SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
Sistem saraf adalah serangkaian
organ yang kompleks dan
bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf yang
merupakan sistem koordinasi
berupa penghantaran impuls saraf
ke saraf pusat dan nantinya
memberikan tanggapan
rangsangan.
PENGERTIAN
ORGANISASI STRUKTURAL SISTEM SARAF
Sistem Saraf
Sistem Saraf
Pusat
Saraf Aferen (Sensorik)
Otak
Sistem Saraf Perifer
Saraf Eferen (Motorik)
Medulla Spinalis
Secara Fungsional
Saraf Otonom
(Involunter)
Saraf Somatik
(Volunter)
Saraf ParasimpatisSaraf Simpatis
Sistem persarafan dibangun oleh dua
jenis sel yaitu :
Neuron
Neuroglia
 Neuron terdiri dari badan sel, akson, sel schwan,
lapisan myelin, nodus ranvier dan beberapa
dendrit.
1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan) ke SSP
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls dari SSP
ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung (Interneuron)
Menghubungkan neuron sensorik dan motorik
atau menyampaikan informasi ke interneuron
lain.
KLASIFIKASI NEURON
Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan
fungsi, yaitu:
Disebut juga sel glia yang memberikan
dukungan, nutrisi dan melindungi
neuron.
Jenis sel-sel glia yaitu
oligodendroglia, astrosit, sel
ependimal dan mikroglia yang
masing-masing mempunyai fungsi
spesifik.
Potensial Istirahat (Potensial Membran)
Sel saraf yang sedang beristirahat, seperti sel lain dalam tubuh,
mempertahankan perbedaan potensial listrik (-50mV sampai -80mV) pada
membran sel di antara bagian dalam sel dan cairan ekstraselular di
sekeliling sel.
Potensial Aksi
 Sistem saraf pusat
merupakan bagian dari
sistem saraf yang mengatur
fungsi organ dan anggota
tubuh serta tempat budi
pekerti manusia terletak.
 Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum
tulang belakang atau
medula spinalis
Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar),
Brain stem (batang otak) dan Cerebelum
(otak kecil)
Otak manusia memiliki bobot 2% dari
keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25%
oksigen
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan
putih (white matter)
 Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang
tidak bermyelin – sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum
tlg belakang
 White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf
(akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan dalam serebrum
 Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan yang terletak diantara sel-sel saraf
di dalam sistem saraf pusat.
CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga)
membran jaringan ikat yang disebut
Meningen.
Meningen ini membentuk bagian dalam
tengkorak, melindungi sinus vena dan
berisi Cairan cerebrospinal (CSF).
Lapisan bagian luar disebut Dura mater.
Lapisan tengah disebut Arachnoid mater.
Lapisan bagian dalam disebut Pia mater.
 Komposisi : menyerupai
plasma darah dan cairan
interstisial, tetapi tidak
mengandung protein.
 Diproduksi : pleksus koroid
dan sekresi oleh sel – sel
ependimal.
 Fungsi : sebagai bantalan
untuk jaringan lunak otak dan
medula spinalis. Media
pertukaran nutrien dan zat
buangan antara darah dan
otak serta medula spinalis.
 Tersusun oleh dua hemisfer,
yang membentuk bagian terbesar
otak.
 Hemisfer dibagi oleh fisura dan
sulkus menjadi 4 lobus ( frontal,
parietal, oksipital, dan temporal).
1. fisura longitudinal
2. fisura transversal
3. sulkus pusat (fisura rolando)
4. sulkus lateral (fisura sylfius)
5. sulkus parieto-oksipital
 Korteks serebri
bergulung2/berlipat tidak teratur
yang disebut girus, Lekukan
diantaranya : sulkus
 Sulkus yang terdalam
membentuk fisura
longitudinalis dan transversal
Corpus Callosum
Ventrikel Otak
penalaran,
perencanaan,
berbicara,
gerakan,
emosi, dan
pemecahan
masalah Memprose
s informasi
visual
Pengolahan
pendengaran
, ingatan
