Ringkasan dokumen tersebut adalah: PTK atau Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, mengamati hasilnya, dan merefleksikan hasil untuk perbaikan berikutnya.
2. Kasus Pembelajaran di kelas
Prestasi belajar rendah…..
Nilai murid rendah, rata-rata PTK
kelas < 50; Sebagian besar
murid tidak tuntas……..
Banyak siswa tidak
mengerjakan tugas……..
Banyak siswa sering tidak
masuk……….
Lain-lain…………. MASALAH
3. Apakah
PTK itu??
Ebbut (1985) :
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan studi
sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki
praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan
tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.
PTK adalah bentuk penelitian praktis yang membumi yang
dilaksanakan oleh pengajar untuk menemukan solusi dari
masalah yang timbul di kelasnya agar dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas.
4. Apakah karakteristik PTK?
Dilakukan oleh pengajar sendiri sebagai
pengelola kelas
Berangkat dari masalah aktual dalam
pembelajaran di kelas
Adanya tindakan yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar.
memiliki kerangka kerja yang teratur dengan
berdasarkan hasil observasi nyata dan data
perilaku.
Fleksibel dan adaptif (mungkin ada
perubahan selama penelitian)
5. Apakah Tujuan PTK?
Untuk meningkatkan praktik
pembelajaran di kelas
PTK merupakan cara yang strategis
bagi guru untuk meningkatkan layanan
pendidikan melalui penyempurnaan
praktik pembelajaran di kelas
Untuk meningkatkan relevansi
pendidikan
PTK dapat meningkatkan relevansi unsur-unsur
dalam proses pembelajaran dengan
karakteristik pribadi siswa, tuntutan masy.,
perkembangan pengetahuan dll. sehingga
terjadi perbaikan atau peningkatan kualitas
proses pembelajaran
6. Apakah Tujuan PTK?
3. Meningkatkan mutu hasil pendidikan artinya
meningkatkan motivasi siswa sehingga bersifat
positif terhadap perkuliahan / pembelajaran
(Kasbolah, 2001)
Semakin positif sikap mahasiswa thd perkuliahan,
ketrampilan yang dikuasai bertambah, penguasaan materi
semakin mantap.... Berarti proses pembelajaran di kelas
makin baik shg mutu hasil pendidikan lebih baik.
4. Meningkatkan efesiensi pengelolaan pendidikan
yaitu memanfaatkan sumber-sumber daya yang
terintegrasi dalam pendidikan (Gunter, Estes,
dan Schwab, 1995)
PTK selalu mencari alternatif baru agar proses
pembelajaran menjadi efektif dan efesien
7. MENGAPA KITA PERLU MELAKUKAN PTK?
Agar guru menjadi profesional dan ilmuwan perlu melakukan inovasi
pendidikan dan pengajaran….salah satunya dengan melakukan
penelitian sesuai konteks tempat bekerja
PTK sangat kondusif untuk membuat pengajar menjadi peka dan
tanggap terhadap dinamika pembelajarannya.
PTK membuat pengajar mampu memperbaiki proses pembelajaran
melalui suatu kajian yang dalam dan intens terhadap apa yang terjadi di
kelasnya.
PTK merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi dengan pelaksanaan
proses pembelajaran, sehingga tidak mengganggu tugas pengajar.
PTK membuat pengajar kreatif karena selalu berlibat dengan upaya-
upaya inovasi dengan cara mengimplementasikan dan mengadaptasi
berbagai teori, teknik pembelajaran, dan bahan ajar yang mutakhir
8. BAGAIMANA PROSEDUR PELAKSANAAN
PTK?
PTK dimulai dengan refleksi
awal, yaitu pengajar
merefleksikan masalah-
masalah yang ada di kelasnya.
Kegiatan ini meliputi:
identifikasi masalah,
analisis masalah,
perumusan masalah, dan
perumusan hipotesis tindakan.
9. BAGAIMANA PROSEDUR PELAKSANAAN
PTK?
Setelah melakukan refleksi
tentang pembelajaran yang
terjadi sebelumnya, selanjutnya
dilakukan:
(1) planning (perencanaan),
(2) acting (pelaksanaan),
(3) observing (pengamatan)
(4) reflecting (refleksi).
10. Refleksi
PERENCANAAN
REFLEKSI TINDAKAN
Ke SIKLUS II
OBSERVASI
PERENCANAAN
REFLEKSI TINDAKAN
OBSERVASI
12. Refleksi awal
Identifikasi masalah:
Menemukan masalah yang mengganggu proses belajar dan
menghalangi tercapainya tujuan
Caranya:
Renungkan, pikirkan, dan refleksikan kekurangan-kekurangan
dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan yang
berdampak pada kurang optimalnya proses dan hasil belajar.
Pengajar juga perlu mengidentifikasi kelebihan dan
keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan sebagai
acuan tindakan yang akan dilakukan.
Jika pengajar mengalami kesulitan mengidentifikasi masalah,
gunakanlah pertanyaan berikut sebagai panduan!
Apakah yang terjadi dalam proses belajar-mengajar yang
sedang berlangsung?
Apakah proses belajar-mengajar tersebut mengalami
permasalahan?
