SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
Kelompok 2
1.Nanik Safitri
2.Rina Apriani
3.Nur Hayati
4.Joko Suprihatin
INDUKSI MATEMATIKA
 Induksi matematika adalah : MetodeInduksi matematika adalah : Metode
pembuktian untuk pernyataan perihalpembuktian untuk pernyataan perihal
bilangan bulat.bilangan bulat.
 Induksi matematikInduksi matematikaa merupakan teknikmerupakan teknik
pembuktian yang baku di dalampembuktian yang baku di dalam
matematika.matematika.
Materi Induksi Matematik
1.1. Pernyataan perihal bilangan bulat.Pernyataan perihal bilangan bulat.
2.2. Prinsip induksi sederhanaPrinsip induksi sederhana
3.3. Prinsip induksi yang dirampatkanPrinsip induksi yang dirampatkan
4.4. Prinsip induksi kuatPrinsip induksi kuat
5.5. Prinsip induksi secara umum.Prinsip induksi secara umum.
1. Proposisi Perihal Bilangan Bulat.
 Pernyataan perihal bilangan bulatPernyataan perihal bilangan bulat
mengkaitkan suatu masalah yangmengkaitkan suatu masalah yang
dihubungkan dengan bilangan bulat.dihubungkan dengan bilangan bulat.
 Untuk memberikan ilustrasi mengenaiUntuk memberikan ilustrasi mengenai
pernyataan yang dimaksudpernyataan yang dimaksud..
Contoh 1 :
Misalkan p(n) adalah pernyataan yang menyatakan :Misalkan p(n) adalah pernyataan yang menyatakan :
””JumlahJumlah bilanganbilangan bulatbulat positif daripositif dari 1 sampai n1 sampai n adalahadalah
n (n+1) / 2n (n+1) / 2.”.”
Buktikan bahwa p(n) benar!Buktikan bahwa p(n) benar!
Jika dicoba dengan beberapa nilai n, memang timbulJika dicoba dengan beberapa nilai n, memang timbul
dugaan bahwa p(n) benar, misalnya untukdugaan bahwa p(n) benar, misalnya untuk n = 5n = 5,,
p(5) adalah : “Jumlah bilangan bulat positif darip(5) adalah : “Jumlah bilangan bulat positif dari
1 sampai 51 sampai 5 adalahadalah 5 (5+1)/25 (5+1)/2..
Terlihat bahwa :Terlihat bahwa :
1 + 2 + 3 + 4 + 51 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 == 15 = 5 (6) / 25 (6) / 2
Contoh 2 :
Jika ingin menemukan rumusJika ingin menemukan rumus jumlahjumlah dari n buah bilangandari n buah bilangan ganjilganjil
positif yang pertama. Misalnya untuk n = 1, 2, 3, 4, 5, perhatikanpositif yang pertama. Misalnya untuk n = 1, 2, 3, 4, 5, perhatikan
jumlah n bilangan ganjil positif pertama ,jumlah n bilangan ganjil positif pertama ,
n = 1n = 1 →→ 1 =1 = 11
n = 2n = 2 →→ 1 + 3 =1 + 3 = 44
n = 3n = 3 →→ 1 + 3 + 5 =1 + 3 + 5 = 99
n = 4n = 4 →→ 1 + 3 + 5 + 7 =1 + 3 + 5 + 7 = 1616
n = 5n = 5 →→ 1 + 3 + 5 + 7 + 9 =1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 2525
DariDari nilai-nilai penjumlahannilai-nilai penjumlahan, bahwa jumlah n buah bilangan ganjil, bahwa jumlah n buah bilangan ganjil
yang pertama adalahyang pertama adalah nn22
Contoh-contoh proposisi perihal bilangan bulat yang lainnya :
1. Setiap bilangan bulat positif n (n ≥ 2) dapat dinyatakan sebagai
perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima.
2. Untuk semua n ≥ 1, n3
+ 2n adalah kelipatan 3.
3. Untk membayar biaya pos sebesar n sen dolar (n ≥ 8) selalu dapat
digunakan hanya perangko 3 sen dan 5 sen dolar.
4. Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu
lainnya hanya sekali. Jika ada n orang tamu maka jumlah
jabat tangan yang terjadi adalah n(n – 1)/2.
5. Banyaknya himpunan bagian yang dapat dibentuk dari sebuah
himpunan yang beranggotakan n elemen adalah 2.
2. Prinsip Induksi Sederhana
 Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilanganMisalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan
bulat positif danbulat positif dan ingin membuktikan bahwa p(n)ingin membuktikan bahwa p(n)
benar untuk semua bilangan bulat positif n.benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Langkah-langkahnya adalah sbb:Langkah-langkahnya adalah sbb:
1. p(1. p(nn) benar) benar
2. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar2. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar
untuk semua bilangan bulat positif nuntuk semua bilangan bulat positif n ≥≥ 1.1.
Basis Induksi dan Langkah Induksi
 LangkahLangkah 11 dinamakandinamakan Basis InduksiBasis Induksi, sedangkan, sedangkan
langkahlangkah 22 dinamakandinamakan Langkah InduksiLangkah Induksi..
 Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yangLangkah induksi berisi asumsi (andaian) yang
menyatakan bahwa p(n) benar.menyatakan bahwa p(n) benar.
 Asumsi tersebut dinamakanAsumsi tersebut dinamakan hipotesis induksihipotesis induksi..
 Bila kedua langkah tsb benar, maka sudahBila kedua langkah tsb benar, maka sudah
dibuktikan bahwa p(n) benar untuk semuadibuktikan bahwa p(n) benar untuk semua
bilangan bulat positif n.bilangan bulat positif n.
 Basis induksiBasis induksi digunakan untukdigunakan untuk
memperlihatkan bahwa pernyataanmemperlihatkan bahwa pernyataan
tersebuttersebut benar bilabenar bila n diganti dengan 1n diganti dengan 1,,
yang merupakanyang merupakan bilangan bulat positifbilangan bulat positif
terkecil.terkecil.
 Langkah induksi harus memperlihatkanLangkah induksi harus memperlihatkan
bahwabahwa p(n)p(n) →→ p(n+1)p(n+1) benar untukbenar untuk
semua bilangan bulat positif.semua bilangan bulat positif.
Contoh 4.1 :
Tunjukkan bahwa untuk n ≥≥ 1,1, 1+2+3+…+n = n(n+1)/21+2+3+…+n = n(n+1)/2
melalui induksi matematikamelalui induksi matematika
(i) Basis induksi : p(1) benar, karena untuk n = 1 kita peroleh
1 = 1(1+1)/2
= 1(2)/2
1 = 1
(ii) Langkah induksi :
kita harus memperlihatkan bahwa p(n+1) juga benar,
1+2+3+…+n+(n+1) = (n+1) [(n+1) +1] /2
1+2+3+…+n+(n+1) = (n+1) [(n+1) +1] /2
1+2+3+…+n+(n+1) = (1+2+3+…+n) + (n+1)
= [n(n+1)/2n(n+1)/2] + (n+1)
= [(n(n22
+n)/2+n)/2] + (n+1)
[(n(n22
+n)/2+n)/2] + [(2n+2)/2]
(n2
+ 3n + 2)/2
(n+1)(n+2)/2
(n+1) [(n+1)+1] /2
Langkah (i) dan (ii) dibuktikan benar, maka untuk
semua bilangan bulat positif n, terbukti bahwa untuk semua n ≥≥ 1,1,
1+2+3+…+n = n(n+1)/21+2+3+…+n = n(n+1)/2
sama
Contoh 4.3 :
Tunjukkan bahwa untuk n ≥≥ 1, bahwa1, bahwa nn33
+ 2n+ 2n adalah kelipatanadalah kelipatan 33
melalui induksi matematikamelalui induksi matematika
(i) Basis induksi : p(1) benar, karena untuk n = 1,
13
+ 2(1) = 3 adalah kelipatan 3
(ii) Langkah induksi :
kita harus memperlihatkan bahwa p(n+1) juga benar,
(n+1)3
+ 2(n+1) adalah kelipatan 3
Pembuktiannya sbb:
(n+1)3
+ 2(n+1) = (n3
+ 3n2
+ 3n + 1) + (2n + 2)
= (n3
+ 2n) + (3n2
+ 3n + 3)
= (n3
+ 2n) + 3(n2
+ n + 1)
kelipatankelipatan 33
3. Prinsip Induksi yang Dirampatkan.
 Jika ingin membuktikan bahwa pernyataanJika ingin membuktikan bahwa pernyataan
p(n) benar untuk semua bilangan bulatp(n) benar untuk semua bilangan bulat ≥≥ nn00 ,,
prinsip induksi sederhana dapatprinsip induksi sederhana dapat
dirampatkan untuk menunjukkannya,dirampatkan untuk menunjukkannya,
dengan cara sebagai berikut :dengan cara sebagai berikut :
1. p (n1. p (n00) benar, dan) benar, dan
2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar
untuk semua bilangan bulat nuntuk semua bilangan bulat n ≥≥ nn00
Contoh 4.5 :
Untuk semua bilangan bulat tidak negatif n, buktikan dengan
induksi matematika bahwa 20
+21
+22
+…+2n
= 2n+1
-1
Misalkan p(n) adalah proposisi bahwa untuk semua
bilangan bulat tidak negatif n, 20
+21
+22
+…+2n
= 2n+1
-1
(i) Basis induksi : p(0) benar, karena untuk n = 0 (bilangan bulat
tidak negatif pertama), kita peroleh :
20
= 1 = 20+1
– 1
= 21
– 1
=2 – 1
= 1
(ii) Langkah induksi : misalkan p(n) benar, yaitu proposisi
122222 1210
−=+⋅⋅⋅+++ +nn
Diasumsikan benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan
bahwa p(n+1) juga benar, yaitu
( )
1222222 111210
−=++⋅⋅⋅+++ +++ nnn
Hal ini kita tunjukkan sbb :
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
12
12
122
122
212
2222222222
11
