Bab I membahas tentang jalan menuju iman melalui pemikiran tentang manusia, alam semesta, dan kehidupan serta hubungannya dengan penciptaan dan pembangkitan syariat. Al-Quran diyakini sebagai kalamullah karena bukti-bukti kebenarannya."
6. Peran Akal
• Memikirkan hal-hal yang
terindera saja, seperti
keberadaan Allah
• Tidak bisa memikirkan hal-
hal yang tidak terindera,
seperti wujud Allah
7. Jalan Menuju Iman
Manusia
Alam
semesta
Kehidupan
Manusia Memiliki:
Hajat
Naluri
Akal
Bersifat:
Lemah
Tergantung
Terbatas
berjalan dalam
keteraturan
dengan kompleksitas
yang tinggi
Tidak
mungkin ada
dengan
sendirinya,
pasti ada
pencipta
Pencipta tidak
boleh
memiliki sifat
lemah,
tergantung
dan terbatas
Jika dibiarkan tanpa
aturan, akan terjadi
kekacauan. Karena
itu perlu aturan
Tuhan pasti
menurunkan aturan
untuk mengatur alam
semesta, tetapi tidak
mungkin Tuhan turun
langsung untuk
menyerahkan aturan
itu pada manusia
Diperlukan
utusan
Membawa
risalah
8. Kemungkinan sumber al-Quran
Buatan Muhammad
Terbantah karena :
• Muhammad buta huruf
• Gaya bahasa al-Quran sangat berbeda dengan gaya
bahasa Hadits, tidak pernah tercampur sama sekali,
padahal Rasulullah hidup bersama al-Quran selama 23
tahun
Buatan orang Arab
• Terbantah karena para ahli sya’ir Arab tidak bisa
menandingi kehebatan al-Quran dari segala aspeknya
Kalamullah
• Terbukti karena jika bukan buatan siapa-siapa,
sementara wujudnya ada, pastilah Tuhan yang
menurunkannya.
9. Karena Al-Quran terbukti
benar dari Tuhan, maka:
• Segala sesuatu yang ada di
dalamnya adalah benar
• Islam adalah agama yang benar
• Tuhan yang dimaksud adalah Allah
SWT
• Qadha-qadar, malaikat, akhirat, nabi
dan kitab terdahulu, syariat,
semuanya adalah benar
10. Konsekuensi Iman
• Meyakini segala sesuatu yang
didoktrinkan dalam Islam
• Terikat dengan aturan yang
diturunkan oleh Allah SWT, karena
kita harus mempertanggungjawabkan
semuanya di hadapan-Nya.
12. Pemahaman keliru tentang
perbuatan manusia
• Jabbariyah: hamba tidak bisa memilih
perbuatannya, ditentukan Allah semua
• Mu’tazilah: hamba bebas memilih
perbuatan dan qadhanya, Allah tidak turut
campur
• Ahlussunnah: jika hamba ingin
melakukan sesuatu, maka Allah
menciptakan perbuatan itu
13. Wilayah Perbuatan
MUKHAYYAR MUSAYYAR
• Keterangan • Manusia bisa
memilih untuk
melakukannya
atau tidak
• Manusia tidak bisa
memilih sesuatupun
dalam wilayah ini
• Pertanggung-
jawaban
• Manusia
dimintai
pertanggung-
jawaban
atasnya, karena
merupakan
pilihannya
• Manusia tidak dimintai
pertanggung-jawaban
atasnya, karena bukan
merupakan pilihannya
14. Qadha
• Kejadian-kejadian yang berada di
luar kuasa manusia untuk
memilihnya, baik yang bersifat
sunnatullah maupun yang tidak
termasuk sunnatullah. (contoh:
seseorang kejatuhan pesawat
terbang)
15. Qadar
• Potensi yang diberikan Allah kepada
benda-benda. Potensi tersebut tidak bisa
diubah, kecuali jika Allah ingin
melepaskan potensi tersebut dari benda.
