SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
KUSTA DENGAN PELAYANAN
DOKTER KELUARGA
Nurliyana ramli
102008296
e6
SKENARIO 4
 Seorang bapak (45 tahun) membawa anaknya laki-laki yang
berumur 14 tahun ke Puskesmas untuk berobat.
 Di punggung dan lengan anaknya terdapat bercak-bercak keputihan.
 Dokter menduga anak ini terkena kusta karena ia berasal suatu
wilayah yang memang endemis kusta.
 Dokter melakukan kunjungan rumah untuk memeriksa seluruh
anggota keluarga dan memeriksa kondisi rumahnya.
 Keluarga bapak tersebut tinggal di rumah ukuran 4x4 m di
pemukiman padat penduduk. Lantai rumah sebagian masih tanah.
Sinar matahari sulit masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah lembab.
 Di rumah itu dihuni oleh 5 orang yang terdiri dari bapak, ibu, dan 3
orang anaknya yang masing-masing berumur 14 tahun (laki-laki), 9
tahun(perempuan), dan 6 tahun (laki-laki). Ternyata ibu dari anak-
anak tersebut pernah diobati kusta 3 tahun lalu tapi tidak selesai.
DEFINISI KUSTA
 Berasal dari bahasa Sansekerta Kusthakumpulan
gejala-gejala kulit secara umum.
 Kusta/Morbus Hansen
 Penyakit menahun
 Penyebab: Mycobacterium leprae
Sifat: intraselular obligat
EPIDEMIOLOGI
 Epidemiologidistribusi frekuensi, faktor-faktor
yang menentukan kejadian penyakit, aplikasi
pengendalian
 Epidemiology Triangle yang terdiri daripada:
 agent
 host
 faktor lingkungan
 Cara penularannya
EPIDEMIOLOGI : AGENT
 Mycobacterium leprae
 basil tahan asam
 hidup intrasellular
 mempunyai afinitas yang besar pada sel saraf
(Shwan cell) dan sel dari sistem retikulo endotelia
 Di luar tubuh manusia (dalam kondisi tropis) kuman
kusta dari sekret nasal dapat bertahan 9 hari
 Masa inkubasi 2-5 tahun (bisa lebih)
EPIDEMIOLOGI : HOST
 ada kontak M. leprae pada host cuma sedikit yang
terjangkit kusta ini disebabkan kekebalan tubuh
 Faktor fisiologik yg dapat meningkatkan perubahan
klinis penyakit kusta
-pubertas ,menopause, kehamilan
-faktor infeksi dan
-kekurangan gizi
 Pejamu: 95% kebal, Cuma 5% terinfeksi
 Yg tertular : cuma 30% menjadi sakit, 70% dapat
sembuh sendiri.
EPIDEMIOLOGI : HOST
 Etnik dan suku
- Di Burma : etnik Burma sering tertular banding etnik
india
- Di Malaysia : etnik Cina (bnding melayu,india)
 Sosio ekonomi rendah
 Semua usia - tp byk pada usia muda dan produktif
 Afrika – lelaki lebih tinggi
EPIDEMIOLOGI : LINGKUNGAN
 tinggal di daerah endemik
 tempat tidur yang tidak memadai (normal
3mx3m/orang)
 air yang tidak bersih
 asupan gizi yang buruk
 sanitasi rumah yang kurang baik
 kelembaban ruangan fasilitas
 tidur bersama-sama
 pakai pakaian dan handuk bergantian
 BAB tidak di jamban
CARA PENULARAN
 Sumber penularan: manusia
 Sekret hidung, basil yang berasal dari sekret
hidung penderita yang sudah mengering, diluar
masih dapat hidup 2-9 x 24 jam (2-9 hari)
 Saluran pernafasan atau inhalasi
 Kontak kulit dengan kulit. (lama dan berulang)
 Lewat luka
 Air susu ibu (kuman kusta dapat ditemukan di kulit,
folikel rambut, kelenjar keringat dan air susu
PENDEKATAN DOKTER KELUARGA
Dokter keluarga = Dokter Praktek Umum (DPU) yang
menerapkan prinsip kedokteran keluarga:
1. First contact – pemberi pel. kes. pertama pd pasien
2. Personal care – ps bagian dr keluarga
3. Comprehensive – promotif,preventif,kuratif, rehabilitatif
4. Kolaborasi – kerjasama dgn pihak > kompeten
5. Koordinasi - atasi masalah dgn disiplin ilmu lain
6. Continuous care – patient-centered,udah sembuh masih
terusan
7. Prevention first – dilaksana sedini mungkin
8. Family oriented & Community oriented
9. Evidence Based Medicine (pertimbangan bukti ilmiah)
TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA
 Tujuan umum
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota
keluarga
 Tujuan khusus
Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan
kedokteran yang efektif dan efisien.
PENEMUAN PASIEN
 Pasif (sukarela)
 Aktif
