1. Kerajaan Mataram Kuno didirikan pada abad ke-8 M di Jawa Tengah bagian barat daya oleh Dinasti Sanjaya yang menganut agama Hindu.
2. Dinasti Syailendra yang menganut agama Buddha kemudian berkuasa dan mendirikan Candi Borobudur sebagai peninggalan terbesarnya.
3. Kerajaan Mataram Kuno akhirnya runtuh karena kedudukan ibukotanya yang tidak strategis dan sering terkena bencana alam serta ancam
3. Sejarah berdirinya kerajaan
mataram kuno
• Kerajaan Mataram (Hindu-Buddha), sering
disebut dengan Kerajaan Mataram Kuno sebagai
pembeda dengan Mataram Baru atau Kesultanan
Mataram (Islam).
•Kerajaan Mataram didirikan pada abad ke
VIII (8) di JawaTengah sebelah barat kota
Magelang.
6. Dinasti sanjaya
Dinasti Sanjaya adalah dinasti yang rajanya
menganut agama Hindu, yang dikenal
sebagai pendiri Kerajaan mataram kuno.
Dinasti ini menganut agama Hindu aliran
Siwa, dan berkiblat ke Kunjaradari di
daerah India. Menurut Prasasti
Canggal, wangsa ini didirikan pada tahun
732 M oleh Sanjaya.
7. Raja-raja dinasti sanjaya
Raja Sanjaya (717 – 746 M)
Rakai Panangkaran (746 – 784 M)
Rakai Panunggalan (784 – 803 M)
Rakai Warak (803 – 827 M)
Rakai Garung (828 – 847 M)
Rakai Pikatan (847 – 855 M)
Rakai Kayuwangi (855 – 885 M)
Rakai Watuhumalang (894 – 898 M)
Watukura Dyah Balitung (898 – 913 M)
8. Sejarah dinasti
sanjaya
Sebagai ahli waris Kalingga, Sanjaya
kemudian juga menjadi penguasa
Kalingga Utara yang disebut Bumi
Mataram dalam tahun 732 M
9. 1. Dinasti Syailendra adalah dinasti yang
rajanya beragama budha
2. Peninggalan terbesar Dinasti Syailendra
adalah Candi Borobudur yang selesai dibangun
pada masa pemerintahan raja Samaratungga
(812-833).
3. dinasti Syailendra di Medang, daerah Jawa
Tengah bagian selatan. Dinasti ini berkuasa
sejak tahun 752 M dan hidup berdampingan
dengan dinasti Sanjaya.
10. RAJA –RAJA DINASTI SYAILENDRA
1) Bhanu (752 – 775 M)
2) Wisnu (775 – 782 M)
3) Indra (782 – 812 M)
4) Samaratungga (812 – 832 M)
11. sejarah dinasti syailendra
Pada tahun 790, Syailendra menyerang dan
mengalahkan Chenla (Kamboja), kemudian
sempat berkuasa di sana selama beberapa
tahun.
Tahun 850, era dinasti Syailendra berakhir
yang ditandai dengan larinya Balaputradewa ke
Sriwijaya.
12. DINASTI INSYANA atau empu sendok
Empu Sendok yang memegang pemerintahan
setelah Dyah Wawa meninggal merasa khawatir
terhadap serangan yang dilancarkan oleh Kerajaan
Sriwijaya. Empu Sendok memindahkan pusat
pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur
Sumber lain menyebutkan perpindahan dari Jawa
Tengah ke Jawa Timur disebabkan oleh meletusnya
gunung merapi di Jawa Tengah.
EMPU SENDOK MERUPAKAN PELETAK DASAR
BERDIRINYA KERAJAAN –KERAJAAN DIJAWA
TIMUR SEPERTI KERAJAAN MEDANG
13. Aspek Kehidupan Politik
Untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya, Mataram Kuno
menjalin kerjasama dengan kerajaan tetangga, misalnya
Sriwijaya, Siam dan India. Selain itu, Mataram Kuno juga
menggunakan sistem perkawinan politik. Misalnya pada masa
pemerintahan Samaratungga yang berusaha menyatukan kembali
Wangsa Syailendra dan Wangsa Sanjaya dengan cara anaknya yang
bernama Pramodyawardhani(Wangsa Syailendra) dinikahkan dengan
Rakai Pikatan (Wangsa Sanjaya).
Wangsa Sanjaya merupakan penguasa awal di Kerajaan Mataram
Kuno, sedangkan Wangsa Syailendra muncul setelahnya yaitu mulai
akhir abad ke-8 M. Dengan adanya perkawinan politik ini, maka
jalinan kerukunan beragama antara Hindu (Wangsa Sanjaya) dan
Buddha (Wangsa Syailendra) semakin erat.
14. Aspek Ekonomi
Daerah itu amat subur sehingga
rakyat menggantungkan
kehidupannya pada hasil pertanian.
Hal ini mengakibatkan banyak
kerajaan-kerajaan serta daerah lain
yang saling mengekspor dan
mengimpor hasil pertaniannya.Usaha
untuk meningkatkan dan
mengembangkan hasil pertanian
telah dilakukan sejak masa
pemerintahan Rakai Kayuwangi.
15. Aspek keagamaan
Kerajaan Mataram Kuno meskipun
dalam praktik keagamaannya terdiri
atas agama Hindu dan agama
Buddha, masyarakatnya tetap hdup
rukun dan saling bertoleransi. Sikap itu
dibuktikan ketika mereka bergotong
royong dalam membangun Candi
Borobudur.
16. Aspek kebudayaan
Semangat kebudayaan masyarakat Mataram Kuno
sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya
peninggalan berupa prasasti dan candi. Prasasti
peniggalan dari Kerajaan Mataram Kuno, seperti prasasti
Canggal (tahun 732 M), prasasti Kelurak (tahun 782
M), dan prasasti Mantyasih (Kedu). Selain itu, juga
dibangun candi Hindu, seperti candi Bima, candi
Arjuna, candi Nakula, candi Prambanan, candi
Sambisari, cadi Ratu Baka, dan candi Sukuh. Selain candi
Hindu, dibangun pula candi Buddha, misalnya candi
Borobudur, candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi
Pawon, dan candi Mendut. Mereka juga telah mengenal
bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Selain
tiu, masyarakat kerajaan Mataram Kuno juga mampu
membuat
25. prasasti kalasan
ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka
tahun 778 M, ditulis dalam huruf Pranagari
(India Utara) dan bahasa Sansekerta.
26. prasasti kelurak
ditemukan di desa Prambanan
berangka tahun 782 M ditulis dalam
huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta
27. RUNTUHNYA KERAJAAN MATARAM KUNO
Kemunduran kerajaan Mataram Kuno disebabkan
karena kedudukan ibukota kerajaan yang semakin
lama semakin lemah dan tidak menguntungkan.
Hal ini disebabkan oleh:
• Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga sulit
berhubungan dengan dunia luar
• Sering dilanda bencana alam oleh letusan
Gunung Merapi
• Mendapat ancaman serangan dari kerajaan
Sriwijaya.