SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Télécharger pour lire hors ligne
OLEH:
SEPTY NORA
1611226001
GIZI I-B
1. PENGERTIAN
2. DETERMINAN KONSUMSI PANGAN
3. PENERAPAN SISTEM PANGAN DAN GIZI
2
Konsumsi Pangan adalah
Jumlah makanan dan minuman yang dimakan atau
diminum penduduk/seseorang dalam satuan gram per
kapita per hari.
Masalah Pangan adalah
Keadaan kekurangan, kelebihan dan/atau ketidakmampuan
perseorangan atau rumah tangga dalam memenuhi
kebutuhan pangan dan keamanan pangan
3
 Permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan
aksesibilitas masyarakat terhadap pangan
umumnya bersifat kronis yang meliputi aspek fisik,
ekonomi, dan sosial.
 Aspek fisik berupa infrastruktur jalan dan pasar, dan
 aspek konomi berupa daya beli yang masih rendah
karena kemiskinan dan pengangguran,serta
 aspek sosial berupa tingkat pendidikan yang rendah.
 Permasalahan lain yang menyangkut konsumsi
pangan adalah masih adanya budaya dalam
masyarakat yang terkait dengan pantangan
makanan dan kepercayaan yang bertentangan
dengan gizi dan kesehatan.
4
Masalah pangan antara lain :
 Menyangkut ketersediaan pangan & kerawanan konsumsi
pangan
 Kerawanan konsumsi pangan dipengaruhi oleh kemiskinan,
pendidikan & adat/kepercayaanyg terkait dg tabu makan.
Masalah gizi mencakup malnutrisi :
 Kekurangan gizi & kelebihan gizi
5
Konsumsi Pangan
Preferensi Pangan
Karakteristik Individu Karakteristik Pangan Karakteristik Lingkungan
• Umur jenis kelamin
• Pedidikan, pengetahuan
gizi
• Pendapatan
• Keterampilan memasak
• kesehatan
• Musim
• Pekerjaan, mobilitas
• Perpindahan Penduduk
• Jumlah keluarga
• Stratifikasi sosial
• Interaksi sosial
• Rasa, rupa, tekstur
• Harga
• Tipe makanan, bentuk
• Bumbu
• Kombinasi pangan
6
 Preferensi Makanan merupakan sikap seseorang untuk suka atau tidak
suka terhadap makanan (Suharjo, 1989)
 Preferensi terhadap makanan dipengaruhi oleh sifat organoleptik
makanan, metode persiapan makanan, penyerapan makanan dan
ketersediaan makanan, selain itu dipengaruhi pendapatan (Sanjur, 1995)
dan (Drewnowsk, 1999)
 Menurut Elizabeth dan Sanjur (1981)dalam Suharjo (1989) ada 3 faktor
utama yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu : a). Karakteristik
individu, b). Karakteristik makanan/pangan, dan c). Karakteristik
lingkungan, 3 faktor tsb akan mempengaruhi preferensi seseorang
terhadap makanan yang akhirnya mempengaruhi konsumsi pangan.
7
 Keragaman budaya terkait pangan tercermin dari keanekaragaman
kebiasaan makan masyarakat. Kebiasaan makan
individu/keluarga/masyarakat merupakan salah satu manifestasi
kebudayaan yang disebut life style (gaya hidup).
 Kebiasaan makan merupakan hasil dari interaksi antara berbagai
faktor sosial, budaya dan lingkungan.
 Jadi, Kebiasaan makan termasuk pola konsumsi makan yang
bersifat dinamis dan selalu mengalami proses perubahan karena
dipengaruhi berbagai faktor tersebut
8
1. Pemberian makanan tambahan (PMT)
2. Pendidikan Gizi (Edukasi Gizi)
3. Fortifikasi
4. Makanan Formula
5. Subsidi Harga
6. Produksi Pertanian
7. Program Terpadu
9
 Makanan tambahan yang berikan berfungsi untuk menutupi
kekurangan beberapa zat gizi pada golongan rawan (anak prasekolah,
ibu hamil dan ibu menyusui). Pemberian makanan tambahan didasari
atas pertimbangan:
 Bagi keluarga yang miskin diberikan cuma-cuma atau dengan harga
yang sangat murah agar lebih dapat terjangkau.
 Bagi golongan rawan disertai dengan pendidikan gizi untuk mengatasi
masalah tabu/pantangan yang menyebabkan beberapa zat gizi tidak
dikonsumsi.
10
Intervensi ditujukan untuk meningkatkan
penggunaan bahan makanan yang bergizi
tinggi yang tersedia di lingkungan. Di
samping itu juga bertujuan memperbaiki
cara pengolahan makanan yang kurang
baik dll yang ada di masyarakat.
11
Berikut ini merupakan beberapa contoh mengenai
pendidikan gizi yang biasa diberikan kepada masyarakat:
1) Pemberian penyuluhan kepada ibu mengenai pentingnya
ASI
2) Pemberian penyuluhan kepada masyarakat mengenai
manfaat diversifikasi pangan dalam status gizi
