SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  36
Télécharger pour lire hors ligne
IV
                                           KEMENTERIAN
                                           PEKERJAAN UMUM




                         PENYUSUNAN
                                   DETAIL
                              ENGINEERING
                                   DESIGN




Detail Engineering Design



                      DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
DAFTAR ISI


BAB I     PENDAHULUAN                                          IV.01
          I.1 Latar Belakang                                   IV.02
          I.2 Maksud dan Tujuan                                IV.03
          I.3 Lingkup Kegiatan                                 IV.03
          I.4 Keluaran                                         IV.03

BAB II    SYARAT DAN KETENTUAN                                 IV.05
          II.1 Syarat Penentuan Lokasi dan Perencanaan RTH     IV.06
          II.2 Ketentuan RTH                                   IV.07
          II.3 RTH TEMA KHUSUS                                 IV.08

BAB III   PROSES DAN TAHAPAN KEGIATAN                          IV.11
          III.1 Pengumpulan Data                               IV.12
          III.2 Analisis                                       IV.13
          III.3 Perencanaan                                    IV.14
          III.4 Penyusunan Dokumen Konstruksi dan Pelelangan   IV.15
          III.5 Komponen Rencana Anggaran Biaya                IV.16
          III.6 Jadwal Pekerjaan                               IV.17
BAB IV   PELAKSANA KEGIATAN                                  IV.19
         IV.1 Tenaga Ahli                                    IV.20
         IV.2 Mekanisme Kerja                                IV.21

BAB V    LAMPIRAN : CONTOH DED
         (TAMAN KOTA SIPIROK - KABUPATEN TAPANULI SELATAN)   IV.25
         V.1 Daftar Gambar                                   IV.26
         V.2 Site Plan                                       IV.27
         V.3 Gambar Tampak Potongan                          IV.28
         V.4 Gambar Detail Teknis                            IV.28
         V.5 Gambar Detail Konstruksi                        IV.29
         V.6 Gambar Detail Penanaman                         IV.30
         V.7 Gambar Simulasi3D                               IV.31
BAB I
PENDAHULUAN




          IV.01
I.1 LATAR BELAKANG
        Pengembangan Kota Hijau di Indonesia
        memerlukan gerak bersama seluruh unsur
        pemangku kepentingan kota. Pada tahun
        2011, Direktorat Jenderal Penataan Ruang
        Kementerian Pekerjaan Umum memprakarsai
        Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH.
        P2KH diawali dengan penggalangan prakarsa
        dan komitmen kabupaten kabupaten/kota
        untuk mewujudkan Kota Hijau melalui
        perumusan local action plan atau rencana
        aksi kota hijau (RAKH).

        Salah satu atribut yang menjadi fokus di dalam
        RAKH adalah terkait “Green Open Space”
        yakni berupa peningkatan kualitas dan
        kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) sesuai
        dengan karakteristik Kabupaten/kota. Hal ini
        tentunya sejalan dengan tujuan dari P2KH
        yaitu meningkatkan kualitas ruang kota
        khususnya melalui perwujudan RTH 30%
        sekaligus implementasi RTRW
        Kota/Kabupaten.

        Untuk menindaklanjuti rencana aksi yang
        telah disepakati oleh pemerintah
        Kabupaten/Kota tersebut, maka di tahun 2012
        ini pemerintah melaksanakan kegiatan
        penyusunan DED (Detail Engineering Design)
        RTH Perkotaan. Kegiatan ini merupakan
        turunan dari masterplan RTH Perkotaan dan
        ditujukan untuk memberikan panduan dalam
        perencanaan RTH perkotaan.


IV.02                                                02
d. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN                                              garis besar).
                                                                e. Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk
A. MAKSUD                                                          rancangan detail untuk dokumen pelelangan.
Kegiatan Penyusunan DED dimaksudkan sebagai salah              3) Kegiatan Pekerjaan Dokumen Lelang :
satu upaya mendorong terwujudnya kota hijau melalui              a. Petunjuk Pelelangan.
peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau           b. Persyaratan teknis.
(RTH) yang sesuai dengan karakteristik Kota dalam                c. Gambar rancangan detail arsitektur landscape.
rangka implementasi RTRW Kota/Kabupaten amanat UU                d. Rencana Kerja dan Syarat.
No. 26/ 2007 tentang Penataan Ruang pasal 29 ayat (2).           e. Rincian Volume pekerjaan dan rencana anggaran
                                                                     biaya pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate)
B. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah menyusun Detail Engineering
Design (DED) RTH sebagai acuan bagi pelaksana                    I.4 KELUARAN
konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi
serta mengawal proses terkait penyelenggaraan                 1. Dokumen DED yang meliputi :
konstruksi implementasi pengembangan RTH.
                                                                 a.Laporan perencanaan arsitektur lansekap
                                                                   lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang
                                                                   bisa dipertanggungjawabkan.
I.3 RUANG LINGKUP                                                b.Gambar-Gambar Rancangan Teknis, yang
                                                                   terdiri dari : Rencana Lansekap (Site Plan),
1) Kegiatan Pekerjaan Pra Rancangan
  a. Gambar pra-rancangan arsitektur lanskap yang
                                                                   Rencana Tata Hijau (Planting Plan), Detail
     meliputi : siteplan, tampak, potongan, jaringanM/E.           Rancangan Lansekap Lainnya
  b. Garis besar persyaratan teknis (outline specification)      c.Gambar DED terutama untuk menjelaskan
  c. Perkiraan biaya pembangunan (preliminary cost                 softscape dan hardscape (skala 1:200, 1:100,
     estimate)                                                     1:50)
                                                                 d.Gambar rancang teknis softscape dan
2) Kegiatan Pekerjaan Pengembangan Rancangan.                       hardscape lengkap dalam ukuran kertas A3 dan
  a. Gambar Rancangan lansekap dan elemen                           A1
     pendukungnya yang meliputi : siteplan, denah,            2. Dokumen Lelang :
     tampak, potongan, gambar detail dan jaringan                a. Rencana anggaran biaya (RAB/EE),
     utilitas.                                                   b. Rician volume pekerjaan (BQ),
  b. Gambar Rancangan M/E beserta konsep dan
                                                                 c. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
     perhitungannya.
                                                              3. Dokumen pengadaan jasa pemborongan
  c. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap
     dengan Bill of Quantity dan harga satuan pekerjaan.
                                                                 implementasi pengembangan RTH.


                                                                                                        IV.03
IV.04
BAB II
SYARAT DAN
KETENTUAN




             IV.05
II.1. SYARAT PENENTUAN
     L O K A S I D A N
     PERENCANAAN RTH
 Sebelum pelaksanaan perancangan konstruksi,
 setiap Kota/Kabupaten harus menentukan lokasi
 strategis dan signifikan dalam rangka peningkatan
 kuantitas RTH kawasan perkotaan. Kawasan
 Perkotaan yang termasuk dalam cakupan kegiatan
 P2KH adalah ibukota kota/kabupaten sehingga
 akan memberikan dampak optimal terhadap
 perwujudan Kota Hijau secara keseluruhan.


 Syarat Penentuan Lokasi Penambahan RTH :
 - Status lahan milik PEMDA
 - Kemudahan aksesibilitas
 - Kedekatan dengan pusat kegiatan masyarakat
 kota, serta bisa digunakan untuk publik


 Syarat Perencanaan RTH :
 - 1 (satu) lokasi dengan luasan minimal 5000m2
 atau bisa pada (maksimal) 2 (dua) lokasi yang
 dihubungkan dengan koridor penghubung 'hijau'
 misalkan: 2 lokasi, dengan luas 2000m2/lokasi
 dengan koridor penghubung 1000m2 berupa jalur
 pejalan kaki, jalur sepeda, jalur vegetasi, atau
 bentuk lain)
 - Komposisi Ruang Hijau (Softcape) : Perkerasan
 (Hardscape) = Softcape min. 70% : Hardcape
 max.30% berupa material ramah lingkungan (bisa
 dimungkinkan untuk menyerap air)



IV.06
II.2. KETENTUAN RTH
Penyusunan DED RTH Perkotaan diarahkan berbentuk Taman Ramah Lingkungan (Ecopark).

