Khulafaurrasyidin adalah empat khalifah yang memimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka memimpin dengan penuh kebijaksanaan dan memperluas wilayah kekuasaan Islam.
2. Peta Konsep
Khalafaurrasyidin
•Rendah hati
•Berhati tenang
•Sederhana
•Penyabar
•Adil dan suka
musyawarah
•Dermawan
•Penolong bagi kaum
tertindas
•Senantiasa
membenarkan berita
dari Rasulullah
•Keberanian
•Suka bermusyawarah
dan bijaksana
•Bersikap adil
•Bersikap toleran
•Bersifat sederhana
•Bersikap jujur
•dan bijaksana
•Cerdas dan pandai
•Pemberani
•Sabar
•Tabah dalam
menghadapi masalah
•Sebagai panglima
perang pemberani dan
gagah perkasa.
•Cerdas dan pandai
•Pemberani
•Sabar
•Tabah dalam
menghadapi masalah
•Sebagai panglima
perang pemberani dan
gagah perkasa.
Abu Bakar As-Sidiq r.a. Umar bin Khatab r.a. Ali bin Abi Thalib r.a.Utsman bin Affan r.a.
3. Khulafaurrasyidin
Khulafaurrasyidin atau Khulafa
Arrasyidin berasal dari dua akar kata,
yaitu khalifah atau khulafa' yang
artinya pengganti atau pemimpin dan
kata ar-rasyid yaitu orang yang
mendapat petunjuk. Jadi menurut
bahasa, Khulafaurrasyidin yaitu orang
yang ditunjuk sebagai pengganti atau
pemimpin yang selalu mendapat
petunjuk dari Allah swt.
4. Khalifah Abu Bakar As Sidiq r.a. (11-13 H/632-634 M)
Abu Bakar, nama lengkapnya adalah Abdullah
bin Abi Quhafa at Tamimi, pada zaman pra-
Islam, dia bernama Abdul Kakbah, kemudian
setelah masuk Islam namanya diganti oleh
Rasulullah dengan Abdullah. Ia termasuk
sahabat paling dekat dengan Rasulullah saw.
Abu Bakar dilahirkan di Kota Mekah dua tahun
sesudah tahun Gajah, kira-kira tahun 573 M. Ia
adalah seorang pemikir di kalangan Mekah
yang memandang bahwa penyembahan
berhala itu suatu kebodohan dan kepalsuan
belaka. Karenanya ketika diajak oleh Rasulullah
saw. untuk memeluk agama tauhid, ia pun
dengan segera menerimanya. Ia merupakan
orang pertama yang masuk Islam dari kalangan
kaum laki-laki.
5. Abu Bakar As Sidiq r.a. Sebagai Khalifah
Setelah Rasulullah saw. wafat,
Abu Bakar terpilih menjadi
khalifah. Setelah memerintah
selama dua tahun, Abu Bakar
wafat pada tanggal 23
Jumadil akhir 13 H pada usia
63 tahun dan dimakamkan di
samping makam Rasulullah
saw. Beliau dikenang oleh
para sahabat sebagai khalifah
yang sangat taat kepada Allah
dan Rasul-Nya serta berbudi
luhur, tidak sombong, dan
amat sederhana.
6. Abu Bakar As Sidiq r.a. Sebagai Khalifah
Prestasi Abu Bakar As Sidiq r.a.
• Memerangi orang murtad
• Memberantas nabi palsu
• Pengumpulan dan penulisan ayat Al-
Qur’an
• Memperluas wilayah dakwah islamiah
• Rendah hati atau tidak sombong,
• Berhati tenang,
• Sederhana,
• Penyabar,
• Adil dan suka musyawarah,
• Dermawan,
• Penolong bagi kaum tertindas,
• Senantiasa membenarkan berita dari
rasulullah.
Keteladanan Karakter Abu Bakar As Sidiq .
7. Umar bin Khatab r.a., nama lengkapnya adalah Umar bin
Khatab bin Nufail keturunan Abdul Uzza al Quraisy dari
suku Adi, salah satu suku yang terpandang dan mulia.
Umar dilahirkan di Mekah, empat tahun sebelum
kelahiran Rasulullah saw.
Ketika menginjak remaja ia mendapatkan kepercayaan
dari suku bangsanya, Quraisy untuk menjadi wakil dalam
berbagai perundingan dengan susu-suku yang lain. Salah
satu sifat yang menjadi karakter Umar bin Khatab r.a.
adalah pemberani, tidak mengenal takut dan gentar,
mempunyai ketabahan dan kemauan yang keras, serta
tidak mengenal kata ragu dalam dirinya.