(Contoh: manusia memiliki potensi naluri
seksual, api memiliki potensi panas dan
membakar, dll)
16. Ilustrasi:
• Manusia memiliki potensi naluri seksual
(potensinya adalah qadar, dan keberadaan
potensi tersebut pada manusia adalah
qadha)
• Manusia tidak akan dimintai pertanggung-
jawaban kenapa dia memiliki naluri seksual,
Karena itu bukan pilhan manusia (berada di
wilayah musayyar)
• Tetapi manusia bisa memilih, untuk apa dia
menggunakan potensi naluri seksual
tersebut, apakah menikah atau berzina
(berada di wilayah mukhayyar), karena itu
manusia harus mempertanggung-jawabkan
hal ini di sisi Allah.
17. Kesimpulan
• Manusia tidak diminta
pertanggung-jawaban atas qadha
dan qadar yang diberikan Allah,
tetapi diminta pertanggung-
jawaban atas apa yang
dilakukannya dengan qadha dan
qadar itu
19. Mabda
• Fikroh: sekumpulan konsep,
pemikiran, penyelesaian
masalah kehidupan, konsep
ideal, dll
• Thariqah: metode untuk
mewujudkan fikroh tersebut
22. Perbedaan Antar Mabda
SOSIALISME KAPITALISME ISLAM
• Akidah • segala sesuatu berasal
dari materi, tidak ada
tuhan
• akidahnya
pemisahan agama
dari kehidupan
• akidahnya: Allah
sebagai pencipta,
pengatur, dan tempat
kembali
• Lahirnya
peraturan
• peraturan diambil dari
evolusi materi
• perarturan diambil
dari realita
kehidupan
• aturan hidup diambil
dari wahyu yang dibawa
oleh utusan Allah
• Tolok ukur • tolok ukurnya dialektika
materialisme
• tolok ukurnya
adalah manfaat
• tolok ukurnya hukum
syara
• Pandangan
terhadap
masyarakat
• masyarakat adalah
kumpulan individu yang
terdiri dari tanah, alam,
manusia dan alat
produksi
• masyarakat terdiri
dari individu saja
• masyarakat adalah
sekumpulan individu
yang berinteraksi terus
menerus (perasaan,
pemikiran, peraturan)
• Penerapan
peraturan
• penerapan peraturan
oleh Negara saja, dengan
militer dan undang-
undang
• Negara adalah
pengontrol
kebebasan
• peraturan diterapkan
oleh individu dan
Negara
23. Keberhasilan Penerapan
Qiyadah Fikriyyah Islam
• mengubah bangsa Arab bahkan dunia
dalam hal kebangkitan berpikir
• mempersatukan berbagai bangsa, bahasa
dan budaya
• menjadikan ummat Islam sebagai ummat
terkemuka dalam hadharah, madaniyyah,
tsaqofah dan ilmu pengetahuan
24. Tentang Sejarah Islam
• jangan mengambil sejarah dari musuh
Islam, terutama yang menampakkan
kebenciannya terhadap Islam
• tidak boleh menilai masyarakat atau suatu
zaman dari sejarah perorangan
• tidak boleh menggeneralisasi salah satu
fragmen sejarah
• jangan menjadikan sejarah sebagai
sumber rujukan hokum Islam, kecuali
sejarah Rasulullah dan para shahabat
25. Sumber Sejarah
• Catatan Sejarah (dipengaruhi
zaman, tidak valid)
• Peninggalan Sejarah (jika
objektif, bisa dijadikan sumber
sejarah)
• Riwayat (bisa dijadikan rujukan
fakta sejarah)
27. Sebab Kemunduran
Ummat Islam
• Meninggalkan ajaran Islam
• Masuknya peradaban asing
• Masuknya tsaqafah Barat
• Meninggalkan qiyadah fikriyah Islam
• Lemah dalam mengemban dakwah
Islam
• Menyalahi penerapan hokum Islam
28. Prinsip dakwah Islam
• Bertujuan untuk menyebarkan
qiyadah fikriyah Islam; pemikiran;
persepsi; pandangan hidup
• Mengikuti metode dakwah Rasulullah
Saw.
