SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
Mencari Pemimpin
untuk Masa Depan Jakarta
    Oleh Musni Umar, Ph.D
Pengantar
Jakarta adalah miniatur Indonesia. Semua suku
bangsa dan budaya yang ada di seluruh
Indonesia, ada di Jakarta. Sesuai dengan jumlah
penduduk terbesar di Indonesia, yang ditempati
suku Jawa, maka di DKI Jakarta penduduk terbesar
pertama ditempati suku Jawa, kemudian suku
Sunda, dan berbagai etnis lainnya yang
berjumlahnya sekitar 300 suku bangsa, dengan
budaya yang berbeda dan bahasa yang beraneka
ragam dan tidak saling memahami maknanya.
Jakarta Miniatur Indonesia
Walaupun begitu, bangsa Indonesia dan lebih khusus lagi
penduduk DKI, patut bersyukur karena memiliki bahasa
nasional yaitu bahasa Indonesia, yang berhasil
mempersatukan seluruh suku bangsa Indonesia dan
penduduk DKI dengan bahasa yang satu yaitu bahasa
Indonesia.
Keunikan Indonesia khususnya DKI Jakarta,
sekalipun mayoritas penduduknya suku Jawa dan penduduk
asli adalah Betawi, tetapi yang dipergunakan bahasa resmi
adalah bahasa Indonesia yang diadopsi dari bahasa
Melayu. Melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, para
pemuda tokoh pejuang membuat ikar, satu bangsa bangsa
Indonesia, satu tanah air tanah air Indonesia, satu bahasa
bahasa Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus
1945, yang diucapkan di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, telah
mengukuhkan ikrar para pemuda tokoh pejuang, kemudian
dijadikan landasan bangsa Indonesia dalam membentuk,
membina, dan membangun Indonesia khususnya DKI Jakarta
sampai saat ini.
Jakarta Kawasan Unik
Budaya dan Agama Menentukan
Dalam pembangunan bangsa Indonesia termasuk dalam
pemilukada DKI sebagai pengamalan demokrasi, masalah budaya
dan agama sangat menentukan. Siapa yang menguasai budaya
dan agama akan berperan dan dominan dalam menentukan arah
pemilukada DKI dan pembangunan DKI selanjutnya.

Akan tetapi, di DKI Jakarta, walaupun mayoritas penduduknya
Muslim, tetapi budaya politiknya sangat beragam sehingga
perpolitikan di DKI sangat dinamis dan mudah berubah.
Oleh karena itu, kalau kita membicarakan tentang kepemimpinan
masa depan di Jakarta, maka tidak bisa mengesampingkan
peranan agama yang dianut mayoritas penduduk DKI
Jakarta. Akan tetapi, kelemahannya belum terinternalisasi ke
dalam budaya politik karena masih adanya pemilahan budaya
politik abangan dan santri
Masjid Istiqlal Jakarta
Gereja Katedral Jakarta
Sebagai perbandingan dan gambaran, dalam pemilukada
diberbagai daerah di Indonesia terutama di era Orde
Reformasi, sangat jelas dan menonjol peranan etnis dan
agama. Di Solo misalnya, walaupun penduduknya mayoritas
beragama Islam, tetapi karena budaya yang dominan di
daerah itu adalah budaya abangan, maka yang selalu tampil
memenangkan pemilukada di era Orde Reformasi
adalah Walikota Surakarta dari kalangan abangan.
Selain itu, karena dalam demokrasi yang berlaku adalah one
man one foot, maka walaupun mayoritas penduduknya
adalah Muslim, tetapi karena banyak pasangan calon dari
Muslim, maka yang memenangkan pemilukada
Surakarta adalah calon dari kalangan abangan yang
berpasangan dengan calon yang beragama katolik. Ini terjadi
karena walaupun mereka minoritas tetapi bersatu, sehingga
sukses memenangkan pemilukada di Surakarta yang calonnya
dari kalangan mereka hanya satu pasangan. Begitu juga di
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Mempersiapkan Diri
Pemimpin dalam sistem demokrasi, bukan berdasarkan
keturunan. Setiap warga negara Indonesia, berhak memilih
dan dipilih. Konsekuensinya, setiap orang mempunyai
kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin.

