SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Télécharger pour lire hors ligne
DASSAR MAN
da
Un
Mata K
Dosen
Ne
FA
JURU
TUGA
NAJEMEN
alam ORG
ntuk Memen
Kuliah Kew
Pengampu P
elda Ratna P
AKULTAS I
USAN MARK
JA
AS INDIVIDU
N dan FUN
GANISASI
nuhi Salah S
wirausahaan
Prof. Dr. Ha
Oleh:
Pratiwi (4431
ILMU KOM
KETING KO
AKARTA
2018
U
NGSI MAN
I BISNIS
Satu Tugas
1 (2A4164E
apzi Ali, CM
173120020)
MUNIKASI
OMUNIKA
NAJEME
EL)
MA.
ASI
N
PENDAHULUAN
Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang di dalam bidang
perindustrian. Organisasi bisnis terdiri dari pasar, perusahaan, pihak eksternal, dan konsep
perubahan. Manajemen perusahaan harus mampu menggunakan sumber daya konseptual
maupun sumber daya fisik Untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Sedangkan manajemen didefinisikan secara beragam berdasarkan pakar manajemen. Teori
manajemen banyak ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya, dari yang sangat sederhana
sampai yang kompleks maka dari itu dibuat model manajemen dalam suatu organisasi.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan, untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-
tujuan yang saling bertentangan dan ntuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Fungsi – fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen
berdasarkan fungsinya masing – masing dan mengikuti satu tahapan – tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya. Menurut Nickel, Mc Hugh and Mc Hugh tahun 1997 fungsi – fungsi
manajemen terdiri dari empat elemen fungsi, yaitu : Perencanaan (Planning), Pengoganisasian
(Organizing), Pengimplemtasian (Directing), dan Pengendalian & Pengawasan (Controlling).
PERMASALAHAN
1. Kenapa Manajemen di perlukan oleh setiap orang dalam organsiasi
2. Apa saja fungsi Manajemen yang populer
PEMBAHASAN
Arti Penting Manajemen dalam Kegiatan Organisasi Bisnis
Menurut James A.F Stoner, Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumberdaya organisasi lainnya supaya tujuan
organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan. Sedangkan bisnis memiliki
definisisebagai satu kegiatan yang bertujuan untuk menjual produk-produk dalam bentuk barang
maupun jasa. Dari pengertian manajemen dan pengeritan bisnis di atas dapat simpulkan bahwa
manajemen bisnis adalah suatu kegiatan mengatur penjualan produk-produk berupa barang atau
jasa yang dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya pada pelaku usaha/bisnis-nya.
Pentingnya manajemen bisnis dalam usaha karena pelaku usaha membutuhkan
pengaturan yang efekstif dan efisien untuk menjalankan usahanya. Untuk mengolah yang ada
dalam usahany harus menggunakan prinsip manajemen. jika tidak memakai prinsip menajemen
maka perjalanan usaha dalam sistem pengelolaannya tersebut tidak bisa berjalan atau beroperasi
dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa manajemen bisnis berguna untuk membantu para pelaku
bisnis dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat menghindari adanya resiko mendapatkan
kerugian dalam bisnis tersebut.
Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan
perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran menlalui pemanfaaatan sumber daya manusia
dan sumber daya lain.
Fungsi manajemen
1. Perencanaan; Fungsi ini merupakan langkah awal daripada fungsi manajemen yang lain.
Dengan perencanaan semua kegiatan akan mempunyai suatu pedoman pelaksanaan kerja.
Perencanaan mempunyai beberapa bentuk yaitu:
a. Sasaran; Dalam kurun waktu tertantu perisahaan tentu mempunyai suatu sasaran atau
tujuan yang hendak dicapai.
b. Kebijakan; Hal ini merupakan petunjuk umum bagi perusahaan
c. Strategi; Merupakan program yang luas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
yanitu bagaimana perusahaan akan melaksanakannya.
d. Prosedur; Merupakan rangkaian tindakan yang yang akan dijalankan untuk
mempermudah pelaksanaan kegiatan perusahaan.
e. Aturan; Merupakan bagian dari prosedur dan tindakan spesifik. Beberapa aturan yang
sejenis dapat dikelompokkan menjadi suatu prosedur.
f. Program; Merupakan kombinasi antara kebijakan, prosedur, aturan dan pemberian tugas
yang disertai dengan anggaran atau budget.
Perencanaan disini meliputi :
- Menentukan jenis dan jumlah produk yang akan dibuat agar tepat dalam hal kualitas,
manfaat, dan kuantitasnya agar dapat dicapai keuntungan maksimal.
- Menetapakan jumlah dana yang diperlukan untuk modal kerja maupun modal tetap.
Apakah akan dipenuhi dengan modal sendiri atau dengan pinjaman (kredit).
- Menentukan jumlah pekerja yang akan ditarik dan dipekerjakan dalam perusahaan.
Manfaat Perencanaan
1) Dapat memberikan arah dari arti tujuan bagi perusahaan
2) Dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standard/ukuran untuk mengurangi
ketidakpastian serta perubahan di masa mendatang
3) Dengan perencanaan dapat diukur berhasil tidaknya suatu pekerjaan, sehingga akan
mempermudah pengawasan.
4) Membantu memperkirakan peluang di masa mendatang
5) Dengan perencanaan akan timbul efisiensi sehingga pengeluaran biaya dapat ditekan.
Di dalam menyusun perencanaan perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
- Dibuat suatu rencana yang terperinci dan realistis, sehingga pelaksanaannya mudah dan
tidak banyak penyimpangan.
- Biasanya rencana sudah dibuat agar fleksibel, mudah mengkuti perubahan. Oleh karena
itu, perlu diimbangi adanya tindak lanjut apabila rencana tersebut mengalami hambatan.
- Jik aperusahaan akan membuat suatu rencana, maka perlu disesuaikan jumlah dana yang
tersedia untuk penelitian pasar, sebagai dasar perencanaan penjualan, dll.
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan suatu rumusan proses perencanaan berjangka panjang
yang digunakan untuk menentukan dan mencapai sasaran organisasi.
Sifat – sifat perencanaan strategis :
1) Menyangkut kurun waktu yang panjang.
2) Menyangkut persoalan dasar organisasi.
3) Memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan manajerial sehari – hari.
4) Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan keputusan.
5) Pada umumnya, perencanaan strategis merupakan kegiatan manajemen puncak.
Faktor – faktor yang mempengaruhi semakin pentngnya Perencanaan Strategis :
a) Peningkatan perubahan teknologi
Adanya perubahan teknologi, membuat perusahaan – perusahaan untuk mencari
kesempatan baru secara aktif, tidak cukup hanya bertahan saja dalam persaingan.
b) Semakin rumitnya tugas manajerial
Dengan perencanaan strategis, para manajer dapat berantisipasi pada masalah – masalah
dan kesempatan - kesempatan yang akan muncul.
c) Lingkungan luar perusahaan yang semakin kompleks
Perencanaan strategis bermanfaat untuk menghadapi pengaruh lingkungan di luar
perusahaan yang semakin rumit, sehingga perusahaan akan dapat mengambil posisi yang
tepat.
d) Semakin panjangnya jangka waktu antara keputusan yang dibuat dengan dampaknya di
masa yang akan dating, sehingga memerlukan suatu perencanaan yang matang untuk
pengambilan keputusan.
Langkah – langkah penyusunan Perencanaan Strategis
- Menentukan sasaran organisasi
- Mengadakan pemahaman terhadap sasaran dan strategi yang telah ada
- Melakukan analisis sumber daya :
a. Menyusun profil sumber daya
b. Menetukan syarat kunci tentang sumber daya yang diperlukan
c. Membandingkan profil sumber daya dengan syarat kunci
- Mengadakan analisis lingkungan
- Mengenali kesempatan dan ancaman strategis
- Menentukan sejauh mana strategi yang sudah ada perlu diubah
- Melakukan pengambilan keputusan strategis, yang meliputi :
a. Penyusunan alternatif strategis
b. Penilaian alternatif strategis
c. Pemilihan alternatif strategis
- Pelaksanaan rencana strategis
- Evaluasi penerapan rencana strategis
Hambatan – hambatan dalam perencanaan
a. Hambatan dari pihak manajer
- Takut menghadapi resiko/kegagalan
- Kurang adanya pengetahuan tentang organisasi
- Kurang memahami tentang lingkungan
- Kurang percaya bahwa organisasinya mampu mencapai sasaran
b. Hambatan dari pihak pelaksana
- Perubahan dianggap mengurangi kebebasan untuk melakukan kegiatan yang disukai
- Perubahan tidak memberikan keuntungan langsung