 Kunjungan rumah pasien
 dilakukan segera dan paling lambat 3 bulan
 konseling sederhana dan pemeriksaan fisik pada
sasaran
 membawa kartu pasien, alat-alat pemeriksaan dan
obat MDT
5 LEVEL OF PREVENTION
 sebelum sakit
- Health Promotion
- Specific Protection
 Masa sakit
- Early Diagnosis and Prompt Treatment
- Disability Limitation
 Akhir sakit
- Rehabilitatif
HEALTH PROMOTION
 pendidikan kesehatan
-peningkatan gizi
-kebiasaan hidup (kongsi handuk)
-perbaikan sanitasi lingkungan (cara buang
sampah,air limbah, air rumah tangga)
 Penyediaan makanan sehat cukup kualitas &
kuantitas
 Pemeriksaan kesehatan berkala
 Usaha kesehatan jiwa (rendah diri, disisih, kerja
terbatas)
SPESIFIC PROTECTION
 Imunisasi – BCG
EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT
1. Diagnosis
2. Gejala Klinis
3. Pemeriksaan (fisik n penunjang)
4. Pengobatan
DIAGNOSIS KUSTA
Afinitas pertama di SST (sistem saraf
tepi)kulitmukosa saluran napas bagian
atasorgan lain kecuali SSP.
Cardinal signs:
 Kelainan (lesi) kulit yang mati
rasahipopigmentasi/eritema, anestesi.
 Penebalan saraf tepi disertai gangguan fs.
sarafmati rasa, paresis, paralisis otot, kulit kering
dan retak-retak.
 BTA dalam kerokan jaringan kulit (slit skin smear)
KLASIFIKASI KUSTA
PEMERIKSAAN FISIK
-Inspeksi : makula saja, infiltrat saja atau keduanya
-Palpasi : jarum , rasa nyeri ; kapas , raba
Suhu , panas dingin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Bakterioskopik
- Kerokan kulit
- Mukosa hidung (blow nose)
0 bila tidak ada BTA dalam 100
LP
1+ bila 1-10 BTA dalam 100 LP,
2+ bila 1-10 BTA dalam 10 LP,
3+ bila 1-10 BTA rata-rata
dalam 1 LP,
4+ bila 11-100 BTA rata-rata
dalam 1 LP,
5+ bila 101-1000 BTA rata-rata
dalam 1 LP,
6+ bila >1000 BTA rata-rata
dalam 1 LP.
2. Histopatologik
3. Serologi
- Uji MLPA (M. leprae
Particle Aglutination
- Uji ELISA
- ML dipstick (M. leprae
dipstick)
PENGOBATAN KUSTA
Tujuan pengobatan MDT (Multi Drug Therapy):
 Memutuskan rantai penularan
 Mencegah resistensi obat
 Memperpendek masa pengobatan
 Meningkatkan keteraturan berobat
 Mencegah terjadinya cacat
TIPE PB
Jenis Obat < 5th 5-9 th 10-15 th > 15 th Keteranga
n
Rifampisin
Berdasarka
n berat
badan
300
mg/bulan
450
mg/bulan
600
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
DDS/Daps
on
25
mg/bulan
50
mg/bulan
100
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
25 mg/hari 50 mg/hari 100
mg/hari
Minum di
rumah
TIPE MB
Jenis Obat < 5th 5-9 th 10-15 th > 15 th Keteranga
n
Rifampisin
Berdasarka
n berat
badan
300
mg/bulan
450
mg/bulan
600
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
Dapson
25
mg/bulan
50
mg/bulan
100
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
25 mg/hari 50 mg/hari 100
mg/hari
Minum di
rumah
Lampren/
Klofazimin
100
mg/bulan
150
mg/bulan
300
mg/bulan
Minum di
depan
petugas
50 mg 2x
seminggu
50 mg
setiap 2
hari
50 mg per
hari
Minum di
rumah
DISABILITY LIMITATION
mencegahnya meluasnya penyakit sehingga menimbulkan
kecacatan
 pakai sepatu - melindungi kaki
 memakai sarung tangan – bila bekerja dengan benda
tajam/panas.
 jika ada luka , memar atau lecet kecil rawat dan istirahat
bahagian tangan atau kaki itu sampai sembuh.
 memakai kaca mata
 tetes mata menggunakan saline, jika mata sangat kering
dan pada waktu rehat tutup mata dengan sepotong kain
basah.
 jari tangan yang bengkok diusahakan sesering mungkin
meluruskan sendi-sendinya dan mencegah kekakuan lebih
berat.
 Diajarkan cara perawatan kulit hari-hari.
 memeriksa memar,luka/ulkus tangan dan kaki direndam
disikat dan diminyaki agar tidak kering dan pecah
REHABILITATIF
 Operasi
 Fisioterapi
 Pemberian cukup gizi
PENUTUP
 Penyakit kusta dipengaruhi banyak faktor, di
antaranya kontak langsung, pengobatan belum
tuntas, lingkungan, keadaan keluarga.
 Regimen yang digunakan adalah MDT.
 Peran kedokteran keluarga penting untuk
mewujudkan kesehatan dalam keluarga.

