Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "8, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen dalam Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018
Similaire à 8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018
Similaire à 8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018 (20)
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen Organisasi Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2018
1. DASSAR MAN
da
Un
Mata K
Dosen
Ne
FA
JURU
TUGA
NAJEMEN
alam ORG
ntuk Memen
Kuliah Kew
Pengampu P
elda Ratna P
AKULTAS I
USAN MARK
JA
AS INDIVIDU
N dan FUN
GANISASI
nuhi Salah S
wirausahaan
Prof. Dr. Ha
Oleh:
Pratiwi (4431
ILMU KOM
KETING KO
AKARTA
2018
U
NGSI MAN
I BISNIS
Satu Tugas
1 (2A4164E
apzi Ali, CM
173120020)
MUNIKASI
OMUNIKA
NAJEME
EL)
MA.
ASI
N
2. PENDAHULUAN
Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang di dalam bidang
perindustrian. Organisasi bisnis terdiri dari pasar, perusahaan, pihak eksternal, dan konsep
perubahan. Manajemen perusahaan harus mampu menggunakan sumber daya konseptual
maupun sumber daya fisik Untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Sedangkan manajemen didefinisikan secara beragam berdasarkan pakar manajemen. Teori
manajemen banyak ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya, dari yang sangat sederhana
sampai yang kompleks maka dari itu dibuat model manajemen dalam suatu organisasi.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan, untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-
tujuan yang saling bertentangan dan ntuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Fungsi – fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen
berdasarkan fungsinya masing – masing dan mengikuti satu tahapan – tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya. Menurut Nickel, Mc Hugh and Mc Hugh tahun 1997 fungsi – fungsi
manajemen terdiri dari empat elemen fungsi, yaitu : Perencanaan (Planning), Pengoganisasian
(Organizing), Pengimplemtasian (Directing), dan Pengendalian & Pengawasan (Controlling).
PERMASALAHAN
1. Kenapa Manajemen di perlukan oleh setiap orang dalam organsiasi
2. Apa saja fungsi Manajemen yang populer
3. PEMBAHASAN
Arti Penting Manajemen dalam Kegiatan Organisasi Bisnis
Menurut James A.F Stoner, Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumberdaya organisasi lainnya supaya tujuan
organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan. Sedangkan bisnis memiliki
definisisebagai satu kegiatan yang bertujuan untuk menjual produk-produk dalam bentuk barang
maupun jasa. Dari pengertian manajemen dan pengeritan bisnis di atas dapat simpulkan bahwa
manajemen bisnis adalah suatu kegiatan mengatur penjualan produk-produk berupa barang atau
jasa yang dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya pada pelaku usaha/bisnis-nya.
Pentingnya manajemen bisnis dalam usaha karena pelaku usaha membutuhkan
pengaturan yang efekstif dan efisien untuk menjalankan usahanya. Untuk mengolah yang ada
dalam usahany harus menggunakan prinsip manajemen. jika tidak memakai prinsip menajemen
maka perjalanan usaha dalam sistem pengelolaannya tersebut tidak bisa berjalan atau beroperasi
dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa manajemen bisnis berguna untuk membantu para pelaku
bisnis dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat menghindari adanya resiko mendapatkan
kerugian dalam bisnis tersebut.
Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan
perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran menlalui pemanfaaatan sumber daya manusia
dan sumber daya lain.
Fungsi manajemen
1. Perencanaan; Fungsi ini merupakan langkah awal daripada fungsi manajemen yang lain.
Dengan perencanaan semua kegiatan akan mempunyai suatu pedoman pelaksanaan kerja.
