SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  57
Télécharger pour lire hors ligne
KINERJA GURU
         di MTs Al-Wathoniyah I Cilungup
            Duren Sawit - Jakarta Timur


                       Skripsi
   Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
       Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)




                   Di Susun Oleh:

                   MUSAROFAH
                   103018227331




PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
    JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
       UIN SYARIF HIDAYATULLAH
                    JAKARTA
                  1429 H/ 2008 M
ABSTRAK

   Skripsi dengan judul “Kinerja Guru di MTs Al Wathoniyah I Cilungup Duren
Sawit Jakarta Timur” ditulis oleh Musarofah: 103018227331 di bawah bimbinga
Abdul Rozak, M. Si. Skripsi ini mendeskripsikan mengenai kinerja guru di MTs Al
Wathoniyah I.
   Penelitian ini di fokuskan untuk membahas tentang Kinerja Guru di MTs Al
Wathoniyah I. Penelitian ini di lakukan pada bulan juli 2007 sampe dengan bulan
maret 2008. hal ini dapat terlihat pada kinerja guru dalam perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi pembalajaran serta disiplin tugas guru yang belum optimal.
   Untuk menjawab permaslahan, penelitian ini di gunakan peendekatan kualitatif
dengan memakai metode deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk mengungkapkan
datanya, penulisan teknik kuesioner dalam bentuk skala Likert. Selain itu juga
melakukan observasi. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan presentase
diturunkan kedalam distribusi frekuensi maka diperoleh kesimpulan bahwa nila rata-
rata kinerja guru dikatagorikan pada kata-kata cukup baik.
   Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja guru baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi pembelajaran serta disiplin tugas yang dilakukan MTs Al
Wathoniyah I sudah cukup baik.




                                         ii
DAFTAR TABEL




1. Tabel kisi-kisi instrumen..........................................................................   19
2 Tabel persentase kinerja guru..................................................................        22




                                                         iii
iv
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ......………………………………………………                                                                     i
ABSTRAK..................................................................................................   iii
DAFTAR ISI..........………………………………………………………..                                                                 iv
DAFTAR TABEL .....................................................................................          vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................               vii

BAB I                PENDAHULUAN
                     A. Latar Belakang Masalah………..………………………. 1
                     B. Identifikasi Masalah……………………………………. 4
                     C. Pembatasan Masalah……………………………………. 4
                     D. Perumusan Masalah……………………………………. 4
                     E. Manfaat Penelitian………………………………………. 4

BAB II               KAJIAN TEORI (KERANGKA BERPIKIR)
                    A. KinerjaGuru…………………………………………..                                                        5
                          1. Pengertian Kinerja…………………………………                                                5
                          2. Tugas pokok dalam pembelajaran............................                     7
                          3 Kriteria Kinerja Guru                       ………………………                           9
                          4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru……. 13
                          5 Indikator kinerja guru ……………………………..                                            18
                          6 Evaluasi kinerja guru                          …………………….                        19
                          7 langkah-langkah kinerja guru……………………....                                        20
                  B. Kerangka Berpikir...........................................................           21


BAB III              METODOLOGI PENELITIAN
                     A. Tujuan Penelitian …………………………………….                                                   22
                     B. Waktu dan Penelitian ………………………………….                                                 22
                     C. Metode Penelitian ……………………………………                                                    22
                     D. Populasi dan Sampel …………………………………                                                   22
                     E. Teknik Pengumpulan Data……………………………..                                                23



                                                         liv
F. Instrumen Penelitian...............………………………….                          23
           G. Teknik Analisis Data …………………………………                                      24
BAB IV     HASIL PENELITIAN
           A. Kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran.....                      26
           B. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran......                     30
           C. Kemampuam guru dalam evaluasi pembelajaran...........                   35
           D. Kemampuan guru dalam disiplin tugas..........................           40
           E. Deskripsi Data Kinerja Guru..........................................   43

BAB V      KESIMPULAN DAN SARAN
           A. Kesimpulan…………………………………………....                                          45
           B. Saran………………………………………………….... 46

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




                                          lv
lvi
BAB 1
                                  PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
      Dunia pendidikan sedang goncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan
   tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta di tantang untuk dapat menjawab
   berbagai permasalahan lokal dan perubaha global yang terjadi begitu pesat.
      Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan
   secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama,
   figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara
   masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam
   system pendidikan, guru memegang peran utama dalam pembangunan
   pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah, guru juga
   sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan
   proses belajar mengajar.
      Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya
   proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu upaya perbaikan
   apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan
   memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh guru yang
   profesional dan berkualitas.
      Sebagai pengajar atau pendidik guru merupakan salah satu faktor penentu
   keberhasilan setiap upaya pendidikan. Kinerja guru dalam merencanakan dan
   melaksanakan pembelajaran, merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan
   pengajaran, keterampilan peguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya


                                           1
2



dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar dan pendidik.secara
sempit dapat di interprestasikan sebagai pembimbing atau belajar fasilator belajar
siswa.
   Adanya peningkatan dalam mutu pendidikan tidak terlepas dari peran guru
sebagai unsur utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Guru mempunyai tuas
untuk membimbing, mengarahkan dan juga menjadi teladan yang baik bagi para
peserta didiknya maka dari itu, dengan setumpuk tugas serta tanggung jawab yang
di embannya guru mampu menunjukkan bahwa dia mampu menghasilkan kinerja
yang baik demi terciptanya pendidikan yang bermutu.
   Keberhasilan kinerja akan tampak apabila terdapat motivasi kepala sekolah,
lingkungan sekitar juga dapat menentukan keberhasilan kinerja seseorang oleh
karena itu, selain gurunya sendiri yang berusaha meningkatkan kualitas kerjanya,
pihak sekolah juga berusaha mengupayakan pemberdayaan gurunya agar memiliki
kinerja yang baik, dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
   Seorang guru yang baik adalah guru yang mampu mewujudkan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan membuat peserta didik merasa nyaman
menuntut ilmu bersama gurunya. Dan guru yang berkepribadian tinggi adalah
guru yang mampu menjadi teladan bagi pesera didiknya sebaimana pepatah Jawa
menyatakan bahwa guru adalah seseorang yang patut di tiru yakin sosok yang di
dengar ucapan petuahnya, serta di ikuti dan di teladani.
   Guru benar-benar di tuntut untuk memiliki kinerja yang tinggi. Dengan kinerja
tinggi maka tingkat sumber daya manusia di Indonesia akan mulai sedikit demi
sedikit meningkatkan terutama para generasi muda Indonesia. Sehingga
terciptalah bangsa yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan-tantangan masa
depan.
   Dari uraian diatas maka dapat di simpulkan bahwa keberhasilan pendidikan
sebagaian besar di tentukan. Oleh kinerja guru dalam dunia pendidikan adalah
prioritas, guru memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.di samping
itu dia harus membuat pinter anak muridnya secara akal, (mengasah kecerdesan
IQ). Untuk kepentingan sekolah memiliki guru yang professional merupakan
kunci keberhasilan proses pembelajaran guru professional adalah orang yang
3



terdidik dan terlatih dengan baik. Berarti guru bukan hanya memperoleh
pendidikan formal tetapi juga harus menguasai landasan kependidikan.
   MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup sebagai salah satu lembaga pendidikan
Formal tingkat menengah, tidak terlepas dari masalah-masalah yang ada
diantaranya: Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, Kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran, Kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta
Kinerja guru dalam di siplin tugas. Di sekolah ini terlihat adanya masalah kinerja
guru dalam perencanaan pembelajaran. Pembelajaran dimana guru masih ada
yang belum membuat persiapan pembelajaran sebelum mengajar. Selain itu juga
terlihat masalah yang berhubungan dengan kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari guru yang belum dapat mengkondusifkan
keadaan kelas menjadi tenang ketika ada siswa yang melakukan keributan dikelas.
Guru dalam pelaksanaan pembelajaran juga belum menggunakan strategi
pembelajaran yang bervariasi sehingga yang terjadi pembelajaran terasa
membosankan bagi siswa dan kinerja yang dihasilkan guru pun belum optimal.
Dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Penulis melihat guru hanya melakukan
evaluasi pada saat akan ujian. Ketika kegiatan pembelajaran di kelas guru tidak
melakukan evaluasi, sehingga yang terjadi pada siswa selalu tidak ada persiapan
untuk belajar dikelas. Begitu juga dalam disiplin tugas. Dalam hal ini penulis
melihat guru belum mengikuti peraturan yang ditetapkan di sekolah. Ini dapat
terlihat ketika guru tidak hadir dan tidak memberikan tugas kepada guru piket
untuk pembelajaran siswa. Sehingga kinerja guru dalam disiplin tugas pun belum
optimal.
   Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengambil
judul: Kinerja Guru di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup Duren Sawit Jakarta
Timur.
4



B. Identifikasi Masalah
   Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
    1. Masih terdapatnya persoalan dimana kinerja guru dalam perencanaan
           pembelajaran, pelaksanaan    pembelajaran, evaluasi pembelajaran, serta
           kinerja guru dalam disiplin tugas belum optimal.
    2. Rendahnya kinerja yang dimiliki para guru sehingga loyalitas kerja guru
           kurang memuaskan.


C. Pembatasan Masalah
   Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan masalah.
Untuk itu penulis membatasi masalah pada kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran serta kinerja guru
dalam pembelajaran.


D. Perumusan Masalah
   Dari pembatasan masalah di atas, penulis menganggap perlu adanya
perumusan masalah agar pembahasannya terarah dan tidak meluas. Dengan
demikian perumusan masalahnya adalah “Bagaimana Kinerja Guru di MTs Al-
Wathoniyah I?”.


F. Manfaat Penelitian
    1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
           para guru dalam kegiatan belajar mengajar.
    2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengatahuan
           bagi pembaca terutama bagi lembaga pendidikan.
    3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa terutama
           mahasiswa fakultas kependidikan dalam kinerja guru.
5
5




                                        BAB II
                 KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR


A. Kinerja Guru
    1. Pengertian Kinerja Guru
           Istilah kinerja guru berasal dari kata job performance/actual permance
       (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
       Jadi menurut bahasa kinera bisa diartikan sebagai prestasi yang nampak
       sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri seseorang. Keberhasilan
       kinerja juga ditentukan dengan pekerjaan serta kemampuan seseorang
       pada bidang tersebut. Keberhasilan kerja juga berkaitan dengan kepuasan
       kerja seseorang.1
           Prestasi bukan berarti banyaknya kejuaraan yang diperoleh guru tetapi
       suatu keberhasilan yang salah satunya nampak dari suatu proses belajar-
       mengajar. Untuk mencapai kinerja maksimal, guru harus berusaha
       mengembangkan       seluruh   kompetensi yang dimilikinya dan juga
       manfaatkan serta ciptakan situasi yang ada dilingkungan sekolah sesuai
       dengan aturan yang berlaku.
           Kemudian Anwar Prabu Mangkunegara mendefinisikan kinerja
       (prestasi kerja) sebagai “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
       dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
       tanggung jawab yang diberikan.
       1
         A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT.
Rosda Karya, 2000), h. 67
6




        Dalam kamus bahasa Indonesia. “Kinerja berarti sesuatu yang dicapai,
    prestasi diperlihatkan, kemampuan kerja.2 Seseorang untuk melaksanakan
    tugasnya yang baik untuk menghasilkan hasil yang memuaskan, guna
    tercapainya tujuan sebuah organisasi atau kelompok dalam suatu unit
    kerja. Jadi, Kinerja karyawan merupakan hasil kerja di mana para guru
    mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.3
        Menurut Ivor K. Davies mengatakan bahwa seorang mempunyai empat
    fungsi umum yang merupakan ciri pekerja seorang guru, adalah sebagai
    berikut:
    a. Merencanakan
        Yaitu pekerjaan seorang guru menyusun tujuan belajar.
    b. Mengorgasisasikan
        Yaitu pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan menghubungkan
        sumber-sumber belajar sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar
        dengan cara yang paling efektif, efesien, dan ekonomis mungkin.
    c. Memimpin
        Yaitu pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong, dan
        menstimulasikan murid-muridnya, sehingga mereka siap mewujudkan
        tujuan belajar.
    d. Mengawasi
        Yaitu pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah fungsinya
        dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam
        mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Jika tujuan belum dapat
        diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali
        situasinya dan bukunya mengubah tujuan.4
        Dengan demikian, penulis            menyimpulkan dari pengertian di atas,
    bahwa kinerja adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya



    2
       Daryanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo)
    3
       Henry Simamora, Manajemen Sunber Daya Manusia, (Jakarta: STIE YKPN, 1995),
h. 433.
     4
       Ivor K. Devies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 1987), h. 35-36.
7




   yang menghasilkan hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan
   organisasi kelompok dalam suatu unit kerja.
         Jadi, kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan
   guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang memiliki
   keahlian      mendidik anak didik dalam rangka pembinaan peserta didik
   untuk tercapainya institusi pendidikan.


2. Tugas Pokok Dalam Pembelajaran
         Guru berhadapan dengan siswa adalah pada saat proses belajar
   mengajar berlangsung. Seorang guru harus memiliki kinerja yang baik
   terutama pada saat proses belajar berlangsung. Guru diharapkan memiliki
   ilmu yang cukup sesuai bidangnya, pandai berkomulikasi mengasuh dan
   menjadi belajar yang baik bagi siswanya untuk tubuh dan berkembang
   menjadi dewasa.
         Menurut Sukadi “sebagai seorang profesional, guru memiliki lima
   tugas pokok, merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
   evaluasi      pembelajaran,      menindaklanjuti     hasil   pembelajaran,   serta
                                                5
   melakukan bimbingan dan konseling.”
   Adapun penjelasan dari kelima tugas pokok tersebut yaitu:
   a. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran
         Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut
   membuat perencanaan pembelajaran, fungsi perencanaan pembelajaran
   ialah untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugas selanjutnya.
   Sehingga proses belajar mengajar akan benar-benar terskenario dengan
   baik, efektif dan efesien.
         Dalam praktik pengajaran di sekolah, terdapat beberapa bentuk
   persiapan pembelajaran, yaitu:
          1. “Analisis materi pelajaran
          2. Program tahunan/ program semester
          3. Silabus/ satuan pelajaran

   5
       Sukadi, Guru Powerful Guru Masa Depan, (Bandung: Kolbu, ), h 26
8




       4. Rencana pembelajaran
       5. Program perbaikan dan pengayaan.”
      Dalam membuat lima rencana tersebut biasanya guru di bantu leh
kepala sekolah juga rekannya yang biasanya dimusyawarahkan dalam
Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Organisasi guru semacam ini biasanya
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
      Setelah guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru
selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu
aktivitas ini di sekolah.
      Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi para guru
siswanya. Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan keilmuannya
benar, menguasai metodologi, dan seni pengendalian siswa. Seorang guru
juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya
sehingga siswa merasa senang dan termotivasi belajar bersamanya.
Menurut Sukadi, “tugas guru adalah mengoptimalkan bakat dan minat
kemampuan para siswa. Untuk itu di perlukan seni didaktik. Guru juga
pandai menggunakan teknologi pembelajaran sehingga menarik bagi para
siswa.6
c. Mengevaluasi Kegiatan Pembelajaran
      Langkah guru berikutnya adalah mengevaluasi hasil pembelajaran.
Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di ketahui
apakag sudah direncanakan telah sesuai dengan realisasinya serta tujuan
yang ingin dicapai dan apakah siswa telah dapat mencapai standar
kompetensi yang di tetapkan. Selain itu, guru juga dapat mengetahui
apakah metode ajarannya telah tetap sasaran.
      Dalam     melakukan       kegiatan   evaluasi,   seorang   guru   harus
memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan. Selain itu,
guru juga hars memperhatikan soal-soal evaluasi yang di gunakan. Soal-
soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa.