Contenu connexe

Tendances

Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)NorniStg
 
86646107 case-control
86646107 case-control86646107 case-control
86646107 case-controlhomeworkping3
 
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)NajMah Usman
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARNajMah Usman
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologiHMRojali
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYARIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYANgulya Imroatul
 
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit BerjangkitKonsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit BerjangkitMuhammad Nasrullah
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
 
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS pjj_kemenkes
 

Tendances (20)

Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)
 
Pneumococcus
PneumococcusPneumococcus
Pneumococcus
 
Lepra
LepraLepra
Lepra
 
Presentasi SINOVIK
Presentasi SINOVIKPresentasi SINOVIK
Presentasi SINOVIK
 
Ayo cegah kusta
Ayo cegah kustaAyo cegah kusta
Ayo cegah kusta
 
86646107 case-control
86646107 case-control86646107 case-control
86646107 case-control
 
KONSEP PENYAKIT
KONSEP PENYAKITKONSEP PENYAKIT
KONSEP PENYAKIT
 
Makalah tbc pada anakk
Makalah tbc pada anakkMakalah tbc pada anakk
Makalah tbc pada anakk
 
Tb paru
Tb paruTb paru
Tb paru
 
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
 
Tb paru amar
Tb paru amarTb paru amar
Tb paru amar
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Proposal hartati psik terakhir
Proposal hartati psik terakhirProposal hartati psik terakhir
Proposal hartati psik terakhir
 
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYARIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
 
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit BerjangkitKonsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
Konsep Kawalan Dan Pencegahan Penyakit Berjangkit
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS asuhan keperawatan pada pasien AIDS
asuhan keperawatan pada pasien AIDS
 

Similaire à kusta dengan pelayanan dokter keluarga

Laporan kasus kusta (morbus hansen).ppt
Laporan kasus kusta  (morbus hansen).pptLaporan kasus kusta  (morbus hansen).ppt
Laporan kasus kusta (morbus hansen).pptbaihaqi48
 
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptxModul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptxfaul3
 
Penyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: MorbiliPenyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: MorbiliZarah Dzulhijjah
 
