4. Adaptif
Merupakan kelompok cacing dengan tubuh bersegmen.
•Tiap ruas dibatasi oleh sekat ( septum ).
•Pencernaan sempurna.
•Merupakan hewan triploblastik yang sudah memiliki
rongga tubuh sejati ( hewan selomata ).
•Memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.
•Bentuk tubuh : simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin.
•Cara hidup : bebas , sebagian sebagai parasit menempel pada
vertebrata termasuk manusia.
•Habitat : di dasar laut , perairan tawar , ditanah / ditempat lembab.
•Reproduksi : - seksual : dengan pembentukan gamet.
- fregmentasi berfregmentasi.
Back to menu
ciri-ciri struktur tubuh annelida
5. AdaptifPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
a. Polychaeta
Polychaeta berasal dari bahasa Yunani poly (banyak) dan chaeta
(seta atau rambut) yang berarti cacing berambut banyak.
Kelompok cacing ini berukuran antara 5 – 10 cm dengan warna
yang beraneka ragam, umumnya hidup di laut yaitu dalam pasir
atau di antara batu-batuan di daerah pasang surut. Tubuh
bersegmen-segmen, setiap segmen mempunyai parapodia (kaki
bedaging), pada setiap parapodia terdapat seta untuk bergerak
kecuali pada segmen terakhir, serta mempunyai alat sensoris
pada ujung depan (kepala). Reproduksi terjadi melalui
perkawinan cacing jantan dan betina yang menghasilkan larva
trakofor. Contoh cacing ini adalah Eunice viridis (cacing wawo,
hidup di laut Maluku), Lysidice oele (cacing palolo, hidup di
Kepulauan Fiji), keduanya dapat dimakan dan mengandung
protein yang tinggi. Contoh lain adalah Nereis virens (kelabang
laut) dan Arenicola sp.
6. Adaptif
♥ B. Olygochaeta
Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani oligo (sedikit) dan chaeta (seta atau rambut)
yang berarti cacing berambut sedikit.
Tubuhnya bersegmen, tidak mempunyai parapodia, dan mempunyai beberapa seta pada setiap ruas.
Sebagian besar hidup di air tawar atau di darat dan bersifat hermafrodit.
Contoh yang mudah kamu temukan adalah Lumbricus terrestris (cacing tanah).
Tubuh cacing tanah memiliki segmen berjumlah 15 – 200 buah. Pada setiap segmen terdapat
seta kecuali pada segmen pertama dan terakhir. Pada segmen ke-32 sampai
segmen ke-37 terdapat klitelum atau sadel
yang mengandung kelenjar sebagai alat kopulasi. Alat eksresinya berupa sepasang nefridia
yang terdapat pada setiap segmen dan disebut metanefridia.
Pernapasan dilakukan secara difusi menggunakan
seluruh permukaan tubuh yang lembab.. Cacing ini mempunyai daya
regenerasi yang tinggi dan
membantu menghancurkan zat organik. Contoh lain cacing Oligochaeta adalah
Pheretima posthurna (cacing tanah),
Perichaeta (cacing hutan), dan Tubifex (cacing air).