Perencanaan mempunyai beberapa bentuk yaitu:
a. Sasaran; Dalam kurun waktu tertantu perisahaan tentu mempunyai suatu sasaran atau
tujuan yang hendak dicapai.
b. Kebijakan; Hal ini merupakan petunjuk umum bagi perusahaan
4. c. Strategi; Merupakan program yang luas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
yanitu bagaimana perusahaan akan melaksanakannya.
d. Prosedur; Merupakan rangkaian tindakan yang yang akan dijalankan untuk
mempermudah pelaksanaan kegiatan perusahaan.
e. Aturan; Merupakan bagian dari prosedur dan tindakan spesifik. Beberapa aturan yang
sejenis dapat dikelompokkan menjadi suatu prosedur.
f. Program; Merupakan kombinasi antara kebijakan, prosedur, aturan dan pemberian tugas
yang disertai dengan anggaran atau budget.
Perencanaan disini meliputi :
- Menentukan jenis dan jumlah produk yang akan dibuat agar tepat dalam hal kualitas,
manfaat, dan kuantitasnya agar dapat dicapai keuntungan maksimal.
- Menetapakan jumlah dana yang diperlukan untuk modal kerja maupun modal tetap.
Apakah akan dipenuhi dengan modal sendiri atau dengan pinjaman (kredit).
- Menentukan jumlah pekerja yang akan ditarik dan dipekerjakan dalam perusahaan.
Manfaat Perencanaan
1) Dapat memberikan arah dari arti tujuan bagi perusahaan
2) Dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standard/ukuran untuk mengurangi
ketidakpastian serta perubahan di masa mendatang
3) Dengan perencanaan dapat diukur berhasil tidaknya suatu pekerjaan, sehingga akan
mempermudah pengawasan.
4) Membantu memperkirakan peluang di masa mendatang
5) Dengan perencanaan akan timbul efisiensi sehingga pengeluaran biaya dapat ditekan.
Di dalam menyusun perencanaan perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
- Dibuat suatu rencana yang terperinci dan realistis, sehingga pelaksanaannya mudah dan
tidak banyak penyimpangan.
- Biasanya rencana sudah dibuat agar fleksibel, mudah mengkuti perubahan. Oleh karena
itu, perlu diimbangi adanya tindak lanjut apabila rencana tersebut mengalami hambatan.
- Jik aperusahaan akan membuat suatu rencana, maka perlu disesuaikan jumlah dana yang
tersedia untuk penelitian pasar, sebagai dasar perencanaan penjualan, dll.
5. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan suatu rumusan proses perencanaan berjangka panjang
yang digunakan untuk menentukan dan mencapai sasaran organisasi.
Sifat – sifat perencanaan strategis :
1) Menyangkut kurun waktu yang panjang.
2) Menyangkut persoalan dasar organisasi.
3) Memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan manajerial sehari – hari.
4) Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan keputusan.
5) Pada umumnya, perencanaan strategis merupakan kegiatan manajemen puncak.
Faktor – faktor yang mempengaruhi semakin pentngnya Perencanaan Strategis :
a) Peningkatan perubahan teknologi
Adanya perubahan teknologi, membuat perusahaan – perusahaan untuk mencari
kesempatan baru secara aktif, tidak cukup hanya bertahan saja dalam persaingan.
b) Semakin rumitnya tugas manajerial
Dengan perencanaan strategis, para manajer dapat berantisipasi pada masalah – masalah
dan kesempatan - kesempatan yang akan muncul.
c) Lingkungan luar perusahaan yang semakin kompleks
Perencanaan strategis bermanfaat untuk menghadapi pengaruh lingkungan di luar
perusahaan yang semakin rumit, sehingga perusahaan akan dapat mengambil posisi yang
tepat.
d) Semakin panjangnya jangka waktu antara keputusan yang dibuat dengan dampaknya di
masa yang akan dating, sehingga memerlukan suatu perencanaan yang matang untuk
pengambilan keputusan.