2
1
11
11)1(
12101210
−=
−=
−⋅=
−+=
+−=
++⋅⋅⋅+++=++⋅⋅⋅+++
++
+
+
++
+++
++
n
n
n
nn
nn
nnnn
sama
4. Prinsip Induksi Kuat
 Versi induksi yang lebih kuat diperlukan untukVersi induksi yang lebih kuat diperlukan untuk
membuktikan pernyataan mengenai bilangan bulat.membuktikan pernyataan mengenai bilangan bulat.
Versi induksi yang lebih kuat adalah sebagai berikut :Versi induksi yang lebih kuat adalah sebagai berikut :
 1. p (n1. p (n00) benar, dan) benar, dan
 2. Untuk semua bilangan bulat n2. Untuk semua bilangan bulat n ≥≥ nn00,,
jika p(njika p(n00), p(n), p(n00+1),….p(n) benar maka p(n+1)+1),….p(n) benar maka p(n+1)
juga benar.juga benar.
 Versi induksi yang lebih kuat, mirip denganVersi induksi yang lebih kuat, mirip dengan
induksi sederhana, kecuali bahwa pada langkah 2induksi sederhana, kecuali bahwa pada langkah 2
kita mengambil hipotesis induksi yang lebih kuatkita mengambil hipotesis induksi yang lebih kuat
bahwa semua pernyataan p(1), p(2), …., p(n)bahwa semua pernyataan p(1), p(2), …., p(n)
adalah benar daripada hipotesis yang menyatakanadalah benar daripada hipotesis yang menyatakan
bahwa p(n) benar pada induksi sederhanabahwa p(n) benar pada induksi sederhana
 Prinsip induksi kuat memungkinkan kita mencapaiPrinsip induksi kuat memungkinkan kita mencapai
kesimpulan yang sama meskipun pemberlakukankesimpulan yang sama meskipun pemberlakukan
andaian yang lebih banyak.andaian yang lebih banyak.
Contoh 4.12 : Teka-teki susun potongan gambar (jigsaw puzzle)
Penyelesaian :
n potongan selalu diperlukan n-1 langkah untuk
memecahkan teka-teki itu.
n+1 potongan diperlukan n langkah
bagilah n+1 potongan menjadi dua buah blok
n+1 = n1 + n2
untuk menyatukan blok 1 (n1) diperlukan n1 – 1 langkah
blok 2 (n2)  n2 – 1 langkah
(n1-1) + (n2-1) + 1 langkah terakhir = (n1+n2) – 2 + 1
= (n + 1) – 1
= n
5. Bentuk Induksi Secara Umum
 Bentuk induksi secara umum dibuat supayaBentuk induksi secara umum dibuat supaya
dapat diterapkan tidak hanya untuk pembuktiandapat diterapkan tidak hanya untuk pembuktian
yang menyangkut himpunan bilangan bulatyang menyangkut himpunan bilangan bulat
positif, tetapi juga pembuktian yangpositif, tetapi juga pembuktian yang
menyangkut himpunan objek yang lebih umum.menyangkut himpunan objek yang lebih umum.
 Syaratnya himpunan objek itu harus memilikiSyaratnya himpunan objek itu harus memiliki
keterurutan dan mempunyai elemen terkecil.keterurutan dan mempunyai elemen terkecil.
Definisi :
Relasi biner “Relasi biner “ << “ pada himpunan X dikatakan terurut“ pada himpunan X dikatakan terurut
dengan baik bila memiliki properti berikut :dengan baik bila memiliki properti berikut :
 Diberikan x, y, zDiberikan x, y, z ∈∈ X, jika x < y dan y < z, maka x < z.X, jika x < y dan y < z, maka x < z.
 Diberikan x, yDiberikan x, y ∈∈ X, salah satu dari kemungkinan iniX, salah satu dari kemungkinan ini
benar: x < y dan y < x, atau x = ybenar: x < y dan y < x, atau x = y
 Jika A adalah himpunan bagian tidak kosong dari X,Jika A adalah himpunan bagian tidak kosong dari X,
terdapat elemen xterdapat elemen x ∈∈ A sedemikian sehinggaA sedemikian sehingga
xx ≤≤ y untuk semua yy untuk semua y ∈∈ A .A .
Dengan kata lain, setiap himpunan bagian tidak kosongDengan kata lain, setiap himpunan bagian tidak kosong
dari X mengandung elemen terkecil.dari X mengandung elemen terkecil.
Contoh 4.15 :
Buktikan dengan induksi matematik bahwa n5
– n habis dibagi 5
untuk n bilangan bulat positif.
Andaikan bahwa p(n) adalah proposisi bahwa n5
– n habis dibagi 5
untuk n bilangan bulat positif.
(i) Basis induksi : p(1) benar, karena 15
– 1 = 0 habis dibagi 5.
(ii) Langkah induksi :
(n+1)5
– (n+1) = n5
+5n4
+10n3
+10n2
+5n+1 – n-1
= n5
-n+5n4
+10n3
+10n2
+5n
= (n5
-n)+5(n4
+2n3
+5n2
+n)
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances (18)

Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12
 
Induksi matematik
Induksi matematikInduksi matematik
Induksi matematik
 
Materi induksi
Materi induksiMateri induksi
Materi induksi
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIK
 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
 
induksi matematika
induksi matematikainduksi matematika
induksi matematika
 
Induksi
InduksiInduksi
Induksi
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Soal induksi
Soal induksiSoal induksi
Soal induksi
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 
Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11Persamaan diferensial-orde-11
Persamaan diferensial-orde-11
 
Soal soal non rutin
Soal soal non rutinSoal soal non rutin
Soal soal non rutin
 

En vedette

Phylum Annelida Dating Service
Phylum Annelida Dating ServicePhylum Annelida Dating Service
Phylum Annelida Dating Service
guest0c1e24
 
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfPermenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
ADIJM
 
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sbaDinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
45hk3tchum
 

En vedette (20)

Illusion
IllusionIllusion
Illusion
 
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin I
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin ISejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin I
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin I
 
Phylum Annelida Dating Service
Phylum Annelida Dating ServicePhylum Annelida Dating Service
Phylum Annelida Dating Service
 
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfPermenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
 
Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
 
Power poin alex valente
Power poin alex valentePower poin alex valente
Power poin alex valente
 
Share folder azhar
Share folder azharShare folder azhar
Share folder azhar
 
muh. arsyad al-banjari
muh. arsyad al-banjarimuh. arsyad al-banjari
muh. arsyad al-banjari
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sbaDinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
 
