3. Sejarah Perkembangan Muka Bumi
• Teori Apung Benua (Continental Drift)
Menurut Teori Apung Benua bahwa benua terdiri atas batuan
sial (silikon aluminium) yang di atas dan sima (silikon
magnasium) yang berada di bawahnya karena berat jenisnya
lebih besar. Pada zaman Karbon (± 345 juta tahun yang
lalu), hanya ada satu benua yaitu Benua Pangea. Benua ini
pecah menjadi dua yaitu gondwana dan lauratia. Seiring
berjalannya waktu wilayah ini terus bergerak menuju
kahtulistiwa dan ke bagian barat sehingga terbentuk benua-
benua yang ada sekarang.
Bukti-bukti teori ini, diantaranya adalah adanya kesesuaian
antara daratan Amerika Selatan dan Afrika, baik dari segi
paleoklimatik, fosil, maupun struktur batuan yang
menunjukkan bahwa kedua benua tersebut pernah menjadi
satu.
4. Teori Kontraksi oleh Descartes
Ia mengemukakan teori kontraksi yang
kemudian diteruskan oleh Suess.
Menurut Rene Descartes (1696-
1650), bumi kita makin menyusut dan
mengkerut karena pendinginan. Karena
itu, terjadilah gunung-gunung dan
lembah-lembah. Teori ini mendapat
dukungan para ahli geologi.
5. Teori Kontraksi oleh Edward Suess
Edward Suess (1831-1914) melanjutkan teori
Descartes. Akan tetapi, Suess menyatakan
bahwa persamaan geologi yang terdapat di
Amerika Selatan, India, Australia, dan
Antartika disebabkan oleh bersatunya
daratan-daratan itu pada awal mulanya yang
merupakan satu benua dan disebut Benua
Gondwana. Benua yang besar itu sekarang
tinggal sisa-sisanya saja, karena bagian lain
sudah tenggelam di bawah permukaan laut.
6. Teori Lauransia-Godwana
Teori ini dikemukakan oleh Edward zuess
(1884) dan Frank S. Taylor (1910). Teori ini
menyatakan bahwa pada mulanya Laurentia
(Laurasia) dan Gondwana. Kedua benua
tersebut kemudian bergerak secara perlahan
kea rah ekuantor sehingga terpecah–specah
membentuk benua-benua seperti sekarang.
Amerika Selatan, Afrika, dan Australia dahulu
menyatu dengan benua
Gondwanaland, sedangkan benua-benua lain
menyatu dalam Laurasia.
7. Teori Lempeng Tektonik
Beberapa tahun setelah A.L. Wegener
mengajukan teorinya, pada tahun 1968
dikemukakan sebuah teori yang lebih
memuaskan yaitu “teori tektonik lempeng”.
Teori ini menyatakan bahwa bagian luar Bumi
yaitu bagian Lithosfer, terdapat sekitar 20
segmen yang padat yang disebut lempeng.
Dari semua itu lempeng terbesar adalah
Lempeng Pasifik yang menempati sebagian
besar Samudera Pasifik.
8. • Ada 7 (tujuh) lempeng-lempeng di permukaan
Bumi yang dikategorikan lempeng
besar/utama yaitu : Lempeng Afrika, Lempeng
Amerika Utara, Lempeng Amerika
Selatan, Lempeng Pasifik, Lempeng
Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan
Lempeng Antartika. Disamping tu terdapat
lempeng yang kecil seperti Lempeng
Filipina, Lempeng Arabia, Lempeng Nazca dan
Lempeng Scotia.
9. Batas lempeng yang dibedakan dari
jenis pergerakannya
1. Zone Divergen yaitu lempeng-lempeng bergerak
saling menjauh yang menyebabkan naiknya
material dari mantel Bumi dan membentuk lantai
samudera yang luas. Pada zone ini terbentuk
kerak Bumi baru sehingga disebut zona
konstruktif. Hal ini ditandai dengan adanya
punggung tengah samudera. Sepanjang
punggung ini terdapat lembah besar dan curam
yang dinamakan retak tengah samudera. Gempa
bumi yang terjadi pada sesar transform dan
bersifat dangkal sesuai dengan ketebalan
lempeng tempat itu.
10. 2. Konvergen yaitu lempeng-lempeng bergerak
saling mendekati yang menyebabkan salah
satu dari lempeng tersebut masuk ke dalam
mantel Bumi dan berada di bawah lempeng
lainnya. Pada zone ini terjadi penghancur
lempeng. Apabila terjadi tabrakan antara dua
lempeng atau lebih, salah satu lempengnya
menunjam (masuk) di bawah lempeng
lainnya, dan lempeng yang lebih berat masuk
di bawah lempeng yang lebih ringan. Daerah
pertemuan ini merupakan pusat gempa.
11. Teori konveksi
• Teori konveksi mengemukakan bahwa terjadi
lirankonveksi kearah vertical di dalam lapisan
astenosfer yang agak kental.Aliran tersebut
berpengaruh sampai ke kerak bumi yang ada di
atasnya.Aliran konveksi yang merambat ke
permukaan bumi menyebabkan batuan kerak
bumi menjadi lunak. Gerak aliran dan dalam bumi
mengakibatkan permukaan bumi tidak rata.
Fenomena yang mendukung teori ini adalah
adanya lava yang mengalir di puncak mid aceanic
ridge. Lava ini mengalir terus dan kemudian
tersebar ke kedua sisi dan membeku, kemudian
membentuk kerak bumi baru. Pengukit teori ini
adalah Harry H. Hess.
12. Teori Pergeseran Dasar Laut
Teori ini dikemukakan oleh Robert Diesz. Ia
mengembangkan teori konveksinya Hess.
Berdasarkan penelitian yang ia lakukan
ditemukan bukti-bukti baru tentang terjadinya
pergeseran dasar laut dan arah punggung laut
kedua sisinya. Fenomena yang mendukung teori
ini adalah semakin jauh dan punggung dasar
laut, unsure sedimen semakin tua. Contoh: Mid
Atlantic Ridge, East Pacific ridge, Atlantic Indian
Ridge, dan Pacific Atlantic Ridge.
14. • apakah papua dan australia dahulu satu
wilayah (dilihat darin segi flora fauna)
• apa pengaruh liran konveksi?
• apa yg dimaksud dengan Mid Atlantic
Ridge, East Pacific ridge, Atlantic Indian
Ridge, dan Pacific Atlantic Ridge??