SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
ONTOLOGI
EPISTEMOLOGI
 METODOLOGI
   Nur Azizah
ONTOLOGY
EPISTEMOLOGY
METHODOLOGY
   METHOD
  TECHNIQUES
    Application



   Research Task
Ontologi
• Setiap posisi teoritik (yang meng-kerangkai
  setiap proyek penelitian) didasarkan pada suatu
  posisi filsafat dasar, suatu ontologi
  – Suatu teori ttg eksistensi
  – Suatu pemahaman ttg apa yg nyata terjadi.
• Ontologi adalah ilmu tentang “being”
  (berasal dari bahasa Yunani yang berarti
  existence/keberadaan).
  – Apakah realita tentang dunia memang ada
    dan bersifat independent ?
Epistemologi
• teori ttg bagaimana memperoleh pengetahuan
  ttg dunia. Kita perlu epistemologi (teori ttg
  pengetahuan).
  – Semua proyek penelitian didasarkan pada posisi
    epistemologis dasar.
  – Epistemologi membimbing perumusan masalah,
    penilaian teori, pemilihan teknik yang tepat untuk
    penelitian empirik, dan terutama, interpretasi
    hasilpenelitian.
Epistemologi
•   posisi epistemology mencerminkan cara pandang peneliti tentang apa yang dapat
    diketahui tentang dunia dan bagaimana kita dapat mengetahuinya. Epistemologi
    adalah teori tentang ilmu pengetahuan (knowledge).
•   Terdapat dua pertanyaan mendasar. Dapatkah seorang peneliti mengidentifikasi
    hubungan-hubungan „obyektif‟ atau „real‟ antara fenomena social ? Jika dapat,
    bagaimana caranya ? Pertanyaan pertama akan dijawab secara berbeda oleh
    peneliti fondationalist dan anti foundationalis.
•   Anti fondationalis akan menjawab bahwa tidak ada dunia yang „real‟ yang dapat eksis
    secara independent dari pemaknaan actor yang melekat dalam setiap tindakannya
    dalam mengungkap pengetahuan tersebut. Menurut anti foundationalist, tidak ada
    peneliti yang dapat bersifat „obyektif‟ karena peneliti tersebut hidup dalam dunia
    social dan ikut dipengaruhi oleh konstruksi social tentang „relitas‟.
•   Pendapat ini sering disebut double hermeneutic. Double hermeunetic berpendapat
    bahwa dunia itu dinterpretasikan oleh actor (hermeunetic level pertama), dan
    kemudian interpretasi tersebut diinterpretasikan lagi oleh peneliti yang lain
    (hermeunetic level kedua).
Epistemologi
• Sekarang kita beranjak pada pertanyaan kedua. Jika seorang
  peneliti dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan „obyektif‟ atau
  „real‟ antara fenomena social, bagaimana caranya ? Apakah
  peneliti dapat melakukan observasi secara langsung ? Atau ia
  mengakui bahwa hubungan-hubungan dalam fenomena social
  tersebut memamng „real‟ tetapi tidak dapat diobservasi secara
  langsung ? Jawaban-jawaban tentang cara mengetahui ini
  menentukan posisi epistemologis seorang peneliti.
• Posisi epistemologis tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua
  yaitu cara scientific (sering disebut positivis) dan cara hermeunetic
  (interpretist).
Methodology
• Epistemology : teori umum tentang bagaimana
  mencari pengetahuan.
• Agar bisa diterapkan dalam penelitian, suatu
  epistemology harus dirumuskan secara konkret
  (plan of action, research design) 
  methodology
• Methodology memberi aturan ttg bgmn
  penelitian dilakukan kalau ingin dianggap valid.
  – Ini memungkinkan hasil penelitian utk dinilai atau
    diulang oleh peneliti lain.
Metodologi

• Menurut Sarantakos, metodologi dapat didefinisikan dengan dua
  cara.