Untuk mengatasi hal tersebut, manajer perlu merencanakan sasaran yang jelas,
mengumpulkan informasi yang lengkap tentang organisasi dan lingkungan. Selain itu, manajer
juga perlu mengikut sertakan bawahan dalam kegiatan perencanaan dan diberikan informasi
tentang sasaran yang akan dicapai.
Manajemen Dengan Sasaran (Management By Objectives).
Manajemen dengan sasaran (MBO) meruakan suatu program yang terdiri atas
seperangkat prosedur formal atau semi formal yang dimulai dengan penetapan sasaran –sasaran
sampai dengan peninjauan kembali hasil pelaksanaan.
- MBO dapat digunakan untuk memperbaiki motivasi karyawan dan untuk pengendalian.
- Intisari dari sistem MBO tercetak pada kerjasama antara manajer dan karyawan dalam
penetapan sasaran – sasaran.
Di dalam sistem MBO terdapat unsur – unsur :
a. Keterkaitan pada program
b. Penetapan sasaran tingkat puncak
c. Sasaran – sasaran individu
d. Peran serta dari karyawan dan manajer
e. Pengkajian kembali hasil pelaksanaan
Kebaikan – kebaikan MBO, yaitu :
- Memberi kesempatan kepada individu untuk menyesuaikan tujuan – tujuan pribadinya
dengan tujuan organisasinya.
- Sasaran organisasi akan dapat dicapai dalam waktu yang tepat karena manajer dpat
mebuat perencanaan dengan bantuan MBO.
- Dapat meningkatkan komunikasi antara manajer dan karyawan.
- Membuat proses manajemen berjalan wajar dengan memusatkan pada pencapaian
sasaran.
Kelemahan – kelemahan MBO, yaitu :
- Diperlukan kecakapan hubungan antar pribadi
- Sering terjadi konflik antara kreativitas dan pencapaian sasaran yang ditetapkan
- Sasaran yang penuh tantangan dan realistik seringkali sulit dirumuskan
- Diperlukan adaptasi dan perubahan – perubahan yang mendapat dukungan dari manajer
- Seringkali terdapat pedekatan yang otoriter dan terpusat dlam pengambilan keputusan.
2. Fungsi pengorganisasian
Fungsi pengoraganisaasian dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan anatar
berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat
bermanfaat serta terarah pada satu tujuan. Dalam suatu organisasi terdapat huubungan
informal dan hubungan formal. Hubungan informal menyangkut hubungan manusiawi , di
luar dinas atau bersifat tidak resi, sedangkan hubugan formal merupakan bentuk
hubunganyang disengaja secara resi (kedinasan). Ada tiga hubungan dasar dalam hubungan
formal yaitu :
‐ tanggung jawab
‐ wewenang
‐ pertanggungjawaban
Langkah-langkah dalam pengorganisasian :
a. Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan
dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
c. Mengkombinasika pekerjaan anggota perusahaan dlama cara yang logis dan efisien.
d. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam
satu kesatuan yang harmonis.
e. Memantau efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Tujuan mengorganisasi
Tujuan utama adalah ntuk mempermudah dalam melaksanakn tugas, membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Kemudian untuk mempermudah
pimpinan dalam melaksanakn utgas pengawasan. Dan yang terakhir untuk memangku tugas-
tugas yang telah dibagi-bagi itu.
Prinsip-prinsip pengorganisasian.
‐ Pembagian kerja. ahwa tugas atau pekerjaan akan lebih efisien jika pekerjaan dalam
mengerjakan pekerjaan tersebut telah terspesialisi.
‐ Kesatuan. Prinsip ini pada dasarnya menghendaki para pekerja hanya bertanggung jawab
terhadap satu penyedia atau (supervise)
‐ Prinsip scalar. Prinsip ini menyatakan bahwa, otoritas dan pertanggung jawaban harus
mengalir dengan baik tanpa hambatan dari level manajemen puncak sampai manajemen lini
pertama.
‐ Rentang kendali. Merupakan batas jumlah bawahan yang dapat diawali oleh seorang
penyedia.
3. Fungsi Pengarahan
Di dalam aspek pengarahan akan timbul hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbankan tenaganya secara lebih
berdaya guna untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya
tujuan. Oleh Karen aitu, manajer atau pimpinan dituntut untuk dapat berkomunikasi,
memberikan petunjuk/nasehat, berfikir kreatif, berinisiatif, meningkatkan kualitas serta
memberikan stimulasi kepada para karyawan. Sehingga kegiatan pengarahan banyak
menyangkut masaalh pemberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan,
serta pengembangan komunikasi.
4. Fungsi Pengkoordinasiaan
Dalam suatu organisasi sering terjadi tujuan masing-masing anggota organisasi yang
berbeda satu sama lain. Padahal suatu organisasi disusun untuk mencapai satu tujuan
bersama. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang akhirnya dapat mempengaruhi
keputusan-keputusan yang akan diambil oleh manajemen. Oleh karena itu berbagai macam
pendapat perlu dipadukan supaya harmonis dalam suatu tindakan koordinasi yang akan
menuju ke suatu tujun organisasi.
Koordinasi
Adalah suatu proses pengintegrasian tujuan dan aktivitas unit-unit yang
terpisah(departemen/bidang fungsional) dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Jadi, dalam pengkoordinasian diupayakan adanya keselarasan diantara
pejabatnya.
Dalam melaksanakan fungsi koordinasi ini manajer mengusahakan agar:
‐ Lingkungan organisasi turut mendukung tugas itu misalnya, adanya tenaga kerja yng
kualifaid, pembagian tugas yang baik dan lain-lain.
‐ Penerapan prinsip-prinsip koordinasi pada setiap anggota organisasi yaitu:
a. Harus terjalin hubungan antar anggota organisasi, biak secara vertical maupun secara
horizontal.
b. Harus dipupuk prinsip kerjasama antar anggota organisasi agar diperoleh adanya
informasi timbal balik.
Dengan adanya fungsi koordinasasi maka akan diperoleh manfaat :
 Terjadi efisiensi di semua bidang karena terjadi koordinasi antar bagian.
 Adanya suasana kerja yang tenteram karena terjadi keseimbangan tugas dan hak
setiap anggota organisasi
 Terdapat kesatuan tujuan dari masing-masing individu dalam organisasi.
 Menghindarkan adanya konflik dan perebutan sumber/fasilitas dalam organisasi.
 Menjamin adanya kesatuan sifat, tindakan, kebijakan dan pelaksanaan dalam
pekerjaan.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi terkahir dari manajemen yang harus dilaksanakan oleh manajer. Pengendalian
merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya peyimpangan-penyimpangan dari
hasil yang telah dicapai.
Pada setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengendalian, sebab apabila terjadi
penyimpangan aka lebih cepat diadakn tindakan koresi. Proses pengendalian mencatat
perkembangan kearah tujuan pokok dan dan ssasaran serta metode pencapaiannya dalam
organisasi yang memungkinkan manajer melihat lebih awal adanya penyimpangan. Oleh
karenanya, pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan. Dalam hal ini, perencanaan
mengidentifikasikan komitmen-komitmen terhadap tindakan yang ditujukan untuk hasil-hasil
di masa yang akan dating.
Langkah-langkah dalam proses pengendalian:
1) Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi.
Misalkan : - beberapa target yang harus dicapai.
‐ Beberapa jumlah produksi yang akan dicapai
2) Mengukur prestasi kerja
Pelaksanaan langkah kedua ini merupakan proses yang berkesinambungan dan berulang-
ulang yang frekuensinya tergantung pada jenis aktivitasnya. Pengukuran prestasi kerja
sedapat mungkin dilakukan dengan segera agara waktunya tidak terlalu panjang.
3) Menentukan apakah prstasi kerja memenuhi standard
Langkah ini merupakan langkah lanjut dari kedua langkah terdahulu yaitu
membandingkan antara langkah pertam dan langkah kedua.
4) Mengambil tindakan korektif
Apabila langkah pertama dan langkah kedua telah sesuai atau tidak terjadi penyimpangan
maka manejemen perlu melakukan tindakan korektif. Tindakan ini dapat mengadakn
perubahan aktivitas organisasi atau standar kerja yang telah ditetapkan semula.
Cara – Cara Pengendalian yang Baik.
a) Pengendalian harus mendukung sifat atau kebutuhan dari kegiatan
Untuk masing-masing kegiatan, ara pengendaliannya berbeda-beda pula, antara
organisasi kecil dan besar juga berbeda-beda pula.
b) Pengendalian harus melaporkan setiap ada penyimpangan
Apabila suatu penyimpangan ditunda atau terlambat pengatasannya maka akibat yang
terjadi kesalahan akan semakin parah sehingga semakin rumit tindakan korektif yang
harus dilakukan.
c) Pengendalian harus berorientasi jatuh kedepan
