UN untuk Pemetaan Capaian Pendidikan
Peta keragaman nilai sekolah 2014 – SMA/MK
Keterangan
Pemekaran
6.00 - 7.00
7.00 - 8.00
8.00 - 9.00
9.00 - 10.00
Keterangan
Pemekaran
< 4.00
4.00 - 5.00
5.00 - 6.00
6.00 - 7.00
7.00 - 8.00
8.00 - 9.00
UN untuk Pemetaan Capaian Pendidikan
Peta keragaman nilai Ujian Nasional murni 2014 – SMA/MK
UN untuk Pemetaan Capaian Pendidikan
Tingkat kelulusan SMA/sederajat 2014 – Sumatera [%]
Keterangan
Pemekaran
92.58 - 93.00
93.00 - 96.00
96.00 - 99.00
99.00 - 99.50
99.50 - 100.00
Keterangan
Pemekaran
3.78 - 4.00
4.00 - 5.00
5.00 - 6.00
6.00 - 7.00
7.00 - 7.92
UN untuk Pemetaan Capaian Pendidikan
Nilai rerata UN murni SMA/sederajat 2014 – Sumatera
y = 0.1831x + 5.2599
R² = 0.0413
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 2 4 6 8 10
Rata-rataNilaiUN-2014
Nilai EDS Standar Isi - 2014
4 poin peningkatan standar isi menghasilkan
1 poin peningkatan kompetensi lulusan
UN dan EDS Standar Isi
Analisa hasil UN dapat membantu upaya peningkatan Standar Isi
yang berhubungan dengan upaya meningkatkan kompetensi lulusan
Data UN dan
data UKG 2014
Ujian Nasional untuk Pembinaan
Untuk meningkatkan 1 poin kompetensi siswa
dalam Bahasa Indonesia diperlukan peningkatan
kompetensi guru sebesar 3,2 poin
Analisa nilai Ujian Nasional dapat bermanfaat untuk upaya Pembinaan
dan peningkatan kompetensi guru yang akan meningkatkan kompetensi siswa
Skor akreditasi versus rerata UN murni 2013
Ujian Nasional untuk Pembinaan
Peta sebaran sekolah menurut kwadran
Level Deskripsi Kompetensi Fisika SMA IPA
Sangat Baik
Siswa mampu memecahkan masalah dalam penerapan fisika
yang kompleks dan kemampuan bernalar tinggi
Baik
Siswa mampu memecahkan masalah dan menyimpulkan
rumus fisika dalam penerapan fisika sehari-hari
Cukup
Siswa mampu menggunakan rumus fisika untuk penerapan
fisika sederhana yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari
Kurang
Siswa belum mampu menggunakan rumus fisika sederhana
untuk melakukan penerapan fisika sederhana yang terlihat
dalam kehidupan sehari-hari.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Capaian siswa Rerata sekolah Rerata Nasional
FISIKA
Leveling Capaian Siswa
* ilustrasi
Dashboard Analisis Data Ujian Nasional
Informasi yang dapat diakses oleh sekolah untuk peningkatan mutu
Dashboard Analisis Data Ujian Nasional
Informasi yang dapat diakses oleh daerah untuk peningkatan mutu
Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bahasa Indonesia
Perbandingan lintas propinsi – Analisis untuk pengelola pendidikan daerah
63.33
65.75
83.01
62.51
76.49
70.04
72.45
56.51
66.94
71.63
72.50
90.08
64.40
81.9976.10
78.86
64.61
75.51
Komp_1
Komp_2
Komp_3
Komp_4
Komp_5Komp_6
Komp_7
Komp_8
Komp_9
Maximum
Nasional
Prov.=DKI
Indeks Kompetensi Nasional = 68.41
Indeks Kompetensi Prov. DKI = 74.86
Membaca pemahaman
nonfiksi
Membaca kritis
nonfiksi
Membaca data
Membaca
pemahaman
fiksi
Membaca kritis
fiksi
Menulis gagasan
nonfiksi
Menulis gagasan
fiksi
Menulis struktur
fiksi
Menulis struktur
nonfiksi
Penggunaan UN untuk SNMPTN
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
 Hasil kelulusan UN
digunakan sebagai
syarat untuk diterima
melalui SNMPTN
 Gabungan nilai rapor
yang sudah diboboti
dan nilai UN murni
digunakan sebagai
dasar seleksi SNMPTN.
 Bobot nilai ditentukan
oleh masing-masing
perguruan tinggi
 Digunakan sebagai
dasar seleksi SNMPTN
berdasarkan Prosedur Operasional Standar – Ujian Nasional
Badan Standar Nasional Pendidikan – 2014
UN untuk Seleksi Masuk Jenjang
Pendidikan Lebih Tinggi di Luar Negeri
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0 20 40 60 80 100
Univ of Hongkong menggunakan
cut score UN 85  sekitar 6%
yang memenuhi syarat
MQA Malaysia menggunakan
cut score UN 60  sekitar 52%
yang memenuhi syarat
score
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Terima kasih