BUKU SAKU KADER TB.pptx
BUKU SAKU KADER TB.pptxBUKU SAKU KADER TB.pptx
BUKU SAKU KADER TB.pptxbudi44
 
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxEvanYoung38
 
Buku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB ParuBuku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB Paruhanglaho
 
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptxNilaWahyuningsih2
 
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxAsuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxThoriqfahranulsafiah
 
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptxF4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptxJeniSelomita
 
Farmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptxFarmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptxDALISAPARI2021
 
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdfV2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdfAdityaRakhmandanu2
 
Standar Pelayanan Kesehatan
Standar Pelayanan Kesehatan Standar Pelayanan Kesehatan
Standar Pelayanan Kesehatan Bambang Fadhil
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTqurratuakyun
 
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...Universitas Katolik Musi Charitas
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
BronkopneumoniaAwi Ranara
 

Similaire à kusta dengan pelayanan dokter keluarga (20)

Laporan kasus kusta (morbus hansen).ppt
Laporan kasus kusta  (morbus hansen).pptLaporan kasus kusta  (morbus hansen).ppt
Laporan kasus kusta (morbus hansen).ppt
 
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptxModul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
 
Penyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: MorbiliPenyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: Morbili
 
kusta.ppt
kusta.pptkusta.ppt
kusta.ppt
 
BUKU SAKU KADER TB.pptx
BUKU SAKU KADER TB.pptxBUKU SAKU KADER TB.pptx
BUKU SAKU KADER TB.pptx
 
LEPROSY
LEPROSYLEPROSY
LEPROSY
 
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
 
Buku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB ParuBuku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB Paru
 
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
 
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxAsuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
 
Case kecamatan
Case kecamatanCase kecamatan
Case kecamatan
 
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptxF4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
F4_DEMAM TYFOID_Literatur 5.pptx
 
Farmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptxFarmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptx
 
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdfV2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
 
148130910 ppt-ispa
148130910 ppt-ispa148130910 ppt-ispa
148130910 ppt-ispa
 
Standar Pelayanan Kesehatan
Standar Pelayanan Kesehatan Standar Pelayanan Kesehatan
Standar Pelayanan Kesehatan
 
Tuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anakTuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anak
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
 
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI “KANKER OVARIUM” DE...
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 

Dernier

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Dernier (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