Untuk mengetahui yang akan datang, maka manajemen perlu membuat perkiraan atau
ramalan situasi yang mungkin akan terjadi berkaitan dengan organisasi.
d) Pengendalian harus akurat dan obyektif
Manusia dalam melakukan pengendalian sering bertindak subyektif atau keputusan yang
diambil dipengaruhi oleh reaksi pribadi. Oleh karena itu, agar pengendalian yang
dilakukan itu obyektif maka diperlukan suatu ukuran sebagai pedoaman pelaksanaanya.
e) Pemgendalian harus fleksibel
Di dalam melaksanakan pengendalian, perlu alternatif - alternatif rencana untuk situasi
yang memungkinkan.
f) Pengendalian harus serasi dengan pola organisasi
Apabila salah satu bagian membuat suatu kekeliruan, maka hal itu harus diatasi bersama
– sama dengan kegiatan lain yang merupakan suatu satu kesatuan organisasi.
g) Pengendalian harus ekonomis
Perlu diingat bahwa pengendalian alat untuk mencapai tujuan, sehingga biaya-biaya
pengendalian perlu diusahakan seminimal mungkin.
h) Pengendalian harus mudah dimengerti
Cara – cara pengendalian harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki
oleh pelaksana pengendalian itu, sehingga akan mudah dimengerti.
i) Pengendalian harus diikuti dengan tindakan koreksi
Cara pengendalian yang baik harus dapat menunjukkan letak penyimpangan yang terjadi,
siapa yang harus bertanggung jawab serta alternatif tindakan koreksi manakah yang akan
digunakan.
Pengendalian dapat dilakukan pada bidang :
a) Produksi
Di bidang ini pengendalian dimulai saat menerima pesanan dari pembeli; kemudian
melakukan pembelian bahan sampai produk selesai dibuat. Hal ini meliputi pengendalian
persediaan barang dan pengendaliian kualitas dan kuantuntas produk.
b) Pemasaran
Tugas bagian pemasaran pda suatu perusahaan mulai tersa saat produk akan dikirim ke
pasar atau konsumen. Oleh karena itu, biasanya pengendalian pemasaran juga dimulai
dari sini. Tetapi ada kalanya bagi perusahaan yang cukup besar, sebelumnya sudah
dimulai dengan riset dan mengumpulkan informasi pasar.
c) Keuangan
Bidang keuangan harus ditangani denagn cepat dan tepat, pengelolaan dan pengendalian
yang kurang teliti akan berakibat terjerumusnya perusahaan di dalam kesulitan keuangan.
Beberapa analisis keuangan dapat digunakan dalam pengendalian ini. Antara lain analiais
pulang pokok atau BEP, analisis – analisis rasio, analisis returm on investment atau ROI,
dan pembuatan suatu anggaran atau budget yang kesemuanya itu bertujuan agar
perusahaan akan menekankan biaya-biayanya.
d) Persoanalia
Pengendalian untuk pekerja ini semakin terasa kompleks dibanding dengan pengendalian
untuk bagian lain, sebab kondisi semakin lama tenaga kerja akan semakin maju sehingga
pengendaliannya pu memerlukan perhatian tersendiri. Contohnya pengendalian tingkat
absensi, penggunaan watu kerja, ha linin berhubungan dengan pemberian uah atau
kompensasi. Dalam hal ini, dapat digunakan network atau jaringan kerja atau PERT
(Program Evaluation and Review Technique).
Karakteristik Sistem Pengendalian Yang Efektif.
1) Akurat. maksudnya setiap data dari sistem pengendalian harus akurat sebab jika tidak
maka akan mengakibatkan organisasi tidak tepat dalam mengambil keputusan untuk
mengoreksi suatu penyimpangan.
2) Tepat waktu. Yaitu informasi segera dikumpulkan, diarahkan dan segera pula
dievaluasi. Jika hendak diambil tindakan yang tepat pada waktunya untuk perbaikan.
3) Obyektif dan komprehensif. Disini informasi dalam sistem pengendalian harus dapat
dipahami dan dianggap obyektif oleh individu yang menggunakannya.
4) Diputuskan pada titik pengendalian strategis. Sistem pengendalian sebaiknya
dipusatkan pada daerah yang paling banyak kemungkinan akan terjadi penyimpangan
dari standard.
5) Ekonomis. Maksudnya biaya untuk implementasi sitem pengendalian sebaiknya lebih
kecil dari keuntungan yang diperoleh dari sistem itu.
6) Fleksibel. Yaitu untuk semua organisasi sistem pengendalian itu harus fleksibel,
sehingga organisasi akan lebih mudah bertindak untuk mengatasi perubahan yang kurang
menguntungkan atau memanfaatkan kesempatan – kesempatan baru.
7) Dapat diterima oleh seluruh anggota organisasi. Idealnya adalah jika sistem
pengendalian itu dapat meghasilakn prestasi kerja yang tinggi diantara para anggota
organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa, mereka memiliki otonomi, tanggung
jawab dan kesempatan untuk mencapai kemajuan.
8) Dapat dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi. Hal ini disebabkan oleh: a)
setiap langkah dalam proses pekerjaan dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
seluruh operasi. b) informasi pengendalian harus sampai kepada smeua orang yang perlu
menerimanya.
Pentingnya Pengendalian.
Terdapat beberapa alasan akan pentingnya pengendalian di dalam setiap organisasi:
1. Adanya perubahan di lingkungan organisasi.
Hal itu menyebabkan fungsi pengendalian harus dilaksanakan agara dampak dari
perubahan – perubahan tersebut segera dapat dideteksi sehingg manajemen akan
menghadapi tantangan maupun memnafaatkan adanya peluang yang disebabkan oleh
perubahaan itu. Misalkan perubahaan teknologi, adanya pesaing- pesaing baru yang
muncul.
2. Organisasi semakin kompleks.
Pada umumnya, organisasi pada masa sekarang ini cenderung bercorak desentralisasi,
maka kegiatan perusahaan menjadi terpisah –pisah secara geografis dan pula menjadi
lebih luas dan kompleks. Demikian juga jika dipakai oleh banyak penyalur dalam
penjualanan produk, maka untuk menjaga profitabilitas, perlu sistem pengendalian yang
lebih teliti.
3. Timbulnya kesalahn – kesalahn dalam bekerja.
Untuk mendeteksi kesalahan yang akan diperbuat oleh pelapor organisasi, maka
digunakan fungsi pengendalian. Semakin jarang pekerja melakukan kesalahan dalam
bekerja, semakin sederhana manajemen menjalankan fungsi pengendalian.
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang.
Mengimplementasikan sistem pengendalian, hendaknya merupakan cara yang tepat untuk
memeriksa pelaksanaan tugas – tugas pekerja yang didelegasikan dari atasan masing –
masing. Namun demikian, manajer harus dapat menjaga keseimbangan antara
pengendalian dengan kebebasan pribadi dan pekerja supaya tidak mematikan kreatifitas.
Jenis – Jenis Pengendalian
a) Pengendalian pengemudi (Steering Control) atau disebut Pengendalian Umpan Maju
(Feed Forward Controls).
Pengendalian ini dirancang untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari tujuan yang
telah ditetapkan dan memperbolehkan mengambil tindakan koreksi sebelum kegiatan
selesai dikerjakan.
b) Pengendalian Skrening (Screening Controls) atau disebut Pengendalian Ya atau
Tidak (Yes Or no Controls). Merupakan proses yang terlebih dahulu menyetujui aspek
terlebih dahulu dari suatu aspek prosedur atau syarat tertentu harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum kegiatan – kegiatan dapat dilanjutkan. Sehingga segi keamanan
merupakan faktor kunci atau bahkan dapat memberikan pengamanan yang extra kepada
manajer.
c) Pengendalian Purna Karya (Post Action Controls) atau Pengendalian Umpan Balik (
Feedback Controls). Penegndalian ini mengukur hasil – hasil dari suatu kegiatan yang
telah diselasaikan. Penyebab dari penyimpangan dari rencana atau standar yang
ditentukan dan penemuan – penemuan diterapkan untuk kegiatan serupa diwaktu
mendatang. Pengendalian ini bersifat historis dan pengukuran dilakukan sesudah kegiatan
terjadi.
KESIMPULAN
Oleh karena organisasi bisnis dan manajemen telah merupakan salah satu fenomena dalam
masyarakat modern dewasa ini, maka jelaslah bahwa manajemen mempunyai arti yang sangat
penting dalam kehidupan manusia dewasa ini dan oleh sebab itu, maka dalam setiap usaha
kerjasama, baik itu organisasi olahraga dan sebagainya, mutlak memerlukan manajemen. Hal itu
berarti bahwa fungsi-fungsi manajemen tersebut berlaku pada semua tipe dan organisasi
dimanapun juga, karena pasti membutuhkan adanya: Perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam bentuk yang sederhana sekalipun.
DAFTAR PUSTAKA
Diah, Kalis, “Manajemen dalam Organisasi Bisnis”, 16 November 2018,
https://www.academia.edu/34579070/manajemen_dalam_kegiatan_organisasi_bisnis