Atribut yang harus tercakup dalam perencanaan Taman Ramah Lingkungan :

1. Green Waste : Sistem Pengolahan dan Penggunaan Material Bekas (Sampah), dalam bentuk :
- pemilahan sampah dengan penggunaan tempat sampah organik-anorganik
- pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan komposter. Kompos digunakan untuk
pemeliharaan taman itu sendiri.
- penggunaan furniture hijau (terbuat dari bahan daur ulang) di dalam taman, seperti untuk bangku
taman, patung, dll.

2. Green Water : Sistem Pengolahan dan Penggunaan Ulang (Daur Ulang) Air, dalam bentuk :
- pembuatan sumur resapan air
- pembuatan kolam penampung air (jika memungkinkan)
- pengolahan atau penggunaan kembali air bekas, misalnya dari air dari toilet untuk penyiraman
tanaman.

3. Green Energy : Sistem Penyedia Sumber Listrik dari Matahari, dengan pemakaian :
- Lampu Surya
- Pohon Surya (penyedia instalasi stop kontak & wi-fi dengan solar panel)

4. Green Building : Naungan sederhana, sebagai sarana pendukung utama taman, dari material ramah
lingkungan dengan penghawaan alami
- Shelter atau Halte Bus
- Gazebo
- Pergola
- Toilet

5. Green Transportation : Sistem Kemudahan & Kenyamanan Aksesibiltas, dalam bentuk :
- Trotoar Tepi Jalan-Taman dan Jalur Pejalan Kaki dalam Taman
- Jalur & Parkir Sepeda
- Halte Bus

6. Green Open Space : Pemilihan Jenis Vegetasi dengan tinggi minimal 3 meter, diameter minimal 5cm,
berupa
- Vegetasi Lokal (Endemik)
- Vegetasi Peneduh (Penyerap Polutan atau Pereduksi Emisi Karbon)
- Vegetasi Pembentuk Iklim Mikro
- Vegetasi Produsen Oksigen
- Vegetasi Penarik Satwa Liar

7. Green Community : Sistem Penggunaan Taman, untuk kegiatan komunitas masyarakat setempat
sehingga taman berfungsi optimal sebagai wadah interaksi sosial



                                                                                                    IV.07
II.3. RTH TEMA KHUSUS
 Jenis RTH lain yang menjadi alternatif utama dalam penyusunan DED RTH adalah Hutan Kota, atau yang
 berfungsi sebagai arboretum (museum hidup untuk flora)

 3.3.2 RTH dengan Tema Khusus

 1.Tema Mitigasi Bencana
 RTH yang termasuk dalam kategori ini antara lain Hutan Mangrove sebagai penahan abrasi pantai dan
 gelombang, RTH penahan longsor, dan RTH penyaring polutan

 2. Tema Perubahan Iklim
 RTH yang difokuskan pada tanaman-tanaman penyerap emisi karbon sehingga dapat mengurangi
 kandungan Co2 di atmosfir

 3.Tema Konservasi
 RTH yang difokuskan untuk mendukung ciri “natural heritage” dari Kota/Kabupaten misalnya melalui
 penanaman flora yang menjadi identitas kota/kabupaten

 4.Tema Keanekaragaman Hayati
 Perencanaan RTH yang ditujukan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati. Sebagai contoh, Hutan
 konservasi bekantan di Tarakan-Kaltim atau RTH yang menjadi persinggahan atau tujuan migrasi burung




IV.08
IV.09
04
IV.10
BAB III
PROSES DAN
TAHAPAN
KEGIATAN



             IV.11
III.1. PENGUMPULAN DATA
 A. Data Primer                                                                           START

 Data Visual




                                                          PLANNING
                                                                                        SURVEY DAN




                                                            ADVIS
   Kegiatan ini berupa pendokumentasian/foto yang                                    PENGUMPULAN DATA

   menunjukkan visualisasi lokasi perencanaan. Data
   visual ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran                                    ANALISIS DAN
                                                                                      KONSEPSI DESAIN
   nyata kondisi eksisting di lapangan terutama




                                                                                                                          LAP ORA N PENDAHULUAN
   mengenai potensi dan masalah yang ada.                                                                 TIDAK
 Data Pengukuran                                                                        ASISTENSI KE
                                                                                           OWNER
                                                                                                          DISETUJUI

   Pengukuran dilakukan pada lokasi perencanaan
   untuk mendapatkan data ukur sebagai dasar                                          SCHEMATIC DESIGN
   penyusunan DED.                                                                                        TIDAK
                                                                                                          DISETUJUI
                                                                                        ASISTENSI KE
                                                                                           OWNER
 B. Data Sekunder
    Pengumpulan data sekunder berupa:
                                                                                        BASIC DESIGN
    a. Peraturan pemda setempat, yang meliputi:
       1) Peraturan yang terkait dengan Penataan Ruang;                                                   TIDAK
                                                                                        ASISTENSI KE      DISETUJUI
          § Peruntukan lahan.                                                              OWNER




                                                            BLOK PLAN
          § KDB (Koefisien dasar bangunan).
          § KDH (Koefisien dasar hijau).




                                                                                                                          LAP. ANTARA
                                                                                        FINAL DESIGN
          § KLB (Koefisien lantai bangunan).
          § KB (Ketinggian bangunan).
                                                                                        ASISTENSI KE      TIDAK
          § Tipe bangunan.                                                                 OWNER          DISETUJUI

          § GSB (garis sepadan bangunan).
       2) Peraturan mengenai persyaratan bangunan




                                                                                                                      KONSEP
                                                                                                                       FINAL
                                                            TPAK, T POB, dan T PKB




                                                                                                                        LAP.
                                                                                     DESIGN DEVELOPMENT
          berupa persyaratan:                                                          / GAMBAR KERJA
          § Disain.
          § Struktur.
          § Instalasi mekanikal/ elektrikal.




                                                                                                                       AKHIR
                                                                                       CONSTRUCTION




                                                                                                                        L AP.
                                                                                     DOCUMENT / DOKUMEN
          § Kebakaran.                                                                  KONSTRUKSI

          § Aksesibilitas bagi penyandang cacat.
    3) Peraturan dan standar perencanaan lainnya yang
                                                                                      BIDDING PROCESS
    secara langsung ataupun tidak langsung terkait
    dengan kegiatan perencanaan bangunan tersebut.                                      CONSTRUCTION




                                                                                                                       PENGAWA SAN
      a. Gambar peta eksisiting dan LRK (Lembar
          Rencana Kota).




                                                                                                                           LAP.
      b. Studi literatur                                                                PENGAWASAN
                                                                                          BERKALA




                                                                                          SELESAI




IV.12
III.2. ANALISIS
Kegiatan analisis yang dilakukan dimaksudkan untuk
                                                             4. Tata Hijau
mendapatkan bentuk-bentuk penanganan yang bisa
                                                                 Pemilihan jenis tanaman yang sesuai
dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang telah
                                                                dengan fungsi dan zonasi tapak.
diidentifikasi sebelumnya, seperti tanah, slope, vegetasi,
                                                             5. Site Furniture
klimatologi, dan lainnya.
                                                                 Perencanaan berbagai site furniture
                                                                yang dapat mendukung aktifitas sosial
Adapun elemen analisis perancangan lansekap ini
                                                                di RTH.
adalah:
                                                             6. Parkir
1. Zonasi tapak
                                                                 Ta t a l e t a k d a n j u m l a h p a r k i r y a n g
    Pembagian zonasi tapak dari taman yang akan
                                                                 dapat menampung kendaraan
    direncanakan sebagai RTH publik.
                                                                 pengguna RTH.
2. Sirkulasi kendaraan
                                                             7. Sosial Budaya
    Perencanaan pola sirkulasi kendaraan yang berada
                                                                 Identifikasi aspek non fisik sosial
   didalam tapak dikontekskan dengan sirkulasi
                                                                 budaya yang berada di lingkungan
   sekitar.
                                                                 sekitar RTH.
3. Sirkulasi pedestrian
   Perencanaan pola sirkulasi pejalan kaki yang berada di
  dalam tapak.




                                                                                   Ilustrasi : www.livingcolourlandscapes.com.au


                                                                                                               IV.13
III.3. PERENCANAAN
 Setelah dilakukan analisis dan berdasarkan hasil              Adapun keluaran atau produk penyusunan DED
 pengamatan di lapangan, selanjutnya disusun bentuk-           adalah:
 bentuk penanganan dalam kegiatan pembangunan atau
 penataan RTH.                                                  1. Gambar Rencana Teknis
                                                                   (Gambar Rancangan, Detail Rancangan dan
                                                                   Gambar Konstruksi)
 Selanjutnya dilakukan pengembangan potensi dan                2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
 pemecahan masalah dengan cara merumuskan konsep                   (Spesifikasi Teknis)
 pembamgunan atau penataan RTH yang dituangkan                 3. Estimate Enginer (EE) atau Rencana
                                                                   Anggaran Biaya (RAB).
 dalam bentuk perencanaan teknis.