• Kedaulatan pada aqidah Islam, bukan
adat, keinginan masyarakat, atau
penerimaan masyarakat
29. Sikap Yang Diperlukan
Dalam Dakwah Islam
• Terus terang
• Keberanian
• Kekuatan
• Pemikiran
• Semuanya dalam rangka
membongkar kesesatan yang ada,
menjelaskan dan memperjuangkan
yang shahih
30. Contoh sikap Rasul
dalam dakwah Islam
• Membongkar kepalsuan, menentang
dan meremehkan teologi pagan
• Tidak peduli kekuatan internal
• Tidak peduli kesiapan
• Tidak peduli reaksi kaum Quraisy
31. Fase Dakwah
Fase Makkah Fase Madinah
Mengajak
pada Islam
Mengajak
kembali
pada Islam
Dan
mendirikan
daulah Islam
Memperbaiki aqidah
keliru
Menjelaskan solusi
problema kehidupan
Menerapkan
Islam
Menyebarkan
Islam
32. Fikrah, Thariqah dan
Ushlub
• Fikrah: Konsep ideal yang ingin
dicapai
• Thariqah: metode yang harus
ditempuh untuk mencapainya
• Ushlub: cara yang dipilih untuk
menjalankan metode tersebut
35. Hadharah
• Definisi: sekumpulan cara
pandang tentang hidup
• Bersifat khas peradaban tertentu,
dan haram mengambil hadharah
dari peradaban selain Islam
36. Madaniyah
• Definisi: benda-benda yang
terindera yang digunakan dalam
kehidupan
• Jika bersifat khas peradaban
tertentu, haram diambil
• Jika tidak khas peradaban
tertentu, mubah diambil
37. Perbedaan Hadharah Islam
Dengan Hadharah Barat
Unsur Pembeda Hadharah Islam Hadharah Barat
• Landasan • Aqidah dan syariat Islam • Pemisahan agama dari kehidupan
• Tolok ukur • Kesesuaian dengan perintah dan
larangan Allah, serta kesadaran
akan hubungan dengan-Nya
• Manfaat
• Kesesuaian
dengan
fithrah
• Sesuai, karena memahami bahwa
manusia memiliki thaqatul
hayawiyah, tetapi di sisi lain
sangat lemah, tergantung dan
terbatas
• Tidak sesuai, karena standarnya
adalah manfaat. Sedangkan
masing-masing manusia berbeda
sudut pandang tentang manfaat,
muncullah pertentangan
• Efek
penerapan
• Ketenteraman, karena sesuai
dengan fithrah, tidak saling
kontradiktif, dan berasal dari
Sang Pencipta manusia
• Kehancuran, karena tidak sesuai
dengan fithrah manusia, saling
kontradiktif, dan berasal dari
kejeniusan manusia yang tidak
mengetahui hakikat manusia
39. Definisi Islam
ISLAM agama Diturunkan
Allah
Kepada Nabi
Muhammad
Mengatur hubungan
manusia dengan
Allah Diri Sesama
40. • Islam komprehensif, tidak
ada dikotomi ahli agama
dan ahli politik, yang ada
adalah Muslim!
