SlideShare une entreprise Scribd logo
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI SLC
(STUDENT LED CONFERENCE)
A. Kemampuan Berbicara
Kecerdasan adalah anugerah istimewa yang dimiliki oleh manusia.
Dengan kecerdasan manusia mampu memahami setiap rangkaian
kejadian dalam kehidupanya, kemudian mengambil hikmah dan pelajaran
darinya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kecerdasan adalah
perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan perkembangan
akal budi (seperti kepandaian, ketajaman pikiran).
Howard Gardner mendefinisikan bahwa: “kecerdasan sebagai
kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang
mempunyai nilai budaya.” (Al-Arif 2004:4).
Ia juga mulai membedakan tujuh kecerdasan, selanjutnya dalam
penelitiannya menjadi delapan dan akhirnya Howard Gardner dalam
bukunya Multiple Intelegences (1993) ada sembilan jenis kecerdasan
yaitu: kecerdasan musikal, kinestetik, logika matematika, linguistik, , visual
spasial, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan eksistensial (spiritual)
(Gardner, 2013:21- 36).
Menurut Gardner dalam (Al-Arif 2004:4) menjelaskan bahwa
“kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata-kata
secara efektif baik bicara ataupun menulis.” Mereka yang memiliki
kecerdasan ini akan mudah memahami bacaan dan suka menulis, mampu
mengapresiasikan apa yang dia baca, mampu berkomunikasi dua arah.
Menurut Welton & Mallon (1981) dalam Moeslichatoen (1998:14)
Bahwa: “Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan
pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang
lain, anak yang sedang tumbuh kembang mengkomunikasikan
kebutuhanya, pikiranya, dan perasaannya melalui bahasa dengan kata-
kata yang mempunyai makna unik.”
Menurut Amstrong (2002:4) bahwa: “Kecerdasan interpersonal
adalah kemampuan mempersepsikan dan membedakan suasana hati,
maksud, motivasi serta perasaan yang lain ... meliputi kepekaan pada
ekspresi wajah, suara, gerak isyarat.” Kecerdasan interpersonal
seseorang dapat dilihat dari kemampuan berkomunikasi dengan baik
sehingga dapat dengan mudah mendapatkan teman baru di lingkungan
yang baru.1
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
sangat penting dan menunjang ilmu-ilmu lainnya. Akan tetapi, selama ini
keterampilan berbicara belum mendapat porsi perhatian yang lebih dari
guru, sebagaimana keterampian berbahasa yang lain (menyimak,
membaca, dan menulis).
Berdasarkan hasil penelitian Galda (Supriyadi, 2005: 180) hanya
sedikit perhatian yang diberikan guru pada pengembangan bahasa
lisan/berbicara di sekolah dasar. Siswa cenderung lancar berkomunikasi
dan mengungkapkan buah pikiran dalam situasi tidak resmi, yaitu di luar
sekolah. Namun, ketika diminta bercerita atau berbicara di depan kelas,
mereka mengalami penurunan kelancaran berkomunikasi. Sebagai salah
satu kemampuan berbahasa yang bersifat produktif, berbicara memang
relatif sulit untuk diterapkan. Hal tersebut salah satunya disebabkan
strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih banyak
kelemahan, ataupun guru juga kurang mampu dalam mengaplikasikan
kemampuan berbicara mereka. 2
Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa
dan juga merupakan sasaran pembelajaran berbahasa Indonesia.
Keterampilan berbicara dapat meningkat jika ditunjang oleh keterampilan
berbahasa yang lain, seperti menyimak, membaca, dan menulis.
Keterampilan berbicara ini sangat penting posisinya dalam kegiatan
belajar-mengajar.
1 http://garuda.ristekbrin.go.id/journal Diakses Tanggal 2 Februari 2021
2 https://media.neliti.com/media/publications/55094-ID-upaya-meningkatkan-keterampilan-
berbicar.pdf diakses tanggal 2 Februari 2021 10.23
Pentingnya keterampilan berbicara bukan saja bagi guru, tetapi
juga bagi siswa sebagai subjek dan objek didik. Dalam kehidupan sehari-
hari, manusia dituntut terampil berbicara. Hal ini sejalan dengan
pernyataan yang dilontarkan oleh Suyoto (2003:32) bahwa seseorang
yang terampil berbicara cenderung berani tampil di masyarakat. Dia juga
cenderung memiliki keberanian untuk tampil menjadi pemimpin pada
kelompoknya.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan (Tarigan, 1993 : 15).
Pendapat yang sama disampaikan oleh Tarigan, dkk (1997 : 13).
Mereka berpendapat bahwa berbicara adalah keterampilan
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain.
Berbicara merupakan suatu keterampilan, dan keterampilan tidak
akan berkembang kalau tidak dilatih secara terus menerus. Oleh karena
itu, kepandaian berbicara tidak akan dikuasai dengan baik tanpa dilatih.
Apabila selalu dilatih, keterampilan berbicara tentu akan semakin baik.
Sebaliknya, kalau malu, ragu, atau takut salah dalam berlatih berbicara,
niscaya kepandaian atau keterampilan berbicara itu semakin jauh dari
penguasaan. Keterampilan berbicara lebih mudah dikembangkan apabila
murid-murid memperoleh kesempatan untuk mengkomunikasikan sesuatu
secara alami kepada orang lain, dalam kesempatan-kesempatan yang
bersifat informal. Selama kegiatan belajar disekolah, guru menciptakan
berbagai lapangan pengalaman yang memungkinkan murid-murid
mengembangkan kemampuan berbicara.3
B. Strategi Meningkatkan Kemampuan Berbicara
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, strategi bermakna rencana
yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi
3 http://yudha-ganyonk.blogspot.com/2012/04/strategi-meningkatkan-kemampuan.html Diakses
Tanggal 2 Februari 2021 10.30 WIB
kompetensi disebut juga dengan strategi komunikasi atau communication
strategies (Thornburry, 2006: 29). Ada beberapa hal yang yang harus
diperhatikan dalam strategi komunikasi yakni:
1. Menggunakan kata-kata yang banyak/tidak langsung (tidak to the
point)
2. Mengubah kata-kata baru agar lebih dikenal (penyerapan kata
asing), contoh: mesjid
3. Menggunakan kata-kata yang umum atau sudah dikenal.
4. Menggunakan ekspresi atau alih kode, contoh: menggunakan
bahasa yang sopan pada orang yang lebih tua.
5. Menggunakan gerak tubuh atau mimik untuk meyakinkan maksud
yang kita inginkan.
Strategi berbicara menurut Modul untuk Profesional Persiapan
Pengajaran Asisten dalam Bahasa Asing (Grace Stovall Burkart, ed 1998;
Pusat Linguistik Terapan,) adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan minimal tanggapan
Bahasa peserta didik yang kurang percaya diri dalam
kemampuan mereka untuk berpartisipasi dengan sukses dalam
interaksi lisan sering mendengarkan dalam keheningan
sementara yang lain yang bicara. Salah satu cara untuk
mendorong peserta didik tersebut untuk mulai berpartisipasi
adalah untuk membantu mereka membangun suatu persediaan
tanggapan minimal yang mereka dapat digunakan dalam
berbagai jenis pertukaran..tanggapan tersebut dapat sangat
berguna untuk pemula.
Tanggapan minimal dapat diprediksi bahwa peserta percakapan
digunakan untuk menunjukkan pemahaman, perjanjian,
keraguan, dan tanggapan lain untuk apa yang dikatakan
pembicara lain. Memiliki stok tanggapan tersebut memungkinkan
pelajar untuk fokus pada apa peserta lain katakan, tanpa harus
secara simultan rencana tanggapan.
2. Menggunakan bahasa untuk berbicara tentang bahasa
Bahasa peserta didik sering terlalu malu atau malu untuk
mengatakan sesuatu ketika mereka tidak mengerti pembicara
lain atau ketika mereka menyadari bahwa mitra percakapan tidak
