Sistem ekonomi Islam berdasarkan pada prinsip bahwa harta harus terus mengalir ke arah investasi yang produktif untuk meningkatkan pasokan agregat barang dan jasa, yang dicapai melalui zakat untuk mendorong investasi, larangan riba untuk menghilangkan hambatan aliran investasi, dan larangan judi untuk memastikan bahwa aktivitas investasi berkontribusi nyata terhadap sektor riil.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Materi Ekonomi Islam
1. 1
Definisi Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah ilmu sosial
yang mempelajari masalah
ekonomi masyarakat yang diilhami
oleh nilai-nilai Islam (Mannan)
Ekonomi Islam adalah suatu upaya
yang sistematik untuk memahami
masalah ekonomi dan perilaku
masyarakat, dalam perspektif Islam
(Khurshid Ahmad)
MATERI KE-1
2. 2
Definisi Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah tanggapan para
pemikir muslim atas berbagai tantangan
ekonomi. Dalam hal ini didasarkan pada
Quran dan Sunnah disamping alasan dan
pengalaman. (N.Siddiqi))
Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan
penerapan hukum syariah yang melindungi
ketidakadilan dalam kaitan dengan upaya
pencapaian kesejahtaeraan manusia dan
pelaksanaan ibadah kepada ALLAH.
(Hasanuz Zaman)
4. 4
Salah satu tanda adanya kehidupan
di alam semesta…
…adanya aliran….
atau
sesuatu yang mengalir
5. PERHATIKAN …!
• Tubuh manusia
• Peralatan elektronik
• Misi Path Finder di Mars
• dan kami turunkan air hujan dari langit lalu kami
tumbuhkan padanya segala macam tumbuhan
QS : 31 : 10
• Tanda keberadaan surga :
“…bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai
dibawahnya …” QS : 18 : 31
“… di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang
mengalir…” QS : 55 : 50
aliran dengan karakteristik & sunnatullah masing-masing
6. 6
Apa artinya…
Apabila “adanya kehidupan” ditandai
dengan “adanya aliran”
maka
upaya “menghidupkan sesuatu” (mis :
perekonomian) harus ditandai dengan
adanya upaya “mengalirkan sesuatu”
(yg terkait dengan perekonomian).
8. 8
ZakatZakat
Funding to distribute /Funding to distribute /
Pooling FundPooling Fund
(aspek sosial)(aspek sosial)
Effort to flowing (aspekEffort to flowing (aspek
pengendalian)pengendalian)
Pendekatan Zakat…!Pendekatan Zakat…!
9. 9
Sesungguhnya………
.
Pengendalian
harta / Zakat
Pengendalian
sifat manusia
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa
yang diingini yaitu : wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. QS: Ali Imran
( QS 3 : 14 )
merupakan
10. 10
Sesungguhnya………
.
ALLAH karuniakan
kepada manusia :
Dikendalikan
oleh
Alat / Tools
Pengendali
Cinta wanita
Hukum nikah
dan jumlah istri
Cinta Anak
Kaidah : anak
adalah amanah
Cinta harta Sistem zakat
Nafsu Puasa
11. 11
Apa yang diusulkan….?Apa yang diusulkan….?
Fungsi
sosial
Fungsi
pengendalian
Bahwa zakat bukanBahwa zakat bukan
sekedar upaya funding tosekedar upaya funding to
distribute (fungsi sosial),distribute (fungsi sosial),
lebih dari itu merupakanlebih dari itu merupakan
control (fungsicontrol (fungsi
pengendalianpengendalian
pengendalian) yangpengendalian) yang
bersifat menekanbersifat menekan
(pressure) atas(pressure) atas
keberadaan hartakeberadaan harta
masyarakatmasyarakat
12. 12
Contoh Pengendalian / CONTROLContoh Pengendalian / CONTROL
No Tax Control Non Tax Control
1
Pajak Progresif
kendaraan di DKI
3 in 1
Usia mobil > 90
2
Pajak mobil di
Singapore
3
Pajak tanah di
Jepang
13. 13
ZakatZakat
Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya
pengendalian harta masyarakatpengendalian harta masyarakat
agar mengalir (tidak menumpuk)agar mengalir (tidak menumpuk)
menuju aktivitas investasi, daripadamenuju aktivitas investasi, daripada
tujuan pengumpulan dana untuktujuan pengumpulan dana untuk
distribusidistribusi
Tujuan Pengendalian > Tujuan SosialTujuan Pengendalian > Tujuan Sosial
15. 15
Dengan demikian…Dengan demikian…
Apabila dana zakat terkumpul adalah
sebesar Rp. 1 trilyun (distributed) namun
kecenderungan masyarakat masih
menumpuk harta
Apabila dana zakat terkumpul adalah
hanya sebesar Rp. 1 milyar (distributed)
namun kecenderungan masyarakat
adalah investasi (tidak menumpuk harta)
Sistem zakat
TIDAK EFEKTIF
Sistem zakat
EFEKTIF
16. 16
ZakatZakat
Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya
pengendalian harta masyarakatpengendalian harta masyarakat
memungut “denda” atas penumpukanmemungut “denda” atas penumpukan
harta yg terjadi dengan “aturan teknis”harta yg terjadi dengan “aturan teknis”
tertentu yaitu batas minimal (nisab),tertentu yaitu batas minimal (nisab),
ukuran tertentu (kadar) dengan waktuukuran tertentu (kadar) dengan waktu
tertentu (haul) dimana akumulasi dana ekstertentu (haul) dimana akumulasi dana eks
“denda” tsb didistribusikan kpd 8 gol“denda” tsb didistribusikan kpd 8 gol
masyarakat tertentumasyarakat tertentu
dengan cara…dengan cara…
17. 17
How to stimulate economy…
Manusia
HARTA
Dunia
UsahaInvestasi
Upaya mendorong investasi melalui berbagai kebijakan yang membuat
dunia usaha menjadi lebih menarik. Aktivitas investasi tergantung pada
ekspektasi usaha & menarik tidaknya suatu investasi
Upaya mendorong investasi melalui pemberian disinsentif atas
penumpukan harta. Aktivitas investasi tergantung pada sejauh mana
pressure atas keberadaan harta.
19. 19
Letak haramnya Riba…
… . dan jang an se kali-kali kam u m e ng atakan “Se sung g uhnya
aku akan m e ng e rjakan itu be so k pag i ke cuali de ng an
m e nye but INSYAALLAH”… QS (Al-Kahfi, (1 8 ) : 23-24)
… dan tiada se o rang pun yang dapat m e ng e tahui apa yang
akan diusahakannya be so k … QS, Luq m an (31 ) : 34
Riba Jual Beli
Kelebihan Ada - bunga Ada – laba
Ditetapkan dimuka Dibelakang
Unsur Pemastian Ada Tidak ada
20. 20
Dampak pemastian dlm perekonomian..!Dampak pemastian dlm perekonomian..!
Praktek pemastian / riba (salahPraktek pemastian / riba (salah
satunya melalui instrumen sukusatunya melalui instrumen suku
bunga) akan mematikan sejumlahbunga) akan mematikan sejumlah
kemungkinan aliran investasikemungkinan aliran investasi
QS, Al-Baqarah (2) : 275QS, Al-Baqarah (2) : 275
21. 21
Dampak Ekonomi QS 2 : 275Dampak Ekonomi QS 2 : 275
HalalHalal HaramHaram
Halalkan Jual BeliHalalkan Jual Beli Haramkan RibaHaramkan Riba
Jual BeliJual Beli RibaRiba
Hubungan Berbanding TerbalikHubungan Berbanding Terbalik
22. 22
Q (I)
I %
x %
Q 20
y %
Q 1
Meningkatnya suku bunga dari y%Meningkatnya suku bunga dari y%
menjadi x% telah menurunkanmenjadi x% telah menurunkan
jumlah kemungkinan investasi darijumlah kemungkinan investasi dari
Q1 menjadi Q2Q1 menjadi Q2
telah membendung alirantelah membendung aliran
investasi sebesar Q1-Q2…investasi sebesar Q1-Q2…
23. 23
RibaRiba
Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya
untuk mengoptimalkan aliranuntuk mengoptimalkan aliran
investasi dengan carainvestasi dengan cara
memaksimalkan kemungkinanmemaksimalkan kemungkinan
investasi melalui pelaranganinvestasi melalui pelarangan
adanya pemastian (riba).adanya pemastian (riba).
24. 24
JudiJudi
Statement untung2anStatement untung2an
Dampak EkonomiDampak Ekonomi
Pendekatan Judi…!Pendekatan Judi…!
Pendekatan ini umumnya akan cenderung
terfokus pada statement untung2an yang
ditekankan pada spekulatif yang irrasional,
tidak logis dan tidak berdasar
Fokus pelarangan terletak pada tdk
berpengaruhnya aktivitas judi thd Agregat
supply / tdk produktif
25. 25
Jual Beli Judi
Aliran Investasi
(perlu modal)
Ya Ya
Tidak Pasti Ya Ya
Kaitan dgn sektor
riil / Agre Supply
naik ?
Ya Tidak
Letak haramnya judi..!Letak haramnya judi..!
Pesan : …suatu aliran harus membawa manfaat…
27. 27
innamal hamru wal maisir……innamal hamru wal maisir……Al Maidah 90Al Maidah 90
Larangan
hamr
Larangan
maisir
Mengganggu
Optimalisasi
Manfaat
Aliran darah
Mengganggu
Optimalisasi
Manfaat
Aliran investasi
Mengganggu
Optimalisasi
Manfaat
Aliran
28. 28
Larangan menimbun barang……haditsLarangan menimbun barang……hadits
Larangan
Menimbun
barang
Menurunkan
Agregat supply
barang & jasa
Pesan
eksplisit
Pesan
Implisit
Kegiatan yg
Menurunkan
AS brg & jasa
diharamkan
Kegiatan yg
Meningkatkan
AS brg & jasa
dihalalkan
Jual beli
didorong
Judi
diharamkan
29. 29
JudiJudi
Lebih merupakan sebuah upayaLebih merupakan sebuah upaya
agar aktivitas investasi yang terjadiagar aktivitas investasi yang terjadi
memiliki korelasi nyata terhadapmemiliki korelasi nyata terhadap
sektor riil dalam rangkasektor riil dalam rangka
meningkatkan Agregat Supplymeningkatkan Agregat Supply
30. 30
Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam
HartaHarta
mengalirmengalir
InvestasiInvestasi
Aliran IAliran I
OptimalOptimal
Aliran I tdkAliran I tdk
optimal /optimal /
terbendungterbendung
AS meningkatAS meningkat
AS tidakAS tidak
meningkatmeningkat
By zakatBy zakat By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi
31. 31
H a r t a
Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam
P P
P P
P P
P P
By zakatBy zakat By anti ribaBy anti riba By anti judiBy anti judi
32. 32
Sebuah sistem perekonomianSebuah sistem perekonomian
sunnatullah yang mendorong adanyasunnatullah yang mendorong adanya
aliran investasi (by zakat) secaraaliran investasi (by zakat) secara
optimal (by anti riba) yang bersifatoptimal (by anti riba) yang bersifat
produktif (by anti judi).produktif (by anti judi).
Sistem Ekonomi IslamSistem Ekonomi Islam
36. bahasa
istilah
PENGERTIAN
FIQIH
paham ; mengerti
ر اًا ثريِري كَث هُ ك قَث فَْق نَث م اَث بُ ك ريَْق عَث شُ ك ي اَث اَْق لاوُ ك ق اَث
لُ ك قاوُ ك تَث م اَّ ا مّ
Mereka berkata: "Hai Syu'aib, kami tidak banyak
mengerti tentang apa yang kamu katakan itu (QS.