baru,
pemahaman
bahasa
Pengolahan
informasi sensorik,
gerakan
Precentral
gyrus Postcentral
gyrus
 Diencephalon terdiri dari thalamus, hypothalamus
dan epithalamus.
1. Thalamus berfungsi memulai memproses impuls
sebelum ke corteks serebri yaitu menseleksi,
memproses dan pusat relay.
2. Hypothalamus yang berlokasi di inferior thalamus,
melakukan fungsi vegetatif penting kehidupan,
seperti pengaturan frekwensi jantung, tekanan
darah, suhu tubuh, metabolisme cairan, nafsu
makan, dan ekspresi emosi.
3. Epithalamus merupakan bagian dorsal
diencephalon termasuk pineal body (merupakan
sistem endokrin yang mempengaruhui
pertumbuhan dan perkembangan).
mendukung
berbagai fungsi
termasuk emosi,
perilaku, memori
jangka panjang,
dan penciuman.
Brain stem (batang otak)
 Brain stem (batang otak) terdiri dari : midbrain (otak tengah),
pons dan medulla oblongata.
Midbrain
 menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum
 berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks
Pons
 Pons menghubungkan medulla yangpanjang dengan berbagai
bagian otak melalui pedunkulus serebral
 Pusat respirasi terletak dalam pons dan mengatur frekwensi dan
kedalaman pernapasan
 Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak dalam pons, yang juga
menerima informasi dari saraf cranial VIII.
Medulla oblongata
 berlokasi didasar batang otak yang merupakan lanjutan dari
bagian atas spinal cord. Ia mengandung banyak jalur serabut
saraf.
 Nuklei dari medulla oblongata memainkan peran penting
mengontrol frekuensi jantung, tekanan darah, dan menelan.
 Nuclei yang merupakan asal saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di
dalam medulla.
Cerebellum (otak kecil)
Cerebelum berhubungan dengan midbrain,
pons dan medulla oblongata. Terdiri dari
bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua
massa lateral, hemisfer serebelar.
Serebelum bertanggung jawab untuk
mengkoordinasi dan mengendalikan
ketepatan gerakan otot dengan baik,
mempertahankan keseimbangan tubuh
 Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal mll
foramen magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2
 Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari area
urutan korda melalui foramina intervertebral.
 Foramen intervertebra adalah ruangan antara vertebra
dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk yang
berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan
vertebra dapat bergerak.
 Spinal cord dimulai dari medulla oblongata sampai
lumbal pertama.
 Sebagai jalur komunikasi / pesan ke dan dari otak
sebagai pusat refleks.
• 8 pasang saraf
spinal serviks; C1-C8
• 12 pasang saraf
spinal toraks; T1-T12
• 5 pasang saraf
spinal lumbar; L1-L5
• 5 pasang saraf
spinal sakral; S1-S5
• 1 pasang saraf
spinal koksigeal; C0
Terdiri dari sebuah inti
substansi abu-abu yang
diselubungi substansi
putih. Setiap saraf
spinal memiliki satu
radiks dorsal dan satu
radiks ventral.
Setiap saraf spinal memiliki
satu radiks dorsal dan satu
radiks ventral. Radiks
dorsal terdiri dari kelompok
– kelompok serabut
sensorik yang memasuki
korda. Radiks ventral
adalah penghubung ventral
dan membawa serabut
motorik dari korda.
 Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan melalui jalur
keatas (jalur sensorik) dan kebawah (jalur motorik).
 Traktus spinothalamik (sensorik) mengantar sensasi nyeri,
temperatur, sentuhan kasar.
 Jalur posterior yang disebut fasikulus grasilis dan fasikulus cuneatus
yang membawa sensai sentuhan halus, posisi dan getaran.
 Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal (pyramidal)
merupakan jalur desending yang terdiri dari serabut yang berasal
dari korteks motorik pada otak dan disalurkan ke batang otak dan
turun ke spinal cord. Berfungsi untuk gerakan yang menurut
kemauan dan menstimulasi aktifitas otot yang selanjutnya