Contenu connexe

Tendances

PERANCANGAN - PENGAJIAN PERNIAGAAN
PERANCANGAN - PENGAJIAN PERNIAGAANPERANCANGAN - PENGAJIAN PERNIAGAAN
PERANCANGAN - PENGAJIAN PERNIAGAANCkg Nizam
 
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016stephaniejessey
 
manajemen sumber daya manusia
manajemen sumber daya manusiamanajemen sumber daya manusia
manajemen sumber daya manusiaRakhmadiIlham1
 
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]emaunayah
 
PERANCANGAN STRATEGIK
PERANCANGAN STRATEGIKPERANCANGAN STRATEGIK
PERANCANGAN STRATEGIKCkg Nizam
 
Manajemen strategik
Manajemen strategikManajemen strategik
Manajemen strategikEnjang Otib
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susantidwipuji95
 
PPT strategi dan analisis msdm Bahasa
PPT strategi dan analisis msdm BahasaPPT strategi dan analisis msdm Bahasa
PPT strategi dan analisis msdm BahasaYesica Adicondro
 
Tugas makalah strategi+sdm.ppt hrt
Tugas makalah strategi+sdm.ppt  hrtTugas makalah strategi+sdm.ppt  hrt
Tugas makalah strategi+sdm.ppt hrtHartoBmn
 
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)syafii_ahmad
 
Fungsi manajemen
Fungsi manajemen Fungsi manajemen
Fungsi manajemen Diah Ayu
 
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia Dadang Solihin
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranMang Engkus
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemenyunisarosa
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi utsdwipuji95
 
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK bebenDX
 

Tendances (20)

PERANCANGAN - PENGAJIAN PERNIAGAAN
PERANCANGAN - PENGAJIAN PERNIAGAANPERANCANGAN - PENGAJIAN PERNIAGAAN
PERANCANGAN - PENGAJIAN PERNIAGAAN
 
Tugas mingguan 9
Tugas mingguan 9Tugas mingguan 9
Tugas mingguan 9
 
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
 
manajemen sumber daya manusia
manajemen sumber daya manusiamanajemen sumber daya manusia
manajemen sumber daya manusia
 
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
 
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
Makalah 2 m._stratejik_(ema_unayah_11150569)[1]
 
susilawati 11150205
susilawati 11150205susilawati 11150205
susilawati 11150205
 
PERANCANGAN STRATEGIK
PERANCANGAN STRATEGIKPERANCANGAN STRATEGIK
PERANCANGAN STRATEGIK
 
Manajemen strategik
Manajemen strategikManajemen strategik
Manajemen strategik
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
 
PPT strategi dan analisis msdm Bahasa
PPT strategi dan analisis msdm BahasaPPT strategi dan analisis msdm Bahasa
PPT strategi dan analisis msdm Bahasa
 
Tugas makalah strategi+sdm.ppt hrt
Tugas makalah strategi+sdm.ppt  hrtTugas makalah strategi+sdm.ppt  hrt
Tugas makalah strategi+sdm.ppt hrt
 
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
 
Fungsi manajemen
Fungsi manajemen Fungsi manajemen
Fungsi manajemen
 
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
Implementasi Manajemen Strategik di Indonesia
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
 
Pert 1 mk manjemen 1
Pert 1 mk manjemen 1Pert 1 mk manjemen 1
Pert 1 mk manjemen 1
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemen
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi uts
 
