Prakiktum biologi tentang pengamatan protista menemukan beberapa jenis protista seperti Cryptomonas sp (Flagellata), Amoeba (Rhizopoda), dan Stentor (Cilliata) dalam sampel air rendaman jerami, kolam, sawah, dan comberan.
1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG PROTISTA
-->
I. JUDUL DAN TANGGAL PRAKTIKUM
JUDUL : PENGAMATAN PROTISTA
TANGGAL : 6 NOVEMBER 2012
II. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Mengidentifikasi ciri-ciri protista melalui pengamatan
2. Mengamati protista yang hidup di air
III. DASAR TEORI
Kingdom Protista merupakan semua makhluk dengan membran inti dan organel
bermembran, uniseluler atau multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak membentuk
suatu jaringan. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom Protista adalah Euglena,
Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, Sporozoa, Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta,
Pyrrophyta, Myxomycota, dan Oomycota.
Kingdom Protista sering dikatakan makhluk hidup yang mempunyai bentuk campuran
(mixed metamorf), kadang-kadang dapat berbentuk seperti tumbuhan karena dapat
berfotosintesis, tetapi ada juga yang dapat bergerak seperti hewan. Hal tersebut sering
membingungkan para ahli dalam mengelompokkannya, apakah termasuk hewan atau tumbuhan.
Pada akhirnya untuk mempermudah cara pengelompokkannya, para ahli sepakat
mengelompokkan menjadi tiga kelompok besar berdasarkan cara memperoleh makanan dan cara
hidupnya. Kelompok pertama sering disebut sebagai Protista yang menyerupai tumbuhan.
Disebut demikian karena makhluk hidup ini bersifat autotrof (dapat menghasilkan makanan
sendiri) sehingga dapat berfungsi sebagai produsen. Kelompok tersebut memperoleh makanan
2. melalui proses fotosintesis karena mereka memiliki kloroplas. Kelompok berikutnya adalah
protista yang menyerupai fungi atau jamur.
Kelompok ini disebut demikian karena bersifat heterotrof atau tidak dapat membuat
makanannya sendiri. Protista tersebut bersifat sebagai konsumen dan dekomposer (pengurai),
yaitu memperoleh makanan dari bahan organik yang telah jadi. Kelompok terakhir adalah
protista yang menyerupai hewan dan bersifat sebagai konsumen. Protista ini mendapatkan
makanannya dengan cara memakan bakteri, protista lain, atau memakan sel-sel sisa organisme
multiseluler (bersel banyak).
Protista sendiri berasal dari bahasa yunani, yaitu protos yang berarti pertama atau
mula-mula, dan ksitos artinya menyusun. Maka kingdom ini beranggotakan makhluk bersel satu
atau bersel banyak yang tersusun sederhana. Meskipun begitu, dibandingkan dengan monera,
protista sudah jauh lebih maju karena sel-selnya sudah memiliki membran inti atau eukariota.
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus.
Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak
dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan
morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika
membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang
berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat
parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang
mudah—baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di
hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah
fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari
plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi
manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
Protista diperkirakan sudah ada di bumi kita sejak 1-2 miliar tahun yang lalu, sebelum
ada organisme tingkat tinggi. Organisme yang tergabung dalam protista pernah
membuat bingung para ahli taksonomi karena ada yang mirip tumbuhan, ada yang mirip dengan
hewan, dan ada pula yang mirip dengan jamur. Untuk menjebatani perbedaan itu maka lahirlah
kingdom baru, yaitu Protista. Untuk memahami ciri-ciri umum protista, coba
kamu identifikasikan tiga contoh di samping ini! Anggota kingdom Protista umumnya organisme
bersel satu, ada yang berkoloni dan ada pula yang bersel banyak, tetapi belum memiliki jaringan.
3. Hampir semua protista hidup di air, baik air tawar maupun air laut, dan beberapa yang hidup
pada jaringan hewan lain. Kingdom ini ada yang menyerupai hewan, tumbuhan, maupun jamur.
Sebagian protista bersifat autotrop, yaitu dapat berfotosintesis karena memiliki pigmen
fotosintetik, seperti alga dan protozoa fotosintetik, misalnya Euglena. Sebagian
lainnya merupakan Protozoa non fotosintetik yang hidup sebagai heterotrop, baik secara
Fagotrop dan Osmotrop. Protozoa yang merupakan jamur memiliki siklus hidup dengan fase
muda bersifat seperti amoeba dan reproduksinya mirip dengan jamur, yang meliputi jamur air
dan jamur lendir.