menghambat yang lain. Juga membawa serabut yang berfungsi
menghambat tonus otot. Ekstrapyramidal yaitu jalur antara corteks
cerebral, basal ganglia, batang otak, spinal cord keluar dari traktus
pyramidal. Berperan untuk mempertahankan tonus otot dan gerakan
kasar.
Merupakan sistem saraf yg
menghubungkan semua bagian tubuh
dengan saraf pusat
Terdiri dari :
- 12 pasang urat saraf otak (nervus
cranialis)
- 31 pasang urat saraf tulang belakang
(nervus spinalis)
 Klasifikasi Saraf Kranial
1. saraf Olfaktori (CN I)
2. saraf Optik (CN II)
3. saraf Okulomotorik (CN III)
4. saraf Troklear (CN IV)
5. saraf Trigeminal (CN V)
6. saraf abdusen (CN VI)
7. saraf Fasial (CN VII)
8. saraf vestibulokoklear (CN VIII)
9. saraf Glosfaringeal (CN IX)
10. Saraf Vagus (CN X)
11. Saraf aksesori spinal (CN XI)
12. Saraf hipoglosal (CN XII)
1. SARAF OLFAKTORI (SENSORIK)
menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak
untuk diproses sebagai sensasi bau.
2. SARAF OPTIK (saraf sensorik)
Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak
untuk diproses sebagai persepsi visual.
3. SARAF OKULOMOTORIK (sensorik dan motorik tapi sebagian
besar motorik)
Menggerakkan sebagian besar otot mata.
4. SARAF TROKLEAR (gabungan sensorikdan motorik tapi sebagian
besar adalah saraf motorik)
Menggerakkan beberapa otot mata
5. SARAF TRIGEMINAL (saraf gabungan tapi sebagian besar saraf
sensorik)
 Sensori : menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak
sebagai sentuhan.
 Motorik : menggerakkan rahang
6. SARAF ABDUSEN (saraf gabungan tapi sebagian besar saraf
motorik)
Abduksi mata
7. SARAF FASIAL(saraf gabungan )
Sensori: menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses
di otak sebagai sensasi rasa.
Motori : mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah.
8. SARAF VESTIBULOKOKLEAR (hanya terdiri dari saraf sensorik)
Sensori sistem vestibular : mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai
suara.
9. SARAF GLOSOFARINGEAL
Sensori : menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk
diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik; mengendalikan organ-organ dalam.
10. SARAF VAGUS (saraf gabungan)
Sensori : menerima rangsang dari organ dalam
Motorik : mengendalikan organ-organ dalam
11. SARAF AKSESORI SPINAL (Saraf gabungan)
Mengendalikan pergerakan kepala
12. SARAF HIPOGLOSAL (gabungan tapi sebagian besar saraf
motorik)
Mengendalikan pergerakan lidah
Saraf Spinal
saraf spinal diberi nama dan angka sesuai
dengan regia kolumna vertebra temapt
munculnya saraf tersebut.
a. saraf serviks : 8 pasang. C1 – C8
b. saraf toraks : 12 psg. T1 – T12
c. saraf lumbal : 5 psg. L1 – L5
d. saraf sakral : 5 psg. S1 – S5
e. saraf koksiks : 1 psg
 Mengatur kerja organ tubuh yang tidak disadari
 Terdiri dari:
- SARAF SIMPATIK
- SARAF PARASIMPATIK
1. SARAF SIMPATIK, FUNGSINYA:
- Mempercepat denyut jantung
- Memperlebar pembuluh darah
- lambung istirahat/ relaksasi
- pupil mata melebar
- mempertinggi tekanan darah
- melebarkan bronkhus
- mengerutkan limpa
- memperlambat gerak peristaltik, dll
1. Memperlambat denyut jantung
2. Mempersempit pemb. Darah
3. Mempertinggi tekanan darah
4. Mengembangkan limpa
5. Mempercepat gerak peristaltis
6. Memperkecil pupil
7. Menaikkan sekresi ludah
8. Menurunkan sekresi adrenalin
9. Mempersempit bronkus
 Pada dasarnya fungsi dari sistem simpatis adalah
untuk memobilisasi energi dalam situasi yang
membuat stress melalui peningkatan frekuensi
jantung, tekanan darah, konsentrasi gula darah,
dan aliran darah ke otot rangka.
 Sistem parasimpatis bekerja berlawanan dengan
sistem simpatis. Sistem ini mengubah dan
menyimpan energi melalui penurunan frekuensi
jantung dan tekanan darah serta stimulasi sal
pencernaan untuk memproses makanan.
 Kedua sistem ini bekerja di bawah sadar untuk
mempertahankan lingkungan internal atau
homeostasis.
Sistem Persyarafan