Oleh karena itu, setiap WNI harus mempersiapkan
diri. Menurut saya, para bakal calon Gubernur/Wakil
Gubernur DKI secara sadar atau kebetulan telah
mempersiapkan diri menjadi pemimpin. Pertama, para bakal
calon Gubernur/Wakil Gubernur memiliki pendidikan yang
baik. Sejak kecil telah belajar serius mulai di tingkat sekolah
dasar atau sederat sampai Universitas. Bahkan terdapat calon
Gubernur/wakil Gubernur yang menyandang pendidikan Ph.D
(Doctor of Philosophy).
Para Calon Pemimpin DKI
Ketiga, menjadi pemimpin atau anggota partai politilk. Para
bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur, walaupun ada yang
tidak menggunakan kendaraan partai politik untuk berlaga
dalam pemilukada DKI, tetapi pernah bersinggungan dengan
dunia politik atau partai politik. Dalam demokrasi, partai
politilk merupakan instrumen demokrasi, sehingga dapat
dikatakan tidak ada pemilukada sebagai pengamalan
demokrasi tanpa partai politik. Di era Orde Reformasi, partai
politik belum ideal karena belum sepenuhnya menjalankan
fungsi kepartaian karena baru sebagai sarana rekrutmen
calon pemimpin bangsa dan belum melakukan pembinaan
masyarakat supaya mengetahui hak-hak politiknya dan
berbagai kewajiban yang harus diemban.
Walaupun begitu, partai-partai politik telah berperan
menyajikan bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI dari
kader partai yang terbaik. Mereka adalah para pemimpin
yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Ini harus disyukuri
atas peran dan jasa baik dari partai-partai politik dalam
pemilukada DKI Jakarta.
Jalan Menjadi Pemimpin
Jalan menjadi pemimpin di DKI bisa beragam. Pertama,
menjadi usahawan dan Walikota. Karir diawali dari kegiatan
usaha, kemudian di era Orde Reformasi terjun ke dunia politik
menjadi kader partai dan kemudian berlaga dalam
pemilukada dan terpilih menjadi Walikota. Pada masa Orde
Baru sebagai perbandingan, ada pemimpin usaha yang
menapaki jalan seperti itu, seperti Abdul Latief, pendiri dan
pemimpin Pasaraya, yang dianggap berhasil dalam
menjalankan bisnis kemudian dilantik menjadi menteri. Di
masa Orde Reformasi, banyak pengusaha yang tampil
menjadi pemimpin di daerah sebagai Bupati/Wakil Bupati,
Walikota/Wakil Walikota, Gubernur/Wakil Gubernur, Menteri,
sampai Wakil Presiden seperti Jusuf Kalla, Fahmi Idris, Fadel
Muhammad, dan lain-lain
Jalan Menjadi Pemimpin: Usahawan
Kedua, menjadi birokrat dan ilmuan. Diantara bakal calon Gubernur/Wakil
Gubernur DKI, terdapat bakal calon yang merintis karir yang memulai dari
birokrat kemudian melanjutkan studi Ph.D (ilmuan) dan kemudian menjadi
birokrat dan menapaki tangga menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur. Juga
ada yang menjalani karir politik setelah menjadi birokrat lalu menjadi Bupati
dan terus menjadi Gubernur. Di era Orde Reformasi, cukup banyak tokoh
yang menjalani karir dari birokrat kemudian terjun ke dunia politik.
Sebaliknya, di era Orde Baru, banyak ilmuan yang menjadi menteri yang
pada umumnya ekonom seperti Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, Emil
Salim, Subroto dan lain-lain. Di era Orde Reformasi, ilmuan yang direkrut
menjadi Menteri seperti Rokhmin Dahuri, Soleh Solahuddin dan lain-lain.
Dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua yang dipimpin Presiden SBY ada
menteri yang latar belakangnya dari ilmuan seperti Prof. Dr.
Muhammad Nuh, mantan Rektor ITS.
Ketiga, aktivis sosial, ilmuan dan politisi. Bakal calon Gubernur/Wakil
Gubernur DKI, terdapat bakal calon dari latar belakang seperti itu. Partai
politik yang mencalonkannya, melihat sosok kader yang dicalonkan bisa
meraih dukungan publik DKI untuk menduduki DKI 1. Bakal calon Wakil
Gubernurnya direkrut dari partai lain dengan harapan bisa meraih dukungan
publik karena memiliki kepakaran yang berbeda, sehingga dapat menjadi
dream team untuk membangun Jakarta yang maju, sejahtera dan makmur.
Jalan Menjadi Pemimpin: Birokrat
Jalan Menjadi Pemimpin: Ilmuan
          dan Politisi
Jalan Menjadi Pemimpin: TNI
Keempat, mantan TNI yang terkenal disiplin tampil menjadi bakal
calon Gubernur dengan menggait tokoh mudah yang menjadi
pemimpin pemuda di DKI. Pasangan calon memilih jalan lain yaitu
jalur independen yang sama sekali tidak didukung partai politik.
Apakah calon ini bisa meraih dukungan publik DKI, pemilukada DKI
11 Juli 2012 bisa memberi jawaban.
Kelima, ilmuan dan tokoh masyarakat. Dalam pemilukada DKI
terdapat pula tokoh yang lebih dikenal sebagai ilmuan yang kritis,
yang menggait wakilnya dari tokoh masyarakat yang mantan
anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Pasangan ini memilih
jalur independen untuk menjadi calon Gubernur/Wakil Gubernur
DKI. Akan tetapi sebagai gambaran, Sugeng Sarjadi Sindicate
pernah merilis hasil survei mereka yang menyebutkan bahwa
masyarakat DKI sekitar 48 persen akan memilih pasangan calon
