Khutbah, tabligh, dan dakwah merupakan kegiatan menyampaikan ajaran agama Islam secara lisan. Syarat utama pelaksananya adalah Islam, baligh, berakal, dan memahami agama. Etika yang harus diperhatikan adalah bersikap lemah lembut, menggunakan bahasa mudah dipahami, serta mencontohkan perilaku yang baik.
1. Khutbah,Tabligh dan Dakwah
Nama Kelompok :
Latifah Nur F. 18
Leananda Ayu S. 19
M. Ilhamudin DW. 20
Maulana Reza S. 21
Mona Widya A. 22
Nur Huda 23
2. • Pengertian Khutbah
Khutbah berasal dari kata: khataba - yakhtubu - khutbah, bermakna memberi
nasihat dalam suatu kegiatan ibadah seperti; shalat (shalat Jumat, Idul Fitri, Idul
Adha, Istisqo, Khusuf, Kusuf), wukuf, dan nikah. Menurut istilah, khutbah berarti
kegiatan ceramah kepada sejumlah orang muslim dengan syarat dan rukun tertentu
yang berkaitan langsung dengan keabsahan atau kesunahan ibadah. Misalnya
khutbah Jumat untuk shalat Jum'at, khutbah nikah untuk kesunahan akad nikah.
Khutbah diawali dengan hamdallah, salawat, wasiat taqwa, serta doa.
3. 1. Ketentuan Khutbah
Syarat khatib
• Islam
• Balligh
• Berakal sehat
• Mengetahui ilmu agama
b. Syarat dua khutbah
• Khutbah dilaksanakan setelah masuk waktu dhuhur
• Khatib duduk di antara dua khutbah
• Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas
• Tertib
4. • c. Rukun khutbah
Membaca hamdallah
• Membaca syahadatain
• Membaca shalawat
• Berwasiat taqwa
• Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu khutbah
• Berdoa pada khutbah kedua
•
d. Sunah khutbah
Khatib berdiri ketika berkhutbah
• Mengawali khutbah dengan memberi salam
• Khutbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang
• Khatib menghadap jamaah ketika khutbah
• Menertibkan rukun khutbah
• Membaca surat al-Ikhlas saat duduk di antara dua khutbah
5. SYARAT, RUKUN, DAN SUNNAH KHUTBAH JUM'AT
Syarat-Syarat Khutbah
• 1. Khatib harus suci dari hadats, baik hadats besar maupun hadats kecil.
• 2. Khatib harus suci dari najis, baik badan, pakaian, maupun tempatnya.
• 3. Khatib harus menutup auratnya.
• 4. Khatib harus berdiri bila mampu.
• 5. Khutbah harus dilaksanakan pada waktu dzuhur.
• 6. Khutbah harus disampaikan dengan suara keras sekira dapat didengar oleh
empat puluh orang yang hadir.
• 7. Khatib harus duduk sebentar dengan thuma’ninah (tenang seluruh anggota
badannya) di antara dua khutbah.
• 8. Khutbah pertama dan khutbah kedua harus dilaksanakan secara berturut-
turut, begitu pula antara khutbah dan shalat jum’ah.
• 9. Rukun-rukun khutbah harus disampaikan dengan bahasa arab, adapun
selain rukun boleh dengan bahasa lain.
6. • Rukun-Rukun Khutbah
• 1. Khatib harus membaca Hamdalah, pada khutbah pertama dan
khutbah kedua.
• 2. Khatib harus membaca Shalawat kepada Rasulullah saw, pada
khutbah pertama dan Khutbah kedua.
• 3. Khatib harus berwasiat kepada hadlirin agar bertaqwa kepada Allah,
baik pada khutbah pertama maupun khutbah kedua.
• 4. Khatib harus membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari dua
khutbah.
• 5. Khatib harus mendoakan seluruh kaum muslimin pada khutbah
kedua.
7. • Sunnah-Sunnah Khutbah
• 1. Khutbah hendaknya disampaikan di atas mimbar, yang berada
disebelah kanan mihrab.
• 2. Khatib hendaknya mengucapkan salam, setelah berdiri di atas
mimbar (sebelum berkhutbah).
• 3. Khatib hendaknya duduk sewaktu adzan sedang dikumandangkan
oleh Bilal.