Contenu connexe

Tendances

Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologippt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologimomolovesfamily
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinaliselmakrufi
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinHetty Astri
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienSulistia Rini
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatanari saputra
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatikSurya Aldy
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasiagusmelvian
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Amalia Senja
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 

Tendances (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologippt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Askep polio mielitis
Askep polio mielitisAskep polio mielitis
Askep polio mielitis
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
PPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULERPPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULER
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 

En vedette

Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaRinda Hendrika
 
sistem saraf pusat
sistem saraf pusatsistem saraf pusat
sistem saraf pusatIFKARIM
 
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAPSISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP01012015
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusiakak_mayya
 
Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Yusuf Aruke
 
Power point kelompok sumsum tulang belakang
Power point kelompok sumsum tulang belakangPower point kelompok sumsum tulang belakang
Power point kelompok sumsum tulang belakangNatalia Julita
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanShiAddung
 
Makna agama hasan al banna
Makna agama   hasan al bannaMakna agama   hasan al banna
Makna agama hasan al bannaShiAddung
 
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan KematianKonsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematiandewisetiyana52
 

En vedette (20)

Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
 
sistem saraf pusat
sistem saraf pusatsistem saraf pusat
sistem saraf pusat
 
Susunan Saraf Pusat
Susunan Saraf PusatSusunan Saraf Pusat
Susunan Saraf Pusat
 
SISTEM KOORDIASI
SISTEM KOORDIASISISTEM KOORDIASI
SISTEM KOORDIASI
 
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAPSISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
SISTEM SARAF PUSAT
SISTEM SARAF PUSATSISTEM SARAF PUSAT
SISTEM SARAF PUSAT
 
Sistem Saraf
Sistem SarafSistem Saraf
Sistem Saraf
 
Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan
 
ppt-meningitis
ppt-meningitisppt-meningitis
ppt-meningitis
 
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
 
Power point kelompok sumsum tulang belakang
Power point kelompok sumsum tulang belakangPower point kelompok sumsum tulang belakang
Power point kelompok sumsum tulang belakang
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaan
 
Makna agama hasan al banna
Makna agama   hasan al bannaMakna agama   hasan al banna
Makna agama hasan al banna
 
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan KematianKonsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 

Similaire à Sistem Persyarafan

sistem persarafan.pptx
sistem persarafan.pptxsistem persarafan.pptx
sistem persarafan.pptxtitin639524
 
SISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptxSISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptxsaraswt17
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaMarwah Nur Azizah
 
Materi Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfMateri Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfhasrul10
 
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfsistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfAgathaHaselvin
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppttugas10
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptZoldyk09
 
Fisiologi persarafan
Fisiologi persarafanFisiologi persarafan
Fisiologi persarafanADRYAN LANGIT
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSiti Jubaedah
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...kurkurr
 
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem PersarafanAnatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafanpjj_kemenkes
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Kurnia Wati
 
sistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptxsistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptxFebriZuan
 

Similaire à Sistem Persyarafan (20)

sistem persarafan.pptx
sistem persarafan.pptxsistem persarafan.pptx
sistem persarafan.pptx
 
S. koord ok
S. koord okS. koord ok
S. koord ok
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
SISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptxSISTEM_SARAF nadia.pptx
SISTEM_SARAF nadia.pptx
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
 
Materi Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfMateri Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdf
 
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfsistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-2.ppt
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Fisiologi persarafan
Fisiologi persarafanFisiologi persarafan
Fisiologi persarafan
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
 
Sistem Persarafan.pptx
Sistem Persarafan.pptxSistem Persarafan.pptx
Sistem Persarafan.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem PersarafanAnatomi Fisiologi Sistem Persarafan
Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
 
sistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptxsistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptx
 

Plus de Nona Zesifa

PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisNona Zesifa
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianNona Zesifa
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
ppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogramppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning RenogramNona Zesifa
 