mengerti mereka. Guru dapat membantu siswa mengatasi
keengganan ini dengan meyakinkan mereka bahwa
kesalahpahaman dan kebutuhan untuk klarifikasi dapat terjadi
pada berbagai tipe interaksi, apapun bahasa peserta tingkat
keterampilan. Guru juga dapat memberikan strategi siswa dan
frase yang digunakan untuk klarifikasi dan cek pemahaman.
Dengan mendorong siswa untuk menggunakan frase klarifikasi di
kelas saat terjadi kesalahpahaman, dan dengan menanggapi
positif ketika mereka melakukannya, guru dapat menciptakan
lingkungan praktek otentik di dalam kelas itu sendiri. Ketika
mereka mengembangkan kontrol dari strategi berbagai
klarifikasi, siswa akan mendapatkan kepercayaan diri dalam
kemampuan mereka untuk mengelola berbagai situasi
komunikasi yang mungkin mereka hadapi di luar kelas.
Setelah mengetahui langkah-langkah atau strategi dalam
meningkatkan kemampuan berbicara, maka kemampuan berbicara
diharapkan dapat meningkat.
Kemampuan berbicara sangat penting dalam kehidupan manusia
pada umumnya. Kemampuan berbicara yang baik dapat menunjang
segala aktifitas yang ada, contohnya:
1. Sebagai guru tentunya harus memiliki kemampuan berbicara
yang baik agar dalam menyampaikan materi kepada siswa akan
berjalan dengan baik.
2. Ketika dihadapkan pada suatu forum, seminar dan diskusi
dipastikan sang partisipan harus memiliki kemampuan berbicara
yang sangat baik. Karena di dalam forum tersebut tentunya sang
partisipan diajak untuk berargumen yang didukung dengan
kemampuan berbicara yang baik.
3. Pada situasi wawancara, kemampuan berbicara yang baik tentu
diperlukan untuk menunjang kemampuan menjawab pertanyaan
dalam wawancara.
Dari ketiga contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
kemampuan berbicara yang baik sangat penting dalam setiap situasi
tertentu. Strategi yang bisa dilakukan seorang guru untuk
mengembangkan keterampilan berbicara siswa adalah sebagai berikut:
1. Permainan Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau
berbuat seolah-olah. Kata simulation artinya tiruan atau
perbuatan yang pura-pura. Dengan demikian, simulasi dalam
metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk
menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang
bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau
bermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan
seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya. Permainan
simulasi adalah model yang mengilustrasikan atau
menggambarkan baik sistem sosial maupun sistem fisik yang
diabstraksi dari realitas dan disederhanakan.
2. Dongeng
Cara meningkatkan kemampuan berbicara siswa dengan
dongeng dapat didahului dengan dipraktekkan terlebih dahulu
oleh guru. Unsur keterampilan berbahasa yang terdapat
didalamnya adalah menyimak dan berbicara. Menyimak dengan
siswa mendengarkan cerita yang disampaikan dan
menugaskan siswa untuk menceritakan kembali dongeng yang
telah didengarnya dengan bahasanya sendiri. Disini akan
menggali keberanian siswa untuk tampil ke depan dan
mendongeng untuk temannya dengan cara dan gayanya
sendiri. Jika seorang siswa berani tampil dengan bagus, hal itu
akan memotivasi siswa lain untuk mencoba berbicara kedepan.
3. Bermain peran
Bermain peran merupakan salah satu bentuk aktivitas drama
yang didalamnya terdapat aktivitas berbicara. Aktivitas tersebut
mencakup lafal, intonasi, jeda, aksentuasi/tekanan yang jelas,
kemudian penggunaan bahasa yang baik, serta
pengorganisasian ide yang terstruktur. Artinya ketika bermain
peran aspek tersebut secara otomatis akan dipergunakan.
Bermain peran merupakan teknik yang banyak dipakai oleh
guru bahasa Indonesia di sekolah, untuk melatih dan
meningkatkan keterampilan berbicara muridnya.
4. Menggunakan strategi Modelling The Way
Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada
keterampilan berbicara bahasa Indonesia perlu menerapkan
strategi Modeling The Way (membuat contoh praktik). Strategi
ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempraktikkan keterampilan berbicara
bahasa Indonesia melalui demonstrasi, dari hasil demonstrasi
ini kemudian diterapkan dalam keseharian di sekolah, yaitu
siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, identifikasi
beberapa situasi umum yang biasa siswa lakukan di ruang
kelas dan luar kelas dalam berbicara bahasa Indonesia yang
baik dan benar, kemudian siswa mendemonstrasikan satu
persatu dalam berbicara bahasa Indonesia.
5. Cerita berantai
Menurut Tarigan (1990), “Penerapan teknik cerita berantai ini
dimaksudkan untuk membangkitkan keberanian siswa dalam
berbicara. Jika siswa telah menunjukkan keberanian,
diharapkan kemampuan berbicaranya menjadi meningkat.”
Teknik cerita berantai bisa dimulai dari seorang siswa yang
menerima informasi dari guru, kemudian siswa tadi
membisikkan informasi itu kepada teman lain, dan teman yang
telah menerima bisikan meneruskannya kepada teman yang
lain lagi. Begitulah seterusnya. Pada akhir kegiatan akan
dievaluasi, yaitu: siswa yang mana yang menerima informasi
yang benar atau salah. Siswa yang salah menerima informasi
tentu akan salah pula menyampaikan informasi kepada orang
lain. Sebaliknya, bisa saja terjadi informasi yang diterima oleh
siswa itu benar tetapi mereka keliru menyampaikannya kepada
teman yang lain. Untuk itu, diperlukan pertimbangan yang
cukup bijak dari guru untuk menilai keberhasilan teknik cerita
berantai ini.
6. Media gambar dalam bercerita
Guru mengembangkan media pembelajaran melalui
penggunaan media gambar cerita dengan maksud agar siswa
dapat menginterpretasikan isi cerita sesuai dengan imajinasinya
yang akhirnya siswa dapat mengungkapkan kembali isi cerita,
mengungkapkan hasil pengamatan dengan bahasa yang runtut,
sehingga bermakna. Penggunaan gambar cerita merupakan
alat bantu (media) agar pembelajaran tidak terkesan monoton
dan terjadi bina suasana kelas.
7. Menyajikan Informasi
Salah satu bentuk kegiatan penyajian informasi yang sesuai
bagi anak-anak ialah menyampaikan laporan secara lisan.
Untuk mengingatkan agar anak-anak menggunakan cara-cara
yang efektif dalam menyajikan laporan secara lisan, masalah
mereka menceritakan hal-hal yang mereka inginkan dan tidak
mereka inginkan dari seorang pembicara. Bentuk kegiatan lain
yang untuk melatih penyajian informasi ialah dengan berpidato.
Tujuan kegiatan ini untuk menolong anak-anak
mengembangkan rasa percaya diri dalam berbicara dengan
orang lain, belajar menyusun, dan menyajikan suatu
pembicaraan, dan mempelajari cara yang terbaik untuk
berbicara di hadapan sejumlah pendengar.
8. Berpartisipasi Dalam Diskusi
Diskusi memberikan kesempatan kepada murid untuk
berinteraksi dengan murid-murid lain dan guru,
mengekspresikan pikiran secara lengkap, mengajukan berbagai
pendapat, dan mempertimbangkan perubahan pendapat
apabila berhadapan dengan bukti-bukti yang meyakinkan atau
tangapan yang masuk akal yang dikemukakan oleh peserta
diskusi.
9. Menghibur (menyajikan pertanyaan)
Kadang-kadang murid-murid dapat menyajikan pertunjukan
untuk teman atau teman sekelas, teman-teman dari kelas lain,
orang tua dan anggota masyarakat di sekitar gedung
sekolah. Siswa dapat menyatakan keingintahuannya dengan
bertanya. Tingkat atau ragam pertanyaan yang sistematis siswa
dapat menemukan apa yang diinginkannya.
10. Sandiwara boneka
Pertunjukan sandiwara boneka memberikan kesempatan