Gubernur/Wakil Gubernur dari kalangan independen. Apakah
calon independen ini bisa meraih dukungan pemilih DKI secara
masif sesuai hasil survei tersebut, pemilukada DKI 11 Juli 2012
akan memberi jawaban
Mencari Pemimpin di DKI
Pemilukada adalah sarana demokrasi, di mana rakyat DKI setiap lima tahun
sekali diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memilih Gubernur/Wakil
Gubernur DKI Jakarta untuk memimpin DKI lima tahun berikutnya.
Sebagai sosiolog dan warga DKI saya bersyukur karena para bakal calon
Gubernur/Wakil Gubernur DKI periode 2012-2017 adalah para kader bangsa
yang terbaik. Adanya enam bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI dari
kalangan independen sebanyak dua pasang calon, dan empat bakal calon
Gubernur/Wakil Gubernur DKI yang dicalonkan partai-partai politik, maka
masyarakat DKI mempunyai banyak pilihan, sehingga saya optimis tingkat
partisipasi pemilih pada pemilukada 11 Juli 2012 akan meningkat.
Untuk menyukseskan pemilukada DKI, maka strateginya, pertama, semua
peserta seminar harus berpartisipasi secara aktif untuk memberi
penyadaran supaya warga DKI yang menjadi pemilih supaya menggunakan
hak pilihnya dengan baik.
Kedua, semua harus mengkampanyekan dan menyadarkan masyarakat yang
menjadi pemilih supaya tidak terlibat dalam politik uang dengan menerima
sogok untuk memilih salah satu pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur
DKI.
Jalan Menjadi Pemimpin
Ketiga, para pemilih harus dipandu supaya tidak salah memilih. Oleh
karena para peserta seminar adalah para kader dan tokoh, maka
sebaiknya turut ambil bahagian yang konstruktif untuk menjaga
keamanan pemilukada DKI, sehingga berlangsung aman dan damai.
 Masa kepemimpinan Gubernur DKI selama lima tahun masih terasa
sangat singkat jika dilihat tingginya dinamika politik masyarakat
Jakarta, banyaknya permasalahan di DKI dan nasional yang
berhimpitan, dan tidak mudahnya menjalankan pemerintahan di era
Orde Reformasi, karena semua kebijakan pembangunan yang sudah
diputuskan dan harus dijalankan, terlebih dahulu
harus dimusyawarahkan dengan masyarakat yang terkena langsung
atau tidak langsung dampak dari pembangunan.
Maka logika sehat dapat dipahami jika pembangunan tidak secepat
yang diharapkan oleh masyarakat Jakarta untuk menuntaskan
masalah besar yang dihadapi seperti macet, banjir dan masalah sosial
lainnya. Oleh karena itu, sebagai sosiolog saya bisa faham dan
mengerti jika masih banyak masyarakat DKI yang menginginkan Fauzi
Bowo untuk melanjutkan kepemimpinannya lima tahun mendatang
supaya bisa menuntaskan pembangunan di DKI Jakarta dengan
khusnul khatimah (akhir yang baik), yang menjadi tempat beliau
lahir, besar dan insya Allah mengakhiri hidupnya.
Gunakan Hak Pilih
Rakyat Dipandu dalam Memilih
Kesimpulan
Untuk menjadi pemimpin di DKI "banyak jalan ke Roma.
"If there is a will there is a way," di mana ada kemauan
disitu ada jalan.
Oleh karena itu, kita semua harus menancapkan
harapan setinggi bintang dan berusaha
mewujudkannya supaya Gubernur/Wakil Gubernur
yang dipilih rakyat Jakarta adalah yang terbaik untuk
kelangsungan dan peningkatan pembangunan Jakarta
di masa depan.
Masa depan pembangunan di DKI Jakarta, sangat
ditentukan hasil pemilukada DKI 11 Juli 2012. Masa
depan itu adalah masa kini dan masa lalu. Oleh karena
itu, kita harus berpartisipasi supaya pemilukada DKI
berlangsung aman, damai, tertib dan tidak ada politik
uang.
Demi Masyarakata DKI
Hasil pemilukada DKI akan memberi warna dan corak dalam pemilu
parlemen dan pemilu Presiden/wakil Presiden 2014. Oleh karena itu, para
calon Gubernur/Wakil Gubernur yang dicalonkan partai-partai politik akan
bekerja sekeras-kerasnya untuk merebut dukungan publik DKI supaya
memenangkan pemilukada DKI 11 Juli 2012.
Kepemimpinan Fauzi Bowo selama lima tahun di DKI, disamping
kelebihannya, masih banyak kekurangannya. Rakyat DKI yang menjadi
pemilih dalam pemilukada akan menjadi hakim untuk memutus, apakah
Fauzi Bowo yang mencalonkan kembali untuk periode kedua, masih diberi
kesempatan untuk melanjutkan kepemimpinannya di DKI sehingga berakhir
dua periode dengan khusnul khatimah (akhir yang baik) atau
sebaliknya. Masyarakat DKI yang sudah amat dewasa dan cerdas, bisa
menentukan yang terbaik untuk masa depan pembangunan di DKI.
_______________
* Drs. Musni Umar, SH, M.Si, menyelesaikan Ph.D pada Fakultas Sains
Sosial dan Kemanusiaan Univ. Kebangsaan Malaysia (UKM). Kini menjadi
peneliti, Direktur Eksekutif Institute for Social Empowerment and
democracy (INSED), pengajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Nasional (Unas) Jakarta.
* Makalah singkat ini dipersiapkan untuk dipresentasikan dalam seminar
yang bertajuk "Strategi Politik Mencari Kepemimpinan untuk Masa Depan
Jakarta," pada 8 Mei 2012 di Hotel Tjokro, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Mencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta

Contenu connexe

Tendances

buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13
ifutureleaders
 
Nasionalisme gol iii-part i
Nasionalisme gol iii-part iNasionalisme gol iii-part i
Nasionalisme gol iii-part i
hadiarnowo
 
Ting 5 bab 7 sistem pemerintahan dan pentadbiran negara malaysia
Ting 5 bab 7 sistem pemerintahan dan pentadbiran negara malaysiaTing 5 bab 7 sistem pemerintahan dan pentadbiran negara malaysia
Ting 5 bab 7 sistem pemerintahan dan pentadbiran negara malaysia
Jamuna Selladurai
 
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam PilegMenjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
sipri jemalur
 
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
IAIN syekh Nurjati Cirebon
 

Tendances (14)

buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
 
Kelompok 2 pkn demokrasi
Kelompok 2 pkn demokrasiKelompok 2 pkn demokrasi
Kelompok 2 pkn demokrasi
 
Contoh soal pkn
Contoh soal pknContoh soal pkn
Contoh soal pkn
 
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
 
Nasionalisme gol iii-part i
Nasionalisme gol iii-part iNasionalisme gol iii-part i
Nasionalisme gol iii-part i
 
Ting 5 bab 7 sistem pemerintahan dan pentadbiran negara malaysia
Ting 5 bab 7 sistem pemerintahan dan pentadbiran negara malaysiaTing 5 bab 7 sistem pemerintahan dan pentadbiran negara malaysia
Ting 5 bab 7 sistem pemerintahan dan pentadbiran negara malaysia
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
 
Musni Umar: Satpol PP Bangun Cinta dan Empati, Hilangkan Citra Negatif di Mas...
Musni Umar: Satpol PP Bangun Cinta dan Empati, Hilangkan Citra Negatif di Mas...Musni Umar: Satpol PP Bangun Cinta dan Empati, Hilangkan Citra Negatif di Mas...
Musni Umar: Satpol PP Bangun Cinta dan Empati, Hilangkan Citra Negatif di Mas...
 