Huud : 91)
hukum-hukum
syariah
amaliyah
yang diistimbath
dari dalil-dalilnya
yang tafshili
37. دِري ب اَث عِري ال نَث مِري هُ ك عُ ك زِري تَث نَْق يَث ع اًا ز اَث تِري نَْق اِري مَث لَْق عِري ال ضُ ك بِري قَْق يَث الَث هللاَث نَّ ا إِري
ءَث م اَث لَث عُ ك ال ضِري بَْق قَث بِري مَث لَْق عِري ال ضُ ك بِري قَْق يَث نَْق كِري لَث وَث
الًا ه اَّ ا جُ ك س اًا ءوُ ك رُ ك سُ ك ن اَّ ا ال ذَث خَث تَّ ا اِري م اًا لِري اَث ع قِري بَْق يُ ك مَث ذ الَث إِري ىَّ ا حتَث
لاو اُّو ضَث أَث وَث لاو اُّو ضَث فَث مٍ ف لَْق عِري رِري ريَْق غَث بِري او اَْق تَث فَْق أَث فَث لاو اُ ك ئِري سُ ك فَث
ketika mereka ditanya tentang masalah agama
mereka berfatwa tanpa ilmu
(HR Bukhari dalam al Ilmu 1/234 dan Muslim dalam al-Ilmu 16/223)
akhirnya mereka sesat dan menyesatkan
38. perintah Allah
kunci memahami Quran Sunnah
porsi terbesar ilmu keislaman
melahirkan kembali ulama
asas kebaikan umatURGENSI
BELAJAR
FIQIH derajat mulia
ulama akan diikuti
menghilangkan perpecahan
melenyapkan ekstrimisme
meruntuhkan aliran sesat
41. proses terbentuknya hukum fiqih
sumber
hukum
quran
sunnah
ULAMA
realitas
kehidupan
fiqih
ijtihad
statis dinamis
KAIDAH
budaya
zaman
peradaban
adat
hukum
sosial
FAHAM FAHAM
wajib sunnah mubah makruh haram
42. ISLAM SEBAGAI JALAN HIDUPISLAM SEBAGAI JALAN HIDUP
PENGERTIAN & BIDANG KAJIAN FIQH MUAMALAH
ISLAM
“SYARIAH ISLAMIAH”
AQIDAH AKHLAKSYARIAH
FIQH
“IBADAH DLM ARTI LUAS”
MUAMALAH IBADAH
HUKUM POLITIK SOSIAL BUDAYA PENDIDIKANEKONOMI
“Efek Sosial”
next
43. PENGERTIAN & BIDANG
KAJIAN FIQH MUAMALAH
Hukum PrivateHukum Publik
HUKUM
Hukum
Perdata
Hukum
Dagang
Hukum
Acara
Hukum
Internasional
Khusus
Hukum
Internasional
umum
Hukum
Konstitusi
Hukum
Administrasi
Hukum
Pidana
Hukum
Keruangan
Negara
next
44. EKONOMI
Makro Ekonomi Int’nEkonomi
Mikro
Finance
Produksi
Konsumsi
Distribusi
Pasar
Dll
Pertumbuhan Ekonomi
Kegiatan Ekonomi Pemerintah
Uang
Fiskal
Moneter
Keseimbangan Ekonomi
Dll
Perdagangan Luar negeri
Neraca Pembayaran
Kurs Valuta Asing
Dll
Investasi
Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
Non Bank
Perusahaan
Koperasi
Baitul Maal
PENGERTIAN & BIDANG
KAJIAN FIQH MUAMALAH
next
45. Fiqh muamalah;
hukum-hukum yang berkenaan dengan
perbuatan manusia dan hubungan sesama,
dalam hal harta, kepemilikan, hak, akad,
dan penyelesaian perselisihan diantara
mereka
Sumber Hukum Fiqh Muamalah
Sumber Primer; Al Qur’an, As Sunnah, Ijma’,
Qiyas
Sumber Sekunder : Istislah, Istihsan, ‘Urf,
Mashalah dll
PENGANTAR FIQH MUAMALAH
46. Perbedaan Fiqh Ibadah dan Muamalah
Fiqh Ibadah ;
- Asal sesuatu haram
- Kehati-hatian dlm fatwa
- Tidak rasional
- Stagnan/ statis
- Porsi ijtihad sedikit
Fiqh Muamalah ;
- Asal sesuatu halal
- Kemudahan
- Rasional
- Berkembang
- Porsi Ijtihad besar
47. Hukum asal Ibadah:
Segala sesuatunya dilarang dikerjakan, kecuali yang ada petunjuknya
dalam al-Qur’an atau sunnah
Hukum asal Muamalah:
Segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam al-Qur’an
atau as-Sunnah
49. PENGERTIAN MUAMALAH
Muamalah ; saling bertindak, saling berbuat, saling
mengamalkan.
FIQH MUAMALAH ;
> Arti luas : aturan-aturan (hukum) Allah untuk
mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan
duniawi dalam pergaulan sosial
>>Arti Sempit: aturan-aturan Allah yang wajib ditaati
yang mengatur hubungan manusia dalam kaitannya
dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta
benda
50. PEMBAGIAN MUAMALAH
1. Muamalah Madiyah : muamalah yang mengkaji
obyeknya ; benda yang halal, haram dan syubhat untuk
diperjualbelikan, benda-benda yang memadaratkan dan
benda yang mendatangkan kemaslahatan bagi manusia
serta segi-segi yang lainnya
51. 2. Muamalah adabiyah : muamalah yang
mengkaji subyeknya; ditinjau dari segi tukar
menukar benda yang bersumber dari panca
indra manusia yang unsur penegaknya
adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban
misalnya keridhaan kedua belah pihak, ijab
qabul, dusta, menipu dll
52. RUANG LINGKUP FIQH MUAMALAH
Bersifat Madiyah ; albai’ al-tijarah, al-rahn, kafalah
dan dlam an, hiwalah, taflis, al-hajru, al-syirkah, al-
m udharabah, al-ijarah, al-’ariyah, al-wadli’ah, al-
luq athah, al-m ujara’ah, al-m ukhabarah, ujrat al
‘am al, al-syuf’ah, al-ji’alah, al-q ism ah, al-hibbah, al-
ibra’, al-shulhu, beberapa masalah mu’ashirah ;
masalah bunga bank, asuransi, kredit dan masalah-
masalah baru lainnya
53. Korelasi Fiqh Muamalah
dengan Ekonomi Islam
Ekonomi Islam lebih luas
Fiqh muamalah adalah instrumen teknis
ekonomi Islam
54. • bersifat adabiyah ; ijab kabul, saling meridhai,
tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak, hak
dan kewajiban, kejujuran pedagang, penipuan,
pemalsuan, penimbunan, dan segala sesuatu
yang bersumber dari indra manusia yang ada
kaitannya dengan peredaran harta dalam hidup
bermasyarakat
55. KONSEP DASAR FIQH MUAMALAH
Hukum asal dalam muamalah adalah
mubah (diperbolehkan)
Konsep Fiqh Muamalah untuk mewujudkan
kemaslahatan
Menetapkan harga yang kompetitif
Meninggalkan intervensi yang dilarang
Menghindari eksploitasi
Memberikan kelenturan dan toleransi
Jujur dan amanah
56. 1. Bolehnya segala bentuk usaha
2. Haramnya segala kezaliman dengan memakan harta
secara bathil, seperti : riba, ghasab, korupsi, monopoli,
penimbunan , dll
3. Jujur dan saling menasehati
4. Asas manfaat yang diakui syara’ dalam setiap akad
5. Tidak ada penipuan & manipulasi, MAGHRIB ( Maysir,
Ghoror, Riba )
6. Tidak melalaikan dan meninggalkan kewajiban atau
bertentangan dengan manhaj Allah
7. Asas akuntabilitas
Prinsip Muamalah
57. Sumber Hukum Fiqh
Muamalah Maliyah
AL QURAN AL HADITS
NASH
Sumber Hukum
Fiqh Muamalah Maliyah
Ijtihad
Ijma
Qiyas
Istihsan
Istislah
‘Urf
PRIMER SEKUNDER
next
58. next
Al QURAN
Nilai-nilai Ekonomi
Hukum yg bersifat umum
Hukum rinci yg mendasar
Rinciannya dalam :
ASSUNNAH
Penjelasan Al Qur’an
Perinci Al Qur’an
Penemu Hukum Ekonomi
Memberikan koridor & batas
kegiatan ekonomi
Memberi subtansi
IJMA
Kesepakatan
Ijma’ Wilayah
Konferensi Fiqh Internasional
QIYAS
Permasalahan ekonomi dan
keluarga berkembang
Al Qur’an & Hadits
terbatas Nashnya
Adanya persamaan sebab dan
permasalahan hukum yang
berkembang
PRIMER
As sunnah
Ijtihad
Sumber Hukum Fiqh
Muamalah Maliyah
Melihat Konteks Periwayatan sunnah
59. اللسليمي الفقـه فى العـقـد نظـرية عن نبذة
Falsafah Akad
Dalam Fiqih Islam
MATERI KEEMPAT
61. ISLAMIC LEGAL FRAMEWORK
THE QUR’AN & SUNNAH
Twin Sources
USUL FIQIH
Methodology
FIQIH
Out Put
QAWAID FIQHIYAH
Guidelines & Milestones
Source of Believe,
Law & Values
(Aqidah, Syariah, Akhlaq)
Arabic Grammar
And Lexicon
Innovation of Products to
Suit Modern Demand.
Basic Principle: Contracts
& Condition are Permissible
Science of Qur’an
Science of Sunnah
History of Islamic
Legal Development
Comparative Study
Of Fiqh Schools
Classic & Contemporary
Understanding and Reasoning
Exercise of Esteemed Jurists
Towards the Twin Sources
Al-Quran and As-Sunnah
62. PEMENUHAN HUMAN NEEDS YANG ALAMIAH
Disajikan alam jagat raya
yang “tidak terbatas”
(Space Conscious)
Diberikan waktu
yang sangat terbatas
(Time Conscious)
WAHYU
والسنة القران
IQRA
Science & Technology
Proses Ekonomi
Proses Produksi
Strive & Dynamic
Energetic, Innovative
Hard Worker
Proses Konsumsi
Moderate
Self Restrains
______________________________________
ARB/ANA/ANU/MUAMALAT INSTITUTE/0901
63. ALLAH TA’ALA
PEMILIK MUTLAK SEMUA HARTA
1
HALAL-HARAM DALAM
KEPEMILIKAN (OWNERSHIP)
2
AL-INFAQ (SPENDING)
DAN AL-KASB (EARNING)
3
AL-MASALIH DAN AL-MAFASID
(ضرار ول ضرر ل : الرلسول قال)
4
MUTUAL FREE CONSENT
)النساء يمنكم تراض عن4/4 )5
MABRUR TRANSACTION
(BAI’ MABRUR)6
PRINSIP MUAMALAH MALIYAH
المالية المعايملة يمبادئ
64. يـدل حتى الـبـاحــة الـشـيآء فى الـصـل
)الـشباه التحريم على الـدلـيل1/33 )
Artinya: “Menurut ketentuan asal bahwa segala
sesuatu itu dibolehkan selagi belum ada dalil
yangyang mengharamkannya.”
(Imam Suyuthi, AlAsybah Wa an Nazair, 1/33)
65. ، والصـحة الجواز : والشروط العـقود فى الـصـل
ـرعـالشـ دل ـاـيم إل ويـــبطـل يمنهــا يحرم ول
،القواعد التيميـة )اـبـن وإـبــطاله تحريــمه علـى
ص ، الفقهية النورانية131 )
Artinya: Menurut ketentuan asal bahwa akad-
akad dan syarat-syarat adalah dibolehkan dan
sahih; tidak ada yang diharamkan atau
dianggap batal kecuali apa-apa yang
dinyatakan haram dan batal oleh Syariah.”
(Ibnu Taymiyah, Qaidah Nuranniyah, 131)
66. DIVISION OF MASLAHAH
Protection of Basic Five Principles
الخـمـس الضـروريات
Faith Life Intellect Lineage Property
PERSPECTIVE OF SYARIAH
FOUR BASIC PRINCIPLES
(APPLICATION)
PERSPECTIVE LEGAL FORCE
PERSPECTIVE ITS SCOPE
PERSPECTIVE
CONSTANT & VARIABLE
FUNCTION OF MASLAHAH
1
2
3
4
5
6
67. AKAD
menurut TUJUAN
Tijari تـجـاري
Dimasudkan untuk
Mencari dan Mendapatkan
Keuntungan dimana
Rukun dan Syarat
telah terpenuhi
AKAD
menurut KEABSAHANNYA
Sahih ـصحيح
(Valid)
Memenuhi semua
RUKUN & SYARAT
Bathal ـباطل
(Void)
Salah satu RUKUN tidak
Terpenuhi, otomatis
SYARAT-nya juga
Tidak terpenuhi
Bathal ـباطل
(Void)
Salah satu RUKUN tidak
Terpenuhi, otomatis
SYARAT-nya juga
Tidak terpenuhi
Fasid فالسـد
(Voidable)
Semua RUKUN
terpenuhi, namun
ada SYARAT yang
Tidak dipenuhi
Tabarru’ تـبـرع
Dimasudkan untuk
menolong dan murni
semata-mata mengharap
Ridha dan Pahala
dari Allah Ta’ala
68. AKAD
Dari sisi: PELAKSANAANYA
AKAD
Dari sisi: KEKUATANNYA
AKAD NAFIZ
نـافـذ عـقـد
Lengkap Rukun & Syarat dapat
Langsung dieksekusi
AKAD MAUWQUF
يموقـوف عـقـد
Lengkap Rukunnya, namun
Ada Syaraat yang terganggu
Seperti: tdk memenuhi legal capacity,
Tdk memiki otoritas,
Ada hak orang lain pada objek
AKAD LAZIM
لزم عـقـد
Salah seorang dari kedua pihak
Tidak Memiliki hak fasakh tanpa
Persetujuan pihak lain
Con: Jual-beli, Ijarah, Muzaraah dst
AKAD GHAYR LAZIM
لزم غيـر عـقـد
Salah seorang dari kedua
Belah pihak boleh memfasakh
Akad tanpa persetujuan
Pihak lainnya.
