SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  59
PEMAHAMAN MANAJEMEN 
KELAS 
MULYONO
PEMAHAMAN MANAJEMEN KELAS 
(CLASSROOM MANAGEMENT) 
 Pemahaman betapa pentingnya pengelolaan/ manajemen atau yang sering di sebut 
Classroom Management yaitu pemahaman kelas sebagai proses untuk mengontrol 
tingkah laku siswa. 
 Pandangan ini bersifat otoritatif. Dalam kaitan ini tugas guru ialah menciptakan dan 
memelihara menciptakan dan memelihara ketertiban suasana kelas. Penggunaan 
disiplin amat diutamakan. 
 Menurut pandangan ini istilah pengelolaan kelas dan disiplin kelas dipakai sebagai 
sinonim. Secara lebih khusus, definisi pertama ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas 
ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban 
suasana kelas.
TIGA PENGERTIAN 
MANAJEMEN 
a. Manajemen sebagai suatu proses, 
b. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan 
aktivitas manajemen, 
c. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu 
pengetahuan (Science)
MANAJEMEN SEBAGAI SUATU PROSES 
 Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian 
yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi. 
 Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah 
suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu 
diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa 
manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang 
lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang 
yang melakukan 
aktivitas manajemen, 
Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan 
aktivitas manajemen. 
Segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen 
dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai 
suatu ilmu 
pengetahuan (Science) 
 Manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pengetahuan. 
 Sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa 
manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen 
adalah ilmu. 
 Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
PARA AHLI MANAJEMEN 
 Suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu 
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang 
nyata. 
 Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. 
 Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata 
lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta 
kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
 Suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. 
 Manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk 
melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan 
pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. 
 Suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota 
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah 
ditetapkan. 
 Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses 
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses 
tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Manajemen-Dan-Fungsi-fungsinya- 
Definition-and-Functions-of- 
Management/ 
 Secara etimologi Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti 
"mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang 
berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan 
kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah 
Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.[1] Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa 
Inggris 
 menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Kata Manajemen berasal 
dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. 
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
 Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan 
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan 
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. 
 Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, 
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan 
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien 
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi-Fungsi Manajemen 
(Management Functions) 
Sampai saat ini, masih belum ada consensus 
baik di antara praktisi maupun di antara 
teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi 
manajemen, sering pula disebut 
unsur-unsur manajemen.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN 
(PLANNING) 
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana 
sampai dengan yang sangat rumit. 
Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan 
adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu 
hasil yang diinginkan.
Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan 
jawaban kepada enam pertanyaan berikut : 
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ? 
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ? 
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ? 
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ? 
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ? 
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning 
Proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk 
mencapai sasaran tadi. 
Organizing, Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih 
yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai 
sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading , Pekerjaan leading meliputi 
lima kegiatan yaitu : 
• Mengambil keputusan 
• Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan. 
• Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak. 
• Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan 
dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang 
ditetapkan.
 Directing/Commanding, Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan 
dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam 
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar 
tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. 
Motivating, Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa 
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan 
secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan. 
Coordinating, Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk 
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, 
dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat 
kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi. 
Controlling, Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan 
membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan 
1. Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu 
organisasi 
yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer 
yang lain. 
2. Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan 
dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para 
manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional. 
3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung 
jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
 Sebuah kelas tidak boleh sekedar diartikan sebagai tempat siswa berkumpul untuk 
mempelajari sejumlah ilmu pengetahuan. 
 Demikian juga sebuah sekolah bukanlah sekedar sebuah gedung tempat murid 
mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan. 
 Sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam 
mendidik anak-anak, yang tidak hanya harus didewasakan dari aspek 
intelektualnya saja, akan tetapi dalam seluruh aspek kepribadiannya. 