Contenu connexe

Tendances

Panduan memberi markah psv
Panduan memberi markah psvPanduan memberi markah psv
Panduan memberi markah psv
Noor Maslina
 
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajarAli muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
kautsareka
 
Standar penilaian akreditasi sma
Standar penilaian akreditasi smaStandar penilaian akreditasi sma
Standar penilaian akreditasi sma
Khairil Sja
 
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_190427 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
Annik Qurniawati
 
Penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajarPenilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar
Sheila Drew
 
1.vina serevina ahmad rampiki
1.vina serevina ahmad rampiki1.vina serevina ahmad rampiki
1.vina serevina ahmad rampiki
vinaserevina
 
Literasi pentaksiran dalam kalangan pensyarah uthm
Literasi pentaksiran dalam kalangan pensyarah uthmLiterasi pentaksiran dalam kalangan pensyarah uthm
Literasi pentaksiran dalam kalangan pensyarah uthm
Suria Azlan
 

Tendances (16)

Panduan memberi markah psv
Panduan memberi markah psvPanduan memberi markah psv
Panduan memberi markah psv
 
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajarAli muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
 
Standar penilaian akreditasi sma
Standar penilaian akreditasi smaStandar penilaian akreditasi sma
Standar penilaian akreditasi sma
 
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_190427 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
27 juknis-penyusunan-rancangan-penilaian-hasil-belajar- isi-revisi-_1904
 
10. rancangan penilaian hasil belajar
10. rancangan penilaian hasil belajar10. rancangan penilaian hasil belajar
10. rancangan penilaian hasil belajar
 
Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil BelajarRancangan Penilaian Hasil Belajar
Rancangan Penilaian Hasil Belajar
 
Buku Informasi PBS
Buku Informasi PBSBuku Informasi PBS
Buku Informasi PBS
 
Penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajarPenilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar
 
1.vina serevina ahmad rampiki
1.vina serevina ahmad rampiki1.vina serevina ahmad rampiki
1.vina serevina ahmad rampiki
 
Literasi pentaksiran dalam kalangan pensyarah uthm
Literasi pentaksiran dalam kalangan pensyarah uthmLiterasi pentaksiran dalam kalangan pensyarah uthm
Literasi pentaksiran dalam kalangan pensyarah uthm
 
Nota psv311
Nota psv311Nota psv311
Nota psv311
 
PENTAKSIRAN MATEMATIK YANG DILAKSANAKAN DI SEKOLAH. ( PBS , PT3 , DAN KBAT )
 PENTAKSIRAN MATEMATIK YANG DILAKSANAKAN DI SEKOLAH. ( PBS , PT3 , DAN KBAT ) PENTAKSIRAN MATEMATIK YANG DILAKSANAKAN DI SEKOLAH. ( PBS , PT3 , DAN KBAT )
PENTAKSIRAN MATEMATIK YANG DILAKSANAKAN DI SEKOLAH. ( PBS , PT3 , DAN KBAT )
 
Paparan Mendikbud pada Konvensi Ujian Nasional 26 september 2013
Paparan Mendikbud pada Konvensi Ujian Nasional 26 september 2013Paparan Mendikbud pada Konvensi Ujian Nasional 26 september 2013
Paparan Mendikbud pada Konvensi Ujian Nasional 26 september 2013
 
