1. Sinopsis : Al Qur’an Hadits untuk SMP/MTs. Muhammadiyah Kelas IX Semester 2
KETELADANAN NABI (Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 21)
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.
A. Isi kandungan surat Al Ahzab ayat 21
1. Allah Ta’ala memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar meneladani
perilaku Nabi Muhammad Shollallahu’alaihi wasallam, karena beliau adalah teladan
yang sempurna, yaitu melakukan atau menerapkan cara hidup, sikap dan tingkah laku
Nabi Muhammad Shollallahu’alaihi wasallam yang tertuang dalam hadits-haditsnya
yang shohih serta dalam sunnah yang beliau selalu ajarkan semasa hidupnya, dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Orang yang selalu meneladani perilaku Nabi Muhammad, mengikuti sunnahnya tanpa
rasa keberatan dan mencintai apa yang diperintahkannya akan mendapat limpahan
rahmat di dunia dan di akhirat serta ampunan Allah Ta’ala. Mereka termasuk orang-
orang yang mengharap ridho Allah baik di dunia maupn akhirat
B. Hikayat dan Hikmah
Dari ayat di atas, kita dapat mengambil hikmahnya, yaitu Rosulullah adalah orang yang
paling mulia akhlaknya di dunia. Beliau telah mengajarkan kepada umatnya akhlak-
akhlak yang terpuji, sejak akan tidur sampai tidur kembali. Maka wajib bagi kita untuk
ber uswah kepada beliau.
Dalam Bidang Aqidah
Rosulullah shollallahu’alaihi wasallam meluruskan aqidah yang menyimpang
dari ajaran tauhid, sehingga orang kembali menyembah Allah, dan tidak
menyekutukanNya. Akan tetapi beliau juga tidak pernah menyerang agama lain,
sebagai bukti ; kaum Yahudi dan Nasrani dapat hidup aman dan tenteram dalam
lingkungan Islam. Namun Islam tidak mengenal kompromi dalam masalah aqidah
dan ibadah. Hal ini terlihat ketikia tokoh Quroisy mengajak berunding dan
kompromi dalam beribadah secara bergiliran, yakni suatu waktu orang kafir
beribadah bersama Nabi, di lain waktu Nabi harus beribadah dan menembah
berhala bersama mereka, maka turunlah surat al Kafirun yang menegaskan
larangan mencampuradukan masalah yang haq dan yang bathil, masalah yang
benar dan yang salah, atau antara yang baik dan yang buruk.
Rosulullah shollallahu’alaihi wasallam melaksanakan dakwah Islam bukan
karena ingin harta, kekayaan, pangkat atau jabatan serta wanita. Beliau
berdakwah hanya ingin menebarkan salam kedamaian, meluruskan keyakinan dan
aqidah untuk menjujung tinggi ajaran Allah ta’ala.
Hal ini dapat dilihat dalam sebuah peristiwa, ketika itu tokoh-tokoh quraisy
mengajukan usul kepada Nabi, bahwa apabila beliau sakit akan dipanggilkan
tabib, jika menginginkan kekayaan, akan diberi harta yang banyak, jika ingin
pangkat dan kedudukan akan dijadikan orang yang terhormat dan jika ingin
wanita cantik, akan diberi wanita yang paling cantik, asalkan Nabi mau
meninggalkan dakwahnya. Usul yang demikian itu tidak diterima oleh Nabi
Muhammad shollallahu’alaihi wasallam, karena semua itu bukan tujuan dalam
berdakwah. Akhirnya mereka mengancam jiwa raga Nabi Muhammad
2. shollallahu’alaihi wasallam melalui pamannya Abu Thalib, agar Nabi
meninggalkan dakwa Islamnya. Rosulullah shollallahu’alaihi wasallam
menjawab dengan penuh hormatt dan keberanian kepada pamannya,”Demi
Allah wahai pamanku, sekalipun mereka sanggup menaruh matahari di tangan
kananku dan bulan di tangan kiriku, aku tidak akan meninggalkan hal ini,
sehingga menang atau hancur karenanya.
Dalam bidang Sosial Kemasyarakatan
Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bermusyawarah dalam masalah –
masalah yang bukan wahyu dan selalu menghargai pendapat para sahabatnya. Hal
ini dapat kita saksikan dalam masalah tawanan perang. Umar berpendapat dengan
tegas, agar tawanan itu dibunuh karena mereka memusuhi Islam. Rosulullah
menampung pendapat itu dan beliau menmgajukan pendapat lain, yakni agar
meraka mengajar tulis baca, setiap orang dari mereka mengajar 10 orang Islam.