3) Pemberian penyuluhan mengenai konsep gizi seimbang
kepada masyarakat
4) Pemberian penyuluhan kepada para ibu mengenai
manfaat pemberian makanan tambahan pada anak-anak
yang masih menyusun
12
 Intervensi ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah
kekurangan zat-zat gizi tertentu dalam makanan sehari-
hari. Penambahan zat gizi tersebut dilakukan pada bahan
makanan yang banyak dikonsumsi. Zat gizi yang
ditambahkan umumnya adalah vitamin dan mineral.
 Intervensi ini bertujuan menciptakan makanan campuran
untuk anak berumur 6 sampai 36 bulan. Makanan
tersebut dapat dibuat sendiri di rumah atau diproduksi
oleh pabrik. Intervensi ini perlu diikuti dengan
pendidikan gizi seperti pada PMT.
13
 Intervensi ini dilakukan dengan memberi subsidi
kepada konsumen bahan makanan tertentu.
Diharapkan kelompok sasaran dapat mengkonsumsi
zat gizi yang diperlukan.
 Subsidi dapat diberikan dalam berbagai bentuk yaitu
melalui pengendalian harga, kupon makanan, dll.
Bahan makanan yang disubsidi biasanya makanan
pokok, makanan formula, bahan makanan yang
difortifikasi.
14
 Dari segi intervensi gizi, intervensi ini bertujuan
meningkatkan ketersediaan pangan bagi golongan
rawan. Dampak perbaikan gizi dapat dicapai melalui
peningkatan produksi pangan, peningkatan penghasilan
petani kecil dan buruh tani atau melalui harga pangan
yang dikonsumsi
15
 Keadaan gizi erat hubungannya dengan kesehatan yaitu melalui
pengaruh sinergis dari penyakit infeksi dan kurang gizi. Di
samping itu status gizi juga berkaitan dengan variabel-variabel
kependudukan. Akhir-akhir ini telah disadari bahwa perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan dan masalah-masalah demografi
memerlukan upaya yang terpadu.
 Di samping intervensi-intervensi di atas yang besifat jangka
panjang, masih ada intervensi jangka pendek seperti pemberian
kapsul vitamin A untuk penanggulangan masalah kurang vitamin
A (KVA).
16
Bagian Kesatu Konsumsi Pangan Pasal 59
Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban meningkatkan
pemenuhan kuantitas dan kualitas konsumsi Pangan masyarakat
melalui:
a. penetapan target pencapaian angka konsumsi Pangan per
kapita pertahun sesuai dengan angka kecukupan Gizi;
b. penyediaan Pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman,
dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat; dan
c. pengembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
dalam pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi
seimbang, bermutu, dan aman.
17
1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah
berkewajiban mewujudkan penganeka-
ragaman konsumsi pangan untuk memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat & mendukung
hidup sehat, aktif dan produktif;
2. Penganekaragaman Konsumsi pangan
(dalam ayat 1) dDiarahkan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dan
membudayakan pola konsumsi pangan yang
B2SA sesuai potensi dan kearifan lokal.
18
1. Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikan
status Gizi masyarakat.
2. Kebijakan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
A. penetapan persyaratan perbaikan atau pengayaan Gizi
Pangan tertentu yang diedarkan apabila terjadi
kekurangan atau penurunan status Gizi masyarakat;
B. penetapan persyaratan khusus mengenai komposisi Pangan
untuk meningkatkan kandungan Gizi Pangan Olahan
tertentu yang diperdagangkan;
C. pemenuhan kebutuhan Gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi,
balita, dan kelompok rawan Gizi lainnya; dan
D. peningkatan konsumsi Pangan hasil produk ternak, ikan,
sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian lokal.
3. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi Pangan
dan Gizi setiap 5 (lima) tahun.
19
QUESTION?
20
BAPPENAS, 2011, Rencana Aksi Nasional Pangan dan
Gizi 2011-2015.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2012
Tentang Pangan
Yayuk Farida Baliwati dan Siti Madanijah. 2013. Bahan
Ajar Mata Kuliah Ekologi Pangan dan Gizi. Departemen
Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut
Pertanian Bogor.
21