Penilaian Umum Kurikulum 2013
Penilaian Umum Kurikulum 2013Penilaian Umum Kurikulum 2013
Penilaian Umum Kurikulum 2013
 
Literasi dan akm
Literasi dan akmLiterasi dan akm
Literasi dan akm
 
MODUL PSV3111
MODUL PSV3111 MODUL PSV3111
MODUL PSV3111
 

En vedette

Karangan revisi
Karangan revisiKarangan revisi
Karangan revisi
Abu Ja'far
 
Jenis jenis frasa dalam bi revisi
Jenis jenis frasa dalam bi revisiJenis jenis frasa dalam bi revisi
Jenis jenis frasa dalam bi revisi
Abu Ja'far
 
Pantun 140126190244-phpapp02
Pantun 140126190244-phpapp02Pantun 140126190244-phpapp02
Pantun 140126190244-phpapp02
Abu Ja'far
 
Kata baku revisi
Kata baku revisiKata baku revisi
Kata baku revisi
Abu Ja'far
 
Makna denotasi dan konotasi
Makna denotasi dan konotasiMakna denotasi dan konotasi
Makna denotasi dan konotasi
Abu Ja'far
 
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa IndonesiaKalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
Abu Ja'far
 
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastraPengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
Abu Ja'far
 

En vedette (19)

Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015
Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015
Sk kisi-kisi-un-tahun-pelajaran-2014-2015
 
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgbInfografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
 
Karangan revisi
Karangan revisiKarangan revisi
Karangan revisi
 
Kartik Shirpurkar Live
Kartik Shirpurkar LiveKartik Shirpurkar Live
Kartik Shirpurkar Live
 
Taksonomi bloom revisi
Taksonomi bloom revisiTaksonomi bloom revisi
Taksonomi bloom revisi
 
Seminar on tf
Seminar on tfSeminar on tf
Seminar on tf
 
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa Indonesia
 
Wawancara
Wawancara Wawancara
Wawancara
 
Jenis jenis frasa dalam bi revisi
Jenis jenis frasa dalam bi revisiJenis jenis frasa dalam bi revisi
Jenis jenis frasa dalam bi revisi
 
Pantun 140126190244-phpapp02
Pantun 140126190244-phpapp02Pantun 140126190244-phpapp02
Pantun 140126190244-phpapp02
 
Puisi by abu ja'far
Puisi by abu ja'farPuisi by abu ja'far
Puisi by abu ja'far
 
Kata baku revisi
Kata baku revisiKata baku revisi
Kata baku revisi
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Makna denotasi dan konotasi
Makna denotasi dan konotasiMakna denotasi dan konotasi
Makna denotasi dan konotasi
 
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa IndonesiaKalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
 
Perubahan makna kata
Perubahan makna kataPerubahan makna kata
Perubahan makna kata
 
Kata ganti dan kata depan
Kata ganti dan kata depanKata ganti dan kata depan
Kata ganti dan kata depan
 
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastraPengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
 
Unit 3 machines
Unit 3 machines Unit 3 machines
Unit 3 machines
 

Similaire à Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional

Infografis ujian-nasional-2015-argb
Infografis ujian-nasional-2015-argbInfografis ujian-nasional-2015-argb
Infografis ujian-nasional-2015-argb
Aries M
 
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgbInfografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
De Wa
 
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
mahboeba
 
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
SMANEDA HIJAU BERSERI
 

Similaire à Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional (20)

Ujian nasional 2015 v0.4
Ujian nasional 2015 v0.4Ujian nasional 2015 v0.4
Ujian nasional 2015 v0.4
 
Kompetensi perubahan un
Kompetensi perubahan unKompetensi perubahan un
Kompetensi perubahan un
 
MEKANISME PENILAIAN (ANIDA&TITI)
MEKANISME PENILAIAN (ANIDA&TITI)MEKANISME PENILAIAN (ANIDA&TITI)
MEKANISME PENILAIAN (ANIDA&TITI)
 