• Pertama, dalam pengertian yang praktis metodologi dapat
  didefinisikan sebagai sebuah model penelitian.
• Dalam hal ini metodologi identik dengan sebuah model penelitian
  yang digunakan oleh seorang peneliti dalam sebuah penelitian
  tertentu, yang didalamnya mencakup pengetahuan dasar terkait
  dengan subyek dan metode penelitian yang digunakan, serta
  kerangka kerja yang digunakan dalam sebuah konteks yang
  partikular.
• Dalam definisi ini, ragam metodologi bisa jadi sama jumlahnya
  dengan jumlah penelitian yang ada.
Metodologi
• Kedua, dalam pengertian yang lebih abstrak filosofis, metodologi
  dapat didefinisikan sebagai prinsip-prinsip penelitian yang
  diturunkan dari pilihan paradigma yang digunakan.
• Metodologi dalam definisi seperti ini dipandang sebagai prinsip-
  prinsip penelitian yang terkait erat dengan paradigma yang
  digunakan dan diterjemahkan sebagai panduan dalam praktek
  penelitian.
• Di antara kedua kutub ekstrim tersebut, rmuncul pula berbagai
  definisi metodologi yang lain : muncul istilah „metodologi feminis‟,
  „metodologi Marxist‟ dan sebagainya. (Sarantakos, 1993, p. 32)
Method & Technique
• Dalam setiap methodology ada banyak method yg bisa diterapkan.
   – Dalam method ada aturan, resep ttg bgmn kumpulkan, analisis &
     sajikan data.
• Suatu method terdiri dari berbagai technique tentang bagaimana
  melakukannya
   – Contoh: Metode penelitian kualitatif menerapkan berbagai
     technique pengumpulan data.
• Setiap technique atau method yg dipakai harus disesuaikan dg
  masalah penelitian & konteks yg diteliti.
• Seringkali perlu method triangulation - kombinasi beberapa
  metode penelitian.
Rangkaian Kegiatan Ilmiah
Ontology: Two Positions
OBJECTIVIST              SUBJECTIVIST
• Observers:             • Observers
  – Disinterested          – Partisan-participant
  – Dispassionate          – No neutral vantage
• The external reality       point from which the
                             political can be viewed
  exists independently       objectively.
  of the observers‟
  conception of it       • The observers‟ ideas
                           influence their
                           behavior and the
                           political context
Ontology/ Ontological position
  Epistemology
Tabel Posisi Ontologis, Epistemologis, dan Metodologis


                              Posisi Ontologis

                 Foundationalisme                 Anti-Foundationalisme

                           Posisi Epistemologis
                                                  Interpretivism/
    Positivism             Realism
                                                  Hermeneutika
                            Posisi Metodologis

                                                                Post
    Positivis              Strukturalis           Interpretif
                                                                strukturalis

Contenu connexe

Tendances

Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
Presentasi desentralisasi dan politik lokal
Presentasi desentralisasi dan politik lokalPresentasi desentralisasi dan politik lokal
Presentasi desentralisasi dan politik lokalIke Hanisyah
 
Mmc8 perencanaan media
Mmc8   perencanaan mediaMmc8   perencanaan media
Mmc8 perencanaan mediaUsman Yatim
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranZakkyKee
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tri Widodo W. UTOMO
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 

Tendances (20)

Administrasi pembangunan
Administrasi pembangunanAdministrasi pembangunan
Administrasi pembangunan
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu PengetahuanTugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Presentasi desentralisasi dan politik lokal
Presentasi desentralisasi dan politik lokalPresentasi desentralisasi dan politik lokal
Presentasi desentralisasi dan politik lokal
 
3b. metode kombinasi metkom
3b. metode kombinasi   metkom3b. metode kombinasi   metkom
3b. metode kombinasi metkom
 
Mmc8 perencanaan media
Mmc8   perencanaan mediaMmc8   perencanaan media
Mmc8 perencanaan media
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Kolaborasi
KolaborasiKolaborasi
Kolaborasi
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
02 birokrasi
02 birokrasi02 birokrasi
02 birokrasi
 
Sistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesiaSistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesia
 

Similaire à Ontology, epistemology & methodology nur azizah-edit

Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptxOntologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptxSriCloverGinting
 
rpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfrpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfKevinLaia
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFSanjaya Koembara
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifsuryadi man ic
 
2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivisme2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivismegumaha
 
Filsafat paradigama komunikasi
Filsafat paradigama komunikasiFilsafat paradigama komunikasi
Filsafat paradigama komunikasiFebrityas Soedibjo
 