                                                               Semua produk hasil perencanaan tersebut
                                                               selanjutnya dijadikan acuan pihak yang
                                                               berkepentingan dalam pelaksanaan pekerjaan
                                                               fisik (Pemerintah Pusat /Ditjen Penataan Ruang,
                                                               Pemerintah kota dan Kabupaten, Kontraktor, dan
                                                               juga masyarakat secara umum).




                                     Ilustrasi : www.livingcolourlandscapes.com.au



IV.14
III.4. PENYUSUNAN DOKUMEN KONSTRUKSI DAN
PELELANGAN
A. Dokumen Konstruksi                                       b. Pembuatan spesifikasi khusus pekerjaan
Tahap ini meliputi pembuatan gambar-gambar detail,             lansekap, struktur, dan M/E.
BQ, RKS dan RAB dan menyusun dokumen                        c. Pembuatan rencana kerja dan syarat (RKS)
perancangan berupa laporan perancanan Arsitektur               pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E.
Lansekap, lengkap dengan perhitungannya.                    d. Pembuatan rencana volume (BQ) pekerjaan
                                                               lansekap, struktur, dan M/E.
Adapun rincian kegiatan pada tahap ini adalah sebagai       e. Pembuatan rencana anggaran dan biaya
berikut:                                                       pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E.
1. Pembuatan gambar-gambar detil yang penting.              f. P e m b u a t a n d o k u m e n p e r s y a r a t a n
2. Pembuatan gambar kerja.                                     administrasi.
3. Pembuatan gambar-gambar:                                 g. Pembuatan dokumen persyaratan umum.
    a. Rencana tapak (Site plan).
     b. Rencana Tata Hijau (Planting Plan).             2. Persiapan Pelelangan
    c. Gambar Arsitektur.                                  Meliputi : membantu pemberi tugas dalam
    b. Gambar Struktur.                                    menyusun dokumen untuk pelelangan, membantu
    c. Gambar M/E.                                         panitia pelelangan dalam menyusun program dan
    f. Gambar Detail (skala 1:50, 1:20, 1:10,              pelaksanaan pelelangan:
         1:5, sesuai kebutuhan).                           a. Pembuatan jadwal dan program lelang
    g. Pembuatan visualisasi 3D (tiga dimensi)             b. P e m b u a t a n d o k u m e n p e r s y a r a t a n
         bangunan paling tidak dari 2 (dua) sudut              administrasi.
         pandang.                                          c. Pembuatan dokumen persyaratan umum.
Gambar-gambar dibuat mengikuti kaidah-kaidah               d. Koordinasi dengan semua pihak yang terkait.
gambar kerja.
                                                        3. Pendampingan Pelelangan
B.Dokumen Pelelangan                                    Meliputi : membantu panitia pelelangan pada waktu
Tahap ini adalah tahap persiapan pelelangan untuk       penjelasan pekerjaan termasuk menyusun berita
pekerjaan pelaksanaan RTH                               acara penjelasan pekerjaannya, membantu panitaia
1. Pembuatan dokumen tender:                            pelelangan dalam melaksanakan evaluasi penawaran,
   a. Pembuatan spesifikasi teknis pekerjaan            menyusun kembali dokumen pelelangan dan
        lansekap, struktur, dan M/E.                    melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi
                                                        lelang ulang, dan menyusun dokumen pelelangan.



                                                                                                      IV.15
III.5. KOMPONEN RENCANA ANGGARAN

 Dalam perhitungan biaya terdapat beberapa komponen biaya   c. Pekerjaan Softscape
 yang harus diperhatikan sebagai kebutuhan utama RTH.          Penanaman:
 adapun komponen tersebut antara lain:                         1. Pohon
                                                               2. Perdu
    a. Pekerjaan Persiapan Lahan                               3. Rumput
       1. Pembersihan lahan                                    4.Ground Cover
       2. Persiapan direksi kit (bedeng kerja)              d. Pekerjaan Mekanikal
       3. Pengukuran lahan                                     1. Pemipaan
       4. Grading lahan                                        2. Sprinkler air Bersih
       5. Air tanah dan listrik proyek                         3. Kran air bersih
       6.Sumur resapan                                         4. Hydrant
    b. Pekerjaan Hardscape                                  e. Pekerjaan Elektrikal
       1.Jalur Pedestrian & Jogging track                      1. Lampu taman
       2. Kanstien / pembatas                                  2. Lampu jalan
       3. Sirkulasi kendaraan                                  3. Panel Listrik dan utilitas
       4. Parkir                                            f. Pekerjaan Bangunan / Site Furniture
       5. Saluran Drainase                                     1. Gazebo
       6. Bollard




IV.16
III.6 JADWAL PEKERJAAN


                                                         Bulan
  No                    Tahapan Kagiatan
                                                   Mei   Juni    Juli


       1 Pengumpulan data dan survey lapangan




           Penyusunan gambar konsep pengembangan
       2
           rancangan arsitektur lansekap




       3 Penyusunan gambar teknis




       4 Penyusunan Dokumen Lelang (RKS, BQ, EE)




                                                                        IV.17
IV.18
BAB IV
PELAKSANA
KEGIATAN




            IV.19
IV.1 TENAGA AHLI
 Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan Tenaga Ahli
 sebanyak 3 (tiga) orang sesuai dengan bidang
 keahliannya.

 Adapun kualifikasi tenaga ahli tersebut adalah sebagai
 berikut:

 1. Ketua Tim (Arsitek Lanskap):
 Disyaratkan memiliki spesialisasi dan bersertifikat
 Tenaga Ahli Arsitektur Lanskap, denganpendidikan
 sekurang-kurangnya jenjang S1 bidang
 ArsitekturLansekap, yang dibuktikandengan ijasah S1,
 dan memiliki pengalaman profesional di bidang Arsitektur
 Lansekapsekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

 2. Ahli Sipil:
 Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya
 jenjang S1 bidang Teknik Sipil yangdibuktikan dengan
 ijasah S1, dan memiliki pengalaman profesional di bidang
 ManajemenKonstruksi sekurang-kurangnya 3 (tiga)
 tahun


 Selain Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli tersebut,
 dibutuhkan pula Tenaga Pendukung, yaitu:
      1. Quantity Surveyor sejumlah 1 orang
      2. Juru Gambar sejumlah 1 orang
      3. Tenaga Administrasi sejumlah 1 orang




IV.20
IV.2 MEKANISME KERJA
4.2.1 Tanggung Jawab
A. Tanggung Jawab Tim Tenaga Ahli
Tim Tenaga Ahli harus melaksanakan fungsi teknis konstruksi, manajemen, pengaturan, dan administrasi yang
diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan RTH berdasarkan kebutuhan yang dijelaskan dalam Dokumen
Pengadaan. Tim Tenaga Ahli paling sedikit harus melaksanakan tugas-tugas berikut:
1. Memberikan hasil kerja menyeluruh dan cukup terperinci dengan telah memperhatikan baik fase-fase
   Perancangan lansekap, konstruksi dan commisioning maupun operasi dan pemeliharaan pekerjaan.
2. Menggabungkan informasi atau masukan yang diterima dari Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten),
   Masyarakat, dan informasi lainnya.
3. Menyerahkan hasil kerjanya ke Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten) sesuai Jadwal Pekerjaan.
4. Mengatur hubungan teknis antara Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan pelaksana konstruksi, sebagaimana
   diperlukan untuk mendapatkan masukan atas Perancangan DED RTH.
5. Menyiapkan informasi teknis kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat sehingga dapat berhubungan
   dengan kelompok pihak ketiga, namun tidak terbatas pada:
    - Lembaga-lembaga Keuangan dan para penasehat teknis independen mereka.
    - Instansi Pemerintah sektoral
    - Dan sebagainya.