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgbInfografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
 
Infografis ujian-nasional-2015-argb
Infografis ujian-nasional-2015-argbInfografis ujian-nasional-2015-argb
Infografis ujian-nasional-2015-argb
 
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgbInfografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
 
Infografis Ujian Nasional Tahun 2015
Infografis Ujian Nasional Tahun 2015Infografis Ujian Nasional Tahun 2015
Infografis Ujian Nasional Tahun 2015
 
Infografis Ujian Nasional 2015
Infografis Ujian Nasional 2015Infografis Ujian Nasional 2015
Infografis Ujian Nasional 2015
 
Infografis ujian-nasional-2015
Infografis ujian-nasional-2015Infografis ujian-nasional-2015
Infografis ujian-nasional-2015
 
Infografis ujian-nasional-2015-reduced
Infografis ujian-nasional-2015-reducedInfografis ujian-nasional-2015-reduced
Infografis ujian-nasional-2015-reduced
 
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
INFO REGULASI UJIAN NASIONAL 2015
 
Infografis-ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis-ujian-nasional-2015-ar v10 rgbInfografis-ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
Infografis-ujian-nasional-2015-ar v10 rgb
 
Infografis ujian-nasional-2015
Infografis ujian-nasional-2015Infografis ujian-nasional-2015
Infografis ujian-nasional-2015
 
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015
Sosialisasi Ujian Nasional tahun  2015Sosialisasi Ujian Nasional tahun  2015
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015
 
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
 
Permendiknas no. 20 tahun 2007 standar penilaian
Permendiknas no. 20 tahun 2007 standar penilaianPermendiknas no. 20 tahun 2007 standar penilaian
Permendiknas no. 20 tahun 2007 standar penilaian
 
6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
6.Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
 
Sosialisasi ujian nasional tahun 2015 edit
Sosialisasi ujian nasional tahun 2015 editSosialisasi ujian nasional tahun 2015 edit
Sosialisasi ujian nasional tahun 2015 edit
 
Penilaian Bahasa Jawa K13
Penilaian Bahasa Jawa K13Penilaian Bahasa Jawa K13
Penilaian Bahasa Jawa K13
 
Konsep dasar penilaian pembelajaran
Konsep dasar penilaian pembelajaranKonsep dasar penilaian pembelajaran
Konsep dasar penilaian pembelajaran
 

Plus de Abu Ja'far (6)

Kisi kisi bi kelas 7
Kisi kisi bi kelas 7Kisi kisi bi kelas 7
Kisi kisi bi kelas 7
 
Kisi kisi bi kelas 7
Kisi kisi bi kelas 7Kisi kisi bi kelas 7
Kisi kisi bi kelas 7
 
Kisi kisi uts genap kelas 8
Kisi kisi uts genap kelas 8Kisi kisi uts genap kelas 8
Kisi kisi uts genap kelas 8
 
Kisi kisi uts genap kelas 7
Kisi kisi uts genap kelas 7Kisi kisi uts genap kelas 7
Kisi kisi uts genap kelas 7
 
Kisi kisi b. ind. uas ganjil tp. 2015-2016
Kisi kisi b. ind. uas ganjil tp. 2015-2016Kisi kisi b. ind. uas ganjil tp. 2015-2016
Kisi kisi b. ind. uas ganjil tp. 2015-2016
 
Kata baku dan kata tidak baku
Kata baku dan kata tidak bakuKata baku dan kata tidak baku
Kata baku dan kata tidak baku
 

Dernier

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Dernier (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 

Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional

  • 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kebijakan Perubahan Ujian Nasional Anies R. Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan disampaikan dalam konferensi pers Jakarta, 23 Januari 2015
  • 2. Sistem Evaluasi Pendidikan Kemdikbud menyadari bahwa peningkatan mutu layanan pendidikan membutuhkan penilaian berbagai indikator kinerja. Ujian Nasional adalah salah satu indikator dari 8 Standar Nasional Pendidikan. Masih ada berbagai alat ukur lain yang digunakan oleh Kemdikbud, antara lain: UKG [Uji Kompetensi Guru] – menilai kemampuan pedagogik dan kompetensi keilmuan guru INAP [Indonesia National Assessment Program] – ukuran mutu tingkat sekolah PISA [Programme for International Student Assessment] – pengukuran capaian kinerja siswa skala internasional Kemdikbud mengajak semua pihak untuk mengubah fokus kita dari sekadar soal nilai dan hasil kelulusan Ujian Nasional menjadi pemanfaatan berbagai indikator kinerja yang ditangkap oleh berbagai alat ukur untuk meningkatkan mutu pendidikan. dan lain-lain
  • 3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Rencana Strategis Perubahan Ujian Nasional
  • 4. Tujuan UN Menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional Kegunaan UN Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan; d. penentuan kelulusan dari satuan pendidikan [perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 68]
  • 5. Perubahan UN  Ujian Nasional TIDAK untuk kelulusan [kelulusan sekolah sepenuhnya ditentukan oleh sekolah]  Ujian Nasional wajib diambil MINIMAL satu kali [mulai 2016, dilakukan lebih awal untuk memberi waktu perbaikan opsional]  Ujian Nasional dapat diulang* [untuk memperbaiki pencapaian terhadap standar] * UN tahun 2015 – diulang pada tahun berikutnya * UN tahun 2016 dst – diulang pada tahun yang sama
  • 6. Mengapa Ujian Nasional Diubah? Seharusnya  Mendorong siswa belajar  Mendorong guru tuntaskan kompetensi  Menjadi standar kompetensi minimum nasional  Dapat dipakai sebagai acuan antar propinsi  Adanya ukuran capaian kompetensi pendidikan yang dapat dipakai antar negara  Perilaku negatif kecurangan  Perilaku negatif teaching-to- the-test  Siswa menjadi “korban”  Siswa alami distress  Pembelajaran tidak tuntas  Keterbatasan standardized tests  Sifat high-stake testing Senyatanya  Memperbaiki mutu pendidikan melalui berbagai alat pengukuran [bukan hanya UN]  Memberikan otonomi pada sekolah dan mengurangi tekanan tidak perlu, pisahkan dari kelulusan sekolah  Memperbaiki sistem penilaian sehingga lebih bermakna  Ujian Nasional wajib diambil minimal satu kali [dilakukan lebih awal untuk memberi waktu perbaikan opsional bagi siswa yang capaiannya kurang]  Dorong pembelajaran dan integritas Perbaikan
  • 7. Penyeleng gara Jenis Ujian Hasil SEKOLAH NEGARA Rapor & Ujian Akhir Sekolah Sertifikat Tamat Belajar Ulang kelas Ujian Nasional Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional Ujian ulang Ya Tidak Tidak Ya Penyeleng gara Jenis Ujian Hasil SEKOLAH NEGARA Rapor & Ujian Akhir Sekolah Ijasah Kelulusan Ujian Nasional Ya 2014 2015 Lulus? Lulus? Ulang kelas Tidak Per- baiki? Menjadi dasar seleksi masuk ke jenjang lebih tinggi
  • 8. Isi Surat Keterangan Hasil / Laporan Ujian Nasional Untuk siswa dan orangtua:  Nilai tes  Kategorisasi/levelling dan deskripsi  Diagnostik untuk perbaikan Untuk sekolah dan pemerintah daerah, ditambahkan:  Konteks posisi terhadap rerata siswa yang lain di sekolah, daerah maupun nasional  Indeks non parametrik mengukur perilaku saat tes, perkembangan hasil dari tahun ke tahun, dll