Untuk itu bagi setiap tingkat dan jenis sekolah diperlukan 
kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang 
semakin kompleks dalam perkembangannya. 
Kurikulum yang dipergunakan di sekolah sangat besar 
pengaruhnya terhadap aktivitas kelas dalam mewujudkan 
proses belajar mengajar yang berdaya guna bagi pembentukan
Dengan kata lain aktivitas sebuah kelas sangat dipengaruhi oleh 
kurikulum yang dipergunakan di sekolah. 
Suatu kelas akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat 
apabila kurikulum yang dipergunakan di sekolah dirancangkan 
sesuai dengan dinamika masyarakat. 
Sekolah yang kurikulumnya dirancangkan secara tradisional 
akan mengakibatkan aktivitas kelas berlangsung secara statis.
 Kurikulum tradisional diartikan sebga sejumlah materi pengetahuan dan 
kebudayaan hasil masa lalu yang harus dikuasai murid untuk mencapai 
suatu tingkat tertentu, yang dinyatakan dengan ketentuan kenaikan kelas 
atau pemberian ijazah kepada murid tersebut. 
 Di dalam kurikulum seperti itu mata pelajaran diberikan secara terpisah-pisah 
(subject certerd curriculum yang pada umumnya bersifat 
intelektualistis.
 Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya 
adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”. 
 Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu management yang berarti ketatalaksanaan, 
tata pimpinan, pengelolaan.(Djamarah 2006:175) 
“Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan 
kebijakan dan pencapaian tujuan”Dekdibud (dalam Rachman 1997:11).
 Pengelolaan dalam pengertian umum menurut Arikunto (dalam Djamarah 
2006:175) adalah pengadministrasian pengaturan atau penataan suatu kegiatan. 
 Menurut Hamalik (dalam Djamarah 2006:175) ”kelas adalah suatu kelompok orang 
yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru” 
sedangkan menurut Ahmad (1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau 
rombongan belajar” 
Hadari Nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu:
1. Kelas dalam arti sempit yakni, 
Ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, 
tempat sejumlah siswa berkumpul untuk 
mengikuti proses belajar mengajar. Kelas 
dalam pengertian tradisional ini 
mengandung sifat statis karena sekadar 
menunjuk pengelompokan siswa menurut 
tingkat perkembangan yang antara lain 
didasarkan pada batas umur kronologis 
masing-masing.
2. Kelas dalam arti luas 
Suatu masyarakat kecil yang merupakan merupakan bagian dari 
masyarakat sekolah yang sebagai suatu kesatuan diorganisasi 
menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan 
kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai 
suatu tujuan (Djamarah2006:176). 
“Pengelolaan kelas merupakan ketrampilan guru untuk 
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan
 Sedangkan menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:177) ”Pengelolaan 
kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas.” 
 Ditambahkan lagi oleh Nawawi (dalam Djamarah 2006:177) ”Manajemen atau 
pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam 
mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya 
pada setiap personal untuk melakukan kegitan-kegiatan yang kreatif 
dan terarah .”
 Arikunto (dalam Djamarah 2006:177) juga berpendapat “ bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang 
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agardicapai 
kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang seperti diharapkan.” Pengelolaan dapat dilihat 
dari dua segi, yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pelajaran). 
Ruang Kelas adalah suatu ruangan dalam bangunan sekolah, yang berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap 
muka dalam proses kegiatan belajar mengajar(KBM). Mebeler dalam ruangan ini terdiri dari meja siswa, kursi 
siswa, meja guru, lemari kelas, papan tulis, serta aksesoris ruangan lainnya yang sesuai. 
 Ukuran yang umum adalah 9m x 8m. 
Ruang kelas memiliki syarat kelayakan dan standar tertentu, misalnya ukuran, pencahayaan alami, sirkulasi 
udara, dan persaratan lainnya yang telah dibakukan oleh pihak berwenang terkait.
 Dalam peranya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkunagn belajar serat 
merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. 
 Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan pendidikan. Lingkungan 
yang baik adalah yang bersifat menantang, dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan 
kepuasan dalam mencapai tujuan. 
 Sebagai manajer guru bertanggung jawab memelihara lingkungan fiisk kelasnya agar senantiasa menyenangkan 
untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses intelektual dan social dalam kelasnya. 
 Salah satu manajemen kelas yang baik adalah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit 
mengurangi ketergantunganya pada guru sehingga mereka mampu membimbing kegiatanya sendiri.
 Sebagai manajer lingkungan guru hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori-teori belajar mengajar dan teori 
perkembangan sehingga kemungkinan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang menimbulkan kegiatan belajar pada siswa akan 
mudah dilaksanakan dan sekaligus memudahkan pencapaian tujuan yang diharapkan. 
 PERAN guru sebagai ujung tombak pendidikan amat strategis dalam mengembangkan potensi siswa. Karena itu penguasaan 
pengelolaan kelas mutlak harus dikuasai. 
 Pengelolaan kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode pembelajarannya serta perangkat evaluasinya. Berangkat dari 
penyusunan perangkat persiapan hingga terwujudnya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang telah dicontohkan oleh Badan 
Standar Nasional Pendidikan (BSNP), instrumen ini sudah dapat menggambarkan keadaan kelas dan memprediksi bagaimana guru 
menjalankan fungsinya di depan kelas. Beranjak dari pengamatan di lapangan, RPP yang telah dibuat oleh beberapa guru dilihat dari sisi 
pengelolaan waktunya, rupanya beragam seperti yang tercantum dalam kop lembarannya. Ada yang tertulis 2 x 45 menit, ada pula 8 x 
45 menit, sampai 20 x 45 menit.
3. MANAJEMEN KELAS 
 Membahas mengenai pengelolaan kelas perspektif baru 
dan selanjutnya kita akan membahas masalah 
manajemen kelas. Manajemen kelas merupakan bagian 
integral pengajaran efektif yang mencegah masalah 
perilaku melalui perencanaan, pengelolaan, dan 
penataan kegiatan belajar yang lebih baik, pemberian 
materi pengajaran yang lebih baik, dan interaksi guru 
siswa yang lebih baik, membidik pada pengoptimalan 
keterlibatan dan kerjasama siswa dalam belajar. Teknik 
kontrol perilaku atau pendisiplinan pada akhirnya akan 
tidak terlalu efektif karena teknik tersebut tidak 
mendorong perkembangan disiplin diri atau tanggung 
jawab anak sendiri atas tindakannya.
 Nilai-nilai dan ketrampilan sosial harus diajarkan dan dicontohkan oleh guru. 
Seorang pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang 
mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. 
 Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa dan 
kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor penting yang 