Hal ini dilakukan demi kemajuan ilmu pengetahuan, dan pendapat inilah yang
akhirnya disepakati. Apa yang dapat diambil pelajarannya? BahwaRosulullah
selalu menjunjung tinggi kesepakatan atas hasil musyawarah. Beliau tidak
semena-mena menentukan keputusan tanpa melalui musyawarah, padahal hal itu
menyangkut kepentingan orang banyak. Nabi tidak mewntang-mentang sebagai
seorang pemimpin lantas bias seenaknya saja membuat keputusan, meskipun itu
bias saja dilakukan.
Dengan demikian,. Kita sebagai umatnya, sudah sepantasnya untuk mengikuti
perilaku beliau, sudah menghormati keputusan musyawarah terhadap hal-hal yang
menyangkut kepentingan umum. Umat Islam dituntut untuk selalu
mengedepankan nilai-nilai musyawarah ini sebagaimana yang pernah
dicontohkan oleh Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam senantiasa menegakkan keadilan, karena
semua orang dihadapan hukum adalah sama. Contohnya dalam kasus pencurian
yang dilakukan oleh golongan bangsawan zainab al-Mahzumiyah. Pada suatu saat
ia diketahui mencuri, kemudian ia meminta bantuan perlindungan kepada Usamah
Bin Zaid agar di tidak mendapat hukuman. Ia beranggapan bahwa dengan
kedudukannya sebagai bangsawan dan punya Usamah bin Zaid sebagai orang yang
dekat dengan Nabi,ia tidak akan kena hukum. Ketika Usamah menyampaikan hal
tersebut pada Nabi, maka Nabi pun menjawab : “Sebenarnya kehancuran umat
sebelum kamu itu adalah, bila orang yang mencuri orang kecil dan rakyat jelata,
mereka menjatuhkan sanksi hukum, namun sebaliknya, jika yang mencuri kaum
bangsawan, maka mereka dibebaskan begitu saja tanpa hukuman. Nabi lalu
berkata : Demi Allah, andaikata anakku Fatimah Binti Muhammad mencuri pasti
aku akan potong tangannya.
Demikianlah, Nabi Muhammad tidak pernah pilih kasih dalam menghukum
seseorang, jika memang betul—betul bersalah hukum harus ditegakkan demi
keadilan.
Nabi Muhammad penyayang terhadap keluarga. Contohnya ketika beliau sujud
Husain pernah menaiki punggung beliau, maka Rasulullah sholallahu ‘alaihi
wasallam sujud begitu lama sampai husin turun dari punggungnya dan beliau juga
tidak memarahi Husain.
Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam sangat memperhatikan kebersihan
dan kesehatan, hal ini dapat dilihat dengan diwajibkannya kita menjaga kebersihan
dan kesehatan baik jasmani maupun rohani.
3. LARANGAN MINUM MINUMAN KERAS (Al qur’an surat Al Maidah ayat 90-91)
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
A. ISI KANDUNGAN SURAH AL MAIDAH AYAT 90-91.
Allah mensejajarkan dosa minuman keras dan permainan judi dengan menyembah
berhala. Hal tersebut dikarenakan menyembah berhala termasuk menyekutukan
Allah dan termasuk dosa besar maka, berjudi dan minum minuman keras
termasuk golongan dosa besar.
Allah memberikan predikat pada kedua perbuatan tersebut dengan najis atau
kotor. Dalam ayat ini pengertiannya adalah sangat menjijikkan.
Berjudi dan minum minumak keras termasuk perbuatan setan, karena selamanya
perbuatan setan adalah jahat dan berdosa.
Allah member penekanan bahwa melakukan perbuatan tersebut berarti telah
memulai kehancuran dan kerugian di dunia dan akhirat sebaliknya, menjauhi
perbuatan tersebut merupakan kunci keberhasilan.
Allah menyebutkan bahwa khamer itu terlarang hal ini dikarenakan:
1. Minum minuman keras dapat memulai permusuhan yang berujung
pembunuhan.
2. Penghalang dari mengingat Allah dan shalat.
3. Minuman keras merusak jasmani dan rohani.
LARANGAN MENIKAH DENGAN ORANG MUSYRIK (SURAH AL BAQARAH
AYAT 221)
Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia
menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-
wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik
dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang
Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.