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takePpt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takeNona Zesifa
 
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiPpt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiNona Zesifa
 
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreasPpt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreasNona Zesifa
 
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asmaPpt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asmaNona Zesifa
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruNona Zesifa
 
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverNona Zesifa
 
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor heparppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor heparNona Zesifa
 
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienumppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus AlienumNona Zesifa
 
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRIppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRINona Zesifa
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)Nona Zesifa
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanNona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyxppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyxNona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag DuodenumNona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografippt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf LopografiNona Zesifa
 

Plus de Nona Zesifa (20)

PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesis
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
PPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah PenelitianPPT Langkah - langkah Penelitian
PPT Langkah - langkah Penelitian
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
ppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogramppt teknik scanning Renogram
ppt teknik scanning Renogram
 
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up takePpt teknik pemeriksaan tiroid up take
Ppt teknik pemeriksaan tiroid up take
 
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hatiPpt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
Ppt ct scan abdomen pada kasus tumor hati
 
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreasPpt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
 
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asmaPpt ct scan thorax pada kasus asma
Ppt ct scan thorax pada kasus asma
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
 
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
 
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor heparppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
ppt Ct scan thorax pada klinis tumor hepar
 
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienumppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
 
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRIppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRI
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyxppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Sacrum dan coccyx
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografippt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lopografi
 

Dernier

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasMhd Fardhan
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananantrialamsyah
 

Dernier (11)