bisa memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal. 
 Guru bertanggung jawab untuk berbagai siswa, termasuk mereka dari 
keluarga yang tidak mampu atau kurang beruntung, siswa yang mungkin 
harus bekerja setelah sekolah, atau mereka yang berasal dari kelompok 
minoritas etnis, agama atau bahasa atau mereka dengan berbagai kesulitan 
atau kecacatan belajar.
 Tak satupun dari situasi atau faktor ini harus menyebabkan masalah pendidikan, namun anak-anak ini 
mungkin beresiko mendapatkan pengalaman sekolah yang negatif dan tak bermakna jika guru tidak responsif 
terhadap kebutuhan dan kemampuan mereka atau mampu menggunakan pengajaran dan strategi kelas yang 
efektif dan disesuaikan menurut individu. 
 Pengelolaan kelas ( classroom management ) berdasarkan pendekatan menurut Weber diklasifikasikan 
kedalam dua pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter dan pendekatan permisif. 
 Berikut dijelaskan pengertian dari masing-masing pendekatan tersebut 
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengkontrol 
tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin 
secara ketat ( Weber )
 Bagi sekolah atau guru yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam mengelola kelas 
guru atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah dengan berbagai aturan atau 
ketentuan-ketentuan zang harus ditaati oleh warga sekolah/ kelas. 
 Walaupun menggunakan pendekatan otoriter, berbagai aturan zang dirumuskan tentu saja 
tidak hanza didasarkan pada kemauan sepihak dari pengelola sekolah /kelas saja, melainkan 
dengan memasukan aspirasi dari siswa. 
 Hal ini penting mengingat aturan zang dibuat diperuntukan bagi kepentingan bersama, zaitu 
untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran zang efektif dan efisien.
 Kedua pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah uapaya zang dilakukan 
oleh guru untuk memberi kebebasan untuk siswa melekukan berbagai aktivitas sesuai 
dengan zang mereka inginkan. 
 Pengertian kedua ini tentu saja bertolak belakang dengan pendapat pertama. Menurut 
pandangan permisif, fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman 
untuk melakukan aktivitas di dalam kelas, tanpa aharus merasa takut dan tertekan
Ada lima definisi tentang 
pengelolaan kelas. 
 Definisi pertama, memandang bahwa pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol 
tingkah laku siswa. 
 Pandangan ini bersifat otoritatif. Dalam kaitan ini tugas guru ialah menciptakan dan 
memelihara ketertiban suasana kelas. Penggunaan disiplin amat diutamakan. 
 Menurut pandangan ini istilah pengelolaan kelas dan disiplin kelas dipakai sebagai sinonim. 
 Secara lebih khusus, definisi pertama ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah 
seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana 
kelas.
Definisi kedua bertolak belakang dengan definisi pertama diatas, 
yaitu yang didasarkan atas pandangan yang bersifat permisif. 
Pandangan ini menekankan bahwa tugas guru ialah 
memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini 
guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang 
ingin dilakukannya. 
Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat atau menghalangi 
perkembangan anak secara alamiah. Dengan demikian, definisi 
kedua dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat 
kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa.
 Meskipun kedua pandangan diatas, pandangan otortatif dan permisif, mempunyai sejumlah pengikut, namun 
keduanya dianggap kurang efektif bahkan kurang bertanggungjawab. Pandangan otoritatif adalah kurang 
manusiawi sedangkan pandangan permisif kurang realistik. 
 Definisi ketiga didasarkan pada prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku (behavioral modification). Dalam 
kaitan ini pengelolaan kelas dipandang sebagai proses pengubahan tingkah laku siswa. 
 Peranan guru ialah mengembangkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.
Secara singkat, guru membantu siswa dalam mempelajari 
tingkah laku yang tepat melalui penerapan prinsip-prinsip yang 
diambil dari teori penguatan (reinforcement). 
Definisi yang didasarkan pada pandangan ini dapat berbunyi: 
pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk 
mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan 
mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.
 Definisi keempat memandang pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional 
yang positif didalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa 
kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif, yaitu 
suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. 
Untuk terciptanya suasana seperti ini guru memegang peranan kunci. Dengan demikian 
peranan guru ialah mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui 
pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dalam kaitan ini definisi keempat dapat 
berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan 
hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif. 
Definisi kelima bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan proses 
kelompok (group process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini dipakailah anggapan dasar bahwa 
pengajaran berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian, 
kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti 
terhadap kegiatan belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual. Peranan guru 
ialah mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif. Definisi kelima 
dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan 
mempertahankan organisasi kelas yang efektif. 
Ketiga definisi yang terakhir tersebut diatas masing-masing bertitik tolak dari dasar 
pandangan yang berbeda. Manakah yang terbaik diantara ketiga definisi itu? Dari ketiga 
pandangan itu tidak satupun pernah dibuktikan sebagai pandangan yang terbaik. Oleh karena 
itu adalah bermanfaat apabila guru mampu membentuk suatu pandangan yang bersifat 
pluralistic, yaitu pandangan tersebut. Perlu dicatat bahwa pandangan pluralistic yang 
merangkum tiga dasar pandangan itu (pandangan tentang pengubahan tingkah laku,
 iklim sosio-emosional, dan proses kelompok) tidak mungkin 
merangkum juga pandangan yang bersifat otoritatif dan permisif. 
Pandangan yang otoritatif dan permisif itu justru dapat berlawanan 
dengan pandangan pluralistic yang dimaksud. 
Definisi yang pluralistic itu dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah 
seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang 
diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak 
diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio-emosional 
yang positif, serta mengembangkan dan mempertahankan 
organisasi kelas yang efektif dan produktif. 
 Guru-guru perlu memahami dan memegang salah satu definisi tersebut 
diatas yang akan menjadi pedoman bagi tingkah laku dan kegiatan 
guru didalam kelas dalam rangka mengelola kelasnya. Definisi yang 
lebih tepat bagi guru-guru kiranya adalah definisi yang bersifat 
pluralistic. http://www.infodiknas.com/materi-diklat-4/
PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN 
Pengelolaan dan pembelajaran dapat 
dibedakan tapi memilki fungsi zang sama. 
Pengelolaan tekannya lebih kuat pada aspek 
pengaturan ( management ) lingkungan 
pembelajaran, sementara pembelajaran 
( instruction ) lebih kuat berkenaan dengan 
aspek mengelola atau memproses materi 
pelajaran. Pada akhirnya dari kedua aktivitas 
tersebut, keduanya dilakukan dalam rangka 
untuk mencapai tujuan yang sama yaitiu tujuan 
pembelajaran
 Contoh aspek pengelolaan, jika di dalam kelas terdapat gambar yang di anggap 
kurang baik atau tidak pada tempatnya untuk ditempelkan di dinding karena akan 
menggangu konsentrasi siswa dalam belajar, maka guru tersebut 
memindahkannya dan menempatkan pada tempat yang di anggap paling cocok. 
 Adapun pembelajaran, jika diperoleh siswa yang mengelami kesulitan belajar untuk 
materi-materi tertentu, maka guru mengidentifikasi sebab-sebabnya, dan 
membantu siswa mengahadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya itu
KOMPONEN-KOMPONEN PENGELOLAAN 
KELAS 
Pengelolaan kelas dilakukan untuk mendukung 
terjadinya proses pembelajaran zang lebih 
berkualitas. Oleh karena itu pendekatan atau 
teori apapun zang dipilih dan zang dijadikan 
dasar dalam pengelolaan kelas, harus 
diorientasikan pada terciptanya proses 
pembelajaran secara aktif dan produktif. Untuk 
mendukung proses pembelajaran tersebut, maka 
aunsur-unsur pengelolaan meliputi dua tindakan, 
yaitu ;
1. MODEL TINDAKAN 
a.Preventif , yaitu upaya yang dilakukan oleh 
guru untuk mencegah terjadinza gangguan 
dalam pembelajaran. Mencegah lebih baik 
dari pada mengobati. . Implikasi bagi guru 
melalui kegiatan preventif ini yaitu sedini 
mungkin guru mengidentifikasi hal-hal atau 
gejala-gejala zang dianggap akan 
mengganggu pembelajaran
Beberapa upaya atau keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk 
mendukung terhadap tindakan prteventis antara lain (1. Tanggap /peka) 
Sikap tanggap ini ditunjukan oleh kemampuan guru secara dini 
mampu dengan segera merespon terhadap berbagai perilaku atau 
aktivitas yang di anggap akan mengganggu pembelajaran atau 
berkembangnza sikap maupun sifat negatif dari siswa maupun 
lingkungan pembelajaran lainnya
2. Perhatian 
Selalu mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas, 
lingkungan maupun segala sesuatu yang muncul. 
Perhatian merupakan salah satu bentuk keterampilan dan 
kebiasaan zang harus dimiliki oleh guru.
b. Refrensif 
Keterampilan refrensif tidak diartikan sebagai tindakan 
kekerasan seperti halnya penanganan dalam gangguan 
keamanan. 
Keterampilan refrensif sebagai salah satu unsur dari 
keterampilan pengelolaan kelas
c. Modifikasi tingkah laku 
• Modifikasi tingkah laku yaitu bahwa setiap tingkah laku dapat diamati. 
Oleh karena itu bagaimana dengan tingkah laku yang muncul dengan positif, guru memberi 
respon positif agar kebiasaan baik itu lebih kuat dan dapat dipelihara. 
Pengelolaan kelompok, untuk menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara 
kolaborasi dan mengikutsertakan beberapa komponen atau unsur yang terkait. 
Diagnisis yaitu suatu keterampilan untuk mencari unsur-unsur yang akan menjadi penyebab 
gangguan maupun unsur-unsur yang menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaran
 Keberhasilan guru mengajar di kelas tidak cukup bila hanya berbekal pada 
pengetahuan tentang kurikulum, metode mengajar, media pengajaran, dan 
wawasan tentang materi yang akan disampaikan kepada anak didik. 
 Guru harus menguasai kiat manajemen kelas. Guru hendaknya dapat 
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang menguntungkan bagi 
anak didik supaya tumbuh iklim pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan 
menyenangkan (PAKEM).
 Hampir seluruh hasil survei mengenai keefektifan guru ( teacher effectiveness ) melaporkan 
bahwa keterampilan manajemen kelas menentukan keberhasilan proses belajar siswa atau 
peringkat yang dicapainya. Dengan demikian keterampilan manajemen kelas sangat krusial 
dan fudemental dalam mendukung proses pembelajaran. 
 Guru – guru yang rendah keterampilannya dalam bidang manajemen kelas, barangkali tidak 
dapat menyelesaikan banyak hal yang menjadi tugas pokoknya. Pendapat ini dikemukakan 
oleh Brophy dan Evertson dalam Learning from Teaching, tahun 1976.
 Menurut beberapa pendapat yang dapat saya simpulkan konsep manajemen kelas 
lebih luas dari pada sebatas menciptakan iklim untuk menegakkan disiplin siswa. 
 Konsep manajemen kelas mencakup segala hal, yaitu guru harus merangsang 
keterlibatan dan kerjasama siswa di dalam keseluruhan aktivitas kelas dan 
menata lingkungan kerja menjadi lebih produktif lagi bagi proses pendidikan dan 
pembelajaran.
 Guru yang melaksanakan manajemen kelas sebagai proses pemapanan dan 
pemeliharaan ( establishing and maintaining ) lingkungan belajar yang 
efektif cendrung lebih sukses dari pada guru – guru yang memposisikan 
atau memerankan diri sebagai figure otoritas atau penegak disiplin 
( authority figures or disciplinarians ) belaka. Kinerja manajemen kelas yang 
efektif memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi penciptaan pemahaman 
diri, evaluasi diri dan internalisasi control diri pada kalangan siswa.
Keseharian tugas dinasnya bahwa siswa paling banyak berhubungan 
dengan guru dan demikian juga sebaliknya merupakan perwajahan 
sekolah yang dapat dilihat dengan mata telanjang. 
 Tugas kesehariannya, guru berhadapan dengan siswa yang 
berbadan tinggi, sedang atau rendah prestasi akademiknya. 
Guru juga berhadapan dengan siswa yang baik – baik, santun 
arogan, cuek, pengganggu bahkan kuat, sedang atau lemah fisiknya.
 Belum lagi keragaman tersebut dilihat dari perspektif social, ekonomi, kultur, 
kebiasaan, agama, kepedulian dan derajat kohensifitasnya dan lain sebagainya. 
 Siswa yang bermasalah biasanya menjadi beban si guru dalam mengajar di kelas 
dan merupakan kepedulian tindakan yang menjadi beban dari tugas si guru. 
 Bentuk kenakalan dan prilaku menyimpang para siswa beragam, dari permasalah 
sampah,berisik dikelas, mencuri, berkelahi, bolos, pecandu narkoba, dan tidak 
disiplin dalam belajar.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SISWA 
BERPRILAKU BURUK 
Faktor sosial, ekonomi, kultural, agama, jenis kelamin, ras, 
tempat tinggal, perbedaan potensial kognitif, kesehatan, 
kebiasaan hidup dan lain – lain. 
Faktor yang lain adalah penyebabnya yaitu sekolah sendiri.
KEGIATAN PEMBELAJARAN TIDAK KONDUSIF 
Sekolah lebih dekat dengan tempat keramaian, 
 Bangunan yang sudah terlalu tua, 
 Ruang kelas yangmengundang gerah, disiplin 
Guru yang tidak memadai, 
Manajemen sekolah yang buruk, 
 Terlalu banyak pungutan dan lain sebagainya.
Ini berarti ada tantangan serius bagi sekolah. Kedua, 
menetapkan tata aturan dan prosedur disiplin yang jelas dan 
standar, serta mengikat semua anak didik. 
Ketiga, melembagakan dan memberi keteladanan mengenai 
norma – norma etik yang menjadi pemandu hubungan antar 
subjek di lingkungan sekolah.
Thank You 
Kingsoft Office 
Make Presentation much more fun