Langkah – langkah penyusunan Perencanaan Strategis
- Menentukan sasaran organisasi
- Mengadakan pemahaman terhadap sasaran dan strategi yang telah ada
- Melakukan analisis sumber daya :
a. Menyusun profil sumber daya
b. Menetukan syarat kunci tentang sumber daya yang diperlukan
c. Membandingkan profil sumber daya dengan syarat kunci
- Mengadakan analisis lingkungan
6. - Mengenali kesempatan dan ancaman strategis
- Menentukan sejauh mana strategi yang sudah ada perlu diubah
- Melakukan pengambilan keputusan strategis, yang meliputi :
a. Penyusunan alternatif strategis
b. Penilaian alternatif strategis
c. Pemilihan alternatif strategis
- Pelaksanaan rencana strategis
- Evaluasi penerapan rencana strategis
Hambatan – hambatan dalam perencanaan
a. Hambatan dari pihak manajer
- Takut menghadapi resiko/kegagalan
- Kurang adanya pengetahuan tentang organisasi
- Kurang memahami tentang lingkungan
- Kurang percaya bahwa organisasinya mampu mencapai sasaran
b. Hambatan dari pihak pelaksana
- Perubahan dianggap mengurangi kebebasan untuk melakukan kegiatan yang disukai
- Perubahan tidak memberikan keuntungan langsung
Untuk mengatasi hal tersebut, manajer perlu merencanakan sasaran yang jelas,
mengumpulkan informasi yang lengkap tentang organisasi dan lingkungan. Selain itu, manajer
juga perlu mengikut sertakan bawahan dalam kegiatan perencanaan dan diberikan informasi
tentang sasaran yang akan dicapai.
Manajemen Dengan Sasaran (Management By Objectives).
Manajemen dengan sasaran (MBO) meruakan suatu program yang terdiri atas
seperangkat prosedur formal atau semi formal yang dimulai dengan penetapan sasaran –sasaran
sampai dengan peninjauan kembali hasil pelaksanaan.
- MBO dapat digunakan untuk memperbaiki motivasi karyawan dan untuk pengendalian.
7. - Intisari dari sistem MBO tercetak pada kerjasama antara manajer dan karyawan dalam
penetapan sasaran – sasaran.
Di dalam sistem MBO terdapat unsur – unsur :
a. Keterkaitan pada program
b. Penetapan sasaran tingkat puncak
c. Sasaran – sasaran individu
d. Peran serta dari karyawan dan manajer
e. Pengkajian kembali hasil pelaksanaan
Kebaikan – kebaikan MBO, yaitu :
- Memberi kesempatan kepada individu untuk menyesuaikan tujuan – tujuan pribadinya
dengan tujuan organisasinya.
- Sasaran organisasi akan dapat dicapai dalam waktu yang tepat karena manajer dpat
mebuat perencanaan dengan bantuan MBO.
- Dapat meningkatkan komunikasi antara manajer dan karyawan.
- Membuat proses manajemen berjalan wajar dengan memusatkan pada pencapaian
sasaran.
Kelemahan – kelemahan MBO, yaitu :
- Diperlukan kecakapan hubungan antar pribadi
- Sering terjadi konflik antara kreativitas dan pencapaian sasaran yang ditetapkan
- Sasaran yang penuh tantangan dan realistik seringkali sulit dirumuskan
- Diperlukan adaptasi dan perubahan – perubahan yang mendapat dukungan dari manajer
- Seringkali terdapat pedekatan yang otoriter dan terpusat dlam pengambilan keputusan.