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 

Sistem Persyarafan

  • 1.
  • 2. Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf yang merupakan sistem koordinasi berupa penghantaran impuls saraf ke saraf pusat dan nantinya memberikan tanggapan rangsangan. PENGERTIAN
  • 3. ORGANISASI STRUKTURAL SISTEM SARAF Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Saraf Aferen (Sensorik) Otak Sistem Saraf Perifer Saraf Eferen (Motorik) Medulla Spinalis Secara Fungsional Saraf Otonom (Involunter) Saraf Somatik (Volunter) Saraf ParasimpatisSaraf Simpatis
  • 4. Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis sel yaitu : Neuron Neuroglia
  • 5.  Neuron terdiri dari badan sel, akson, sel schwan, lapisan myelin, nodus ranvier dan beberapa dendrit.
  • 6. 1. Sel Saraf Sensorik Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke SSP 2. Sel Saraf Motorik Berfungsi menghantarkan impuls dari SSP ke efektor. 3. Sel Saraf Penghubung (Interneuron) Menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain. KLASIFIKASI NEURON Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan fungsi, yaitu:
  • 7. Disebut juga sel glia yang memberikan dukungan, nutrisi dan melindungi neuron. Jenis sel-sel glia yaitu oligodendroglia, astrosit, sel ependimal dan mikroglia yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Potensial Istirahat (Potensial Membran) Sel saraf yang sedang beristirahat, seperti sel lain dalam tubuh, mempertahankan perbedaan potensial listrik (-50mV sampai -80mV) pada membran sel di antara bagian dalam sel dan cairan ekstraselular di sekeliling sel.
  • 12.  Sistem saraf pusat merupakan bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi organ dan anggota tubuh serta tempat budi pekerti manusia terletak.  Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang atau medula spinalis
  • 13. Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar), Brain stem (batang otak) dan Cerebelum (otak kecil) Otak manusia memiliki bobot 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white matter)
  • 14.  Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak bermyelin – sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum tlg belakang  White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan dalam serebrum  Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan yang terletak diantara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat.
  • 15. CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga) membran jaringan ikat yang disebut Meningen. Meningen ini membentuk bagian dalam tengkorak, melindungi sinus vena dan berisi Cairan cerebrospinal (CSF). Lapisan bagian luar disebut Dura mater. Lapisan tengah disebut Arachnoid mater. Lapisan bagian dalam disebut Pia mater.
  • 16.
  • 17.  Komposisi : menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tetapi tidak mengandung protein.  Diproduksi : pleksus koroid dan sekresi oleh sel – sel ependimal.  Fungsi : sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medula spinalis. Media pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak serta medula spinalis.
  • 18.  Tersusun oleh dua hemisfer, yang membentuk bagian terbesar otak.  Hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus ( frontal, parietal, oksipital, dan temporal). 1. fisura longitudinal 2. fisura transversal 3. sulkus pusat (fisura rolando) 4. sulkus lateral (fisura sylfius) 5. sulkus parieto-oksipital  Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur yang disebut girus, Lekukan diantaranya : sulkus  Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan transversal Corpus Callosum
  • 20. penalaran, perencanaan, berbicara, gerakan, emosi, dan pemecahan masalah Memprose s informasi visual Pengolahan pendengaran , ingatan baru, pemahaman bahasa Pengolahan informasi sensorik, gerakan Precentral gyrus Postcentral gyrus
  • 21.  Diencephalon terdiri dari thalamus, hypothalamus dan epithalamus. 1. Thalamus berfungsi memulai memproses impuls sebelum ke corteks serebri yaitu menseleksi, memproses dan pusat relay. 2. Hypothalamus yang berlokasi di inferior thalamus, melakukan fungsi vegetatif penting kehidupan, seperti pengaturan frekwensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, metabolisme cairan, nafsu makan, dan ekspresi emosi. 3. Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon termasuk pineal body (merupakan sistem endokrin yang mempengaruhui pertumbuhan dan perkembangan).
  • 22.
  • 23. mendukung berbagai fungsi termasuk emosi, perilaku, memori jangka panjang, dan penciuman.
  • 24. Brain stem (batang otak)  Brain stem (batang otak) terdiri dari : midbrain (otak tengah), pons dan medulla oblongata. Midbrain  menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum  berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks Pons  Pons menghubungkan medulla yangpanjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral  Pusat respirasi terletak dalam pons dan mengatur frekwensi dan kedalaman pernapasan  Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf cranial VIII. Medulla oblongata  berlokasi didasar batang otak yang merupakan lanjutan dari bagian atas spinal cord. Ia mengandung banyak jalur serabut saraf.  Nuklei dari medulla oblongata memainkan peran penting mengontrol frekuensi jantung, tekanan darah, dan menelan.  Nuclei yang merupakan asal saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam medulla.
  • 25.
  • 26. Cerebellum (otak kecil) Cerebelum berhubungan dengan midbrain, pons dan medulla oblongata. Terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral, hemisfer serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik, mempertahankan keseimbangan tubuh
  • 27.