Manajemen paket
Manajemen paketManajemen paket
Manajemen paket
 
Dinasti ayyubiyah
Dinasti ayyubiyah Dinasti ayyubiyah
Dinasti ayyubiyah
 
Ski kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyah
Ski kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyahSki kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyah
Ski kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyah
 
Sejarah kebudayaan islam
Sejarah kebudayaan islamSejarah kebudayaan islam
Sejarah kebudayaan islam
 
DINASTI AYYUBIYAH FIKRAN8SBU
DINASTI AYYUBIYAH FIKRAN8SBUDINASTI AYYUBIYAH FIKRAN8SBU
DINASTI AYYUBIYAH FIKRAN8SBU
 
Ppt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti AbbasiyahPpt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti Abbasiyah
 
Kemajuan ayyubiyah
Kemajuan ayyubiyahKemajuan ayyubiyah
Kemajuan ayyubiyah
 
Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)
 
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAWSejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
 

Similaire à Ppt

Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
ovalainita
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
ovalainita
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
ovalainita
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
ovalainita
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
ovalainita
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematika
Didik Sadianto
 

Similaire à Ppt (16)

Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.ppt
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
 
Induksi mtk
Induksi mtkInduksi mtk
Induksi mtk
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Kuliah 4 induksi matematika
Kuliah 4   induksi matematikaKuliah 4   induksi matematika
Kuliah 4 induksi matematika
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
induksi matematik
   induksi matematik   induksi matematik
induksi matematik
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.Tugas makalah bahasa indonesia.
Tugas makalah bahasa indonesia.
 
Ppt induksi matematika
Ppt induksi matematikaPpt induksi matematika
Ppt induksi matematika
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
 
Metode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematikaMetode pembuktian matematika
Metode pembuktian matematika
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi Matematika
 

Plus de nurhayati atik (6)

Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 
Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)
 
Nur
NurNur
Nur
 
3.himpunan 3
3.himpunan 33.himpunan 3
3.himpunan 3
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Dernier (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 

