SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
SIKLUS REPRODUKSI
HEWAN COBA
Pengertian siklus reproduksi
Siklus reproduksi tikus
Siklus reproduksi kelinci
Siklus
reproduksi
Siklus reproduksi mencit
Siklus reproduksi adalah perubahan siklus
sistem reproduksi
kelamin mencit jantan kelamin mencit betina
Puting susu
skrotum
Siklus reproduksi mencit
Gambar siklus reproduksi
mencit
Fase proestrus
Proestrus merupakan periode persiapan yang
ditandai dengan pemacuan pertumbuhan folikel
oleh FSH sehingga folikel tumbuh dengan cepat.
Proestrus berlangsung selama 2-3 hari. Pada fase
kandungan air pada uterus meningkat dan
mengandung banyak pembuluh darah dan
kelenjar-kelenjar endometrial mengalami hipertrofi.
Fase estrus
Estrus adalah masa keinginan kawin yang ditandai
dengan keadaaan tikus tidak tenang, keluar lendir
dari dalam vulva, pada fase ini pertumbuhan folikel
meningkat dengan cepat, uterus mengalami
vaskularisasi dengan maksimal, ovulasi terjadi
dengan cepat, dan sel-sel epitelnya mengalami
akhir perkembangan/terjadi dengan cepat
Fase metaestrus
Metaestrus ditandai dengan terhentinya
birahi, ovulasi terjadi dengan pecahnya
folikel, rongga folikel secara berangsur-
ansur mengecil,dan pengeluaran lendir
terhenti. Selain itu terjadi penurunan pada
ukuran dan vaskularitas.
Fase diestrus
Diestrus adalah periode terakhir dari estrus, pada
fase ini corpus luteum berkembang dengan
sempurna dan efek yang dihasilkan dari
progesteron (hormon yang dihasilkan dari corpus
luteum) tampak dengan jelas pada dinding uterus
serta folikel-folikel kecil dengan korpora lutea pada
vagina lebih besar dari ovulasi sebelumnya.
diestrus
estrus
proe
strus
mete
strus
Siklus
reproduksi tikus
ESTRUS
 Stadium ini merupakan periode birahi dan kopulasi, kondisi ini berakhir
9 – 15 jam dan menciri dengan aktivitas berlari –lari yang sangat tinggi
 Di bawah pengaruh FSH selusin atau lebih folikel ovari tumbuh dengan
cepat dan sekresi estrogen meninggi
 Terjadi perubahan perilaku termasuk bergeraknya telinga dan lordosis
dalam menanggapi perlakuan manusia atau mendekatnya hewan
jantan
 Banyak mitosis terjadi di dalam mukosa vagina
 Lapisan permukaan menjadi skuamosa dan menanduk
 Ovulasi terjadi selama estrus dan didahului oleh perubahan histologik
di dalam folikel
 Menjelang estrus berakhir, didakam lumen vgina terdapat massa
seperti keju terdiri atas sel – sel menduk dengan inti berdegenerasisasi
METESTRUS
Stadium in i terjadi segera sesudah ovulasi, dan
merupakan saat antara estrus dan diestrus.
Periodenya berakhir 10-14 jam dan perkawinan
biasanya tidak dimungkinkan. Ovari mengandung
korpus luteum dan folikel-folikel kecil; uterus
vaskularisasi dan kontraktilitasnya berkurang.
Banyak muncul didalam lumen vagina bersama
dengan sedikit sel-sel tanduk.
DIESTRUS
Stadium ini berakhir 60-70 jam , pada masa
tersebut terjadi regresi fungsional korpus
luteum. Uterus kecil, anemic dan hanya agak
kontraktil. Mukosa vagina tipis dan lekosit
bermigrasi melintasinya, memberikan preparat
apus vagina hampir semata-mata terdiri atas
sel-sel ini.
PROESTRUS
Stadium ini menandakan datangnya birahi
kemudian dan menciri dengan involusi fungsional
korpus luteum serta pembengkakan praovulasi
folikel. Cairan terkumpul didalam uterus menjadi
sangat kontraktil. Preparat apus vagina didominasi
oleh sel-sel epitel berinti, yang muncul secara
tunggal atau terbentuk lapisan.
SIKLUS REPRODUKSI KELINCI
• Kelinci piara dewasa yang tidak bunting selalu dalam keadaan estrus
yang ajeg. Sebaliknya, ovari kelinci liar inaktif selam musim dingin,
namun membesar pad musim semi
• Ovari mengandung folikel pada seluruh stadium perkembangan dan
ateresia, namun korpus luteum ovulasi tidak ada
• Perkembangan penuh uterus, yang menciri pada kebuntingan dan
bunting semu, membutuhkan estrogen dan progesteron
• Lamanya kenutingan pada kelinci 31-32 hari. Mekanisme sebanding
pada ovulator yang spontan maupun terinduksi : pecahnya folikel
dipersiapkan oleh aksi steroid-steroid ovari dan juga oleh sekresi pusat-
pusat seks di dalam hipotalamus
• Ovulasi tidak terjadi apabila pituitari diambil satu jam sesudah koitus,
tau tang pituitari dipotong pada saat tersebut
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umum
Titis Utami
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
fahmiganteng
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Santika Dewi
 