Contenu connexe

Tendances

Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makancindrya
 
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptMATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptEkaShanti2
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 
Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3arvita Sari
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziriri_hermana
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolonelsegintzna
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)zhea mays
 
Konsep Perencanaan Pangan dan Gizi
Konsep Perencanaan Pangan dan GiziKonsep Perencanaan Pangan dan Gizi
Konsep Perencanaan Pangan dan GiziSutyawan
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziaditya kusuma
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyDhila Faya
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaFeny Kartika
 
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptxWidyaPangestika16
 
Gizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaGizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaAndrea Winata
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Dessycis
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017rismautmi
 

Tendances (20)

Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
 
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptMATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Standar profesi gizi
Standar profesi giziStandar profesi gizi
Standar profesi gizi
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3Survey konsumsi gizi 3
Survey konsumsi gizi 3
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolon
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 
Konsep Perencanaan Pangan dan Gizi
Konsep Perencanaan Pangan dan GiziKonsep Perencanaan Pangan dan Gizi
Konsep Perencanaan Pangan dan Gizi
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Makanan formula
Makanan formulaMakanan formula
Makanan formula
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018
 
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
 
Gizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaGizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budaya
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017
 

Similaire à Konsumsi pangan dan gizi

Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)
Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)
Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)renimunazir30
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganLilik Sholeha
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfMursidTriSusilo2
 
Pengolahan Pangan dalam Intervensi
Pengolahan Pangan dalam IntervensiPengolahan Pangan dalam Intervensi
Pengolahan Pangan dalam IntervensiSyartiwidya Syariful
 
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...InkaEndaFebiolaBrKar
 
Food habits.pdf
Food habits.pdfFood habits.pdf
Food habits.pdfsucita86
 
DFDDB4F5-3371-4181-A758-6077FE06E5AB.pdf
DFDDB4F5-3371-4181-A758-6077FE06E5AB.pdfDFDDB4F5-3371-4181-A758-6077FE06E5AB.pdf
DFDDB4F5-3371-4181-A758-6077FE06E5AB.pdfAbrielEka
 
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTmakalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTSri Nur Ramliah
 
Ayumie valencia(ppt 3).pptx
Ayumie valencia(ppt 3).pptxAyumie valencia(ppt 3).pptx
Ayumie valencia(ppt 3).pptxayumievalencia
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziHusHa Hatimah
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsCut Ampon Lambiheue
 
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxpdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxsukraini
 

Similaire à Konsumsi pangan dan gizi (20)

Konsep ketahanan
Konsep ketahananKonsep ketahanan
Konsep ketahanan
 
Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)
Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)
Dasar ilmu gizi_kesehatan_masyarakat_(tm3)
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdf
 
Pengolahan Pangan dalam Intervensi
Pengolahan Pangan dalam IntervensiPengolahan Pangan dalam Intervensi
Pengolahan Pangan dalam Intervensi
 
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...3 MATERI PEPPGBM  PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
3 MATERI PEPPGBM PERTEMUAN 9 TGL 6-4-2022 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PANG...
 
Food habits.pdf
Food habits.pdfFood habits.pdf
Food habits.pdf
 
DFDDB4F5-3371-4181-A758-6077FE06E5AB.pdf
DFDDB4F5-3371-4181-A758-6077FE06E5AB.pdfDFDDB4F5-3371-4181-A758-6077FE06E5AB.pdf
DFDDB4F5-3371-4181-A758-6077FE06E5AB.pdf
 
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTmakalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
 
Sumberdaya dalam Intervensi
Sumberdaya dalam IntervensiSumberdaya dalam Intervensi
Sumberdaya dalam Intervensi
 
Ayumie valencia(ppt 3).pptx
Ayumie valencia(ppt 3).pptxAyumie valencia(ppt 3).pptx
Ayumie valencia(ppt 3).pptx
 
Antropologi-Gizi-Pertemuan-4.ppt
Antropologi-Gizi-Pertemuan-4.pptAntropologi-Gizi-Pertemuan-4.ppt
Antropologi-Gizi-Pertemuan-4.ppt
 
STUNTING.pptx
STUNTING.pptxSTUNTING.pptx
STUNTING.pptx
 
1795 4122-1-pb
1795 4122-1-pb1795 4122-1-pb
1795 4122-1-pb
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
 