4. ISI KANDUNGAN SURAH AL BAQARAH AYAT 221.
1. Allah melarang kepada laki-laki mukmin menikah dengan wanita musyrik , begitu pula
sebaliknya, wanita mukminah dilarang menikahi laki-laki yang musyrik, meskipun
tampan dan kaya.
2. Allah memberikan solusi bahwa menikah dengan budak yang beriman lebih baik
daripada menikah dengan wanita musyrik. Karena dengan menikah dengan orang
musyrik akan membawa kita ke neraka.
3. Kita dituntut untuk selalu istiqomah, tetap berpegang teguh pada syari’at dan ajaran
Islam, meskipun godaan dating sebagaiman ayat di atas yaitu wanita atau laki-laki
musyrik yang kaya atau cantik.
HIKAYAT
Di zaman Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam terdapat suatu karakteristik yang
berkembang dalam masyarakat Yahudi,yakni mereka gemar memakai pakaian berwarna
kuning. Bahkan semua syiar Yahudi selalu didominasi symbol-simbol berwarna kuning. Dan
warna tersebut seolah-olah sudah menjadi identitas mereka.
Suatu hari , seorang sahabat Nabi bernama Abdullah bin Amir mengenakan pakaian baru
yang juga berwarna kuning. Ia bangga dengan pakaian barunya itu. Ketika Rasulullah
melihat sahabatnya berpakaian kuning ia langsung bertanya retoris. “apakah ibumu
menyuruhmu berpakaian seperti itu?”
Mendengar pertanyaan bernada sinis tadi Abdullah menyadari adanya ketidaksukaan dari
Nabi. Abdullah merasa bersalah lalau berkata,” Kalau begitu biarkan saya melepas,
mencuci, dan menyimpan baju ini”
“Tidak bakar saja,” timpal Rasullullah
Pada kesempatan lain Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada para
sahabatnya,” Janganlah kamu menjadi ima’ah”
Para sahabat bertanya “ Apa yang dimaksud ima’ah ya Rasulullah ?”
Bekau menjawab ,” Yakni mereka yang tidak mempunyai pendirian ,maslahan sampai
berkata,saya bagaimana masyarakat saja. Jika masyarakat menganggap baik , maka bagi
saya baik,. Dan jika masyarakat menilai buruk maka bagi saya buruk. Trguhkanlah diri
kalian. Jika masyarakat baik, maka ikutilah kebaikan itu, namun jika masyarakat bertingkah
buruk maka jauhilah kebiasan buruk itu.
5. HADITS TENTANG BID’AH
Dari „Aisyah ra, berkata Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda : siapa yang
membuat – buat dalam urusan kami ini (ibadah) , maka perbutan itu tidak diterima (HR.
Bukhori)
Dari ‘Aisyah ra. berkata Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda : Siapa yang
melakukan sesuatu yang bukan perintah kami maka amalan tersebut tertolak. (HR. Muslim)
ISI KANDUNGAN HADITS TENTANG BID’AH
1. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam telah berpesan bahwa bahwa pekerjaan yang
paling buruk adalah pekerjaan yang mengada – ada. Maksudnya melakukan pekerjaan
(ibadah) yang tidak pernah dlakukan Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.
2. Perbuatan mengada-ada dalam hal ibadah ini disebut bid’ah. Bid’ah merupakan
perbuatan buruk yang menyesatkan.
HADITS TENTANG LARANGAN MINUMAN KERAS.
Dari Ibnu Umar ra.,bahwasanya Nabi Muhammad sholallahu „alaihi wasallam bersabda :
“Tiap-tiap yang memabukkan itu adalah khamer, dan tiap-tiap yang memabukkan itu haram”
(HR. Muslim)
6. ISI KANDUNGAN HADITS TENTANG LARANGAN MINUMAN KERAS.
1. Rasullulah menegaskan bahwa semua hal yang memabukkan termasuk wiski, alcohol,
anggur,sake,bir, dan lain-lain yang memabukkan adalah haram.
2. Peminum minuman keras akan menjadi orang yang benar-benar beriman apabila
bertaubat atas segala dosanya dan menghentikan perbuatannya diikuti dengan niat untuk
tidak mengulanginya lagi.
3. Berikut ini unsur-unsur taubat agar taubatnya diterima oleh Allah Ta’ala :
a) Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan
b) Menghentikan sepenuhnya perbuatan dosa tersebut.
c) Mengganti perbuatan dosa dengan perbuatan yang baik.