Tendances (20)

Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Siklus reproduksi
Siklus reproduksiSiklus reproduksi
Siklus reproduksi
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
 
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan ObatBentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Rangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasiRangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasi
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Praktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani FarmasiPraktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani Farmasi
 
Validasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiValidasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasi
 
Pembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fixPembahasan farkin fix
Pembahasan farkin fix
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umum
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Farmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik TeofilinFarmakokinetik Teofilin
Farmakokinetik Teofilin
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 

Similaire à Siklus reproduksi

KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
Uwes Chaeruman
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Reedha Williams
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
haruna_06
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
wahyudhad
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
vanessaclarista
 
Anatomi genitalia feminina 1
Anatomi genitalia feminina 1Anatomi genitalia feminina 1
Anatomi genitalia feminina 1
abdee tarmizi II
 

Similaire à Siklus reproduksi (20)

Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilanSiklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Reproduksi perempuan
Reproduksi perempuanReproduksi perempuan
Reproduksi perempuan
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726
Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726
Sherlyindahpuspitasari3425122223uasstrukturhewan 160413215726
 
Sherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewan
Sherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewanSherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewan
Sherly indah puspitasari 3425122223 uas struktur hewan
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Anatomi genitalia feminina 1
Anatomi genitalia feminina 1Anatomi genitalia feminina 1
Anatomi genitalia feminina 1
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Reprod manusia
Reprod  manusiaReprod  manusia
Reprod manusia
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 