6
    Sukadi, Guru Powerful…., h.30
9




             Suryo Subroto mengatakan bahwa guru harus mempunyai kemampuan
       untuk mengevaluasi yang mencakup:
             1. “Melaksanakan tes
             2. Mengelola hasil penilaian
             3. Melaporkan hasil penelitian
             4. melaksanakanprogram remedial/perbaikan pengajaran.”7
        c. Ketaatan guru pada disiplin tugas
             Di dalam lembaga pendidikan telah dibuat aturan-aturan yang harus
       diindahkan oleh para guru maupun tenaga pendidikan lainnya. Bahkan
       sebagai pegawai negeri. Aturan-aturan tersebut telah dibakukan menjadi
       aturan kepegawaian. Hal ini untuk menjadi kelencaran jalanya proses
       belajar mengajar maupun citra baik dari masyarakat yang ingin
       memanfaatkan jasa lembaga tersebut.


     3. kriteria Kinerja Guru
             Keberhasilan guru seseorang bisa dilihat apabila kriteria-kriteria yang
       ada telah mencapai secara keseluruhan. Jika kriteria telah tercapai berari
       pekerjaan seseorang telah dianggap memiliki kualitas kerja yang baik.
       Sebagaimana yang telah disebutkan dalam pengertian kinerja bahwa
       kinerja guru adalah hasil kerja yang terlihat dari serangkaian kemampuan
       yang dimiliki oleh seorang yang berprofesi guru. Kemampuan yang harus
       dimiliki guru telah disebutkan dalam peraturan pemerintah RI No. 19
       Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 yang
       berbunyi:
             Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar
       dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:
       a. kompetensi paedagogik
       b. kompetensi kpribadian
       c. kompetensi profesional

       7
           B Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.
27
10




        d. kompentensi sosial8
            Adapun penjelasan dari ke empat dari kompetensi tersebut adalah:
        a kompetensi paedagogik
           Adalah mengenai bagaimana kemampuan guru dalam mengajar, dalam
        Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
        Pendidikan dijelaskan kemampuan ini meliputi “kemampuan mengelola
        pembelajaran      yang meliputi pemahaman              terhadap     peserta   didik,
        perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
        pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
        yang dimilikinya.”9
           Kompetensi paedagogik ini berkaitan pada saat guru mengadakan
        proses belajar mengajar di kelas. Mulai dari membuat skenario
        pembelajaran memilih metode, media, juga alat evaluasi bagi anak
        didiknya. Karena bagaimanapun dalam proses belajar mengajar sebagian
        besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru. Guru yang
        cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan suasana belajar yang efektif
        dan efisien sehingga pembelajaran tidak berjalan sia-sia.
        Suryo Subroto mengatakan bahwa yang dimaksud kinerja guru dalam
        proses belajar mengajar adalah “kesangupan atau kecakapan para guru
        dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan
        peserta didik yang mencakup segi kognitif, efektif, dan psikomotorik
        sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai
        dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran”10
           Jadi kompetensi paedagogik ini berkatan dengan kemampuan guru
        dalam proses belajar mengajar yakni pesiapan mengajar yang mencakup
        merancang dan melaksanakan skenario pembelajaran, memilih metode,
        media, serta alat evaluasi bagi anak didik agar tervapai tujuan pendidikan
        baik pada ranah kognitif, efektif, maupun psikomotorik siswa.

          8
             Peraturan pemerintah RI No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
(Jakarta: CV Eko Jaya,2005),h.26
          9
            Peraturan Pemerintah RI…. ,h.73
          10
              Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar…,h.19
11




           b. kompetensi kepribadian
             Berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik. Kepribadian
           guru ini meliputi kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
           arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
           mulia.
              Seorang guru harus mempunyai peran ganda. Peran tersebut
           diwujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
             Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru
           harus bersikap kritis. Berempati maksudnya guru harus dengan sabar
           menghadapi keinginan siswanya juga harus melindungi dan melayani
           siswanya tetapi disisi lain guru juga harus bersikap tegas jika ada siswanya
           berbuat salah.
              Menurut Moh. Uzer Usman kemampuan kepribadian guru meliputi hal-
           hal berikut:
               1) Mengembangkan kepribadian
               2) Berinteraksi dan berkomunikasi
               3) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
               4) Melaksanakan administrasi sekolah
               5) Menaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.11
               Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku
           bagi siswa-siswanya.
           c. kompetensi profesional
              Pekerjaan seorang guru adalah merupakan suatu profesi yang tidak bisa
           dilakukan      oleh   sembarang       orang.    Profesi     adalah     pekerjaan
           yangmemerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan
           sertifikasi dalam bentuk ijazah. Profesi guru ini memiliki prinsip yang
           dijelaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005
           sebagai berikut:
                 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme


11
     Moh. Uzer Usman, Menajdi Guru Profesiona, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), h. 16
12




                2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
                    keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
                3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
                    sesuai dengan bidang tugas.
                4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
                    tugas
                5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
                6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi
                    kerja
                7) Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan
                    secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat
                8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan
                    tugas keprofesionalan.
                9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang
                    mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
                    guru.12
          d. kompentensi sosial
               kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam
          menghadapi orang lain. Dalam peraturan pemerintah RI No.19 Tahun
          2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan kompensasi sosial
          adalah kemampuan pendidik sebagai           bagian dari masyarakat untuk
          berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
          pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta pendidikan, dan
          masyarakat sekitar.
               Kompetensi sosisal seorang guru merupakan modal dasar guru yang
          bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan. Saiful Hadi berpendapat
          kompetensi ini berhubungan denagn kemampuan guru sebagai anggota
          masyarakat dan sebagai makhluk sosial yang meliputi:
                  1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi denagn
                      teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional.

12
     Undang-Undang RU No.14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen…, h.6
13




                  2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi
                     setiap lembaga kemasyarakatan.
                  3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual
                     maupun secara kelompok.13
              Menurut Mungin Edy Wibowo Kompetensi sosial adalah kemampuan
        pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
        secara efektif dengan peserta didik, dan masyarak sekitar.14
              Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk
        individu. Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang
        lain.


    4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
              Menurut Anwar Prabu Mangkunegara “faktor yang mempengaruhi
        kinerja guru adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi
        (motivision).15
             a. Faktor kemampuan
                Secara psikologi, kemampuan guru terdiri dari kemampuan potensi
                (IQ) dan keampuan reality (knowledge + skill). Artinya seorang guru
                yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai
                dengan bidangnya serta terampil dalam mengerjakan pekerjaan
                sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
                diharapkan.
                Oleh karena itu, pegawai perlu ditetapkan pada pekerjaan yang
                sesuai dengan keahliannya. Dengan penempatan guru yang sesuai
                dengan bidangnya aka dapat membantu dalam efetivitas suatu
                pembelajaran.
             b. Faktor motivasi


        13
          Saiful Hadi, “Kompetensi yang harus Dimiliki Seorang Guru”, (www. Saiful Hadi.
Wordpress.com, 2007)
       14
          Mungin Edy Wibowo, “Sertifikasi Profesi Pendidik”, (www.suara-merdeka.com, 2006)
       15
           A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2004), h. 67
14




        Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam menghadapi situsi
        kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang
        yang terarah untuk mencapai tujuan pendidikan.
             C. Meclelland mengatakan dalam bukunya Anwar Prabu
        berpendapat bahwa “ada hubungan yang fositif antara motif
        berprestasi dengan pencapaian kinerja.”16
           Guru sebagai pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab yang
        berat. Guru harus menyadari bahwa ia hars mengerjakan tugasnya
        tersebut dengan sungguh-sungguh, bertanggung jawab, ikhlas dan
        tidak asal-asalan, sehingga siswa dapat dengan mudah menerima apa
        saja yang disampaikan oleh gurunya. Jika ini tercapainya maka guru
        akan memiiki tingkat kinerja yang tinggi.
           Selanjutnya MeClelland mengemukakan 6 krakteristik dari guru
        yang memiliki motif berprestasi tinggi Yaitu:
           1. Memiliki tanggung jawab pribadi tinggi
           2. berani mengambil resiko
           3. memiliki tujuan yang realistis
           4. Memanfaatkan rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang
                untuk merealisasi tujuannya.
           5. Meanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam seluruh
                kegiatan kerja yang dilakukannya.
           6. mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
                diprogramkan.17
          Membicarakan kinerja mengajar guru, tidak dapat dipisahkan
      faktor-faktor pendukung dan pemecah masalah yang menyebabkan
      terhambatnya pembelajaran secara baik dan benar dalam rangka
      pencapaian tujuan yang diharapkan guru dalam mengajar.
          Adapun faktor yang mendukung kinerja guru dapat digolongkan ke
      dalam dua macam yaitu:

16
     A.A Anwar Prabu, Manajemen Sumber…, h. 68
17
     A.A Anwar Prabu, Manajemen Sumber…, h.68
15




a. Faktor dari dalam sendiri (intern)
       Di antara faktor dari dalam diri sendiri (intern) adalah
   1) Kecerdasan
       Kecerdasan memegang peranan penting dalam keberhasilan
       pelaksanaan tugas-tugas. Semakin rumit dan makmur tugas-tugas
       yang diemban makin tinggi kecerdasan yang diperlukan. Seseorang
       yang cerdas jika diberikan tugas yang sederhana dan monoton
       mungkin akan terasa jenuh dan akan berakibat pada penurunan
       kinerjanya
   2) Keterampilan dan kecakapan
       Keterampilan dan kecakapan orang berbeda-beda. Hal ini
       dikarenakan adanya perbedaan dari berbagai pengalaman dan
       latihan.
   3) Bakat
       Penyesuaian antara bakat dan pilihan pekerjaan dapat menjadikan
       seseorang bekarja dengan pilihan dan keahliannya.
   4) Kemampuan dan minat
       Syarat untuk mendapatkan ketenangan kerja bagi seseorang adalah
       tugas      dan   jabatan   yang   sesuai   dengan    kemampuannya.
       Kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi dapat
       menunjang pekerjaan yang telah ditekuni
   5) Motif
       Motif yang dimiliki dapat mendorong meningkatkannya kerja
       seseorang
   6) Kesehatan
       Kesehatan dapat membantu proses bekerja seseorang sampai
       selesai. Jika kesehatan terganggu maka pekerjaan terganggu pula.
   7) Kepribadian
       Seseorang yang mempunyai kepribadian kuat dan integral tinggi
       kemungkinan tidak akan banyak mengalami kesulitan dan
16




                 menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan interaksi dengan
                 rekan kerja ang akan meningkatkan kerjanya.
            8) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja
                 Jika pekerjaan yang diemban seseorang sesuai dengan cita-cita
                 maka tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksanakan karena ia
                 bekerja secara sungguh-sungguh, rajin, dan bekerja dengan
                 sepenuh hati.
      b. Faktor dari luar diri sendiri (ekstern)
                Yang termasuk faktor dari luar diri sendiri (ekstern) diantaranya:
            1) Lingkungan keluarga
                 Keadaan lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kinerja
                 seseorang.      Ketegangan     dalam     kehidupan      keluarga     dapat
                 menurunkan gairah kerja.
            2) Lingkungan kerja
                Situasi kerja yang menyenangkan dapat mendorong seseorang
                 bekerja secara optimal. Tidak jarang kekecewaan dan kegagalan
                 dialami seseorang di tempat ia bekerja. Lingkungan kerja yang
                 dimaksud di sini adalah situasi kerja, rasa aman, gaji yang
                 memadai, kesempatan untuk mengembangan karir, dan rekan kerja
                 yang kologial.
            3) Komunikasi dengan kepala sekolah
                 Komunikasi yang baik di sekolah adalah komunikasi yang efektif.
                 Tidak adanya komunikasi yang efektif dapat mengakibatkan
                 timbulnya salah pengertian
            4) Sarana dan prasarana
                 Adanya sarana dan prasarana yang memadai membantu guru dalam
                 meningkatkan kinerjanya terutama kinerja dalam proses mengajar
                 mengajar.18



      18
           Kartono Kartini, Menyiapkan dan memadukan Karir, (Jakarta: CV Rajawali, 1985), h.
22.
17




            5) Kegiatan guru di kelas
               Peningkatan dan perbaikan pendidikan harus dilakukan secara
               bertahap.    Dinamika     guru      dalam   pengembangan      program
               pembelajaran tidak akan bermakna bagi perbaikan proses dan hasil
               belajar siswa, jika manajemen sekolahnya tidak memberi peluang
               tumbuh dan berkembangnya kreatifitas guru. Demikian juga
               penambahan sumber belajar berupa perpustakaan dan laboratorium
               tidak   akan    bermakna     jika    manajemen     sekolahnya    tidak
               memberikan perhatian serius dalam mengoptimalkan pemanfaatan
               sumber belajar tersebut dalam proses belajar mengajar. Menurut
               Dede Rosyada dalam bukunya Paradigma Pendidikan Demokratis
               bahwa kegiatan guru di dalam kelas meliputi:
               a) Guru harus menyusun perencanaan pembelajaran yang bijak
               b) Guru harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan siswa-
                   siswanya
               c) Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang
                   membelajarkan
               d) Guru harus menguasai kelas
               e) Guru harus melakukan evaluasi secara benar.19
            6) Kegiatan guru di sekolah antara lain yaitu:
               Berpartisipasi dalam bidang administrasi, di mana dalam bidang
               administrasi ini para guru memiliki kesempatan yang banyak untuk
               ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sekolah antara lain:
               a) Mengembangkan filsafat pendidikan
               b) Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum
               c) Merencanakan program supervisi
               d) Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian.20


       19
           Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta:PT Kencana, 2004), h. 122.
       20
           M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 144-150.
18




        Semua pekerjaan itu harus dikerjakan bersama-sama antara guru
     yang satu dengan yang lainnya yaitu dengan cara bermusyawarah.
     Untuk meningkatkan kinerja, para guru harus melihat pada keadaan
     pemimpinnya (kepsek).
        Jadi, dapat disimpulkan bahwa baik dan buruknya guru dalam
     proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
     satunya adalah supervisor dalam melaksanakan pengawasan atau
     supervisi terhadap kemampuan (kinerja guru).


