SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14




Perbedaan dengan NFA: fungsi transisi dapat
memiliki 0 atau lebih fungsi transisi
G = ({q0 , q1 , q2 , q3, q4 }, {0,1}, δ , q0 , { q2
, q4}}.





String diterima NFA bila terdapat suatu
urutan transisi berdasar input, dari state awal
ke state akhir.
Harus mencoba semua kemungkinan.
Contoh : string 01001




Def 2. Dua buah FSA disebut ekuivalen
apabila kedua FSA tersebut menerima bahasa
yang sama
Contoh : FSA yang menerima bahasa
{an | n≥0 }


Def 3. Dua buah state dari FSA disebut
indistinguishable (tidak dapat dibedakan)
apabila :
◦ δ(q,w) ∈ F sedangkan δ(p,w) ∈ F dan
◦ δ(q,w) ∉ F sedangkan δ(p,w) ∉ F untuk semua w∈Σ*


Def 4. Dua buah state dari FSA disebut
distinguishable (dapat dibedakan) bila
terdapat w ∈ Σ* sedemikian hingga:
◦ δ(q,w)∈F sedangkan δ(p,w)∉F dan
◦ δ(q,w) ∉F sedangkan δ(p,w) ∈F untuk semua w ∈ Σ*
1.
2.
3.

Hapus semua state yang tak dapat dicapai
dari state awal.
Catat semua pasangan state (p,q) yang
distinguishable, yaitu {(p,q) | p ∈ F ∧ q ∉ F}
Untuk setiap pasangan (p,q) sisanya, untuk
setiap a∈ Σ, tentukan δ(p,a) dan δ(q,a)
1. Hapus state yang tidak tercapai -> tidak ada
2. Pasangan distinguishable (q0,q4), (q1,q4),
(q2,q4), (q3,q4).
3. Pasangan sisanya (q0,q1), (q0,q2), (q0,q3),
(q1,q2) (q1,q3) (q2,q3)


jumlah pasangan seluruhnya :
1.
2.

3.

Tentukan pasangan status indistinguishable.
Gabungkan setiap group indistinguishable
state ke dalam satu state dengan relasi
pembentukan group secara berantai : Jika p
dan q indistingishable dan jika q dan r
indistinguishable maka p dan r
indistinguishable, dan p,q serta r
indistinguishable semua berada dalam satu
group.
Sesuaikan transisi dari dan ke state-state
gabungan.
1.
2.
3.

Pasangan status indistinguishable (q1,q2),
(q1,q3) dan (q2,q3).
q1,q2,q3 ketiganya dapat digabung dalam satu
state q123
Menyesuaikan transisi, sehingga DFA menjadi

Contenu connexe

Tendances

Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Cliquerz Javaneze
 
Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7
Nurdin Al-Azies
 
Teori bahasa otomata pertemuan 3
Teori bahasa otomata pertemuan 3Teori bahasa otomata pertemuan 3
Teori bahasa otomata pertemuan 3
nhiyabelle
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Fatma Qolbi
 
Teori bahasa dan automata2
Teori bahasa dan automata2Teori bahasa dan automata2
Teori bahasa dan automata2
Nurdin Al-Azies
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
Fransiska Puteri
 

Tendances (20)

Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOContext Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
 
Ekivalensi NFA - DFA(4).ppt
Ekivalensi NFA - DFA(4).pptEkivalensi NFA - DFA(4).ppt
Ekivalensi NFA - DFA(4).ppt
 
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBOContext Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
229334287 laporan-praktikum-dhani
229334287 laporan-praktikum-dhani229334287 laporan-praktikum-dhani
229334287 laporan-praktikum-dhani
 
Teori bahasa otomata pertemuan 3
Teori bahasa otomata pertemuan 3Teori bahasa otomata pertemuan 3
Teori bahasa otomata pertemuan 3
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
PENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATA
PENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATAPENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATA
PENGGABUNGAN FINITE STATE AUTOMATA
 
Teori bahasa dan automata2
Teori bahasa dan automata2Teori bahasa dan automata2
Teori bahasa dan automata2
 
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerMenyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
 

Teori bahasa otomata pertemuan 4

  • 1.
  • 2.   Perbedaan dengan NFA: fungsi transisi dapat memiliki 0 atau lebih fungsi transisi G = ({q0 , q1 , q2 , q3, q4 }, {0,1}, δ , q0 , { q2 , q4}}.
  • 3.
  • 4.    String diterima NFA bila terdapat suatu urutan transisi berdasar input, dari state awal ke state akhir. Harus mencoba semua kemungkinan. Contoh : string 01001
  • 5.
  • 6.   Def 2. Dua buah FSA disebut ekuivalen apabila kedua FSA tersebut menerima bahasa yang sama Contoh : FSA yang menerima bahasa {an | n≥0 }
  • 7.  Def 3. Dua buah state dari FSA disebut indistinguishable (tidak dapat dibedakan) apabila : ◦ δ(q,w) ∈ F sedangkan δ(p,w) ∈ F dan ◦ δ(q,w) ∉ F sedangkan δ(p,w) ∉ F untuk semua w∈Σ*
  • 8.  Def 4. Dua buah state dari FSA disebut distinguishable (dapat dibedakan) bila terdapat w ∈ Σ* sedemikian hingga: ◦ δ(q,w)∈F sedangkan δ(p,w)∉F dan ◦ δ(q,w) ∉F sedangkan δ(p,w) ∈F untuk semua w ∈ Σ*
  • 9. 1. 2. 3. Hapus semua state yang tak dapat dicapai dari state awal. Catat semua pasangan state (p,q) yang distinguishable, yaitu {(p,q) | p ∈ F ∧ q ∉ F} Untuk setiap pasangan (p,q) sisanya, untuk setiap a∈ Σ, tentukan δ(p,a) dan δ(q,a)
  • 10.
  • 11. 1. Hapus state yang tidak tercapai -> tidak ada 2. Pasangan distinguishable (q0,q4), (q1,q4), (q2,q4), (q3,q4). 3. Pasangan sisanya (q0,q1), (q0,q2), (q0,q3), (q1,q2) (q1,q3) (q2,q3)
  • 13. 1. 2. 3. Tentukan pasangan status indistinguishable. Gabungkan setiap group indistinguishable state ke dalam satu state dengan relasi pembentukan group secara berantai : Jika p dan q indistingishable dan jika q dan r indistinguishable maka p dan r indistinguishable, dan p,q serta r indistinguishable semua berada dalam satu group. Sesuaikan transisi dari dan ke state-state gabungan.
  • 14. 1. 2. 3. Pasangan status indistinguishable (q1,q2), (q1,q3) dan (q2,q3). q1,q2,q3 ketiganya dapat digabung dalam satu state q123 Menyesuaikan transisi, sehingga DFA menjadi