  • 9. Rancangan Surat Keterangan Hasil UN 2015 Selama ini, laporan UN untuk siswa dan orangtua hanya menampilkan nilai akhir UN.
  • 10. Level Deskripsi Kompetensi Bahasa Indonesia SMP Sangat Baik Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu menafsirkan informasi tersirat pada bacaan sastra/nonsastra, sedangkan pada kompetensi menulis, peserta didik mampu menyusun berbagai bentuk paragraf dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca Baik Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu menafsirkan informasi tersurat pada teks sastra/ nonsastra, sedangkan pada kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan kalimat sesuai ilustrasi dengan memperhatikan penggunaan EYD Cukup Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu mengidentifikasi informasi tersurat pada bacaan/iklan/denah, sedangkan pada kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan kata/kalimat pada teks sastra/nonsastra. Kurang Siswa mampu mengidentifikasi informasi yang sangat sederhana dan tersurat dari sebuah wacana non teks sederhana. Siswa memiliki keterbatasan dalam menggunakan kata/frasa pada teks sastra/nonsastra. Leveling Capaian Siswa Deskripsi kompetensi memberikan makna dan penjelasan lebih pada siswa, orangtua dan guru tentang angka yang didapat di setiap mata pelajaran UN. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui apa yang diperlukan siswa dalam proses belajar selanjutnya dan bagaimana guru merencanakan kegiatan mengajar juga latihan apa yang dapat didukung oleh orangtua di rumah.
  • 11. Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bahasa Indonesia Perbandingan lintas kab/kota – Analisis untuk pengelola pendidikan daerah Indeks Kompetensi Nasional = 68.41 Indeks Kompetensi Prov. DKI = 74,86 Indeks Kompetensi Kota Jakarta Pusat = 76,55 Membaca pemahaman nonfiksi Membaca kritis nonfiksi Membaca data Membaca pemahaman fiksi Membaca kritis fiksi Menulis gagasan nonfiksi Menulis gagasan fiksi Menulis struktur fiksi Menulis struktur nonfiksi * ilustrasi
  • 12. Peta Jalan Perubahan 2015 2016-2018 2019-2020  UN tidak untuk kelulusan  UN dapat diulang pada tahun berikutnya  SKHUN yang lebih bermakna  Pengenalan CBT  UN dilakukan pada awal semester akhir  UN dapat diulang pada tahun yang sama  Sekolah dan guru dapat mengarahkan potensi siswa secara lebih baik  UN CBT dilakukan secara luas dan terbentuk testing center di daerah  UN dapat dilakukan dengan jadwal yang lebih fleksibel  UN untuk membentuk generasi pembelajar yang berintegritas  UN menjadi kebutuhan pemetaan [diagnostik] bagi siswa, orangtua, guru, sekolah, pemerintah dan masyarakat
  • 13. Posisi Ujian Nasional Hak siswa untuk mengetahui capaian kompetensinya [Ps 57 & 58 UU Sisdiknas] Pengukuran capaian Standar Kompetensi Lulusan Kewajiban negara untuk memenuhinya SNP PKG UKG BAN INAP UN EDS PISA TIMSS UN Evaluasi capaian siswa Akuntabilitas penyelenggara Pemetaan mutu Pengendali mutu Perencanaan peningkatan Pembinaan sekolah & guru
  • 14. Tanggal Pelaksanaan - UN 2015  UN SMA/Sederajad >> 13-15 April 2015  Pengumuman Hasil UN SMA >> 18 Mei 2015  UN SMP/Sederajad >> 4-6 Mei 2015  Pengumuman Hasil UN SMP >> 10 Juni 2015
  • 15. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Lampiran
  • 16. Amanat UU Sisdiknas 20/2003 Pasal 57  (1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak- pihak yang berkepentingan.  (2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Pasal 58  (1) Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.  (2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan. Pasal 61 • (2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.