Dengan masuknya Umar bin Khatab r.a. ke dalam barisan
kaum muslimin, maka mulailah Islam mendapatkan
amunisi baru untuk menyusun kekuatan dalam
berdakwah. Memang benar setelah masuknya Umar ke
dalam Islam, para sahabat menjadi lebih berani dengan
terang-terangan berdakwah dan melakukan aktivitas
keagamaan.
Khalifah Umar bin Khatab r.a. (13-23 H/634-644 M)
8. Umar bin Khatab sebagai Khalifah
Sebelum Abu Bakar As Sidiq r.a. meninggal dunia,
ia telah menunjuk Umar bin Khatab r.a. sebagai
penerusnya.
Pengangkatan Umar mendapatkan persetujuan di
kalangan kaum muslimin. Setelah dibaiatnya Umar
sebagai khalifah, Umar pun berkata kepada
umatnya, “Orang-orang Arab bagaikan seekor unta
yang keras kepala dan ini akan bertalian dengan
pengendara di mana jalan yang akan dilalui,
begitulah aku akan menunjukkan kepada kamu
jalan yang lurus.” Umar menyebut dirinya sebagai
“khalifah khalifati Rasulillah” (pengganti dari
pengganti Rasulullah). Ia juga mendapat gelar
sebagai Amir al Mukminin (komandan orang-
orang mukmin), gelar ini diberikan sehubungan
dengan keberhasilan-keberhasilan
Umar memerintah selama sepuluh tahun. Umar
dibunuh oleh seorang budak Persia yang bernama
Abu Lu’luah.
9. Khalifah Umar bin Khatab r.a. (13-23 H/634-644 M)
Prestasi Umar bin Khatab r.a.
Perluasan dakwah Islam, Mengatur administrasi
pemerintahan:
Mendirikan beberapa departemen di dalam pemerintahan
Mengatur dan menertibkan sistem pembayaran gaji dan
pajak tanah.
Mendirikan pengadilan dalam rangka memisahkan lembaga
yudikatif dengan lembaga eksekutif.
Membentuk jawatan kepolisian untuk menjaga keamanan
dan ketertiban negara.
Mendirikan jawatan pekerjaan umum untuk mendukung
pembangunan.
Mendirikan Baitul Mal untuk melancarkan kesejahteraan
umat.
Mencetak mata uang sebagai sarana mangisyah dan
muamalah (kehidupan ekonomi).
Menetapkan penanggalan berdasarkan kalender tahun
hijriah.
Keteladanan karakter Umar bin
Khatab r.a.
keberaniannya menyampaikan
kebenaran
suka bermusyawarah dan
bijaksana dalam mengambil
keputusan
bersikap adil terhadap semua
rakyat.
bersikap toleran terhadap adat
yang tidak bertentangan dengan
ajaran Islam
bersifat sederhana dalam
kehidupan sehar-hari
bersikap jujur dalam
menjalankan pemerintahan
10. Khalifah Utsman bin Affan r.a. (23-36 H/644-656 M)
Utsman bin Affan r.a., nama lengkapnya adalah
Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah bin Abdi
Syams bin Abdi Manaf dari suku Quraisy. Lahir pada
tahun 576 M di Taif. Ibunya yang bernama Urwah
adalah putri Ummu Hakim al Baidha, putri Abdul
Muthalib. Nasab Utsman melalui garis ibunya
bertemu dengan nasab Nabi Muhammad saw. pada
Abdi Manaf ibnu Qushayi. Nasab Utsman
bersambung melalui Umayyah bin Abdi Syams bin
Abdi Manaf, sedang nasab Rasulullah saw.
bersambung melalui Abdul Muthalib bin Hisyam bin
Abdi Manaf. Ayah dari Utsman, Affan adalah
seorang saudagar kaya raya dari suku Quraisy.
Utsman bin Affan r.a. masuk Islam melalui dakwah/ajakan Abu Bakar r.a., dan menjadi
salah satu sahabat terdekat Nabi saw., ia adalah orang kaya dan berasal dari keluarga
yang kaya raya, akan tetapi kehidupannya dijalani dengan sederhana, serta sebagian
besar kekayaannya adalah untuk perjuangan agama Islam.
11. Utsman bin Affan r.a. sebagai Khalifah
Periode pertama
Utsman bin Affan r.a. membawa Islam
kepada kemajuan yang luar biasa, terutama dari segi
perluasan dakwah. Pada masa periode pertama ini
segalanya berjalan lancar dan stabil.
Periode kedua,
khalifah Utsman mengalami berbagai
rintangan yang cukup besar, di antaranya adalah
pemberontakan dan pembangkangan di dalam negeri
yang dilakukan oleh sekelompok orang yang kecewa
terhadap baiat khalifah dan beberapa kebijakan
pemerintahannya.