Ppt

  • 1. Kelompok 2 1.Nanik Safitri 2.Rina Apriani 3.Nur Hayati 4.Joko Suprihatin
  • 2. INDUKSI MATEMATIKA  Induksi matematika adalah : MetodeInduksi matematika adalah : Metode pembuktian untuk pernyataan perihalpembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat.bilangan bulat.  Induksi matematikInduksi matematikaa merupakan teknikmerupakan teknik pembuktian yang baku di dalampembuktian yang baku di dalam matematika.matematika.
  • 3. Materi Induksi Matematik 1.1. Pernyataan perihal bilangan bulat.Pernyataan perihal bilangan bulat. 2.2. Prinsip induksi sederhanaPrinsip induksi sederhana 3.3. Prinsip induksi yang dirampatkanPrinsip induksi yang dirampatkan 4.4. Prinsip induksi kuatPrinsip induksi kuat 5.5. Prinsip induksi secara umum.Prinsip induksi secara umum.
  • 4. 1. Proposisi Perihal Bilangan Bulat.  Pernyataan perihal bilangan bulatPernyataan perihal bilangan bulat mengkaitkan suatu masalah yangmengkaitkan suatu masalah yang dihubungkan dengan bilangan bulat.dihubungkan dengan bilangan bulat.  Untuk memberikan ilustrasi mengenaiUntuk memberikan ilustrasi mengenai pernyataan yang dimaksudpernyataan yang dimaksud..
  • 5. Contoh 1 : Misalkan p(n) adalah pernyataan yang menyatakan :Misalkan p(n) adalah pernyataan yang menyatakan : ””JumlahJumlah bilanganbilangan bulatbulat positif daripositif dari 1 sampai n1 sampai n adalahadalah n (n+1) / 2n (n+1) / 2.”.” Buktikan bahwa p(n) benar!Buktikan bahwa p(n) benar! Jika dicoba dengan beberapa nilai n, memang timbulJika dicoba dengan beberapa nilai n, memang timbul dugaan bahwa p(n) benar, misalnya untukdugaan bahwa p(n) benar, misalnya untuk n = 5n = 5,, p(5) adalah : “Jumlah bilangan bulat positif darip(5) adalah : “Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai 51 sampai 5 adalahadalah 5 (5+1)/25 (5+1)/2.. Terlihat bahwa :Terlihat bahwa : 1 + 2 + 3 + 4 + 51 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 == 15 = 5 (6) / 25 (6) / 2
  • 6. Contoh 2 : Jika ingin menemukan rumusJika ingin menemukan rumus jumlahjumlah dari n buah bilangandari n buah bilangan ganjilganjil positif yang pertama. Misalnya untuk n = 1, 2, 3, 4, 5, perhatikanpositif yang pertama. Misalnya untuk n = 1, 2, 3, 4, 5, perhatikan jumlah n bilangan ganjil positif pertama ,jumlah n bilangan ganjil positif pertama , n = 1n = 1 →→ 1 =1 = 11 n = 2n = 2 →→ 1 + 3 =1 + 3 = 44 n = 3n = 3 →→ 1 + 3 + 5 =1 + 3 + 5 = 99 n = 4n = 4 →→ 1 + 3 + 5 + 7 =1 + 3 + 5 + 7 = 1616 n = 5n = 5 →→ 1 + 3 + 5 + 7 + 9 =1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 2525 DariDari nilai-nilai penjumlahannilai-nilai penjumlahan, bahwa jumlah n buah bilangan ganjil, bahwa jumlah n buah bilangan ganjil yang pertama adalahyang pertama adalah nn22
  • 7. Contoh-contoh proposisi perihal bilangan bulat yang lainnya : 1. Setiap bilangan bulat positif n (n ≥ 2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima. 2. Untuk semua n ≥ 1, n3 + 2n adalah kelipatan 3. 3. Untk membayar biaya pos sebesar n sen dolar (n ≥ 8) selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan 5 sen dolar. 4. Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu lainnya hanya sekali. Jika ada n orang tamu maka jumlah jabat tangan yang terjadi adalah n(n – 1)/2. 5. Banyaknya himpunan bagian yang dapat dibentuk dari sebuah himpunan yang beranggotakan n elemen adalah 2.
  • 8. 2. Prinsip Induksi Sederhana  Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilanganMisalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif danbulat positif dan ingin membuktikan bahwa p(n)ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.benar untuk semua bilangan bulat positif n. Langkah-langkahnya adalah sbb:Langkah-langkahnya adalah sbb: 1. p(1. p(nn) benar) benar 2. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar2. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar untuk semua bilangan bulat positif nuntuk semua bilangan bulat positif n ≥≥ 1.1.
