2. Pengertian Penghasilan
Penghasilan merupakan setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
baik yang berasal dari Indonesia maupun luar
Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan
dengan nama dan bentuk apapun. (Pasal 4 ayat 1)
Aty Herawati 2
3. Subjek Pajak Penghasilan
Subjek Pajak adalah orang yang di tuju oleh undang-
undang untuk di kenakan pajak. (Pasal 2)
Subjek Pajak Penghasilan
Subjek Pajak Dalam Negri Subjek Pajak Luar Negri
Orang Pribadi Badan Warisan Orang Pribadi Badan
Aty Herawati 3
4. Subjek Pajak Penghasilan
Wajib pajak Dalam Negri Wajib Pajak Luar Negri
Dikenakan pajak atas penghasilan Dikenakan pajak hanya atas
baik yang diterima atau diperoleh penghasilan yang berasal dari
dari Indonesia dan atau luar negri sumber penghasilan di Indonesia
Dikenakan pajak berdasarkan Dikenakan pajak berdasarkan
penghasilan netto penghasilan bruto
Tarif yang digunakan adalah tarif Tarif yang digunakan adalah tarif
UU PPh Pasal 17 UU PPh Pasal 26
Wajib menyampaikan SPT Tidak wajib menyampaikan SPT
Aty Herawati 4
5. Objek Pajak Penghasilan
Objek Pajak adalah sasaran pengenaan pajak dan
dasar untuk menghitung pajak terhutang.
Penghasilan yang menjadi Objek Pajak dapat di
kelompokkan menjadi :
3.Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja
4.Penghasilan dari usaha atau kegiatan
5.Penghasilan dari modal atau penggunaan harta
6.Penghasilan lain-lain
Secara lengkap ada pada Pasal 4 dan 5
Aty Herawati 5
6. Pengurangan Pajak Penghasilan
Beban-beban yang dapat dikurangkan dari
penghasilan :
2.Pengeluaran yang dapat dibebenkan sebagai biaya
3.Kompensasi kerugian
4.Penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
1. Rp. 13.200.000 untuk diri WP Orang Pribadi
2. Rp. 1.200.000 tambahan untuk WP yang
kawin
3. Rp. 13.200.000 tambahan untuk seorang istri yang
penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
Aty Herawati 6
7. Pengurangan Pajak Penghasilan
4. Rp. 1.200.000 tambahan untuk setiap anggota
keluarga dan keluarga semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi
tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang
untuk setiap keluarga.
(Peraturan Menteri Keuangan RI No
137/PMK.03/2005)
Aty Herawati 7
8. Tarif Pajak Penghasilan
Tarif Pajak yang ditetapkan atas Penghasilan Kena
Pajak adalah sebagai berikut :
2.Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 25.000.000 5%
Di atas Rp. 25.000.000 s.d. Rp. 50.0000.000 10%
Di atas Rp. 50.000.000 s.d. Rp. 100.0000.000 15%
Di atas Rp. 100.000.000 s.d. Rp. 200.0000.000 25%
Di atas Rp. 200.000.000 35%
(Pasal 17)
Aty Herawati 8
9. Tarif Pajak Penghasilan
1. Untuk Wajib Pajak Badan Dalam Negri dan BUT
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 50.000.000 10%
Di atas Rp. 50.000.000 s.d. Rp. 100.0000.000 15%
Di atas Rp. 100.000.000 30%
(Pasal 17)
7. Tarif sesuai undang-undang (Pasal 23, 26)
8. Tarif khusus (ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah)
Aty Herawati 9
10. Tarif Pajak Penghasilan
Tarif khusus secara final, diantaranya :
Objek pajak Tarif Pajak
Bunga deposito dan tabungan 20%
Diskonto SBI 20%
Hadiah undian melalui undian 25%
Pengalihan hak atas tanah dan bangunan 5%
Persewaan tanah dan atau bangunan 10%
Transaksi penjualan saham di bursa efek 0,1%
Transaksi penjualan saham pendiri 0,5%
Jasa pelaksana konstruksi 2%
Jasa perencana/pengawasan konstruksi 4%
Aty Herawati 10
11. Menghitung Penghasilan Kena
Pajak
1. Penghitungan PPh dengan dasar Pembukuan
Pembukuan merupakan suatu proses pencatatan
yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan
dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca dan laporan rugi laba setiap tahun pajak
berakhir.
11
12. Menghitung Penghasilan Kena
Pajak
1. Penghitungan PPh dengan dasar Pembukuan
1. Wajib Pajak Orang Pribadi
PKP = Ph sebagai OP – Biaya – PTKP
Contoh :
Penghasilan Tuan Budi 150.000.000
Biaya untuk memperoleh 50.000.000
PTKP (K/2) 16.800.000
Penghasilan Kena Pajak 93.200.000
Aty Herawati 12
13. Menghitung Penghasilan Kena
Pajak
1. Penghitungan PPh dengan dasar Pembukuan
2. Wajib Pajak Badan
PKP = Ph sebagai OP – Biaya
Contoh :
Peredaran Bruto PT. PRASATY 450.000.000
Biaya untuk memperoleh 150.000.000
Penghasilan Kena Pajak 300.000.000
Aty Herawati 13
14. Menghitung Penghasilan Kena
Pajak
– Penghitungan PPh dengan dasar Pencatatan
Dikecualikan dari kewajiban pembukuan tetapi
wajib menyelenggarakan pencatatan adalah Wajib
Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas
PKP di gunakan Norma Penghitungan yang di
tetapkan oleh Menteri Keuangan
dengan syarat peredaran bruto < 600.000.000
Aty Herawati 14