5. Indikator Kinerja guru
    Ada beberapa indikator yang dapat dilihat peran guru dalam
 meningkatkan kemampuan dalam proses belajar-mengajar.
 Indikator kinerja tersebut adalah:
 1. Kemampuan merencanakan belajar mengajar
   Kemapuan ini meliputi:
    a. Menguasai garis-garis besar penyelenggaraan pendidikan.
    b. Menyesuaikan analisa materi pelajaran
    c. Menyusun program semester
    d. Menyusun program atau pembelajaran
 2. Kemempuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
   kemampuan ini meliputi:
   a. Tahap pra intruksional
   b. Tahap intruksional
   c. Tahap evaluasi dan tidak lanjut
 3. Kemampuan mengevaluasi
   Kemampan ini meliputi:
  a. Evaluasi normatif
  b. Evaluasi formatif
  c. Laporan hasil evaluasi
19




    d. Pelakanaan program perbaikan dan pengayaan.21
         Jadi menurut penulis, kinerja guru yang terdapat di atas merupakan
   indikator positif dari kinerja guru. Sedangkan kinerja guru yang bersifat
   negatif meliputi, guru belum menguasai penyusunan program semester,
   guru belum melaksanakan pra intruksional, dan guru tidak memperhatikan
   evaluasi yang bersifat normatif.


6. Evaluasi kinerja
         Menurut Agus Sunyato dalam bukunya Anwar Prabu Mangkunegara
   mengemukakan bahwa sasaran sasaran dan evaluasi kinerja karyawan
   sebagai berikut:
   a. Membuat            analisa     kinerja     dari    waktu   yang   lalu   secara
          berkesinambungan dan periodik, baik kinerja karyawan maupun
          kinerja organisasi
   b. Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para karyawan melalui
          audit keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan
          kemampuan dirinya.
   c. Menetuka asaran dari kinerja yang akan dating dan memberikan
          tanggung jawab perorangan sehingga untuk periode selanjutnya jelas
          apa yang harus diperbuat oleh karyawan, mutu dan baku yang harus
          dicapai.
         Menemukan potensi karyawan yang berhak memperoleh promosi, dan
   mendasarkan hasil diskusi antara karyawan dengan pimpinannya itu untuk
   menyusun suatu proposal lainnya, seperti imbalan .
        Jadi, evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki mereka
   yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di dalam organisasi. Banyak
   organisasi berusaha mencapai sasaran suatu kedudukan yang terbaik dan
   terpercaya dalam bidangnya. Untuk itu sangat tergantung dari para



   21
        Uzer, Usman, Menjadi guru professional..., h.10-19
20




          pelaksanaannya, yaitu para karyawan agar mereka mencapai sasaran yang
          telah ditetapkan oleh organisasi.22


       7. Langkah- Langkah Peningkatan Kinerja
              Dalam rangka peningkatan kinerja, paling tidak telah mengemukakan
          tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
          a. Mengetahui Adanya kekurangan dalam kinerja
          b. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan.
          c. Mengidentifikasikan hal-hal yang               mungkin   menjadi penyebab
              kekurangan baik yang behubungan dengan dengan pegawai itu sendiri
          d. Mengembamgkan rencana tindakan tersebut
          e. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah terasi atau belum
          f. Mulai dari awal, apabila perlu.
              Dari peningkatan kinerja ini mempunyai hasil dalam peningkatan
          karena semuanya mempunyai kekurangan dan kelebihan, hal itu harus
          sangat berguna bagi para karyawan.23
              Dari berbagai uraian teori tentang kinerja guru, maka yang dimaksud
          dengan kinerja guru dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang
          untuk melaksanakan tugasnya yang menghasilkan hasil yang memuaskan
          guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit kerja.
          Kinerja guru dalam penelitian ini dapat diukur berdasarkan 4 indikator,
          yaitu kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam
          pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran,
          serta kinerja guru dalam disiplin tugas.




        22
           A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi kinerja SDM, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2006) Cet ke-II, h 11-12.
23
     Anwar, Prabun Mangkunegara, Manajemen Kinerja. h, 22
21




B. KERANGKA BERFIKIR
     Guru adalah unsur utama dalam suatu proses pendidikan. Guru berada
  dalam front terdepan pendidikan yang berhadapan langsung dengan peserta
  didik melalui proses interaksi intruksional sebagai wahana terjadinya proses
  pembelajaran siswa dengan nuansa pendidikan.
     Dalam proses pembelajaran tersebut, peserta didik akan memperoleh
  banyak ilmu pengetahuan, pengalaman belajar, dan hubungan sosial dengan
  sesama, Untuk mencapai tujuan pendidikan yakni memperoleh perubahan baik
  dari segi kognitif. Efektif maupun psikomotorik siswa dalam berprilaku
  menuju yang lebih baik.
     Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, guru memerlukan kinerja yang
  tinggi demi tercapainya tujuan pendidikan. Tinggi rendahnya kinerja
  seseorang bisa dipengaruhi oleh diri-sendiri juga dari dari orang lain atau
  lingkngan luar.
     Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil kinerja guru dalam
  perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran,
  kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin
  tugas. Terletak pada kinerja serta prestasi kerja guru-guru yang berada dalam
  suatu sekolah.
     Jadi dengan adanya kinerja guru dalam pembelajaran. Maka hasil yang
  menentukan dari suatu proses pendidikan adalah pendidik itu sendiri. Hal ini
  merupakan kinerja guru paling berkualitas setumpuk tugas serta tanggung
  jawab yang di embannya guru harus mampu menunjukkan bahwa guru
  mampu menghasilkan kinerja yang baik demi terciptanya pendidikan yang
  bermutu.
22




                                   BAB III
                       METODOLOGI PENELITIAN


A. Tujuan penelitian
      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru di MTs Al-
   Wathoniyah I. Cilungup Jakarta Timur.


B. Tempat dan Waktu Penelitian
      Tempat Penelitian dilaksanakan di MTs Al-Wathoniyah I.Cilungup Duren
   Sawit Jakarta Timur. Sedangkan waktu pelaksanaannya dimulai dari bulan Juli
   2007 sampai dengan bulan Maret 2008.


C. Metode Penelitian
      Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif
   kualitatif. Yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya
   dari fenomena objek yang diteliti dan dibandingkan dengan teori yang sesuai
   dengan masalah penelitian.


D. Populasi dan Sampel
      Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru di MTs Al-Wathoniyah I.
   Cilungup Duren Sawit yang berjumlah 18 orang guru. Karena populasi ini
   kurang dari 100 maka sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang
   mengajar di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup yang berjumlah 18 orang.
23




E. Teknik Pengumpulan Data
      Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian
   lapangan, yaitu terjun langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan data
   yang diperlukan.
      Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
   penulis menggunakan teknik kuesioner atau angket yaitu sejumlah pernyataan
   tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari responden untuk
   mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kinerja guru di MTs Al-
   Wathoniyah I Cilungup Duren Sawit.


F. Instrumen Penelitian
        Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, dalam penelitian
     ini berbentuk kuesioner. Selain itu juga di lakukan observasi, dengan teknik
     ini penulis ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat
     tentang kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I. yakni kinerja guru dalam
     perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran,
     kineja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin
     tugas.


                                     Tabel 1
 Variabel                Indikator                      No             Jumlah
                                                  pernyataan         pernyataan
 Kinerja      a.   Kinerja guru dalam            1, 2, 3, 4, 5, 6,       7
 Guru              perencanaan pembelajaran:             7
                   - Membuat RPP dan,
                   - Menyusun program
                     semester
              b.   Kinerja guru dalam             8, 9, 10, 11,         10
                   pelaksanaan pembelajaran:     12, 13, 14, 15,
                   - Melaksanakan post test          16, 17
                   - Melaksanakan penilaian
                     setelah satuan pokok
                     bahan selesai dipelajari
                     siswa
24




           c.   Kinerja guru dalam evaluasi    18, 19, 20, 21,          7
                pembelajaran:                    22, 23, 24
                 - Memberikan nilai/hasil
                   kepada siswa secara
                   objektif
                 - Membuat hasil laporan
                   sekolah untuk diberikan
                   kepada orang tua
           d.    Kinerja guru dalam disiplin   25, 26, 27, 28,          5
                tugas:                             29, 30
                - Peraturan yang ditetapkan
                   sekolah
                - Menyelesaikan tugas yang
                   diberikan kepada kepala
                   sekolah

G. Teknik Analisin Data
      Dalam pengelolaan data penulis menempuh cara sebagai berikut:
   1. Editing
      Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada penulis,
      penulis segera meneliti kelengkapan dalam pengisian angket bila ada
      jawaban yang tidak di jawab, penulis menghubungi responden yang
      bersangkutan untuk di sempurnakan Jawabannya agar angket tersebut sah.
   2. Tabulating
      Langkah kedua adalah pengelolaan data dengan memindahkan jawaban
      yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi atau tabel. Kemudian setelah
      data di olah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka selanjutnya
      melakukan analisa data dengan deskriptif kualitatif dengan presentase,
      maka rumus yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
      Keterangan:


      P = f x 100 %
          N

      P = Prosentase
      f = Frekuensi (Jumlah jawaban responden)
      N = Number Of Cases (Jumlah responden)
25




3. Analiting dan Interpretasi
   Langkah ini adalah menganalisa data yang telah diolah secara verbal
   sehingga hasil penelitian mudah dipahami.
4. Concluding
   Langkah ini adalah memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan
   interpretasi data
BAB 1V
                              HASIL PENELITIAN


   Kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I. ini terkait dalam kinerja guru dalam
perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan guru dalam
pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembeajaran, serta kinerja guru daam
disiplin tugas.
   Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, di peroleh hasil sebagai
berikut
A. Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran
                                         Tabel 2
                  Bapak/ibu guru membuat perencanaan pembelajaran
                               yang hendak diberikan
           No       Alternatif jawaban             F             P%
          soal
            1      Selalu                          6              33%
                   Sering                          9              50%
                   Kadang-kadang                   3              17%
                   Tidak pernah                     -              -
                   Jumlah                          18            100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa            responden dalam pernyataan
kebanyakan memilih sering berjumlah 9 orang (50%), selalu berjumlah 6 orang
(33%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0 %) tidak ada yang menjawab, dari data tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa guru membuat perencanaan pembelajaran yang hendak diberikan ini
27




terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (50%). Guru
membuat membuat perencanaan pembelajaran yang hedak diberikan

                                 Tabel 3
      Bapak/Ibu guru menyusun standar isi kurikulum sebagai acuan atau
                        pedoman dalam pembelajaran
           No       Alternatif          F             P%
          Soal      jawaban
           2    Selalu                  8             44%
                Sering                 10             56%
                Kadang-kadang           -               -
                Tidak pernah            -               -
                Jumlah                 18            100%

  Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam         menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 10 orang (56%), selalu
berjumlah 8 orang (44%), yang menjawab kadang-kadang (0%) tidak ada yang
menjawab sedangkan tidak pernah juga (0%)tidak ada jawaban dari responden.
Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru menyusun standar isi
kurikulum sebagai acuan atau pedoman dalam pembelajaran. Ini terbukti dari
jawaban responden yang banyak menjawab sering (56%). Guru menyusun standar
isi kurikulum sebagai acuan atau pedoman dalam pembelajaran.


                                     Tabel 4
      Bapak/Ibu guru membuat rumusan-rumusan tujuan pembelajaran
          No    Alternatif Jawaban             F               P
         Soal
           3    Selalu                         7            39%
                Sering                         7            39%
                Kadang-kadang                  4            22%
                Tidak pernah                    -             -
                Jumlah                         18          100%

  Pada tabel di atas, dapat diketahui      bahwa responden yang menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 7 orang (39%), sering
berjumlah 7 responden (39%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah 4 orang
(22%), dan tidak pernah (0%) tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel



                                     27
28




di atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat rumusan-rumusan tujuan
pembelajaran. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu
dan sering sama-sama berjumlah (39%). Guru membuat rumusan tujuan
pembelajaran.
                                     Tabel 5
     Bapak/Ibu guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan
                        tujuan pembelajaran yang sudah
         No soal     Alternatif Jawaban         F           P%
           4        Selalu                       7          39%
                    Sering                       7          39%
                    Kadang-kadang                4          22%
                    Tidak pernah                 -           -
                    Jumlah                      18         100%

  Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakanmemilih       selalu berjumlah 7 orang (39%), sering
berjumlah 7 orang (39%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah 4 orang
(22%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari tabel di
atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat RPP sebelum mengajar. Ini terbukti
dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu dan sering sama-sama
berjumlah (39%). Guru membuat RPP sebelum mengajar.


                                     Tabel 6
          Bapak/Ibu guru dalam membuat RPP mengalami kesulitan
            No      Alternatif jawaban         F           P%
           soal
             5     Selalu                      4           22%
                   Sering                      6           33%
                   Kadang-kadang               8           45%
                   Tidak pernah                 -            -
                   Jumlah                      18         100%

  Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 8 orang (45%), kadang-kadang
berjumlah 6 orang (33%), selalu berjumlah 4 orang (22%), dan tidak pernah (0%),



                                      28
29




tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa gurudalam membuat RPP mengalami kesulitan. Ini terbukti dari jawaban
responden yang banyak menjawab sering (45%). Guru membuat perencanaan atau
persiapan pembelajaran yang hendak diberikan.


                                         Tabel 7
     Bapak/Ibu guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan
                   tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan
            No      Alternatif Jawaban           F        P%
           soal
             6      Selalu                     2          11%
                    Sering                    11          61%
                    Kadang-kadang              5          28%
                    Tidak pernah               -            -
                    Jumlah                    18         100%

  Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering 11 orang (61%), kadang-kadang
berjumlah 5 orang (28%), selalu 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%) tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan tujuan pembelajaran yang
sudah dirumuskan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab
sering (61%). Guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan tujuan
pembelajaran yang sudah dirumuskan.


                                       Tabel 8
        Bapak/Ibu guru mengunakan media yang relevan dengan materi
         No       Alternatif jawaban             F          P%
        soal
          7       Selalu                         18        100%
                  Sering                          -          -
                  Kadang-kadang                   -          -
                  Tidak pernah                    -          -
                  Jumlah                         18        100%




                                         29
30




   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden menjawab pernyataan
kebanyakan memilih selalu berjumlah 18 orang (100%), sering tidak ada jawaban
(0%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%) tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
mengunakan media yang relevan dengan materi. Ini terbukti dari jawaban
responden yang banyak menjawab selalu (100%). guru mengunakan media yang
relevan dengan materi.


B. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
                                    Tabel 9
    Bapak/Ibu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
                  mengenai bahan pelajaran yang disampaikan
            No    Alternatif jawaban          F           P%
           Soal
             8    Selalu                     4            22%
                  Sering                    11            61%
                  Kadang-kadang              3            17%
                  Tidak pernah               -              -
                  Jumlah                    18           100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 11orang (61%), selalu
berjumlah 4 orang (22%), kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0%) tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai bahan pelajaran yang disampaikan. Ini terbukti dari jawaban responden
yang banyak menjawab sering (61%). Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang disampaikan.




                                       30
31




                                     Tabel 10
      Bapak/Ibu guru mengajukan atau melakukan post tes kepada siswa
                           sebelum memulai pelajaran
            No    Alternatif jawaban          F              P%
           Soal
            9     Selalu                      4            22%
                  Sering                      6            33%
                  Kadang-kadang               8            45%
                  Tidak pernah                -              -
                  Jumlah                     18           100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih kadang-kadang 8 orang (45%), sering berjumlah
6 orang (33%), selalu 4orang (6%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari
responden. Dari data tabel di atas dapat simpulkan bahwa guru mengajukan atau
melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran.