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
MAKALAH RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEJIK
 

Similaire à 8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018

1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptxLathifahNuraini8
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2AliMusaaa
 
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Eti Suhaeti
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSsuningrat suning
 
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...ana_sari
 
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...Wina Winarsih
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...Kerina Decia
 
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIKMAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIKkiki taqiudin
 
Makalah manajemen stratejik uts
Makalah manajemen stratejik utsMakalah manajemen stratejik uts
Makalah manajemen stratejik utsridho anugrah
 
Bab 8 managemen, kepemimpinan, dan organisa
Bab 8 managemen, kepemimpinan, dan organisaBab 8 managemen, kepemimpinan, dan organisa
Bab 8 managemen, kepemimpinan, dan organisapengantarbisnis
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptkimo2013
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...A'aron Dicky Taruna Putra
 

Similaire à 8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018 (20)

1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
1. Pengantar Manajemen Perusahaan.pptx
 
52827151 fungsi-pengurusan
52827151 fungsi-pengurusan52827151 fungsi-pengurusan
52827151 fungsi-pengurusan
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
 
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
 
Makalah uts elni
Makalah uts elniMakalah uts elni
Makalah uts elni
 
5. peneetapan tujuan
5. peneetapan tujuan5. peneetapan tujuan
5. peneetapan tujuan
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTSMAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK UTS
 
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
 
Manajemen Stratejik SDM
Manajemen Stratejik SDMManajemen Stratejik SDM
Manajemen Stratejik SDM
 
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
 
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIKMAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
MAKALAH MANAJEMENT SDM STRATEJIK
 
Makalah manajemen stratejik uts
Makalah manajemen stratejik utsMakalah manajemen stratejik uts
Makalah manajemen stratejik uts
 
Bab 8 managemen, kepemimpinan, dan organisa
Bab 8 managemen, kepemimpinan, dan organisaBab 8 managemen, kepemimpinan, dan organisa
Bab 8 managemen, kepemimpinan, dan organisa
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting ppt
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
 
MAKALAH UTS
MAKALAH UTSMAKALAH UTS
MAKALAH UTS
 

Plus de nelda pratiwi

14, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Permodalan, BEP dan N...
14, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Permodalan, BEP dan N...14, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Permodalan, BEP dan N...
14, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Permodalan, BEP dan N...nelda pratiwi
 
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...nelda pratiwi
 
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...nelda pratiwi
 
10, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Fungsional,...
10, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Fungsional,...10, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Fungsional,...
10, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Fungsional,...nelda pratiwi
 
Kewirausahaan 1, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Proposal Busi...
Kewirausahaan 1, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Proposal Busi...Kewirausahaan 1, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Proposal Busi...
Kewirausahaan 1, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Proposal Busi...nelda pratiwi
 
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...nelda pratiwi
 
5, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Model Bisnis Konvensio...
5, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Model Bisnis Konvensio...5, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Model Bisnis Konvensio...
5, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Model Bisnis Konvensio...nelda pratiwi
 
4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...
4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...
4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...nelda pratiwi
 
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...nelda pratiwi
 
1, Kewirausahaan, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pemahaman Ke...
1, Kewirausahaan, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pemahaman Ke...1, Kewirausahaan, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pemahaman Ke...
1, Kewirausahaan, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pemahaman Ke...nelda pratiwi
 

Plus de nelda pratiwi (10)

14, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Permodalan, BEP dan N...
14, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Permodalan, BEP dan N...14, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Permodalan, BEP dan N...
14, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Permodalan, BEP dan N...
 
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
 
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
11, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, MSDM, Manajemen Opera...
 
10, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Fungsional,...
10, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Fungsional,...10, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Fungsional,...
10, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Fungsional,...
 
Kewirausahaan 1, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Proposal Busi...
Kewirausahaan 1, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Proposal Busi...Kewirausahaan 1, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Proposal Busi...
Kewirausahaan 1, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Proposal Busi...
 
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...
6, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Komunikasi dab Gaya Ke...
 
5, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Model Bisnis Konvensio...
5, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Model Bisnis Konvensio...5, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Model Bisnis Konvensio...
5, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Model Bisnis Konvensio...
 
4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...
4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...
4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...
 
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...
3, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pola Pikir dan Motivas...
 
1, Kewirausahaan, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pemahaman Ke...
1, Kewirausahaan, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pemahaman Ke...1, Kewirausahaan, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pemahaman Ke...
1, Kewirausahaan, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Pemahaman Ke...
 

Dernier

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Dernier (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018