kepada anak-anak untuk berbagai gagasan dan cerita lewat
percakapan, disertai dengan gerakan boneka.
11. Bermain Drama
Bentuk lain apresiasi sastra secara lisan ialah membacakan
naskah drama atau bermain drama. Diantara anak-anak yang
berperan sebagai narrator, yakni yang membacakan diskripsi
cerita. Anak-anak yang lain memerankan semua pelaku cerita
yang ditentukan.
12. Wawancara
Wawancara dapat digunakan oleh murid untuk memproleh
informasi yang berhubungan dengan suatu tugas tertentu.
13. Bercakap-cakap
Bercakap-cakap adalah berbicara secara alami antara dua atau
lebih pembicara. Bercakap-cakap merupakan bentuk ekspresi
lisan yang paling alami dan bersifat tidak resmi, tetapi anak-
anak kurang mendapat kesempatan untuk melakukan
percakapan khususnya percakapan dalam bahasa Indonesia
bagi anak-anak yang berbahasa ibu bahasa daerah, selama
berada di sekolah. Oleh sebab itu, sebaiknya tersedia tempat
bercakap-cakap dengan tempat duduk yang nyaman (anak-
anak duduk di karpet atau tikar). Anak-anak bercakap-cakap
dalam kelompok-kelompok kecil selama waktu tertentu. Untuk
melatih siswa mau dan mampu berbicara, guru bersama siswa
dapat merencanakan materi percakapan. kegiatan ini dapat
dilakukan di luar waktu belajar.
14. Laporan Lisan
Siswa dilatih menyusun laporan sederhana yang
menyangkut yang menyangkut topik atau tema mata pelajaran.
Laporan dapat berupa isi buku, hasil percobaan, hasil
pengamatan, ataupun isi cerita.4
C. Student Led Conference
Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain pada anak merupakan
sarana untuk belajar sebab bagi anak bermain dan belajar merupakan
suatu kesatuan dan suatu proses yang terus menerus terjadi dalam
kehidupannya. Melalui bermain, anak dapat mengorganisasikan berbagai
pengalaman dan kemampuan kognitifnya dalam upaya menyusun kembali
gagasan-gagasannya yang indah. Dengan kata lain, bermain merupakan
tahap awal dari proses belajar pada anak yang dialami semua manusia.
4 http://nintyasintya.blogspot.com/2014/05/strategi-untuk-meningkatkan-kemampuan.html
diakses 2 Februari 2021
Menurut Dworetzky (1990) (Moeslichatoen, 1998:19)
bahwa:”bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan
dilaksankan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih ditekankan pada
caranya dari hasil yang diperoleh dari kegiatan itu.” Komunikasi evaluasi
hasil belajar anak biasanya berlangsung antara orang tua dan guru.
Sesuai jadwal yang ditentukan, orang tua datang ke sekolah anak
menemui guru dan mendiskusikan hasil belajar anak. SLC merupakan
salah satu bentuk komunikasi evaluasi hasil belajar, dimana anak
mengambil peran dalam proses tersebut. Teknik ini mulai dipraktekkan di
beberapa sekolah di Amerika Serikat.
Student lead conference adalah diskusi mengenai hasil pekerjaan
siswa dengan siswa sebagai pemegang kendali. Tentu saja tidak hanya
siswa yang memegang peranan, namun dibutuhkan juga peranan
administrasi sekolah, guru dan orang tua dalam mempersiapkan.
Menurut Jane M. Bailey and Thomas R. Guskey (2001:xii):”Student
Led Conference is A conference with the family in which the student leads
a discussion of his/her work and a review of his/her portfolio.
1. The classroom teacher goes from being the leader of the
conference to becoming a facilitator.
2. Student goes from non-participant or passive observer to leader
of the conference.
3. Families become more actively engaged in discussions with their
child rather than the teacher.
4. Support teachers go from non-participant to making sure that
work samples are included in portfolio and available for
conferences.”
Students led conference biasa dilaksanakan 2 kali dalam satu
tahun ajaran. Agar acara SLC ini bisa sukses berikut ini adalah resep
suksesnya
1. Pastikan sekolah sudah memasukkannya kedalam kalender
tahunan sekolah
2. Latih siswa untuk melakukan SLC, latih mereka melakukan role
play atau drama. Upaya yang bisa anda lakukan adalah
membuat mereka tidak canggung saat memperkenalkan orang
tua mereka secara formal kepada guru di kelas. Latih siswa dari
seminggu sebelumnya, luangkan waktu 10 menit setiap hari
untuk berlatih.
3. Kumpulkan dan nilai semua pekerjaan siswa. Salah satu mata
acara dalam SLC adalah siswa bersama orang tua melihat
pekerjaan siswa secara bersama-sama. Pastikan semua
pekerjaan siswa sudah anda periksa dan berikan nilai.
4. Rapihkan ruang kelas anda. Sekolah yang baik adalah sekolah
yang bisa menjadikan kelas nya sebagai kelas yang enak untuk
dikunjungi. Tidak perlu berlebihan, asal orang tua bisa bebas
dalam melihat display dikelas anda sudah cukup.Libatkan siswa
dalam mengatur kelas, jangan semuanya anda lakukan sendiri.
Termasuk pada saat mereka membereskan barang mereka di
kelas.
5. Kerjakan display di kelas anda jauh-jauh hari. Mengerjakan
display diruang kelas hanya berjarak beberapa hari dari hari H
hanya akan membuat anda tidak tampil segar saat SLC
berlangsung.
6. Tumpuk pekerjaan siswa sesuai namanya untuk memudahkan
siswa dan orang tua nya berlangsung. Tempatkan pekerjaan
mereka ditempat yang mudah dilihat.
7. Atur jadwal secermat mungkin, beritahu orang tua siswa hanya
apabila jadwal sudah pasti.
Akhirnya sebuah SLC yang baik dan efektif hanya bisa berlangsung
jika guru, orang tua dan siswa punya tujuan dan target yang sama. Tujuan
utamanya adalah menjadikan proses belajar dikelas dan di sekolah
sejalan dengan aspek komunikasi yang terjadi dirumah dan di sekolah.5
Pada SLC, murid mendapat kesempatan mengkomunikasikan
kepada orang tua dan guru mengenai hasil belajarnya, kekuatan dan
kelemahannya dalam belajar, bahkan membuat perencanaan diri di masa
mendatang. Hal ini memberikan kesempatan bagi murid untuk turut
bertanggung jawab atas proses akademis yang Ia lalui. Berbeda dengan
kebanyakan proses evaluasi hasil belajar, evaluasi yang didapatkan orang
tua hanya berasal dari perspektif guru. Sedangkan murid sebagai pelaku
dalam proses pendidikan itu sendiri tidak mendapat kesempatan untuk
menyampaikan perspektifnya. Selain itu, SLC membuka kesempatan
untuk komunikasi yang jujur dan terbuka antara guru, orang tua, dan
murid.
Orang tua menjadi mengerti bagaimana bisa membantu anaknya
untuk bisa berhasil disekolah. Siswa juga makin mudah dalam berprestasi
karena jadi punya target yang jelas dalam belajar dan percaya bahwa
guru dan orang tua selalu punya cara untuk mendukung mereka untuk
berhasil.
kecerdasan linguistik (berbicara) itu dapat berkembang dengan
memberikan pembiasaan melalui pengalaman belajar anak sehingga anak
mampu memecahkan masalah yang dialaminya. perkembangan bahasa
tidak ditentukan oleh usia, namun mengarah pada perkembangan
motoriknya. Namun perkembang bahasa juga sangat dipengaruhi oleh
lingkungan. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan perencanaan pembelajaran yang matang
dengan memperhatikan setiap aspek perkembangan dan kecerdasan
siswa, maka diharapkan pencapaian keberhasilan siswa akan diperoleh
dengan hasil yang maksimal.
5 https://gurukreatif.wordpress.com/2010/09/02/7-kiat-sukses-menyelenggarakan-student-led-
conference/ Diakses Tanggal 2 Februari 2021
SLC tidak hanya meningkatkan kecerdasan linguistik (verbal) anak,
tapi dengan SLC juga dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal
anak.6
6 http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/735024 Diakses tanggal 2 Februari 2021 11.21
WIB

