SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  55
KIMIA KELAS XI SEMESTER 1 ‘’ TERMOKIMIA ‘’
KELAS : XI IA -3
TERMOKIMIA
OLEH :
1. Melly Puspita Pamolasari (17)
2. M. Abdul Ghofur (18)
3. M. Faishal Wibowo (19)
4. Nella Mauretha (20)
5. Ririn Trianingsih (21)
6. Sherly Dewi Purpita S (22)
7. Shierly Yunita C (23)
8. Suci Putri Pertiwi (24)
PETA KONSEP
Termokimia
Perpindahan Energi
Kalor
Kalor Reaksi
Kalorimetri
Perubahan Entalpi
Hukum Hess Energi Ikatan
Kerja
Asas Kekekalan Energi
∆Hf
Reaksi Eksoterm
Reaksi Endoterm
Standar Kompetensi
 Memahami perubahan energi dalam
reaksi kimia dan cara pengukurannya.
Kompetensi Dasar
 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu
reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi
endoterm.
 Menentukan ∆H reaksi berdasarkan
percobaan, hukum Hess, data perubahan
entalpi pembentukan standar, dan data
energi ikatan.
Pengertian Termokimia
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari
perubahan kalor atau panas suatu zat yang
menyertai suatu reaksi atau proses kimia
dan fisika disebut termokimia. Secara
operasional termokimia berkaitan dengan
pengukuran dan pernafsiran perubahan
kalor yang menyertai reaksi kimia,
perubahan keadaan, dan pembentukan
larutan.
Yang Mempelopori Termokimia
 Termokimia dipelopori oleh
Germain Henri Hess, atau
yang biasa disebut Hess.
Istilah termokimia ini berasal
dari bahasa Yunani, yaitu
thermos dan kimia. termos
berarti panas atau kalor.
Dengan demikian,
termokimia adalah ilmu kimia
yang mempelajari banyaknya
panas yang dilepas atau
diserap akibat reaksi kimia.
Asas Kekekalan Energi
Menyatakan bahwa:
Energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan,tetapi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk lain.
Disebut juga Hukum Termodinamika I
Sistem dan Lingkungan
•Lingkungan adalah bagian lain dari alam semesta
yang berada di sekitar sistem,dan berinteraksi
dengan sistem.
Sistem adalah bagian dari alam semesta yang
menjadi pusat perhatian .
Sistem dapat dibedakan menjadi 3 macam :
A. Sistem Terbuka
B. Sistem Tertutup
C. Sistem Terisolasi
Sistem Terbuka
 Adalah jika terjadi pertukaran materi dan
energi antara sistem dengan lingkungan.
Misal: larutan teh panas dalam gelas
terbuka.
Sistem tertutup
 Adalah suatu sistem dimana tidak terjadi
pertukaran materi, tetapi hanya pertukaran
energi saja.
Misal: Larutan kopi panas dalam gelas
tertutup
Sistem Terisolasi
 Adalah suatu sistem dimana tidak terjadi
pertukaran materi maupun energi.
Misal: Air panas dalam termos tertutup.
Sistem dan Lingkungan
 a)Sistem terbuka, b) tertutup dan c) terisolasi
ENERGI DALAM
Adalah total energi (potensial dan kinetik) yang dimiliki oleh
sistem.
E termasuk fungsi keadaan yaitu besaran yang harganya
bergantung pada keadaan sistem, tidak pada asal-usul
sistem.(lihat gambar)
Keadaan sistem ditentukan oleh mol (jumlah zat),
termperatur, dan tekanan.
1 mol air, 100ºC, 1atm
1 mol air, 0ºC, 1atm
1 mol air, 25ºC, 1atm
1 mol air, 25ºC, 1atm
E = p kJ
E = y kJ
E = q kJ
E = x kJ
didinginkan
dipanaskan
p > q x = y
Energi Dalam
Energi dalam (E)
Energi dalam sistem (E) tidak dapat ditentukan jumlahnya,
yang dapat ditentukan adalah perubahan energi dalam
(∆E) yang menyertai suatu proses.
Energi dalam akan bertambah apabila:
1. sistem menyerap atau menerima panas
2. sistem menerima kerja
∆E = E2 – E1 = Eproduk – Ereaktan
Tanda Untuk Kalor dan Kerja
o Sistem menerima kalor : q positif (+)
o Sistem melepas kalor : q negatif (-)
o Sistekm melakukan kerja : w negatif (-)
o Sistem menerima kerja : w positif (+)
Tanda untuk kalor(q) dan kerja(w).
Jika energi (kalor atau kerja) meninggalkan
sistem diberi tanda negatif,jika memasuki sistem
diberi tanda positif. (lihat gambar)
Kalor dan Kerja
lingkungan
sistem
+w -w
+q -q
lingkungan
Kalor
Adalah energi yang berpindah dari lingkungan ke sistem
atau sistem ke lingkungan, karena perbedaan suhu.
Transfer kalor terjadi ketika molekul dari benda yang lebih
panas bertumbukan dengan molekul dari benda yang
lebih dingin.
Dari data experimen:
Ket:
m= masa zat dalam gram
∆t= t2-t1
c= kalor jenis zat dalam J/gr K
C= kapasitas kalor dalam J/K
tCq
tcmq