B. Tanggung Jawab Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten)
Pemerintah Daerah akan menyediakan Tim Teknis dan administrasi untuk memeriksa pekerjaan Konsultan dan
berpartisipasi dalam proses Pembangunan RTH, Tim Tenaga Ahli tersebut akan melakukan tugas-tugas sebagai
berikut:
1. Memberikan persetujuan untuk semua keputusan manajemen proyek dan teknis
2. Menyediakan staf teknis yang memiliki wewenang serta tenaga ahli untuk mengawasi dan menyetujui
   pekerjaan Tenaga Ahli.
3. Mengatur hubungan komersil dengan semua pihak seperti Pelaksana Konstruksi, dan pemasok.
4. Memberitahukan Tenaga Ahli terhadap perubahan mengenai lingkup pekerjaan, persyaratan dan jadwal.
5. Mengatur hubungan antara Tenaga Ahli dan Mitra Strategis, jika ada, sesuai keperluan.
6. Menyediakan data yang diperlukan konsultan untuk kelancaran pekerjaan merujuk pada Dokumen
   Pengadaan.




                                                                                                IV.21
IV.2.2 Koordinasi Kegiatan

  A. Rapat Kemajuan Pekerjaan
       Tim Tenaga Ahli harus melaksanakan rapat kemajuan perkerjaan penyusunan DED setiap Bulan
      disyaratkan dan disetujui oleh Tim Teknis Pemerintah Daerah. Rapat tersebut merupakan waktu kerja
      dengan Tim Teknis untuk meninjau kemajuan dan jadwal, permasalahan-permasalahan yang berhubungan
      dengan pekerjaan dan peluang penyelesaiannya, mengindentifikasi tindakan yang diperlukan dan
      menindak lanjuti yang telah disetujui untuk dilaksanakan, serta mengatur pelaksanaan pekerjaan tersebut.
      Laporan kemajuan pekerjaan dan informasi tentang jadwal harus disiapkan untuk rapat tersebut.

      Dari waktu ke waktu, Tim Teknis akan selalu meminta Konsultan untuk melaksanakan pertemuan untuk
      melaporkan status Pekerjaan Penyusunan DED RTH dan kemajuan pekerjaan kepada Tim Teknis
      Pemerintah Daerah, perwakilan masyarakat dan yang lainnya.

  B. Laporan Bulanan

     Setiap bulan, Konsultan harus menyajikan laporan singkat yang akurat dan tidak bias mengenai status
     pekerjaan yang dilaksanakan dan dikelola. Laporan tersebut harus tersedia dalam kurun waktu 2 (dua) hari
     kerja setelah tenggat waktu setiap bulannya. Tenggat waktu adalah tanggal 25 pada setiap bulan. Laporan
     tersebut akan digunakan Tim Teknis Pemerintah Daerah sebagai dasar untuk melaporkan status proyek
     kepada masyarakat. Konsultan harus mendapatkan persetujuan Tim Teknis untuk format pelaporan awal dan
     revisi-revisi berikutnya sebelum persiapan pembuatan laporan. Laporan pada dasarnya akan termasuk
     informasi yang berikut ini:

      · Jadwal pencapaian
      · Ringkasan Jadwal Pekerjaan
      · Laporan Pencapaian Kualitas
      · Daftar Kendali Perubahan

      Laporan pendukung yang terperinci akan dikeluarkan secara terpisah sesuai permintaan Tim Teknis
     Pemerintah Daerah untuk melengkapi penerbitan Laporan Kemajuan Kerja Bulanan




IV.22
IV.23
IV.24   04
BAB V LAMPIRAN
CONTOH DED
(TAMAN KOTA
SIPIROK KABUPATEN
TAPANULI SELATAN)



              IV.25
V.1 DAFTAR GAMBAR TEKNIS DED




IV.26
V.2 SITE PLAN/LANDSPACE PLAN




                        Sumber :
                        Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan




                                                             IV.27
V.3 GAMBAR TAMPAK POTONGAN




  V.4 GAMBAR DETAIL TEKNIS




                     Sumber: Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan




IV.28
V.5 GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI




                     Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan




                                                               IV.29
V.6 GAMBAR DETAIL PENANAMAN




                    Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan




IV.30
V.7 GAMBAR 3D RTH




                    Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan




                                                                IV.31
Kota hijau-iv-manual-ded-rev-120227

Contenu connexe

Tendances

Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Claudius Herry
 
PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN
PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALANPEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN
PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALANVim Via
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...inideedee
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
219348525 kerangka-acuan-kerja-pemetaan-irigasi-kak
219348525 kerangka-acuan-kerja-pemetaan-irigasi-kak219348525 kerangka-acuan-kerja-pemetaan-irigasi-kak
219348525 kerangka-acuan-kerja-pemetaan-irigasi-kakHarry
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3infosanitasi
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptHarun Ariesto Wijaya
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakBab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakDALVY DALVY
 
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Grace Katuuk
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG MOSES HADUN
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...infosanitasi
 
Raperda tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Jakarta 2030
Raperda tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Jakarta 2030Raperda tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Jakarta 2030
Raperda tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Jakarta 2030joihot
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruangushfia
 
Materi Teknis RTRW Tangerang Selatan
Materi Teknis RTRW Tangerang SelatanMateri Teknis RTRW Tangerang Selatan
Materi Teknis RTRW Tangerang Selatanjoihot
 

Tendances (20)

Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
 
PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN
PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALANPEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN
PEDOMAN PENANAMAN POHON PADA SISTEM JARINGAN JALAN
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
219348525 kerangka-acuan-kerja-pemetaan-irigasi-kak
219348525 kerangka-acuan-kerja-pemetaan-irigasi-kak219348525 kerangka-acuan-kerja-pemetaan-irigasi-kak
219348525 kerangka-acuan-kerja-pemetaan-irigasi-kak
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kakBab 4-tanggapan-terhadap-kak
Bab 4-tanggapan-terhadap-kak
 
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
 
Raperda tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Jakarta 2030
Raperda tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Jakarta 2030Raperda tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Jakarta 2030
Raperda tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Jakarta 2030
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Materi Teknis RTRW Tangerang Selatan
Materi Teknis RTRW Tangerang SelatanMateri Teknis RTRW Tangerang Selatan
Materi Teknis RTRW Tangerang Selatan
 

En vedette

Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014aswar hamzah
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPenataan Ruang
 
Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniCharisma Amanda
 
Presentasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kota Surakarta 2012
Presentasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kota Surakarta 2012Presentasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kota Surakarta 2012
Presentasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kota Surakarta 2012Sessario Mangkara
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailRahmawati Muslan
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4Subandri Oo
 
Presentasi review masterplan
Presentasi review masterplanPresentasi review masterplan
Presentasi review masterplanAgus Taruna
 
Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...
Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...
Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...ririkdpratiwi
 
Perencanaan Geopark Karst, Ciampea, Bogor
Perencanaan Geopark Karst, Ciampea, BogorPerencanaan Geopark Karst, Ciampea, Bogor
Perencanaan Geopark Karst, Ciampea, Bogorririkdpratiwi
 
Nama saintifik tumbuhan herba
Nama saintifik tumbuhan herbaNama saintifik tumbuhan herba
Nama saintifik tumbuhan herbaAfiq Azfar
 
Site Planning and Design Handbook
Site Planning and Design HandbookSite Planning and Design Handbook
Site Planning and Design Handbookririkdpratiwi
 
Longsor akibat pemotongan lereng
Longsor akibat pemotongan  lerengLongsor akibat pemotongan  lereng
Longsor akibat pemotongan lerengKang Amien Widodo
 
Arsitektur Lanskap - Pendahuluan
Arsitektur Lanskap - PendahuluanArsitektur Lanskap - Pendahuluan
Arsitektur Lanskap - PendahuluanRegan Leonardus
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Fitri Indra Wardhono
 
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengDampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengNurma Fauzaniar
 

En vedette (20)

Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
Ruang Terbuka Hijau Oleh Aswar Hamzah PPS-PPLH UNHAS 2014
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Rth kota
Rth kotaRth kota
Rth kota
 
Arsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa KiniArsitektur Lanskap Masa Kini
Arsitektur Lanskap Masa Kini
 
Tata kota hijau
Tata kota hijauTata kota hijau
Tata kota hijau
 
Presentasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kota Surakarta 2012
Presentasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kota Surakarta 2012Presentasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kota Surakarta 2012
Presentasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kota Surakarta 2012
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and Retail
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
 
Presentasi review masterplan
Presentasi review masterplanPresentasi review masterplan
Presentasi review masterplan
 
Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...
Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...
Implementation of Landscape Design as Elements in Creating Values for Housing...
 