Con: Wakalah, Wadiah, Ariyah dll
69. RUKUN AKAD العـقـد أركـان
Ma’qud ‘Alayh
(Subject Matters)
Barang (Goods)
dan Harga (Price)
•Aqil (Sound Mind)
•Baligh (Mature)
•Mengerti konsekuensi
akad yang sedang
dilaksanakannya
•Niat (Intention)menurut
sebagian Ulama
•Jelas (Clarity)
•Ijab & Qabul bersesuaian
(Corresponding)
•Ijab & Qabul bersambung
(Connection)/Ittihad al-Majlis
•Halal (Lawful)
•Jelas Jenisnya (Quality)
•Jumlah (Quantity)
•Waktu Penyerahannya
(Time of Delivery)
•Berharga (Valuable)
•Dapat diserahterimakan
SYARAT RUKUN الركـان ـشـروط
‘Aqidan
(Two Contracting Parties)
Sighat (Ijab & Qabul)
(Offer and Acceptance)
70. BERAKHIRNYA
KONTRAK
Terpenuhi Isi Kontrak
(Tahqiq al-Gharadh)
Tidak Adanya Izin dari
Yang berwenang (adam
al-Ijazah liman lahu al-
wilayah)
Hak Memilih (Khiyar)
Pemutusan Kontrak
(Faskh)
Akad Fasad (Sifat rusak)
Kematian (al-Maut)
Kesepakatan pembatalan
karena penyesalan (Iqalah)
Tidak Terpenuhinya Kontrak
(Adam al-Tanfidh)
Kesepakatan kedua belah
pihak (Ittifaqy)
Keputusan Pengadilan
(Qadhai)
Pustus dg sendirinya
(Infisakh)
Isi Kontrak Mustahil Terlaksana
(Istihalah al-tanfidh)
71. MAJELIS (Hak Pilih Ketika Masih
Dalam Satu Majkis)
RU’YAH (hak pilih untuk melihat
obyek yang ketika terjadinya kontrak
pembeli belum bisa melihat )
‘AIB (hak pilih ketika ditemukan
adanya cacat)
SYARTH (hak pilih yang
digantungkan pada syarat)
TA’YIN (hak menentukan barang
yang menjadi obyek jual-beli )
KHIYAR
72. JENIS-JENIS AKAD
PERTUKARAN TITIPAN PERCAMPURAN
MEMBERI
KEPERCAYAAN
MEMBERI
IZIN
YAD AMANAH
JUAL BELI
YAD DHAMANAH
Perbandingan Harga
Jual & Harga Beli
Musawamah
Tauliyah
Murabahah
Muwadhaah
Berdasarkan Barang
Pengganti
Muqayadhah
Mutlaq
Sharf
Ijarah (Usufruct)
Waktu Penyerahan
Barang/Dana
Bai’ Bi Thaman Ajil
Bai’ Salam
Bai’ Isthisna
Bai’ Istijrar
Syarikah Amlak
Amlak Jabr
Amlak Ikhtiar
Syarikah Uqud
Inan
Mufawadah
Wujuh
Abdan
MUSYARAKAH
MUDHARABAH
MUZARA’AH
(Hasil Panen)
KAFALAH
(GUARANTEE)
HIWALAH
(Anjak Piutang)
JU’ALAH
(Imbalan)
Mutlaqah
Muqayyadah
WADIAH WAKALAH
MUSAQAAT
(Hasil Panen)
74. Maysir Tanpa akad/melalui permainan
Gharar Memakai akad namun tidak jelas
Riba Tambahan yang men-zhalim-i
Bathil Usaha-usaha maksiat
Najash Permainan harga melalui berpura-pura menawar
Ihtikar Permainan harga dengan cara menimbun
Ghish Menyembunyikan informasi tentang barang/jasa
Tadlis Mengambil keuntungan dg cara mencampur aduk
Bai’ al Mudhthar Harga dimainkan akibat emergency (eksploitasi)
Ikrah Harga dimainkan dg tekanan/paksaan
Ghabn Over Pricing
Wahyu Allah SWT :
“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu” ( QS. Ar Rahmaan : 09)
Falsafah : Imam Ghazali dalam Al Arba’in fi Ushuluddin menegaskan wajibnya mengikuti Sunnah Nabi
secara menyeluruh demi merealisasikan Law of Balance (At-Tawaazun)
75. MAYSIR الميسر
Semua bentuk perpidahan harta ataupun barang
dari satu pihak kepada pihak lain tanpa melalui
jalur akad yang telah digariskan Syariah, namun
perpindahan itu terjadi melalui permainan, seperti
taruhan uang pada permainan kartu, pertandingan
sepak bola, pacuan kuda, pacuan greyhound dan
seumpamanya.
Mengapa dilarang? Karena (1) permainan bukan
cara untuk mendapatkan harta/keuntungan (2)
menghilangkan keredhaan dan menimbulkan
kebencian/dendam (3) tidak sesuai dengan fitrah
insani yang berakal dan disuruh bekerja untuk
dunia dan akhirat.
76. GHARAR الغــرر
Sesuatu yang tidak jelas dan tidak dapat dijamin atau
dipastikan kewujudannya secara matematis dan rasional
baik itu menyangkut barang (goods), harga (price) ataupun
waktu pembayaran uang/penyerahan barang (time of
delivery).
Contohnya: jual beli mangga yang masih pentil dan berada di
pohonnya, karena pihak pembeli tidak dapat memastikan
berapa banyak buah mangga masak yang nanti berhasil di
panennya dan kapan buah-buah tersebut dapat di panen.
Juga: masuk ke kolam pancing dengan membayar sejumlah
uang tertentu yang tidak jelas peruntukannya, apakah
bayaran atas servis tempat atau juga untuk ikan yang
berhasil ditangkap si pemancing.
Kecuali bila hal itu semua dijelaskan secara rinci di muka.
77. RIBA الرـبــا
Riba: Pertukaran sesama barang ribawi dengan
kadar yang berbeda. Perbedaan itulah yang
disebut riba.
Akad pinjam meminjam dimana si pemilik dana
memberi syarat kepada si peminjam untuk
membayar lebih dari jumlah uang yang
dipinjamkan, sehingga dengan cara ini si pemilik
dana dapat menangguk tambahan uang atas dana
yang dipinjamkan tanpa harus bersusah payah
berniaga untuk mendapat keuntungan atau
bekerja untuk mendapatkan upah.
Unsur pemerasan dan ketidak adilan sangat jelas
dapat dilihat dan dirasakan dalam akad pinjam
meminjam ribawi ini.
78. BATHIL الباطـل
Akad jual beli ataupun kemitraan untuk
mendapatkan keuntungan ataupun penghasilan,
namun barang yang diperdagangkan ataupun
projek yang dikerjakan adalah jenis barang atau
kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
Syariah seperti kemitraan untuk memproduksi
narkotika yang dipasarkan untuk umum ataupun
mendirikan usaha casino atau cabaret tempat
dansa-dansi.
Meski transaksinya melengkapi semua rukun dan
syarat, namun tetap dinyatakan tidak sah secara
hukum dan agama (diyanatan wa Qadaan).
وقـضـاء ديـانـة
79. GHABN الغـبن
Ghabn: adalah dimana si penjual memberikan
tawaran harga diatas rata-rata harga pasar
(market price) tanpa disadari olehpihak pembeli.
Ghabn ada dua jenis yakni: Ghabn Qalil
(Negligible) dan Ghabn Fahish (Excessive). Ghabn
Qalil: adalah jenis perbedaan harga barang yang
tidak terlalu jauh antara harga pasar dan harga
penawaran dan masih dalam kategori yang dapat
dimaklumi oleh pihak pembeli. Ghabn Fahish
adalah perbedaan harga penawaran dan harga
pasar yang cukup jauh bedanya.
Dr. Anas az Zarqa mengatakan: 5% untuk barang
keperluan harian, 10% untuk harga hewan ternak
dan 20% untuk harga property (rumah dan
bangunan).
80. NAJASH النـجـش
Dimana sekelompok orang bersepakat dan
bertindak secara berpura-pura menawar barang
dipasar dengan tujuan untuk menjebak orang lain
agar ikut dalam proses tawar menawar tersebut
sehingga orang ketiga ini akhirnya membeli
barang dengan harga yang jauh lebih mahal dari
harga sebenarnya.
Larangan Rasul saw: “..Janganlah kamu meminang
seorang gadis yang telah dipinang saudaramu,
dan jangan menawar barang yang sedang dalam
penawaran saudaramu; dan janganlah kamu
bertindak berpura-pura menawar untuk
menaikkan harga..”
81. IKRAH الـكـراه
Segala bentuk tekanan dan pemaksaan dari salah satu pihak
untuk melakukan suatu akad tertentu sehingga menghapus
komponen mutual free consent. Jenis pemaksaan dapat
berupa acaman fisik atau memanfaatkan keadaan seseorang
yang sedang butuh atau the state of emergency.
Imam Ibnu Taimiyah ra mengatakan bahwa dalam keadaan
darurat (state of emergency) seseorang yang memilik stock
barang yang dibutuhkan orang banyak harus diperintahkan
untuk menjualnya dengan harga pasar, jika dia enggan
melakukannya pihak berkuasa dapat memaksanya untuk
melakukan hal tersebut demi menyelamatkan nyawa orang
banyak. (Majmu al Fatawa, vol. 29 hal.300).
82. IHTIKAR الـحـتـكـار
Adalah menumpuk-numpuk barang ataupun jasa
yang diperlukan masyarakat dan kemudian si
pelaku mengeluarkannya sedikit-sedikit dengan
harga jual yang lebih mahal dari harga biasanya
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan
lebih cepat dan banyak. Para ulama tidak
membatasi jenis barang dan jasa yang ditumpuk
tersebut asalkan itu termasuk dalam kebutuhan
essential, maka Ihtikar adalah dilarang.
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang
menimbun (barang & jasa kebutuhan pokok) maka
telah melakukan suatu kesalahan.”
83. GHISH الغـش
Withholding Relevant Information. Menyembunyikan fakta-
fakta yang seharusnya diketahui oleh pihak yang terkait
dalam akad sehingga mereka dapat melakukan kehati-
hatian (prudent) dalam melindungi kepentingannya
sebelum terjadi transaksi yang mengikat.
Dalam Common Law akad seperti ini dikenal dengan sebutan
Akad Uberrime Fidae Contract dimana semua jenis
informasi yang seharusnya diketahui oleh pelanggan sama
sekali tidak boleh disembunyikan. Jika ada salah satu
informasi berkenaan dengan subject matter akad tidak
disampaikan, maka pihak pembeli dapat memilih opsi
membatalkan transaksi tersebut.
84. BAY’ AL MUDTARR المـضـطـر بـيـع
Adalah jual beli dan pertukaran dimana salah satu pihak
dalam keadaan sangat memerlukan (in the state of
emergency) sehingga sangat mungkin terjadi eksploitasi oleh
pihak yang kuat sehingga terjadi transaksi yang hanya
menguntungkan sebelah pihak dan merugikan pihak lainnya.
Jual butuh: adalah merupakan contoh klasik yang sering terjadi
di tengah-tengah masyarakat sehingga pihak penjual –
karena sangat memerlukan uang cash – terpaksa harus
menjual asetnya dengan harga yang jauh dari harga pasar.
Sangat dikuatirkan bahwa unsur kerelaan dalam transaksi
seperti ini tidak wujud pada pihak penjual sehingga tidak
mencerminkan transaksi ‘An Taradin Minkum’ تراض ضارت نعن
منكم yang sesuai dengan prinsip Syariah.
85. TADLIS التدليس
Tadlis: adalah tindakan seorang peniaga yang sengaja
mencampurbarang yang berkualitas baikdengan barang
yang sama berkualitas burukdemi untukmemberatkan
timbangan dan mendapat keuntungan lebih banyak
Tindakan “oplos” yang hari ini banyakdilakukan termasuk
kedalamkategori tindakan tadlis ini.
Rasullah saw sering melakukan ‘inspeksi mendadak’ ke
pasar-pasaruntukmemastikan kejujuran para pelaku
pasardan menghindari konsumen dari kerugian.
86. JUAL BELI YANG DILARANG DALAM ISLAM
(FIQH ISLAMIWAADILLATUH, VOL.4, P.500)
1. Sebab Legal Capacity: (Baligh, Aqil, Free Consent, Legally Permitted)
(a). Bay’ al Majnun (Jual Beli Orang Gila, Pingsan, Mabuk dan Sedang Fly
karena obat narkotika)
(b). Bay’ al Shabiy (Jual Beli Anak Kecil yang belum Mumayyiz/Minor. Tidak Sah
menurut Syafii dan Maliki dan Mauquf menurut Hanafi. Sesuai keterangan
Surah an-Nisa 4:6)
(c). Bay’ al A’ma (Jual Beli Orang Buta. Hukumnya Sah menurut Jumhur jika
objek disebut dengan sempurna karena dianggap dinaggap sudah ada ridho;
tidak Sah menurut Syafii karena tidak dapat membedakan antara yang baik
dengan yang buruk, maka seolah objek transaksi majhul).
(d). Bay’ al Mukrah (Jual Beli Orang Terpaksa atau dipaksa. Menurut Hanafi
Mauquf; dan tidak mengikat menurut Maliki sehingga dia (penjual/pembeli)
memiliki hak Khiyar untuk membatalkan ataupun meneruskan transaksi).