  • 1. DASSAR MAN da Un Mata K Dosen Ne FA JURU TUGA NAJEMEN alam ORG ntuk Memen Kuliah Kew Pengampu P elda Ratna P AKULTAS I USAN MARK JA AS INDIVIDU N dan FUN GANISASI nuhi Salah S wirausahaan Prof. Dr. Ha Oleh: Pratiwi (4431 ILMU KOM KETING KO AKARTA 2018 U NGSI MAN I BISNIS Satu Tugas 1 (2A4164E apzi Ali, CM 173120020) MUNIKASI OMUNIKA NAJEME EL) MA. ASI N
  • 2. PENDAHULUAN Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang di dalam bidang perindustrian. Organisasi bisnis terdiri dari pasar, perusahaan, pihak eksternal, dan konsep perubahan. Manajemen perusahaan harus mampu menggunakan sumber daya konseptual maupun sumber daya fisik Untuk mencapai keunggulan kompetitif. Sedangkan manajemen didefinisikan secara beragam berdasarkan pakar manajemen. Teori manajemen banyak ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya, dari yang sangat sederhana sampai yang kompleks maka dari itu dibuat model manajemen dalam suatu organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan, untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan- tujuan yang saling bertentangan dan ntuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Fungsi – fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing – masing dan mengikuti satu tahapan – tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Menurut Nickel, Mc Hugh and Mc Hugh tahun 1997 fungsi – fungsi manajemen terdiri dari empat elemen fungsi, yaitu : Perencanaan (Planning), Pengoganisasian (Organizing), Pengimplemtasian (Directing), dan Pengendalian & Pengawasan (Controlling). PERMASALAHAN 1. Kenapa Manajemen di perlukan oleh setiap orang dalam organsiasi 2. Apa saja fungsi Manajemen yang populer
  • 3. PEMBAHASAN Arti Penting Manajemen dalam Kegiatan Organisasi Bisnis Menurut James A.F Stoner, Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumberdaya organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan. Sedangkan bisnis memiliki definisisebagai satu kegiatan yang bertujuan untuk menjual produk-produk dalam bentuk barang maupun jasa. Dari pengertian manajemen dan pengeritan bisnis di atas dapat simpulkan bahwa manajemen bisnis adalah suatu kegiatan mengatur penjualan produk-produk berupa barang atau jasa yang dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya pada pelaku usaha/bisnis-nya. Pentingnya manajemen bisnis dalam usaha karena pelaku usaha membutuhkan pengaturan yang efekstif dan efisien untuk menjalankan usahanya. Untuk mengolah yang ada dalam usahany harus menggunakan prinsip manajemen. jika tidak memakai prinsip menajemen maka perjalanan usaha dalam sistem pengelolaannya tersebut tidak bisa berjalan atau beroperasi dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa manajemen bisnis berguna untuk membantu para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat menghindari adanya resiko mendapatkan kerugian dalam bisnis tersebut. Pengertian Manajemen Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran menlalui pemanfaaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain. Fungsi manajemen 1. Perencanaan; Fungsi ini merupakan langkah awal daripada fungsi manajemen yang lain. Dengan perencanaan semua kegiatan akan mempunyai suatu pedoman pelaksanaan kerja. Perencanaan mempunyai beberapa bentuk yaitu: a. Sasaran; Dalam kurun waktu tertantu perisahaan tentu mempunyai suatu sasaran atau tujuan yang hendak dicapai. b. Kebijakan; Hal ini merupakan petunjuk umum bagi perusahaan
  • 4. c. Strategi; Merupakan program yang luas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yanitu bagaimana perusahaan akan melaksanakannya. d. Prosedur; Merupakan rangkaian tindakan yang yang akan dijalankan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan perusahaan. e. Aturan; Merupakan bagian dari prosedur dan tindakan spesifik. Beberapa aturan yang sejenis dapat dikelompokkan menjadi suatu prosedur. f. Program; Merupakan kombinasi antara kebijakan, prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan anggaran atau budget. Perencanaan disini meliputi : - Menentukan jenis dan jumlah produk yang akan dibuat agar tepat dalam hal kualitas, manfaat, dan kuantitasnya agar dapat dicapai keuntungan maksimal. - Menetapakan jumlah dana yang diperlukan untuk modal kerja maupun modal tetap. Apakah akan dipenuhi dengan modal sendiri atau dengan pinjaman (kredit). - Menentukan jumlah pekerja yang akan ditarik dan dipekerjakan dalam perusahaan. Manfaat Perencanaan 1) Dapat memberikan arah dari arti tujuan bagi perusahaan 2) Dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standard/ukuran untuk mengurangi ketidakpastian serta perubahan di masa mendatang 3) Dengan perencanaan dapat diukur berhasil tidaknya suatu pekerjaan, sehingga akan mempermudah pengawasan. 4) Membantu memperkirakan peluang di masa mendatang 5) Dengan perencanaan akan timbul efisiensi sehingga pengeluaran biaya dapat ditekan. Di dalam menyusun perencanaan perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut : - Dibuat suatu rencana yang terperinci dan realistis, sehingga pelaksanaannya mudah dan tidak banyak penyimpangan. - Biasanya rencana sudah dibuat agar fleksibel, mudah mengkuti perubahan. Oleh karena itu, perlu diimbangi adanya tindak lanjut apabila rencana tersebut mengalami hambatan. - Jik aperusahaan akan membuat suatu rencana, maka perlu disesuaikan jumlah dana yang tersedia untuk penelitian pasar, sebagai dasar perencanaan penjualan, dll.
  • 5. Perencanaan Strategis Perencanaan strategis merupakan suatu rumusan proses perencanaan berjangka panjang yang digunakan untuk menentukan dan mencapai sasaran organisasi. Sifat – sifat perencanaan strategis : 1) Menyangkut kurun waktu yang panjang. 2) Menyangkut persoalan dasar organisasi. 3) Memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan manajerial sehari – hari. 4) Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan keputusan. 5) Pada umumnya, perencanaan strategis merupakan kegiatan manajemen puncak. Faktor – faktor yang mempengaruhi semakin pentngnya Perencanaan Strategis : a) Peningkatan perubahan teknologi Adanya perubahan teknologi, membuat perusahaan – perusahaan untuk mencari kesempatan baru secara aktif, tidak cukup hanya bertahan saja dalam persaingan. b) Semakin rumitnya tugas manajerial Dengan perencanaan strategis, para manajer dapat berantisipasi pada masalah – masalah dan kesempatan - kesempatan yang akan muncul. c) Lingkungan luar perusahaan yang semakin kompleks Perencanaan strategis bermanfaat untuk menghadapi pengaruh lingkungan di luar perusahaan yang semakin rumit, sehingga perusahaan akan dapat mengambil posisi yang tepat. d) Semakin panjangnya jangka waktu antara keputusan yang dibuat dengan dampaknya di masa yang akan dating, sehingga memerlukan suatu perencanaan yang matang untuk pengambilan keputusan. Langkah – langkah penyusunan Perencanaan Strategis - Menentukan sasaran organisasi - Mengadakan pemahaman terhadap sasaran dan strategi yang telah ada - Melakukan analisis sumber daya : a. Menyusun profil sumber daya b. Menetukan syarat kunci tentang sumber daya yang diperlukan c. Membandingkan profil sumber daya dengan syarat kunci - Mengadakan analisis lingkungan
  • 6. - Mengenali kesempatan dan ancaman strategis - Menentukan sejauh mana strategi yang sudah ada perlu diubah - Melakukan pengambilan keputusan strategis, yang meliputi : a. Penyusunan alternatif strategis b. Penilaian alternatif strategis c. Pemilihan alternatif strategis - Pelaksanaan rencana strategis - Evaluasi penerapan rencana strategis Hambatan – hambatan dalam perencanaan a. Hambatan dari pihak manajer - Takut menghadapi resiko/kegagalan - Kurang adanya pengetahuan tentang organisasi - Kurang memahami tentang lingkungan - Kurang percaya bahwa organisasinya mampu mencapai sasaran b. Hambatan dari pihak pelaksana - Perubahan dianggap mengurangi kebebasan untuk melakukan kegiatan yang disukai - Perubahan tidak memberikan keuntungan langsung Untuk mengatasi hal tersebut, manajer perlu merencanakan sasaran yang jelas, mengumpulkan informasi yang lengkap tentang organisasi dan lingkungan. Selain itu, manajer juga perlu mengikut sertakan bawahan dalam kegiatan perencanaan dan diberikan informasi tentang sasaran yang akan dicapai. Manajemen Dengan Sasaran (Management By Objectives). Manajemen dengan sasaran (MBO) meruakan suatu program yang terdiri atas seperangkat prosedur formal atau semi formal yang dimulai dengan penetapan sasaran –sasaran sampai dengan peninjauan kembali hasil pelaksanaan. - MBO dapat digunakan untuk memperbaiki motivasi karyawan dan untuk pengendalian.