Contenu connexe

Tendances

Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDani Rusdani
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolahabtadi
 
manajemen perpustakaan 1-2013
manajemen perpustakaan 1-2013manajemen perpustakaan 1-2013
manajemen perpustakaan 1-2013aliyyul
 
Tugas2 pengertian management
Tugas2 pengertian managementTugas2 pengertian management
Tugas2 pengertian managementFurqon XskaMatic
 
Konsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenKonsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenAlvadoc
 
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...Queen Rinjani
 
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarFungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarAn Rachma
 
konsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenkonsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenNonoSugiono1
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Modul 1 manajemen perpustakaan
Modul 1   manajemen perpustakaanModul 1   manajemen perpustakaan
Modul 1 manajemen perpustakaanniviailliyatitsani
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para AhliChristian Lokas
 
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017sofia nabila
 
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017Danis Wara
 

Tendances (18)

Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolah
 
manajemen perpustakaan 1-2013
manajemen perpustakaan 1-2013manajemen perpustakaan 1-2013
manajemen perpustakaan 1-2013
 
Tugas2 pengertian management
Tugas2 pengertian managementTugas2 pengertian management
Tugas2 pengertian management
 
Konsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenKonsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemen
 
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
 
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarFungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
 
Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikanManajemen pendidikan
Manajemen pendidikan
 
konsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenkonsep dasar manajemen
konsep dasar manajemen
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Resume pengantar manajemen
Resume pengantar manajemenResume pengantar manajemen
Resume pengantar manajemen
 
Modul 1 manajemen perpustakaan
Modul 1   manajemen perpustakaanModul 1   manajemen perpustakaan
Modul 1 manajemen perpustakaan
 
soal
soalsoal
soal
 
Manajemen umum
Manajemen umumManajemen umum
Manajemen umum
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
 
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
 

Similaire à Pemahaman manajemen kelas

Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)klaraanitia
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikansuryo1
 
Ppt uas admin
Ppt uas adminPpt uas admin
Ppt uas adminuus_yuli
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Riha Nugroho
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septysukma1729
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy240108
 
Tugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalahTugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalahimelda faiza
 
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017Danis Wara
 
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sosYulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sosYuliaFatmawati2
 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Jogo Hera
 
manajemen dan Lembaga informasi-Modul 1 manajemen perpustakaan
manajemen dan Lembaga informasi-Modul 1   manajemen perpustakaanmanajemen dan Lembaga informasi-Modul 1   manajemen perpustakaan
manajemen dan Lembaga informasi-Modul 1 manajemen perpustakaanniviailliyatitsani
 
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasiMateri Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasiOppieALmesi
 
Materi Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptxMateri Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptxOppieALmesi
 
Tugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinanTugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinanLinda Rosita
 

Similaire à Pemahaman manajemen kelas (20)

Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Ppt uas admin
Ppt uas adminPpt uas admin
Ppt uas admin
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
 
Chapter 1 Pengantar Manajemen
Chapter 1 Pengantar Manajemen Chapter 1 Pengantar Manajemen
Chapter 1 Pengantar Manajemen
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septy
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy
 
Kepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptxKepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptx
 
Pengantar manajemen
Pengantar manajemenPengantar manajemen
Pengantar manajemen
 
Tugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalahTugas manajemen makalah
Tugas manajemen makalah
 
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
 
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sosYulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Slide dd ad mp
Slide dd ad mpSlide dd ad mp
Slide dd ad mp
 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
 
manajemen dan Lembaga informasi-Modul 1 manajemen perpustakaan
manajemen dan Lembaga informasi-Modul 1   manajemen perpustakaanmanajemen dan Lembaga informasi-Modul 1   manajemen perpustakaan
manajemen dan Lembaga informasi-Modul 1 manajemen perpustakaan
 
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasiMateri Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
 
Materi Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptxMateri Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptx
 
Kelompok 8..
Kelompok 8..Kelompok 8..
Kelompok 8..
 
Tugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinanTugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinan
 