Membangun Citra Positif Satpol PP di Tengah Masyarakat DKI Jakarta2013 1
Membangun Citra Positif Satpol PP di Tengah Masyarakat DKI Jakarta2013 1Membangun Citra Positif Satpol PP di Tengah Masyarakat DKI Jakarta2013 1
Membangun Citra Positif Satpol PP di Tengah Masyarakat DKI Jakarta2013 1
 
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam PilegMenjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
 
M fajri hidayah 042605189 t2_isip4212
M fajri hidayah 042605189 t2_isip4212M fajri hidayah 042605189 t2_isip4212
M fajri hidayah 042605189 t2_isip4212
 
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
 

Similaire à Mencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta

PPT-UEU-Pendidikan-Pancasila-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Pancasila-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Pendidikan-Pancasila-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Pancasila-Pertemuan-8.pptx
anasthasiarosselini
 
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdfUSM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
Tiara4305
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Muhamad Yogi
 
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Muktar Eneste
 
D4 RPL BIDAN_SOAL LATIHAN_UAS PENDD. KWN_23-24_109_MHS.pdf
D4 RPL BIDAN_SOAL LATIHAN_UAS PENDD. KWN_23-24_109_MHS.pdfD4 RPL BIDAN_SOAL LATIHAN_UAS PENDD. KWN_23-24_109_MHS.pdf
D4 RPL BIDAN_SOAL LATIHAN_UAS PENDD. KWN_23-24_109_MHS.pdf
galfin189
 
Materi akidah akhlak dosen pengampu Bapak Iqbal, M.Pd
Materi akidah akhlak dosen pengampu Bapak Iqbal, M.PdMateri akidah akhlak dosen pengampu Bapak Iqbal, M.Pd
Materi akidah akhlak dosen pengampu Bapak Iqbal, M.Pd
haidzarzamany21
 
Partisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik PerempuanPartisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik Perempuan
musniumar
 

Similaire à Mencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta (20)

Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
 
Koran solidaritas edisi 11
Koran solidaritas edisi 11Koran solidaritas edisi 11
Koran solidaritas edisi 11
 
Peranan Masyarakat Dalam Pembangunan DKI
Peranan Masyarakat Dalam Pembangunan DKI Peranan Masyarakat Dalam Pembangunan DKI
Peranan Masyarakat Dalam Pembangunan DKI
 
Demokrasi dalam pemilihan pengurus osis
Demokrasi dalam pemilihan pengurus osisDemokrasi dalam pemilihan pengurus osis
Demokrasi dalam pemilihan pengurus osis
 
PPT-UEU-Pendidikan-Pancasila-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Pancasila-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Pendidikan-Pancasila-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Pendidikan-Pancasila-Pertemuan-8.pptx
 
Partisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik PerempuanPartisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik Perempuan
 
Visi dan Misi PKS Membangun Bangsa.pptx
Visi dan Misi PKS Membangun Bangsa.pptxVisi dan Misi PKS Membangun Bangsa.pptx
Visi dan Misi PKS Membangun Bangsa.pptx
 
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdfUSM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan KebersamaanJokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
 
Pancasila radikalisme uhu kel 1
Pancasila radikalisme uhu kel 1Pancasila radikalisme uhu kel 1
Pancasila radikalisme uhu kel 1
 
Musni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Musni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan KebersamaanMusni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Musni Umar: Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
 
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
 
RANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptx
RANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptxRANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptx
RANGKUMAN KEWARGANEGARAAN.pptx
 
Manajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & AksiManajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & Aksi
 
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRIPeranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
Peranserta Ormas dalam Pembangunan DKI Jakarta dan Menjaga Keutuhan NKRI
 
D4 RPL BIDAN_SOAL LATIHAN_UAS PENDD. KWN_23-24_109_MHS.pdf
D4 RPL BIDAN_SOAL LATIHAN_UAS PENDD. KWN_23-24_109_MHS.pdfD4 RPL BIDAN_SOAL LATIHAN_UAS PENDD. KWN_23-24_109_MHS.pdf
D4 RPL BIDAN_SOAL LATIHAN_UAS PENDD. KWN_23-24_109_MHS.pdf
 
aaaa
aaaaaaaa
aaaa
 
Materi akidah akhlak dosen pengampu Bapak Iqbal, M.Pd
Materi akidah akhlak dosen pengampu Bapak Iqbal, M.PdMateri akidah akhlak dosen pengampu Bapak Iqbal, M.Pd
Materi akidah akhlak dosen pengampu Bapak Iqbal, M.Pd
 
Partisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik PerempuanPartisipasi Politik Perempuan
Partisipasi Politik Perempuan
 

Plus de musniumar

Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
musniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 

