Wanita digambarkan sebagai makhluk suci yang berjalan lurus dan anggun di tengah politik dan birokrasi dunia. Mereka peka terhadap penderitaan manusia dan membawa keadilan. Namun, wanita juga rentan terhadap fitnah dan dosa jika menjalankan kekuasaan tanpa peduli hukum dan pertanggungjawaban.
1. WANITA KECINTAAN TUHAN
Wanita dalam gemerlap cahaya suci Tuhan
Berjalan lurus
Melenggok anggun diatas kenistaaan rimba politik birokrasi dunia
Wanita dalam wahyu kudus keagungan Tuhan
Berpeka pada rasa
Memeluk keheningan luka duka ketidakadilan dan keberingasan manusia
Wanita buta pembawa bejana
Keadilan mutlak adanya
Keadilan merupakan hunus pedang peradilan dunia
Lalu saat sang penguasa mentitahkan noda pada kesuciannya
Akankah bejana tak berimbang dia haturkan pada rakyatnya?
Lalu kemana pertanggungjawaban sang wanita buta atas dosanya?
Kepada siapa suara pidana dihiraukan?
Wanita buta itu jangan jadi hukum angkara
Hukum hukum hukum, itu namanya.
Sang wanita buta, jangan nodai kesuciannya
Wanita buta kecintaan Tuhan
Kepadanya, beban keadilan dilimpah
Seiring cahaya Tuhan melingkupi.