kusta dengan pelayanan dokter keluarga

  • 1. KUSTA DENGAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA Nurliyana ramli 102008296 e6
  • 2. SKENARIO 4  Seorang bapak (45 tahun) membawa anaknya laki-laki yang berumur 14 tahun ke Puskesmas untuk berobat.  Di punggung dan lengan anaknya terdapat bercak-bercak keputihan.  Dokter menduga anak ini terkena kusta karena ia berasal suatu wilayah yang memang endemis kusta.  Dokter melakukan kunjungan rumah untuk memeriksa seluruh anggota keluarga dan memeriksa kondisi rumahnya.  Keluarga bapak tersebut tinggal di rumah ukuran 4x4 m di pemukiman padat penduduk. Lantai rumah sebagian masih tanah. Sinar matahari sulit masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah lembab.  Di rumah itu dihuni oleh 5 orang yang terdiri dari bapak, ibu, dan 3 orang anaknya yang masing-masing berumur 14 tahun (laki-laki), 9 tahun(perempuan), dan 6 tahun (laki-laki). Ternyata ibu dari anak- anak tersebut pernah diobati kusta 3 tahun lalu tapi tidak selesai.
  • 3. DEFINISI KUSTA  Berasal dari bahasa Sansekerta Kusthakumpulan gejala-gejala kulit secara umum.  Kusta/Morbus Hansen  Penyakit menahun  Penyebab: Mycobacterium leprae Sifat: intraselular obligat
  • 4. EPIDEMIOLOGI  Epidemiologidistribusi frekuensi, faktor-faktor yang menentukan kejadian penyakit, aplikasi pengendalian  Epidemiology Triangle yang terdiri daripada:  agent  host  faktor lingkungan  Cara penularannya
  • 5. EPIDEMIOLOGI : AGENT  Mycobacterium leprae  basil tahan asam  hidup intrasellular  mempunyai afinitas yang besar pada sel saraf (Shwan cell) dan sel dari sistem retikulo endotelia  Di luar tubuh manusia (dalam kondisi tropis) kuman kusta dari sekret nasal dapat bertahan 9 hari  Masa inkubasi 2-5 tahun (bisa lebih)
  • 6. EPIDEMIOLOGI : HOST  ada kontak M. leprae pada host cuma sedikit yang terjangkit kusta ini disebabkan kekebalan tubuh  Faktor fisiologik yg dapat meningkatkan perubahan klinis penyakit kusta -pubertas ,menopause, kehamilan -faktor infeksi dan -kekurangan gizi  Pejamu: 95% kebal, Cuma 5% terinfeksi  Yg tertular : cuma 30% menjadi sakit, 70% dapat sembuh sendiri.
  • 7. EPIDEMIOLOGI : HOST  Etnik dan suku - Di Burma : etnik Burma sering tertular banding etnik india - Di Malaysia : etnik Cina (bnding melayu,india)  Sosio ekonomi rendah  Semua usia - tp byk pada usia muda dan produktif  Afrika – lelaki lebih tinggi
  • 8. EPIDEMIOLOGI : LINGKUNGAN  tinggal di daerah endemik  tempat tidur yang tidak memadai (normal 3mx3m/orang)  air yang tidak bersih  asupan gizi yang buruk  sanitasi rumah yang kurang baik  kelembaban ruangan fasilitas  tidur bersama-sama  pakai pakaian dan handuk bergantian  BAB tidak di jamban
  • 9. CARA PENULARAN  Sumber penularan: manusia  Sekret hidung, basil yang berasal dari sekret hidung penderita yang sudah mengering, diluar masih dapat hidup 2-9 x 24 jam (2-9 hari)  Saluran pernafasan atau inhalasi  Kontak kulit dengan kulit. (lama dan berulang)  Lewat luka  Air susu ibu (kuman kusta dapat ditemukan di kulit, folikel rambut, kelenjar keringat dan air susu
  • 10. PENDEKATAN DOKTER KELUARGA Dokter keluarga = Dokter Praktek Umum (DPU) yang menerapkan prinsip kedokteran keluarga: 1. First contact – pemberi pel. kes. pertama pd pasien 2. Personal care – ps bagian dr keluarga 3. Comprehensive – promotif,preventif,kuratif, rehabilitatif 4. Kolaborasi – kerjasama dgn pihak > kompeten 5. Koordinasi - atasi masalah dgn disiplin ilmu lain 6. Continuous care – patient-centered,udah sembuh masih terusan 7. Prevention first – dilaksana sedini mungkin 8. Family oriented & Community oriented 9. Evidence Based Medicine (pertimbangan bukti ilmiah)
  • 11. TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA  Tujuan umum Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga  Tujuan khusus Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang efektif dan efisien.