  • 17. 8 Standar Nasional Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan
  • 18. Rencana Perbaikan  Peningkatan mutu soal mendorong deep learning, soal yang kontekstual [budaya, sosio-antropologis, lingkungan]  Disertai dengan survei dan kuesioner untuk mengidentifikasi faktor pengaruh terhadap capaian  Surat Keterangan Hasil UN lebih lengkap dengan levelling untuk menggambarkan capaian kompetensi siswa  Penggunaan CBT [computer-based test] agar lebih fleksibel dan handal
  • 19. Ujian Nasional yang Berkualitas Soal UN Content Com- petency Con- textual Creative & chall- enging VALIDITY RELIABILITY VALUES  Soal yang baik  Pelaksanaan yang jujur dan kredibel  Pemanfaatan hasil untuk peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan  Tepat mutu, tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran
  • 20. Langkah-langkah Kebijakan Computer-Based Test Computer-Based Test bermanfaat untuk: meningkatkan mutu, fleksibilitas dan kehandalan Ujian Nasional memperlancar proses pengadaan Ujian Nasional hasil yang lebih cepat dan detail kepada siswa, orangtua dan sekolah Pada tahun 2015 akan dilakukan perintisan/piloting Ujian Nasional – CBT dengan target beberapa sekolah pada setiap jenjang di setiap propinsi. Pada tahun-tahun berikutnya CBT akan dilakukan dengan cakupan lebih luas di 34 propinsi pada jenjang: SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Paket B dan C Soal Computer-Based Test sama/setara dengan Paper-Based Test
  • 21. Skala Ujian Nasional 7,3juta total peserta 50.515 SMP Siswa SMP – 3.773.372 Siswa SMA – 1.632.757 Siswa SMK – 1.171.907 Kesetaraan – 632.214 18.552 SMA/MA 10.362 SMK 35 juta exemplar naskah UN harus didistribusikan tepat waktu  Ujian Nasional merupakan pekerjaan dengan skala yang sangat besar.  Ujian Nasional mencakup rentang geografis dari SMP Negeri 1 Sabang di desa Cot Bau, Sabang, hingga ke SMP 2 Merauke di desa Kelapa Lima, Merauke.  65 mata pelajaran, 100.000 item soal  700.000 pengawas
  • 22. Jumlah Peserta Ujian Nasional 2015 Kalimantan No Provinsi 426.218 1 Kalimantan Selatan 113.132 2 Kalimantan Timur 99.121 3 Kalimantan Utara 19.108 4 Kalimantan Barat 128.013 5 Kalimantan Tengah 66.844 Sulawesi No Provinsi 607.604 1 Sulawesi Selatan 282.079 2 Sulawesi Barat 42.632 3 Sulawesi Tenggara 87.387 4 Sulawesi Utara 72.392 5 Sulawesi Tengah 87.979 6 Gorontalo 35.135 Nusa Tenggara No Provinsi 325.678 1 NTB 159.049 2 NTT 166.629 Maluku No Provinsi 107.111 1 Maluku Utara 43.498 2 Maluku 63.613 Papua No Provinsi 90.465 1 Papua 62.202 2 Papua Barat 28.263 Bali No Provinsi 118.761 1 Bali 118.761 Sumatera No Provinsi 1.707.131 1 NAD 169.297 2 Sumatera Utara 488.644 3 Riau 180.352 4 Kepulauan Riau 46.014 5 Sumatera Barat 165.910 6 Jambi 101.343 7 Bangka Belitung 34.068 8 Lampung 227.358 9 Bengkulu 56.887 10 Sumsel 237.258 Jawa No Provinsi 3.939.828 1 Jawa Barat 1.239.897 2 DKI Jakarta 277.082 3 Banten 330.009 4 Jawa Timur 1.056.702 5 Jawa Tengah 936.514 6 DI Yogyakarta 99.624 Peserta 8 Regional No Jenjang Peserta 1. SMA/MA 1.725.459 2. SMK/MAK 1.243.240 3. SMP/MTs 4.001.427 4. SMALB 1.242 5. SMPLB 2.036 6. Paket C 214.047 7. Paket B 135.345 *Total 7.322.796 Tahap 2 No Seluruh Provinsi 252.146 1 Paket B dan C 252.146
  • 23. UN untuk Pemetaan Capaian Pendidikan Peta keragaman nilai sekolah 2014 – SMA/MK Keterangan Pemekaran 6.00 - 7.00 7.00 - 8.00 8.00 - 9.00 9.00 - 10.00
  • 24. Keterangan Pemekaran < 4.00 4.00 - 5.00 5.00 - 6.00 6.00 - 7.00 7.00 - 8.00 8.00 - 9.00 UN untuk Pemetaan Capaian Pendidikan Peta keragaman nilai Ujian Nasional murni 2014 – SMA/MK