Kalor
Adapun jumlah kalor yang menyertai suatu
perubahan wujud dapat ditentukan jika
kalor latennya (kalor lebur atau kalor uap)
diketahui.
dengan m= massa zat dalam gram
L = kalor laten dalam J/gram
q = m . L
Kerja
Adalah bentuk-bentuk pertukaran energi
lain diluar kalor.
Bentuk kerja yang paling sering menyertai
proses kimia adalah kerja tekanan-
volume, yaitu kerja yang berkaitan dengan
perubahan volume sistem.
Kerja tekanan-volume untuk
memperbesar volume
melawan tekanan luar
diperlukan energi yang
disebut kerja.
Dari rumus Fisika,Kerja yang dilakukan sistem adalah :
w = F x s
Tekanan adalah gaya per satuan luas:
Karena gaya bergerak sepanjang h,maka besarnya kerja adalah:
w = F x h
= P x A x h
= P x ∆V
Satuan kerja adalah liter-atm.Hubungan keduanya : 1 L.atm = 101,32 J
F = P x A
A
A
P P
P
h
gas
gas
KERJA
Berdasarkan perubahan
entalpinya,
Reaksi kimia dibedakan
menjadi :
REAKSI
EKSOTERM
REAKSI
ENDOTERM
Cara Menulis Termokimia
Cara Menulis Termokimia
REAKSI EKSOTERM
1.Reaksi yang membebaskan kalor
2.Suhu sistem > suhu lingkungan
3.Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan
4.Disertai kenaikan suhu
5. ∆H nya bernilai negatif
6. Dalam diagram entalpi arah panah ke bawah
R
P
Reaksi Eksoterm: ∆H = Hp – Hr < 0
REAKSI EKSOTERM
Diagram Tingkat Energi
sistem
kalor kalor
kalor kalor
eksoterm
REAKSI ENDOTERM
1. Reaksi yang memerlukan kalor
2. Suhu sistem < suhu lingkungan
3. Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem
4. Disertai dengan penurunan suhu
5. ∆H nya bernilai positif
6. Dalam diagram entalpi panah ke atas
Reaksi Endoterm: ∆H = Hp – Hr > 0
REAKSI ENDOTERM
Diagram Tingkat Energi
sistem
kalorkalor
kalor
kalor
endoterm
Adalah Persamaan Reaksi yang disertai
∆H atau kalor reaksinya.
Dalam persamaan termokimia:
♣ Koefisien Reaksi sama dengan zat yang bereaksi.
♣ Wujud zat harus dicantumkan.
♣ ∆H dicantumkan.
Persamaan Termokimia
Persamaan Termokimia
Contoh :
Pada pembentukan 1 mol air dari gas
hidrogen dengan gas oksigen dibebaskan 286 kJ.
Kata “dibebaskan” menyatakan bahwa reaksi
tergolong eksoterm.Oleh karena itu ∆H = -286 kJ
untuk setiap mol air yang terbentuk.
Persamaan termokimianya adalah:
• H2 (g) + ½O2 (g) ——> H2O (l) ΔH = -286 kJ
Atau
• 2H (g) + O2 (g) ——> 2H2O (l) ΔH = -572 kJ
Ketentuan Entalpi (H) dan Perubahan
Entalpi (ΔH)
Entalpi adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi suatu
zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang
dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur dan akan tetap
konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat.
Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses
penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan
“perubahan entalpi”
Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih
antara entalpi hasil reaksi dan jumlah entalpi pereaksi.
∆H = H akhir - H awal
Entalpi molar
ΔH˚f
Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH˚f
= standard entalphy of formation).
ΔH˚d
Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH˚d =
standard entalphy of decomposition).
ΔH˚c
Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH˚c
= standard entalphy of combustion).
Entalpi Pembentukan Standar (ΔH˚f)
Perubahan entalpi pembentukan standar adalah
perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol senyawa dari
unsur-unsurnya pada keadaan standar. (temperatur 298 K,
tekanan 1 atm).
Contoh:
Entalpi pembentukan standar NaCl sebesar -401,9 kJ/mol
Na(s) + ½ Cl2 (g) → NaCl(s) ΔH˚f = -401,9 kJ/mol
Contoh soal
Diketahui persamaan termokimia :
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) ∆H = -92,22 kJ
Berapakah entalpi pembentukan standar dari
NH3(g)?
Jawab : ∆H = -92,22/2
∆H = -46,11 kJ
Tabel Daftar ΔHºf Pembentukan
Standar Senyawa
Entalpi Penguraian Standar (ΔH˚d)
Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan
entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-
unsur penyusunnya (merupakan kebalikan dari
perubahan entalpi pembentukan ) sehingga harga ΔH
nya sama, tetapi berlawanan.
Contoh :
C₂H ₂OH 2C + 3H ₂+ ½O ₂ ΔH= +277,7 kj/mol
H ₂O H ₂ + ½O ₂ ΔH = +286 kj/mol
Entalpi Pembakaran Standar (ΔH˚c)
Perubahan entalpi pembakaran adalah entalpi pembakaran
1 mol senyawa dengan gas oksigen
Contoh :
C + O ₂ CO₂ ΔH= -393,5 kj/mol
CH₄ + 2O₂ CO ₂ + 2H₂O ΔH= -890,39 kj/mol
Contoh Soal
Diketahui:
Ditanya: a) Entalpi Pembakaran Standar
b) Berapa kJ bila pembakaran 10L
asetilena (STP)? (volume molar = 24 L/mol)
Jawab :
a) ∆Hc dari C2H2 = 1299,55
b) 1 mol gas asetilena pada STP = 24 liter
1 : x = 24 : 10
10 = 24 x
x = 10/24
x = 0,417 mol
0,417 mol C2H2 = 0,417/2 . 2599,1
= 542 kJ
Kalorimetri
Hukum Hess
Ada beberapa
cara
menentukan
harga
perubahan
entalpi
Menentukan Harga Perubahan Entalpi
Kalorimetri
1. Kalorimetri.
Kalorimetri adalah suatu sistem terisolasi ( tidak ada perpindahan
materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter ). Jika dua buah
zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan
melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor,
sampai tercapai kesetimbangan termal.
Menurut azas Black : Kalor yang dilepas = kalor yang diterima
Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dikeluarkan
m = massa zat (gram)
∆t = perubahan temperatur
c = kalor jenis (J/gr K)
Q = m.c.∆t
Hukum Hess
2. Hukum Hess.
Henry Hess melakukan serangkaian percobaan dan
menyimpulkan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi merupakan
fungsi keadaan.
Lebih mudahnya Hukum Hess menyatakan bahwa :
Suatu kalor reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi,tetapi
bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.
Kegunaan hukum Hess ialah untuk menghitung ∆H yang sukar
diperoleh melalui percobaan.
Hukum Hess
Contoh :
Proses Pembentukan CO₂
Cara I :
C(s) + O2(g) → CO2(g) Hf = -394 kJ
Cara II :
Tahap I C(s) + ½ O2(g) → CO(g) ∆H= -111 kJ
Tahap II CO(g) + ½ O2 (g) → CO2(g) ∆H= -283 kJ
C(s) + O2(g) → CO2(g) H = -394 kJ