Kapus kap forum anti korupsi indonesia 2014
Kapus kap   forum anti korupsi indonesia 2014Kapus kap   forum anti korupsi indonesia 2014
Kapus kap forum anti korupsi indonesia 2014
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
 
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxpdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
 
antropologi.pptx
 antropologi.pptx antropologi.pptx
antropologi.pptx
 
Menu seimbang
Menu seimbang Menu seimbang
Menu seimbang
 

Dernier

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 

Dernier (11)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

Konsumsi pangan dan gizi

  • 2. 1. PENGERTIAN 2. DETERMINAN KONSUMSI PANGAN 3. PENERAPAN SISTEM PANGAN DAN GIZI 2
  • 3. Konsumsi Pangan adalah Jumlah makanan dan minuman yang dimakan atau diminum penduduk/seseorang dalam satuan gram per kapita per hari. Masalah Pangan adalah Keadaan kekurangan, kelebihan dan/atau ketidakmampuan perseorangan atau rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan dan keamanan pangan 3
  • 4.  Permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan umumnya bersifat kronis yang meliputi aspek fisik, ekonomi, dan sosial.  Aspek fisik berupa infrastruktur jalan dan pasar, dan  aspek konomi berupa daya beli yang masih rendah karena kemiskinan dan pengangguran,serta  aspek sosial berupa tingkat pendidikan yang rendah.  Permasalahan lain yang menyangkut konsumsi pangan adalah masih adanya budaya dalam masyarakat yang terkait dengan pantangan makanan dan kepercayaan yang bertentangan dengan gizi dan kesehatan. 4
  • 5. Masalah pangan antara lain :  Menyangkut ketersediaan pangan & kerawanan konsumsi pangan  Kerawanan konsumsi pangan dipengaruhi oleh kemiskinan, pendidikan & adat/kepercayaanyg terkait dg tabu makan. Masalah gizi mencakup malnutrisi :  Kekurangan gizi & kelebihan gizi 5
  • 6. Konsumsi Pangan Preferensi Pangan Karakteristik Individu Karakteristik Pangan Karakteristik Lingkungan • Umur jenis kelamin • Pedidikan, pengetahuan gizi • Pendapatan • Keterampilan memasak • kesehatan • Musim • Pekerjaan, mobilitas • Perpindahan Penduduk • Jumlah keluarga • Stratifikasi sosial • Interaksi sosial • Rasa, rupa, tekstur • Harga • Tipe makanan, bentuk • Bumbu • Kombinasi pangan 6
  • 7.  Preferensi Makanan merupakan sikap seseorang untuk suka atau tidak suka terhadap makanan (Suharjo, 1989)  Preferensi terhadap makanan dipengaruhi oleh sifat organoleptik makanan, metode persiapan makanan, penyerapan makanan dan ketersediaan makanan, selain itu dipengaruhi pendapatan (Sanjur, 1995) dan (Drewnowsk, 1999)  Menurut Elizabeth dan Sanjur (1981)dalam Suharjo (1989) ada 3 faktor utama yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu : a). Karakteristik individu, b). Karakteristik makanan/pangan, dan c). Karakteristik lingkungan, 3 faktor tsb akan mempengaruhi preferensi seseorang terhadap makanan yang akhirnya mempengaruhi konsumsi pangan. 7
  • 8.  Keragaman budaya terkait pangan tercermin dari keanekaragaman kebiasaan makan masyarakat. Kebiasaan makan individu/keluarga/masyarakat merupakan salah satu manifestasi kebudayaan yang disebut life style (gaya hidup).  Kebiasaan makan merupakan hasil dari interaksi antara berbagai faktor sosial, budaya dan lingkungan.  Jadi, Kebiasaan makan termasuk pola konsumsi makan yang bersifat dinamis dan selalu mengalami proses perubahan karena dipengaruhi berbagai faktor tersebut 8
  • 9. 1. Pemberian makanan tambahan (PMT) 2. Pendidikan Gizi (Edukasi Gizi) 3. Fortifikasi 4. Makanan Formula 5. Subsidi Harga 6. Produksi Pertanian 7. Program Terpadu 9
  • 10.  Makanan tambahan yang berikan berfungsi untuk menutupi kekurangan beberapa zat gizi pada golongan rawan (anak prasekolah, ibu hamil dan ibu menyusui). Pemberian makanan tambahan didasari atas pertimbangan:  Bagi keluarga yang miskin diberikan cuma-cuma atau dengan harga yang sangat murah agar lebih dapat terjangkau.  Bagi golongan rawan disertai dengan pendidikan gizi untuk mengatasi masalah tabu/pantangan yang menyebabkan beberapa zat gizi tidak dikonsumsi. 10