  • 9. Basis Induksi dan Langkah Induksi  LangkahLangkah 11 dinamakandinamakan Basis InduksiBasis Induksi, sedangkan, sedangkan langkahlangkah 22 dinamakandinamakan Langkah InduksiLangkah Induksi..  Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yangLangkah induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan bahwa p(n) benar.menyatakan bahwa p(n) benar.  Asumsi tersebut dinamakanAsumsi tersebut dinamakan hipotesis induksihipotesis induksi..  Bila kedua langkah tsb benar, maka sudahBila kedua langkah tsb benar, maka sudah dibuktikan bahwa p(n) benar untuk semuadibuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.bilangan bulat positif n.
  • 10.  Basis induksiBasis induksi digunakan untukdigunakan untuk memperlihatkan bahwa pernyataanmemperlihatkan bahwa pernyataan tersebuttersebut benar bilabenar bila n diganti dengan 1n diganti dengan 1,, yang merupakanyang merupakan bilangan bulat positifbilangan bulat positif terkecil.terkecil.  Langkah induksi harus memperlihatkanLangkah induksi harus memperlihatkan bahwabahwa p(n)p(n) →→ p(n+1)p(n+1) benar untukbenar untuk semua bilangan bulat positif.semua bilangan bulat positif.
  • 11. Contoh 4.1 : Tunjukkan bahwa untuk n ≥≥ 1,1, 1+2+3+…+n = n(n+1)/21+2+3+…+n = n(n+1)/2 melalui induksi matematikamelalui induksi matematika (i) Basis induksi : p(1) benar, karena untuk n = 1 kita peroleh 1 = 1(1+1)/2 = 1(2)/2 1 = 1 (ii) Langkah induksi : kita harus memperlihatkan bahwa p(n+1) juga benar, 1+2+3+…+n+(n+1) = (n+1) [(n+1) +1] /2
  • 12. 1+2+3+…+n+(n+1) = (n+1) [(n+1) +1] /2 1+2+3+…+n+(n+1) = (1+2+3+…+n) + (n+1) = [n(n+1)/2n(n+1)/2] + (n+1) = [(n(n22 +n)/2+n)/2] + (n+1) [(n(n22 +n)/2+n)/2] + [(2n+2)/2] (n2 + 3n + 2)/2 (n+1)(n+2)/2 (n+1) [(n+1)+1] /2 Langkah (i) dan (ii) dibuktikan benar, maka untuk semua bilangan bulat positif n, terbukti bahwa untuk semua n ≥≥ 1,1, 1+2+3+…+n = n(n+1)/21+2+3+…+n = n(n+1)/2 sama
  • 13. Contoh 4.3 : Tunjukkan bahwa untuk n ≥≥ 1, bahwa1, bahwa nn33 + 2n+ 2n adalah kelipatanadalah kelipatan 33 melalui induksi matematikamelalui induksi matematika (i) Basis induksi : p(1) benar, karena untuk n = 1, 13 + 2(1) = 3 adalah kelipatan 3 (ii) Langkah induksi : kita harus memperlihatkan bahwa p(n+1) juga benar, (n+1)3 + 2(n+1) adalah kelipatan 3
  • 14. Pembuktiannya sbb: (n+1)3 + 2(n+1) = (n3 + 3n2 + 3n + 1) + (2n + 2) = (n3 + 2n) + (3n2 + 3n + 3) = (n3 + 2n) + 3(n2 + n + 1) kelipatankelipatan 33
  • 15. 3. Prinsip Induksi yang Dirampatkan.  Jika ingin membuktikan bahwa pernyataanJika ingin membuktikan bahwa pernyataan p(n) benar untuk semua bilangan bulatp(n) benar untuk semua bilangan bulat ≥≥ nn00 ,, prinsip induksi sederhana dapatprinsip induksi sederhana dapat dirampatkan untuk menunjukkannya,dirampatkan untuk menunjukkannya, dengan cara sebagai berikut :dengan cara sebagai berikut : 1. p (n1. p (n00) benar, dan) benar, dan 2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar2. jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar untuk semua bilangan bulat nuntuk semua bilangan bulat n ≥≥ nn00
  • 16. Contoh 4.5 : Untuk semua bilangan bulat tidak negatif n, buktikan dengan induksi matematika bahwa 20 +21 +22 +…+2n = 2n+1 -1 Misalkan p(n) adalah proposisi bahwa untuk semua bilangan bulat tidak negatif n, 20 +21 +22 +…+2n = 2n+1 -1 (i) Basis induksi : p(0) benar, karena untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif pertama), kita peroleh : 20 = 1 = 20+1 – 1 = 21 – 1 =2 – 1 = 1
  • 17. (ii) Langkah induksi : misalkan p(n) benar, yaitu proposisi 122222 1210 −=+⋅⋅⋅+++ +nn Diasumsikan benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n+1) juga benar, yaitu ( ) 1222222 111210 −=++⋅⋅⋅+++ +++ nnn Hal ini kita tunjukkan sbb : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 12 12 122 122 212 2222222222 11 2 1 11 11)1( 12101210 −= −= −⋅= −+= +−= ++⋅⋅⋅+++=++⋅⋅⋅+++ ++ + + ++ +++ ++ n n n nn nn nnnn sama