Plus de musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 

Mencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta

  • 1. Mencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta Oleh Musni Umar, Ph.D
  • 2. Pengantar Jakarta adalah miniatur Indonesia. Semua suku bangsa dan budaya yang ada di seluruh Indonesia, ada di Jakarta. Sesuai dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yang ditempati suku Jawa, maka di DKI Jakarta penduduk terbesar pertama ditempati suku Jawa, kemudian suku Sunda, dan berbagai etnis lainnya yang berjumlahnya sekitar 300 suku bangsa, dengan budaya yang berbeda dan bahasa yang beraneka ragam dan tidak saling memahami maknanya.
  • 4. Walaupun begitu, bangsa Indonesia dan lebih khusus lagi penduduk DKI, patut bersyukur karena memiliki bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia, yang berhasil mempersatukan seluruh suku bangsa Indonesia dan penduduk DKI dengan bahasa yang satu yaitu bahasa Indonesia. Keunikan Indonesia khususnya DKI Jakarta, sekalipun mayoritas penduduknya suku Jawa dan penduduk asli adalah Betawi, tetapi yang dipergunakan bahasa resmi adalah bahasa Indonesia yang diadopsi dari bahasa Melayu. Melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, para pemuda tokoh pejuang membuat ikar, satu bangsa bangsa Indonesia, satu tanah air tanah air Indonesia, satu bahasa bahasa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, yang diucapkan di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, telah mengukuhkan ikrar para pemuda tokoh pejuang, kemudian dijadikan landasan bangsa Indonesia dalam membentuk, membina, dan membangun Indonesia khususnya DKI Jakarta sampai saat ini.
  • 6. Budaya dan Agama Menentukan Dalam pembangunan bangsa Indonesia termasuk dalam pemilukada DKI sebagai pengamalan demokrasi, masalah budaya dan agama sangat menentukan. Siapa yang menguasai budaya dan agama akan berperan dan dominan dalam menentukan arah pemilukada DKI dan pembangunan DKI selanjutnya. Akan tetapi, di DKI Jakarta, walaupun mayoritas penduduknya Muslim, tetapi budaya politiknya sangat beragam sehingga perpolitikan di DKI sangat dinamis dan mudah berubah. Oleh karena itu, kalau kita membicarakan tentang kepemimpinan masa depan di Jakarta, maka tidak bisa mengesampingkan peranan agama yang dianut mayoritas penduduk DKI Jakarta. Akan tetapi, kelemahannya belum terinternalisasi ke dalam budaya politik karena masih adanya pemilahan budaya politik abangan dan santri
  • 9. Sebagai perbandingan dan gambaran, dalam pemilukada diberbagai daerah di Indonesia terutama di era Orde Reformasi, sangat jelas dan menonjol peranan etnis dan agama. Di Solo misalnya, walaupun penduduknya mayoritas beragama Islam, tetapi karena budaya yang dominan di daerah itu adalah budaya abangan, maka yang selalu tampil memenangkan pemilukada di era Orde Reformasi adalah Walikota Surakarta dari kalangan abangan. Selain itu, karena dalam demokrasi yang berlaku adalah one man one foot, maka walaupun mayoritas penduduknya adalah Muslim, tetapi karena banyak pasangan calon dari Muslim, maka yang memenangkan pemilukada Surakarta adalah calon dari kalangan abangan yang berpasangan dengan calon yang beragama katolik. Ini terjadi karena walaupun mereka minoritas tetapi bersatu, sehingga sukses memenangkan pemilukada di Surakarta yang calonnya dari kalangan mereka hanya satu pasangan. Begitu juga di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
  • 10. Mempersiapkan Diri Pemimpin dalam sistem demokrasi, bukan berdasarkan keturunan. Setiap warga negara Indonesia, berhak memilih dan dipilih. Konsekuensinya, setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin. Oleh karena itu, setiap WNI harus mempersiapkan diri. Menurut saya, para bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI secara sadar atau kebetulan telah mempersiapkan diri menjadi pemimpin. Pertama, para bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur memiliki pendidikan yang baik. Sejak kecil telah belajar serius mulai di tingkat sekolah dasar atau sederat sampai Universitas. Bahkan terdapat calon Gubernur/wakil Gubernur yang menyandang pendidikan Ph.D (Doctor of Philosophy).