Contenu connexe

Tendances

Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pensil Dan Pemadam
 
Keterampilan berbicara
Keterampilan berbicaraKeterampilan berbicara
Keterampilan berbicara
fara dillah
 
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab ustazah sti eshah salleh...
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab  ustazah sti eshah salleh...Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab  ustazah sti eshah salleh...
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab ustazah sti eshah salleh...
Norafsah Awang Kati
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
Amr Ali
 
Meningkatkan kemahiran menulis dalam kalangan murid bermasalah pembelajaran ...
Meningkatkan kemahiran menulis dalam kalangan murid bermasalah  pembelajaran ...Meningkatkan kemahiran menulis dalam kalangan murid bermasalah  pembelajaran ...
Meningkatkan kemahiran menulis dalam kalangan murid bermasalah pembelajaran ...
nurul2307
 
TEKNIK PENGAJARAN YANG BOLEH MENCAPAI OBJEKTIF PENGAJARAN KEMAHIRAN LISAN
TEKNIK PENGAJARAN YANG BOLEH MENCAPAI OBJEKTIF PENGAJARAN KEMAHIRAN LISANTEKNIK PENGAJARAN YANG BOLEH MENCAPAI OBJEKTIF PENGAJARAN KEMAHIRAN LISAN
TEKNIK PENGAJARAN YANG BOLEH MENCAPAI OBJEKTIF PENGAJARAN KEMAHIRAN LISAN
Rasit Masrii
 
Prosedur Dan Teknik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al Istima’
Prosedur Dan Teknik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al Istima’Prosedur Dan Teknik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al Istima’
Prosedur Dan Teknik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al Istima’
ermahfir
 
Penilaian kemahiran bahasa
Penilaian kemahiran bahasa Penilaian kemahiran bahasa
Penilaian kemahiran bahasa
Hazean Erdawaty
 

Tendances (20)

Laporanptkspeakingsmp13 iisrosdiani
Laporanptkspeakingsmp13 iisrosdianiLaporanptkspeakingsmp13 iisrosdiani
Laporanptkspeakingsmp13 iisrosdiani
 
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
Pengajaran kemahiran-bahasa-melayu-bmm-3104
 
50749853 skripsi
50749853 skripsi50749853 skripsi
50749853 skripsi
 
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendek
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendekEningkatan keterampilan menulis cerita pendek
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendek
 
Keterampilan berbicara
Keterampilan berbicaraKeterampilan berbicara
Keterampilan berbicara
 
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaTeknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
 
Pengajaran Berbicara
Pengajaran BerbicaraPengajaran Berbicara
Pengajaran Berbicara
 
Pentaksiran&Penilaian Dalam Pemulihan
Pentaksiran&Penilaian Dalam PemulihanPentaksiran&Penilaian Dalam Pemulihan
Pentaksiran&Penilaian Dalam Pemulihan
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
 
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab ustazah sti eshah salleh...
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab  ustazah sti eshah salleh...Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab  ustazah sti eshah salleh...
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab ustazah sti eshah salleh...
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Pendekatan karangan bergambar
Pendekatan karangan bergambarPendekatan karangan bergambar
Pendekatan karangan bergambar
 
Kemahiran membaca
Kemahiran membacaKemahiran membaca
Kemahiran membaca
 
Essay Bahasa Indonesia
Essay Bahasa IndonesiaEssay Bahasa Indonesia
Essay Bahasa Indonesia
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Meningkatkan kemahiran menulis dalam kalangan murid bermasalah pembelajaran ...
Meningkatkan kemahiran menulis dalam kalangan murid bermasalah  pembelajaran ...Meningkatkan kemahiran menulis dalam kalangan murid bermasalah  pembelajaran ...
Meningkatkan kemahiran menulis dalam kalangan murid bermasalah pembelajaran ...
 