2. Fungsi pengorganisasian
Fungsi pengoraganisaasian dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan anatar
berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat
bermanfaat serta terarah pada satu tujuan. Dalam suatu organisasi terdapat huubungan
informal dan hubungan formal. Hubungan informal menyangkut hubungan manusiawi , di
luar dinas atau bersifat tidak resi, sedangkan hubugan formal merupakan bentuk
hubunganyang disengaja secara resi (kedinasan). Ada tiga hubungan dasar dalam hubungan
formal yaitu :
8. ‐ tanggung jawab
‐ wewenang
‐ pertanggungjawaban
Langkah-langkah dalam pengorganisasian :
a. Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan
dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
c. Mengkombinasika pekerjaan anggota perusahaan dlama cara yang logis dan efisien.
d. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam
satu kesatuan yang harmonis.
e. Memantau efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Tujuan mengorganisasi
Tujuan utama adalah ntuk mempermudah dalam melaksanakn tugas, membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Kemudian untuk mempermudah
pimpinan dalam melaksanakn utgas pengawasan. Dan yang terakhir untuk memangku tugas-
tugas yang telah dibagi-bagi itu.
Prinsip-prinsip pengorganisasian.
‐ Pembagian kerja. ahwa tugas atau pekerjaan akan lebih efisien jika pekerjaan dalam
mengerjakan pekerjaan tersebut telah terspesialisi.
‐ Kesatuan. Prinsip ini pada dasarnya menghendaki para pekerja hanya bertanggung jawab
terhadap satu penyedia atau (supervise)
‐ Prinsip scalar. Prinsip ini menyatakan bahwa, otoritas dan pertanggung jawaban harus
mengalir dengan baik tanpa hambatan dari level manajemen puncak sampai manajemen lini
pertama.
‐ Rentang kendali. Merupakan batas jumlah bawahan yang dapat diawali oleh seorang
penyedia.
9. 3. Fungsi Pengarahan
Di dalam aspek pengarahan akan timbul hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbankan tenaganya secara lebih
berdaya guna untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya
tujuan. Oleh Karen aitu, manajer atau pimpinan dituntut untuk dapat berkomunikasi,
memberikan petunjuk/nasehat, berfikir kreatif, berinisiatif, meningkatkan kualitas serta
memberikan stimulasi kepada para karyawan. Sehingga kegiatan pengarahan banyak
menyangkut masaalh pemberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan,
serta pengembangan komunikasi.
4. Fungsi Pengkoordinasiaan
Dalam suatu organisasi sering terjadi tujuan masing-masing anggota organisasi yang
berbeda satu sama lain. Padahal suatu organisasi disusun untuk mencapai satu tujuan
bersama. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang akhirnya dapat mempengaruhi
keputusan-keputusan yang akan diambil oleh manajemen. Oleh karena itu berbagai macam
pendapat perlu dipadukan supaya harmonis dalam suatu tindakan koordinasi yang akan
menuju ke suatu tujun organisasi.
Koordinasi
Adalah suatu proses pengintegrasian tujuan dan aktivitas unit-unit yang
terpisah(departemen/bidang fungsional) dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Jadi, dalam pengkoordinasian diupayakan adanya keselarasan diantara
pejabatnya.
Dalam melaksanakan fungsi koordinasi ini manajer mengusahakan agar:
‐ Lingkungan organisasi turut mendukung tugas itu misalnya, adanya tenaga kerja yng
kualifaid, pembagian tugas yang baik dan lain-lain.
‐ Penerapan prinsip-prinsip koordinasi pada setiap anggota organisasi yaitu:
a. Harus terjalin hubungan antar anggota organisasi, biak secara vertical maupun secara
horizontal.
10. b. Harus dipupuk prinsip kerjasama antar anggota organisasi agar diperoleh adanya
informasi timbal balik.
Dengan adanya fungsi koordinasasi maka akan diperoleh manfaat :
Terjadi efisiensi di semua bidang karena terjadi koordinasi antar bagian.
Adanya suasana kerja yang tenteram karena terjadi keseimbangan tugas dan hak
setiap anggota organisasi
Terdapat kesatuan tujuan dari masing-masing individu dalam organisasi.
Menghindarkan adanya konflik dan perebutan sumber/fasilitas dalam organisasi.