  • 12. Ketiga, menjadi pemimpin atau anggota partai politilk. Para bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur, walaupun ada yang tidak menggunakan kendaraan partai politik untuk berlaga dalam pemilukada DKI, tetapi pernah bersinggungan dengan dunia politik atau partai politik. Dalam demokrasi, partai politilk merupakan instrumen demokrasi, sehingga dapat dikatakan tidak ada pemilukada sebagai pengamalan demokrasi tanpa partai politik. Di era Orde Reformasi, partai politik belum ideal karena belum sepenuhnya menjalankan fungsi kepartaian karena baru sebagai sarana rekrutmen calon pemimpin bangsa dan belum melakukan pembinaan masyarakat supaya mengetahui hak-hak politiknya dan berbagai kewajiban yang harus diemban. Walaupun begitu, partai-partai politik telah berperan menyajikan bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI dari kader partai yang terbaik. Mereka adalah para pemimpin yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Ini harus disyukuri atas peran dan jasa baik dari partai-partai politik dalam pemilukada DKI Jakarta.
  • 13. Jalan Menjadi Pemimpin Jalan menjadi pemimpin di DKI bisa beragam. Pertama, menjadi usahawan dan Walikota. Karir diawali dari kegiatan usaha, kemudian di era Orde Reformasi terjun ke dunia politik menjadi kader partai dan kemudian berlaga dalam pemilukada dan terpilih menjadi Walikota. Pada masa Orde Baru sebagai perbandingan, ada pemimpin usaha yang menapaki jalan seperti itu, seperti Abdul Latief, pendiri dan pemimpin Pasaraya, yang dianggap berhasil dalam menjalankan bisnis kemudian dilantik menjadi menteri. Di masa Orde Reformasi, banyak pengusaha yang tampil menjadi pemimpin di daerah sebagai Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota, Gubernur/Wakil Gubernur, Menteri, sampai Wakil Presiden seperti Jusuf Kalla, Fahmi Idris, Fadel Muhammad, dan lain-lain
  • 15. Kedua, menjadi birokrat dan ilmuan. Diantara bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI, terdapat bakal calon yang merintis karir yang memulai dari birokrat kemudian melanjutkan studi Ph.D (ilmuan) dan kemudian menjadi birokrat dan menapaki tangga menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur. Juga ada yang menjalani karir politik setelah menjadi birokrat lalu menjadi Bupati dan terus menjadi Gubernur. Di era Orde Reformasi, cukup banyak tokoh yang menjalani karir dari birokrat kemudian terjun ke dunia politik. Sebaliknya, di era Orde Baru, banyak ilmuan yang menjadi menteri yang pada umumnya ekonom seperti Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, Emil Salim, Subroto dan lain-lain. Di era Orde Reformasi, ilmuan yang direkrut menjadi Menteri seperti Rokhmin Dahuri, Soleh Solahuddin dan lain-lain. Dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua yang dipimpin Presiden SBY ada menteri yang latar belakangnya dari ilmuan seperti Prof. Dr. Muhammad Nuh, mantan Rektor ITS. Ketiga, aktivis sosial, ilmuan dan politisi. Bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI, terdapat bakal calon dari latar belakang seperti itu. Partai politik yang mencalonkannya, melihat sosok kader yang dicalonkan bisa meraih dukungan publik DKI untuk menduduki DKI 1. Bakal calon Wakil Gubernurnya direkrut dari partai lain dengan harapan bisa meraih dukungan publik karena memiliki kepakaran yang berbeda, sehingga dapat menjadi dream team untuk membangun Jakarta yang maju, sejahtera dan makmur.
  • 17. Jalan Menjadi Pemimpin: Ilmuan dan Politisi
  • 19. Keempat, mantan TNI yang terkenal disiplin tampil menjadi bakal calon Gubernur dengan menggait tokoh mudah yang menjadi pemimpin pemuda di DKI. Pasangan calon memilih jalan lain yaitu jalur independen yang sama sekali tidak didukung partai politik. Apakah calon ini bisa meraih dukungan publik DKI, pemilukada DKI 11 Juli 2012 bisa memberi jawaban. Kelima, ilmuan dan tokoh masyarakat. Dalam pemilukada DKI terdapat pula tokoh yang lebih dikenal sebagai ilmuan yang kritis, yang menggait wakilnya dari tokoh masyarakat yang mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Pasangan ini memilih jalur independen untuk menjadi calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI. Akan tetapi sebagai gambaran, Sugeng Sarjadi Sindicate pernah merilis hasil survei mereka yang menyebutkan bahwa masyarakat DKI sekitar 48 persen akan memilih pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur dari kalangan independen. Apakah calon independen ini bisa meraih dukungan pemilih DKI secara masif sesuai hasil survei tersebut, pemilukada DKI 11 Juli 2012 akan memberi jawaban