Jika “ya”apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya?
13. MASALAH APA YANG ADA DI KELAS SAYA?
PERIODE ON TASK ANAK-ANAK SANGAT PENDEK SEHINGGA KELAS GADUH
DENGAN KEBISINGAN YANG TIDAK PRODUKTIF
waktu yg terbatas untuk setiap siswa untuk mendapat giliran berbicara dlm kelas
yang berjumlah lebih dr 30
Dalm roleplay anak-anak tidak memperhatikan grup yang tampil
Banyak anak yang menganadalkan teman lain untuk mengerjakan tugas inidividual
maupun kelompok
Anak-anak cendaearung mebe4ntuk kelompok eksklusif
Anak-anak memiliki kesulitan dlm listening comprehension
Materi dirasakan terlalu sulit bagi beberapa anak
Anak malas membuka kamus
Ketrampilan menggunakan kamus rendah
Anak-anak malas mengikuti ekstra bhs inggris
Anak-anak memiliki sikap negatif thd bhs inggris
Penguasaan ketrampilan mengajar guru rendah
Kesulitan belajar dalam topik telling time
Amostfir kelas tidak mendukung pembelajaran (students like to make fun of their
friends who make mistakes)
14. Refleksi awal
Analisis Masalah
Masalah yang perlu dipilih adalah:
yang sangat strategis,
mendesak untuk segera diatasi,
bisa dilaksanakan oleh pengajar,
sesuai dengan prioritas.
Jika pengajar mengalami kesulitan menganalisis masalah,
gunakanlah pertanyaan berikut sebagai panduan!
Apa yang Anda prihatinkan?
Mengapa Anda memprihatinkannya?
Menurut Anda apa yang dapat Anda lakukan untuk
mengatasi hal itu?
Bukti-bukti apa yang Anda perlukan untuk menilai apa
yang terjadi?
Bagaimana Anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut?
Bagaimana Anda mengecek kebenaran dan keakuratan
apa yang terjadi?
15. Refleksi awal
Perumusan Masalah
Rumusan masalah hendaknya jelas, spesifik, dan operasional
Dalam merumuskan masalah perlu diperhatikan:
Masalah dirumuskan secara jelas, tidak mempunyai
makna ganda
Masalah dapat dituangkan dalam kalimat tanya
Rumusan masalah pada umumnya menunjukan
hubungan antar dua atau lebih variabel
Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik
yaitu memungkinkan dikumpulkannya data untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan
Menunjukan secara jelas subjek penelitian
Contoh:
Apakah banyaknya latihan melukis dapat meningkatkan
aktivitas kreatif berkarya mahasiswa seni rupa yang
mengambil matakuliah dasar-dasar melukis?
16. Refleksi awal
Hipotesis tindakan.
Setelah masalah dirumuskan, kegiatan
berikutnya adalah merumuskan hipotesis.
Hipotesis ini berupa dugaan yang akan
terjadi jika tindakan dilakukan.
Hipotesis dikembangkan berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan.
Hipotesis yang baik harus dapat diuji secara
empiris, artinya dampak tindakan yang
dilakukan dapat diukur, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.
Contoh: Banyaknya latihan melukis dapat
meningkatkan aktivitas kreatif berkarya
mahasiswa seni rupa yang mengambil
matakuliah dasar-dasar melukis!
17. Perencanaan Tindakaan
Rencana tindakan ini disusun untuk menguji secara
empiris hipotesis tindakan yang telah dirumuskan.
Rencana tindakan berupa langkah-langkah tindakan
secara sistematis dan rinci.
Rencana tindakan meliputi: materi (bahan ajar),
metode atau teknik mengajar, teknik dan instrumen
observasi dan evaluasi, kendala yang mungkin timbul
pada saat implementasi, dan alternatif pemecahannya.
Untuk membantu penyusunan rencana tindakan,
gunakanlah pertanyaan berikut: apa (yang akan
dilakukan beserta rasionalnya), di mana , kapan, dan
bagaimana sebagai panduan.
18. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Setelah menyusun rencana tindakan, kegiatan
berikutnya adalah mengimplementasikan
tindakan dan mengamati hasilnya (aktivitas
pengajar, mahasiswa, dan suasana kelas).
Pada tahap inilah pengajar berperan ganda,
yaitu sebagai praktisi (pelaksana
pembelajaran) dan sekaligus sebagai peneliti
(pengamat).
19. Tahap Pengamatan Tindakan
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan.
Pada tahap ini, data-data tentang pelaksanaan
tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta
dampaknya terhadap proses dan hasil
pembelajaran dikumpulkan dengan bantuan
instrumen pengamatan yang dikembangkan.
Pengajar boleh dibantu oleh pengamat dari luar
(teman sejawat atau pakar pendidikan).
Kehadiran pengamat pembantu ini menjadikan
PTK bersifat kolaboratif.
20. Tahap Refleksi terhadap Tindakan
Tahap ini meliputi kegiatan: menganalisis,
memaknai, menjelaskan, dan menyimpulkan
data yang diperoleh dari pengamatan (bukti
empiris), serta mengaitkannya dengan teori yang
digunakan (kerangka konseptual). Hasil refleksi
ini dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan
tindakan siklus berikutnya.