Menjamin adanya kesatuan sifat, tindakan, kebijakan dan pelaksanaan dalam
pekerjaan.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi terkahir dari manajemen yang harus dilaksanakan oleh manajer. Pengendalian
merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya peyimpangan-penyimpangan dari
hasil yang telah dicapai.
Pada setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengendalian, sebab apabila terjadi
penyimpangan aka lebih cepat diadakn tindakan koresi. Proses pengendalian mencatat
perkembangan kearah tujuan pokok dan dan ssasaran serta metode pencapaiannya dalam
organisasi yang memungkinkan manajer melihat lebih awal adanya penyimpangan. Oleh
karenanya, pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan. Dalam hal ini, perencanaan
mengidentifikasikan komitmen-komitmen terhadap tindakan yang ditujukan untuk hasil-hasil
di masa yang akan dating.
Langkah-langkah dalam proses pengendalian:
1) Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi.
Misalkan : - beberapa target yang harus dicapai.
‐ Beberapa jumlah produksi yang akan dicapai
2) Mengukur prestasi kerja
Pelaksanaan langkah kedua ini merupakan proses yang berkesinambungan dan berulang-
ulang yang frekuensinya tergantung pada jenis aktivitasnya. Pengukuran prestasi kerja
sedapat mungkin dilakukan dengan segera agara waktunya tidak terlalu panjang.
11. 3) Menentukan apakah prstasi kerja memenuhi standard
Langkah ini merupakan langkah lanjut dari kedua langkah terdahulu yaitu
membandingkan antara langkah pertam dan langkah kedua.
4) Mengambil tindakan korektif
Apabila langkah pertama dan langkah kedua telah sesuai atau tidak terjadi penyimpangan
maka manejemen perlu melakukan tindakan korektif. Tindakan ini dapat mengadakn
perubahan aktivitas organisasi atau standar kerja yang telah ditetapkan semula.
Cara – Cara Pengendalian yang Baik.
a) Pengendalian harus mendukung sifat atau kebutuhan dari kegiatan
Untuk masing-masing kegiatan, ara pengendaliannya berbeda-beda pula, antara
organisasi kecil dan besar juga berbeda-beda pula.
b) Pengendalian harus melaporkan setiap ada penyimpangan
Apabila suatu penyimpangan ditunda atau terlambat pengatasannya maka akibat yang
terjadi kesalahan akan semakin parah sehingga semakin rumit tindakan korektif yang
harus dilakukan.
c) Pengendalian harus berorientasi jatuh kedepan
Untuk mengetahui yang akan datang, maka manajemen perlu membuat perkiraan atau
ramalan situasi yang mungkin akan terjadi berkaitan dengan organisasi.
d) Pengendalian harus akurat dan obyektif
Manusia dalam melakukan pengendalian sering bertindak subyektif atau keputusan yang
diambil dipengaruhi oleh reaksi pribadi. Oleh karena itu, agar pengendalian yang
dilakukan itu obyektif maka diperlukan suatu ukuran sebagai pedoaman pelaksanaanya.
e) Pemgendalian harus fleksibel
Di dalam melaksanakan pengendalian, perlu alternatif - alternatif rencana untuk situasi
yang memungkinkan.
f) Pengendalian harus serasi dengan pola organisasi
Apabila salah satu bagian membuat suatu kekeliruan, maka hal itu harus diatasi bersama
– sama dengan kegiatan lain yang merupakan suatu satu kesatuan organisasi.
g) Pengendalian harus ekonomis
12. Perlu diingat bahwa pengendalian alat untuk mencapai tujuan, sehingga biaya-biaya
pengendalian perlu diusahakan seminimal mungkin.
h) Pengendalian harus mudah dimengerti
Cara – cara pengendalian harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki
oleh pelaksana pengendalian itu, sehingga akan mudah dimengerti.
i) Pengendalian harus diikuti dengan tindakan koreksi
Cara pengendalian yang baik harus dapat menunjukkan letak penyimpangan yang terjadi,
siapa yang harus bertanggung jawab serta alternatif tindakan koreksi manakah yang akan
digunakan.