Plus de SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 

Pemahaman manajemen kelas

  • 2. PEMAHAMAN MANAJEMEN KELAS (CLASSROOM MANAGEMENT)  Pemahaman betapa pentingnya pengelolaan/ manajemen atau yang sering di sebut Classroom Management yaitu pemahaman kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa.  Pandangan ini bersifat otoritatif. Dalam kaitan ini tugas guru ialah menciptakan dan memelihara menciptakan dan memelihara ketertiban suasana kelas. Penggunaan disiplin amat diutamakan.  Menurut pandangan ini istilah pengelolaan kelas dan disiplin kelas dipakai sebagai sinonim. Secara lebih khusus, definisi pertama ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas.
  • 3. TIGA PENGERTIAN MANAJEMEN a. Manajemen sebagai suatu proses, b. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, c. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
  • 4. MANAJEMEN SEBAGAI SUATU PROSES  Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.  Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
  • 5. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
  • 6. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)  Manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pengetahuan.  Sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu.  Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
  • 7. PARA AHLI MANAJEMEN  Suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.  Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni.  Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
  • 8.  Suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.  Manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.  Suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
  • 9. Manajemen-Dan-Fungsi-fungsinya- Definition-and-Functions-of- Management/  Secara etimologi Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.[1] Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris  menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
  • 10.  Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.  Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
  • 11. Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions) Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
  • 12. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (PLANNING) Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
  • 13. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut : 1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ? 2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ? 3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ? 4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ? 5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ? 6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
  • 14. Menurut Stoner Planning Proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Organizing, Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
  • 15. Leading , Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu : • Mengambil keputusan • Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan. • Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak. • Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
  • 16.  Directing/Commanding, Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Motivating, Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan. Coordinating, Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi. Controlling, Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
  • 17. Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan 1. Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain. 2. Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional. 3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
  • 18.  Sebuah kelas tidak boleh sekedar diartikan sebagai tempat siswa berkumpul untuk mempelajari sejumlah ilmu pengetahuan.  Demikian juga sebuah sekolah bukanlah sekedar sebuah gedung tempat murid mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan.  Sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendidik anak-anak, yang tidak hanya harus didewasakan dari aspek intelektualnya saja, akan tetapi dalam seluruh aspek kepribadiannya. 
  • 19. Untuk itu bagi setiap tingkat dan jenis sekolah diperlukan kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dalam perkembangannya. Kurikulum yang dipergunakan di sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas kelas dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang berdaya guna bagi pembentukan
  • 20. Dengan kata lain aktivitas sebuah kelas sangat dipengaruhi oleh kurikulum yang dipergunakan di sekolah. Suatu kelas akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat apabila kurikulum yang dipergunakan di sekolah dirancangkan sesuai dengan dinamika masyarakat. Sekolah yang kurikulumnya dirancangkan secara tradisional akan mengakibatkan aktivitas kelas berlangsung secara statis.
  • 21.  Kurikulum tradisional diartikan sebga sejumlah materi pengetahuan dan kebudayaan hasil masa lalu yang harus dikuasai murid untuk mencapai suatu tingkat tertentu, yang dinyatakan dengan ketentuan kenaikan kelas atau pemberian ijazah kepada murid tersebut.  Di dalam kurikulum seperti itu mata pelajaran diberikan secara terpisah-pisah (subject certerd curriculum yang pada umumnya bersifat intelektualistis.
  • 22.  Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”.  Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.(Djamarah 2006:175) “Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan”Dekdibud (dalam Rachman 1997:11).
  • 23.  Pengelolaan dalam pengertian umum menurut Arikunto (dalam Djamarah 2006:175) adalah pengadministrasian pengaturan atau penataan suatu kegiatan.  Menurut Hamalik (dalam Djamarah 2006:175) ”kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru” sedangkan menurut Ahmad (1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau rombongan belajar” Hadari Nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu:
  • 24. 1. Kelas dalam arti sempit yakni, Ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini mengandung sifat statis karena sekadar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangan yang antara lain didasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
  • 25. 2. Kelas dalam arti luas Suatu masyarakat kecil yang merupakan merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai suatu kesatuan diorganisasi menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan (Djamarah2006:176). “Pengelolaan kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan
  • 26.  Sedangkan menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:177) ”Pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas.”  Ditambahkan lagi oleh Nawawi (dalam Djamarah 2006:177) ”Manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegitan-kegiatan yang kreatif dan terarah .”
  • 27.  Arikunto (dalam Djamarah 2006:177) juga berpendapat “ bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agardicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang seperti diharapkan.” Pengelolaan dapat dilihat dari dua segi, yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pelajaran). Ruang Kelas adalah suatu ruangan dalam bangunan sekolah, yang berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka dalam proses kegiatan belajar mengajar(KBM). Mebeler dalam ruangan ini terdiri dari meja siswa, kursi siswa, meja guru, lemari kelas, papan tulis, serta aksesoris ruangan lainnya yang sesuai.  Ukuran yang umum adalah 9m x 8m. Ruang kelas memiliki syarat kelayakan dan standar tertentu, misalnya ukuran, pencahayaan alami, sirkulasi udara, dan persaratan lainnya yang telah dibakukan oleh pihak berwenang terkait.