  • 25. UN untuk Pemetaan Capaian Pendidikan Tingkat kelulusan SMA/sederajat 2014 – Sumatera [%] Keterangan Pemekaran 92.58 - 93.00 93.00 - 96.00 96.00 - 99.00 99.00 - 99.50 99.50 - 100.00
  • 26. Keterangan Pemekaran 3.78 - 4.00 4.00 - 5.00 5.00 - 6.00 6.00 - 7.00 7.00 - 7.92 UN untuk Pemetaan Capaian Pendidikan Nilai rerata UN murni SMA/sederajat 2014 – Sumatera
  • 27. y = 0.1831x + 5.2599 R² = 0.0413 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 2 4 6 8 10 Rata-rataNilaiUN-2014 Nilai EDS Standar Isi - 2014 4 poin peningkatan standar isi menghasilkan 1 poin peningkatan kompetensi lulusan UN dan EDS Standar Isi Analisa hasil UN dapat membantu upaya peningkatan Standar Isi yang berhubungan dengan upaya meningkatkan kompetensi lulusan
  • 28. Data UN dan data UKG 2014 Ujian Nasional untuk Pembinaan Untuk meningkatkan 1 poin kompetensi siswa dalam Bahasa Indonesia diperlukan peningkatan kompetensi guru sebesar 3,2 poin Analisa nilai Ujian Nasional dapat bermanfaat untuk upaya Pembinaan dan peningkatan kompetensi guru yang akan meningkatkan kompetensi siswa
  • 29. Skor akreditasi versus rerata UN murni 2013 Ujian Nasional untuk Pembinaan Peta sebaran sekolah menurut kwadran
  • 30. Level Deskripsi Kompetensi Fisika SMA IPA Sangat Baik Siswa mampu memecahkan masalah dalam penerapan fisika yang kompleks dan kemampuan bernalar tinggi Baik Siswa mampu memecahkan masalah dan menyimpulkan rumus fisika dalam penerapan fisika sehari-hari Cukup Siswa mampu menggunakan rumus fisika untuk penerapan fisika sederhana yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari Kurang Siswa belum mampu menggunakan rumus fisika sederhana untuk melakukan penerapan fisika sederhana yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Capaian siswa Rerata sekolah Rerata Nasional FISIKA Leveling Capaian Siswa * ilustrasi
  • 31. Dashboard Analisis Data Ujian Nasional Informasi yang dapat diakses oleh sekolah untuk peningkatan mutu
  • 32. Dashboard Analisis Data Ujian Nasional Informasi yang dapat diakses oleh daerah untuk peningkatan mutu
  • 33. Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bahasa Indonesia Perbandingan lintas propinsi – Analisis untuk pengelola pendidikan daerah 63.33 65.75 83.01 62.51 76.49 70.04 72.45 56.51 66.94 71.63 72.50 90.08 64.40 81.9976.10 78.86 64.61 75.51 Komp_1 Komp_2 Komp_3 Komp_4 Komp_5Komp_6 Komp_7 Komp_8 Komp_9 Maximum Nasional Prov.=DKI Indeks Kompetensi Nasional = 68.41 Indeks Kompetensi Prov. DKI = 74.86 Membaca pemahaman nonfiksi Membaca kritis nonfiksi Membaca data Membaca pemahaman fiksi Membaca kritis fiksi Menulis gagasan nonfiksi Menulis gagasan fiksi Menulis struktur fiksi Menulis struktur nonfiksi
  • 34. Penggunaan UN untuk SNMPTN Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015  Hasil kelulusan UN digunakan sebagai syarat untuk diterima melalui SNMPTN  Gabungan nilai rapor yang sudah diboboti dan nilai UN murni digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN.  Bobot nilai ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi  Digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN berdasarkan Prosedur Operasional Standar – Ujian Nasional Badan Standar Nasional Pendidikan – 2014
  • 35. UN untuk Seleksi Masuk Jenjang Pendidikan Lebih Tinggi di Luar Negeri 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 0 20 40 60 80 100 Univ of Hongkong menggunakan cut score UN 85  sekitar 6% yang memenuhi syarat MQA Malaysia menggunakan cut score UN 60  sekitar 52% yang memenuhi syarat score
  • 36. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Terima kasih