Landskap Kejur Siarkaki
Landskap Kejur SiarkakiLandskap Kejur Siarkaki
Landskap Kejur Siarkaki
 
Perencanaan Geopark Karst, Ciampea, Bogor
Perencanaan Geopark Karst, Ciampea, BogorPerencanaan Geopark Karst, Ciampea, Bogor
Perencanaan Geopark Karst, Ciampea, Bogor
 
Nama saintifik tumbuhan herba
Nama saintifik tumbuhan herbaNama saintifik tumbuhan herba
Nama saintifik tumbuhan herba
 
Site Planning and Design Handbook
Site Planning and Design HandbookSite Planning and Design Handbook
Site Planning and Design Handbook
 
Longsor akibat pemotongan lereng
Longsor akibat pemotongan  lerengLongsor akibat pemotongan  lereng
Longsor akibat pemotongan lereng
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
Arsitektur Lanskap - Pendahuluan
Arsitektur Lanskap - PendahuluanArsitektur Lanskap - Pendahuluan
Arsitektur Lanskap - Pendahuluan
 
Landskap Kejur Pengenalan
Landskap Kejur PengenalanLandskap Kejur Pengenalan
Landskap Kejur Pengenalan
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
 
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan DiengDampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
Dampak alih fungsi lahan di pegunungan Dieng
 

Similaire à Kota hijau-iv-manual-ded-rev-120227

KAK Gedung Sekwan 2022.pdf
KAK Gedung  Sekwan 2022.pdfKAK Gedung  Sekwan 2022.pdf
KAK Gedung Sekwan 2022.pdfBUATDONLOTAJA
 
Kerangka acuan kerja_kak_pekerjaan_peren
Kerangka acuan kerja_kak_pekerjaan_perenKerangka acuan kerja_kak_pekerjaan_peren
Kerangka acuan kerja_kak_pekerjaan_perenergi bari
 
58721516 kerangka-acuan-kerja-drainase
58721516 kerangka-acuan-kerja-drainase58721516 kerangka-acuan-kerja-drainase
58721516 kerangka-acuan-kerja-drainaseIsyyatul Aufa
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPenataan Ruang
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Hendy Hidayat
 
Bab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakBab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakmitrakawasa
 
spek teknis perpustakaan daerah
spek teknis perpustakaan daerahspek teknis perpustakaan daerah
spek teknis perpustakaan daerahAlif Mahardika
 
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdfKAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdfEdiVanqom
 
LAPDAL DED SMPN 6 Blitar.pptx
LAPDAL DED SMPN 6 Blitar.pptxLAPDAL DED SMPN 6 Blitar.pptx
LAPDAL DED SMPN 6 Blitar.pptxssuser904ed0
 
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtblPermen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtblDeki Zulkarnain
 
Klinik BIM (BPPW Sulut).pdf
Klinik BIM (BPPW Sulut).pdfKlinik BIM (BPPW Sulut).pdf
Klinik BIM (BPPW Sulut).pdfRyoShin1
 
PPT SEMPRO TEKLA STRUCTURES 2022 DESIGN .pptx
PPT SEMPRO TEKLA STRUCTURES 2022 DESIGN .pptxPPT SEMPRO TEKLA STRUCTURES 2022 DESIGN .pptx
PPT SEMPRO TEKLA STRUCTURES 2022 DESIGN .pptxClaudioVandamme1
 
Progress_IPDMIP_Sumatera_V.pptx
Progress_IPDMIP_Sumatera_V.pptxProgress_IPDMIP_Sumatera_V.pptx
Progress_IPDMIP_Sumatera_V.pptxNendi Subakti
 
Petunjuk Teknis Penyusunan RKM/CAP - NUSP2
Petunjuk Teknis Penyusunan RKM/CAP - NUSP2Petunjuk Teknis Penyusunan RKM/CAP - NUSP2
Petunjuk Teknis Penyusunan RKM/CAP - NUSP2Bagus ardian
 
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanPresentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanBagus ardian
 
Kak perenc.irigasi 2013
Kak perenc.irigasi 2013Kak perenc.irigasi 2013
Kak perenc.irigasi 2013ironsand2009
 
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014Suhardi Bae
 
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastrukturPetunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastrukturSHINTA LILIANA
 

Similaire à Kota hijau-iv-manual-ded-rev-120227 (20)

KAK Gedung Sekwan 2022.pdf
KAK Gedung  Sekwan 2022.pdfKAK Gedung  Sekwan 2022.pdf
KAK Gedung Sekwan 2022.pdf
 
Kerangka acuan kerja_kak_pekerjaan_peren
Kerangka acuan kerja_kak_pekerjaan_perenKerangka acuan kerja_kak_pekerjaan_peren
Kerangka acuan kerja_kak_pekerjaan_peren
 
58721516 kerangka-acuan-kerja-drainase
58721516 kerangka-acuan-kerja-drainase58721516 kerangka-acuan-kerja-drainase
58721516 kerangka-acuan-kerja-drainase
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
 
Bab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakBab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kak
 
spek teknis perpustakaan daerah
spek teknis perpustakaan daerahspek teknis perpustakaan daerah
spek teknis perpustakaan daerah
 
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdfKAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
 
LAPDAL DED SMPN 6 Blitar.pptx
LAPDAL DED SMPN 6 Blitar.pptxLAPDAL DED SMPN 6 Blitar.pptx
LAPDAL DED SMPN 6 Blitar.pptx
 
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtblPermen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
 
RTBL_abbf72.pdf
RTBL_abbf72.pdfRTBL_abbf72.pdf
RTBL_abbf72.pdf
 
Klinik BIM (BPPW Sulut).pdf
Klinik BIM (BPPW Sulut).pdfKlinik BIM (BPPW Sulut).pdf
Klinik BIM (BPPW Sulut).pdf
 
PPT SEMPRO TEKLA STRUCTURES 2022 DESIGN .pptx
PPT SEMPRO TEKLA STRUCTURES 2022 DESIGN .pptxPPT SEMPRO TEKLA STRUCTURES 2022 DESIGN .pptx
PPT SEMPRO TEKLA STRUCTURES 2022 DESIGN .pptx
 
Progress_IPDMIP_Sumatera_V.pptx
Progress_IPDMIP_Sumatera_V.pptxProgress_IPDMIP_Sumatera_V.pptx
Progress_IPDMIP_Sumatera_V.pptx
 
Petunjuk Teknis Penyusunan RKM/CAP - NUSP2
Petunjuk Teknis Penyusunan RKM/CAP - NUSP2Petunjuk Teknis Penyusunan RKM/CAP - NUSP2
Petunjuk Teknis Penyusunan RKM/CAP - NUSP2
 
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanPresentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
 
Kak perenc.irigasi 2013
Kak perenc.irigasi 2013Kak perenc.irigasi 2013
Kak perenc.irigasi 2013
 
Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5
 
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
Juknis & Proposal kegiatan infrastruktur 2014
 
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastrukturPetunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
 

Plus de Agung Setiawan Pribadi

Plus de Agung Setiawan Pribadi (12)

Profil Pulau-Pulau Terluar Provinsi Maluku
Profil Pulau-Pulau Terluar Provinsi MalukuProfil Pulau-Pulau Terluar Provinsi Maluku
Profil Pulau-Pulau Terluar Provinsi Maluku
 
Lampiran juknis spm 210613
Lampiran juknis spm 210613Lampiran juknis spm 210613
Lampiran juknis spm 210613
 
Penyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bun
Penyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bunPenyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bun
Penyusunan masterplan pasar indra sari kota pangkalan bun
 
Zonasi
ZonasiZonasi
Zonasi
 
Pemantauan creel indonesiabarat10
Pemantauan creel indonesiabarat10Pemantauan creel indonesiabarat10
Pemantauan creel indonesiabarat10
 
Lapdal - Green City Trenggalek
Lapdal - Green City TrenggalekLapdal - Green City Trenggalek
Lapdal - Green City Trenggalek
 
Pernyataan rakh bupati Trenggalek
Pernyataan rakh bupati TrenggalekPernyataan rakh bupati Trenggalek
Pernyataan rakh bupati Trenggalek
 
Permen 18 2007
Permen 18 2007Permen 18 2007
Permen 18 2007
 
Jasa konsultansi pengumuman pemenang breakwater
Jasa konsultansi pengumuman pemenang breakwaterJasa konsultansi pengumuman pemenang breakwater
Jasa konsultansi pengumuman pemenang breakwater
 
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramadu
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramaduPengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramadu
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramadu
 