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifPertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifAl Azhar Indonesia University
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahYf Indah
 
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIANRISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIANsaidokoro
 
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanyaDikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanyarsd kol abundjani
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatifdosensenior
 
JENIS-PENELITIAN dalam pembelajaran math
JENIS-PENELITIAN dalam pembelajaran mathJENIS-PENELITIAN dalam pembelajaran math
JENIS-PENELITIAN dalam pembelajaran mathmuhihsan19
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualadejuve
 
KELOMPOK II PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF.pptx
KELOMPOK II PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF.pptxKELOMPOK II PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF.pptx
KELOMPOK II PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF.pptxJianPremor3
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
Kelompok 1 Presentasi.pdf
Kelompok 1 Presentasi.pdfKelompok 1 Presentasi.pdf
Kelompok 1 Presentasi.pdfMuhamadSoleh33
 
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptParadigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptIrfan Pathurahman
 

Similaire à Ontology, epistemology & methodology nur azizah-edit (20)

Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptxOntologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
 
rpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfrpp_108920.pdf
rpp_108920.pdf
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
 
Pengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatifPengertian metode penelitian kualitatif
Pengertian metode penelitian kualitatif
 
2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivisme2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivisme
 
Filsafat paradigama komunikasi
Filsafat paradigama komunikasiFilsafat paradigama komunikasi
Filsafat paradigama komunikasi
 
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifPertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalah
 
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIANRISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
RISET AKSI: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN POSISINYA DALAM PARADIGMA PENELITIAN
 
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanyaDikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
JENIS-PENELITIAN dalam pembelajaran math
JENIS-PENELITIAN dalam pembelajaran mathJENIS-PENELITIAN dalam pembelajaran math
JENIS-PENELITIAN dalam pembelajaran math
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kual
 
Media tsk
Media tskMedia tsk
Media tsk
 
KELOMPOK II PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF.pptx
KELOMPOK II PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF.pptxKELOMPOK II PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF.pptx
KELOMPOK II PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF.pptx
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Kelompok 1 Presentasi.pdf
Kelompok 1 Presentasi.pdfKelompok 1 Presentasi.pdf
Kelompok 1 Presentasi.pdf
 
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptParadigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
 