  • 7. - Intisari dari sistem MBO tercetak pada kerjasama antara manajer dan karyawan dalam penetapan sasaran – sasaran. Di dalam sistem MBO terdapat unsur – unsur : a. Keterkaitan pada program b. Penetapan sasaran tingkat puncak c. Sasaran – sasaran individu d. Peran serta dari karyawan dan manajer e. Pengkajian kembali hasil pelaksanaan Kebaikan – kebaikan MBO, yaitu : - Memberi kesempatan kepada individu untuk menyesuaikan tujuan – tujuan pribadinya dengan tujuan organisasinya. - Sasaran organisasi akan dapat dicapai dalam waktu yang tepat karena manajer dpat mebuat perencanaan dengan bantuan MBO. - Dapat meningkatkan komunikasi antara manajer dan karyawan. - Membuat proses manajemen berjalan wajar dengan memusatkan pada pencapaian sasaran. Kelemahan – kelemahan MBO, yaitu : - Diperlukan kecakapan hubungan antar pribadi - Sering terjadi konflik antara kreativitas dan pencapaian sasaran yang ditetapkan - Sasaran yang penuh tantangan dan realistik seringkali sulit dirumuskan - Diperlukan adaptasi dan perubahan – perubahan yang mendapat dukungan dari manajer - Seringkali terdapat pedekatan yang otoriter dan terpusat dlam pengambilan keputusan. 2. Fungsi pengorganisasian Fungsi pengoraganisaasian dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan anatar berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada satu tujuan. Dalam suatu organisasi terdapat huubungan informal dan hubungan formal. Hubungan informal menyangkut hubungan manusiawi , di luar dinas atau bersifat tidak resi, sedangkan hubugan formal merupakan bentuk hubunganyang disengaja secara resi (kedinasan). Ada tiga hubungan dasar dalam hubungan formal yaitu :
  • 8. ‐ tanggung jawab ‐ wewenang ‐ pertanggungjawaban Langkah-langkah dalam pengorganisasian : a. Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. b. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang. c. Mengkombinasika pekerjaan anggota perusahaan dlama cara yang logis dan efisien. d. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis. e. Memantau efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas. Tujuan mengorganisasi Tujuan utama adalah ntuk mempermudah dalam melaksanakn tugas, membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Kemudian untuk mempermudah pimpinan dalam melaksanakn utgas pengawasan. Dan yang terakhir untuk memangku tugas- tugas yang telah dibagi-bagi itu. Prinsip-prinsip pengorganisasian. ‐ Pembagian kerja. ahwa tugas atau pekerjaan akan lebih efisien jika pekerjaan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut telah terspesialisi. ‐ Kesatuan. Prinsip ini pada dasarnya menghendaki para pekerja hanya bertanggung jawab terhadap satu penyedia atau (supervise) ‐ Prinsip scalar. Prinsip ini menyatakan bahwa, otoritas dan pertanggung jawaban harus mengalir dengan baik tanpa hambatan dari level manajemen puncak sampai manajemen lini pertama. ‐ Rentang kendali. Merupakan batas jumlah bawahan yang dapat diawali oleh seorang penyedia.
  • 9. 3. Fungsi Pengarahan Di dalam aspek pengarahan akan timbul hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbankan tenaganya secara lebih berdaya guna untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan. Oleh Karen aitu, manajer atau pimpinan dituntut untuk dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk/nasehat, berfikir kreatif, berinisiatif, meningkatkan kualitas serta memberikan stimulasi kepada para karyawan. Sehingga kegiatan pengarahan banyak menyangkut masaalh pemberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan, serta pengembangan komunikasi. 4. Fungsi Pengkoordinasiaan Dalam suatu organisasi sering terjadi tujuan masing-masing anggota organisasi yang berbeda satu sama lain. Padahal suatu organisasi disusun untuk mencapai satu tujuan bersama. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang akhirnya dapat mempengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh manajemen. Oleh karena itu berbagai macam pendapat perlu dipadukan supaya harmonis dalam suatu tindakan koordinasi yang akan menuju ke suatu tujun organisasi. Koordinasi Adalah suatu proses pengintegrasian tujuan dan aktivitas unit-unit yang terpisah(departemen/bidang fungsional) dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, dalam pengkoordinasian diupayakan adanya keselarasan diantara pejabatnya. Dalam melaksanakan fungsi koordinasi ini manajer mengusahakan agar: ‐ Lingkungan organisasi turut mendukung tugas itu misalnya, adanya tenaga kerja yng kualifaid, pembagian tugas yang baik dan lain-lain. ‐ Penerapan prinsip-prinsip koordinasi pada setiap anggota organisasi yaitu: a. Harus terjalin hubungan antar anggota organisasi, biak secara vertical maupun secara horizontal.
  • 10. b. Harus dipupuk prinsip kerjasama antar anggota organisasi agar diperoleh adanya informasi timbal balik. Dengan adanya fungsi koordinasasi maka akan diperoleh manfaat :  Terjadi efisiensi di semua bidang karena terjadi koordinasi antar bagian.  Adanya suasana kerja yang tenteram karena terjadi keseimbangan tugas dan hak setiap anggota organisasi  Terdapat kesatuan tujuan dari masing-masing individu dalam organisasi.  Menghindarkan adanya konflik dan perebutan sumber/fasilitas dalam organisasi.  Menjamin adanya kesatuan sifat, tindakan, kebijakan dan pelaksanaan dalam pekerjaan. 5. Fungsi Pengendalian Fungsi terkahir dari manajemen yang harus dilaksanakan oleh manajer. Pengendalian merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya peyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai. Pada setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengendalian, sebab apabila terjadi penyimpangan aka lebih cepat diadakn tindakan koresi. Proses pengendalian mencatat perkembangan kearah tujuan pokok dan dan ssasaran serta metode pencapaiannya dalam organisasi yang memungkinkan manajer melihat lebih awal adanya penyimpangan. Oleh karenanya, pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan. Dalam hal ini, perencanaan mengidentifikasikan komitmen-komitmen terhadap tindakan yang ditujukan untuk hasil-hasil di masa yang akan dating. Langkah-langkah dalam proses pengendalian: 1) Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi. Misalkan : - beberapa target yang harus dicapai. ‐ Beberapa jumlah produksi yang akan dicapai 2) Mengukur prestasi kerja Pelaksanaan langkah kedua ini merupakan proses yang berkesinambungan dan berulang- ulang yang frekuensinya tergantung pada jenis aktivitasnya. Pengukuran prestasi kerja sedapat mungkin dilakukan dengan segera agara waktunya tidak terlalu panjang.
  • 11. 3) Menentukan apakah prstasi kerja memenuhi standard Langkah ini merupakan langkah lanjut dari kedua langkah terdahulu yaitu membandingkan antara langkah pertam dan langkah kedua. 4) Mengambil tindakan korektif Apabila langkah pertama dan langkah kedua telah sesuai atau tidak terjadi penyimpangan maka manejemen perlu melakukan tindakan korektif. Tindakan ini dapat mengadakn perubahan aktivitas organisasi atau standar kerja yang telah ditetapkan semula. Cara – Cara Pengendalian yang Baik. a) Pengendalian harus mendukung sifat atau kebutuhan dari kegiatan Untuk masing-masing kegiatan, ara pengendaliannya berbeda-beda pula, antara organisasi kecil dan besar juga berbeda-beda pula. b) Pengendalian harus melaporkan setiap ada penyimpangan Apabila suatu penyimpangan ditunda atau terlambat pengatasannya maka akibat yang terjadi kesalahan akan semakin parah sehingga semakin rumit tindakan korektif yang harus dilakukan. c) Pengendalian harus berorientasi jatuh kedepan Untuk mengetahui yang akan datang, maka manajemen perlu membuat perkiraan atau ramalan situasi yang mungkin akan terjadi berkaitan dengan organisasi. d) Pengendalian harus akurat dan obyektif Manusia dalam melakukan pengendalian sering bertindak subyektif atau keputusan yang diambil dipengaruhi oleh reaksi pribadi. Oleh karena itu, agar pengendalian yang dilakukan itu obyektif maka diperlukan suatu ukuran sebagai pedoaman pelaksanaanya. e) Pemgendalian harus fleksibel Di dalam melaksanakan pengendalian, perlu alternatif - alternatif rencana untuk situasi yang memungkinkan. f) Pengendalian harus serasi dengan pola organisasi Apabila salah satu bagian membuat suatu kekeliruan, maka hal itu harus diatasi bersama – sama dengan kegiatan lain yang merupakan suatu satu kesatuan organisasi. g) Pengendalian harus ekonomis