(e). Bay’ al Fuduli (Jual Beli Wakil Secara Lebih; Hukumnya Sahih Mauquf atas
izin pemilik sebenarnya menurut pendapat Maliki dan Hanafi; Sayafii dan
Hanbali mengatakan tidak sah, karena dia bukan sebagai pemilik sebenarnya
dan tidak sah seseorang menjual sesuatu yang bukan miliknya).
(f). Bay’ al Mahjur‘Alayh (Jual Beli Orang Sakit, Muflis, Safih)
(g). Bay’ al Mulja (Jual Beli Orang yang takut hartanya dirampas orang).
87. Macam-MacamBay’ al Ghararal Fahish
1. Sukardiserahterimakan. Onta yang melarikan diri; jual janin tanpa menjual
induknya; jual beli habl al hablah janin yang belum dilahirkan dan
madhamin yaitu jual beli anak yang masih dalam benih induk pejantannya.
2. Tidakdiketahui harga atau barangnya. Saya jual kepada anda barang yang
ada dalam karung ini.
3. Tidakdiketahui sifat barangnya. Saya jual salah satu baju yang ada di
rumah saya.
4. Kualitas barang dan kuantitas harga tidakjelas. Saya membeli barang ini
dengan harga sekarang.
5. Tidakdiketahui tempo pelaksanaannya. Saya jual kepada anda barang ini
jika Zayid telah datang.
6. Dua penjualan dalamsatu penjualan. Menjual satu barang dengan salah
satu dari dua harga. Saya jual baju ini Rp100,- kontan atau Rp200,-
tangguh, kemudian serta merta transaksi itu mengikat tanpa pilihan salah
satu dari keduanya.
7. Jual beli dari seseorang yang tidakdapat dijamin keselamatannya, seperti
dari orang sakit yang dalam pertandingan.
8. Bay’ al Hasha’ yakni jual beli tongkat yang ditangan, jika jatuh maka jual
beli mengikat.
9. Bay’ al Munabazah. Saling melempar pakaian antara A dan B, ketika barang
dilempar maka jual beli mengikat.
10. Bay al Mulamasah. Mana barang yang disentuh, maka terjadi jual beli
88. 2. Sebab “SHIGHAT”
a. Bay’ al Mu’athot=Ambil Bayar (Cash and Carry)
b. Bay’ Bil Murasalah atau Rasul=Melalui Surat atau Agent
c. Jual Beli Orang Bisu melalui isyarat yang dimengerti
d. Jual Beli dengan orang yang absen dari majlis aqad
e. Jual Beli yang tidak sesuai dengan ijab-qabul
3. Sebab “MA’QUD‘ALAYH”
a. Bay’ al Ma’dum: Madhamin, Malaqih, Habl Hablah
b. Bay’ Ma’juz al Taslim (Sukar diserah terimakan): burung di udara; ikan dlm air
c. Bay’ al Kali bil Kali (Bay’ al Dayn Nasiatan)
d. Bay’ al Gharar Ghayr al Yasir (al Fahish)
e. Jual beli Najis atau Mutanajjis
f. Jual beli air. Sah yang dimiliki dan berada dalam tempat terpelihara. Zahiriah:
jual beli air sama sekali tidak dibolehkan
g. Bay’ al Majhul. Jahalah Fahishah dalam objek, harta waktu penyerahan
89. h. Jual beli objekyang tidakada di majlis akad atau tidakdapat dilihat.
Pembeli memiliki hakkhiyaral ru’yah. Jual beli dengan menyebut sifat ada
lima syarat:
(1). Objek berada terlalu jauh seperti Andalusia atau Afrika
(2). Objek berada terlalu dekat dengan pihak bertransaksi
(3). Penyebut sifat barang harus orang lain bukan penjual
(4). Semua sifat yang berhubungan dengan barang harus disebut
(5). Penjual tidak boleh meminta pembayaran kontan kecuali jika objeknya
pasti tidak ada berubah seperti tanah dan bangunan. Jika sifat-sifat
ternyata sesuai dengan objeknya, maka transaksi mengikat dan jika tidak
pembeli memiliki hak khiyar.
i. Jual sesuatu yang belum diterima (di pegang tangan). Sesuatu yang dapat
dipindahkan tidak sah dijual sebelum diterima tangan.
j. Jual Buah atau Tanaman yang belumtampakatau tumbuh karena masuk
dalamkategori ma’dum. Apabila sudah tampak atau tumbuh namun
dengan syarat dibiarkan sampai masak atau besar, maka tidak sah dan
fasid menurut Hanafi, batil menurut jumhur. Apabila langsung dipetik atau
dituai, maka sah menurut ijma ulama.
Bila buah sudah masak, maka boleh jual belinya meski tidak langsung dipetik.
90. 4. Jual Beli Dilarang: Karena Sifat, Syarat atau Larangan Syariat.
(1). Jual Beli ‘Urbun (Dengan Uang Muka). Jika tidak terjadi transaksi, maka
uang muka tidak akan dikembalikan kepada calon pembeli. Fasid menurut
Hanafi; Batil menurut Syafii dan Maliki. Jika uang muka dikembalikan, maka
boleh menurut jumhur.
(2). Jual Beli ‘Aynah. Yaitu dua pihak yang seolah melakukan jual beli, namun
sebenarnya hanya untuk mendapatkan “uang cash” bagi pihak pertama,
dan “tambahan pengembalian” bagi pihak kedua, bukan tujuan untuk
mendapatkan barang (objek transaksi).
(3). Jual Beli Ribawi, BaikRiba Nasiah ataupun Riba Fadl
(4). Jual Beli Barnag Haram seperti Khamar, Khinzir, Bangkai, Patung dan
seumpamanya karena larangan Rasulullah saw dalam hadis riwayat Imam
Bukhari.
(5) Jual Beli Orang Kota dengan Orang Pedalaman yang belum mengetahui
keadaan harga barang di kota. Larangan Nabi saw: “Biarkanlah orang
melakukan transaksi jual beli dengan bebas, sehingga memberikan rizki
kepada sebagian mereka melalui sebagian yang lain.” (Naylul Awtar, 5/164).
91. (6). Talaqqi al-Rukban.
Menjumpai rombongan atau kafilah pembawa barang perniagaan dan membelinya di tengah jalan
sebelum sampai di pasar. Hak ini dilarang Rasulullah saw, sesuai sabdanya: “Janganlah kalian menjumpai
rombongan di tengah jalan dan membeli barang mereka, dan janganlah pula orang kota memborong barang
dari orang pedalaman (sebelum sampai di pasar).” (Naylul Awtar, 5/164).
Larangan ini tidaklah menjadikan transaksi yang terjadi hukumnya fasad, karena bisa menjadi sah jika sudah
dilakukan khiyar al-ghabn, seperti dilanjutkan Rasul saw dalam hadisnya: “..Maka pemilik barang dalam
transaksi tersebut berhak mendapatkan khiyar (opsi) jika mereka telah sampai di pasar.”
(7). Jual beli Haadirun Libadin : Jual beli dimana datang membawa barang yang ingin dijual dengan harga cash,
kemudian datang orang untuk membeli dengan harga yang lebih tinggi tetapi dengan harga kredit.
(8) Jual beli Muzabanah: Jual beli barang yang masih basah ditukar dengan yang kering dengan timbangan dan
takaran yang sama. Contoh : jual kurma basah dengan kurma kering dengan timbangan yang sama.
(9) Jual Beli An-Najash.
Dengan kesepakan penjual, seseorang menawar harga barang yang didisplay dengan harga lebih tinggi
untuk menjebak pihak ketiga yang berada di sekitar tempat tersebut sehingga penjual akan mendapat
margin yang lebih tinggi. Hukumnya, menurut jumhur ulama, adalah sah namun penjualnya berdosa dan
pihak pembeli berhak mendapatkan hak khiyar al-ghabn.
Adapun jual beli MUzayadah (Lelang) secara terus terang adalah dibolehkan, karena tidak ada pihak yang
dijebak dan dirugikan.
(10). Jual Beli Waktu Azan Jumat Dikumandangkan.
Hukumnya Makruh Tahrim menurut Hanafi dan Sahih namun Haram menurut Syafii. Batal (Fasakh) menurut
Maliki; Tidak Sah menurut Hanbali.
(11). Jual AnggurUntukDiproduksi Jadi Minuman Keras.
Hukumnya sahih makruh sepanjang memenuhi rukun dan syaratnya, namun pelakunya berdosa karena
nawaitu yang salah. Contoh lain: menjual senjata yang akan digunakan untuk mencelakakan orang lain;
menjual jaring untuk menangkap hewan di tanah haram waktu haji; menjual kayu untuk dijadikan sebagai
patung atau benda permainan lainnya yang tidak bermanfaat.
92. (12). Jual Beli Ibu (Induk) dipisahkan dari anaknya yang masih kecil.
Larangan Rasulullah saw untuk menjual ibu (hamba sahaya) secara dipisahkan dari
putra atau putrinya yang masih kecil. Rasul saw bersabda: “Barangsiapa yang
memisahkan antara ibu dengan anaknya, maka Allah akan pisahkan dia dari
kekasihnya pada hari kiamat.” (HR Ahmad dan Tirmizi dari Abu Ayyub ra/Naylul
Awtar, 5/161).
(13). Jual Beli atas belian orang lain.
Misalnya sudah terjadi transaksi jual beli yang mengandung hak khiyar untuk pembeli,
kemudian dalam masa khiyar tersebut datang orang ketiga dan berkata kepada
pembeli: “batalkan transaksi anda, dan saya akan menjual barang serupa dengan
harga yang lebih murah; atau dengan barang yang lebih baik” Atau Pembelian atas
Pembelian. Orang ketiga datang kepada penjual dan berkata: “Batalkan transaksi
anda dengan orang kedua, dan saya akan membeli dengan harga yang lebih tinggi.
Atau Penawaran atas Penawaran, meskipun kedua belah pihak belum melakukan
akan.
Hukumnya adalah haram dan yang melakukannya menanggung dosa karena larangan
Nabi saw: “Janganlah kamu membeli atas belian saudaramu.” (HR Ahmad dari Ibnu
Umar ra/Naylul Awtar, 5/167).
(14). Jual Beli Bersyarat.
Jual beli fasid hukumnya jika disertai dengan syarat fasid pula dan syarat tersebut tidak
sejalan dengan tuntutan akad dan tidak dianjurkan syariat, juga tidak biasa dilakukan
orang, namun syarat tersebut hanya memberi manfaat untuk salah satu pihak saja.
Contoh seseorang membeli bahan kain dengan syarat dijahitkan oleh penjual menjadi
baju.
(15). Mengumpulkan Akad Jual Beli dengan salah satu dari enam akad berikut: Ju’alah,
Sharf, Musaqat, Syarikat, Nikah dan Qiradh (Mudharabah).
93. Sabda Rasulullah saw: “Pendapatan
sesuai dengan tanggungan resiko”.
(Imam Ibnu Majah, 3/753)
94. DefinisiDefinisi
“Riba” dari segi istilah bahasa sama dengan “Ziyadah” artinya tambahan.
Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan
dari harta pokok(modal) secara bathil.
Pertukaran sesama barang ribawi dengan kadar yang berbeda melahirkan
riba.
Terdapat perbedaan pendapat dalam menjelaskan riba. Secara umum Riba
adalah penambahan terhadap hutang. Maknanya: Setiap penambahan
pada hutang baik kwalitas ataupun kwantitas, baik banyak ataupun
sedikit, adalah riba yang diharamkan.
Landasannya Al Quran Surat An-Nisa ( 4 ) ayat 29 yang berarti :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta
sesamamudenganjalanyangbathil”.
Adapun yang dimaksud dengan jalan yang bathil dalam hal ini yaitu
pengambilan tambahan dari modal pokok tanpa ada imbalan pengganti
(kompensasi) yangdapat dibenarkanolehSyar’ie.
RibaRiba
MATERI KE-5
95. Gambaran Terjadinya Riba
Jenis Transaksi
Jual Beli Pinjaman
Beli Jual Kelebiha
n
Ket. Pinjam Kembali Kelebiha
n
Ket.
100.000 120.00
0
20.000 LabaLaba 100.00
0
120.00
0
20.000 RibaRiba
96. Jenis-jenisJenis-jenis
1.1. Secara garis besarRiba terbagi kepada dua
bagian, yaitu: Riba Hutang Piutang dan Riba
Jual Beli.
1. Riba Hutang Piutang
1. Riba Qord القرضربا
2. Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berhutang (Muqtaridh)
3. Riba Jahiliyyah الجاهليةربا
4. Hutang dibayarlebih dari pokoknya, karena si peminjam
tidakmampu membayarhutangnya pada waktu yang
ditetapkan
RibaRiba
97. Jenis-jenisJenis-jenis
Riba Jual Beli
Riba Fadhl الفضلربا
Pertukaran antarbarang-barang sejenis dengan
kadar/takaran yang berbeda dan barang yang dipertukarkan
termsukdalamjenis “barang ribawi”.