Ontology, epistemology & methodology nur azizah-edit

  • 2. ONTOLOGY EPISTEMOLOGY METHODOLOGY METHOD TECHNIQUES Application Research Task
  • 3. Ontologi • Setiap posisi teoritik (yang meng-kerangkai setiap proyek penelitian) didasarkan pada suatu posisi filsafat dasar, suatu ontologi – Suatu teori ttg eksistensi – Suatu pemahaman ttg apa yg nyata terjadi. • Ontologi adalah ilmu tentang “being” (berasal dari bahasa Yunani yang berarti existence/keberadaan). – Apakah realita tentang dunia memang ada dan bersifat independent ?
  • 4. Epistemologi • teori ttg bagaimana memperoleh pengetahuan ttg dunia. Kita perlu epistemologi (teori ttg pengetahuan). – Semua proyek penelitian didasarkan pada posisi epistemologis dasar. – Epistemologi membimbing perumusan masalah, penilaian teori, pemilihan teknik yang tepat untuk penelitian empirik, dan terutama, interpretasi hasilpenelitian.
  • 5. Epistemologi • posisi epistemology mencerminkan cara pandang peneliti tentang apa yang dapat diketahui tentang dunia dan bagaimana kita dapat mengetahuinya. Epistemologi adalah teori tentang ilmu pengetahuan (knowledge). • Terdapat dua pertanyaan mendasar. Dapatkah seorang peneliti mengidentifikasi hubungan-hubungan „obyektif‟ atau „real‟ antara fenomena social ? Jika dapat, bagaimana caranya ? Pertanyaan pertama akan dijawab secara berbeda oleh peneliti fondationalist dan anti foundationalis. • Anti fondationalis akan menjawab bahwa tidak ada dunia yang „real‟ yang dapat eksis secara independent dari pemaknaan actor yang melekat dalam setiap tindakannya dalam mengungkap pengetahuan tersebut. Menurut anti foundationalist, tidak ada peneliti yang dapat bersifat „obyektif‟ karena peneliti tersebut hidup dalam dunia social dan ikut dipengaruhi oleh konstruksi social tentang „relitas‟. • Pendapat ini sering disebut double hermeneutic. Double hermeunetic berpendapat bahwa dunia itu dinterpretasikan oleh actor (hermeunetic level pertama), dan kemudian interpretasi tersebut diinterpretasikan lagi oleh peneliti yang lain (hermeunetic level kedua).
  • 6. Epistemologi • Sekarang kita beranjak pada pertanyaan kedua. Jika seorang peneliti dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan „obyektif‟ atau „real‟ antara fenomena social, bagaimana caranya ? Apakah peneliti dapat melakukan observasi secara langsung ? Atau ia mengakui bahwa hubungan-hubungan dalam fenomena social tersebut memamng „real‟ tetapi tidak dapat diobservasi secara langsung ? Jawaban-jawaban tentang cara mengetahui ini menentukan posisi epistemologis seorang peneliti. • Posisi epistemologis tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu cara scientific (sering disebut positivis) dan cara hermeunetic (interpretist).
  • 7. Methodology • Epistemology : teori umum tentang bagaimana mencari pengetahuan. • Agar bisa diterapkan dalam penelitian, suatu epistemology harus dirumuskan secara konkret (plan of action, research design)  methodology • Methodology memberi aturan ttg bgmn penelitian dilakukan kalau ingin dianggap valid. – Ini memungkinkan hasil penelitian utk dinilai atau diulang oleh peneliti lain.
  • 8. Metodologi • Menurut Sarantakos, metodologi dapat didefinisikan dengan dua cara. • Pertama, dalam pengertian yang praktis metodologi dapat didefinisikan sebagai sebuah model penelitian. • Dalam hal ini metodologi identik dengan sebuah model penelitian yang digunakan oleh seorang peneliti dalam sebuah penelitian tertentu, yang didalamnya mencakup pengetahuan dasar terkait dengan subyek dan metode penelitian yang digunakan, serta kerangka kerja yang digunakan dalam sebuah konteks yang partikular. • Dalam definisi ini, ragam metodologi bisa jadi sama jumlahnya dengan jumlah penelitian yang ada.
  • 9. Metodologi • Kedua, dalam pengertian yang lebih abstrak filosofis, metodologi dapat didefinisikan sebagai prinsip-prinsip penelitian yang diturunkan dari pilihan paradigma yang digunakan. • Metodologi dalam definisi seperti ini dipandang sebagai prinsip- prinsip penelitian yang terkait erat dengan paradigma yang digunakan dan diterjemahkan sebagai panduan dalam praktek penelitian. • Di antara kedua kutub ekstrim tersebut, rmuncul pula berbagai definisi metodologi yang lain : muncul istilah „metodologi feminis‟, „metodologi Marxist‟ dan sebagainya. (Sarantakos, 1993, p. 32)
  • 10. Method & Technique • Dalam setiap methodology ada banyak method yg bisa diterapkan. – Dalam method ada aturan, resep ttg bgmn kumpulkan, analisis & sajikan data. • Suatu method terdiri dari berbagai technique tentang bagaimana melakukannya – Contoh: Metode penelitian kualitatif menerapkan berbagai technique pengumpulan data. • Setiap technique atau method yg dipakai harus disesuaikan dg masalah penelitian & konteks yg diteliti. • Seringkali perlu method triangulation - kombinasi beberapa metode penelitian.
  • 12. Ontology: Two Positions OBJECTIVIST SUBJECTIVIST • Observers: • Observers – Disinterested – Partisan-participant – Dispassionate – No neutral vantage • The external reality point from which the political can be viewed exists independently objectively. of the observers‟ conception of it • The observers‟ ideas influence their behavior and the political context
  • 13. Ontology/ Ontological position Epistemology Tabel Posisi Ontologis, Epistemologis, dan Metodologis Posisi Ontologis Foundationalisme Anti-Foundationalisme Posisi Epistemologis Interpretivism/ Positivism Realism Hermeneutika Posisi Metodologis Post Positivis Strukturalis Interpretif strukturalis