  • 28.  Dalam peranya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkunagn belajar serat merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.  Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan pendidikan. Lingkungan yang baik adalah yang bersifat menantang, dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.  Sebagai manajer guru bertanggung jawab memelihara lingkungan fiisk kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses intelektual dan social dalam kelasnya.  Salah satu manajemen kelas yang baik adalah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantunganya pada guru sehingga mereka mampu membimbing kegiatanya sendiri.
  • 29.  Sebagai manajer lingkungan guru hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori-teori belajar mengajar dan teori perkembangan sehingga kemungkinan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang menimbulkan kegiatan belajar pada siswa akan mudah dilaksanakan dan sekaligus memudahkan pencapaian tujuan yang diharapkan.  PERAN guru sebagai ujung tombak pendidikan amat strategis dalam mengembangkan potensi siswa. Karena itu penguasaan pengelolaan kelas mutlak harus dikuasai.  Pengelolaan kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode pembelajarannya serta perangkat evaluasinya. Berangkat dari penyusunan perangkat persiapan hingga terwujudnya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang telah dicontohkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), instrumen ini sudah dapat menggambarkan keadaan kelas dan memprediksi bagaimana guru menjalankan fungsinya di depan kelas. Beranjak dari pengamatan di lapangan, RPP yang telah dibuat oleh beberapa guru dilihat dari sisi pengelolaan waktunya, rupanya beragam seperti yang tercantum dalam kop lembarannya. Ada yang tertulis 2 x 45 menit, ada pula 8 x 45 menit, sampai 20 x 45 menit.
  • 30. 3. MANAJEMEN KELAS  Membahas mengenai pengelolaan kelas perspektif baru dan selanjutnya kita akan membahas masalah manajemen kelas. Manajemen kelas merupakan bagian integral pengajaran efektif yang mencegah masalah perilaku melalui perencanaan, pengelolaan, dan penataan kegiatan belajar yang lebih baik, pemberian materi pengajaran yang lebih baik, dan interaksi guru siswa yang lebih baik, membidik pada pengoptimalan keterlibatan dan kerjasama siswa dalam belajar. Teknik kontrol perilaku atau pendisiplinan pada akhirnya akan tidak terlalu efektif karena teknik tersebut tidak mendorong perkembangan disiplin diri atau tanggung jawab anak sendiri atas tindakannya.
  • 31.  Nilai-nilai dan ketrampilan sosial harus diajarkan dan dicontohkan oleh guru. Seorang pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka.  Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa dan kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal.  Guru bertanggung jawab untuk berbagai siswa, termasuk mereka dari keluarga yang tidak mampu atau kurang beruntung, siswa yang mungkin harus bekerja setelah sekolah, atau mereka yang berasal dari kelompok minoritas etnis, agama atau bahasa atau mereka dengan berbagai kesulitan atau kecacatan belajar.
  • 32.  Tak satupun dari situasi atau faktor ini harus menyebabkan masalah pendidikan, namun anak-anak ini mungkin beresiko mendapatkan pengalaman sekolah yang negatif dan tak bermakna jika guru tidak responsif terhadap kebutuhan dan kemampuan mereka atau mampu menggunakan pengajaran dan strategi kelas yang efektif dan disesuaikan menurut individu.  Pengelolaan kelas ( classroom management ) berdasarkan pendekatan menurut Weber diklasifikasikan kedalam dua pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter dan pendekatan permisif.  Berikut dijelaskan pengertian dari masing-masing pendekatan tersebut Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengkontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat ( Weber )
  • 33.  Bagi sekolah atau guru yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam mengelola kelas guru atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah dengan berbagai aturan atau ketentuan-ketentuan zang harus ditaati oleh warga sekolah/ kelas.  Walaupun menggunakan pendekatan otoriter, berbagai aturan zang dirumuskan tentu saja tidak hanza didasarkan pada kemauan sepihak dari pengelola sekolah /kelas saja, melainkan dengan memasukan aspirasi dari siswa.  Hal ini penting mengingat aturan zang dibuat diperuntukan bagi kepentingan bersama, zaitu untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran zang efektif dan efisien.
  • 34.  Kedua pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah uapaya zang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan untuk siswa melekukan berbagai aktivitas sesuai dengan zang mereka inginkan.  Pengertian kedua ini tentu saja bertolak belakang dengan pendapat pertama. Menurut pandangan permisif, fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktivitas di dalam kelas, tanpa aharus merasa takut dan tertekan
  • 35. Ada lima definisi tentang pengelolaan kelas.  Definisi pertama, memandang bahwa pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa.  Pandangan ini bersifat otoritatif. Dalam kaitan ini tugas guru ialah menciptakan dan memelihara ketertiban suasana kelas. Penggunaan disiplin amat diutamakan.  Menurut pandangan ini istilah pengelolaan kelas dan disiplin kelas dipakai sebagai sinonim.  Secara lebih khusus, definisi pertama ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas.
  • 36. Definisi kedua bertolak belakang dengan definisi pertama diatas, yaitu yang didasarkan atas pandangan yang bersifat permisif. Pandangan ini menekankan bahwa tugas guru ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah. Dengan demikian, definisi kedua dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa.
  • 37.  Meskipun kedua pandangan diatas, pandangan otortatif dan permisif, mempunyai sejumlah pengikut, namun keduanya dianggap kurang efektif bahkan kurang bertanggungjawab. Pandangan otoritatif adalah kurang manusiawi sedangkan pandangan permisif kurang realistik.  Definisi ketiga didasarkan pada prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku (behavioral modification). Dalam kaitan ini pengelolaan kelas dipandang sebagai proses pengubahan tingkah laku siswa.  Peranan guru ialah mengembangkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.
  • 38. Secara singkat, guru membantu siswa dalam mempelajari tingkah laku yang tepat melalui penerapan prinsip-prinsip yang diambil dari teori penguatan (reinforcement). Definisi yang didasarkan pada pandangan ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.
  • 39.  Definisi keempat memandang pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif didalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana seperti ini guru memegang peranan kunci. Dengan demikian peranan guru ialah mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dalam kaitan ini definisi keempat dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif. Definisi kelima bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini dipakailah anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual. Peranan guru ialah mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif. Definisi kelima dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif. Ketiga definisi yang terakhir tersebut diatas masing-masing bertitik tolak dari dasar pandangan yang berbeda. Manakah yang terbaik diantara ketiga definisi itu? Dari ketiga pandangan itu tidak satupun pernah dibuktikan sebagai pandangan yang terbaik. Oleh karena itu adalah bermanfaat apabila guru mampu membentuk suatu pandangan yang bersifat pluralistic, yaitu pandangan tersebut. Perlu dicatat bahwa pandangan pluralistic yang merangkum tiga dasar pandangan itu (pandangan tentang pengubahan tingkah laku,