  • 20. Mencari Pemimpin di DKI Pemilukada adalah sarana demokrasi, di mana rakyat DKI setiap lima tahun sekali diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memilih Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk memimpin DKI lima tahun berikutnya. Sebagai sosiolog dan warga DKI saya bersyukur karena para bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI periode 2012-2017 adalah para kader bangsa yang terbaik. Adanya enam bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI dari kalangan independen sebanyak dua pasang calon, dan empat bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI yang dicalonkan partai-partai politik, maka masyarakat DKI mempunyai banyak pilihan, sehingga saya optimis tingkat partisipasi pemilih pada pemilukada 11 Juli 2012 akan meningkat. Untuk menyukseskan pemilukada DKI, maka strateginya, pertama, semua peserta seminar harus berpartisipasi secara aktif untuk memberi penyadaran supaya warga DKI yang menjadi pemilih supaya menggunakan hak pilihnya dengan baik. Kedua, semua harus mengkampanyekan dan menyadarkan masyarakat yang menjadi pemilih supaya tidak terlibat dalam politik uang dengan menerima sogok untuk memilih salah satu pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI.
  • 22. Ketiga, para pemilih harus dipandu supaya tidak salah memilih. Oleh karena para peserta seminar adalah para kader dan tokoh, maka sebaiknya turut ambil bahagian yang konstruktif untuk menjaga keamanan pemilukada DKI, sehingga berlangsung aman dan damai. Masa kepemimpinan Gubernur DKI selama lima tahun masih terasa sangat singkat jika dilihat tingginya dinamika politik masyarakat Jakarta, banyaknya permasalahan di DKI dan nasional yang berhimpitan, dan tidak mudahnya menjalankan pemerintahan di era Orde Reformasi, karena semua kebijakan pembangunan yang sudah diputuskan dan harus dijalankan, terlebih dahulu harus dimusyawarahkan dengan masyarakat yang terkena langsung atau tidak langsung dampak dari pembangunan. Maka logika sehat dapat dipahami jika pembangunan tidak secepat yang diharapkan oleh masyarakat Jakarta untuk menuntaskan masalah besar yang dihadapi seperti macet, banjir dan masalah sosial lainnya. Oleh karena itu, sebagai sosiolog saya bisa faham dan mengerti jika masih banyak masyarakat DKI yang menginginkan Fauzi Bowo untuk melanjutkan kepemimpinannya lima tahun mendatang supaya bisa menuntaskan pembangunan di DKI Jakarta dengan khusnul khatimah (akhir yang baik), yang menjadi tempat beliau lahir, besar dan insya Allah mengakhiri hidupnya.
  • 25. Kesimpulan Untuk menjadi pemimpin di DKI "banyak jalan ke Roma. "If there is a will there is a way," di mana ada kemauan disitu ada jalan. Oleh karena itu, kita semua harus menancapkan harapan setinggi bintang dan berusaha mewujudkannya supaya Gubernur/Wakil Gubernur yang dipilih rakyat Jakarta adalah yang terbaik untuk kelangsungan dan peningkatan pembangunan Jakarta di masa depan. Masa depan pembangunan di DKI Jakarta, sangat ditentukan hasil pemilukada DKI 11 Juli 2012. Masa depan itu adalah masa kini dan masa lalu. Oleh karena itu, kita harus berpartisipasi supaya pemilukada DKI berlangsung aman, damai, tertib dan tidak ada politik uang.
  • 27. Hasil pemilukada DKI akan memberi warna dan corak dalam pemilu parlemen dan pemilu Presiden/wakil Presiden 2014. Oleh karena itu, para calon Gubernur/Wakil Gubernur yang dicalonkan partai-partai politik akan bekerja sekeras-kerasnya untuk merebut dukungan publik DKI supaya memenangkan pemilukada DKI 11 Juli 2012. Kepemimpinan Fauzi Bowo selama lima tahun di DKI, disamping kelebihannya, masih banyak kekurangannya. Rakyat DKI yang menjadi pemilih dalam pemilukada akan menjadi hakim untuk memutus, apakah Fauzi Bowo yang mencalonkan kembali untuk periode kedua, masih diberi kesempatan untuk melanjutkan kepemimpinannya di DKI sehingga berakhir dua periode dengan khusnul khatimah (akhir yang baik) atau sebaliknya. Masyarakat DKI yang sudah amat dewasa dan cerdas, bisa menentukan yang terbaik untuk masa depan pembangunan di DKI. _______________ * Drs. Musni Umar, SH, M.Si, menyelesaikan Ph.D pada Fakultas Sains Sosial dan Kemanusiaan Univ. Kebangsaan Malaysia (UKM). Kini menjadi peneliti, Direktur Eksekutif Institute for Social Empowerment and democracy (INSED), pengajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Nasional (Unas) Jakarta. * Makalah singkat ini dipersiapkan untuk dipresentasikan dalam seminar yang bertajuk "Strategi Politik Mencari Kepemimpinan untuk Masa Depan Jakarta," pada 8 Mei 2012 di Hotel Tjokro, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.