TEKNIK PENGAJARAN YANG BOLEH MENCAPAI OBJEKTIF PENGAJARAN KEMAHIRAN LISAN
TEKNIK PENGAJARAN YANG BOLEH MENCAPAI OBJEKTIF PENGAJARAN KEMAHIRAN LISANTEKNIK PENGAJARAN YANG BOLEH MENCAPAI OBJEKTIF PENGAJARAN KEMAHIRAN LISAN
TEKNIK PENGAJARAN YANG BOLEH MENCAPAI OBJEKTIF PENGAJARAN KEMAHIRAN LISAN
 
Prosedur Dan Teknik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al Istima’
Prosedur Dan Teknik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al Istima’Prosedur Dan Teknik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al Istima’
Prosedur Dan Teknik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al Istima’
 
Penilaian kemahiran bahasa
Penilaian kemahiran bahasa Penilaian kemahiran bahasa
Penilaian kemahiran bahasa
 
Penilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran MembacaPenilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran Membaca
 

Similaire à Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui slc

MAKALAH 1 (1).docx
MAKALAH 1 (1).docxMAKALAH 1 (1).docx
MAKALAH 1 (1).docx
deddymamak
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
zhiendar
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and game
Anie01
 
Pengenalan bm3104
Pengenalan bm3104Pengenalan bm3104
Pengenalan bm3104
Abd Mutalib
 
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutBmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
harisanua
 
Peningkatan profesionalisme tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas b...
Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas b...Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas b...
Peningkatan profesionalisme tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas b...
yahyanursidik
 
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Irma Nurmayanti
 

Similaire à Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui slc (20)

Meningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicaraMeningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicara
 
MAKALAH 1.docx
MAKALAH 1.docxMAKALAH 1.docx
MAKALAH 1.docx
 
MAKALAH 1 (1).docx
MAKALAH 1 (1).docxMAKALAH 1 (1).docx
MAKALAH 1 (1).docx
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
MAKALAH BINDOS KEL. 6 BERBICARA LANJUTAN STRATEGI DAN EVALUASI.pptx
MAKALAH BINDOS KEL. 6 BERBICARA LANJUTAN STRATEGI DAN EVALUASI.pptxMAKALAH BINDOS KEL. 6 BERBICARA LANJUTAN STRATEGI DAN EVALUASI.pptx
MAKALAH BINDOS KEL. 6 BERBICARA LANJUTAN STRATEGI DAN EVALUASI.pptx
 
Proposal save
Proposal saveProposal save
Proposal save
 
Tugasan bmm3104
Tugasan bmm3104Tugasan bmm3104
Tugasan bmm3104
 
Role playing2
Role playing2Role playing2
Role playing2
 
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
 
Bbm 4
Bbm 4Bbm 4
Bbm 4
 
Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and game
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktif
 
Pengenalan
PengenalanPengenalan
Pengenalan
 
Pengenalan bm3104
Pengenalan bm3104Pengenalan bm3104
Pengenalan bm3104
 
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutBmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
 
Peningkatan profesionalisme tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas b...
Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas b...Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas b...
Peningkatan profesionalisme tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas b...
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Makalah b.indo
Makalah b.indoMakalah b.indo
Makalah b.indo
 
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
 
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
 

Dernier

Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
riko406765
 
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
akunoppoa31rhn
 

Dernier (20)

Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfDhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
piktogram 12345. pdf
piktogram 12345.                     pdfpiktogram 12345.                     pdf
piktogram 12345. pdf
 
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
 
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpointnoun clause powerpoint
noun clause powerpointnoun clause powerpoint
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderMateri BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 

Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui slc

  • 1. MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI SLC (STUDENT LED CONFERENCE) A. Kemampuan Berbicara Kecerdasan adalah anugerah istimewa yang dimiliki oleh manusia. Dengan kecerdasan manusia mampu memahami setiap rangkaian kejadian dalam kehidupanya, kemudian mengambil hikmah dan pelajaran darinya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kecerdasan adalah perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian, ketajaman pikiran). Howard Gardner mendefinisikan bahwa: “kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya.” (Al-Arif 2004:4). Ia juga mulai membedakan tujuh kecerdasan, selanjutnya dalam penelitiannya menjadi delapan dan akhirnya Howard Gardner dalam bukunya Multiple Intelegences (1993) ada sembilan jenis kecerdasan yaitu: kecerdasan musikal, kinestetik, logika matematika, linguistik, , visual spasial, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan eksistensial (spiritual) (Gardner, 2013:21- 36). Menurut Gardner dalam (Al-Arif 2004:4) menjelaskan bahwa “kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata-kata secara efektif baik bicara ataupun menulis.” Mereka yang memiliki kecerdasan ini akan mudah memahami bacaan dan suka menulis, mampu mengapresiasikan apa yang dia baca, mampu berkomunikasi dua arah. Menurut Welton & Mallon (1981) dalam Moeslichatoen (1998:14) Bahwa: “Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain, anak yang sedang tumbuh kembang mengkomunikasikan kebutuhanya, pikiranya, dan perasaannya melalui bahasa dengan kata- kata yang mempunyai makna unik.”
  • 2. Menurut Amstrong (2002:4) bahwa: “Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan mempersepsikan dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi serta perasaan yang lain ... meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak isyarat.” Kecerdasan interpersonal seseorang dapat dilihat dari kemampuan berkomunikasi dengan baik sehingga dapat dengan mudah mendapatkan teman baru di lingkungan yang baru.1 Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dan menunjang ilmu-ilmu lainnya. Akan tetapi, selama ini keterampilan berbicara belum mendapat porsi perhatian yang lebih dari guru, sebagaimana keterampian berbahasa yang lain (menyimak, membaca, dan menulis). Berdasarkan hasil penelitian Galda (Supriyadi, 2005: 180) hanya sedikit perhatian yang diberikan guru pada pengembangan bahasa lisan/berbicara di sekolah dasar. Siswa cenderung lancar berkomunikasi dan mengungkapkan buah pikiran dalam situasi tidak resmi, yaitu di luar sekolah. Namun, ketika diminta bercerita atau berbicara di depan kelas, mereka mengalami penurunan kelancaran berkomunikasi. Sebagai salah satu kemampuan berbahasa yang bersifat produktif, berbicara memang relatif sulit untuk diterapkan. Hal tersebut salah satunya disebabkan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih banyak kelemahan, ataupun guru juga kurang mampu dalam mengaplikasikan kemampuan berbicara mereka. 2 Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa dan juga merupakan sasaran pembelajaran berbahasa Indonesia. Keterampilan berbicara dapat meningkat jika ditunjang oleh keterampilan berbahasa yang lain, seperti menyimak, membaca, dan menulis. Keterampilan berbicara ini sangat penting posisinya dalam kegiatan belajar-mengajar. 1 http://garuda.ristekbrin.go.id/journal Diakses Tanggal 2 Februari 2021 2 https://media.neliti.com/media/publications/55094-ID-upaya-meningkatkan-keterampilan- berbicar.pdf diakses tanggal 2 Februari 2021 10.23
  • 3. Pentingnya keterampilan berbicara bukan saja bagi guru, tetapi juga bagi siswa sebagai subjek dan objek didik. Dalam kehidupan sehari- hari, manusia dituntut terampil berbicara. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Suyoto (2003:32) bahwa seseorang yang terampil berbicara cenderung berani tampil di masyarakat. Dia juga cenderung memiliki keberanian untuk tampil menjadi pemimpin pada kelompoknya. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan (Tarigan, 1993 : 15). Pendapat yang sama disampaikan oleh Tarigan, dkk (1997 : 13). Mereka berpendapat bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain. Berbicara merupakan suatu keterampilan, dan keterampilan tidak akan berkembang kalau tidak dilatih secara terus menerus. Oleh karena itu, kepandaian berbicara tidak akan dikuasai dengan baik tanpa dilatih. Apabila selalu dilatih, keterampilan berbicara tentu akan semakin baik. Sebaliknya, kalau malu, ragu, atau takut salah dalam berlatih berbicara, niscaya kepandaian atau keterampilan berbicara itu semakin jauh dari penguasaan. Keterampilan berbicara lebih mudah dikembangkan apabila murid-murid memperoleh kesempatan untuk mengkomunikasikan sesuatu secara alami kepada orang lain, dalam kesempatan-kesempatan yang bersifat informal. Selama kegiatan belajar disekolah, guru menciptakan berbagai lapangan pengalaman yang memungkinkan murid-murid mengembangkan kemampuan berbicara.3 B. Strategi Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dalam kamus besar bahasa Indonesia, strategi bermakna rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi 3 http://yudha-ganyonk.blogspot.com/2012/04/strategi-meningkatkan-kemampuan.html Diakses Tanggal 2 Februari 2021 10.30 WIB
  • 4. kompetensi disebut juga dengan strategi komunikasi atau communication strategies (Thornburry, 2006: 29). Ada beberapa hal yang yang harus diperhatikan dalam strategi komunikasi yakni: 1. Menggunakan kata-kata yang banyak/tidak langsung (tidak to the point) 2. Mengubah kata-kata baru agar lebih dikenal (penyerapan kata asing), contoh: mesjid 3. Menggunakan kata-kata yang umum atau sudah dikenal. 4. Menggunakan ekspresi atau alih kode, contoh: menggunakan bahasa yang sopan pada orang yang lebih tua. 5. Menggunakan gerak tubuh atau mimik untuk meyakinkan maksud yang kita inginkan. Strategi berbicara menurut Modul untuk Profesional Persiapan Pengajaran Asisten dalam Bahasa Asing (Grace Stovall Burkart, ed 1998; Pusat Linguistik Terapan,) adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan minimal tanggapan Bahasa peserta didik yang kurang percaya diri dalam kemampuan mereka untuk berpartisipasi dengan sukses dalam interaksi lisan sering mendengarkan dalam keheningan sementara yang lain yang bicara. Salah satu cara untuk mendorong peserta didik tersebut untuk mulai berpartisipasi adalah untuk membantu mereka membangun suatu persediaan tanggapan minimal yang mereka dapat digunakan dalam berbagai jenis pertukaran..tanggapan tersebut dapat sangat berguna untuk pemula. Tanggapan minimal dapat diprediksi bahwa peserta percakapan digunakan untuk menunjukkan pemahaman, perjanjian, keraguan, dan tanggapan lain untuk apa yang dikatakan pembicara lain. Memiliki stok tanggapan tersebut memungkinkan pelajar untuk fokus pada apa peserta lain katakan, tanpa harus secara simultan rencana tanggapan.