  • 40.  iklim sosio-emosional, dan proses kelompok) tidak mungkin merangkum juga pandangan yang bersifat otoritatif dan permisif. Pandangan yang otoritatif dan permisif itu justru dapat berlawanan dengan pandangan pluralistic yang dimaksud. Definisi yang pluralistic itu dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio-emosional yang positif, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif.  Guru-guru perlu memahami dan memegang salah satu definisi tersebut diatas yang akan menjadi pedoman bagi tingkah laku dan kegiatan guru didalam kelas dalam rangka mengelola kelasnya. Definisi yang lebih tepat bagi guru-guru kiranya adalah definisi yang bersifat pluralistic. http://www.infodiknas.com/materi-diklat-4/
  • 41. PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN Pengelolaan dan pembelajaran dapat dibedakan tapi memilki fungsi zang sama. Pengelolaan tekannya lebih kuat pada aspek pengaturan ( management ) lingkungan pembelajaran, sementara pembelajaran ( instruction ) lebih kuat berkenaan dengan aspek mengelola atau memproses materi pelajaran. Pada akhirnya dari kedua aktivitas tersebut, keduanya dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang sama yaitiu tujuan pembelajaran
  • 42.  Contoh aspek pengelolaan, jika di dalam kelas terdapat gambar yang di anggap kurang baik atau tidak pada tempatnya untuk ditempelkan di dinding karena akan menggangu konsentrasi siswa dalam belajar, maka guru tersebut memindahkannya dan menempatkan pada tempat yang di anggap paling cocok.  Adapun pembelajaran, jika diperoleh siswa yang mengelami kesulitan belajar untuk materi-materi tertentu, maka guru mengidentifikasi sebab-sebabnya, dan membantu siswa mengahadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya itu
  • 43. KOMPONEN-KOMPONEN PENGELOLAAN KELAS Pengelolaan kelas dilakukan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran zang lebih berkualitas. Oleh karena itu pendekatan atau teori apapun zang dipilih dan zang dijadikan dasar dalam pengelolaan kelas, harus diorientasikan pada terciptanya proses pembelajaran secara aktif dan produktif. Untuk mendukung proses pembelajaran tersebut, maka aunsur-unsur pengelolaan meliputi dua tindakan, yaitu ;
  • 44. 1. MODEL TINDAKAN a.Preventif , yaitu upaya yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinza gangguan dalam pembelajaran. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. . Implikasi bagi guru melalui kegiatan preventif ini yaitu sedini mungkin guru mengidentifikasi hal-hal atau gejala-gejala zang dianggap akan mengganggu pembelajaran
  • 45. Beberapa upaya atau keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk mendukung terhadap tindakan prteventis antara lain (1. Tanggap /peka) Sikap tanggap ini ditunjukan oleh kemampuan guru secara dini mampu dengan segera merespon terhadap berbagai perilaku atau aktivitas yang di anggap akan mengganggu pembelajaran atau berkembangnza sikap maupun sifat negatif dari siswa maupun lingkungan pembelajaran lainnya
  • 46. 2. Perhatian Selalu mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas, lingkungan maupun segala sesuatu yang muncul. Perhatian merupakan salah satu bentuk keterampilan dan kebiasaan zang harus dimiliki oleh guru.
  • 47. b. Refrensif Keterampilan refrensif tidak diartikan sebagai tindakan kekerasan seperti halnya penanganan dalam gangguan keamanan. Keterampilan refrensif sebagai salah satu unsur dari keterampilan pengelolaan kelas
  • 48. c. Modifikasi tingkah laku • Modifikasi tingkah laku yaitu bahwa setiap tingkah laku dapat diamati. Oleh karena itu bagaimana dengan tingkah laku yang muncul dengan positif, guru memberi respon positif agar kebiasaan baik itu lebih kuat dan dapat dipelihara. Pengelolaan kelompok, untuk menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara kolaborasi dan mengikutsertakan beberapa komponen atau unsur yang terkait. Diagnisis yaitu suatu keterampilan untuk mencari unsur-unsur yang akan menjadi penyebab gangguan maupun unsur-unsur yang menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaran
  • 49.  Keberhasilan guru mengajar di kelas tidak cukup bila hanya berbekal pada pengetahuan tentang kurikulum, metode mengajar, media pengajaran, dan wawasan tentang materi yang akan disampaikan kepada anak didik.  Guru harus menguasai kiat manajemen kelas. Guru hendaknya dapat menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang menguntungkan bagi anak didik supaya tumbuh iklim pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).
  • 50.  Hampir seluruh hasil survei mengenai keefektifan guru ( teacher effectiveness ) melaporkan bahwa keterampilan manajemen kelas menentukan keberhasilan proses belajar siswa atau peringkat yang dicapainya. Dengan demikian keterampilan manajemen kelas sangat krusial dan fudemental dalam mendukung proses pembelajaran.  Guru – guru yang rendah keterampilannya dalam bidang manajemen kelas, barangkali tidak dapat menyelesaikan banyak hal yang menjadi tugas pokoknya. Pendapat ini dikemukakan oleh Brophy dan Evertson dalam Learning from Teaching, tahun 1976.
  • 51.  Menurut beberapa pendapat yang dapat saya simpulkan konsep manajemen kelas lebih luas dari pada sebatas menciptakan iklim untuk menegakkan disiplin siswa.  Konsep manajemen kelas mencakup segala hal, yaitu guru harus merangsang keterlibatan dan kerjasama siswa di dalam keseluruhan aktivitas kelas dan menata lingkungan kerja menjadi lebih produktif lagi bagi proses pendidikan dan pembelajaran.
  • 52.  Guru yang melaksanakan manajemen kelas sebagai proses pemapanan dan pemeliharaan ( establishing and maintaining ) lingkungan belajar yang efektif cendrung lebih sukses dari pada guru – guru yang memposisikan atau memerankan diri sebagai figure otoritas atau penegak disiplin ( authority figures or disciplinarians ) belaka. Kinerja manajemen kelas yang efektif memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi diri dan internalisasi control diri pada kalangan siswa.
  • 53. Keseharian tugas dinasnya bahwa siswa paling banyak berhubungan dengan guru dan demikian juga sebaliknya merupakan perwajahan sekolah yang dapat dilihat dengan mata telanjang.  Tugas kesehariannya, guru berhadapan dengan siswa yang berbadan tinggi, sedang atau rendah prestasi akademiknya. Guru juga berhadapan dengan siswa yang baik – baik, santun arogan, cuek, pengganggu bahkan kuat, sedang atau lemah fisiknya.
  • 54.  Belum lagi keragaman tersebut dilihat dari perspektif social, ekonomi, kultur, kebiasaan, agama, kepedulian dan derajat kohensifitasnya dan lain sebagainya.  Siswa yang bermasalah biasanya menjadi beban si guru dalam mengajar di kelas dan merupakan kepedulian tindakan yang menjadi beban dari tugas si guru.  Bentuk kenakalan dan prilaku menyimpang para siswa beragam, dari permasalah sampah,berisik dikelas, mencuri, berkelahi, bolos, pecandu narkoba, dan tidak disiplin dalam belajar.
  • 55. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SISWA BERPRILAKU BURUK Faktor sosial, ekonomi, kultural, agama, jenis kelamin, ras, tempat tinggal, perbedaan potensial kognitif, kesehatan, kebiasaan hidup dan lain – lain. Faktor yang lain adalah penyebabnya yaitu sekolah sendiri.
  • 56. KEGIATAN PEMBELAJARAN TIDAK KONDUSIF Sekolah lebih dekat dengan tempat keramaian,  Bangunan yang sudah terlalu tua,  Ruang kelas yangmengundang gerah, disiplin Guru yang tidak memadai, Manajemen sekolah yang buruk,  Terlalu banyak pungutan dan lain sebagainya.
  • 57. Ini berarti ada tantangan serius bagi sekolah. Kedua, menetapkan tata aturan dan prosedur disiplin yang jelas dan standar, serta mengikat semua anak didik. Ketiga, melembagakan dan memberi keteladanan mengenai norma – norma etik yang menjadi pemandu hubungan antar subjek di lingkungan sekolah.
  • 58.
  • 59. Thank You Kingsoft Office Make Presentation much more fun