  • 12. PENEMUAN PASIEN  Pasif (sukarela)  Aktif  Kunjungan rumah pasien  dilakukan segera dan paling lambat 3 bulan  konseling sederhana dan pemeriksaan fisik pada sasaran  membawa kartu pasien, alat-alat pemeriksaan dan obat MDT
  • 13. 5 LEVEL OF PREVENTION  sebelum sakit - Health Promotion - Specific Protection  Masa sakit - Early Diagnosis and Prompt Treatment - Disability Limitation  Akhir sakit - Rehabilitatif
  • 14. HEALTH PROMOTION  pendidikan kesehatan -peningkatan gizi -kebiasaan hidup (kongsi handuk) -perbaikan sanitasi lingkungan (cara buang sampah,air limbah, air rumah tangga)  Penyediaan makanan sehat cukup kualitas & kuantitas  Pemeriksaan kesehatan berkala  Usaha kesehatan jiwa (rendah diri, disisih, kerja terbatas)
  • 16. EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT 1. Diagnosis 2. Gejala Klinis 3. Pemeriksaan (fisik n penunjang) 4. Pengobatan
  • 17. DIAGNOSIS KUSTA Afinitas pertama di SST (sistem saraf tepi)kulitmukosa saluran napas bagian atasorgan lain kecuali SSP. Cardinal signs:  Kelainan (lesi) kulit yang mati rasahipopigmentasi/eritema, anestesi.  Penebalan saraf tepi disertai gangguan fs. sarafmati rasa, paresis, paralisis otot, kulit kering dan retak-retak.  BTA dalam kerokan jaringan kulit (slit skin smear)
  • 19.
  • 20. PEMERIKSAAN FISIK -Inspeksi : makula saja, infiltrat saja atau keduanya -Palpasi : jarum , rasa nyeri ; kapas , raba Suhu , panas dingin
  • 21. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Bakterioskopik - Kerokan kulit - Mukosa hidung (blow nose) 0 bila tidak ada BTA dalam 100 LP 1+ bila 1-10 BTA dalam 100 LP, 2+ bila 1-10 BTA dalam 10 LP, 3+ bila 1-10 BTA rata-rata dalam 1 LP, 4+ bila 11-100 BTA rata-rata dalam 1 LP, 5+ bila 101-1000 BTA rata-rata dalam 1 LP, 6+ bila >1000 BTA rata-rata dalam 1 LP. 2. Histopatologik 3. Serologi - Uji MLPA (M. leprae Particle Aglutination - Uji ELISA - ML dipstick (M. leprae dipstick)
  • 22. PENGOBATAN KUSTA Tujuan pengobatan MDT (Multi Drug Therapy):  Memutuskan rantai penularan  Mencegah resistensi obat  Memperpendek masa pengobatan  Meningkatkan keteraturan berobat  Mencegah terjadinya cacat
  • 23. TIPE PB Jenis Obat < 5th 5-9 th 10-15 th > 15 th Keteranga n Rifampisin Berdasarka n berat badan 300 mg/bulan 450 mg/bulan 600 mg/bulan Minum di depan petugas DDS/Daps on 25 mg/bulan 50 mg/bulan 100 mg/bulan Minum di depan petugas 25 mg/hari 50 mg/hari 100 mg/hari Minum di rumah
  • 24. TIPE MB Jenis Obat < 5th 5-9 th 10-15 th > 15 th Keteranga n Rifampisin Berdasarka n berat badan 300 mg/bulan 450 mg/bulan 600 mg/bulan Minum di depan petugas Dapson 25 mg/bulan 50 mg/bulan 100 mg/bulan Minum di depan petugas 25 mg/hari 50 mg/hari 100 mg/hari Minum di rumah Lampren/ Klofazimin 100 mg/bulan 150 mg/bulan 300 mg/bulan Minum di depan petugas 50 mg 2x seminggu 50 mg setiap 2 hari 50 mg per hari Minum di rumah
  • 25. DISABILITY LIMITATION mencegahnya meluasnya penyakit sehingga menimbulkan kecacatan  pakai sepatu - melindungi kaki  memakai sarung tangan – bila bekerja dengan benda tajam/panas.  jika ada luka , memar atau lecet kecil rawat dan istirahat bahagian tangan atau kaki itu sampai sembuh.  memakai kaca mata  tetes mata menggunakan saline, jika mata sangat kering dan pada waktu rehat tutup mata dengan sepotong kain basah.  jari tangan yang bengkok diusahakan sesering mungkin meluruskan sendi-sendinya dan mencegah kekakuan lebih berat.  Diajarkan cara perawatan kulit hari-hari.  memeriksa memar,luka/ulkus tangan dan kaki direndam disikat dan diminyaki agar tidak kering dan pecah
  • 27. PENUTUP  Penyakit kusta dipengaruhi banyak faktor, di antaranya kontak langsung, pengobatan belum tuntas, lingkungan, keadaan keluarga.  Regimen yang digunakan adalah MDT.  Peran kedokteran keluarga penting untuk mewujudkan kesehatan dalam keluarga.