Utsman memangku jabatan khalifah selama 12 tahun dimulai dari 23-36 H/644-656 M, mulai
dari usia 70 sampai 82 tahun. Kepemimpinan Utsman sangat berbeda dengan kepemimpinan
Umar, hal ini disebabkan karena ketika Utsman diangkat sebagai khalifah telah berusia 70
tahun serta sifat lemah lembut yang dimilikinya.
12. Prestasi Khalifah Utsman bin Affan r.a.
Memperluas dakwah Islam.
Mengganti gubernur-gubernur wilayah Islam yang
ingin memisahkan diri setelah wafatnya khalifah
Umar.
Memperbanyak naskah Al-Qur’an yang sudah
dibukukan menjadi tujuh eksemplar
Membangun bendungan untuk menjaga arus banjir
yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota.
Membangun perekonomian dan menyempurnakan
pengaturan administrasi negara.
Membangun angkatan laut.
Membangun jalan-jalan dan jembatan-jembatan
untuk memperlancar jalur dakwah dan
perekonomian.
Mendirikan masjid-masjid dan memperluas masjid
Nabi di Madinah hingga 160 x 150 hasta dengan tiang
pualam, dinding batu berukir, bertahta perak, dan
atap melengkung.
13. Keteladanan Karakter Utsman bin Affan r.a.
Sikap kedermawanan Utsman bin
Affan r.a.
Sikap keadilan Utsman bin Affan r.a.
Sikap Kesederhaan Utsman bin Affan
r.a.
Sikap Utsman sebagai Diplomat Ulung
terbukti ketika diplomasi dengan
kafir Quraisy saat Fathu Makkah.
Sikap kejujuran Utsman bin Affan r.a.
14. Ali bin Abi Thalib r.a., nama lengkapnya
adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib
bin Abdi Manaf. Dia dilahirkan di Mekah
pada tanggal 13 Rajab sekitar tahun 600 M.
Ia merupakan anak laki-laki keempat dan
terakhir dari Abu Thalib. Abu Thalib adalah
adik dari Abdullah, ayah Nabi Muhammad
saw. Dengan demikian, Ali bin Abi Thalib
adalah saudara sepupu Nabi Muhammad
saw.
Dikatakan, ia masuk Islam pada usia sepuluh
tahun. Setelah dewasa, Ali bin Abi Thalib
dinikahkan dengan Fatimah az-Zahra, putri
bungsu Nabi Muhammad saw. Pernikahan
ini terjadi dua tahun setelah peristiwa
hijrah, atau sekitar tahun 624 M.
Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. (36-41 H/656-661 M)
15. Ali bin Abi Thalib r.a. sebagai Khalifah
Setelah Utsman bin Affan r.a. wafat, melalui
musyawarah masyarakat Muslim beramai-ramai
membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.
Ali menerima baiat pada tanggal 24 Juni 656 M atau
tanggal 25 Dzulhijjah 36 H di Masjid Madinah.
Ali bin Abi Thalib r.a. memerintah hanya enam tahun.
Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi
berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikit pun
dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil.
Pada masa pemerintahannya, pada tahun ± 658 M,
ibu kota pemerintahan dipindahkan dari Madinah ke
Kufah. Alasan Ali memindahkan pusat pemerintahan
dari Madinah ke Kufah adalah, karena ia tidak
menginginkan kota suci ini terkotori kancah politik.
Pada tanggal 20 Ramadan 40 H (661 M), Ali dibunuh
oleh salah seorang anggota Khawarij yaitu Abdullah
bin Muljam.
16. Ali bin Abi Thalib r.a. sebagai Khalifah
a. Dalam perluasan dakwah Islam, Islam telah
sampai ke daerah Sind yang terletak di bagian
barat India.
b. Dalam urusan politik, Khalifah Ali bin Abi Thalib
r.a. mengganti para gubernur yang diangkat
khalifah sebelumnya serta membasmi para
pemberontak dan pembangkang kekhalifahan.
c. Dalam urusan pembangunan, khalifah Ali bin Abi
Thalib r.a. membangun kota Kufah dengan
bentuk baru dan dijadikan sebagai pusat
pemerintahan.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan,
khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. dikenal sebagai
pembina yang menyusun dasar-dasar ilmu
nahwu, ia mempunyai murid yang sangat cerdas
bernama Aswad Ad Duali yang menyusun dasar-
dasar ilmu nahwu untuk meluruskan bacaan dan
pemahaman terhadap Al-Qur’an dan hadis.
Keteladanan Karakter Ali bin
Abi Thalib r.a.
• Cerdas dan pandai
• Pemberani
• Sabar
• Tabah dalam menghadapi
masalah, dan
• Sebagai panglima perang
pemberani dan gagah perkasa.