Riba Nasi’ah النسيئةربا
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi dengan jenis barang ribawi lainnya.
RibaRiba
98. ILLAT()عـلة (Alasan) Pelarangan Riba
Menurut Berbagai Madzhab
Persoala
n
Hanafi Maliki Syafi’i Hambali
Riba
Fadhl
Kadar (ditimbang
atau ditakar) dan
kesatuan jenis
Sebagai bahan
makanan. Untuk
emas dan perak
karena
tsumuniyyah
sebagai pematok
harga barang-
barang.
Untuk emas dan
perak karena
tsumuniyyah. Untuk
lainnya karena
berfungsi sebagai
bahan makanan,
buah-buahan dan
untuk obat-obatan.
Sebagian
pengikutnya
berpendapat
seperti Hanafi.
sebagian lagi
seperti pendapat
Syafi’iyah. dan
sebagian lagi
berkata selain dari
emas dan perak,
illatnya karena
dapat dimakan.
Riba
Nasi’ah
Salah satu dari
dua illat riba fadhl
Dapat dimakan Tsumuniyah Sama
Barang
Ribawi
Lebih dari tujuh,
asal dapat
ditimbang, ditakar
atau kesatuan
Lebih dari tujuh
asal dapat
disimpan dan
dimakan.
Lebih dari tujuh
asal sebagai
makanan dan
berfungsi sebagai
Lebih dari tujuh
Para Fuqoha sepakat bahwa riba diharamkan pada 7 barang yaitu emas, perak, burr, sya’ir, korma, anggur
kering, dan garam. Namun mereka berselisih di luar dari tujuh barang tersebut.
99. Bagi HasilBagi HasilBagi HasilBagi Hasil
BungaBungaBungaBunga
Penentuan tingkat suku bunga dibuat pada
waktu akad dengan pedoman harus selalu
untung
Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah
uang (modal) yang dipinjamkan.
Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek
yang dijalankan oleh pihak nasabah untung
atau rugi.
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat
sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau
keadaan ekonomi sedang “booming”.
Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak
dikecam) oleh semua agama termasuk Islam.
PerbedaanPerbedaan
AntaraAntara BungaBunga
dandan Bagi HasilBagi Hasil
Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat
pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi.
Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
jumlah keuntungan yang diperoleh
Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek
yang dijalankan sekiranya itu tidak
mendapatkan keuntungan maka kerugian akan
ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah pendapatan.
Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi
hasil.
100. 99
Dalam keadaan-keadaan darurat sesuatu yang dilarang dibolehkan guna
menyelamatkan nyawa
Hanya bunga yang berlipatganda saja yang dilarang, adapun suku bunga
yang wajar dan tidak menzalimi diperkenankan
Bunga diberikan sebagai ganti rugi (opportunity cost) atas hilangnya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari pengolahan dana tersebut
Hanya kredit yang bersifat konsumtif saja yang pengambilan bunganya
dilarang adapun yang produktif tidak demikian
Uang dapat dianggap sebagai komoditi sebagaimana barang-barang lainnya
oleh karena itu dapat disewakan dan diambil upah atasnya
AlasanAlasan
Yang Mengatakan InterestYang Mengatakan Interest
Bukan RibaBukan Riba
101. 99
Bunga diberikan untuk mengimbangi laju inflasi yang
mengakibatkan menyusutnya nilai uang
Bunga diberikan atas dasar abstinence
Sejumlah uang pada masa kini mempunyai nilai yang lebih tinggi
dari jumlah yang sama pada suatu masa nanti. Oleh karena itu
bunga diberikan untuk mengimbangi penurunan nilai ini
Bank, demikian juga Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
sebagai lembaga hukum tidak termasuk teritorial hukum taklif
AlasanAlasanYang Mengatakan InterestYang Mengatakan Interest
Bukan RibaBukan Riba
102. DiskusiDiskusi
( 1 ) Darurat
Pembahasan yang jelas akan pengertian darurat yang dinyatakan
oleh syara dan bukan pengertian sehari-hari akan istilah ini
Pembatasan yang pasti akan pengambilan dispensasi darurat ini,
sesuai dengan metodologi usul fiqh. Terutama penerapan Al Qawaid
Al Fiqhiah seputar kadar darurat.
99 AlasanAlasan
103. DiskusiDiskusi 99 AlasanAlasan
( 2 ) Berlipat Ganda
Pemahaman kembali surat Ali Imran 130 secara
cermat, mengkaitkannya dengan spirit ayat-ayat
riba lainnya secara komprehensif, demikian juga
fase-fase pelarangan riba secara menyeluruh
Memahami secara mendalammakna mafhum
mukhalafah dalampemahaman teks-teks Qur’an
& Sunnah, jenis-jenisnya, serta syarat-syarat
pengambilan hukumdaripadanya.
104. DiskusiDiskusi
99 AlasanAlasan
( 3 ) Opportunity Cost
Menghilangkan asumsi sepihakdalamurusan Ganti Rugi
dimana deposan secara dimuka mengharuskan
keuntungan minimal dalamproyekdebitur(paling
minimal sama dengan suku bunga) Dimana hal ini tidak
demikian manakala si deposan yaitu menangani sendiri
proyeknya yaitu kemungkinan untung rugi dalamusaha
Tidakmenghilangkan kesempatan untukmendapatkan
keuntungan dari proyekdengan prinsip bagi hasil
105. DiskusiDiskusi
( 4 ) Konsumtif - Produktif
Dapat dipastikan bahwa imbalan produksi marginal dari
dana senantiasa lebih besar dari suku bunga
Dapatkah dipertahankan bahwa bentuk-bentuk kredit di
jaman pra Islam adalah seluruhnya konsumtif mengingat
luasnya jaringan perdagangan Arab dengan India dan Cina,
yang memerlukan suplai produksi yang memadai dimana
kredit untuk tujuan tersebut adalah suatu persyaratan
utama
99 AlasanAlasan
106. DiskusiDiskusi
99 AlasanAlasan
( 5 ) Uang sebagai komoditi
Memahami sifat-sifat khusus yang dimiliki uang dan kemungkinan
penyamaannya dengan komoditi lain terutama kepercayaan
masyarakat kepadanya dan daya tukar yang dimilikinya serta sanksi
hukum atas penolakannya
Mendefinisikan kembali pengertian sewa terutama perbedaannya dari
pinjam-meminjam
Kalau dalam keadaan normal (tidak ada inflasi), apakah uang seperti
komoditi lainnya katakanlah rumah mengalami penyusutan nilai
karena dipergunakan sehingga berhak atas sewa untuk mengimbangi
penyusutan nilai tersebut
Sejauh mana bisa keluar dari Riba Al Fadl
107. DiskusiDiskusi
( 6 ) Inflasi
Memantau roda ekonomi dari atas dan bawah, dalam artian tidak
hanya inflasi tetapi juga deflasi dimana perekonomian mengalami
masa lesu yang memaksa produsen untuk menjual produksinya
mendekati biaya produksi yang pada gilirannya akan menurunkan
daya beli uang
Tidak menghilangkan kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan keuntungan dari prinsip bagi hasil, yang tidak jarang
melebihi tingkat inflasi
Mengukur sejauh mana sifat-sifat yang dimiliki inflasi dapat
dijadikan sebagai illah dalam Hukum dengan menggunakan
standar syarar-syarat Illah yang telah menjadi konsesus dalam
methodologi Ushul Fiqh
99 AlasanAlasan
108. DiskusiDiskusi
( 7 ) Abstinence
Standar apa yang digunakan untuk mengukur unsur
“Pengobatan” (dengan penundaan konsumsi) dari teori
bunga Abstinence
Seandainya standar telah didapatkan bagaimana
menentukan suku yang “adil” bagi kedua belah pihak
Dapatkah hal ini menjadi illah dalam Hukum sesuai dengan
Rules of Games Ushul Fiqh ?
Tidak menghilangkan kemungkinan laba dari investasi bagi
hasil selama masih “penundaan”.
99 AlasanAlasan
109. DiskusiDiskusi
( 8 ) Time Preference Theory
Menganalisa Filsafat Time Preference Theory yang
menyatakan bahwa “saat ini lebih berharga dari masa yang
akan datang”, bukankah setiap orang menabung dan belajar
beranggapan bahwa hari depan harus lebih baik dari hari ini?
Menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya
praktek asuransi dimana pemegang polis mengorbankan
masa kini untuk kenyamanan masa depan.
99 AlasanAlasan
110. DiskusiDiskusi
( 9 ) Badan Hukum dan Hukum Taklif
Apakah yang dimaksud dengan “Dela Personnalite Juridique ?
Dari catatan sejarah apakah tidak pernah terjadi adanya suatu
perkumpulan individu yang mendapatkan perizinan dari pihak
yang berwenang untuk memberikan jasa-jasa tertentu, sebelum
masa Rasulullah. Sehingga ketika ayat-ayat Riba turun ia berada di
luar jangkauannya ?
Apakah konsekuensi dari tidak termasuknya Badan Hukum dalam
khitab Taklif berarti bebas dari segala tuntutan hukum ?
99 AlasanAlasan
112. – Tahap Pertama, menolak anggapan bahwa pinjaman riba pada
zahirnya menolong mereka yang memerlukan sebagai suatu
perbuatan mendekati atau taqarrub kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT:
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia. Maka riba itu tidak menambah
pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan
(pahalanya)” (QS. Ar Rum:39).
444Tahapan
Pelarangan Riba
Dalam Al Quran
TahapanTahapan
Pelarangan RibaPelarangan Riba
DalamDalam AlAl QuranQuran
113. – Tahap kedua, riba digambarkan sebagai suatu yang buruk dan balasan
yang keras kepada orang Yahudi yang memakan riba.
Firman Allah SWT:
“Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas
mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan
bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal
sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka
memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan
untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih” (QS.
An-Nisa: 160-161).
444Tahapan
Pelarangan Riba
Dalam Al Quran
TahapanTahapan
Pelarangan RibaPelarangan Riba
DalamDalam AlAl QuranQuran
114. – Tahap ketiga, riba itu diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu
tambahan yang berlipat ganda.
Allah SWT. Berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya
kamu mendapat keberuntungan” (QS. Ali Imran:130).
Ahli-ahli tafsir Islam berpendapat bahwa berkaitan demikian
disebabkan riba jenis tersebut adalah suatu yang banyak berlaku pada
masa itu.
444Tahapan
Pelarangan Riba
Dalam Al Quran
TahapanTahapan
Pelarangan RibaPelarangan Riba
DalamDalam AlAl QuranQuran
115. – Tahap akhir sekali, ayat riba diturunkan oleh Allah SWT. Yang dengan jelas
sekali mengharamkan sebarang jenis tambahan yang diambil daripada
pinjaman.
Firman Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu;
kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya”
(QS. Al Baqarah: 278-279)
444Tahapan
Pelarangan Riba
Dalam Al Quran
TahapanTahapan
Pelarangan RibaPelarangan Riba
DalamDalam AlAl QuranQuran
116. Larangan RibaLarangan Riba
DalamDalam HaditsHadits
• Hadits juga merupakan sumber rujukan, selain
Al Qur’an, bagi umat Islam untuk mengesahkan
atau mendapatkan keterangan lebih lanjut dari
nash / teks peraturan yang telah digariskan Al
Qur’an
117. • Sekiranya mereka menerima, hal itu baik dan bagus. Penolakan berarti
(tantangan untuk) perang.
Hadits ini merupakan isi dari surat Rasulullah SAW kepada Itab bin Usaid,
gubernur Mekkah, agar kaum Thaif tidak menuntut hutangnya (riba yang
telah terjadi sebelum kedatangan Islam) dari Bani Mughirah.
• Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu, dan Dia pasti akan
menghitung amalanmu. Allah telah melarang kamu mengambil riba, oleh
karena itu, hutang akibat riba harus dihapuskan. Modal (uang pokok) kamu
adalah hak kamu. Kamu tidak akan menderita ataupun mengalami
ketidakadilan.
Hadits ini merupakan amanat terakhir Rasulullah SAW pada 9 Dzulhijjah
tahun 10 Hijriah.
Larangan Riba
Dalam Hadits
Larangan RibaLarangan Riba
DalamDalam HaditsHadits
118. • Diriwayatkan oleh Samura bin Jundab bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Malam tadi aku bermimpi, telah datang dua orang dan
membawaku ke tanah suci. Dalam perjalanan, sampailah kami ke suatu
sungai darah, di mana di dalamnya berdiri seorang laki-laki. Di pinggir
sungai tersebut berdiri seorang laki-laki lain dengan batu di tangannya.
Laki-laki yang di tengah sungai itu berusaha untuk keluar, tetapi laki-
laki yang di pinggir sungai tadi melempari mulutnya dengan batu dan
memaksanya kembali ke tempat asal. Aku bertanya, “Siapakah itu ?”,
Aku diberitahu, bahwa laki-laki yang ditengah sungai itu ialah orang
yang memakan riba”. (HR.Bukhari)
• Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima
riba, orang yang membayarnya dan orang yang mencatatnya, dan dua
orang saksinya, kemudian Beliau bersabda, “Mereka itu semuanya
sama”. (HR.Muslim).
