Makalah ini membahas alkil halida (haloalkana) yang merupakan senyawa turunan alkana dengan penggantian satu atau lebih atom hidrogen menjadi atom halogen. Alkil halida memiliki sifat fisika dan struktur kimia tertentu serta dapat disintesis dari berbagai metode. Senyawa ini memiliki berbagai penerapan praktis seperti pelarut dan pendingin meski beberapa di antaranya perlu diganti karena efek lingkungan.
1. Makalah:
• KATA PENGANTAR
• DAFTAR ISI
• BAB I : PENDAHULUAN
a) Latar belakang
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan
d) Manfaat
• BAB II : PEMBAHASAN
materi2nya alkil halida~~
• BAB III : PENUTUP
a) Kesimpulan
b) Saran
• DAFTAR PUSTAKA
Alkil Halida (Haloalkana)
Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu
unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
Sifat fisika Alkil Halida :
Mempunyai titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur C yang
sama.
Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
Struktur Alkil Halida : R-X
Keterangan :
R = senyawa hidrokarbon
X = Br (bromo), Cl (kloro) dan I (Iodo)
Berdasarkan letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi :
Alkil halida primer, bila diikat atom C primer
Alkil halida sekunder, bila diikat atom C sekunder
Alkil halida tersier, bila diikat atom C tersier
CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br
Primer sekunder tersier
2. Pembuatan Alkil Halida
1. Dari alkohol
2. Halogenasi
3. Adisi hidrogen halida dari alkena
4. Adisi halogen dari alkena dan alkuna
reaksi adisi dapat dilihat dalam artikel saya yang berjudul "Reaksi-reaksi Senyawa Karbon"
Penggunaan Alkil Halida :
Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam
botol coklat, diisi sampai penuh).
Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam
kebakaran (Pyrene).
Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air
conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/alkana-alkena-alkuna-dan-alkil-halida.html
Penamaan alkil halida (haloalkana) dapat menggunakan sistem IUPAC maupun trivial. Alkil
halida merupakan senyawa turunan alkana dengan adanya penggantian atom hidrogen dengan
atom halogen. Ada beberapa versi yang menyangkut tata nama haloalkana. Tata nama
haloalkana yang akan dibahas di sini merupakan pendekatan yang terbaru.
Tata Nama IUPAC Haloalkana
IUPAC mengijinkan alkil halida untuk dinamai dengan dua cara, yang disebut dengan penamaan
kelas fungsional dan penamaan substitusif. Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
Penamaan kelas fungsional
Pada sistem penamaaan kelas fungsional, gugus alkil dan halida (fluorida, klorida, bromida, atau
iodida) ditulis terpisah. Gugus alkil diambil dari rantai yang terpanjang dimulai dari atom karbon
yang mengikat halogen. Perhatikan contoh berikut:
Penamaan substitusif
3. Pada penamaan substitusif, gugus alkil ditulis sebagai substituen halo- (fluoro-, kloro-, bromo-,
atau iodo-) dan disambung. Rantai dinomori dari ujung yang paling dekat atom karbon yang
mengikat halogen. Perhatikan contoh berikut:
Ketika rantai karbon mengandung halogen dan gugus alkil, maka keduanya dianggap setara.
Penamaan diurutkan sesuai abjad. Perhatikan contoh berikut:
Tata Nama Trivial Haloalkana
Tata nama trivial untuk haloalkana sama seperti dengan sistem IUPAC kelas fungsional.
http://www.ilmukimia.org/2013/05/tata-nama-haloalkana.html
Golongan haloalkana
Pengertian Haloalkana
Haloalkana adalah golongan senyawa kimia organik yang diturunkan dari alkana yang
mengandung satu atau lebih atom halogen. Haloalkana sering disebut dengan alkil halida atau
halogenoalkana. Disebut alkil halida karena haloalkana mengandung gugus alkil dan ion halida.
Namun IUPAC lebih menggunakan istilah haloalkana.
Sejarah Haloalkana
Haloalkana dikenal manusia telah lama. Etil klorida diproduksi dengan cara sintesis pada abad
15. Sistematika sintesis haloalkana dikembangkan pada abad 19 seiring dengan kemajuan bidang
ilmu kimia organik dan semakin dikenalnya alkana. Metode sintesis semakin dikembangkan
dengan pembentukan selektif ikatan C-halogen. Metode yang sangat berguna termasuk reaksi
adisi halogen ke alkana, hidrohalogenasi alkena, dan pembentukan alkil halida dari alkohol.
Struktur Haloalkana
Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana dengan satu atau lebih atom halogen yang terikat
pada atom karbon. Dengan demikian, struktur haloalkana adalah berupa alkana dengan satu atau
lebih atom hidrogen yang diganti dengan atom halogen. Contoh sederhana, jika salah satu atom
4. hidrogen pada metana (CH4) digantikan dengan ion fluorida, maka akan terbentuk senyawa
CH3F dengan nama fluorometana atau metil fluorida.
Penggunaan Haloalkana
Manfaat haloalkana sangat banyak dan leh karena itu haloalkana diproduksi dengan skala besar
untuk tujuan komersial. Beberapa manfaat haloalkana adalah sebagai bahan baku farmasi,
senyawa pendingin dalam kulkas dan AC (gas freon) , pelarut, dsb.