                                     Tabel 11
       Bapak/Ibu guru menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan
            No    Alternatif Jawaban          F              P%
           Soal
            10    Selalu                      8            44%
                  Sering                      9            50%
                  Kadang-kadang               1             6%
                  Tidak pernah                -              -
                  Jumlah                     18           100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 9 orang (50%), selalu
berjumlah 8 orang (44%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari
responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru menguasai
materi pelajaran yang akan diajarkan. Ini tebukti dari responden yang banyak
menjawab sering (50%). Guru menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan.




                                       31
32




                                     Tabel 12
           Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam menggunakan
                                  sumber metode
            No    Alternatif Jawaban           F           P%
           soal
            11    Selalu                        5           28%
                  Sering                       11           61%
                  Kadang-kadang                 2           11%
                  Tidak pernah                  -             -
                  Jumlah                       18          100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 11 orang (61%), selalu
berjumlah 5 orang (28%), kadang-kadang berjumlah 2 orang (11%), tidak pernah
(0%),tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa guru mengalami kesulitan dalam menggunakan sumber metode. Ini
terbukti dari jawaban responden menjawab sering (61%). Guru mengalami
kesulitan dalam menggunakan sumber metode.


                                    Tabel 13
    Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satuan pokok
                         bahan selesai di pelajari siswa
            No    Alternatif Jawaban           F           P%
           Soal
            12    Selalu                        8           44%
                  Sering                        8           44%
                  Kadang-kadang                 2           11%
                  Tidak pernah                  -             -
                  Jumlah                       18          100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 8 orang (44%), sering
berjumlah 8 orang (44%), kadang-kadang berjumlah 2 orang (11%), tidak pernah
(0%),tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satuan pokok bahan di




                                       32
33




pelajari siswa. Ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab selalu dan
sering sama-sama (44%). Guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satuan
pokok bahan selesai di pelajari siswa.

                                Tabel 14
      Bapak/Ibu guru memberikan PR pada siswa setiap pelajaran selesai
                                         diajarkan
             No         Alternatif               F          P%
            soal        Jawaaban
             13    Selalu                        2          11%
                   Sering                        8          45%
                   Kadang-kadang                 8          44%
                   Tidak pernah                  -            -
                   Jumlah                       18         100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 8 orang (45%), kadang-kadang
berjumlah 8 orang (44%), selalu berjumlah 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%),
tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
guru memberikan PR pada siswa setiap pelajaran selesai diajarkan. Ini bukti dari
jawaban responden yang banyak menjawab sering (45%). Guru memberikan PR
pada siswa setiap pelajaran diajarkan.


                                         Tabel 15
      Bapak/Ibu guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan program
                                     yang guru buat
            No     Alternatif Jawaban            F          P%
           Soal
            14     Selalu                       10          55%
                   Sering                        7          39%
                   Kadang-kadang                 1           6%
                   Tidak pernah                  -            -
                   Jumlah                       18         100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 10 orang (55%), sering



                                          33
34




berjumlah 7 orang (39%) kadang-kadang berjumlah 10 orang (1%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan program
yang guru buat. Ini terbukti dari jawaban respondenyang banyak menjawab selalu
(55%). Guru melaksanakan pembelajaran sesuai denga program yang guru buat.


                                    Tabel 16
   Bapak/Ibu guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya
            No     Alternatif Jawaban          F          P%
           Soal
            15    Selalu                       2          11%
                  Sering                       13         72%
                  Kadang-kadang                3          17%
                  Tidak pernah                  -           -
                  Jumlah                       18        100%

  Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih     sering berjumlah 13 orang (72%), kadang-
kadang berjumlah 3 orang (17%), selalu berjumlah 2 orang (11%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya.
Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (72%). Guru
memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya.


                                  Tabel 17
   Bapak/Ibu guru dapat mengekpresikan segenap kemampuan mengajar
            No    Alternatif Jawaban         F            P%
           Soal
            16    Selalu                     18          100%
                  Sering                      -            -
                  Kadang-kadang               -            -
                  Tidak pernah                -            -
                  Jumlah                     18          100%




                                       34
35




   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 18 orang (100%), sering (0%),
tidak ada, kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban,dan tidak pernah (0%), tidak
ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua siswa. Ini bukti
dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (100%). Guru membuat
hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua siswa.


C. Kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran
                                    Tabel 18
      Bapak/ibu guru berusaha meningkatkan kemampuan yang guru miliki
                                di dalam pembelajaran
            No    Alternatif Jawaban           F            P%
           Soal
            17    Selalu                       18          100%
                  Sering                        -            -
                  Kadang-kadang                 -            -
                  Tidak pernah                  -            -
                  Jumlah                       18          100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu 18 orang (100%), sering (0%), tidak ada
jawaban kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%)juga
tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
guru berusaha meningkatkan kemampuan yang guru miliki di dalam
pembelajaran. Ini terbuktu dari jawaban responden banyak menjawab selalu
(100%). Guru berusaha meningkatkan kemampuan yang guru miliki di dalam
pembelajaran.




                                       35
36




                                      Tabel 19
    Bapak/Ibu guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada
                                   orang tua siswa
             No       Alternatif            F                P%
            Soal      Jawaban
             18    Selalu                    8              44%
                   Sering                    9              50%
                   Kadang-kadang             1               6%
                   Tidak pernah              -                -
                   Jumlah                   18              100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 9 orang (50%), selalu
berjumlah 8 orang (44%), kadang-kadang berjumlah 1 orang (6%), dan tidak
pernah tidak (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru membuat hasil laporan sekolah untuk di berikan kepada
orang tua siswa. Ini terbukti dari jawaban responden banyak menjawab sering
(59%). Guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua
siswa


                                      Tabel 20
        Bapak/Ibu guru melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
                           jadwal yang telah ditetapkan
             No    Allternatif Jawaban           F           P%
            Soal
             19    Selalu                        10          56%
                   Sering                        8           44%
                   Kadang-kadang                  -            -
                   Tidak pernah                   -            -
                   Jumlah                        18         100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam enjawab pernyataan
kebanyakan memilih selalu berjumlah 10 orang (56%), sering berjumlah 8 orang
(44%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%), juga tidak
ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwaguru




                                       36
37




melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (56%). Guru
melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.


                                    Tabel 21
     Bapak/Ibu guru melakukan penjelasan materi kembali dan pemberian
                  tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan
            No       Alternatif             F              P%
           Soal      Jawaban
            20    Selalu                     8             44%
                  Sering                    10             56%
                  Kadang-kadang              -               -
                  Tidak pernah               -               -
                  Jumlah                    18            100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui ahwa respnden dalam menjawab pernyataan
kebanyakan memilih sering 10 orang (56%), selalu berjumlah 8 orang (17%),
kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%), juga tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
melakukan penjelasan materi dan pemberian tugas tambahan pada siswa sebagai
perbaikan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering
(56%). Guru melakukan penjelasan materi kembali dan pemberian tambahan pada
siswa sebagai perbaikan.


                                    Tabel 22
       Bapak/melaksanakan pengajarn berupa pemberian materi bahan
      pelajaran dan penyelesaian tugas jika program pengajaran dianggap
                                     tercapai
            No    Alternatif Jawaban             F         P%
           Soal
            21    Selalu                        12         66%
                  Sering                         3         17%
                  Kadang-kadang                  3         17%
                  Tidak pernah                   -           -
                  Jumlah                        18        100%



                                       37
38




   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 12 orang (66%), sering
berjumlah 3 orang (17%), kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru melaksanakan pengajaran berupa pemberian materi
bahan pelajaran dan penyelesaian tugas program pengajaran dianggap tercapai. Ini
terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (66%). Guru
melaksanakan berupa pemberian materi bahan pelajaran dan penyelesaian tugas
program pengajaran dianggap tercapai.


                                   Tabel 23
              Bapak/Ibu guru melaksanakan evaluasi secara rutin
             No      Alternatif Jawaban       F            P%
            Soal
             22    Selalu                     4            22%
                   Sering                     10           56%
                   Kadang-kadang              4            22%
                   Tidak pernah                -             -
                   Jumlah                     18          100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 10 orang (56%), selalu
berjumlah 10 orang (56%), kadang-kadang berjumlah 4 orang (22%), , dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru melaksanakan evaluasi secara rutin. Ini terbukti dari
jawaban responden yang banyak menjawab sering (56%). Guru melaksanakan
evaluasi secara rutin.




                                        38
39




                                    Tabel 24
       Bapak/Ibu guru memberikan nilai kepada siswa secara objektif
            No       Alternatif             F              P%
           Soal      Jawaban
            23    Selalu                    14             78%
                  Sering                     4             22%
                  Kadang-kadang              -               -
                  Tidak pernah               -               -
                  Jumlah                    18            100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 14 orang (78%), sering
berjumlah 4 orang (22%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak
pernah (0%), jugatidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas
mengajar. Ini terbukti dari responden yang banyak menjawab selalu (78%). Guru
memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar.


                                      Tabel 25
       Bapak/Ibu guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan
                                  kualitas mengajar
            No       Alternatif             F              P%
           Soal      Jawaban
            24    Selalu                    14             78%
                  Sering                    4              22%
                  Kadang-kadang             -                -
                  Tidak pernah              -                -
                  Jumlah                    18            100%


   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu 14 orang (78%), dan yang menjawab
seringada 4 (22%), kadang-kadang (0%) tidak ada jawaban, dan tidak pernah
(0%), juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat



                                       39
40




disimpulkan bahwa guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas
mengajar. Ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab sealu (78%). Guru
memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar.


D. Kinerja guru dalam disiplin tugas
                                    Tabel 26
            Bapak/Ibu guru datang ke sekolah tepat pada waktunya
            No     Alternatif Jawaban          F           P%
           Soal
            25    Selalu                       3           17%
                  Sering                       13          72%
                  Kadang-kadang                2           11%
                  Tidak pernah                  -            -
                  Jumlah                       18         100%

  Pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 13 orang (72%), selalu
berjumlah 3 orang (17%), kadang-kadang berjumlah 11 orang (11%), dan pernah
tidak (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru dating ke sekolah tepat pada waktunya. Ini terbukti dari
jawaban responden yang banyak menjawab sering (72%). Guru dating ke sekolah
tepat pada waktunya.


                                    Tabel 27
     Bapak/Ibu guru meninggalkan sekolah sesuai waktu yang ditentukan
            No     Alternatif Jawaban          F           P%
           Soal
            26    Selalu                       9           50%
                  Sering                       6           33%
                  Kadang-kadang                3           17%
                  Tidak pernah                  -            -
                  Jumlah                       18         100%

  Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 9 orang (50%), sering




                                       40
41




berjumlah 6 orang (33%), kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru meninggalkan sekolah sesuai waktu yang ditentukan. Ini
terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (50%). Guru
meninggalkan sekolah sesuai waktu yang telah ditentukan.


                                    Tabel 28
     Bapak/Ibu guru melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan
                                     sekolah
            No       Alternatif            F               P%
           Soal       jawaban
            27    Selalu                    3               17%
                  Sering                   11               61%
                  Kadang-kadang             4               22%
                  Tidak pernah              -                 -
                  Jumlah                   18              100%

  Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 11 orang (61%), kadang-
kadang berjumlag 4 orang (22%), selalu berjumah 3 orang (17%), dan tidak
pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan
sekolah. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering
(61%). Guru melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan sekolah.


                                    Tabel 29
    Bapak/Ibu guru jika tidak hadir ke sekolah memberikan terlebih dahulu
            No       Alternatif            F               P%
           Soal      Jawaban
            28    Selalu                    9              50%
                  Sering                    9              50%
                  Kadang-kadang             -                -
                  Tidak pernah              -                -
                  Jumlah                   18              100%




                                      41
42




   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam pernyataan
kebanyakan memilih selalu berjumlah 9 orang (50%), sering berjumlah 9 orang
(50%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, tidak pernah (0%), juga tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkam bahwa guru
jika tidak hadir di sekolah memberikan terlebih dahulu. Ini terbukti dari jawaban
responden yang banyak menjawab selaludan sering sama-sama (50%). Guru jika
tidak hadir ke sekolah memberikan terlebih dahulu.


                                     Tabel 30
      Bapak/Ibu guru menyelesaikan tugas yang diberikan kepala sekolah
                                  tepat waktunya
            No     Alternatif Jawaban            F          P%
           Soal
            29    Selalu                         2          11%
                  Sering                         9          50%
                  Kadang-kadang                  7          39%
                  Tidak pernah                    -           -
                  Jumlah                         18        100%

  Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyatan
kebanyakan memilih sering berjumlah 9orang (50%), kadang-kadang berjumlah 7
orang (39%), selalu berjumlah 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%), tidak ada
jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru
menyelesaikan tugas yang diberikan kepala sekolah tepat waktunya. Ini terbukti
dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (50%).                  Guru
menyelesaikan tugas yang diberikan kapala sekolah tepat waktunya.


                                     Tabel 31
    Bapak/Ibu guru berusaha bekerja sebaik mungkin untuk meningkatkan
   kemampuan agar dapat mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan
           No        Alternatif             F               P%
           Soal      Jawaban
           30     Selalu                    12              67%
                  Sering                     6              33%
                  Kadang-kadang              -                -



                                       42
43




                   Tidak pernah                  -             -
                   Jumlah                       18           100%

   Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab
pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 12 orang (67%), sering
berjumlah 6 orang (33%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidan
pernah (0%) juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa guru berusahan bekerja sebaik mungkin untuk meningkatkan
kemampuan agar dapat mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan. Ini
terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (67%). Guru
berusaha bekerja sebaik mungkin ubtuk meningkatkan kemampuan agar dapat
mencapai tingkat produktivitass yang diharapkan.


E. Deskripsi Data Kinerja Guru
   Berdasarkan hasil perhitungan dapat diperoleh data Kinerja guru dengan Skor
tertinggi 103, dan skor terendah 90, (Mean) nilai rata-rata 96,6. Dan simpangan
baku 0,955 peroleh data lebih lengkap lagi dapat dilihat pada tabel berikut:


                                         Tabel 32
                          Distribusi Frekuensi Kinerja Guru
       No     Kelas        F        Fkb        Fka     X           Fx
              Interval
       1      102-104      1        18         5       103         10
       2      99-101       7        17         12      100         700
       3      96-98        5        10         17      97          485
       4      93-95        0        5          17      94          0
       5      90-92        5        5          18      455         455
              Total        ∑f=18                       ∑=485       ∑=1743

   Berdasarkan penyajian data dalam tabel distribusi frekuensi dapat dilihat dari
18 orang responden yanh mendapat skor dibawah rata-rata sebanyak 5 orang atau
27,7. Sedangkan yang mendapat skor diatas dibawah rata-rata 13 orang atau 72,2.
Dari data tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk diagram garis sebagai berikut




                                          43
44




                                     Poligon Frekuensi


            10

             8

             6

             4

             2

             0
                            91      94    97    100      103

                                 Diagram Garis
       Skor Distribusi Frekuensi Kinerja Guru dengan sumbuh horizontal
     diwakilkan oleh angka titik tengah masing-masing kelas.
   Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat pemunculan nilai tertinggi pada batas
99-101 dengan titik tengahnya (X) 100 dan frekuensi 7. Sedangkan nilai terendah
pada batas kelas 0. Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata tingkat Kinerja
Guru dapat diperoleh dengan cara:
 1. Mencari rentang nilai untuk katagori sedang diperoleh dengan cara rata-rata
     skor tentang kinerja guru dikurangi simpangan baku sampai dengan rata-rata
     skor simpangan baku hasilnya
     96,6 – 0,955 = 95,645 = 96
     96,6 + 0,955 = 97,845 = 98
     Jadi untuk kategori sedang rentang nilainya 96 - 98
 2. Menentukan nilai rata-rata untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada
     diatas 98 > 99 sampai dengan skor tertinggi yaitu 99 – 103. Jadi untuk
     kategori skor tertinggi rentang nilaina 99 – 103.
 3. Untuk menentukan rata-rata kategori rendah yaitu skor yang berada dibawah
     96 atau < 95 sampai skor terendah yang di dapat. Jadi untuk kategori rendah
     rentang nilainya 90 – 95.