• 4. Khatib hendaknya memegang tongkat dengan tangan kiri.
• 5. Khutbah hendaknya disampaikan dengan suara yang baik dan jelas,
sehingga mudah dipahami dan diambil manfaatnya oleh para hadlirin.
• 6. Khutbah hendaknya tidak terlalu panjang.
8. • Keterangan:
Pada prinsipnya ketentuan dan tata cara khutbah, baik Shalat Jumat,
Idul Fitri, Idul Adha, Shalat khusuf, dan Shalat kusuf adalah sama.
Perbedaannya hanya terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu
dilaksanakan setelah Shalat dan diawali dengan takbir.
• Khutbah wukuf adalah khutbah yang dilaksanakan pada saat wukuf di
Arafah. Khutbah wukuf merupakan salah satu rukun wukuf setelah
melaksanakan Shalat zuhur dan ashar di-qaShar. Khutbah wukuf
hampir sama dengan khutbah Jumat. Perbedaannya hanya terletak
pada waktu pelaksanaan, yakni dilaksanakan ketika wukuf di Arafah.
9. • Pengertian Tabligh
Tabligh berasal dari kata: ballagha - yuballighu - tabliighan yang berarti menyampaikan,
atau memberitahukan dengan lisan. Menurut istilah, tabligh adalah kegiatan
menyampaikan ‘pesan' Allah Swt. secara lisan kepada satu atau lebih orang Islam untuk
diketahui dan diamalkan isinya. Misalnya, Rasulullah saw. memerintahkan kepada
sahabat yang datang di majlisnya untuk menyampaikan suatu ayat kepada sahabat lain
yang tidak hadir. Dalam pelaksanaan tabligh, seorang mubaligh (yang menyampaikan
tabligh) biasanya menyampaikan tabligh-nya dengan gaya dan retorika yang menarik.
Ada pula istilah tabligh akbar yang sering kita dengar, yaitu kegiatan menyampaikan
“pesan” Allah Swt. dalam jumlah pendengar yang cukup banyak.
10. 2.Ketentuan Tabligh
a. Syarat muballig
• Islam,
• Balligh,
• Berakal,
• Mendalami ajaran Islam.
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut
muballigh. Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyampaikan ajaran
agama Islam. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
11. • b. Etika dalam menyampaikan tabligh
Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
• Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh jamaahnya.
• Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh
kesepakatan bersama.
• Materi dakwah yang disampaikan haruslah mempunyai dasar hukum
yang kuat dan jelas sumbernya.
• Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi,
psikologis dan sosiologis para jamaahnya.
• Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, berselisih, merusak,
dan mencari-cari kesalahan orang lain.
12. Pengertian Dakwah
Dakwah berasal dari kata: da'aa - yad'uu - da'watan (da'wah) yang berarti
memanggil, menyeru, atau mengajak pada sesuatu hal. Menurut istilah, dakwah
adalah kegiatan mengajak orang lain, seseorang atau lebih ke jalan Allah Swt. secara
lisan atau perbuatan. Di sini dikenal adanya da'wah billisan dan da'wah bilhal.
Kegiatan dakwah bukan hanya ceramah, tetapi juga aksi sosial yang nyata.
Misalnya, santunan kepada anak yatim, sumbangan untuk membangun fasilitas
umum, membersihkan lingkungan, dan lain sebagainya.
13. 3. Ketentuan Dakwah
• Dakwah berarti mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i.
Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisan) dan
dengan perbuatan yang dilakukan (da’wah bilhal). Ketentuan-ketentuan
yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.
a. Syarat da’i
Islam,
• Balligh,
• Berakal,
• Mendalami ajaran Islam.
14. • b. Etika dalam berdakwah:
Dakwah harus dilakukan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas,
tegas dan sikap yang bijaksana.
• Dakwah harus dilaksanakan dengan mauizatul hasanah atau nasihat
yang baik, yaitu cara persuasif (tanpa kekerasan) dan edukatif
(memberikan pengajaran).
• Dakwah harus dilakukan dengan memberi contoh yang baik (uswatun
hasanah).
• Dakwah harus dilaksanakan dengan mujadalah, yaitu diskusi atau tukar
pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun dengan menghargai
pendapat orang lain.