Pengendalian dapat dilakukan pada bidang :
a) Produksi
Di bidang ini pengendalian dimulai saat menerima pesanan dari pembeli; kemudian
melakukan pembelian bahan sampai produk selesai dibuat. Hal ini meliputi pengendalian
persediaan barang dan pengendaliian kualitas dan kuantuntas produk.
b) Pemasaran
Tugas bagian pemasaran pda suatu perusahaan mulai tersa saat produk akan dikirim ke
pasar atau konsumen. Oleh karena itu, biasanya pengendalian pemasaran juga dimulai
dari sini. Tetapi ada kalanya bagi perusahaan yang cukup besar, sebelumnya sudah
dimulai dengan riset dan mengumpulkan informasi pasar.
c) Keuangan
Bidang keuangan harus ditangani denagn cepat dan tepat, pengelolaan dan pengendalian
yang kurang teliti akan berakibat terjerumusnya perusahaan di dalam kesulitan keuangan.
Beberapa analisis keuangan dapat digunakan dalam pengendalian ini. Antara lain analiais
pulang pokok atau BEP, analisis – analisis rasio, analisis returm on investment atau ROI,
dan pembuatan suatu anggaran atau budget yang kesemuanya itu bertujuan agar
perusahaan akan menekankan biaya-biayanya.
d) Persoanalia
Pengendalian untuk pekerja ini semakin terasa kompleks dibanding dengan pengendalian
untuk bagian lain, sebab kondisi semakin lama tenaga kerja akan semakin maju sehingga
pengendaliannya pu memerlukan perhatian tersendiri. Contohnya pengendalian tingkat
13. absensi, penggunaan watu kerja, ha linin berhubungan dengan pemberian uah atau
kompensasi. Dalam hal ini, dapat digunakan network atau jaringan kerja atau PERT
(Program Evaluation and Review Technique).
Karakteristik Sistem Pengendalian Yang Efektif.
1) Akurat. maksudnya setiap data dari sistem pengendalian harus akurat sebab jika tidak
maka akan mengakibatkan organisasi tidak tepat dalam mengambil keputusan untuk
mengoreksi suatu penyimpangan.
2) Tepat waktu. Yaitu informasi segera dikumpulkan, diarahkan dan segera pula
dievaluasi. Jika hendak diambil tindakan yang tepat pada waktunya untuk perbaikan.
3) Obyektif dan komprehensif. Disini informasi dalam sistem pengendalian harus dapat
dipahami dan dianggap obyektif oleh individu yang menggunakannya.
4) Diputuskan pada titik pengendalian strategis. Sistem pengendalian sebaiknya
dipusatkan pada daerah yang paling banyak kemungkinan akan terjadi penyimpangan
dari standard.
5) Ekonomis. Maksudnya biaya untuk implementasi sitem pengendalian sebaiknya lebih
kecil dari keuntungan yang diperoleh dari sistem itu.
6) Fleksibel. Yaitu untuk semua organisasi sistem pengendalian itu harus fleksibel,
sehingga organisasi akan lebih mudah bertindak untuk mengatasi perubahan yang kurang
menguntungkan atau memanfaatkan kesempatan – kesempatan baru.
7) Dapat diterima oleh seluruh anggota organisasi. Idealnya adalah jika sistem
pengendalian itu dapat meghasilakn prestasi kerja yang tinggi diantara para anggota
organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa, mereka memiliki otonomi, tanggung
jawab dan kesempatan untuk mencapai kemajuan.
8) Dapat dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi. Hal ini disebabkan oleh: a)
setiap langkah dalam proses pekerjaan dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
seluruh operasi. b) informasi pengendalian harus sampai kepada smeua orang yang perlu
menerimanya.
Pentingnya Pengendalian.