                                         44
45




       Lebih jelasnya di interpretasikan ke dalam:
       90 – 95       adalah rata-rata tentang kinerja guru Kurang baik
       96 – 98       adalah rata-rata tentang kinerja guru Cukup baik.
       99 – 103      adalah rata-rata tentang kinerja guru Baik
  Berdasarkan ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tentang
kinerja guru dikategorikan pada rata-rata-rata Cukup baik Artinya bahwa kinerja
guru, baik dalam hal kinerja guru dalam persiapan pembelajaran, kinerja guru
dalam pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta
kinerja guru dalam displin tugas. Yang dilakukan kinerja guru di MTs Al-
Wathoniyah I.




                                       45
46




                                          BAB V
                             KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
     Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di MTs Al-Wathoniyah I
  Cilungup Jakarta-Timur, Maka secara umum Kinerja guru yang meliputi dimensi
  kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan
  pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi
  pembelajaran, kinerja guru dalam disiplin tugas. Sudah cukup baik dengan skor 96,6.
  Adapun dengan melihat hasil analisis data yang disajikan pada Bab IV, maka dapat
  diuraikan beberapa kesimpulan, yaitu:
     1.    Kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I Cilungup. Menyangkut dimensi kinerja
           guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan
           pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru
           dalam disiplin tugas. Cukup baik dengan skor 96,6 .
     2.    Pada umumnya kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup sudah cukup
           baik karena hasil yang dicapai oleh para guru disekolah dalam perencanaan,
           pelaksanaan, evaluasi serta disiplin tugas. Berjalan dengan tanggung jawab
           yang ada pada kemampuan terhadap profesi yang mempunyai nilai atau hasil
           prestasi kerja.
47




    3.      Pada umumnya hasil atau nilai prestasi kerja merupakan hasil kinerja para
            guru dalam menjalankan tugas sehingga dapat dicapai dengan hasil yang
            cukup baik dan efesien.


B. SARAN
    Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti mengajukan saran kepada:
         1. Para guru harus dapat mempertahankan nilai prestasi kerja yang cukup baik
            dalam suatu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
            pembelajaran dan disiplin tugas, agar hasil kinerja guru selalu meningkat dan
            berkompeten.
         2. Para guru harus dapat mempertahankan keprofesionalannya sebagai tenaga
            pengajar.
         3. Kepala      Madrasah   harus   selalu   memperhatikan    para   guru   untuk
            mempertahankan hasil prestasi kerja yang sudah dicapai dengan nilai yang
            cukup baik dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA


Adi,   Saiful, Kompetensi yang harus          di   miliki   seorang    guru”,
       www.saiful_adi_wordpress.com 2008

Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya: PT Apollo.

Kartini, Kartono, Menyiapkan Memadukan Karir, Jakarta: CV Rajawali, 1985.

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: PT Refika
     Aditema, Cet. Ke-10, 2006

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, Manajemen sumber data perusahaan,
     Bandung:PT Refika Aditema 2004

Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional
       Pendidikan, Jakarta CV. Eko Jaya, 2005

Purwanto, M. Ngalim, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya,
      2002

Prabu, A.A Mangkunegara Anwar, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung:
       PT. Rosdakarya, 2000

Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan, Demokratis sebuah model perlibatan
      Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: PT Kencana,
      2004

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
     Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007

Simanjutak, Payaman J, Manajemen Evaluasi Kinerja, Lembaga Penerbit
      Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005

Sukadi, Guru Powerfull Guru Masa Depan, Bandung: Kholbu, 2001

Suryo, Subroto, B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta,
       1997

Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
     Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2007

Usman, Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung: PT Rosdakarya, 2002

Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, Sinar Grafika, 2006
Undang-undang RI, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2006

Wibowo, Mungin Edy, ”Sertifikasi Profesi Pendidik”, www. suara merdeka.com
     2008

Contenu connexe

Tendances

Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorSyaifOer
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Pengertian perencanaan layanan Bimbingan dan Konesing
Pengertian perencanaan layanan Bimbingan dan KonesingPengertian perencanaan layanan Bimbingan dan Konesing
Pengertian perencanaan layanan Bimbingan dan KonesingDeniganteng93
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaPrincess Indry
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanSepti Ratnasari
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaHildaNuraeni
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranIstna Zakia Iriana
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 
Psikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & MengajarPsikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & Mengajardewiratnasari18
 
Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan
Observasi Sekolah - Manajemen KeuanganObservasi Sekolah - Manajemen Keuangan
Observasi Sekolah - Manajemen KeuanganHelvyEffendi
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
Media Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingMedia Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingHeny Istiqomah
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikIstna Zakia Iriana
 

Tendances (20)

Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Pengertian perencanaan layanan Bimbingan dan Konesing
Pengertian perencanaan layanan Bimbingan dan KonesingPengertian perencanaan layanan Bimbingan dan Konesing
Pengertian perencanaan layanan Bimbingan dan Konesing
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 
Psikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & MengajarPsikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & Mengajar
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan
Observasi Sekolah - Manajemen KeuanganObservasi Sekolah - Manajemen Keuangan
Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Media Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingMedia Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro Teaching
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 

En vedette

Sosialisasi kurikulum 2013_-_sulawesi_selatan_-_8-9_februari_2013
Sosialisasi kurikulum 2013_-_sulawesi_selatan_-_8-9_februari_2013Sosialisasi kurikulum 2013_-_sulawesi_selatan_-_8-9_februari_2013
Sosialisasi kurikulum 2013_-_sulawesi_selatan_-_8-9_februari_2013Ayatollah Hidayat
 
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaranKinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajarannasutionllg
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003Hema Tama
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranrohaedindidi
 
Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Ayatollah Hidayat
 
Analisis pengaruh empowerment, self
Analisis pengaruh empowerment, selfAnalisis pengaruh empowerment, self
Analisis pengaruh empowerment, selftedynurul
 
Proposal guru mdta al hilal
Proposal guru mdta al hilalProposal guru mdta al hilal
Proposal guru mdta al hilalahmad saukani
 
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruKomunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruFahrul Usman
 
Panduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTKPanduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTKoum
 
Upaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan
Upaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikanUpaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan
Upaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikanrahman rahman
 
Contoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk utContoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk utAnshor jegong
 
Kerangka Penulisan PTK
Kerangka Penulisan PTKKerangka Penulisan PTK
Kerangka Penulisan PTKoum
 
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya OrganisasiTesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasifyanty saja
 

En vedette (20)

Penilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja GuruPenilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja Guru
 
Latihan pembuatan ptk
Latihan pembuatan ptkLatihan pembuatan ptk
Latihan pembuatan ptk
 
Sosialisasi kurikulum 2013_-_sulawesi_selatan_-_8-9_februari_2013
Sosialisasi kurikulum 2013_-_sulawesi_selatan_-_8-9_februari_2013Sosialisasi kurikulum 2013_-_sulawesi_selatan_-_8-9_februari_2013
Sosialisasi kurikulum 2013_-_sulawesi_selatan_-_8-9_februari_2013
 
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaranKinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Pengaruh kinerja guru
Pengaruh kinerja guruPengaruh kinerja guru
Pengaruh kinerja guru
 
Sdm
SdmSdm
Sdm
 
Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013Bahan ujipublik kurikulum2013
Bahan ujipublik kurikulum2013
 
Analisis pengaruh empowerment, self
Analisis pengaruh empowerment, selfAnalisis pengaruh empowerment, self
Analisis pengaruh empowerment, self
 
Contoh ptk paud
Contoh ptk paudContoh ptk paud
Contoh ptk paud
 
Proposal guru mdta al hilal
Proposal guru mdta al hilalProposal guru mdta al hilal
Proposal guru mdta al hilal
 
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruKomunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal Guru
 
Panduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTKPanduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTK
 
Upaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan
Upaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikanUpaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan
Upaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan
 
Peran dan fungsi guru
Peran dan fungsi guruPeran dan fungsi guru
Peran dan fungsi guru
 
Contoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk utContoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk ut
 
Kerangka Penulisan PTK
Kerangka Penulisan PTKKerangka Penulisan PTK
Kerangka Penulisan PTK
 
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya OrganisasiTesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
 

Similaire à KINERJA GURU

Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiMeningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiOperator Warnet Vast Raha
 
Belajar modelpaikem
Belajar modelpaikemBelajar modelpaikem
Belajar modelpaikemiwanhaswani
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalHeldy Eriston
 
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBuku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanGuru Online
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifJasmin Jasin
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Buku kerja kepala sekolah database www.dadangjsn.com
Buku kerja kepala sekolah   database www.dadangjsn.comBuku kerja kepala sekolah   database www.dadangjsn.com
Buku kerja kepala sekolah database www.dadangjsn.comTriMulyono15
 
Buku kerja kepala sekolah
Buku kerja kepala sekolah Buku kerja kepala sekolah
Buku kerja kepala sekolah Andi Anwar
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guruFarahYudian
 
Kelas 03 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
Kelas 03 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guruKelas 03 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
Kelas 03 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guruNurHidayah332
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guruFarahYudian
 
Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)wahidinnoor
 
panduan penyelenggaraan BK di SMK
panduan penyelenggaraan BK di SMK panduan penyelenggaraan BK di SMK
panduan penyelenggaraan BK di SMK Nur Arifaizal Basri
 
panduan bimbingan konseling sekolah menengah kejuruan 2016.
panduan bimbingan konseling sekolah menengah kejuruan 2016.panduan bimbingan konseling sekolah menengah kejuruan 2016.
panduan bimbingan konseling sekolah menengah kejuruan 2016.Donny kurnianto
 

Similaire à KINERJA GURU (20)

Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiMeningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
 
Pts sumarso
Pts sumarsoPts sumarso
Pts sumarso
 
PEMBELAJARAN PAIKEM
PEMBELAJARAN PAIKEMPEMBELAJARAN PAIKEM
PEMBELAJARAN PAIKEM
 
Belajar modelpaikem
Belajar modelpaikemBelajar modelpaikem
Belajar modelpaikem
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk total
 
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBuku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektif
 
Kbm yang-efektif
Kbm yang-efektifKbm yang-efektif
Kbm yang-efektif
 
PTK Matematika SD
PTK Matematika SDPTK Matematika SD
PTK Matematika SD
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Buku kerja kepala sekolah database www.dadangjsn.com
Buku kerja kepala sekolah   database www.dadangjsn.comBuku kerja kepala sekolah   database www.dadangjsn.com
Buku kerja kepala sekolah database www.dadangjsn.com
 
Buku kerja kepala_sekolah
Buku kerja kepala_sekolahBuku kerja kepala_sekolah
Buku kerja kepala_sekolah
 
Buku kerja kepala sekolah
Buku kerja kepala sekolah Buku kerja kepala sekolah
Buku kerja kepala sekolah
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
 
Kelas 03 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
Kelas 03 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guruKelas 03 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
Kelas 03 sd_pendidikan_agama_islam_dan_budi_pekerti_guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama islam dan budi pekerti guru
 
Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)Buku kerja kepala sekolah (kecil)
Buku kerja kepala sekolah (kecil)
 
panduan penyelenggaraan BK di SMK
panduan penyelenggaraan BK di SMK panduan penyelenggaraan BK di SMK
panduan penyelenggaraan BK di SMK
 
panduan bimbingan konseling sekolah menengah kejuruan 2016.
panduan bimbingan konseling sekolah menengah kejuruan 2016.panduan bimbingan konseling sekolah menengah kejuruan 2016.
panduan bimbingan konseling sekolah menengah kejuruan 2016.
 