Larangan Riba
Dalam Hadits
Larangan RibaLarangan Riba
DalamDalam HaditsHadits
119. FATWA ULAMA KONTEMPORER
TENTANG RIBA
Muktamar II Lembaga Riset Islam Al-Azhar Kairo, bulan Mei 1965 yg
dihadiri oleh 35 negara Islam menyepakati beberapa hal diantaranya
“Bunga dari semua jenis pinjaman hukumnya riba dan diharamkan
Rabithah Al-alam Al-islami: Bunga bank yang berlaku dalam perbankan
konvensional adalah riba yang diharamkan (Keputusan No.6 Sidang ke-9,
Mekkah 12 – 19 Rajab 1406 H)
Majma’ Fiqh Islamy, OKI: Setiap tambahan (bunga) atas hutang yang telah
jatuh tempo dan orang yang berutang tidak mampu membayarnya, dan
sebagai imbalan atas penundaan itu, demikian pula bunga (interest) atas
pinjaman yang ditetapkan diawal perjanjian, maka kedua bentuk ini adalah
Riba yang diharamkan dalam syari’at. (Keputusan No. 10 Majlis Majma’
Fiqh Islamy, Konferensi OKI II, 22-28 Desember 1985)
120. PENDAPAT CENDIKIAWAN
(FAILASUF) TENTANG RIBA
Plato (427-347 SM): Bunga merupakan alat
eksploitasi kaum kaya terhadap kaum miskin,
bahkan sistem bunga menyebabkan sistem
perpecahan dalam masyarakat
Aristoteles (384 – 322 SM): Fungsi uang adalah
sebagai alat tukar menukar dan bukan alat
menghasilkan tambahan melalui bunga
Cicerco (234-149 SM) meminta anaknya untuk
menjauhi dua jenis pekerjaan yaitu memungut
cukai (pajak) dan memberi pinjaman dengan
bunga
Cato (106-43 SM) memberikan ilustrasi tentang
yang terjadi dalam tradisinya, yaitu: pencuri
didenda dua kali lipat sedangkan pemakan bunga
dari hasil transaksi didenda empat kali lipat
121. ECONOMISTS POINT OF VIEWS
Lord Kent (ahli sosial ekonomi dari Inggris): “Sistem
tata sosial kemasyarakatan akan berjalan pada
porosnya (harmonis) kalau praktek sistem bunga
(praktek riba) dapat diturunkan sampai ke derajat
nol”
Minsky (1985), Bernante and Gertler (1989),
Greenwald and Stiglizt (1990) argue that interest rate
system is a major part in the explanation of cyclical
fluctuation. Therefore in Western economics
literature there is almost a “tradition” even though
not mainstream which indicate that economic evils of
our time is as a result of interest rate and associated
with bank credit expansion and contractions
Maurice Allaice (1993) the main objective of fiscal and
monetary policy in modern (conventional) economic
are fail to be achieved due to cyclical fluctuation as a
result of interest rate system.
123. JUAL BELI :
* Pengertian
* Dasar Hukum
* Rukun dan Syarat
* Unsur Kelalaian
* Bentuk-bentuk Jual Beli
124. Pengertian & Dasar Hukum
Pengertian :
Saling menukar harta dengan harta/yang
sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat
Dasar Hukum : QS. Al-Baqarah/2: 275.
QS. An-Nisa’/4: 29.
125. * Rukun dan Syarat
- Pihak yang berakad (penjual dan pembeli)
- Ijab Qabul (pernyataan kesepakatan)
- Barang/Objek
- Nilai Tukar/Pengganti barang
Syarat Sah Jual Beli:
1. Objek terhindar dari cacat
2. Kriteria objek jelas ( jenis, kualitas, kuantitas
nilai./harga)
3. Tidak mengandung unsur paksaan, tipuan
mudharat.
126. * Unsur Kelalaian
1. Objek jual beli bukan milik penjual
2. Objek hasil curian
3. Menyalahi kesepakatan
4. Objek rusak dalam perjalanan
5. Objek berbeda dari contoh yg disepakati.
Resiko: Ganti rugi/adh-Dhaman dari pihak yg
lalai.
127. * Bentuk-bentuk Jual Beli
1. Jual beli yang sahih : memenuhi syaratdan
rukun yang ditentukan
2. Jual beli yang batal
3. Jual beli Fasid
128. MURABAHAH
Pengertian:
Jual Beli barang pada harga pokok dengan tambahan
keuntungan yang disepakati.
Ketentuan:
- Barang telah dimiliki oleh penjual
- Keuntungan dan resiko di tangan penjual
- Harus ada informasi harga dan biaya yang wajar
- Informasi keuntungan yang jelas.
129. Mekanisme Murabahah
•Berlaku wa’ad atau janji
•Wa’ad atau janji dari pembeli kepada penjual akan membeli
barang yang dipesan/bukti pemesanan. Setelah pihak penjual
memiliki barang, baru akad berlangsung.
•Pembayaran dapat dilakukan secara tangguh (Mu’ajjal) atau
angsuran (Taqsith), penjual dapat meminta tambahan harga.
130. ASPEK PENENTUAN HARGA
MURABAHAH
•Berdasarkan kebiasaan bisnis yang berlaku
(‘Urf/konvensi/peraturan dagang internasional)
“Kaidah” : almuslimuna ‘ala syurutihim
•Tambahan harga ditetapkan saat akad.
•Komponen biaya harus jelas.
•Keuntungan penjual tidak atas dasar bunga cicilan, tetapi
selisih harga pokok dan harga jual yang ditentukan saat
akad.
•Uang muka (‘Urbun) boleh untuk melindungi hak bagi
para pihak jika terjadi penarikan diri dari transaksi
(fasakh).
131. Bai’ salam
* Salam adalah Jual Beli barang tertentu yang
pembayarannya dilakukan di muka dan pengirimannya
menyusul kemudian (tangguh)
*Salam dapat pula dilakukan bertingkat ( Salam al Muwazi)
Nasabah melakukan salam kepada Bank, dan Bank melakukan
salam kepada pihak lain dalam rangka memenuhi
kewajibannya.
132. ISTISHNA’
Istishna’ ialah kontrak penjualan antara pembeli dan
pembuat barang (shani’), shani’ menerima pesanan dari
pembeli (mustashni’) untuk membuat barang dengan
spesifikasi yang telah disepakati.
Kedua belah pihak bersepakat atas harga serat sistem
pembayaran (di muka, cicilan, tangguh dengan waktu
ditentukan
133. Istishna’ al Muwazi (Paralel)
Pembuat barang (shani’) menggunakan subkontraktor untuk
melaksanakan kontrak tersebut, pembuat barang (shani’)
membuat kontrak Istishna’ kedua untuk memenuhi kewajibannya
pada kontrak pertama
Akibat Hukum :
Bank sebagai pembuat kontrak pertama adalah pihak yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kewajiban, kesalahan,
kelalaian, pelanggaran (resiko). Tanggung jawab atas resiko ini
membuat bank berhak atas keuntungan.
Penerima subkontrak pembuatan Istishna’ bertingkat
bertanggung jawab terhadp bank sebagai pemesan. Ia tidak
mempunyai hubungan hukum secara langsung dengan nasabah
pada kontrak pertama
134. IJARAH
Transaksi terhadap suatu manfa’at tertentu,
bersifat mubah dan dapat dimanfa’atkan
dengan imbalan tertentu
Ijarah ditunjukkan untuk manfa’at atau jasa
bukan materi/benda
Ijarah dapat berupa manfaat/nilai
135. Ketentuan Ijarah
1. Kedua belah pihak memenuhi syarat hukum
2. Kedua belah pihak menyatakan kerelaannya untuk melakukan
ijarah dan tidak terpaksa
3. Manfaat objek diketahui secara jelas
4. Penyewa berhak atas manfat baik untuk dirinya sendiri atau untuk
orang lain baik dengan cara menyewakannya atau meminjamkan
5. Objek Ijarah dapat diserahkan dan dipergunakan secara langsung
6. Objek Ijarah adalah halal
136. •Ijarah “Jasa” (Ijarah ‘ala al ‘amal) bukan merupakan
kewajiban (fardhu ‘ain) seperti shalat, puasa. Tetapi
bersifat fardu kifayah
•Objek Ijarah merupakan sesuatu yang biasa
disewakan (‘urf)
•Upah/sewa tidak sejenis dengan manfa’at yang
disewakan
137. Ijarah Muntahiyah bi alTamlik
Kontrak atas manfaat suatu barang dengan nilai
tukar tententu. Penyewa diberikan pilihan (options)
untuk memiliki barang yang disewakan. Pemberi
sewa (bank) berjanji (wa’ad) kepada penyewa untuk
memindahkan kepemilikan objek setelah masa sewa
berakhir
138. Akad Ijarah Berakhir
Objek hilang/lenyap : terbakar, faktor alam
Habis masa waktunya
Salah satu pihak yang wafat dapat dialihkan
pada ahli warisnya
Objek disita, pailit
140. Bentuk-bentuk Syirkah
Syirkah al Amlak
Syirkah ‘Uqud. Syirkah ini terdiri dari:
1. Syirkah’Inan
2.Syirkah ‘Abdan
3.Syirkah Wujuh
141. Syirkah ‘Inan
Perserikatan dalam modal pada suatu kontrak
bisnis yang dilakukan dua orang atau lebih
dan keuntungan dibagi bersama
Modal, kerja dan tanggung jawab yang
digabungkan tidak harus sama kuantitasnya
Keuntungan dibagi sesuai porsi yang
ditentukan atas kesepakatan bersama
142. Syirkah Mufawadhah
Kontrak kerjasama antara dua orang atau
lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi
dari keseluruhan dana dan partisipasi kerja.
Setiap pihak membagi keuntungan dan
kerugian secara bersama.
Para pihak dapat bertindak sebagai wakil dan
penjamin/kafilatas kemitraan tersebut
143. Syirkah al Wujuh
Kerjasama antara dua orang atau lebih tanpa
modal tetapi atas dasar kepercayaan.
Dalam syirkah ini biasanya para pihak
membeli barang dengan cara tangguh atas
dasr kepercayaan dan menjualnya dengan
cara tunai
144. Syirkah ‘Abdan/A’mal
Kerjasama dua orang atau lebih untuk
menerima suatu pekerjaan/order kerja.
Hasil/keuntungan dibagi bersama sesuai
kesepakatan
145. Mudharabah
Pengertian: Kerjasama antara pemilik modal
dengan seorang pekerja/pebisnis dan
keuntungan dibagi sesuai dengan
kesepakatan
Dasar Hukum: Q.S al Muzammil/73:20; Q.S al
Baqarah/2: 198. ; Hadist
Bentuk : Muqayyadah dan Muthlaqah
146. Wadi’ah
Pengertian : Melibatkan pihak lain dalam memelihara
harta/aset tertentu dengan cara tertentu (titipan)
Dasar Hukum : Q.S an Nisa/4:58; Q.S Al Baqarah/2:
283; Hadist
Status Wadi’ah adalah amanah
Dapat dibebankan ganti rugi (dham an) jika:
1. Tidak dipelihara sebagaimana mestinya
2. Objek dititipkan kepada pihak ketiga
3. Objek dimanfa’atkan oleh pihak kedua
147. 3. Pihak kedua mengingkari wadi’ah
4. Pihak kedua mencampurkan objek titipan dengan
barang miliknya dan sulit dipisahkan
5. Pihak kedua melanggar syarat yang ditentukan
6 Objek wadi’ah dibawa pergi/hilang di tangan pihak
kedua
* Di Perbankan Syari’ah : aplikasi wadi’ah yad adh dhamah
kurang tepat, secara substansi adalah akad qardh.
148. Ketentuan-ketentuan
Mudharabah
Modal di tangan pengusaha berstatus amanah
seperti wakil dalam jual beli
Pengusaha berhak atas keuntungan sesuai
kesepakatan
Komponen biaya/cost disepakati sejak awal
akad
Pemilik modal (shahibul mal) berhak atas
keuntungan dan menanggung resiko
149. Rahn
Pengertian: Menjadikan barang yang mempunyai nilai harta
sebagai jaminan hutang sehingga penerima dapat emngambil
kembali hutangnya semua atau sebagian.
Dalam Perbankan akad ini dapat digunakan sebagai tambahan
pembiayaan yeng beresiko dan memerlukan jaminan (acce sso ir)
Akad ini dapat juga menjadi produk tersendiri untuk melayani
kebutuhan nasabah yang bersifat jasa maupun konsumtif.
Bank tidak dapat meminta biaya kecuali biaya pemeliharaan dan
keamanan atas barang yang digadaikan tersebut.
150. wakalah
Pemberian kewenangan/kuasa kepada pihak lain
tentang hal yang harus dilakukannya dan penerima
kuasa menjadi pengganti pemberi kuasa selama batas
waktu yang ditentukan
Wakalah dapat dilakukan dengan menerima bayaran/
fe e /’um alah atau tanpa bayaran
Bentuk Wakalah : Muqayyadah dan Muthlaqah
151. Kafalah
Pengertian: Kafalah berarti juga aldham an,
Kafalah berarti pula: Menggabungkan satu tanggung jawab
kepada tanggung jawab yang lain dalam penagihan hutang
baik jiwa maupun harta.