HUKUM HESS
Cara III :
sehingga
-394 kJ = -111 + -283 kJ
C + O2 CO2
CO + ½O2
∆H1 = -394kJ
∆H2 = -111kJ ∆H3 = -283kJ
Contoh soal
Diket :
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆H = -571,7
C3H4(g) + 4O2(g) → 3CO2(g) + 2H2O(l) ∆H = -1941
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) ∆H = -2220
Ditanya : ∆H dari C3H4(g) + 2H2(g) → C3H8(g) ?
Jawab :
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆H = -571,7
C3H4(g) + 4O2(g) → 3CO2(g) + 2H2O(l) ∆H = -1941
3CO2(g) + 4H2O(l) → C3H8(g) + 5O2(g) ∆H = +2220
────────────────────────────────────────────
C3H4(g) + 2H2(g) → C3H8(g) ∆H = -292,7
Menetukan harga perubahan entalpi dengan
menggunakan entalpi pembentukan standar (ΔHf˚ ).
k AB + l CD  mAD + n CB
reaktan produk
∆H = ( m ∆Hf AD - n ∆Hf CB) – (k ∆Hf AB + l ∆Hf CD)
∆H = ∑ ∆Hf (produk) - ∑ ∆Hf (reaktan)
Berdasarkan Entalpi Pembentukan
Energi Ikatan
∆H = - ∆H1+(- ∆H2)+ ∆H3+ ∆H4
∆H = [∆H3+∆H4] – [∆H1+ ∆H2]
∆H = ∆H Produk - ∆H Reaktan
NaOH(s) + HCl(g) NaCl(s) + H2O(l)
Na(s) + ½ O2(g) + ½ H2(g) + ½ H2(g) + ½ O2(g)
-∆Hf 4
-∆Hf 3
-∆Hf 2-∆Hf 1
Contoh Soal
Diket : ∆Hf C2H5OH(l) = -278 kJ/mol
∆Hf CO2(g) = -393,5 kJ/mol
∆Hf H2O(l) = -285,85 kJ/mol
Dita : ∆H pembakaran 1 gram etanol ?
Jawab : C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l)
∆H = [ 2.∆Hf CO2(g) + 3. ∆Hf H2O(l)] – [1. ∆Hf C2H5OH(l) +
3.∆Hf O2(g)]
∆H = [ 2(-393,5) + 3(-285,85)] – [1(-278) + 3.0]
∆H = [-787 + (-857,55) ] – [-278]
∆H = [-1366,55]
jadi untuk 1 gram etanol :
= 1/Mr C2H5OH x ∆H
= 1/46 x (-1366,55)
= -29,7 mol
Berdasarkan data Energi Ikatan
Energi ikatan : Energi
yang diberikan untuk
memutuskan 1 mol
senyawa dalam
bentuk gas.
Energi Ikatan Rata-
rata : Energi rata-rata
dari pemutusan
bebrapa ikatan dalam
1 molekul.
Energi Ikatan
Menentukan ∆H reaksi pemutusan HCl :
∆H = (∆H1 + ∆H2) - ∆H3
∆H = ∑ Energi Pemutusan - ∑ Energi Pembentukan
∆H = ∑ Reaktan - ∑ Produk
H2(g) + Cl2(g) → HCl(l)
H ─ H + Cl ─ Cl 2 H ─ Cl
2 H(g) 2 Cl(g)
Pemutusan
Penggabungan
∆H1 ∆H2 ∆H3
Energi Ikatan
Reaksi kimia antarmolekul dapat dianggap berlangsung
dalam 2 tahap.
I. Pemutusan ikatan pada pereaksi
II. Pembentukan ikatan produk
Sehingga ∆H reaksi = ∑ Energi ikatan yang putus dikurangi
dengan ∑ Energi ikatan yang terbentuk.
ΔH = Energi pemutusan ikatan – Energi pembentukan ikatan
Energi Ikatan Rata-rata
Contoh:
CH4 (g) CH 3 (g) + H (g) ∆H = p kJ
CH 3 (g) CH 2 (g) + H (g) ∆H = q kJ
CH 2 (g) CH (g) + H (g) ∆H = r kJ
CH (g) C (g) + H (g) ∆H = s Kj
Harga p≠ q ≠ r ≠ s
Energi ikatan rata-rata CH4 = p+q+r+ s
4
Tabel Energi Ikatan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Kimia Bukan Pelajaran yanng sulit,jika kita benar berusaha tanpa rasa malas
dan putus asa.
Mempelajari Kimia juga tidak hanya dibaca saja,namun harus dipraktikkan
berulang-ulang agar kita benar-benar bisa memahami dengan sendirinya.
Hilangkanlah rasa malas mulai sekarang !!!
Karena malas hanya akan menimbulkan hambatan dan ketertinggalan...
“Kelompok 3 - XI IA3”