KINERJA GURU

  • 1. KINERJA GURU di MTs Al-Wathoniyah I Cilungup Duren Sawit - Jakarta Timur Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) Di Susun Oleh: MUSAROFAH 103018227331 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/ 2008 M
  • 2. ABSTRAK Skripsi dengan judul “Kinerja Guru di MTs Al Wathoniyah I Cilungup Duren Sawit Jakarta Timur” ditulis oleh Musarofah: 103018227331 di bawah bimbinga Abdul Rozak, M. Si. Skripsi ini mendeskripsikan mengenai kinerja guru di MTs Al Wathoniyah I. Penelitian ini di fokuskan untuk membahas tentang Kinerja Guru di MTs Al Wathoniyah I. Penelitian ini di lakukan pada bulan juli 2007 sampe dengan bulan maret 2008. hal ini dapat terlihat pada kinerja guru dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembalajaran serta disiplin tugas guru yang belum optimal. Untuk menjawab permaslahan, penelitian ini di gunakan peendekatan kualitatif dengan memakai metode deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk mengungkapkan datanya, penulisan teknik kuesioner dalam bentuk skala Likert. Selain itu juga melakukan observasi. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan presentase diturunkan kedalam distribusi frekuensi maka diperoleh kesimpulan bahwa nila rata- rata kinerja guru dikatagorikan pada kata-kata cukup baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja guru baik dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembelajaran serta disiplin tugas yang dilakukan MTs Al Wathoniyah I sudah cukup baik. ii
  • 3. DAFTAR TABEL 1. Tabel kisi-kisi instrumen.......................................................................... 19 2 Tabel persentase kinerja guru.................................................................. 22 iii
  • 4. iv
  • 5. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......……………………………………………… i ABSTRAK.................................................................................................. iii DAFTAR ISI..........……………………………………………………….. iv DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………..………………………. 1 B. Identifikasi Masalah……………………………………. 4 C. Pembatasan Masalah……………………………………. 4 D. Perumusan Masalah……………………………………. 4 E. Manfaat Penelitian………………………………………. 4 BAB II KAJIAN TEORI (KERANGKA BERPIKIR) A. KinerjaGuru………………………………………….. 5 1. Pengertian Kinerja………………………………… 5 2. Tugas pokok dalam pembelajaran............................ 7 3 Kriteria Kinerja Guru ……………………… 9 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru……. 13 5 Indikator kinerja guru …………………………….. 18 6 Evaluasi kinerja guru ……………………. 19 7 langkah-langkah kinerja guru…………………….... 20 B. Kerangka Berpikir........................................................... 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ……………………………………. 22 B. Waktu dan Penelitian …………………………………. 22 C. Metode Penelitian …………………………………… 22 D. Populasi dan Sampel ………………………………… 22 E. Teknik Pengumpulan Data…………………………….. 23 liv
  • 6. F. Instrumen Penelitian...............…………………………. 23 G. Teknik Analisis Data ………………………………… 24 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran..... 26 B. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran...... 30 C. Kemampuam guru dalam evaluasi pembelajaran........... 35 D. Kemampuan guru dalam disiplin tugas.......................... 40 E. Deskripsi Data Kinerja Guru.......................................... 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………………………………………….... 45 B. Saran………………………………………………….... 46 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN lv
  • 7. lvi
  • 8. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan sedang goncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta di tantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubaha global yang terjadi begitu pesat. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama, figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam system pendidikan, guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah, guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Sebagai pengajar atau pendidik guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan pengajaran, keterampilan peguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya 1
  • 9. 2 dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar dan pendidik.secara sempit dapat di interprestasikan sebagai pembimbing atau belajar fasilator belajar siswa. Adanya peningkatan dalam mutu pendidikan tidak terlepas dari peran guru sebagai unsur utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Guru mempunyai tuas untuk membimbing, mengarahkan dan juga menjadi teladan yang baik bagi para peserta didiknya maka dari itu, dengan setumpuk tugas serta tanggung jawab yang di embannya guru mampu menunjukkan bahwa dia mampu menghasilkan kinerja yang baik demi terciptanya pendidikan yang bermutu. Keberhasilan kinerja akan tampak apabila terdapat motivasi kepala sekolah, lingkungan sekitar juga dapat menentukan keberhasilan kinerja seseorang oleh karena itu, selain gurunya sendiri yang berusaha meningkatkan kualitas kerjanya, pihak sekolah juga berusaha mengupayakan pemberdayaan gurunya agar memiliki kinerja yang baik, dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Seorang guru yang baik adalah guru yang mampu mewujudkan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan membuat peserta didik merasa nyaman menuntut ilmu bersama gurunya. Dan guru yang berkepribadian tinggi adalah guru yang mampu menjadi teladan bagi pesera didiknya sebaimana pepatah Jawa menyatakan bahwa guru adalah seseorang yang patut di tiru yakin sosok yang di dengar ucapan petuahnya, serta di ikuti dan di teladani. Guru benar-benar di tuntut untuk memiliki kinerja yang tinggi. Dengan kinerja tinggi maka tingkat sumber daya manusia di Indonesia akan mulai sedikit demi sedikit meningkatkan terutama para generasi muda Indonesia. Sehingga terciptalah bangsa yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Dari uraian diatas maka dapat di simpulkan bahwa keberhasilan pendidikan sebagaian besar di tentukan. Oleh kinerja guru dalam dunia pendidikan adalah prioritas, guru memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.di samping itu dia harus membuat pinter anak muridnya secara akal, (mengasah kecerdesan IQ). Untuk kepentingan sekolah memiliki guru yang professional merupakan kunci keberhasilan proses pembelajaran guru professional adalah orang yang
  • 10. 3 terdidik dan terlatih dengan baik. Berarti guru bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus menguasai landasan kependidikan. MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup sebagai salah satu lembaga pendidikan Formal tingkat menengah, tidak terlepas dari masalah-masalah yang ada diantaranya: Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, Kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta Kinerja guru dalam di siplin tugas. Di sekolah ini terlihat adanya masalah kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran. Pembelajaran dimana guru masih ada yang belum membuat persiapan pembelajaran sebelum mengajar. Selain itu juga terlihat masalah yang berhubungan dengan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari guru yang belum dapat mengkondusifkan keadaan kelas menjadi tenang ketika ada siswa yang melakukan keributan dikelas. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran juga belum menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga yang terjadi pembelajaran terasa membosankan bagi siswa dan kinerja yang dihasilkan guru pun belum optimal. Dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Penulis melihat guru hanya melakukan evaluasi pada saat akan ujian. Ketika kegiatan pembelajaran di kelas guru tidak melakukan evaluasi, sehingga yang terjadi pada siswa selalu tidak ada persiapan untuk belajar dikelas. Begitu juga dalam disiplin tugas. Dalam hal ini penulis melihat guru belum mengikuti peraturan yang ditetapkan di sekolah. Ini dapat terlihat ketika guru tidak hadir dan tidak memberikan tugas kepada guru piket untuk pembelajaran siswa. Sehingga kinerja guru dalam disiplin tugas pun belum optimal. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul: Kinerja Guru di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup Duren Sawit Jakarta Timur.
  • 11. 4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Masih terdapatnya persoalan dimana kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin tugas belum optimal. 2. Rendahnya kinerja yang dimiliki para guru sehingga loyalitas kerja guru kurang memuaskan. C. Pembatasan Masalah Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Untuk itu penulis membatasi masalah pada kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran serta kinerja guru dalam pembelajaran. D. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah di atas, penulis menganggap perlu adanya perumusan masalah agar pembahasannya terarah dan tidak meluas. Dengan demikian perumusan masalahnya adalah “Bagaimana Kinerja Guru di MTs Al- Wathoniyah I?”. F. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan para guru dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengatahuan bagi pembaca terutama bagi lembaga pendidikan. 3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa terutama mahasiswa fakultas kependidikan dalam kinerja guru.
  • 12. 5
  • 13. 5 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kinerja Guru 1. Pengertian Kinerja Guru Istilah kinerja guru berasal dari kata job performance/actual permance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Jadi menurut bahasa kinera bisa diartikan sebagai prestasi yang nampak sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri seseorang. Keberhasilan kinerja juga ditentukan dengan pekerjaan serta kemampuan seseorang pada bidang tersebut. Keberhasilan kerja juga berkaitan dengan kepuasan kerja seseorang.1 Prestasi bukan berarti banyaknya kejuaraan yang diperoleh guru tetapi suatu keberhasilan yang salah satunya nampak dari suatu proses belajar- mengajar. Untuk mencapai kinerja maksimal, guru harus berusaha mengembangkan seluruh kompetensi yang dimilikinya dan juga manfaatkan serta ciptakan situasi yang ada dilingkungan sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku. Kemudian Anwar Prabu Mangkunegara mendefinisikan kinerja (prestasi kerja) sebagai “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. 1 A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2000), h. 67
  • 14. 6 Dalam kamus bahasa Indonesia. “Kinerja berarti sesuatu yang dicapai, prestasi diperlihatkan, kemampuan kerja.2 Seseorang untuk melaksanakan tugasnya yang baik untuk menghasilkan hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan sebuah organisasi atau kelompok dalam suatu unit kerja. Jadi, Kinerja karyawan merupakan hasil kerja di mana para guru mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.3 Menurut Ivor K. Davies mengatakan bahwa seorang mempunyai empat fungsi umum yang merupakan ciri pekerja seorang guru, adalah sebagai berikut: a. Merencanakan Yaitu pekerjaan seorang guru menyusun tujuan belajar. b. Mengorgasisasikan Yaitu pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan menghubungkan sumber-sumber belajar sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang paling efektif, efesien, dan ekonomis mungkin. c. Memimpin Yaitu pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong, dan menstimulasikan murid-muridnya, sehingga mereka siap mewujudkan tujuan belajar. d. Mengawasi Yaitu pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Jika tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali situasinya dan bukunya mengubah tujuan.4 Dengan demikian, penulis menyimpulkan dari pengertian di atas, bahwa kinerja adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya 2 Daryanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo) 3 Henry Simamora, Manajemen Sunber Daya Manusia, (Jakarta: STIE YKPN, 1995), h. 433. 4 Ivor K. Devies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 1987), h. 35-36.
  • 15. 7 yang menghasilkan hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit kerja. Jadi, kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang memiliki keahlian mendidik anak didik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya institusi pendidikan. 2. Tugas Pokok Dalam Pembelajaran Guru berhadapan dengan siswa adalah pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru harus memiliki kinerja yang baik terutama pada saat proses belajar berlangsung. Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup sesuai bidangnya, pandai berkomulikasi mengasuh dan menjadi belajar yang baik bagi siswanya untuk tubuh dan berkembang menjadi dewasa. Menurut Sukadi “sebagai seorang profesional, guru memiliki lima tugas pokok, merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, menindaklanjuti hasil pembelajaran, serta 5 melakukan bimbingan dan konseling.” Adapun penjelasan dari kelima tugas pokok tersebut yaitu: a. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut membuat perencanaan pembelajaran, fungsi perencanaan pembelajaran ialah untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugas selanjutnya. Sehingga proses belajar mengajar akan benar-benar terskenario dengan baik, efektif dan efesien. Dalam praktik pengajaran di sekolah, terdapat beberapa bentuk persiapan pembelajaran, yaitu: 1. “Analisis materi pelajaran 2. Program tahunan/ program semester 3. Silabus/ satuan pelajaran 5 Sukadi, Guru Powerful Guru Masa Depan, (Bandung: Kolbu, ), h 26
  • 16. 8 4. Rencana pembelajaran 5. Program perbaikan dan pengayaan.” Dalam membuat lima rencana tersebut biasanya guru di bantu leh kepala sekolah juga rekannya yang biasanya dimusyawarahkan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Organisasi guru semacam ini biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah. b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran Setelah guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu aktivitas ini di sekolah. Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi para guru siswanya. Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan keilmuannya benar, menguasai metodologi, dan seni pengendalian siswa. Seorang guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya sehingga siswa merasa senang dan termotivasi belajar bersamanya. Menurut Sukadi, “tugas guru adalah mengoptimalkan bakat dan minat kemampuan para siswa. Untuk itu di perlukan seni didaktik. Guru juga pandai menggunakan teknologi pembelajaran sehingga menarik bagi para siswa.6 c. Mengevaluasi Kegiatan Pembelajaran Langkah guru berikutnya adalah mengevaluasi hasil pembelajaran. Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di ketahui apakag sudah direncanakan telah sesuai dengan realisasinya serta tujuan yang ingin dicapai dan apakah siswa telah dapat mencapai standar kompetensi yang di tetapkan. Selain itu, guru juga dapat mengetahui apakah metode ajarannya telah tetap sasaran. Dalam melakukan kegiatan evaluasi, seorang guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan. Selain itu, guru juga hars memperhatikan soal-soal evaluasi yang di gunakan. Soal- soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa. 6 Sukadi, Guru Powerful…., h.30
  • 17. 9 Suryo Subroto mengatakan bahwa guru harus mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi yang mencakup: 1. “Melaksanakan tes 2. Mengelola hasil penilaian 3. Melaporkan hasil penelitian 4. melaksanakanprogram remedial/perbaikan pengajaran.”7 c. Ketaatan guru pada disiplin tugas Di dalam lembaga pendidikan telah dibuat aturan-aturan yang harus diindahkan oleh para guru maupun tenaga pendidikan lainnya. Bahkan sebagai pegawai negeri. Aturan-aturan tersebut telah dibakukan menjadi aturan kepegawaian. Hal ini untuk menjadi kelencaran jalanya proses belajar mengajar maupun citra baik dari masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa lembaga tersebut. 3. kriteria Kinerja Guru Keberhasilan guru seseorang bisa dilihat apabila kriteria-kriteria yang ada telah mencapai secara keseluruhan. Jika kriteria telah tercapai berari pekerjaan seseorang telah dianggap memiliki kualitas kerja yang baik. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam pengertian kinerja bahwa kinerja guru adalah hasil kerja yang terlihat dari serangkaian kemampuan yang dimiliki oleh seorang yang berprofesi guru. Kemampuan yang harus dimiliki guru telah disebutkan dalam peraturan pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 yang berbunyi: Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: a. kompetensi paedagogik b. kompetensi kpribadian c. kompetensi profesional 7 B Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 27
  • 18. 10 d. kompentensi sosial8 Adapun penjelasan dari ke empat dari kompetensi tersebut adalah: a kompetensi paedagogik Adalah mengenai bagaimana kemampuan guru dalam mengajar, dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan kemampuan ini meliputi “kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.”9 Kompetensi paedagogik ini berkaitan pada saat guru mengadakan proses belajar mengajar di kelas. Mulai dari membuat skenario pembelajaran memilih metode, media, juga alat evaluasi bagi anak didiknya. Karena bagaimanapun dalam proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru. Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien sehingga pembelajaran tidak berjalan sia-sia. Suryo Subroto mengatakan bahwa yang dimaksud kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah “kesangupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, efektif, dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran”10 Jadi kompetensi paedagogik ini berkatan dengan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yakni pesiapan mengajar yang mencakup merancang dan melaksanakan skenario pembelajaran, memilih metode, media, serta alat evaluasi bagi anak didik agar tervapai tujuan pendidikan baik pada ranah kognitif, efektif, maupun psikomotorik siswa. 8 Peraturan pemerintah RI No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Jakarta: CV Eko Jaya,2005),h.26 9 Peraturan Pemerintah RI…. ,h.73 10 Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar…,h.19
  • 19. 11 b. kompetensi kepribadian Berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik. Kepribadian guru ini meliputi kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Seorang guru harus mempunyai peran ganda. Peran tersebut diwujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru harus bersikap kritis. Berempati maksudnya guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya juga harus melindungi dan melayani siswanya tetapi disisi lain guru juga harus bersikap tegas jika ada siswanya berbuat salah. Menurut Moh. Uzer Usman kemampuan kepribadian guru meliputi hal- hal berikut: 1) Mengembangkan kepribadian 2) Berinteraksi dan berkomunikasi 3) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan 4) Melaksanakan administrasi sekolah 5) Menaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.11 Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku bagi siswa-siswanya. c. kompetensi profesional Pekerjaan seorang guru adalah merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Profesi adalah pekerjaan yangmemerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah. Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 sebagai berikut: 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme 11 Moh. Uzer Usman, Menajdi Guru Profesiona, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), h. 16