  • 18. 4. Prinsip Induksi Kuat  Versi induksi yang lebih kuat diperlukan untukVersi induksi yang lebih kuat diperlukan untuk membuktikan pernyataan mengenai bilangan bulat.membuktikan pernyataan mengenai bilangan bulat. Versi induksi yang lebih kuat adalah sebagai berikut :Versi induksi yang lebih kuat adalah sebagai berikut :  1. p (n1. p (n00) benar, dan) benar, dan  2. Untuk semua bilangan bulat n2. Untuk semua bilangan bulat n ≥≥ nn00,, jika p(njika p(n00), p(n), p(n00+1),….p(n) benar maka p(n+1)+1),….p(n) benar maka p(n+1) juga benar.juga benar.
  • 19.  Versi induksi yang lebih kuat, mirip denganVersi induksi yang lebih kuat, mirip dengan induksi sederhana, kecuali bahwa pada langkah 2induksi sederhana, kecuali bahwa pada langkah 2 kita mengambil hipotesis induksi yang lebih kuatkita mengambil hipotesis induksi yang lebih kuat bahwa semua pernyataan p(1), p(2), …., p(n)bahwa semua pernyataan p(1), p(2), …., p(n) adalah benar daripada hipotesis yang menyatakanadalah benar daripada hipotesis yang menyatakan bahwa p(n) benar pada induksi sederhanabahwa p(n) benar pada induksi sederhana  Prinsip induksi kuat memungkinkan kita mencapaiPrinsip induksi kuat memungkinkan kita mencapai kesimpulan yang sama meskipun pemberlakukankesimpulan yang sama meskipun pemberlakukan andaian yang lebih banyak.andaian yang lebih banyak.
  • 20. Contoh 4.12 : Teka-teki susun potongan gambar (jigsaw puzzle) Penyelesaian : n potongan selalu diperlukan n-1 langkah untuk memecahkan teka-teki itu. n+1 potongan diperlukan n langkah bagilah n+1 potongan menjadi dua buah blok n+1 = n1 + n2 untuk menyatukan blok 1 (n1) diperlukan n1 – 1 langkah blok 2 (n2)  n2 – 1 langkah (n1-1) + (n2-1) + 1 langkah terakhir = (n1+n2) – 2 + 1 = (n + 1) – 1 = n
  • 21. 5. Bentuk Induksi Secara Umum  Bentuk induksi secara umum dibuat supayaBentuk induksi secara umum dibuat supaya dapat diterapkan tidak hanya untuk pembuktiandapat diterapkan tidak hanya untuk pembuktian yang menyangkut himpunan bilangan bulatyang menyangkut himpunan bilangan bulat positif, tetapi juga pembuktian yangpositif, tetapi juga pembuktian yang menyangkut himpunan objek yang lebih umum.menyangkut himpunan objek yang lebih umum.  Syaratnya himpunan objek itu harus memilikiSyaratnya himpunan objek itu harus memiliki keterurutan dan mempunyai elemen terkecil.keterurutan dan mempunyai elemen terkecil.
  • 22. Definisi : Relasi biner “Relasi biner “ << “ pada himpunan X dikatakan terurut“ pada himpunan X dikatakan terurut dengan baik bila memiliki properti berikut :dengan baik bila memiliki properti berikut :  Diberikan x, y, zDiberikan x, y, z ∈∈ X, jika x < y dan y < z, maka x < z.X, jika x < y dan y < z, maka x < z.  Diberikan x, yDiberikan x, y ∈∈ X, salah satu dari kemungkinan iniX, salah satu dari kemungkinan ini benar: x < y dan y < x, atau x = ybenar: x < y dan y < x, atau x = y  Jika A adalah himpunan bagian tidak kosong dari X,Jika A adalah himpunan bagian tidak kosong dari X, terdapat elemen xterdapat elemen x ∈∈ A sedemikian sehinggaA sedemikian sehingga xx ≤≤ y untuk semua yy untuk semua y ∈∈ A .A . Dengan kata lain, setiap himpunan bagian tidak kosongDengan kata lain, setiap himpunan bagian tidak kosong dari X mengandung elemen terkecil.dari X mengandung elemen terkecil.
  • 23. Contoh 4.15 : Buktikan dengan induksi matematik bahwa n5 – n habis dibagi 5 untuk n bilangan bulat positif. Andaikan bahwa p(n) adalah proposisi bahwa n5 – n habis dibagi 5 untuk n bilangan bulat positif. (i) Basis induksi : p(1) benar, karena 15 – 1 = 0 habis dibagi 5. (ii) Langkah induksi : (n+1)5 – (n+1) = n5 +5n4 +10n3 +10n2 +5n+1 – n-1 = n5 -n+5n4 +10n3 +10n2 +5n = (n5 -n)+5(n4 +2n3 +5n2 +n)