Contenu connexe

Tendances

Pik 2 bab 4_halogenasi
Pik 2 bab 4_halogenasiPik 2 bab 4_halogenasi
Pik 2 bab 4_halogenasi
wahyuddin S.T
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
elfisusanti
 
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
Siti Khoirunika
 

Tendances (20)

Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
LKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum HessLKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum Hess
 
Bab 2 termokimia
Bab 2   termokimiaBab 2   termokimia
Bab 2 termokimia
 
Entalpi dan perubahan entalpi
Entalpi dan perubahan entalpi Entalpi dan perubahan entalpi
Entalpi dan perubahan entalpi
 
Kunci Jawaban dan Pembahasan Termokimia
Kunci Jawaban dan Pembahasan TermokimiaKunci Jawaban dan Pembahasan Termokimia
Kunci Jawaban dan Pembahasan Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Pengertian hidrat
Pengertian hidratPengertian hidrat
Pengertian hidrat
 
Alkil halida
Alkil halidaAlkil halida
Alkil halida
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Materi Termokimia
Materi TermokimiaMateri Termokimia
Materi Termokimia
 
Pik 2 bab 4_halogenasi
Pik 2 bab 4_halogenasiPik 2 bab 4_halogenasi
Pik 2 bab 4_halogenasi
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Kesetimbangan
KesetimbanganKesetimbangan
Kesetimbangan
 
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
 
Ppt entalpi 2
Ppt entalpi 2Ppt entalpi 2
Ppt entalpi 2
 
Energetika kimia
Energetika kimiaEnergetika kimia
Energetika kimia
 

Similaire à Termokimia

termokimia
termokimiatermokimia
termokimia
mfebri26
 
bab2term-141120095613-conversion-gate02.ppt
bab2term-141120095613-conversion-gate02.pptbab2term-141120095613-conversion-gate02.ppt
bab2term-141120095613-conversion-gate02.ppt
RochmanArif4
 
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
sanoptri
 
Bab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiBab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xi
Sinta Sry
 
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRingkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Raga1974
 

Similaire à Termokimia (20)

Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
 
Termo Kimia.ppt
Termo Kimia.pptTermo Kimia.ppt
Termo Kimia.ppt
 
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XI
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XIBab2 termokimia | Kimia Kelas XI
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XI
 
Bab2 term
Bab2 termBab2 term
Bab2 term
 
termokimia
termokimiatermokimia
termokimia
 
Bab 2 Termokimia.pptx
Bab 2 Termokimia.pptxBab 2 Termokimia.pptx
Bab 2 Termokimia.pptx
 
Bab 2 termokimia
Bab 2 termokimiaBab 2 termokimia
Bab 2 termokimia
 
Bab 2 termokimia
Bab 2 termokimiaBab 2 termokimia
Bab 2 termokimia
 
bab2term-141120095613-conversion-gate02.ppt
bab2term-141120095613-conversion-gate02.pptbab2term-141120095613-conversion-gate02.ppt
bab2term-141120095613-conversion-gate02.ppt
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
 
Bab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiBab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xi
 
Termokimiaaaa
TermokimiaaaaTermokimiaaaa
Termokimiaaaa
 
Termokimia Reaksi Entalpi Perubahan, Hadi
Termokimia Reaksi Entalpi Perubahan, HadiTermokimia Reaksi Entalpi Perubahan, Hadi
Termokimia Reaksi Entalpi Perubahan, Hadi
 
Laporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimiaLaporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimia
 
thermokimia
thermokimiathermokimia
thermokimia
 
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRingkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
 
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRingkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 