  • 20. 12 2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia 3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. 4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas 5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan 6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja 7) Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat 8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.12 d. kompentensi sosial kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain. Dalam peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan kompensasi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosisal seorang guru merupakan modal dasar guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan. Saiful Hadi berpendapat kompetensi ini berhubungan denagn kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial yang meliputi: 1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi denagn teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional. 12 Undang-Undang RU No.14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen…, h.6
  • 21. 13 2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. 3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok.13 Menurut Mungin Edy Wibowo Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, dan masyarak sekitar.14 Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk individu. Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Menurut Anwar Prabu Mangkunegara “faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivision).15 a. Faktor kemampuan Secara psikologi, kemampuan guru terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan keampuan reality (knowledge + skill). Artinya seorang guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan bidangnya serta terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditetapkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Dengan penempatan guru yang sesuai dengan bidangnya aka dapat membantu dalam efetivitas suatu pembelajaran. b. Faktor motivasi 13 Saiful Hadi, “Kompetensi yang harus Dimiliki Seorang Guru”, (www. Saiful Hadi. Wordpress.com, 2007) 14 Mungin Edy Wibowo, “Sertifikasi Profesi Pendidik”, (www.suara-merdeka.com, 2006) 15 A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2004), h. 67
  • 22. 14 Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam menghadapi situsi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang yang terarah untuk mencapai tujuan pendidikan. C. Meclelland mengatakan dalam bukunya Anwar Prabu berpendapat bahwa “ada hubungan yang fositif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja.”16 Guru sebagai pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Guru harus menyadari bahwa ia hars mengerjakan tugasnya tersebut dengan sungguh-sungguh, bertanggung jawab, ikhlas dan tidak asal-asalan, sehingga siswa dapat dengan mudah menerima apa saja yang disampaikan oleh gurunya. Jika ini tercapainya maka guru akan memiiki tingkat kinerja yang tinggi. Selanjutnya MeClelland mengemukakan 6 krakteristik dari guru yang memiliki motif berprestasi tinggi Yaitu: 1. Memiliki tanggung jawab pribadi tinggi 2. berani mengambil resiko 3. memiliki tujuan yang realistis 4. Memanfaatkan rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya. 5. Meanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya. 6. mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.17 Membicarakan kinerja mengajar guru, tidak dapat dipisahkan faktor-faktor pendukung dan pemecah masalah yang menyebabkan terhambatnya pembelajaran secara baik dan benar dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan guru dalam mengajar. Adapun faktor yang mendukung kinerja guru dapat digolongkan ke dalam dua macam yaitu: 16 A.A Anwar Prabu, Manajemen Sumber…, h. 68 17 A.A Anwar Prabu, Manajemen Sumber…, h.68
  • 23. 15 a. Faktor dari dalam sendiri (intern) Di antara faktor dari dalam diri sendiri (intern) adalah 1) Kecerdasan Kecerdasan memegang peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas. Semakin rumit dan makmur tugas-tugas yang diemban makin tinggi kecerdasan yang diperlukan. Seseorang yang cerdas jika diberikan tugas yang sederhana dan monoton mungkin akan terasa jenuh dan akan berakibat pada penurunan kinerjanya 2) Keterampilan dan kecakapan Keterampilan dan kecakapan orang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dari berbagai pengalaman dan latihan. 3) Bakat Penyesuaian antara bakat dan pilihan pekerjaan dapat menjadikan seseorang bekarja dengan pilihan dan keahliannya. 4) Kemampuan dan minat Syarat untuk mendapatkan ketenangan kerja bagi seseorang adalah tugas dan jabatan yang sesuai dengan kemampuannya. Kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi dapat menunjang pekerjaan yang telah ditekuni 5) Motif Motif yang dimiliki dapat mendorong meningkatkannya kerja seseorang 6) Kesehatan Kesehatan dapat membantu proses bekerja seseorang sampai selesai. Jika kesehatan terganggu maka pekerjaan terganggu pula. 7) Kepribadian Seseorang yang mempunyai kepribadian kuat dan integral tinggi kemungkinan tidak akan banyak mengalami kesulitan dan
  • 24. 16 menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan interaksi dengan rekan kerja ang akan meningkatkan kerjanya. 8) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja Jika pekerjaan yang diemban seseorang sesuai dengan cita-cita maka tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksanakan karena ia bekerja secara sungguh-sungguh, rajin, dan bekerja dengan sepenuh hati. b. Faktor dari luar diri sendiri (ekstern) Yang termasuk faktor dari luar diri sendiri (ekstern) diantaranya: 1) Lingkungan keluarga Keadaan lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Ketegangan dalam kehidupan keluarga dapat menurunkan gairah kerja. 2) Lingkungan kerja Situasi kerja yang menyenangkan dapat mendorong seseorang bekerja secara optimal. Tidak jarang kekecewaan dan kegagalan dialami seseorang di tempat ia bekerja. Lingkungan kerja yang dimaksud di sini adalah situasi kerja, rasa aman, gaji yang memadai, kesempatan untuk mengembangan karir, dan rekan kerja yang kologial. 3) Komunikasi dengan kepala sekolah Komunikasi yang baik di sekolah adalah komunikasi yang efektif. Tidak adanya komunikasi yang efektif dapat mengakibatkan timbulnya salah pengertian 4) Sarana dan prasarana Adanya sarana dan prasarana yang memadai membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya terutama kinerja dalam proses mengajar mengajar.18 18 Kartono Kartini, Menyiapkan dan memadukan Karir, (Jakarta: CV Rajawali, 1985), h. 22.
  • 25. 17 5) Kegiatan guru di kelas Peningkatan dan perbaikan pendidikan harus dilakukan secara bertahap. Dinamika guru dalam pengembangan program pembelajaran tidak akan bermakna bagi perbaikan proses dan hasil belajar siswa, jika manajemen sekolahnya tidak memberi peluang tumbuh dan berkembangnya kreatifitas guru. Demikian juga penambahan sumber belajar berupa perpustakaan dan laboratorium tidak akan bermakna jika manajemen sekolahnya tidak memberikan perhatian serius dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar tersebut dalam proses belajar mengajar. Menurut Dede Rosyada dalam bukunya Paradigma Pendidikan Demokratis bahwa kegiatan guru di dalam kelas meliputi: a) Guru harus menyusun perencanaan pembelajaran yang bijak b) Guru harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan siswa- siswanya c) Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang membelajarkan d) Guru harus menguasai kelas e) Guru harus melakukan evaluasi secara benar.19 6) Kegiatan guru di sekolah antara lain yaitu: Berpartisipasi dalam bidang administrasi, di mana dalam bidang administrasi ini para guru memiliki kesempatan yang banyak untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sekolah antara lain: a) Mengembangkan filsafat pendidikan b) Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum c) Merencanakan program supervisi d) Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian.20 19 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta:PT Kencana, 2004), h. 122. 20 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 144-150.
  • 26. 18 Semua pekerjaan itu harus dikerjakan bersama-sama antara guru yang satu dengan yang lainnya yaitu dengan cara bermusyawarah. Untuk meningkatkan kinerja, para guru harus melihat pada keadaan pemimpinnya (kepsek). Jadi, dapat disimpulkan bahwa baik dan buruknya guru dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah supervisor dalam melaksanakan pengawasan atau supervisi terhadap kemampuan (kinerja guru). 5. Indikator Kinerja guru Ada beberapa indikator yang dapat dilihat peran guru dalam meningkatkan kemampuan dalam proses belajar-mengajar. Indikator kinerja tersebut adalah: 1. Kemampuan merencanakan belajar mengajar Kemapuan ini meliputi: a. Menguasai garis-garis besar penyelenggaraan pendidikan. b. Menyesuaikan analisa materi pelajaran c. Menyusun program semester d. Menyusun program atau pembelajaran 2. Kemempuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar kemampuan ini meliputi: a. Tahap pra intruksional b. Tahap intruksional c. Tahap evaluasi dan tidak lanjut 3. Kemampuan mengevaluasi Kemampan ini meliputi: a. Evaluasi normatif b. Evaluasi formatif c. Laporan hasil evaluasi
  • 27. 19 d. Pelakanaan program perbaikan dan pengayaan.21 Jadi menurut penulis, kinerja guru yang terdapat di atas merupakan indikator positif dari kinerja guru. Sedangkan kinerja guru yang bersifat negatif meliputi, guru belum menguasai penyusunan program semester, guru belum melaksanakan pra intruksional, dan guru tidak memperhatikan evaluasi yang bersifat normatif. 6. Evaluasi kinerja Menurut Agus Sunyato dalam bukunya Anwar Prabu Mangkunegara mengemukakan bahwa sasaran sasaran dan evaluasi kinerja karyawan sebagai berikut: a. Membuat analisa kinerja dari waktu yang lalu secara berkesinambungan dan periodik, baik kinerja karyawan maupun kinerja organisasi b. Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para karyawan melalui audit keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan kemampuan dirinya. c. Menetuka asaran dari kinerja yang akan dating dan memberikan tanggung jawab perorangan sehingga untuk periode selanjutnya jelas apa yang harus diperbuat oleh karyawan, mutu dan baku yang harus dicapai. Menemukan potensi karyawan yang berhak memperoleh promosi, dan mendasarkan hasil diskusi antara karyawan dengan pimpinannya itu untuk menyusun suatu proposal lainnya, seperti imbalan . Jadi, evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki mereka yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di dalam organisasi. Banyak organisasi berusaha mencapai sasaran suatu kedudukan yang terbaik dan terpercaya dalam bidangnya. Untuk itu sangat tergantung dari para 21 Uzer, Usman, Menjadi guru professional..., h.10-19
  • 28. 20 pelaksanaannya, yaitu para karyawan agar mereka mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi.22 7. Langkah- Langkah Peningkatan Kinerja Dalam rangka peningkatan kinerja, paling tidak telah mengemukakan tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut: a. Mengetahui Adanya kekurangan dalam kinerja b. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan. c. Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan baik yang behubungan dengan dengan pegawai itu sendiri d. Mengembamgkan rencana tindakan tersebut e. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah terasi atau belum f. Mulai dari awal, apabila perlu. Dari peningkatan kinerja ini mempunyai hasil dalam peningkatan karena semuanya mempunyai kekurangan dan kelebihan, hal itu harus sangat berguna bagi para karyawan.23 Dari berbagai uraian teori tentang kinerja guru, maka yang dimaksud dengan kinerja guru dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya yang menghasilkan hasil yang memuaskan guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit kerja. Kinerja guru dalam penelitian ini dapat diukur berdasarkan 4 indikator, yaitu kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin tugas. 22 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi kinerja SDM, (Bandung: PT Refika Aditama, 2006) Cet ke-II, h 11-12. 23 Anwar, Prabun Mangkunegara, Manajemen Kinerja. h, 22
  • 29. 21 B. KERANGKA BERFIKIR Guru adalah unsur utama dalam suatu proses pendidikan. Guru berada dalam front terdepan pendidikan yang berhadapan langsung dengan peserta didik melalui proses interaksi intruksional sebagai wahana terjadinya proses pembelajaran siswa dengan nuansa pendidikan. Dalam proses pembelajaran tersebut, peserta didik akan memperoleh banyak ilmu pengetahuan, pengalaman belajar, dan hubungan sosial dengan sesama, Untuk mencapai tujuan pendidikan yakni memperoleh perubahan baik dari segi kognitif. Efektif maupun psikomotorik siswa dalam berprilaku menuju yang lebih baik. Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, guru memerlukan kinerja yang tinggi demi tercapainya tujuan pendidikan. Tinggi rendahnya kinerja seseorang bisa dipengaruhi oleh diri-sendiri juga dari dari orang lain atau lingkngan luar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin tugas. Terletak pada kinerja serta prestasi kerja guru-guru yang berada dalam suatu sekolah. Jadi dengan adanya kinerja guru dalam pembelajaran. Maka hasil yang menentukan dari suatu proses pendidikan adalah pendidik itu sendiri. Hal ini merupakan kinerja guru paling berkualitas setumpuk tugas serta tanggung jawab yang di embannya guru harus mampu menunjukkan bahwa guru mampu menghasilkan kinerja yang baik demi terciptanya pendidikan yang bermutu.
  • 30. 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru di MTs Al- Wathoniyah I. Cilungup Jakarta Timur. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakan di MTs Al-Wathoniyah I.Cilungup Duren Sawit Jakarta Timur. Sedangkan waktu pelaksanaannya dimulai dari bulan Juli 2007 sampai dengan bulan Maret 2008. C. Metode Penelitian Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang diteliti dan dibandingkan dengan teori yang sesuai dengan masalah penelitian. D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup Duren Sawit yang berjumlah 18 orang guru. Karena populasi ini kurang dari 100 maka sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang mengajar di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup yang berjumlah 18 orang.
  • 31. 23 E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu terjun langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik kuesioner atau angket yaitu sejumlah pernyataan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari responden untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kinerja guru di MTs Al- Wathoniyah I Cilungup Duren Sawit. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Selain itu juga di lakukan observasi, dengan teknik ini penulis ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I. yakni kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, kineja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin tugas. Tabel 1 Variabel Indikator No Jumlah pernyataan pernyataan Kinerja a. Kinerja guru dalam 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Guru perencanaan pembelajaran: 7 - Membuat RPP dan, - Menyusun program semester b. Kinerja guru dalam 8, 9, 10, 11, 10 pelaksanaan pembelajaran: 12, 13, 14, 15, - Melaksanakan post test 16, 17 - Melaksanakan penilaian setelah satuan pokok bahan selesai dipelajari siswa
  • 32. 24 c. Kinerja guru dalam evaluasi 18, 19, 20, 21, 7 pembelajaran: 22, 23, 24 - Memberikan nilai/hasil kepada siswa secara objektif - Membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua d. Kinerja guru dalam disiplin 25, 26, 27, 28, 5 tugas: 29, 30 - Peraturan yang ditetapkan sekolah - Menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kepala sekolah G. Teknik Analisin Data Dalam pengelolaan data penulis menempuh cara sebagai berikut: 1. Editing Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada penulis, penulis segera meneliti kelengkapan dalam pengisian angket bila ada jawaban yang tidak di jawab, penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk di sempurnakan Jawabannya agar angket tersebut sah. 2. Tabulating Langkah kedua adalah pengelolaan data dengan memindahkan jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi atau tabel. Kemudian setelah data di olah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka selanjutnya melakukan analisa data dengan deskriptif kualitatif dengan presentase, maka rumus yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Keterangan: P = f x 100 % N P = Prosentase f = Frekuensi (Jumlah jawaban responden) N = Number Of Cases (Jumlah responden)
  • 33. 25 3. Analiting dan Interpretasi Langkah ini adalah menganalisa data yang telah diolah secara verbal sehingga hasil penelitian mudah dipahami. 4. Concluding Langkah ini adalah memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan interpretasi data
  • 34. BAB 1V HASIL PENELITIAN Kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I. ini terkait dalam kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan guru dalam pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembeajaran, serta kinerja guru daam disiplin tugas. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, di peroleh hasil sebagai berikut A. Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran Tabel 2 Bapak/ibu guru membuat perencanaan pembelajaran yang hendak diberikan No Alternatif jawaban F P% soal 1 Selalu 6 33% Sering 9 50% Kadang-kadang 3 17% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 9 orang (50%), selalu berjumlah 6 orang (33%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak pernah (0 %) tidak ada yang menjawab, dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat perencanaan pembelajaran yang hendak diberikan ini
  • 35. 27 terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (50%). Guru membuat membuat perencanaan pembelajaran yang hedak diberikan Tabel 3 Bapak/Ibu guru menyusun standar isi kurikulum sebagai acuan atau pedoman dalam pembelajaran No Alternatif F P% Soal jawaban 2 Selalu 8 44% Sering 10 56% Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 10 orang (56%), selalu berjumlah 8 orang (44%), yang menjawab kadang-kadang (0%) tidak ada yang menjawab sedangkan tidak pernah juga (0%)tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru menyusun standar isi kurikulum sebagai acuan atau pedoman dalam pembelajaran. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (56%). Guru menyusun standar isi kurikulum sebagai acuan atau pedoman dalam pembelajaran. Tabel 4 Bapak/Ibu guru membuat rumusan-rumusan tujuan pembelajaran No Alternatif Jawaban F P Soal 3 Selalu 7 39% Sering 7 39% Kadang-kadang 4 22% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 7 orang (39%), sering berjumlah 7 responden (39%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah 4 orang (22%), dan tidak pernah (0%) tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel 27