Langmiami
LangmiamiLangmiami
Langmiami
 
Matriks itbx 2
Matriks itbx 2Matriks itbx 2
Matriks itbx 2
 

Kota hijau-iv-manual-ded-rev-120227

  • 1. IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN Detail Engineering Design DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
  • 2. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN IV.01 I.1 Latar Belakang IV.02 I.2 Maksud dan Tujuan IV.03 I.3 Lingkup Kegiatan IV.03 I.4 Keluaran IV.03 BAB II SYARAT DAN KETENTUAN IV.05 II.1 Syarat Penentuan Lokasi dan Perencanaan RTH IV.06 II.2 Ketentuan RTH IV.07 II.3 RTH TEMA KHUSUS IV.08 BAB III PROSES DAN TAHAPAN KEGIATAN IV.11 III.1 Pengumpulan Data IV.12 III.2 Analisis IV.13 III.3 Perencanaan IV.14 III.4 Penyusunan Dokumen Konstruksi dan Pelelangan IV.15 III.5 Komponen Rencana Anggaran Biaya IV.16 III.6 Jadwal Pekerjaan IV.17
  • 3. BAB IV PELAKSANA KEGIATAN IV.19 IV.1 Tenaga Ahli IV.20 IV.2 Mekanisme Kerja IV.21 BAB V LAMPIRAN : CONTOH DED (TAMAN KOTA SIPIROK - KABUPATEN TAPANULI SELATAN) IV.25 V.1 Daftar Gambar IV.26 V.2 Site Plan IV.27 V.3 Gambar Tampak Potongan IV.28 V.4 Gambar Detail Teknis IV.28 V.5 Gambar Detail Konstruksi IV.29 V.6 Gambar Detail Penanaman IV.30 V.7 Gambar Simulasi3D IV.31
  • 4.
  • 6. I.1 LATAR BELAKANG Pengembangan Kota Hijau di Indonesia memerlukan gerak bersama seluruh unsur pemangku kepentingan kota. Pada tahun 2011, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum memprakarsai Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH. P2KH diawali dengan penggalangan prakarsa dan komitmen kabupaten kabupaten/kota untuk mewujudkan Kota Hijau melalui perumusan local action plan atau rencana aksi kota hijau (RAKH). Salah satu atribut yang menjadi fokus di dalam RAKH adalah terkait “Green Open Space” yakni berupa peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) sesuai dengan karakteristik Kabupaten/kota. Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan dari P2KH yaitu meningkatkan kualitas ruang kota khususnya melalui perwujudan RTH 30% sekaligus implementasi RTRW Kota/Kabupaten. Untuk menindaklanjuti rencana aksi yang telah disepakati oleh pemerintah Kabupaten/Kota tersebut, maka di tahun 2012 ini pemerintah melaksanakan kegiatan penyusunan DED (Detail Engineering Design) RTH Perkotaan. Kegiatan ini merupakan turunan dari masterplan RTH Perkotaan dan ditujukan untuk memberikan panduan dalam perencanaan RTH perkotaan. IV.02 02
  • 7. d. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara I.2 MAKSUD DAN TUJUAN garis besar). e. Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk A. MAKSUD rancangan detail untuk dokumen pelelangan. Kegiatan Penyusunan DED dimaksudkan sebagai salah 3) Kegiatan Pekerjaan Dokumen Lelang : satu upaya mendorong terwujudnya kota hijau melalui a. Petunjuk Pelelangan. peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau b. Persyaratan teknis. (RTH) yang sesuai dengan karakteristik Kota dalam c. Gambar rancangan detail arsitektur landscape. rangka implementasi RTRW Kota/Kabupaten amanat UU d. Rencana Kerja dan Syarat. No. 26/ 2007 tentang Penataan Ruang pasal 29 ayat (2). e. Rincian Volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate) B. TUJUAN Tujuan kegiatan ini adalah menyusun Detail Engineering Design (DED) RTH sebagai acuan bagi pelaksana I.4 KELUARAN konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi serta mengawal proses terkait penyelenggaraan 1. Dokumen DED yang meliputi : konstruksi implementasi pengembangan RTH. a.Laporan perencanaan arsitektur lansekap lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang bisa dipertanggungjawabkan. I.3 RUANG LINGKUP b.Gambar-Gambar Rancangan Teknis, yang terdiri dari : Rencana Lansekap (Site Plan), 1) Kegiatan Pekerjaan Pra Rancangan a. Gambar pra-rancangan arsitektur lanskap yang Rencana Tata Hijau (Planting Plan), Detail meliputi : siteplan, tampak, potongan, jaringanM/E. Rancangan Lansekap Lainnya b. Garis besar persyaratan teknis (outline specification) c.Gambar DED terutama untuk menjelaskan c. Perkiraan biaya pembangunan (preliminary cost softscape dan hardscape (skala 1:200, 1:100, estimate) 1:50) d.Gambar rancang teknis softscape dan 2) Kegiatan Pekerjaan Pengembangan Rancangan. hardscape lengkap dalam ukuran kertas A3 dan a. Gambar Rancangan lansekap dan elemen A1 pendukungnya yang meliputi : siteplan, denah, 2. Dokumen Lelang : tampak, potongan, gambar detail dan jaringan a. Rencana anggaran biaya (RAB/EE), utilitas. b. Rician volume pekerjaan (BQ), b. Gambar Rancangan M/E beserta konsep dan c. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) perhitungannya. 3. Dokumen pengadaan jasa pemborongan c. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan harga satuan pekerjaan. implementasi pengembangan RTH. IV.03
  • 10. II.1. SYARAT PENENTUAN L O K A S I D A N PERENCANAAN RTH Sebelum pelaksanaan perancangan konstruksi, setiap Kota/Kabupaten harus menentukan lokasi strategis dan signifikan dalam rangka peningkatan kuantitas RTH kawasan perkotaan. Kawasan Perkotaan yang termasuk dalam cakupan kegiatan P2KH adalah ibukota kota/kabupaten sehingga akan memberikan dampak optimal terhadap perwujudan Kota Hijau secara keseluruhan. Syarat Penentuan Lokasi Penambahan RTH : - Status lahan milik PEMDA - Kemudahan aksesibilitas - Kedekatan dengan pusat kegiatan masyarakat kota, serta bisa digunakan untuk publik Syarat Perencanaan RTH : - 1 (satu) lokasi dengan luasan minimal 5000m2 atau bisa pada (maksimal) 2 (dua) lokasi yang dihubungkan dengan koridor penghubung 'hijau' misalkan: 2 lokasi, dengan luas 2000m2/lokasi dengan koridor penghubung 1000m2 berupa jalur pejalan kaki, jalur sepeda, jalur vegetasi, atau bentuk lain) - Komposisi Ruang Hijau (Softcape) : Perkerasan (Hardscape) = Softcape min. 70% : Hardcape max.30% berupa material ramah lingkungan (bisa dimungkinkan untuk menyerap air) IV.06
  • 11. II.2. KETENTUAN RTH Penyusunan DED RTH Perkotaan diarahkan berbentuk Taman Ramah Lingkungan (Ecopark). Atribut yang harus tercakup dalam perencanaan Taman Ramah Lingkungan : 1. Green Waste : Sistem Pengolahan dan Penggunaan Material Bekas (Sampah), dalam bentuk : - pemilahan sampah dengan penggunaan tempat sampah organik-anorganik - pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan komposter. Kompos digunakan untuk pemeliharaan taman itu sendiri. - penggunaan furniture hijau (terbuat dari bahan daur ulang) di dalam taman, seperti untuk bangku taman, patung, dll. 2. Green Water : Sistem Pengolahan dan Penggunaan Ulang (Daur Ulang) Air, dalam bentuk : - pembuatan sumur resapan air - pembuatan kolam penampung air (jika memungkinkan) - pengolahan atau penggunaan kembali air bekas, misalnya dari air dari toilet untuk penyiraman tanaman. 3. Green Energy : Sistem Penyedia Sumber Listrik dari Matahari, dengan pemakaian : - Lampu Surya - Pohon Surya (penyedia instalasi stop kontak & wi-fi dengan solar panel) 4. Green Building : Naungan sederhana, sebagai sarana pendukung utama taman, dari material ramah lingkungan dengan penghawaan alami - Shelter atau Halte Bus - Gazebo - Pergola - Toilet 5. Green Transportation : Sistem Kemudahan & Kenyamanan Aksesibiltas, dalam bentuk : - Trotoar Tepi Jalan-Taman dan Jalur Pejalan Kaki dalam Taman - Jalur & Parkir Sepeda - Halte Bus 6. Green Open Space : Pemilihan Jenis Vegetasi dengan tinggi minimal 3 meter, diameter minimal 5cm, berupa - Vegetasi Lokal (Endemik) - Vegetasi Peneduh (Penyerap Polutan atau Pereduksi Emisi Karbon) - Vegetasi Pembentuk Iklim Mikro - Vegetasi Produsen Oksigen - Vegetasi Penarik Satwa Liar 7. Green Community : Sistem Penggunaan Taman, untuk kegiatan komunitas masyarakat setempat sehingga taman berfungsi optimal sebagai wadah interaksi sosial IV.07
