Dokumen tersebut membahas siklus reproduksi hewan coba seperti tikus, kelinci, dan mencit. Siklus reproduksi terdiri atas beberapa fase yaitu proestrus, estrus, metaestrus, dan diestrus. Setiap fase ditandai dengan perubahan hormon dan organ reproduksi. Dokumen ini juga menjelaskan ciri khas setiap fase pada siklus reproduksi tikus dan kelinci.
6. Fase proestrus
Proestrus merupakan periode persiapan yang
ditandai dengan pemacuan pertumbuhan folikel
oleh FSH sehingga folikel tumbuh dengan cepat.
Proestrus berlangsung selama 2-3 hari. Pada fase
kandungan air pada uterus meningkat dan
mengandung banyak pembuluh darah dan
kelenjar-kelenjar endometrial mengalami hipertrofi.
7. Fase estrus
Estrus adalah masa keinginan kawin yang ditandai
dengan keadaaan tikus tidak tenang, keluar lendir
dari dalam vulva, pada fase ini pertumbuhan folikel
meningkat dengan cepat, uterus mengalami
vaskularisasi dengan maksimal, ovulasi terjadi
dengan cepat, dan sel-sel epitelnya mengalami
akhir perkembangan/terjadi dengan cepat
8. Fase metaestrus
Metaestrus ditandai dengan terhentinya
birahi, ovulasi terjadi dengan pecahnya
folikel, rongga folikel secara berangsur-
ansur mengecil,dan pengeluaran lendir
terhenti. Selain itu terjadi penurunan pada
ukuran dan vaskularitas.
9. Fase diestrus
Diestrus adalah periode terakhir dari estrus, pada
fase ini corpus luteum berkembang dengan
sempurna dan efek yang dihasilkan dari
progesteron (hormon yang dihasilkan dari corpus
luteum) tampak dengan jelas pada dinding uterus
serta folikel-folikel kecil dengan korpora lutea pada
vagina lebih besar dari ovulasi sebelumnya.
11. ESTRUS
Stadium ini merupakan periode birahi dan kopulasi, kondisi ini berakhir
9 – 15 jam dan menciri dengan aktivitas berlari –lari yang sangat tinggi
Di bawah pengaruh FSH selusin atau lebih folikel ovari tumbuh dengan
cepat dan sekresi estrogen meninggi
Terjadi perubahan perilaku termasuk bergeraknya telinga dan lordosis
dalam menanggapi perlakuan manusia atau mendekatnya hewan
jantan
Banyak mitosis terjadi di dalam mukosa vagina
Lapisan permukaan menjadi skuamosa dan menanduk
Ovulasi terjadi selama estrus dan didahului oleh perubahan histologik
di dalam folikel
Menjelang estrus berakhir, didakam lumen vgina terdapat massa
seperti keju terdiri atas sel – sel menduk dengan inti berdegenerasisasi
12. METESTRUS
Stadium in i terjadi segera sesudah ovulasi, dan
merupakan saat antara estrus dan diestrus.
Periodenya berakhir 10-14 jam dan perkawinan
biasanya tidak dimungkinkan. Ovari mengandung
korpus luteum dan folikel-folikel kecil; uterus
vaskularisasi dan kontraktilitasnya berkurang.
Banyak muncul didalam lumen vagina bersama
dengan sedikit sel-sel tanduk.
13. DIESTRUS
Stadium ini berakhir 60-70 jam , pada masa
tersebut terjadi regresi fungsional korpus
luteum. Uterus kecil, anemic dan hanya agak
kontraktil. Mukosa vagina tipis dan lekosit
bermigrasi melintasinya, memberikan preparat
apus vagina hampir semata-mata terdiri atas
sel-sel ini.
14. PROESTRUS
Stadium ini menandakan datangnya birahi
kemudian dan menciri dengan involusi fungsional
korpus luteum serta pembengkakan praovulasi
folikel. Cairan terkumpul didalam uterus menjadi
sangat kontraktil. Preparat apus vagina didominasi
oleh sel-sel epitel berinti, yang muncul secara
tunggal atau terbentuk lapisan.
15. SIKLUS REPRODUKSI KELINCI
• Kelinci piara dewasa yang tidak bunting selalu dalam keadaan estrus
yang ajeg. Sebaliknya, ovari kelinci liar inaktif selam musim dingin,
namun membesar pad musim semi
• Ovari mengandung folikel pada seluruh stadium perkembangan dan
ateresia, namun korpus luteum ovulasi tidak ada
• Perkembangan penuh uterus, yang menciri pada kebuntingan dan
bunting semu, membutuhkan estrogen dan progesteron
• Lamanya kenutingan pada kelinci 31-32 hari. Mekanisme sebanding
pada ovulator yang spontan maupun terinduksi : pecahnya folikel
dipersiapkan oleh aksi steroid-steroid ovari dan juga oleh sekresi pusat-
pusat seks di dalam hipotalamus
• Ovulasi tidak terjadi apabila pituitari diambil satu jam sesudah koitus,
tau tang pituitari dipotong pada saat tersebut