  • 5. 2. Menggunakan bahasa untuk berbicara tentang bahasa Bahasa peserta didik sering terlalu malu atau malu untuk mengatakan sesuatu ketika mereka tidak mengerti pembicara lain atau ketika mereka menyadari bahwa mitra percakapan tidak mengerti mereka. Guru dapat membantu siswa mengatasi keengganan ini dengan meyakinkan mereka bahwa kesalahpahaman dan kebutuhan untuk klarifikasi dapat terjadi pada berbagai tipe interaksi, apapun bahasa peserta tingkat keterampilan. Guru juga dapat memberikan strategi siswa dan frase yang digunakan untuk klarifikasi dan cek pemahaman. Dengan mendorong siswa untuk menggunakan frase klarifikasi di kelas saat terjadi kesalahpahaman, dan dengan menanggapi positif ketika mereka melakukannya, guru dapat menciptakan lingkungan praktek otentik di dalam kelas itu sendiri. Ketika mereka mengembangkan kontrol dari strategi berbagai klarifikasi, siswa akan mendapatkan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk mengelola berbagai situasi komunikasi yang mungkin mereka hadapi di luar kelas. Setelah mengetahui langkah-langkah atau strategi dalam meningkatkan kemampuan berbicara, maka kemampuan berbicara diharapkan dapat meningkat. Kemampuan berbicara sangat penting dalam kehidupan manusia pada umumnya. Kemampuan berbicara yang baik dapat menunjang segala aktifitas yang ada, contohnya: 1. Sebagai guru tentunya harus memiliki kemampuan berbicara yang baik agar dalam menyampaikan materi kepada siswa akan berjalan dengan baik. 2. Ketika dihadapkan pada suatu forum, seminar dan diskusi dipastikan sang partisipan harus memiliki kemampuan berbicara yang sangat baik. Karena di dalam forum tersebut tentunya sang
  • 6. partisipan diajak untuk berargumen yang didukung dengan kemampuan berbicara yang baik. 3. Pada situasi wawancara, kemampuan berbicara yang baik tentu diperlukan untuk menunjang kemampuan menjawab pertanyaan dalam wawancara. Dari ketiga contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kemampuan berbicara yang baik sangat penting dalam setiap situasi tertentu. Strategi yang bisa dilakukan seorang guru untuk mengembangkan keterampilan berbicara siswa adalah sebagai berikut: 1. Permainan Simulasi Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata simulation artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Dengan demikian, simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya. Permainan simulasi adalah model yang mengilustrasikan atau menggambarkan baik sistem sosial maupun sistem fisik yang diabstraksi dari realitas dan disederhanakan. 2. Dongeng Cara meningkatkan kemampuan berbicara siswa dengan dongeng dapat didahului dengan dipraktekkan terlebih dahulu oleh guru. Unsur keterampilan berbahasa yang terdapat didalamnya adalah menyimak dan berbicara. Menyimak dengan siswa mendengarkan cerita yang disampaikan dan menugaskan siswa untuk menceritakan kembali dongeng yang telah didengarnya dengan bahasanya sendiri. Disini akan menggali keberanian siswa untuk tampil ke depan dan mendongeng untuk temannya dengan cara dan gayanya
  • 7. sendiri. Jika seorang siswa berani tampil dengan bagus, hal itu akan memotivasi siswa lain untuk mencoba berbicara kedepan. 3. Bermain peran Bermain peran merupakan salah satu bentuk aktivitas drama yang didalamnya terdapat aktivitas berbicara. Aktivitas tersebut mencakup lafal, intonasi, jeda, aksentuasi/tekanan yang jelas, kemudian penggunaan bahasa yang baik, serta pengorganisasian ide yang terstruktur. Artinya ketika bermain peran aspek tersebut secara otomatis akan dipergunakan. Bermain peran merupakan teknik yang banyak dipakai oleh guru bahasa Indonesia di sekolah, untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berbicara muridnya. 4. Menggunakan strategi Modelling The Way Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara bahasa Indonesia perlu menerapkan strategi Modeling The Way (membuat contoh praktik). Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan keterampilan berbicara bahasa Indonesia melalui demonstrasi, dari hasil demonstrasi ini kemudian diterapkan dalam keseharian di sekolah, yaitu siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, identifikasi beberapa situasi umum yang biasa siswa lakukan di ruang kelas dan luar kelas dalam berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar, kemudian siswa mendemonstrasikan satu persatu dalam berbicara bahasa Indonesia. 5. Cerita berantai Menurut Tarigan (1990), “Penerapan teknik cerita berantai ini dimaksudkan untuk membangkitkan keberanian siswa dalam berbicara. Jika siswa telah menunjukkan keberanian, diharapkan kemampuan berbicaranya menjadi meningkat.” Teknik cerita berantai bisa dimulai dari seorang siswa yang
  • 8. menerima informasi dari guru, kemudian siswa tadi membisikkan informasi itu kepada teman lain, dan teman yang telah menerima bisikan meneruskannya kepada teman yang lain lagi. Begitulah seterusnya. Pada akhir kegiatan akan dievaluasi, yaitu: siswa yang mana yang menerima informasi yang benar atau salah. Siswa yang salah menerima informasi tentu akan salah pula menyampaikan informasi kepada orang lain. Sebaliknya, bisa saja terjadi informasi yang diterima oleh siswa itu benar tetapi mereka keliru menyampaikannya kepada teman yang lain. Untuk itu, diperlukan pertimbangan yang cukup bijak dari guru untuk menilai keberhasilan teknik cerita berantai ini. 6. Media gambar dalam bercerita Guru mengembangkan media pembelajaran melalui penggunaan media gambar cerita dengan maksud agar siswa dapat menginterpretasikan isi cerita sesuai dengan imajinasinya yang akhirnya siswa dapat mengungkapkan kembali isi cerita, mengungkapkan hasil pengamatan dengan bahasa yang runtut, sehingga bermakna. Penggunaan gambar cerita merupakan alat bantu (media) agar pembelajaran tidak terkesan monoton dan terjadi bina suasana kelas. 7. Menyajikan Informasi Salah satu bentuk kegiatan penyajian informasi yang sesuai bagi anak-anak ialah menyampaikan laporan secara lisan. Untuk mengingatkan agar anak-anak menggunakan cara-cara yang efektif dalam menyajikan laporan secara lisan, masalah mereka menceritakan hal-hal yang mereka inginkan dan tidak mereka inginkan dari seorang pembicara. Bentuk kegiatan lain yang untuk melatih penyajian informasi ialah dengan berpidato. Tujuan kegiatan ini untuk menolong anak-anak mengembangkan rasa percaya diri dalam berbicara dengan
  • 9. orang lain, belajar menyusun, dan menyajikan suatu pembicaraan, dan mempelajari cara yang terbaik untuk berbicara di hadapan sejumlah pendengar. 8. Berpartisipasi Dalam Diskusi Diskusi memberikan kesempatan kepada murid untuk berinteraksi dengan murid-murid lain dan guru, mengekspresikan pikiran secara lengkap, mengajukan berbagai pendapat, dan mempertimbangkan perubahan pendapat apabila berhadapan dengan bukti-bukti yang meyakinkan atau tangapan yang masuk akal yang dikemukakan oleh peserta diskusi. 9. Menghibur (menyajikan pertanyaan) Kadang-kadang murid-murid dapat menyajikan pertunjukan untuk teman atau teman sekelas, teman-teman dari kelas lain, orang tua dan anggota masyarakat di sekitar gedung sekolah. Siswa dapat menyatakan keingintahuannya dengan bertanya. Tingkat atau ragam pertanyaan yang sistematis siswa dapat menemukan apa yang diinginkannya. 10. Sandiwara boneka Pertunjukan sandiwara boneka memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berbagai gagasan dan cerita lewat percakapan, disertai dengan gerakan boneka. 11. Bermain Drama Bentuk lain apresiasi sastra secara lisan ialah membacakan naskah drama atau bermain drama. Diantara anak-anak yang berperan sebagai narrator, yakni yang membacakan diskripsi cerita. Anak-anak yang lain memerankan semua pelaku cerita yang ditentukan. 12. Wawancara Wawancara dapat digunakan oleh murid untuk memproleh informasi yang berhubungan dengan suatu tugas tertentu.