Dernier

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Termokimia

  • 1. KIMIA KELAS XI SEMESTER 1 ‘’ TERMOKIMIA ‘’ KELAS : XI IA -3 TERMOKIMIA OLEH : 1. Melly Puspita Pamolasari (17) 2. M. Abdul Ghofur (18) 3. M. Faishal Wibowo (19) 4. Nella Mauretha (20) 5. Ririn Trianingsih (21) 6. Sherly Dewi Purpita S (22) 7. Shierly Yunita C (23) 8. Suci Putri Pertiwi (24)
  • 2. PETA KONSEP Termokimia Perpindahan Energi Kalor Kalor Reaksi Kalorimetri Perubahan Entalpi Hukum Hess Energi Ikatan Kerja Asas Kekekalan Energi ∆Hf Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm
  • 3. Standar Kompetensi  Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.
  • 4. Kompetensi Dasar  Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm.  Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan.
  • 5. Pengertian Termokimia Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia. Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.
  • 6. Yang Mempelopori Termokimia  Termokimia dipelopori oleh Germain Henri Hess, atau yang biasa disebut Hess. Istilah termokimia ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos dan kimia. termos berarti panas atau kalor. Dengan demikian, termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari banyaknya panas yang dilepas atau diserap akibat reaksi kimia.
  • 7. Asas Kekekalan Energi Menyatakan bahwa: Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Disebut juga Hukum Termodinamika I
  • 8. Sistem dan Lingkungan •Lingkungan adalah bagian lain dari alam semesta yang berada di sekitar sistem,dan berinteraksi dengan sistem. Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian . Sistem dapat dibedakan menjadi 3 macam : A. Sistem Terbuka B. Sistem Tertutup C. Sistem Terisolasi
  • 9. Sistem Terbuka  Adalah jika terjadi pertukaran materi dan energi antara sistem dengan lingkungan. Misal: larutan teh panas dalam gelas terbuka.
  • 10. Sistem tertutup  Adalah suatu sistem dimana tidak terjadi pertukaran materi, tetapi hanya pertukaran energi saja. Misal: Larutan kopi panas dalam gelas tertutup
  • 11. Sistem Terisolasi  Adalah suatu sistem dimana tidak terjadi pertukaran materi maupun energi. Misal: Air panas dalam termos tertutup.
  • 12. Sistem dan Lingkungan  a)Sistem terbuka, b) tertutup dan c) terisolasi
  • 13. ENERGI DALAM Adalah total energi (potensial dan kinetik) yang dimiliki oleh sistem. E termasuk fungsi keadaan yaitu besaran yang harganya bergantung pada keadaan sistem, tidak pada asal-usul sistem.(lihat gambar) Keadaan sistem ditentukan oleh mol (jumlah zat), termperatur, dan tekanan.
  • 14. 1 mol air, 100ºC, 1atm 1 mol air, 0ºC, 1atm 1 mol air, 25ºC, 1atm 1 mol air, 25ºC, 1atm E = p kJ E = y kJ E = q kJ E = x kJ didinginkan dipanaskan p > q x = y Energi Dalam
  • 15. Energi dalam (E) Energi dalam sistem (E) tidak dapat ditentukan jumlahnya, yang dapat ditentukan adalah perubahan energi dalam (∆E) yang menyertai suatu proses. Energi dalam akan bertambah apabila: 1. sistem menyerap atau menerima panas 2. sistem menerima kerja ∆E = E2 – E1 = Eproduk – Ereaktan
  • 16. Tanda Untuk Kalor dan Kerja o Sistem menerima kalor : q positif (+) o Sistem melepas kalor : q negatif (-) o Sistekm melakukan kerja : w negatif (-) o Sistem menerima kerja : w positif (+) Tanda untuk kalor(q) dan kerja(w). Jika energi (kalor atau kerja) meninggalkan sistem diberi tanda negatif,jika memasuki sistem diberi tanda positif. (lihat gambar)
  • 18. Kalor Adalah energi yang berpindah dari lingkungan ke sistem atau sistem ke lingkungan, karena perbedaan suhu. Transfer kalor terjadi ketika molekul dari benda yang lebih panas bertumbukan dengan molekul dari benda yang lebih dingin. Dari data experimen: Ket: m= masa zat dalam gram ∆t= t2-t1 c= kalor jenis zat dalam J/gr K C= kapasitas kalor dalam J/K tCq tcmq  
  • 19. Kalor Adapun jumlah kalor yang menyertai suatu perubahan wujud dapat ditentukan jika kalor latennya (kalor lebur atau kalor uap) diketahui. dengan m= massa zat dalam gram L = kalor laten dalam J/gram q = m . L