  • 28.  Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal mll foramen magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2  Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral.  Foramen intervertebra adalah ruangan antara vertebra dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk yang berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan vertebra dapat bergerak.  Spinal cord dimulai dari medulla oblongata sampai lumbal pertama.  Sebagai jalur komunikasi / pesan ke dan dari otak sebagai pusat refleks.
  • 29. • 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8 • 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12 • 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5 • 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5 • 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
  • 30. Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.
  • 31. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral. Radiks dorsal terdiri dari kelompok – kelompok serabut sensorik yang memasuki korda. Radiks ventral adalah penghubung ventral dan membawa serabut motorik dari korda.
  • 32.  Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan melalui jalur keatas (jalur sensorik) dan kebawah (jalur motorik).  Traktus spinothalamik (sensorik) mengantar sensasi nyeri, temperatur, sentuhan kasar.  Jalur posterior yang disebut fasikulus grasilis dan fasikulus cuneatus yang membawa sensai sentuhan halus, posisi dan getaran.  Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal (pyramidal) merupakan jalur desending yang terdiri dari serabut yang berasal dari korteks motorik pada otak dan disalurkan ke batang otak dan turun ke spinal cord. Berfungsi untuk gerakan yang menurut kemauan dan menstimulasi aktifitas otot yang selanjutnya menghambat yang lain. Juga membawa serabut yang berfungsi menghambat tonus otot. Ekstrapyramidal yaitu jalur antara corteks cerebral, basal ganglia, batang otak, spinal cord keluar dari traktus pyramidal. Berperan untuk mempertahankan tonus otot dan gerakan kasar.
  • 33. Merupakan sistem saraf yg menghubungkan semua bagian tubuh dengan saraf pusat Terdiri dari : - 12 pasang urat saraf otak (nervus cranialis) - 31 pasang urat saraf tulang belakang (nervus spinalis)
  • 34.  Klasifikasi Saraf Kranial 1. saraf Olfaktori (CN I) 2. saraf Optik (CN II) 3. saraf Okulomotorik (CN III) 4. saraf Troklear (CN IV) 5. saraf Trigeminal (CN V) 6. saraf abdusen (CN VI) 7. saraf Fasial (CN VII) 8. saraf vestibulokoklear (CN VIII) 9. saraf Glosfaringeal (CN IX) 10. Saraf Vagus (CN X) 11. Saraf aksesori spinal (CN XI) 12. Saraf hipoglosal (CN XII)
  • 35. 1. SARAF OLFAKTORI (SENSORIK) menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau. 2. SARAF OPTIK (saraf sensorik) Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual. 3. SARAF OKULOMOTORIK (sensorik dan motorik tapi sebagian besar motorik) Menggerakkan sebagian besar otot mata. 4. SARAF TROKLEAR (gabungan sensorikdan motorik tapi sebagian besar adalah saraf motorik) Menggerakkan beberapa otot mata 5. SARAF TRIGEMINAL (saraf gabungan tapi sebagian besar saraf sensorik)  Sensori : menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan.  Motorik : menggerakkan rahang 6. SARAF ABDUSEN (saraf gabungan tapi sebagian besar saraf motorik) Abduksi mata
  • 36. 7. SARAF FASIAL(saraf gabungan ) Sensori: menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa. Motori : mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah. 8. SARAF VESTIBULOKOKLEAR (hanya terdiri dari saraf sensorik) Sensori sistem vestibular : mengendalikan keseimbangan Sensori koklea: menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara. 9. SARAF GLOSOFARINGEAL Sensori : menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa Motorik; mengendalikan organ-organ dalam. 10. SARAF VAGUS (saraf gabungan) Sensori : menerima rangsang dari organ dalam Motorik : mengendalikan organ-organ dalam 11. SARAF AKSESORI SPINAL (Saraf gabungan) Mengendalikan pergerakan kepala 12. SARAF HIPOGLOSAL (gabungan tapi sebagian besar saraf motorik) Mengendalikan pergerakan lidah
  • 37. Saraf Spinal saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna vertebra temapt munculnya saraf tersebut. a. saraf serviks : 8 pasang. C1 – C8 b. saraf toraks : 12 psg. T1 – T12 c. saraf lumbal : 5 psg. L1 – L5 d. saraf sakral : 5 psg. S1 – S5 e. saraf koksiks : 1 psg
  • 38.  Mengatur kerja organ tubuh yang tidak disadari  Terdiri dari: - SARAF SIMPATIK - SARAF PARASIMPATIK 1. SARAF SIMPATIK, FUNGSINYA: - Mempercepat denyut jantung - Memperlebar pembuluh darah - lambung istirahat/ relaksasi - pupil mata melebar - mempertinggi tekanan darah - melebarkan bronkhus - mengerutkan limpa - memperlambat gerak peristaltik, dll
  • 39. 1. Memperlambat denyut jantung 2. Mempersempit pemb. Darah 3. Mempertinggi tekanan darah 4. Mengembangkan limpa 5. Mempercepat gerak peristaltis 6. Memperkecil pupil 7. Menaikkan sekresi ludah 8. Menurunkan sekresi adrenalin 9. Mempersempit bronkus
  • 40.  Pada dasarnya fungsi dari sistem simpatis adalah untuk memobilisasi energi dalam situasi yang membuat stress melalui peningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, konsentrasi gula darah, dan aliran darah ke otot rangka.  Sistem parasimpatis bekerja berlawanan dengan sistem simpatis. Sistem ini mengubah dan menyimpan energi melalui penurunan frekuensi jantung dan tekanan darah serta stimulasi sal pencernaan untuk memproses makanan.  Kedua sistem ini bekerja di bawah sadar untuk mempertahankan lingkungan internal atau homeostasis.

Notes de l'éditeur

  1. Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur yang disebut girus, Lekukan diantaranya : sulkus Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan lateralis
  2. Area motorik primer pada korteks primer terdapat dalam girus presentral Area sensorik primer terdapat dalam girus postsentral