  • 12. Perlu diingat bahwa pengendalian alat untuk mencapai tujuan, sehingga biaya-biaya pengendalian perlu diusahakan seminimal mungkin. h) Pengendalian harus mudah dimengerti Cara – cara pengendalian harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh pelaksana pengendalian itu, sehingga akan mudah dimengerti. i) Pengendalian harus diikuti dengan tindakan koreksi Cara pengendalian yang baik harus dapat menunjukkan letak penyimpangan yang terjadi, siapa yang harus bertanggung jawab serta alternatif tindakan koreksi manakah yang akan digunakan. Pengendalian dapat dilakukan pada bidang : a) Produksi Di bidang ini pengendalian dimulai saat menerima pesanan dari pembeli; kemudian melakukan pembelian bahan sampai produk selesai dibuat. Hal ini meliputi pengendalian persediaan barang dan pengendaliian kualitas dan kuantuntas produk. b) Pemasaran Tugas bagian pemasaran pda suatu perusahaan mulai tersa saat produk akan dikirim ke pasar atau konsumen. Oleh karena itu, biasanya pengendalian pemasaran juga dimulai dari sini. Tetapi ada kalanya bagi perusahaan yang cukup besar, sebelumnya sudah dimulai dengan riset dan mengumpulkan informasi pasar. c) Keuangan Bidang keuangan harus ditangani denagn cepat dan tepat, pengelolaan dan pengendalian yang kurang teliti akan berakibat terjerumusnya perusahaan di dalam kesulitan keuangan. Beberapa analisis keuangan dapat digunakan dalam pengendalian ini. Antara lain analiais pulang pokok atau BEP, analisis – analisis rasio, analisis returm on investment atau ROI, dan pembuatan suatu anggaran atau budget yang kesemuanya itu bertujuan agar perusahaan akan menekankan biaya-biayanya. d) Persoanalia Pengendalian untuk pekerja ini semakin terasa kompleks dibanding dengan pengendalian untuk bagian lain, sebab kondisi semakin lama tenaga kerja akan semakin maju sehingga pengendaliannya pu memerlukan perhatian tersendiri. Contohnya pengendalian tingkat
  • 13. absensi, penggunaan watu kerja, ha linin berhubungan dengan pemberian uah atau kompensasi. Dalam hal ini, dapat digunakan network atau jaringan kerja atau PERT (Program Evaluation and Review Technique). Karakteristik Sistem Pengendalian Yang Efektif. 1) Akurat. maksudnya setiap data dari sistem pengendalian harus akurat sebab jika tidak maka akan mengakibatkan organisasi tidak tepat dalam mengambil keputusan untuk mengoreksi suatu penyimpangan. 2) Tepat waktu. Yaitu informasi segera dikumpulkan, diarahkan dan segera pula dievaluasi. Jika hendak diambil tindakan yang tepat pada waktunya untuk perbaikan. 3) Obyektif dan komprehensif. Disini informasi dalam sistem pengendalian harus dapat dipahami dan dianggap obyektif oleh individu yang menggunakannya. 4) Diputuskan pada titik pengendalian strategis. Sistem pengendalian sebaiknya dipusatkan pada daerah yang paling banyak kemungkinan akan terjadi penyimpangan dari standard. 5) Ekonomis. Maksudnya biaya untuk implementasi sitem pengendalian sebaiknya lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh dari sistem itu. 6) Fleksibel. Yaitu untuk semua organisasi sistem pengendalian itu harus fleksibel, sehingga organisasi akan lebih mudah bertindak untuk mengatasi perubahan yang kurang menguntungkan atau memanfaatkan kesempatan – kesempatan baru. 7) Dapat diterima oleh seluruh anggota organisasi. Idealnya adalah jika sistem pengendalian itu dapat meghasilakn prestasi kerja yang tinggi diantara para anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa, mereka memiliki otonomi, tanggung jawab dan kesempatan untuk mencapai kemajuan. 8) Dapat dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi. Hal ini disebabkan oleh: a) setiap langkah dalam proses pekerjaan dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan seluruh operasi. b) informasi pengendalian harus sampai kepada smeua orang yang perlu menerimanya. Pentingnya Pengendalian. Terdapat beberapa alasan akan pentingnya pengendalian di dalam setiap organisasi:
  • 14. 1. Adanya perubahan di lingkungan organisasi. Hal itu menyebabkan fungsi pengendalian harus dilaksanakan agara dampak dari perubahan – perubahan tersebut segera dapat dideteksi sehingg manajemen akan menghadapi tantangan maupun memnafaatkan adanya peluang yang disebabkan oleh perubahaan itu. Misalkan perubahaan teknologi, adanya pesaing- pesaing baru yang muncul. 2. Organisasi semakin kompleks. Pada umumnya, organisasi pada masa sekarang ini cenderung bercorak desentralisasi, maka kegiatan perusahaan menjadi terpisah –pisah secara geografis dan pula menjadi lebih luas dan kompleks. Demikian juga jika dipakai oleh banyak penyalur dalam penjualanan produk, maka untuk menjaga profitabilitas, perlu sistem pengendalian yang lebih teliti. 3. Timbulnya kesalahn – kesalahn dalam bekerja. Untuk mendeteksi kesalahan yang akan diperbuat oleh pelapor organisasi, maka digunakan fungsi pengendalian. Semakin jarang pekerja melakukan kesalahan dalam bekerja, semakin sederhana manajemen menjalankan fungsi pengendalian. 4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang. Mengimplementasikan sistem pengendalian, hendaknya merupakan cara yang tepat untuk memeriksa pelaksanaan tugas – tugas pekerja yang didelegasikan dari atasan masing – masing. Namun demikian, manajer harus dapat menjaga keseimbangan antara pengendalian dengan kebebasan pribadi dan pekerja supaya tidak mematikan kreatifitas. Jenis – Jenis Pengendalian a) Pengendalian pengemudi (Steering Control) atau disebut Pengendalian Umpan Maju (Feed Forward Controls). Pengendalian ini dirancang untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan dan memperbolehkan mengambil tindakan koreksi sebelum kegiatan selesai dikerjakan. b) Pengendalian Skrening (Screening Controls) atau disebut Pengendalian Ya atau Tidak (Yes Or no Controls). Merupakan proses yang terlebih dahulu menyetujui aspek
  • 15. terlebih dahulu dari suatu aspek prosedur atau syarat tertentu harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kegiatan – kegiatan dapat dilanjutkan. Sehingga segi keamanan merupakan faktor kunci atau bahkan dapat memberikan pengamanan yang extra kepada manajer. c) Pengendalian Purna Karya (Post Action Controls) atau Pengendalian Umpan Balik ( Feedback Controls). Penegndalian ini mengukur hasil – hasil dari suatu kegiatan yang telah diselasaikan. Penyebab dari penyimpangan dari rencana atau standar yang ditentukan dan penemuan – penemuan diterapkan untuk kegiatan serupa diwaktu mendatang. Pengendalian ini bersifat historis dan pengukuran dilakukan sesudah kegiatan terjadi. KESIMPULAN Oleh karena organisasi bisnis dan manajemen telah merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat modern dewasa ini, maka jelaslah bahwa manajemen mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia dewasa ini dan oleh sebab itu, maka dalam setiap usaha kerjasama, baik itu organisasi olahraga dan sebagainya, mutlak memerlukan manajemen. Hal itu berarti bahwa fungsi-fungsi manajemen tersebut berlaku pada semua tipe dan organisasi dimanapun juga, karena pasti membutuhkan adanya: Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam bentuk yang sederhana sekalipun. DAFTAR PUSTAKA Diah, Kalis, “Manajemen dalam Organisasi Bisnis”, 16 November 2018, https://www.academia.edu/34579070/manajemen_dalam_kegiatan_organisasi_bisnis