  • 11. Intervensi ditujukan untuk meningkatkan penggunaan bahan makanan yang bergizi tinggi yang tersedia di lingkungan. Di samping itu juga bertujuan memperbaiki cara pengolahan makanan yang kurang baik dll yang ada di masyarakat. 11
  • 12. Berikut ini merupakan beberapa contoh mengenai pendidikan gizi yang biasa diberikan kepada masyarakat: 1) Pemberian penyuluhan kepada ibu mengenai pentingnya ASI 2) Pemberian penyuluhan kepada masyarakat mengenai manfaat diversifikasi pangan dalam status gizi 3) Pemberian penyuluhan mengenai konsep gizi seimbang kepada masyarakat 4) Pemberian penyuluhan kepada para ibu mengenai manfaat pemberian makanan tambahan pada anak-anak yang masih menyusun 12
  • 13.  Intervensi ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah kekurangan zat-zat gizi tertentu dalam makanan sehari- hari. Penambahan zat gizi tersebut dilakukan pada bahan makanan yang banyak dikonsumsi. Zat gizi yang ditambahkan umumnya adalah vitamin dan mineral.  Intervensi ini bertujuan menciptakan makanan campuran untuk anak berumur 6 sampai 36 bulan. Makanan tersebut dapat dibuat sendiri di rumah atau diproduksi oleh pabrik. Intervensi ini perlu diikuti dengan pendidikan gizi seperti pada PMT. 13
  • 14.  Intervensi ini dilakukan dengan memberi subsidi kepada konsumen bahan makanan tertentu. Diharapkan kelompok sasaran dapat mengkonsumsi zat gizi yang diperlukan.  Subsidi dapat diberikan dalam berbagai bentuk yaitu melalui pengendalian harga, kupon makanan, dll. Bahan makanan yang disubsidi biasanya makanan pokok, makanan formula, bahan makanan yang difortifikasi. 14
  • 15.  Dari segi intervensi gizi, intervensi ini bertujuan meningkatkan ketersediaan pangan bagi golongan rawan. Dampak perbaikan gizi dapat dicapai melalui peningkatan produksi pangan, peningkatan penghasilan petani kecil dan buruh tani atau melalui harga pangan yang dikonsumsi 15
  • 16.  Keadaan gizi erat hubungannya dengan kesehatan yaitu melalui pengaruh sinergis dari penyakit infeksi dan kurang gizi. Di samping itu status gizi juga berkaitan dengan variabel-variabel kependudukan. Akhir-akhir ini telah disadari bahwa perbaikan gizi, kesehatan lingkungan dan masalah-masalah demografi memerlukan upaya yang terpadu.  Di samping intervensi-intervensi di atas yang besifat jangka panjang, masih ada intervensi jangka pendek seperti pemberian kapsul vitamin A untuk penanggulangan masalah kurang vitamin A (KVA). 16
  • 17. Bagian Kesatu Konsumsi Pangan Pasal 59 Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban meningkatkan pemenuhan kuantitas dan kualitas konsumsi Pangan masyarakat melalui: a. penetapan target pencapaian angka konsumsi Pangan per kapita pertahun sesuai dengan angka kecukupan Gizi; b. penyediaan Pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat; dan c. pengembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang, bermutu, dan aman. 17
  • 18. 1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban mewujudkan penganeka- ragaman konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat & mendukung hidup sehat, aktif dan produktif; 2. Penganekaragaman Konsumsi pangan (dalam ayat 1) dDiarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan yang B2SA sesuai potensi dan kearifan lokal. 18
  • 19. 1. Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikan status Gizi masyarakat. 2. Kebijakan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui: A. penetapan persyaratan perbaikan atau pengayaan Gizi Pangan tertentu yang diedarkan apabila terjadi kekurangan atau penurunan status Gizi masyarakat; B. penetapan persyaratan khusus mengenai komposisi Pangan untuk meningkatkan kandungan Gizi Pangan Olahan tertentu yang diperdagangkan; C. pemenuhan kebutuhan Gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan kelompok rawan Gizi lainnya; dan D. peningkatan konsumsi Pangan hasil produk ternak, ikan, sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian lokal. 3. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi Pangan dan Gizi setiap 5 (lima) tahun. 19
  • 21. BAPPENAS, 2011, Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan Yayuk Farida Baliwati dan Siti Madanijah. 2013. Bahan Ajar Mata Kuliah Ekologi Pangan dan Gizi. Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. 21