Protista biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang melayang-layang
di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut, atau danau. Protista dapat pula hidup di dalam
tanah dan di tempattempat yang lembap, baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit, serta
dapat pula hidup bersimbiosis dengan organisme lainnya.
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Mikroskop
2. Kaca obyek
3. Kaca penutup
4. Pipet
5. Gelas Kimia
6. Tissu / Kain lap
Bahan :
1. Sampel air rendaman jerami
2. Sampel air kolam
4. 3. Sampel air sawah
4. Sampel air got/ comberan
5. Kapas
V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan mikroskop untuk pengamatan.
2. Teteskan 1 tetes air rendaman jerami sekitar 1 minggu ke atas kaca obyek dengan
menggunakan pipet.
3. Tutup dengan kaca penutup secara perlahan.
4. Letakkan kaca benda pada mikroskop
5. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 X 10.
6. Gambar protista yang terlihat dan catat hasil pengamatan.
7. Lakukan langkah 1, 3, 4, 5, 6, dengan air kolam, air sawah, air comberan secara bergantian
VI. PEMBAHASAN DAN HASIL PENGAMATAN
GAMBAR
NO PROTISTA GAMBAR LITERATUR
PENGAMATAN
6. PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini terdapat beberapa cara untuk meneliti protista yang hidup di air
(dalam hal ini air rendaman jerami, air kolam, air sawah, air comberan). Cara pertama adalah
dengan mengambil beberapa tetes air dengan pinset. Sebelum mengambil air tersebut pinset
harus benar-benar bersih dan steril dari debu-debu ataupun cairan lain untuh mencegah adanya
protista yang hidup di tempat lain selain di air dalam percobaan tersebut. Setelah mengambil
beberapa tetes dan setelah meneteskannya di kaca benda pinset harus di cuci lagi hingga bersih
sebelum mengambil air yang lain.
Untuk langkah selanjutnya setelah diambil dengan pinset air tersebut diteteskan pada
kaca benda. Letakkan kaca penutup pada kaca benda yang telah ditetesi air tersebut. Lakukan
secara perlahan agar tidak ada gelembung udara yang masuk. Letakkan pada mikroskop. Seperti
halnya pinset, kaca benda dan kaca penutup juga harus dicuci hingga bersih dan keringkan
dengan tisu.
Jika kaca benda yang telah di tetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup tersebut
telah diletakkan pada mikroskop, langkah selanjutnya adalah mengamati dengan mikroskop
protista yang mungkin terdapat dalam air tersebut. Untuk mencegah kaca benda tersebut geser
atau jatuh. Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terdapat pada mikroskop. Amati protista
yang mungkin terdapat dalam air tersebut dengan mikroskop dengan perbesaran paling kecil.
Pada perbesaran ini protista tidak terlihat bentuknya, hanya samah-sampah kecil yang dapat
7. terlihat. Karena protista tidak terlihat dengan jelas , perbesaran pada mikroskop di tambah hingga
yang paling besar agar mudah dalam mengamati protista.
Untuk mengetahui protista yang hidup di air (dalam hal ini di air rendaman jerami, air
kolam, air sawah, air comberan) dengan mikroskop diperlukan ketelitian dan kesabaran yang
tinggi, karena ukurannya yang mikroskopis. Meskipun menggunakan mikroskop, bentuk protista
belum terlihat jelas. Selain itu sampah-sampah yang sangat kecil pada air tersebut juga dapat
mengecoh, karena bentuknya hampir sama dengan beberapa jenis ganggang. Selain itu juga
karena sampah-sampah yang sangat kecil itu tidak bererak sehingga menambah sulit
membedakannya dengan ganggang.
Setelah mencoba mengamati air-air tersebut akhirnya dapat ditemukan protista yang
hidup di air-air tersebut. Dalam pengamatan, kami dapat menemukan protista filum Flagellata
berupa Cryptomonas sp, dan filum Rhizopoda/Sarcodina ditemukan Amoeba, dan filum Cilliata
yang dapat ditemukan adalah Stentor
Jerami yang telah direndam dengan air dapat menjadi tempat hidup protista. Semakin
lama jerami direndam dengan air, akan semakin banyak protista yang hidup di dalamnya.
Begitupun dengan air kolam, air sawah, dan air comberan. Semakin keruh air tersebut semakin
banyak protista yang hidup di dalamnya
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam setetes
air itu terdapat kehidupan misalnya dalam air rendaman jerami, air sawah, air kolam, air
comberan dimana dari sampel-sampel air tersebut dapat ditemukan protista.