  • 10. 13. Bercakap-cakap Bercakap-cakap adalah berbicara secara alami antara dua atau lebih pembicara. Bercakap-cakap merupakan bentuk ekspresi lisan yang paling alami dan bersifat tidak resmi, tetapi anak- anak kurang mendapat kesempatan untuk melakukan percakapan khususnya percakapan dalam bahasa Indonesia bagi anak-anak yang berbahasa ibu bahasa daerah, selama berada di sekolah. Oleh sebab itu, sebaiknya tersedia tempat bercakap-cakap dengan tempat duduk yang nyaman (anak- anak duduk di karpet atau tikar). Anak-anak bercakap-cakap dalam kelompok-kelompok kecil selama waktu tertentu. Untuk melatih siswa mau dan mampu berbicara, guru bersama siswa dapat merencanakan materi percakapan. kegiatan ini dapat dilakukan di luar waktu belajar. 14. Laporan Lisan Siswa dilatih menyusun laporan sederhana yang menyangkut yang menyangkut topik atau tema mata pelajaran. Laporan dapat berupa isi buku, hasil percobaan, hasil pengamatan, ataupun isi cerita.4 C. Student Led Conference Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain pada anak merupakan sarana untuk belajar sebab bagi anak bermain dan belajar merupakan suatu kesatuan dan suatu proses yang terus menerus terjadi dalam kehidupannya. Melalui bermain, anak dapat mengorganisasikan berbagai pengalaman dan kemampuan kognitifnya dalam upaya menyusun kembali gagasan-gagasannya yang indah. Dengan kata lain, bermain merupakan tahap awal dari proses belajar pada anak yang dialami semua manusia. 4 http://nintyasintya.blogspot.com/2014/05/strategi-untuk-meningkatkan-kemampuan.html diakses 2 Februari 2021
  • 11. Menurut Dworetzky (1990) (Moeslichatoen, 1998:19) bahwa:”bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksankan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih ditekankan pada caranya dari hasil yang diperoleh dari kegiatan itu.” Komunikasi evaluasi hasil belajar anak biasanya berlangsung antara orang tua dan guru. Sesuai jadwal yang ditentukan, orang tua datang ke sekolah anak menemui guru dan mendiskusikan hasil belajar anak. SLC merupakan salah satu bentuk komunikasi evaluasi hasil belajar, dimana anak mengambil peran dalam proses tersebut. Teknik ini mulai dipraktekkan di beberapa sekolah di Amerika Serikat. Student lead conference adalah diskusi mengenai hasil pekerjaan siswa dengan siswa sebagai pemegang kendali. Tentu saja tidak hanya siswa yang memegang peranan, namun dibutuhkan juga peranan administrasi sekolah, guru dan orang tua dalam mempersiapkan. Menurut Jane M. Bailey and Thomas R. Guskey (2001:xii):”Student Led Conference is A conference with the family in which the student leads a discussion of his/her work and a review of his/her portfolio. 1. The classroom teacher goes from being the leader of the conference to becoming a facilitator. 2. Student goes from non-participant or passive observer to leader of the conference. 3. Families become more actively engaged in discussions with their child rather than the teacher. 4. Support teachers go from non-participant to making sure that work samples are included in portfolio and available for conferences.” Students led conference biasa dilaksanakan 2 kali dalam satu tahun ajaran. Agar acara SLC ini bisa sukses berikut ini adalah resep suksesnya 1. Pastikan sekolah sudah memasukkannya kedalam kalender tahunan sekolah
  • 12. 2. Latih siswa untuk melakukan SLC, latih mereka melakukan role play atau drama. Upaya yang bisa anda lakukan adalah membuat mereka tidak canggung saat memperkenalkan orang tua mereka secara formal kepada guru di kelas. Latih siswa dari seminggu sebelumnya, luangkan waktu 10 menit setiap hari untuk berlatih. 3. Kumpulkan dan nilai semua pekerjaan siswa. Salah satu mata acara dalam SLC adalah siswa bersama orang tua melihat pekerjaan siswa secara bersama-sama. Pastikan semua pekerjaan siswa sudah anda periksa dan berikan nilai. 4. Rapihkan ruang kelas anda. Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa menjadikan kelas nya sebagai kelas yang enak untuk dikunjungi. Tidak perlu berlebihan, asal orang tua bisa bebas dalam melihat display dikelas anda sudah cukup.Libatkan siswa dalam mengatur kelas, jangan semuanya anda lakukan sendiri. Termasuk pada saat mereka membereskan barang mereka di kelas. 5. Kerjakan display di kelas anda jauh-jauh hari. Mengerjakan display diruang kelas hanya berjarak beberapa hari dari hari H hanya akan membuat anda tidak tampil segar saat SLC berlangsung. 6. Tumpuk pekerjaan siswa sesuai namanya untuk memudahkan siswa dan orang tua nya berlangsung. Tempatkan pekerjaan mereka ditempat yang mudah dilihat. 7. Atur jadwal secermat mungkin, beritahu orang tua siswa hanya apabila jadwal sudah pasti. Akhirnya sebuah SLC yang baik dan efektif hanya bisa berlangsung jika guru, orang tua dan siswa punya tujuan dan target yang sama. Tujuan
  • 13. utamanya adalah menjadikan proses belajar dikelas dan di sekolah sejalan dengan aspek komunikasi yang terjadi dirumah dan di sekolah.5 Pada SLC, murid mendapat kesempatan mengkomunikasikan kepada orang tua dan guru mengenai hasil belajarnya, kekuatan dan kelemahannya dalam belajar, bahkan membuat perencanaan diri di masa mendatang. Hal ini memberikan kesempatan bagi murid untuk turut bertanggung jawab atas proses akademis yang Ia lalui. Berbeda dengan kebanyakan proses evaluasi hasil belajar, evaluasi yang didapatkan orang tua hanya berasal dari perspektif guru. Sedangkan murid sebagai pelaku dalam proses pendidikan itu sendiri tidak mendapat kesempatan untuk menyampaikan perspektifnya. Selain itu, SLC membuka kesempatan untuk komunikasi yang jujur dan terbuka antara guru, orang tua, dan murid. Orang tua menjadi mengerti bagaimana bisa membantu anaknya untuk bisa berhasil disekolah. Siswa juga makin mudah dalam berprestasi karena jadi punya target yang jelas dalam belajar dan percaya bahwa guru dan orang tua selalu punya cara untuk mendukung mereka untuk berhasil. kecerdasan linguistik (berbicara) itu dapat berkembang dengan memberikan pembiasaan melalui pengalaman belajar anak sehingga anak mampu memecahkan masalah yang dialaminya. perkembangan bahasa tidak ditentukan oleh usia, namun mengarah pada perkembangan motoriknya. Namun perkembang bahasa juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perencanaan pembelajaran yang matang dengan memperhatikan setiap aspek perkembangan dan kecerdasan siswa, maka diharapkan pencapaian keberhasilan siswa akan diperoleh dengan hasil yang maksimal. 5 https://gurukreatif.wordpress.com/2010/09/02/7-kiat-sukses-menyelenggarakan-student-led- conference/ Diakses Tanggal 2 Februari 2021
  • 14. SLC tidak hanya meningkatkan kecerdasan linguistik (verbal) anak, tapi dengan SLC juga dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak.6 6 http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/735024 Diakses tanggal 2 Februari 2021 11.21 WIB