Refleksi yang tajam dan terpercaya akan
diperoleh masukan yang sangat berharga dan
akurat bagi penentuan tindakan berikutnya.
Kadar ketajaman refleksi ditentukan oleh tingkat
ketajaman dan keragaman instrumen observasi
yang digunakan.
21. Tahap Refleksi terhadap Tindakan
Guna mendapatkan hasil refleksi yang optimal,
beberapa pertanyaan berikut dapat dimanfaatkan
sebagai pemandu.
Bagaimana persepsi Anda (dosen, mahasiswa, pengamat
lain) terhadap tindakan yang dilakukan ?
Apakah efek tindakan tersebut?
Isu kependidikan apa saja yang muncul sehubungan dengan
tindakan yang dilakukan?
Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan?
Mengapa kendala tersebut muncul?
Apakah terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran?
Perlukah perencanaan ulang?
Jika “ya”, alternatif tindakan manakah yang paling tepat?
Jika “ya” apakah diperlukan siklus berikutnya?
22. Secara keseluruhan keempat tahapan dalam
PTK : Perencanaan, Tindakan, observasi, dan
refleksi membentuk suatu siklus (Tiap siklus
minimal 3 kali pertemuan).
Siklus ini kemudian diikuti siklus-siklus lain
secara berkesinambungan seperti sebuah
spiral.
Kapan siklus-siklus tersebut berakhir?
Jawabannya adalah, kalau hasil pelaksanaan
tindakan sudah sesuai dengan criteria yang
ditetapkan oleh peneliti.
23. Beberapa contoh Lembar Pengamatan
Kualitas Pembelajaran dapat diketahui dari:
Aktifitas
mahasiswa: perubahan perilaku, sikap,
motivasi seperti: keaktifan berdiskusi, bertanya,
mencoba, mengerjakan tugas, …
(pengumpulan data……memerlukan lembar
pengamatan)
(contoh terlampir)
Hasil
Belajar: nilai, kualitas tugas
……..hasil tes atau tugas
24. Struktur Proposal PTK
Sampul Usulan Penelitian
Halaman Pengesahan
A. Judul Penelitian
B. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian
C. Pendahuluan
D. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Hasil Penelitian
G. Kajian Pustaka
H. Prosedur Penelitian
I. Jadwal Penelitian
J. Biaya Penelitian (bila ada)
K. Personalia Penelitian (bila ada)
L. Daftar Pustaka
M. Lampiran-Lampiran:
1. Instrumen Penelitian
2. ……..
25. Isi laporan:
Cover
Halaman Pengesahan
Abstrak (Ringkasan)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (kalau ada)
Daftar Gambar (kalau ada)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
26. BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
a. Jenis penelitian (PTK), banyak siklus yang dilakukan
b. Subyek Penelitian (siswa, kelas,)
c. Waktu Penelitian
d. Langkah-langkah Penelitian (uraikan langkah-langah pada siklus I,
II, dst yang meliputi: perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi)
B. Instrumen Penelitian
C. Teknik Analisis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian: Siklus I, Siklus II, dst
B. Pembahasan Hasil
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RPP, Hasil Pengamatan, Daftar Nilai/Hasil Belajar Siswa tiap siklus, Foto-
foto
27. Tugas
Identifikasi masalah pembelajaran yang ada di
sekolah Bapak/Ibu!
Analisis masalah, pilihlah satu masalah yang
paling penting dan tentukan tindakan
pemecahan masalah.
Buatlah satu proposal PTK untuk memecahkan
masalah tersebut. Tulis pada kertas Folio garis,
tiap peserta antara 5 – 10 halaman.
28. Penilaian Tugas
Bobot X
No Komponen Kriteria Bobot Skor
Skor
1 Judul Penelitian • Maksimal 15 kata 5
• Menggambarkan masalah yang akan diteliti
• Menggambarkan apa yang akan dilakukan
2 Latar Belakang • Masalah nyata dalam pembelajaran diperkuat data 20
• Penyebab munculnya masalah
• Alternatif pemecahan relevan masalah
3 Rumusan • Spesifik dan operasional 10
Masalah • Dilengkapi dengan definisi operasional, asumsi dan lingkup
penelitian (batasan masalah)
4 Tujuan dan • Mendasar pada permasalahan 10
Manfaat • Tampak manfaatnya bagi guru dan siswa
5 Kajian Pustaka • Relevan dengan tindakan yang akan dilakukan dalam 15
memecahkan masalah
• Berkaitan dengan substansi mata kuliah yang diteliti ada
kerangka pikir dan kejelasannya
6 Metodologi • Menggambarkan tindakan penyelesaian yang relevan 30
• Teknik pengambilan dan analisis data serta instrumen yang
digunakan jelas dan relevan dengan masalah
• Uraian tersusun sistematis dan jelas
• Ada target indikator keberhasilan
7 Lain-lain • Jadwal penelitian jelas menggambarkan waktu pelaksanaan 10
• Daftar pustaka relevan dan penulisannya sesuai dengan
ketentuan.
Jumlah 100