41. Perlunya aturan
Manusia
Alam semesta
Kehidupan
Manusia Memiliki:
Hajat
Naluri
Akal
Bersifat:
Lemah
Tergantung
Terbatas
berjalan dalam
keteraturan
dengan kompleksitas
yang tinggi
Jika dibiarkan tanpa
aturan, akan terjadi
kekacauan. Karena itu
perlu aturan
42. Materi dan Ruh
• Menggabungkan materi dengan ruh
adalah menjadikan aturan Allah sebagai
panduan dalam menjalani kehidupan
• Kesesuaian perbuatan dengan hokum
syara, belum pasti tergolong sebagai
perbuatan yang melibatkan ruh, kecuali
jika ada kesadaran bahwa ia melakukan
itu karena Allah memerintahkannya
43. Asumsi keliru tentang ruh dan jasmani
bahwa alam terdiri dari jasmani dah rohani,
maka:
• Jika ruh mendominasi, akan berperilaku
malaikat
• Jika jasmani mendominasi, akan
berperilaku iblis
• Konsekuensi : ada pemisahan agama dari
kehidupan (terutama pada agama kristen)
44. Islam adalah aqidah dan syariah
• Aqidah (sudah dibahas di thariqul
iman)
• Syariah (konsekuensi dari aqidah),
karena ditunjukkan secara umum,
maka mujtahid dibebaskan untuk
menggali keterangan (nash) umum
tersebut untuk diperinci
45. • Pemecahan masalah
kehidupan mendorong
mujtahid untuk mengkaji fakta,
mempelajari nash yang
berkaitan, dan mengambil
kesimpulan hokum
49. TSUBUT
DILALAH
QATH’I ZHANNI
QATH’I Qath’i
• (ex: jumlah rakat
shalat fardhu)
Zhanni
• (puasa enam
hari syawwal)
ZHANNI Zhanni
• (ex: ayat tentang
jizyah)
Zhanni
• (ex: larangan
menyewakan
lahan pertsnian)
50. Seorang mujtahid tidak boleh taqlid kepada
mujtahid lain yang pendapatnya berlawanan
dengannya, kecuali karena empat hal:
• jika jelas bahwa sandarannya lemah, dan
sandaran mujtahid lain lebih kuat
• jika jelas bahwa mujtahid lain lebih dalam
menguasai fakta dan menggali hokum, atau
lebih banyak paham dalil
• untuk menyatukan ummat Islam
• jika khalifah telah mengadopsi pendapat lain
51. • Jika kita tidak memilki
qualifikasi sebagai mujtahid,
berarti kita adalah seorang
muqallid
52. ada dua jenis muqallid, yaitu
• muqallid muttabi’: paham
sebagian cara ijtihad dan
mengetahui dalilnya
• muqallid ‘amm: tidak paham
sedikitpun dan tidak tahu dalilnya
53. • Muqallid harus berpegang
pada satu mujtahid saja untuk
satu perkara, dan boleh
berpegang pada mujtahid lain
dalam perkara lainnya.
54. MACAM – MACAM HUKUM
SYARIAT ISLAM
HUKUM MENGERJAKAN MENINGGALKAN
FARDHU dituntut dilarang
SUNNAH dituntut tidak dilarang
MUBAH tidak dituntut tidak dilarang
MAKRUH tidak dilarang dituntut
HARAM dilarang dituntut
55. AS-SUNNAH
• Lughawi = jalan yang ditempuh
• Syar’i = amalan nafilah yang kita
terima dari Nabi melalui riwayat
• Syar’i = apa saja yang berasal
dari Nabi, berupa dalil selain al-
Quran
56. Pemahaman Keliru
• Sunnah berasal dari nabi, fardhu
dari Allah
• Revisi sunnah dan fardhu
berasal dari Allah, Nabi hanya
penyampai
57. Perbuatan Rasulullah
JENIS JIBILIYYAH
NON JIBILIYYAH
SUNNAH KHUSUSIYAH
• Keterangan • Terkait
sifat rasul
sebagai
seorang
manusia
biasa
• Terkait
perbuatan
Rasul sebagai
penyampai
Risalah untuk
umat manusia
• Terkait
perbuatan Rasul
menyangkut
kekhasannya
sebagai seorang
Rasul
• Hukum
mengikuti-
nya
• mubah • Sunnah /
fardu
• haram
58. MELEGALISASIKAN HUKUM
SYARA
• Khalifah berhak berijtihad, kemudian
melegalisasikannya untuk diterapkannya atas
seluruh rakyatnya
• Jika tidak berijtihad, maka khalifah berhak
mengambil salah satu hasil ijtihad ulama,
kemudian melegalisasikannya untuk diterapkan
atas seluruh rakyatnya
• Rakyat berkewajiban mentaati ijtihad yang
diadopsi oleh khalifah, meski berbeda pendapat
dengannya
59. Semoga bermanfaat, silakan salin,
print, fotokopi, sebarkan atau
posting link unduhannya ke blog
atau jejaring sosial, dengan tetap
mencantumkan sumbernya.