Gas freon untuk pendingin kulkas dan AC merupakan senyawa haloalkana
Namun efek samping yang besar ditimbulkan karena penggunaan haloalkana. Sebagai contoh
yang paling besar adalah senyawa CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang menyebabkan penipisan
lapisan ozon. Banyak senyawa alkil halida yang menyebabkan efek rumah kaca.
http://www.ilmukimia.org/2013/05/golongan-haloalkana.html
Halogenalkana (Haloalkana atau Alkil Halida)
Ditulis oleh Jim Clark pada 21-10-2007
Halaman ini menjelaskan beberapa kegunaan halogenalkana (haloalkana atau alkil halida)
CFC dan zat-zat pengganti sejenis
Pengertian CFC
CFC adalah klorofluorokarbon, yaitu senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon dengan
klorin dan fluorin terikat padanya. Dua CFC yang umum adalah:
CFC-11 CCl3F
CFC-12 CCl2F2
Kegunaan CFC
CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak terlalu toksik. Dengan demikian zat
ini memiliki banyak kegunaan.
CFC digunakan sebagai pendingin, bahan bakar untuk aerosol, untuk menghasilkan plastik busa
seperti busa polistirena atau poliuretana yang memuai, dan sebagai pelarut untuk
5. pembersihkeringan dan untuk tujuan-tujuan pengeringan minyak.
Sayangnya, CFC dapat merusak lapisan ozon. Pada lapisan atmosfir yang tinggi, ikatan C-Cl
akan terputus menghasilkan radikal-radikal bebas klorin. Radikal-radikal inilah yang merusak
ozon. CFC sekarang ini telah digantikan oleh senyawa-senyawa yang lebih ramah lingkungan.
CFC juga bisa menyebabkan pemanasan global. Satu molekul CFC-11 misalnya, memiliki
potensi pemanasan global sekitar 5000 kali lebih besar ketimbang sebuah molekul karbon
dioksida.
Di sisi lain, terdapat jauh lebih banyak karbon dioksida di udara ketimbang CFC, sehingga
pemanasan global bukanlah sebuah masalah utama yang terkait dengan penggunaan CFC.
Zat pengganti CFC
Zat-zat yang digunakan untuk menggantikan CFC ini masih sebagian besar halogenalkana,
walaupun alkana-alkana sederhana seperti butana bisa digunakan untuk beberapa tujuan
(misalnya, sebagai bahan bakar aerosol).
Hidroklorofluorokarbon, HCFC
Senyawa-senyawa ini adalah senyawa-senyawa karbon yang mengandung hidrogen serta atom-atom
halogen. Sebagai contoh:
HCFC-22 CHClF2
Formula ini bisa ditentukan berdasarkan angka yang terdapat pada namanya persis seperti
penentua formula untuk CFC.
Senyawa-senyawa ini memiliki masa aktif yang lebih singkat di atmosfir dibanding CFC, dan
banyak diantaranya yang menjadi rusak pada lapisan atmosfir bawah sehingga tidak bereaksi
dengan lapisan ozon. HFC-22 hanya memiliki sekitar seperdua puluh dari pengaruh CFC biasa
terhadap lapisan ozon.
Hidrofluorokarbon, HFC
Senyawa-senyawa ini adalah senyawa-senyawa yang hanya mengandung hidrogen dan fluorin
yang terikat pada atom karbon. Sebagai contoh:
HFC-134a CH2F-CF3
Karena HCFC tidak mengandung klorida, maka senyawa-senyawa ini tidak memiliki pengaruh
terhadap lapisan ozon. HFC-134a saat ini banyak digunakan pada pendingin, untuk Because
these HCFCs don’t contain any chlorine, they have zero effect on the ozone layer. HFC -134a is
now widely used in refrigerants, for mengembangkan plastik yang memuai dan sebagai bahan
bakar dalam aerosol.
Hidrokarbon
Senyawa-senyawa ini juga tidak memiliki pengaruh terhadap lapisan ozon, tetapi memiliki
sebuah kekurangan. Senyawa-senyawa ini sangat mudah terbakar dan terlibat dalam masalah-masalah
lingkungan seperti pembentukan kabut fotokimia.
Kegunaan lain dari senyawa-senyawa halogen organik
Dalam pembuatan plastik
Pada dasarnya, senyawa-senyawa yang kita bicarakan disini adalah senyawa-senyawa
halogenalkena, bukan halogenalkana.
Kloroetena, CH2=CHCl, digunakan untuk membuat poli(kloroetea) – biasa disebut PVC.
6. Tetrafluoroetena, CF2=CF2, digunakan untuk membuat poli (tetrafluoroetena) – PTFE.
Kegunaan halogenalkana dalam laboratorium
Jika anda mencermati pembahasan-pembahasan tentang halogenalkana, maka anda akan
menemukan bahwa senyawa-senyawa halogenalkana ini bereaksi dengan banyak senyawa lain
menghasilkan bermacam-macam produk orgaik.
Dengan demikian, halogenalkana bermanfaat dalam laboratorium sebagai intermediet dalam
pembuatan bahan-bahan kimia organik yang lain.
http://scargita.blogspot.com/2011/05/halogenalkana-haloalkana-atau-alkil.html
q Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh
yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)
q Alkil halida = haloalkana = RX struktur primer, sekunder, tersier
q Aril halida = ArX = senyawa halogen organik aromatik
Sifat fisika Alkil Halida :
¨ Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana dengan jumlah unsur C yang sama.
¨ Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
¨ Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
Struktur Alkil Halida : R-X (X=Br, Cl, I)
CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br
Primer sekunder tersier
7. CH2-Cl CH2=CH2-Cl
Benzil khlorida Vinil khlorida
PEMBUATAN ALKIL HALIDA :
Ø Dari alkohol
Ø Halogenasi
Ø Adisi hidrogen halida dari alkena
Ø Adisi halogen dari alkena dan alkuna
PENGGUNAAN ALKIL HALIDA :
ä Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam
botol coklat, diisi sampai penuh).
ä Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam
kebakaran (Pyrene, TD rendah 77oC, uapnya berat.
ä Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air
conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.
http://pathullapil.blogspot.com/2012/07/alkil-halida_4296.html#ixzz2yQLpNHQo