Dasar Hukum: Q.S Yusuf :66; Yusuf: 72; Hadist
Kafalah terdiri dari : kafalah bi alMal(harta) dan kafalah bi al
Wajhi (jiwa).
Kafalah Harta (kafalah bi alMal) teridri dari: a) kafalah bi al
Dayn (kewajiban hutang); b) kafalah bi at Taslim (penyerahan
benda); c) kafalah bi al‘Aibi (jika barang yang dijual
mengandung cacat)
Pada Perbankan Syari’ah kafalah seprti halnya : penerbitan
garansi bank/bank (g uarante e ). Kafalah adalah warkat yang
diterbitkan oleh bank yang berakibat kewajiban membayar
terhadap pihak yang menerima garansi jika pihak yang dijamin
cedera janji (wanprestasi)
152. HAWALAH
Hawalah adalah akad pemindahan utang piutang satu
pihak kepada pihak lain. Adapun akad hawalah yang
dipraktekkan umumnya berbentuk subrogasi.
Di pasar konvensional praktek hawalah dapat dilihat
pada transaksi anjak piutang (facto ring ).
Hawalah juga dapat dilihat dalam bentuk transaksi
pembiayaan dan jual beli surat-surat berharga.
156. Hubungan antara manusia dengan harta yang
ditentukan oleh syara dalam bentuk perlakuan
secara khusus thdp. harta tersebut yang
memungkinkan untuk mempergunakannya secara
umum sampai ada larangan untuk
menggunakannya.
Bahasa: Penguasaan manusia atas harta dan
penggunaannya secara pribadi
Definisi Istilah: Pengkhususan hak atas sesuatu
tanpa orang lain, dan dia berhak untuk
menggunakannya sejak awal kecuali ada
larangan syariy.
Larangan syariy seperti: Keadaan gila,
keterbelakangan akal (idiot), belum cukup umur
ataupun cacat mental, dll.
158. Harta yang tidak dapat dimiliki
dan dihakmilikkan orang lain
Setiap harta milik umum seperti jalanan,
jembatan, sungai dll. dimana harta/barang
tersebut untuk keperluan umum.
159. Harta yang tidak bisa dimiliki
kecuali dengan ketentuan
syariah
Seperti harta wakaf, harta baitul mal dll.
Maka harta wakaf tidak bisa dijual atau
dihibahkan kecuali dalam kondisi tertentu
seperti mudah rusak ataupun biaya
pengurusannya lebih besar nilai hartanya.
160. Harta yang bisa dimiliki dan
dihakmilikkan kpd. lainnya
Selain dari dua jenis harta dalam kategori
tsb. diatas.
164. Pemilikan atas barang saja
Hak kepemilikan milik sendiri, namun hak pakai
milik yang lain
Hak Pakai tidak bisa diwariskan menurut Hanafiyah
165. Pemilikan manfaat perorangan
atau hak pakai saja
Lima hal yang menyebabkan hak pakai/pemilikan manfaat:
1. Peminjaman, menurut jumhur hanafiyah dan malikiyah,barang
yang dipinjam dapat dipinjamkan kepada yang lainnya. Adapun
menurut syafiiyah dan Hanbali, barang tersebut tidak dapat di
pinjamkan kepada orang lain (selain peminjam)
Pemindahan hak pakai tanpa membayar ganti
2. Sewa (Ijarah), yaitu pemindahan hak pakai dengan membayar
ganti
3. Wakaf, yaitu penahanan kepemilikan atas barang pada seseorang
dan memindahkan hak manfaatnya kepada yang diberikan wakaf
4. Wasiyat
5. Ibahah, izin untuk menggunakan sesuatu atau memakainya
Perbedaan antara ibahah dan pemilikan
167. Taam: Sempurna
Jenis Kepemilikian atas sesuatu yang
sekaligus dapat memanfaatkannya, atau si
pemilik berhak atas seluruh hak-hak syariy
Tidak terbatas pada waktu
Tidak dapat di batalkan pemilikannya
168. Naqis: Tidak Sempurna
Bisa hanya memiliki ataupun punya hak pakai
Hak Pakai pada barang tidak bergerak seperti rumah
atau tanah
172. Menurut Bahasa
Dalam Quran/Sunnah
" Dan, kamu mencintai harta benda dengan kecintaan
yang berlebihan. " (Al-Fajr 20)
Al Kahfi: 34
Al baqarah 177
ali Imran ayat 14
Hadits:" Sebaik-baik maal ialah yang berada pada orang
yang saleh." (Bukhari dan Muslim)
Hadits:" Celakalah budak-budak dinar, dirham, dan
kemewahan, yaitu jika diberi, mereka segan, dan jika
tidak diberi, mereka benci." (Muslim)
Dalam Kamus: Segala sesuatu yang dimiliki (Lisanul
Arab)
173. Menurut Istilah
Madzhab Hanafiyah: Semua yang mungkin dimiliki, disimpan dan
dimanfaatkan
Dua unsur menurut madzhab: 1. Dimiliki dan disimpan 2. Biasa
dimanfaatkan
Jumhur Fuqaha; Setiap yang berharga yang harus diganti apabila
rusak
Hambali: apa-apa yang memiliki manfaat yang mubah untuk suatu
keperluan dan atau untuk kondisi darurat.
Imam Syafii: barang-barang yang mempunyai nilai untuk dijual dan
nilai harta itu akan terus ada kecuali kalau semua orang telah
meninggalkannya (tidak berguna lagi bagi manusia).
Ibnu Abidin: segala yang disukai nafsu atau jiwa dan bisa disimpan
sampai waktu ia dibutuhkan.
As Suyuti dinukil dari Imam Syafii: tidak ada yang bisa disebut mal
(harta) kecuali apa-apa yang memiliki nilai penjualan dan diberi sanksi
bagi orang yang merusaknya. Harta(nilai harta).
175. Dari segi tujuannya
Untuk muamalah: Uang berfungsi sebagai
harga dan nilai; yang digunakan untuk
pertukaran antara barang dan jasa pelayanan,
mata uang murni (emas dan Perak)
Mata uang muqayyad (uang fiat, kertas, kartal,
logam dan sejenisnya)
Untuk diambil Manfaatnya: barang-barang
Barang-barang milik: diambil manfaatnya, untuk
tujuan konsumsi: hewan (hasil susu - kembang biak),
bangunan - (disewakan)
barang-barang dagangan: untuk jual beli, tukar
menukar, dibeli atau diproduksi untuk perdagangan
176. Dari aspek halal dan haram
Bernilai (mutaqawwim): uang, barang
dagangan, tanah, binatang ternak, makan dll. -
dan orang yang merusakknya harus
memberikan jaminan (pengganti)
Syarat-syaratnya: 1. boleh dimanfaatkan secara
syari'y, 2. boleh dimiliki dengan jelas.
Tidak Bernilai (Ghoir Mutaqawwim): Harta
yang tidak dikhususkan dan tidak boleh
dimanfaatkan kecuali dalam keadaan darurat.
Pembahasan fikih/manfaat pembagian ini:
Status transaksinya
hak ganti/jaminan apabila rusak
177. Dari aspek dapat pindah atau
tidak
Dapat dipindahkan (Manqul)
Tidak dapat dipindahkan (Aqqar)
Pembahasan fikih/manfaat pembagian ini:
SYuf'ah
Waqf
Ba'i al Washiy ala al qashir
Jual beli piutang
Jual beli properti sebelum pindak kepemilikannya
Hak-hak sesama tetangga dan hubungannya dengan
harta
178. Aspek penilaian unit satuan
atau bagian-bagiannya
Dihitung sesuai nilai kesamaan (Mithliy)
Dihitung sesuai dengan nilai satuannya
(Qiyamiy)
Pembahasan fikih/manfaat pembagian ini:
Penetapan dalam tanggungan
hak ganti/jaminan apabila rusak
Pembagian barang pengganti dan caranya
masalah Riba
179. Dari aspek dapat berubah atau
tidak
Dapat habis (istihlakiy)
Dapat digunakan (Isti'maliy)
181. Tentang hak dan Manfaat
Menurut hanafiyah: Hak dan manfaat tidak
termasuk harta, akan tetapi kepemilikan.
Menurut Jumhur ulama : masuk dalam kategori
harta karena aspek kemanfaatannya dan bukan
dzatnya.
Hak
Manfaat
yang dimaksud dengan manfaat ialah; faedah yang
dihasilkan dari sesuatu seperti rumah ditempati,
mobil dikendarai dll.
183. Mata uang
mata uang murni spt: emas, perak
mata uang muqayyad, spt: uang kertas,
logam, cek, deposti di bank dll.
184. barang
Barang milik, spt: bangunan, perangkat
rumah, mobil kendaraan, binatang ternak.
harta maknawi seperti hak paten dll.
Barang dagang seperti komoditi, piutang,
surat-surat tanda terima, titipan/pesanan
pada orang lain, surat-surat obligasi,
pendapatan-pendapatan yang masih berada
pada orang lain. dll.
186. Pengertian
Bagian dari maal yang mempunyai nilai,
terakumulasi, dan dapat berkembang selama
mengoperasikannya di bdg-bdg. yang
bermanfaat
Semua harta yang bernilai dalam pandangan
syar'i, yang aktivitas manusia ikut berperan
serta dalam usaha produksinya dengan tujuan
pengembangan (lihat Sya'ban Fahmi Abdul Aziz,
Dauru Rasil maal fi al-Fikr al-Islami, tesis
master tahun 1979.
Dalam Al-Quran: Al Baqarah: 274
187. Terdiri atas:
uang
seluruh kekayaan yang digunakan untuk
memproduksi kekayaaan yang baru
barang dagangan, dgn syarat: dimiliki secara
penuh dan diniatkan untuk diperdagangkan.
Semua harta yang bernilai dalam pandangan
syar'i, yang aktivitas manusia ikut berperan
serta dalam usaha produksinya dengan tujuan
pengembangan (lihat Sya'ban Fahmi Abdul Aziz,
Dauru Rasil maal fi al-Fikr al-Islami, tesis
master tahun 1979.
188. Syarat-syarat
Harta dimiliki scr. penuh
mempunyai nilai tukar
dapat dimanfaatkan secara syari
ada niat yang dpt. membedakan jenis
aktivitas, spt: perdagangan, industri dan
pertanian
191. Definisi Uang
Secara Bahasa
Nuqud; ada beberapa pendapat tentang defenisi nuqud, diantaranya:
Semua hal yang digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi, baik dari
emas (emas), perak (dirham), maupun tembaga (fulus).
Segala sesuatu yang diterima secara umum sebagai media pertukaran dan
pengukurnilai.
Atsman; dari sudut bahasa memiliki pengertian antara lain; q im ah yakni nilai sesuatu,
dan harga pembayaran barang yang dijual, yakni sesuatu dalambentuk apapun yang
diterima oleh pihak penjual sebagai imbalan dari barang yang dijualnya. Dalam tataran
fiqh istilah itu digunakan untuk menunjukkan uang emas dan perak.
Fulus; digunakan untuk pengertian logam bukan emas dan perak yang dibuat dan
berlaku ditengah-tengah masyarakat sebagai uang dan pembayaran.
Sikkah; (jamak; sukak) dipakai untuk dua pengertian, yakni pe rtm a, istilah untuk
stempel besi yang dipakai untuk mencap (mentera) mata uang, dan ke dua, mata uang
dinar dan dirham yang telah dicetak dan distempel. (uang logam)
Umlah; memiliki dua pengertian, yakni, pe rtam a, satuan mata uang yang berlaku di
negara atau wilayah tertentu, misalnya 'um lah yang berlaku di Yordania adalah Dinar
dan di Indonesia adalah Rupiah; ke dua, mata uang dalam arti umum sama dengan
nuqud.
Tamyiz untuk membedakan antara dinar yang kualitas bagus dan yang jelek dan
membedakan dinar dan dirham.
192. Definisi Uang
Secara Istilah
Menurut ImamAl-Gazali : "Uang (dinar dan dirham )
adalah khadim ani wa laa khadim un lahum a wa
m uradani wa laa yuraadhani, uang adalah alat-alat yang
dipakai untuk mencapi sesuatu maksud, sebagai alat
perantara saja dan tidak untuk yang lain.
Menurut Adnan Khaliq At-Thur, uang adalah tidak
berkaitan dengan logam mulia tetapi berstandar pada
logam mulia.
Menurut Dr. Rif’at As-Sayyid al-Audhy uang adalah
sesuatu yang diakui dan diterima secara umum sebagai
alat penukar (medium of exchange), alat pengukur nilai
dalam bentuk dan keadaan apapun.
