Tugas guru adalah menyatukan perbedaan menjadi persamaan dan mendorong sikap toleransi antar kelompok peserta didik. Pendidikan di sekolah tidak dapat sepenuhnya menghilangkan prasangka, namun dengan pendekatan yang tepat seperti memberikan informasi dan memfasilitasi interaksi antar kelompok, dapat mengurangi prasangka dan memperbaiki hubungan antar kelompok di sekolah.
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok.pptx
1. Pendidikan dan Hubungan antar Kelompok
Oleh:
Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NURUL HUDA
2. Kelompok menurut tinjauan sosiologi adalah
sekumpulan dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi dan terjalin hubungan timbal
balik dan merasa menjadi bagian dari
kelompok tersebut.
Kelompok di sekolah ini meliputi perbedaan warna
kulit, agama, suku, keluarga elit atau bahkan
keluarga miskin, dan lain-lain.
5. Hubungan antar kelompok adalah interaksi
sosial antara dua kelompok atau lebih.
Kelompok yang saling berhubungan ini
diklasifikasikan berdasarkan kriteria fisiologis
dan kebudayaan.
Hubungan antar antar kelompok bukanlah
hubungan yang tiba-tiba terbentuk.
8. Prasangka dalam Hubungan antar
Kelompok
Prasangka adalah pendapat yang kurang baik
mengenai sesuatu sebelum mengetahui
sendiri.
Dalam kaitannya dengan hubungan antar
kelompok istilah ini mengacu pada sikap
bermusuhan yang ditunjukan terhadap suatu
kelompok tertentu atas dasar dugaan bahwa
kelompok tersebut mempunyai ciri yang tidak
menyenangkan.
10. Kategori Prasangka
Prasangka Kognitif, merujuk pada apa yang
dianggap benar
Prasangka Afektif, merujuk pada apa yang
disukai dan tidak disukai
Prasangka Konatif, merujuk pada bagaimana
kecenderungan seseorang dalam bertindak
11. Teori Prasangka
Prasangka sebagai sesuatu yang dipelajari
Teori ini memandang prasangka sebagai hasil proses belajar. Sikap senang
atau tidak senang terhadap golongan lain adalah hasil pengalaman pribadi
yang berlangsung lama atau berdasarkan pengalaman yang traumatis.
Prasangka sebagai alat mencapai tujuan praktis
Golongan yang dominan ingin menyingkirkan golongan minoritas dari dunia
persaingan.
Prasangka sebagai aspek pribadi
Ada dua orang yang mempunyai pribadi yang berprasangka. Orang yang
pribadinya berprasangka menaruh prasangka terhadap berbagai hal. Maka
kepribadian merupakan suatu faktor penting bila kita ingin memahami
hakikat dan perkembangan prasangka.
Pendekatan multi dimensional
Prasangka bukanlah suatu instink yang dibawa lahir, melainkan sesuatu yang
dipelajari. Karena prasangka itu dipelajari, maka prasangka itu dapat
diubah atau dikurangi bahkan dapat dicegah timbulnya.
13. Prasangka dalam Hubungan antar
Kelompok
Semakin tinggi pendidikan seseorang
seharusnya seharusnya semakin berkurang
prasangkanya terhadap orang lain, semakin
toleran terhadap golongan minoritas.
Pendidikan harus ditingkatkan sampai taraf yang
setinggi-tingginya untuk menghilangkan
prasangka.
14. Tugas guru adalah menyatukan perbedaan menjadi suatu
persamaan, sehingga tidak ada kelompok peserta didik yang
merasa dibully.
Guru membantu peserta didik memiliki sikap toleran yang
tinggi.
Pendidikan di sekolah tidak mampu mengubah kelompok-
kelompok menjadi satu kelompok yang memiliki satu
tujuan.
Dengan pendidikan pendidikan, kelompok-kelompok
peserta didik diarahkan pada sikap tidak saling
merugikan satu sama lain.
Dalam konteks ini, peran seorang guru sangat menujang
terjalin hubungan yang harmonis antar kelompok di
sekolah.
15. Struktur Hubungan antara Kelompok di Sekolah
Salah satu aspek kadang terlupakan oleh sekolah
adalah memupuk hubungan sosial di kalangan
peserta didik.
Sekolah terlalu fokus pada peningkatan kualitas
akademik.
Program pendidikan antar peserta
didik, antar golongan bergantung pada sruktur
sosial peserta didik.
Kemunculan golongan minoritas di kalangan
peserta didik mempengaruhi hubungan
kelompok-kelompok peserta didik.
16. Guru harus memperhatikan struktur golongan di
kalangan peserta didik.
Peserta didik yang berasal dari daerah tertentu,
berasal dari keturunan tertentu, berlainan
agama, dan perbedaan lainnya harus
dipastikan mendapat perlakuan yang wajar
dari teman-temannya, sehingga tidak
disingkirkan ketika mengikuti kegiatan
tertentu.
17. Tiap sekolah mempunyai pola hubungan
tertentu antar guru, antar peserta didik, antar
guru dengan peserta didik, yaitu suatu
struktur sosial yang mempengaruhi sikap dan
kelakuan peserta didik.
18. Jika suatu hubungan terjalin baik dan sempurna,
maka sikap yang terbentuk pada peserta
didik juga akan baik dan tidak ada kelompok
yang merasa di singkirkan dalam lingkungan
sekolah.
Jika hubungan itu baik dan penuh toleransi
maka tujuan pendidikan dikatakan berhasil
dalam pengembangan akhlak dan sikap
toleran peserta didik.
19.
20. Efektivitas Pendidikan antar Golongan
Sekolah hanyalah salah satu dari sejumlah daya-
daya sosial yang mempengaruhi hubungan
antar golongan.
Pendidikandanpengaruhyangdiperolehpesertadidikdalam
rumahtangga,pergaulandenganteman-temansepermainan
danberinteraksi sosiallainnyalebihkuatpengaruhnya
sehinggasekolahhampirtakberdayadantakmampu
mengubahmasyarakatuntukmenghilangkanprasangka
negatifataupositifterhadapgolonganlain.
21. Dasar Usaha Memperbaiki Asumsi Tertentu
Prasangka negatif dan positif terhadap satu
kelompok disebabkan kurangnya
pengetahuan dan informasi.
Pengalaman di sekolah dapat mengubah kelakuannya di
luar sekolah dan situasi-situasi lain
Hubungan pribadi dengan anggota kelompok
lain akan mengurangi prasangka hubungan
pribadi bila menyenangkan dapat
menghasilkan persahabatan.
22.
23. Upaya Mengatasi Masalah Hubungan
antar Kelompok
1. Pemberian informasi
2. Hubungan pribadi
3. Diskusi kelompok
4. Menunjukkan kontribusi minoritas
5. Menanamkan nilai toleransi
6. Membina hubungan/pergaulan antar peserta
didik
7. Teknik bermain peran
8. Kegiatan ekstrakurikuler