  • 20. Kerja Adalah bentuk-bentuk pertukaran energi lain diluar kalor. Bentuk kerja yang paling sering menyertai proses kimia adalah kerja tekanan- volume, yaitu kerja yang berkaitan dengan perubahan volume sistem.
  • 21. Kerja tekanan-volume untuk memperbesar volume melawan tekanan luar diperlukan energi yang disebut kerja. Dari rumus Fisika,Kerja yang dilakukan sistem adalah : w = F x s Tekanan adalah gaya per satuan luas: Karena gaya bergerak sepanjang h,maka besarnya kerja adalah: w = F x h = P x A x h = P x ∆V Satuan kerja adalah liter-atm.Hubungan keduanya : 1 L.atm = 101,32 J F = P x A A A P P P h gas gas KERJA
  • 22. Berdasarkan perubahan entalpinya, Reaksi kimia dibedakan menjadi : REAKSI EKSOTERM REAKSI ENDOTERM
  • 25. REAKSI EKSOTERM 1.Reaksi yang membebaskan kalor 2.Suhu sistem > suhu lingkungan 3.Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan 4.Disertai kenaikan suhu 5. ∆H nya bernilai negatif 6. Dalam diagram entalpi arah panah ke bawah R P Reaksi Eksoterm: ∆H = Hp – Hr < 0
  • 26. REAKSI EKSOTERM Diagram Tingkat Energi sistem kalor kalor kalor kalor eksoterm
  • 27. REAKSI ENDOTERM 1. Reaksi yang memerlukan kalor 2. Suhu sistem < suhu lingkungan 3. Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem 4. Disertai dengan penurunan suhu 5. ∆H nya bernilai positif 6. Dalam diagram entalpi panah ke atas Reaksi Endoterm: ∆H = Hp – Hr > 0
  • 28. REAKSI ENDOTERM Diagram Tingkat Energi sistem kalorkalor kalor kalor endoterm
  • 29. Adalah Persamaan Reaksi yang disertai ∆H atau kalor reaksinya. Dalam persamaan termokimia: ♣ Koefisien Reaksi sama dengan zat yang bereaksi. ♣ Wujud zat harus dicantumkan. ♣ ∆H dicantumkan. Persamaan Termokimia
  • 30. Persamaan Termokimia Contoh : Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan gas oksigen dibebaskan 286 kJ. Kata “dibebaskan” menyatakan bahwa reaksi tergolong eksoterm.Oleh karena itu ∆H = -286 kJ untuk setiap mol air yang terbentuk. Persamaan termokimianya adalah: • H2 (g) + ½O2 (g) ——> H2O (l) ΔH = -286 kJ Atau • 2H (g) + O2 (g) ——> 2H2O (l) ΔH = -572 kJ
  • 31. Ketentuan Entalpi (H) dan Perubahan Entalpi (ΔH) Entalpi adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur dan akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan “perubahan entalpi” Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dan jumlah entalpi pereaksi. ∆H = H akhir - H awal
  • 32. Entalpi molar ΔH˚f Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH˚f = standard entalphy of formation). ΔH˚d Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH˚d = standard entalphy of decomposition). ΔH˚c Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH˚c = standard entalphy of combustion).
  • 33. Entalpi Pembentukan Standar (ΔH˚f) Perubahan entalpi pembentukan standar adalah perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar. (temperatur 298 K, tekanan 1 atm). Contoh: Entalpi pembentukan standar NaCl sebesar -401,9 kJ/mol Na(s) + ½ Cl2 (g) → NaCl(s) ΔH˚f = -401,9 kJ/mol
  • 34. Contoh soal Diketahui persamaan termokimia : N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) ∆H = -92,22 kJ Berapakah entalpi pembentukan standar dari NH3(g)? Jawab : ∆H = -92,22/2 ∆H = -46,11 kJ
  • 35. Tabel Daftar ΔHºf Pembentukan Standar Senyawa
  • 36. Entalpi Penguraian Standar (ΔH˚d) Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur- unsur penyusunnya (merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan ) sehingga harga ΔH nya sama, tetapi berlawanan. Contoh : C₂H ₂OH 2C + 3H ₂+ ½O ₂ ΔH= +277,7 kj/mol H ₂O H ₂ + ½O ₂ ΔH = +286 kj/mol
  • 37. Entalpi Pembakaran Standar (ΔH˚c) Perubahan entalpi pembakaran adalah entalpi pembakaran 1 mol senyawa dengan gas oksigen Contoh : C + O ₂ CO₂ ΔH= -393,5 kj/mol CH₄ + 2O₂ CO ₂ + 2H₂O ΔH= -890,39 kj/mol
  • 38. Contoh Soal Diketahui: Ditanya: a) Entalpi Pembakaran Standar b) Berapa kJ bila pembakaran 10L asetilena (STP)? (volume molar = 24 L/mol)
  • 39. Jawab : a) ∆Hc dari C2H2 = 1299,55 b) 1 mol gas asetilena pada STP = 24 liter 1 : x = 24 : 10 10 = 24 x x = 10/24 x = 0,417 mol 0,417 mol C2H2 = 0,417/2 . 2599,1 = 542 kJ