Siklus reproduksi

  • 2. Pengertian siklus reproduksi Siklus reproduksi tikus Siklus reproduksi kelinci Siklus reproduksi Siklus reproduksi mencit
  • 3. Siklus reproduksi adalah perubahan siklus sistem reproduksi kelamin mencit jantan kelamin mencit betina Puting susu skrotum
  • 4. Siklus reproduksi mencit Gambar siklus reproduksi mencit
  • 5.
  • 6. Fase proestrus Proestrus merupakan periode persiapan yang ditandai dengan pemacuan pertumbuhan folikel oleh FSH sehingga folikel tumbuh dengan cepat. Proestrus berlangsung selama 2-3 hari. Pada fase kandungan air pada uterus meningkat dan mengandung banyak pembuluh darah dan kelenjar-kelenjar endometrial mengalami hipertrofi.
  • 7. Fase estrus Estrus adalah masa keinginan kawin yang ditandai dengan keadaaan tikus tidak tenang, keluar lendir dari dalam vulva, pada fase ini pertumbuhan folikel meningkat dengan cepat, uterus mengalami vaskularisasi dengan maksimal, ovulasi terjadi dengan cepat, dan sel-sel epitelnya mengalami akhir perkembangan/terjadi dengan cepat
  • 8. Fase metaestrus Metaestrus ditandai dengan terhentinya birahi, ovulasi terjadi dengan pecahnya folikel, rongga folikel secara berangsur- ansur mengecil,dan pengeluaran lendir terhenti. Selain itu terjadi penurunan pada ukuran dan vaskularitas.
  • 9. Fase diestrus Diestrus adalah periode terakhir dari estrus, pada fase ini corpus luteum berkembang dengan sempurna dan efek yang dihasilkan dari progesteron (hormon yang dihasilkan dari corpus luteum) tampak dengan jelas pada dinding uterus serta folikel-folikel kecil dengan korpora lutea pada vagina lebih besar dari ovulasi sebelumnya.
  • 11. ESTRUS  Stadium ini merupakan periode birahi dan kopulasi, kondisi ini berakhir 9 – 15 jam dan menciri dengan aktivitas berlari –lari yang sangat tinggi  Di bawah pengaruh FSH selusin atau lebih folikel ovari tumbuh dengan cepat dan sekresi estrogen meninggi  Terjadi perubahan perilaku termasuk bergeraknya telinga dan lordosis dalam menanggapi perlakuan manusia atau mendekatnya hewan jantan  Banyak mitosis terjadi di dalam mukosa vagina  Lapisan permukaan menjadi skuamosa dan menanduk  Ovulasi terjadi selama estrus dan didahului oleh perubahan histologik di dalam folikel  Menjelang estrus berakhir, didakam lumen vgina terdapat massa seperti keju terdiri atas sel – sel menduk dengan inti berdegenerasisasi
  • 12. METESTRUS Stadium in i terjadi segera sesudah ovulasi, dan merupakan saat antara estrus dan diestrus. Periodenya berakhir 10-14 jam dan perkawinan biasanya tidak dimungkinkan. Ovari mengandung korpus luteum dan folikel-folikel kecil; uterus vaskularisasi dan kontraktilitasnya berkurang. Banyak muncul didalam lumen vagina bersama dengan sedikit sel-sel tanduk.
  • 13. DIESTRUS Stadium ini berakhir 60-70 jam , pada masa tersebut terjadi regresi fungsional korpus luteum. Uterus kecil, anemic dan hanya agak kontraktil. Mukosa vagina tipis dan lekosit bermigrasi melintasinya, memberikan preparat apus vagina hampir semata-mata terdiri atas sel-sel ini.
  • 14. PROESTRUS Stadium ini menandakan datangnya birahi kemudian dan menciri dengan involusi fungsional korpus luteum serta pembengkakan praovulasi folikel. Cairan terkumpul didalam uterus menjadi sangat kontraktil. Preparat apus vagina didominasi oleh sel-sel epitel berinti, yang muncul secara tunggal atau terbentuk lapisan.
  • 15. SIKLUS REPRODUKSI KELINCI • Kelinci piara dewasa yang tidak bunting selalu dalam keadaan estrus yang ajeg. Sebaliknya, ovari kelinci liar inaktif selam musim dingin, namun membesar pad musim semi • Ovari mengandung folikel pada seluruh stadium perkembangan dan ateresia, namun korpus luteum ovulasi tidak ada • Perkembangan penuh uterus, yang menciri pada kebuntingan dan bunting semu, membutuhkan estrogen dan progesteron • Lamanya kenutingan pada kelinci 31-32 hari. Mekanisme sebanding pada ovulator yang spontan maupun terinduksi : pecahnya folikel dipersiapkan oleh aksi steroid-steroid ovari dan juga oleh sekresi pusat- pusat seks di dalam hipotalamus • Ovulasi tidak terjadi apabila pituitari diambil satu jam sesudah koitus, tau tang pituitari dipotong pada saat tersebut