  • 12. II.3. RTH TEMA KHUSUS Jenis RTH lain yang menjadi alternatif utama dalam penyusunan DED RTH adalah Hutan Kota, atau yang berfungsi sebagai arboretum (museum hidup untuk flora) 3.3.2 RTH dengan Tema Khusus 1.Tema Mitigasi Bencana RTH yang termasuk dalam kategori ini antara lain Hutan Mangrove sebagai penahan abrasi pantai dan gelombang, RTH penahan longsor, dan RTH penyaring polutan 2. Tema Perubahan Iklim RTH yang difokuskan pada tanaman-tanaman penyerap emisi karbon sehingga dapat mengurangi kandungan Co2 di atmosfir 3.Tema Konservasi RTH yang difokuskan untuk mendukung ciri “natural heritage” dari Kota/Kabupaten misalnya melalui penanaman flora yang menjadi identitas kota/kabupaten 4.Tema Keanekaragaman Hayati Perencanaan RTH yang ditujukan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati. Sebagai contoh, Hutan konservasi bekantan di Tarakan-Kaltim atau RTH yang menjadi persinggahan atau tujuan migrasi burung IV.08
  • 13. IV.09
  • 16. III.1. PENGUMPULAN DATA A. Data Primer START Data Visual PLANNING SURVEY DAN ADVIS Kegiatan ini berupa pendokumentasian/foto yang PENGUMPULAN DATA menunjukkan visualisasi lokasi perencanaan. Data visual ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran ANALISIS DAN KONSEPSI DESAIN nyata kondisi eksisting di lapangan terutama LAP ORA N PENDAHULUAN mengenai potensi dan masalah yang ada. TIDAK Data Pengukuran ASISTENSI KE OWNER DISETUJUI Pengukuran dilakukan pada lokasi perencanaan untuk mendapatkan data ukur sebagai dasar SCHEMATIC DESIGN penyusunan DED. TIDAK DISETUJUI ASISTENSI KE OWNER B. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder berupa: BASIC DESIGN a. Peraturan pemda setempat, yang meliputi: 1) Peraturan yang terkait dengan Penataan Ruang; TIDAK ASISTENSI KE DISETUJUI § Peruntukan lahan. OWNER BLOK PLAN § KDB (Koefisien dasar bangunan). § KDH (Koefisien dasar hijau). LAP. ANTARA FINAL DESIGN § KLB (Koefisien lantai bangunan). § KB (Ketinggian bangunan). ASISTENSI KE TIDAK § Tipe bangunan. OWNER DISETUJUI § GSB (garis sepadan bangunan). 2) Peraturan mengenai persyaratan bangunan KONSEP FINAL TPAK, T POB, dan T PKB LAP. DESIGN DEVELOPMENT berupa persyaratan: / GAMBAR KERJA § Disain. § Struktur. § Instalasi mekanikal/ elektrikal. AKHIR CONSTRUCTION L AP. DOCUMENT / DOKUMEN § Kebakaran. KONSTRUKSI § Aksesibilitas bagi penyandang cacat. 3) Peraturan dan standar perencanaan lainnya yang BIDDING PROCESS secara langsung ataupun tidak langsung terkait dengan kegiatan perencanaan bangunan tersebut. CONSTRUCTION PENGAWA SAN a. Gambar peta eksisiting dan LRK (Lembar Rencana Kota). LAP. b. Studi literatur PENGAWASAN BERKALA SELESAI IV.12
  • 17. III.2. ANALISIS Kegiatan analisis yang dilakukan dimaksudkan untuk 4. Tata Hijau mendapatkan bentuk-bentuk penanganan yang bisa Pemilihan jenis tanaman yang sesuai dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang telah dengan fungsi dan zonasi tapak. diidentifikasi sebelumnya, seperti tanah, slope, vegetasi, 5. Site Furniture klimatologi, dan lainnya. Perencanaan berbagai site furniture yang dapat mendukung aktifitas sosial Adapun elemen analisis perancangan lansekap ini di RTH. adalah: 6. Parkir 1. Zonasi tapak Ta t a l e t a k d a n j u m l a h p a r k i r y a n g Pembagian zonasi tapak dari taman yang akan dapat menampung kendaraan direncanakan sebagai RTH publik. pengguna RTH. 2. Sirkulasi kendaraan 7. Sosial Budaya Perencanaan pola sirkulasi kendaraan yang berada Identifikasi aspek non fisik sosial didalam tapak dikontekskan dengan sirkulasi budaya yang berada di lingkungan sekitar. sekitar RTH. 3. Sirkulasi pedestrian Perencanaan pola sirkulasi pejalan kaki yang berada di dalam tapak. Ilustrasi : www.livingcolourlandscapes.com.au IV.13
  • 18. III.3. PERENCANAAN Setelah dilakukan analisis dan berdasarkan hasil Adapun keluaran atau produk penyusunan DED pengamatan di lapangan, selanjutnya disusun bentuk- adalah: bentuk penanganan dalam kegiatan pembangunan atau penataan RTH. 1. Gambar Rencana Teknis (Gambar Rancangan, Detail Rancangan dan Gambar Konstruksi) Selanjutnya dilakukan pengembangan potensi dan 2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis pemecahan masalah dengan cara merumuskan konsep (Spesifikasi Teknis) pembamgunan atau penataan RTH yang dituangkan 3. Estimate Enginer (EE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB). dalam bentuk perencanaan teknis. Semua produk hasil perencanaan tersebut selanjutnya dijadikan acuan pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik (Pemerintah Pusat /Ditjen Penataan Ruang, Pemerintah kota dan Kabupaten, Kontraktor, dan juga masyarakat secara umum). Ilustrasi : www.livingcolourlandscapes.com.au IV.14
  • 19. III.4. PENYUSUNAN DOKUMEN KONSTRUKSI DAN PELELANGAN A. Dokumen Konstruksi b. Pembuatan spesifikasi khusus pekerjaan Tahap ini meliputi pembuatan gambar-gambar detail, lansekap, struktur, dan M/E. BQ, RKS dan RAB dan menyusun dokumen c. Pembuatan rencana kerja dan syarat (RKS) perancangan berupa laporan perancanan Arsitektur pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E. Lansekap, lengkap dengan perhitungannya. d. Pembuatan rencana volume (BQ) pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E. Adapun rincian kegiatan pada tahap ini adalah sebagai e. Pembuatan rencana anggaran dan biaya berikut: pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E. 1. Pembuatan gambar-gambar detil yang penting. f. P e m b u a t a n d o k u m e n p e r s y a r a t a n 2. Pembuatan gambar kerja. administrasi. 3. Pembuatan gambar-gambar: g. Pembuatan dokumen persyaratan umum. a. Rencana tapak (Site plan). b. Rencana Tata Hijau (Planting Plan). 2. Persiapan Pelelangan c. Gambar Arsitektur. Meliputi : membantu pemberi tugas dalam b. Gambar Struktur. menyusun dokumen untuk pelelangan, membantu c. Gambar M/E. panitia pelelangan dalam menyusun program dan f. Gambar Detail (skala 1:50, 1:20, 1:10, pelaksanaan pelelangan: 1:5, sesuai kebutuhan). a. Pembuatan jadwal dan program lelang g. Pembuatan visualisasi 3D (tiga dimensi) b. P e m b u a t a n d o k u m e n p e r s y a r a t a n bangunan paling tidak dari 2 (dua) sudut administrasi. pandang. c. Pembuatan dokumen persyaratan umum. Gambar-gambar dibuat mengikuti kaidah-kaidah d. Koordinasi dengan semua pihak yang terkait. gambar kerja. 3. Pendampingan Pelelangan B.Dokumen Pelelangan Meliputi : membantu panitia pelelangan pada waktu Tahap ini adalah tahap persiapan pelelangan untuk penjelasan pekerjaan termasuk menyusun berita pekerjaan pelaksanaan RTH acara penjelasan pekerjaannya, membantu panitaia 1. Pembuatan dokumen tender: pelelangan dalam melaksanakan evaluasi penawaran, a. Pembuatan spesifikasi teknis pekerjaan menyusun kembali dokumen pelelangan dan lansekap, struktur, dan M/E. melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang, dan menyusun dokumen pelelangan. IV.15