  • 41. Kalorimetri 1. Kalorimetri. Kalorimetri adalah suatu sistem terisolasi ( tidak ada perpindahan materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter ). Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai kesetimbangan termal. Menurut azas Black : Kalor yang dilepas = kalor yang diterima Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dikeluarkan m = massa zat (gram) ∆t = perubahan temperatur c = kalor jenis (J/gr K) Q = m.c.∆t
  • 42. Hukum Hess 2. Hukum Hess. Henry Hess melakukan serangkaian percobaan dan menyimpulkan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi merupakan fungsi keadaan. Lebih mudahnya Hukum Hess menyatakan bahwa : Suatu kalor reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi,tetapi bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir. Kegunaan hukum Hess ialah untuk menghitung ∆H yang sukar diperoleh melalui percobaan.
  • 43. Hukum Hess Contoh : Proses Pembentukan CO₂ Cara I : C(s) + O2(g) → CO2(g) Hf = -394 kJ Cara II : Tahap I C(s) + ½ O2(g) → CO(g) ∆H= -111 kJ Tahap II CO(g) + ½ O2 (g) → CO2(g) ∆H= -283 kJ C(s) + O2(g) → CO2(g) H = -394 kJ
  • 44. HUKUM HESS Cara III : sehingga -394 kJ = -111 + -283 kJ C + O2 CO2 CO + ½O2 ∆H1 = -394kJ ∆H2 = -111kJ ∆H3 = -283kJ
  • 45. Contoh soal Diket : 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆H = -571,7 C3H4(g) + 4O2(g) → 3CO2(g) + 2H2O(l) ∆H = -1941 C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) ∆H = -2220 Ditanya : ∆H dari C3H4(g) + 2H2(g) → C3H8(g) ? Jawab : 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆H = -571,7 C3H4(g) + 4O2(g) → 3CO2(g) + 2H2O(l) ∆H = -1941 3CO2(g) + 4H2O(l) → C3H8(g) + 5O2(g) ∆H = +2220 ──────────────────────────────────────────── C3H4(g) + 2H2(g) → C3H8(g) ∆H = -292,7
  • 46. Menetukan harga perubahan entalpi dengan menggunakan entalpi pembentukan standar (ΔHf˚ ). k AB + l CD  mAD + n CB reaktan produk ∆H = ( m ∆Hf AD - n ∆Hf CB) – (k ∆Hf AB + l ∆Hf CD) ∆H = ∑ ∆Hf (produk) - ∑ ∆Hf (reaktan) Berdasarkan Entalpi Pembentukan
  • 47. Energi Ikatan ∆H = - ∆H1+(- ∆H2)+ ∆H3+ ∆H4 ∆H = [∆H3+∆H4] – [∆H1+ ∆H2] ∆H = ∆H Produk - ∆H Reaktan NaOH(s) + HCl(g) NaCl(s) + H2O(l) Na(s) + ½ O2(g) + ½ H2(g) + ½ H2(g) + ½ O2(g) -∆Hf 4 -∆Hf 3 -∆Hf 2-∆Hf 1
  • 48. Contoh Soal Diket : ∆Hf C2H5OH(l) = -278 kJ/mol ∆Hf CO2(g) = -393,5 kJ/mol ∆Hf H2O(l) = -285,85 kJ/mol Dita : ∆H pembakaran 1 gram etanol ? Jawab : C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l) ∆H = [ 2.∆Hf CO2(g) + 3. ∆Hf H2O(l)] – [1. ∆Hf C2H5OH(l) + 3.∆Hf O2(g)] ∆H = [ 2(-393,5) + 3(-285,85)] – [1(-278) + 3.0] ∆H = [-787 + (-857,55) ] – [-278] ∆H = [-1366,55]
  • 49. jadi untuk 1 gram etanol : = 1/Mr C2H5OH x ∆H = 1/46 x (-1366,55) = -29,7 mol
  • 50. Berdasarkan data Energi Ikatan Energi ikatan : Energi yang diberikan untuk memutuskan 1 mol senyawa dalam bentuk gas. Energi Ikatan Rata- rata : Energi rata-rata dari pemutusan bebrapa ikatan dalam 1 molekul.
  • 51. Energi Ikatan Menentukan ∆H reaksi pemutusan HCl : ∆H = (∆H1 + ∆H2) - ∆H3 ∆H = ∑ Energi Pemutusan - ∑ Energi Pembentukan ∆H = ∑ Reaktan - ∑ Produk H2(g) + Cl2(g) → HCl(l) H ─ H + Cl ─ Cl 2 H ─ Cl 2 H(g) 2 Cl(g) Pemutusan Penggabungan ∆H1 ∆H2 ∆H3
  • 52. Energi Ikatan Reaksi kimia antarmolekul dapat dianggap berlangsung dalam 2 tahap. I. Pemutusan ikatan pada pereaksi II. Pembentukan ikatan produk Sehingga ∆H reaksi = ∑ Energi ikatan yang putus dikurangi dengan ∑ Energi ikatan yang terbentuk. ΔH = Energi pemutusan ikatan – Energi pembentukan ikatan
  • 53. Energi Ikatan Rata-rata Contoh: CH4 (g) CH 3 (g) + H (g) ∆H = p kJ CH 3 (g) CH 2 (g) + H (g) ∆H = q kJ CH 2 (g) CH (g) + H (g) ∆H = r kJ CH (g) C (g) + H (g) ∆H = s Kj Harga p≠ q ≠ r ≠ s Energi ikatan rata-rata CH4 = p+q+r+ s 4
  • 55. SEKIAN DAN TERIMAKASIH Kimia Bukan Pelajaran yanng sulit,jika kita benar berusaha tanpa rasa malas dan putus asa. Mempelajari Kimia juga tidak hanya dibaca saja,namun harus dipraktikkan berulang-ulang agar kita benar-benar bisa memahami dengan sendirinya. Hilangkanlah rasa malas mulai sekarang !!! Karena malas hanya akan menimbulkan hambatan dan ketertinggalan... “Kelompok 3 - XI IA3”