193. Fungsi Uang
Alat Transaksi (alat tukar) - Transaction
Menghilangkan kesamaan keinginan antara pembeli dan penjual
sebelum terjadinya pertukaran, yaitu tukar menukar barang
dengan barang (barter). Dengan adanya uang maka berubah dari
barang ditukar dengan uang atau uang dapat membeli barang
Pengukur Satuan Nilai – Unit Cost
Satuan uang nilai barang dapat dinilai. Dengan adanya yang nilai
suatu barang dapat diukur dan diperbandingkan. Uang dapat
mengukur nilai mobil atau rumah.
Penyimpan Kekayaan – Hoarding Money
Sebagai simpanan sementara (berjaga-jaga), dalam bentuk uang
atau surat-surat berharga
194. Sifat Uang
Flow Concept
Uang harus berputar yang menghasilkan sesuatu
bersifat produksi. Jika uang berputar dapat
menimbulkan kemakmuran dan kesehatan ekonomi
masyarakat.
Public Goods
Uang bukan barang monopoli seseorang melainkan
milik masyarakat luas. Jadi, uang bukanlah modal,
karena modal adalah barang pribadi atau orang per
orang. Sifat dari modal adalah stock concept.
Dilarang menumpukkan uang, karena uang
diibaratkan darah yang mengalir.
196. Sejarah Inflasi
1. Kerajaan Byzantium berusaha keras untuk
mengumpulkan emas dengan melakukan
ekspor komoditasnya sebanyak mungkin ke
negara-negara lain dan mencegah impor agar
dapat mengumpulkan emas sebanyak-
banyaknya. Kemudian yang terjadi adalah
kenaikaan tingkat harga komoditasnya sendiri.
2. Awal inflasi mata uang Dinar dimulai
bahkan ketika Irak sedang berada dalam
puncak kejayaannya
197. Lanjutan......(sejarah inflasi)
3. Revolusi Harga di Eropa terjadi sepanjang abad, pola
kenaikan tingkat harga pertama kali tampak di Italia dan
Jerman sekitar tahun 1470. Inflasi kemudian menyerang
ke negara-negara Eropa lainnya dalam beberapa
tahapan
4. Pada tahun 1870, Perancis juga mengalami inflasi.
Diduga ada hubungan besar antara kenaikan tingkat
inflasi dengan kenaikan produksi emas. Menurut
Michael Chevalier (seorang ekonom Perancis pada
abad ke-19), pada tahun 1859 mengatakan bahwa
pertambahan penawaran emas akibat ditemukannya
tambang-tambang emas baru sehingga mengakibatkan
turunnya harga emas relatif yang akan membawa pada
turunnya nilai riil emas (inflasi) atau naiknya tingkat
198.
199. Definisi Inflansi menurut ahli
Ekonomi
1. Raharja dan Manurung (2004:155) :
Inflasi adalah gejala kenaikkan harga
barang-barang yang bersifat umum dan
terus menerus.
2. Sukirno(2004:333) : Inflasi adalah
kenaikkan dalam harga barang dan jasa
yang terjadi karena permintaan
bertambah lebih besar dibandingkan
dengan penawaran barang di pasar
200. Teori inflasi menurut para
ekonom
a. Teori kuantitas atau persamaan pertukaran
dari Irving Fisher MV=PQ. Teori ini sejatinya
merupakan pandangan dari teori klasik.
Menurut persamaan ini sebab naiknya harga
barang secara umum yang cenderung akan
mengarah pada inflasi ada tiga: sirkulasi uang
atau kecepatan perpindahan uang dari satu
tangan ke tangan yang lain begitu cepat
(masyarakat terlalu konsumtif), terlalu
banyaknya uang yang dicetak-edarkan ke
masyarakat, dan turunnya jumlah produksi
201. Lanjutan.....
b. Teori Keynes yang menyatakan bahwa
inflasi terjadi disebabkan masyarakat hidup di
luar batas kemampuan ekonominya. Dengan
kata lain, inflasi terjadi karena pengeluaran
agregat terlalu besar. Oleh karena itu, solusi
yang harus diambil adalah dengan jalan
mengurangi jumlah pengeluaran agregat itu
sendiri (mengurangi pengeluaran pemerintah
atau dengan meningkatkan pajak, dan
kebijakan uang ketat).
202. Lanjutan....
c. Teori strukturalis atau teori inflasi jangka panjang.
Teori ini menyoroti sebab-sebab inflasi yang
berasal dari kekakuan struktur ekonomi, khususnya
kekuatan suplai bahan makanan dan barang-
barang ekspor. Karena sebab-sebab struktural
pertambahan barang-barang produksi ini terlalu
lambat dibanding dengan pertumbuhan
ekonominya, sehingga menaikkan harga bahan
makanan dan kelangkaan devisa. Akibat
selanjutnya adalah kenaikan harga-harga barang
lain, sehingga terjadi inflasi yang relatif
berkepanjangan bila pembangunan sektor
penghasil bahan pangan dan industri barang ekspor
203. Jenis Inflasi
1) Policy induced, disebakan oleh kebijakan ekspansi
moneter yang juga merefleksikan defisit anggaran yang
berlebihan dan cara pembiayaannya.
2) Cost push inflation, disebabkan oleh kenaikan biaya-
biaya yang bisa terjadi walaupun pada saat tingkat
pengangguran tinggi dan tingkat penggunaan kapasitas
produksi rendah.
3) Demand pull inflation, disebabkan oleh permintaan
agregat yang berlebihan yang mendorong kenaikkan
tingkat harga umum.
4) Inertial Inflation, cenderung untuk berlanjut pada
tingkat yang sama sampai kejadian ekonomi yang
menyebabkan berubah. Jika inflasi terus bertahan dan
tingkat ini diantisipasi dalam bentuk kontrak
finansial dan upah, kenaikkan inflasi akan terus
berlanjut.
204. Penyebab Inflasi
Menurut sukirno(2004:333) penyebab inflasi
dapat dibedakan menjad tiga bentuk, yaitu :
1.Inflasi tarikan permintaan, inflasi ini
biasanya terjadi ketika perekonomian sedang
berkembang pesat.
2.Inflasi desakan biaya, inflasi ini juga terjadi
ketika perekonomian sedang berkenbang pesat dan
tingkat pengangguran sangat rendah
3.Inflasi diimpor, inflasi ini terjadi apabila
barang-barang yang diimpor mengalami kenaikkan
harga yang mempunyai peranan yang penting dalam
kegiatan pengeluaran di perusahaan-perusahaan.
205. Kebijakan Fiskal
1. Surplus Budget : pemerintah menjalankan
kebijaksanaan agar penerimaan (T) melebihi
pengeluaran (G), sehinggapemerintah yang
bersangkutan dapat melakukan saving.
2. Balance Budget : kebijakasaan dalam
menjalankan anggaran penerimaan dan
pengeluaran, senantiasa diupayakan seimbang.
3. Defisit Budget : pemerintah negara yang
bersangkutan dapat menajalankan Anggaran
Pendaptan dan Belanja yang memperlihatkan
dimana pengeluaran melampaui apa yang
seharusnya diterima (T)
206. Kebijakan Moneter
Langkah-langkah kebijakan Moneter :
1. Open Market Operation
2. Discount Rate Policy
3. Flexible Reserve Requirement
4. Selective Credit
5. Maximum and Minimum Interest Rate
6. Moral Suasion
207.
208. Inflation : in islamic perspective
Dalam Islam tidak dikenal inflasi karena mata
uang yang dipakai adalah dinar dan dirham
yang mempunyai nilai stabil dan dibenarkan
dalam Islam. Penurunan nilai masih mungkin
terjadi, yaitu ketika nilai emas yang menopang
nilai nominal dinar itu mengalami penurunan,
diantaranya akibat ditemukannya emas dalam
jumlah yang besar, tapi keadaan ini kecil
sekali kemungkinannya.
209. Lanjut...
Adiwarman Karim mengatakan bahwa Syekh An Nabhani 2001 : 47
memberikan beberapa alasan mengapa dinar dan dirham
merupakan mata uang yang sesuai. Beberapa diantaranya adalah
Islam telah mengaitkan emas dan perak dengan hukum yang baku
dan tidak berubah-ubah
Rasulullah menetapkan emas dan perak sebagai mata uang, dan
beliau menjadikan hanya emas dan perak sebagai standar mata
uang.
Ketika Allah SWT mewajiibkan zakat uang, Allah telah mewajibkan
zakat tersebut dengan emas dan perak
Hukum-hukum tentang pertukaran mata uang yang terjadi dalam
transaksi uang hanya dilakukan dengan emas dan perak begitupun
dengan transaksi lainnya hanya dinyatakan dengan emas dan
perak
210. Inflasi Menurut Taqiuddin Ahmad ibn al-Maqrizi
(1364-1441M)
NATURAL INFLATION
Sesuai dengan namanya natural
inflation, Inflasi ini disebabkan oleh
sebab alamiah yang diakibatkan oleh
turunnya Penawaran agregat (AS)
atau naiknya Permintaan agregat
(AD), orang tidak mempunyai kendali
atasnya (dalam hal mencegahnya).
211. Keseimbangan permintaan dan penawaran juga pernah
terjadi dizaman Rasulullah SAW. Dalam hal ini
Rasulullah SAW tidak mau menghentikan atau
mempengaruhi pergerakan harga ini sesuai Hadist:
Anas m e riwayatkan, ia be rkata: O rang -o rang be rkata
ke pada Rasulullah SAW, ” Wahai Rasululluah, harg a-
harg a barang naik (m ahal), te tapkanlah harg a untuk
kam i”. Rasulullah SAW lalu m e njawab, ”Allah-lah
Pe ne ntu harg a, Pe nahan, Pe m be ntang , dan Pe m be ri
risz ki. Aku be rharap tatkala be rte m u Allah, tidak ada
se o rang pun yang m e m inta padaku te ntang adanya
ke dhalim an dalam urusan darah dan harta. ”
212. Hum an e rro r inflatio n adalah inflasi yang
terjadi karena kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh manusia sendiri (QS Ar-Rum
ayat 41).
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan
tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
penyebab di antaranya :
Korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and
bad administration)
Pajak yang berlebihan (excessive tax)
Pencetakan uang yang berlebihan (Escessive
213. KEBIJAKAN FISKAL
Dalam pemikiran Islam menurut An-Nabahan,
pemerintah adalh lembaga formal yang sangat
berperan dalam mewujudkan kesejahteraan
rakyatnya,salah satunya adalah tanggung
jawab terhadap perekonomian diantaranya
mengawasi faktor utama penggerak
perekonomian, misalnya mengawasi praktek
produksi dan jual beli, melarang praktek yang
tidak benar (diharamkan), & mematok harga
kalau memang dibutuhkan.
214. Lanjut...
Penggunaan kebijakan fiskal dalam menekan laju inflasi,
islam melarang sifat berlebih2an serta pemborosan
dalam konsumsi,melarang segala bentuk penimbunan
untuk mencari keuntungan, serta tidak dibolehkannya
transaksi yang bersifat penindasan terhadap salah satu
pihak. Dalam hal ini langkah yang dapat diambil adalah
memaksimalkan fungsi penerimaan zakat yang dapat
digunakan dalam rangka menjamin stabilitas ekonomi.
Dalam sekala makro penerimaan zakat yang optimal
dapat menciptakan built in stability,yang akan
menstabilkan harga dan menekan inflasi ketika
permintaan agregat >penawaran agregat
215. KEBIJAKAN MONETER
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
sekaligus kestabilan, islam tidak
menggunakan instrumen bunga atau ekspansi
moneter melalui pencetakan uang baru atau
defisit anggaran. Yang dilakukan adalah
mempercepat perputaran uang dan
pembangunan infrastuktur sektor riil.
Kebijakan moneter rasulullah selalu terkait
dengan sektor riil.
216. Beberapa hal yang dilarang :
a. Permintaan yang tidak riil
b. Penimbunan mata uang
c. Transaksi Talaqqi Rukban
d. Transaksi Kali bi Kali
e. Segala bentuk Riba
218. Functions of Money
As a medium of Exchange
As a Measure of Value in Serving as a Unit
A Standard for Deferred Payments
As a Store of Value
219. Islamic Approach to Money
Classical Approach: Gold has no price, it is the
price
Imam Ghazali: Money as mirror, it is not a
commodity whose price fluctuates because its
function is to establish the relative value of
goods
Aristotle: One piece of money cannot bring
forth another
220. Istilah Uang dalam khazanah hukum Islam :
a. Nuqud (bentuk jamak dari naqd)
b. Atsman (bentuk jamak dari tsaman)
c. Fulus (bentuk jamak dari fals)
d. Sikkah
e. ‘Umlah
Ulama fiqih pada umumnya menggunakan istilah nuqud dan tsaman
Dalam tulisan ini digunakan istilah nuqud
A. UANG DALAM SEJARAH ISLAM
226. Sejarah Uang
•Koin Lydia=staters ; 1 staters emas=40 staters
perak
•Athena & Corinth mencetak koin perak abad
ke-6 SM meniru Lydia ; koin emas=philippi,
terbatas.
•Athena : logo OWL : to bring to athens
•Corinth : logo PEGASUS
•Walau terdapat sekitar 400 jenis koin, namun
koin athens adalah yg paling populer dgn
penyebaran mencapai Syria dan Spanyol.