  • 20. III.5. KOMPONEN RENCANA ANGGARAN Dalam perhitungan biaya terdapat beberapa komponen biaya c. Pekerjaan Softscape yang harus diperhatikan sebagai kebutuhan utama RTH. Penanaman: adapun komponen tersebut antara lain: 1. Pohon 2. Perdu a. Pekerjaan Persiapan Lahan 3. Rumput 1. Pembersihan lahan 4.Ground Cover 2. Persiapan direksi kit (bedeng kerja) d. Pekerjaan Mekanikal 3. Pengukuran lahan 1. Pemipaan 4. Grading lahan 2. Sprinkler air Bersih 5. Air tanah dan listrik proyek 3. Kran air bersih 6.Sumur resapan 4. Hydrant b. Pekerjaan Hardscape e. Pekerjaan Elektrikal 1.Jalur Pedestrian & Jogging track 1. Lampu taman 2. Kanstien / pembatas 2. Lampu jalan 3. Sirkulasi kendaraan 3. Panel Listrik dan utilitas 4. Parkir f. Pekerjaan Bangunan / Site Furniture 5. Saluran Drainase 1. Gazebo 6. Bollard IV.16
  • 21. III.6 JADWAL PEKERJAAN Bulan No Tahapan Kagiatan Mei Juni Juli 1 Pengumpulan data dan survey lapangan Penyusunan gambar konsep pengembangan 2 rancangan arsitektur lansekap 3 Penyusunan gambar teknis 4 Penyusunan Dokumen Lelang (RKS, BQ, EE) IV.17
  • 22. IV.18
  • 24. IV.1 TENAGA AHLI Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan Tenaga Ahli sebanyak 3 (tiga) orang sesuai dengan bidang keahliannya. Adapun kualifikasi tenaga ahli tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ketua Tim (Arsitek Lanskap): Disyaratkan memiliki spesialisasi dan bersertifikat Tenaga Ahli Arsitektur Lanskap, denganpendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 bidang ArsitekturLansekap, yang dibuktikandengan ijasah S1, dan memiliki pengalaman profesional di bidang Arsitektur Lansekapsekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. 2. Ahli Sipil: Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 bidang Teknik Sipil yangdibuktikan dengan ijasah S1, dan memiliki pengalaman profesional di bidang ManajemenKonstruksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun Selain Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli tersebut, dibutuhkan pula Tenaga Pendukung, yaitu: 1. Quantity Surveyor sejumlah 1 orang 2. Juru Gambar sejumlah 1 orang 3. Tenaga Administrasi sejumlah 1 orang IV.20
  • 25. IV.2 MEKANISME KERJA 4.2.1 Tanggung Jawab A. Tanggung Jawab Tim Tenaga Ahli Tim Tenaga Ahli harus melaksanakan fungsi teknis konstruksi, manajemen, pengaturan, dan administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan RTH berdasarkan kebutuhan yang dijelaskan dalam Dokumen Pengadaan. Tim Tenaga Ahli paling sedikit harus melaksanakan tugas-tugas berikut: 1. Memberikan hasil kerja menyeluruh dan cukup terperinci dengan telah memperhatikan baik fase-fase Perancangan lansekap, konstruksi dan commisioning maupun operasi dan pemeliharaan pekerjaan. 2. Menggabungkan informasi atau masukan yang diterima dari Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten), Masyarakat, dan informasi lainnya. 3. Menyerahkan hasil kerjanya ke Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten) sesuai Jadwal Pekerjaan. 4. Mengatur hubungan teknis antara Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan pelaksana konstruksi, sebagaimana diperlukan untuk mendapatkan masukan atas Perancangan DED RTH. 5. Menyiapkan informasi teknis kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat sehingga dapat berhubungan dengan kelompok pihak ketiga, namun tidak terbatas pada: - Lembaga-lembaga Keuangan dan para penasehat teknis independen mereka. - Instansi Pemerintah sektoral - Dan sebagainya. B. Tanggung Jawab Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten) Pemerintah Daerah akan menyediakan Tim Teknis dan administrasi untuk memeriksa pekerjaan Konsultan dan berpartisipasi dalam proses Pembangunan RTH, Tim Tenaga Ahli tersebut akan melakukan tugas-tugas sebagai berikut: 1. Memberikan persetujuan untuk semua keputusan manajemen proyek dan teknis 2. Menyediakan staf teknis yang memiliki wewenang serta tenaga ahli untuk mengawasi dan menyetujui pekerjaan Tenaga Ahli. 3. Mengatur hubungan komersil dengan semua pihak seperti Pelaksana Konstruksi, dan pemasok. 4. Memberitahukan Tenaga Ahli terhadap perubahan mengenai lingkup pekerjaan, persyaratan dan jadwal. 5. Mengatur hubungan antara Tenaga Ahli dan Mitra Strategis, jika ada, sesuai keperluan. 6. Menyediakan data yang diperlukan konsultan untuk kelancaran pekerjaan merujuk pada Dokumen Pengadaan. IV.21
  • 26. IV.2.2 Koordinasi Kegiatan A. Rapat Kemajuan Pekerjaan Tim Tenaga Ahli harus melaksanakan rapat kemajuan perkerjaan penyusunan DED setiap Bulan disyaratkan dan disetujui oleh Tim Teknis Pemerintah Daerah. Rapat tersebut merupakan waktu kerja dengan Tim Teknis untuk meninjau kemajuan dan jadwal, permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan dan peluang penyelesaiannya, mengindentifikasi tindakan yang diperlukan dan menindak lanjuti yang telah disetujui untuk dilaksanakan, serta mengatur pelaksanaan pekerjaan tersebut. Laporan kemajuan pekerjaan dan informasi tentang jadwal harus disiapkan untuk rapat tersebut. Dari waktu ke waktu, Tim Teknis akan selalu meminta Konsultan untuk melaksanakan pertemuan untuk melaporkan status Pekerjaan Penyusunan DED RTH dan kemajuan pekerjaan kepada Tim Teknis Pemerintah Daerah, perwakilan masyarakat dan yang lainnya. B. Laporan Bulanan Setiap bulan, Konsultan harus menyajikan laporan singkat yang akurat dan tidak bias mengenai status pekerjaan yang dilaksanakan dan dikelola. Laporan tersebut harus tersedia dalam kurun waktu 2 (dua) hari kerja setelah tenggat waktu setiap bulannya. Tenggat waktu adalah tanggal 25 pada setiap bulan. Laporan tersebut akan digunakan Tim Teknis Pemerintah Daerah sebagai dasar untuk melaporkan status proyek kepada masyarakat. Konsultan harus mendapatkan persetujuan Tim Teknis untuk format pelaporan awal dan revisi-revisi berikutnya sebelum persiapan pembuatan laporan. Laporan pada dasarnya akan termasuk informasi yang berikut ini: · Jadwal pencapaian · Ringkasan Jadwal Pekerjaan · Laporan Pencapaian Kualitas · Daftar Kendali Perubahan Laporan pendukung yang terperinci akan dikeluarkan secara terpisah sesuai permintaan Tim Teknis Pemerintah Daerah untuk melengkapi penerbitan Laporan Kemajuan Kerja Bulanan IV.22
  • 27. IV.23
  • 28. IV.24 04
  • 29. BAB V LAMPIRAN CONTOH DED (TAMAN KOTA SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN) IV.25
  • 30. V.1 DAFTAR GAMBAR TEKNIS DED IV.26
  • 31. V.2 SITE PLAN/LANDSPACE PLAN Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.27
  • 32. V.3 GAMBAR TAMPAK POTONGAN V.4 GAMBAR DETAIL TEKNIS Sumber: Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.28
  • 33. V.5 GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.29
  • 34. V.6 GAMBAR DETAIL PENANAMAN Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.30
  • 35. V.7 GAMBAR 3D RTH Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.31