Terdapat beberapa alasan akan pentingnya pengendalian di dalam setiap organisasi:
14. 1. Adanya perubahan di lingkungan organisasi.
Hal itu menyebabkan fungsi pengendalian harus dilaksanakan agara dampak dari
perubahan – perubahan tersebut segera dapat dideteksi sehingg manajemen akan
menghadapi tantangan maupun memnafaatkan adanya peluang yang disebabkan oleh
perubahaan itu. Misalkan perubahaan teknologi, adanya pesaing- pesaing baru yang
muncul.
2. Organisasi semakin kompleks.
Pada umumnya, organisasi pada masa sekarang ini cenderung bercorak desentralisasi,
maka kegiatan perusahaan menjadi terpisah –pisah secara geografis dan pula menjadi
lebih luas dan kompleks. Demikian juga jika dipakai oleh banyak penyalur dalam
penjualanan produk, maka untuk menjaga profitabilitas, perlu sistem pengendalian yang
lebih teliti.
3. Timbulnya kesalahn – kesalahn dalam bekerja.
Untuk mendeteksi kesalahan yang akan diperbuat oleh pelapor organisasi, maka
digunakan fungsi pengendalian. Semakin jarang pekerja melakukan kesalahan dalam
bekerja, semakin sederhana manajemen menjalankan fungsi pengendalian.
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang.
Mengimplementasikan sistem pengendalian, hendaknya merupakan cara yang tepat untuk
memeriksa pelaksanaan tugas – tugas pekerja yang didelegasikan dari atasan masing –
masing. Namun demikian, manajer harus dapat menjaga keseimbangan antara
pengendalian dengan kebebasan pribadi dan pekerja supaya tidak mematikan kreatifitas.
Jenis – Jenis Pengendalian
a) Pengendalian pengemudi (Steering Control) atau disebut Pengendalian Umpan Maju
(Feed Forward Controls).
Pengendalian ini dirancang untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari tujuan yang
telah ditetapkan dan memperbolehkan mengambil tindakan koreksi sebelum kegiatan
selesai dikerjakan.
b) Pengendalian Skrening (Screening Controls) atau disebut Pengendalian Ya atau
Tidak (Yes Or no Controls). Merupakan proses yang terlebih dahulu menyetujui aspek
15. terlebih dahulu dari suatu aspek prosedur atau syarat tertentu harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum kegiatan – kegiatan dapat dilanjutkan. Sehingga segi keamanan
merupakan faktor kunci atau bahkan dapat memberikan pengamanan yang extra kepada
manajer.
c) Pengendalian Purna Karya (Post Action Controls) atau Pengendalian Umpan Balik (
Feedback Controls). Penegndalian ini mengukur hasil – hasil dari suatu kegiatan yang
telah diselasaikan. Penyebab dari penyimpangan dari rencana atau standar yang
ditentukan dan penemuan – penemuan diterapkan untuk kegiatan serupa diwaktu
mendatang. Pengendalian ini bersifat historis dan pengukuran dilakukan sesudah kegiatan
terjadi.
KESIMPULAN
Oleh karena organisasi bisnis dan manajemen telah merupakan salah satu fenomena dalam
masyarakat modern dewasa ini, maka jelaslah bahwa manajemen mempunyai arti yang sangat
penting dalam kehidupan manusia dewasa ini dan oleh sebab itu, maka dalam setiap usaha
kerjasama, baik itu organisasi olahraga dan sebagainya, mutlak memerlukan manajemen. Hal itu
berarti bahwa fungsi-fungsi manajemen tersebut berlaku pada semua tipe dan organisasi
dimanapun juga, karena pasti membutuhkan adanya: Perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam bentuk yang sederhana sekalipun.
DAFTAR PUSTAKA
Diah, Kalis, “Manajemen dalam Organisasi Bisnis”, 16 November 2018,
https://www.academia.edu/34579070/manajemen_dalam_kegiatan_organisasi_bisnis