  • 36. 28 di atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat rumusan-rumusan tujuan pembelajaran. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu dan sering sama-sama berjumlah (39%). Guru membuat rumusan tujuan pembelajaran. Tabel 5 Bapak/Ibu guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah No soal Alternatif Jawaban F P% 4 Selalu 7 39% Sering 7 39% Kadang-kadang 4 22% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakanmemilih selalu berjumlah 7 orang (39%), sering berjumlah 7 orang (39%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah 4 orang (22%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat RPP sebelum mengajar. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu dan sering sama-sama berjumlah (39%). Guru membuat RPP sebelum mengajar. Tabel 6 Bapak/Ibu guru dalam membuat RPP mengalami kesulitan No Alternatif jawaban F P% soal 5 Selalu 4 22% Sering 6 33% Kadang-kadang 8 45% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 8 orang (45%), kadang-kadang berjumlah 6 orang (33%), selalu berjumlah 4 orang (22%), dan tidak pernah (0%), 28
  • 37. 29 tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa gurudalam membuat RPP mengalami kesulitan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (45%). Guru membuat perencanaan atau persiapan pembelajaran yang hendak diberikan. Tabel 7 Bapak/Ibu guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan No Alternatif Jawaban F P% soal 6 Selalu 2 11% Sering 11 61% Kadang-kadang 5 28% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering 11 orang (61%), kadang-kadang berjumlah 5 orang (28%), selalu 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%) tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (61%). Guru membuat bahan ajar yang digunakan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Tabel 8 Bapak/Ibu guru mengunakan media yang relevan dengan materi No Alternatif jawaban F P% soal 7 Selalu 18 100% Sering - - Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 18 100% 29
  • 38. 30 Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 18 orang (100%), sering tidak ada jawaban (0%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%) tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru mengunakan media yang relevan dengan materi. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (100%). guru mengunakan media yang relevan dengan materi. B. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran Tabel 9 Bapak/Ibu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang disampaikan No Alternatif jawaban F P% Soal 8 Selalu 4 22% Sering 11 61% Kadang-kadang 3 17% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 11orang (61%), selalu berjumlah 4 orang (22%), kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak pernah (0%) tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang disampaikan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (61%). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang disampaikan. 30
  • 39. 31 Tabel 10 Bapak/Ibu guru mengajukan atau melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran No Alternatif jawaban F P% Soal 9 Selalu 4 22% Sering 6 33% Kadang-kadang 8 45% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih kadang-kadang 8 orang (45%), sering berjumlah 6 orang (33%), selalu 4orang (6%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat simpulkan bahwa guru mengajukan atau melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran. Tabel 11 Bapak/Ibu guru menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan No Alternatif Jawaban F P% Soal 10 Selalu 8 44% Sering 9 50% Kadang-kadang 1 6% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 9 orang (50%), selalu berjumlah 8 orang (44%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan. Ini tebukti dari responden yang banyak menjawab sering (50%). Guru menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan. 31
  • 40. 32 Tabel 12 Bapak/Ibu guru mengalami kesulitan dalam menggunakan sumber metode No Alternatif Jawaban F P% soal 11 Selalu 5 28% Sering 11 61% Kadang-kadang 2 11% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 11 orang (61%), selalu berjumlah 5 orang (28%), kadang-kadang berjumlah 2 orang (11%), tidak pernah (0%),tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam menggunakan sumber metode. Ini terbukti dari jawaban responden menjawab sering (61%). Guru mengalami kesulitan dalam menggunakan sumber metode. Tabel 13 Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satuan pokok bahan selesai di pelajari siswa No Alternatif Jawaban F P% Soal 12 Selalu 8 44% Sering 8 44% Kadang-kadang 2 11% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 8 orang (44%), sering berjumlah 8 orang (44%), kadang-kadang berjumlah 2 orang (11%), tidak pernah (0%),tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satuan pokok bahan di 32
  • 41. 33 pelajari siswa. Ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab selalu dan sering sama-sama (44%). Guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satuan pokok bahan selesai di pelajari siswa. Tabel 14 Bapak/Ibu guru memberikan PR pada siswa setiap pelajaran selesai diajarkan No Alternatif F P% soal Jawaaban 13 Selalu 2 11% Sering 8 45% Kadang-kadang 8 44% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 8 orang (45%), kadang-kadang berjumlah 8 orang (44%), selalu berjumlah 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru memberikan PR pada siswa setiap pelajaran selesai diajarkan. Ini bukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (45%). Guru memberikan PR pada siswa setiap pelajaran diajarkan. Tabel 15 Bapak/Ibu guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan program yang guru buat No Alternatif Jawaban F P% Soal 14 Selalu 10 55% Sering 7 39% Kadang-kadang 1 6% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 10 orang (55%), sering 33
  • 42. 34 berjumlah 7 orang (39%) kadang-kadang berjumlah 10 orang (1%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan program yang guru buat. Ini terbukti dari jawaban respondenyang banyak menjawab selalu (55%). Guru melaksanakan pembelajaran sesuai denga program yang guru buat. Tabel 16 Bapak/Ibu guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya No Alternatif Jawaban F P% Soal 15 Selalu 2 11% Sering 13 72% Kadang-kadang 3 17% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 13 orang (72%), kadang- kadang berjumlah 3 orang (17%), selalu berjumlah 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (72%). Guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya. Tabel 17 Bapak/Ibu guru dapat mengekpresikan segenap kemampuan mengajar No Alternatif Jawaban F P% Soal 16 Selalu 18 100% Sering - - Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 18 100% 34
  • 43. 35 Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 18 orang (100%), sering (0%), tidak ada, kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban,dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua siswa. Ini bukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (100%). Guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua siswa. C. Kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran Tabel 18 Bapak/ibu guru berusaha meningkatkan kemampuan yang guru miliki di dalam pembelajaran No Alternatif Jawaban F P% Soal 17 Selalu 18 100% Sering - - Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu 18 orang (100%), sering (0%), tidak ada jawaban kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%)juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru berusaha meningkatkan kemampuan yang guru miliki di dalam pembelajaran. Ini terbuktu dari jawaban responden banyak menjawab selalu (100%). Guru berusaha meningkatkan kemampuan yang guru miliki di dalam pembelajaran. 35
  • 44. 36 Tabel 19 Bapak/Ibu guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua siswa No Alternatif F P% Soal Jawaban 18 Selalu 8 44% Sering 9 50% Kadang-kadang 1 6% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 9 orang (50%), selalu berjumlah 8 orang (44%), kadang-kadang berjumlah 1 orang (6%), dan tidak pernah tidak (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru membuat hasil laporan sekolah untuk di berikan kepada orang tua siswa. Ini terbukti dari jawaban responden banyak menjawab sering (59%). Guru membuat hasil laporan sekolah untuk diberikan kepada orang tua siswa Tabel 20 Bapak/Ibu guru melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan No Allternatif Jawaban F P% Soal 19 Selalu 10 56% Sering 8 44% Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam enjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 10 orang (56%), sering berjumlah 8 orang (44%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%), juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwaguru 36
  • 45. 37 melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (56%). Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Tabel 21 Bapak/Ibu guru melakukan penjelasan materi kembali dan pemberian tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan No Alternatif F P% Soal Jawaban 20 Selalu 8 44% Sering 10 56% Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui ahwa respnden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering 10 orang (56%), selalu berjumlah 8 orang (17%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%), juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru melakukan penjelasan materi dan pemberian tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (56%). Guru melakukan penjelasan materi kembali dan pemberian tambahan pada siswa sebagai perbaikan. Tabel 22 Bapak/melaksanakan pengajarn berupa pemberian materi bahan pelajaran dan penyelesaian tugas jika program pengajaran dianggap tercapai No Alternatif Jawaban F P% Soal 21 Selalu 12 66% Sering 3 17% Kadang-kadang 3 17% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% 37
  • 46. 38 Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 12 orang (66%), sering berjumlah 3 orang (17%), kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru melaksanakan pengajaran berupa pemberian materi bahan pelajaran dan penyelesaian tugas program pengajaran dianggap tercapai. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (66%). Guru melaksanakan berupa pemberian materi bahan pelajaran dan penyelesaian tugas program pengajaran dianggap tercapai. Tabel 23 Bapak/Ibu guru melaksanakan evaluasi secara rutin No Alternatif Jawaban F P% Soal 22 Selalu 4 22% Sering 10 56% Kadang-kadang 4 22% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 10 orang (56%), selalu berjumlah 10 orang (56%), kadang-kadang berjumlah 4 orang (22%), , dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru melaksanakan evaluasi secara rutin. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (56%). Guru melaksanakan evaluasi secara rutin. 38
  • 47. 39 Tabel 24 Bapak/Ibu guru memberikan nilai kepada siswa secara objektif No Alternatif F P% Soal Jawaban 23 Selalu 14 78% Sering 4 22% Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 14 orang (78%), sering berjumlah 4 orang (22%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%), jugatidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar. Ini terbukti dari responden yang banyak menjawab selalu (78%). Guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar. Tabel 25 Bapak/Ibu guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar No Alternatif F P% Soal Jawaban 24 Selalu 14 78% Sering 4 22% Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu 14 orang (78%), dan yang menjawab seringada 4 (22%), kadang-kadang (0%) tidak ada jawaban, dan tidak pernah (0%), juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat 39
  • 48. 40 disimpulkan bahwa guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar. Ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab sealu (78%). Guru memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar. D. Kinerja guru dalam disiplin tugas Tabel 26 Bapak/Ibu guru datang ke sekolah tepat pada waktunya No Alternatif Jawaban F P% Soal 25 Selalu 3 17% Sering 13 72% Kadang-kadang 2 11% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 13 orang (72%), selalu berjumlah 3 orang (17%), kadang-kadang berjumlah 11 orang (11%), dan pernah tidak (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru dating ke sekolah tepat pada waktunya. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (72%). Guru dating ke sekolah tepat pada waktunya. Tabel 27 Bapak/Ibu guru meninggalkan sekolah sesuai waktu yang ditentukan No Alternatif Jawaban F P% Soal 26 Selalu 9 50% Sering 6 33% Kadang-kadang 3 17% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 9 orang (50%), sering 40
  • 49. 41 berjumlah 6 orang (33%), kadang-kadang berjumlah 3 orang (17%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru meninggalkan sekolah sesuai waktu yang ditentukan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (50%). Guru meninggalkan sekolah sesuai waktu yang telah ditentukan. Tabel 28 Bapak/Ibu guru melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan sekolah No Alternatif F P% Soal jawaban 27 Selalu 3 17% Sering 11 61% Kadang-kadang 4 22% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih sering berjumlah 11 orang (61%), kadang- kadang berjumlag 4 orang (22%), selalu berjumah 3 orang (17%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan sekolah. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (61%). Guru melaksanakan semua peraturan yang telah ditetapkan sekolah. Tabel 29 Bapak/Ibu guru jika tidak hadir ke sekolah memberikan terlebih dahulu No Alternatif F P% Soal Jawaban 28 Selalu 9 50% Sering 9 50% Kadang-kadang - - Tidak pernah - - Jumlah 18 100% 41
  • 50. 42 Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 9 orang (50%), sering berjumlah 9 orang (50%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, tidak pernah (0%), juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkam bahwa guru jika tidak hadir di sekolah memberikan terlebih dahulu. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selaludan sering sama-sama (50%). Guru jika tidak hadir ke sekolah memberikan terlebih dahulu. Tabel 30 Bapak/Ibu guru menyelesaikan tugas yang diberikan kepala sekolah tepat waktunya No Alternatif Jawaban F P% Soal 29 Selalu 2 11% Sering 9 50% Kadang-kadang 7 39% Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyatan kebanyakan memilih sering berjumlah 9orang (50%), kadang-kadang berjumlah 7 orang (39%), selalu berjumlah 2 orang (11%), dan tidak pernah (0%), tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru menyelesaikan tugas yang diberikan kepala sekolah tepat waktunya. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab sering (50%). Guru menyelesaikan tugas yang diberikan kapala sekolah tepat waktunya. Tabel 31 Bapak/Ibu guru berusaha bekerja sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuan agar dapat mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan No Alternatif F P% Soal Jawaban 30 Selalu 12 67% Sering 6 33% Kadang-kadang - - 42
  • 51. 43 Tidak pernah - - Jumlah 18 100% Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab pernyataan kebanyakan memilih selalu berjumlah 12 orang (67%), sering berjumlah 6 orang (33%), kadang-kadang (0%), tidak ada jawaban, dan tidan pernah (0%) juga tidak ada jawaban dari responden. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru berusahan bekerja sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuan agar dapat mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan. Ini terbukti dari jawaban responden yang banyak menjawab selalu (67%). Guru berusaha bekerja sebaik mungkin ubtuk meningkatkan kemampuan agar dapat mencapai tingkat produktivitass yang diharapkan. E. Deskripsi Data Kinerja Guru Berdasarkan hasil perhitungan dapat diperoleh data Kinerja guru dengan Skor tertinggi 103, dan skor terendah 90, (Mean) nilai rata-rata 96,6. Dan simpangan baku 0,955 peroleh data lebih lengkap lagi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 32 Distribusi Frekuensi Kinerja Guru No Kelas F Fkb Fka X Fx Interval 1 102-104 1 18 5 103 10 2 99-101 7 17 12 100 700 3 96-98 5 10 17 97 485 4 93-95 0 5 17 94 0 5 90-92 5 5 18 455 455 Total ∑f=18 ∑=485 ∑=1743 Berdasarkan penyajian data dalam tabel distribusi frekuensi dapat dilihat dari 18 orang responden yanh mendapat skor dibawah rata-rata sebanyak 5 orang atau 27,7. Sedangkan yang mendapat skor diatas dibawah rata-rata 13 orang atau 72,2. Dari data tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk diagram garis sebagai berikut 43
  • 52. 44 Poligon Frekuensi 10 8 6 4 2 0 91 94 97 100 103 Diagram Garis Skor Distribusi Frekuensi Kinerja Guru dengan sumbuh horizontal diwakilkan oleh angka titik tengah masing-masing kelas. Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat pemunculan nilai tertinggi pada batas 99-101 dengan titik tengahnya (X) 100 dan frekuensi 7. Sedangkan nilai terendah pada batas kelas 0. Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata tingkat Kinerja Guru dapat diperoleh dengan cara: 1. Mencari rentang nilai untuk katagori sedang diperoleh dengan cara rata-rata skor tentang kinerja guru dikurangi simpangan baku sampai dengan rata-rata skor simpangan baku hasilnya 96,6 – 0,955 = 95,645 = 96 96,6 + 0,955 = 97,845 = 98 Jadi untuk kategori sedang rentang nilainya 96 - 98 2. Menentukan nilai rata-rata untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada diatas 98 > 99 sampai dengan skor tertinggi yaitu 99 – 103. Jadi untuk kategori skor tertinggi rentang nilaina 99 – 103. 3. Untuk menentukan rata-rata kategori rendah yaitu skor yang berada dibawah 96 atau < 95 sampai skor terendah yang di dapat. Jadi untuk kategori rendah rentang nilainya 90 – 95. 44
  • 53. 45 Lebih jelasnya di interpretasikan ke dalam: 90 – 95 adalah rata-rata tentang kinerja guru Kurang baik 96 – 98 adalah rata-rata tentang kinerja guru Cukup baik. 99 – 103 adalah rata-rata tentang kinerja guru Baik Berdasarkan ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tentang kinerja guru dikategorikan pada rata-rata-rata Cukup baik Artinya bahwa kinerja guru, baik dalam hal kinerja guru dalam persiapan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam displin tugas. Yang dilakukan kinerja guru di MTs Al- Wathoniyah I. 45
  • 54. 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di MTs Al-Wathoniyah I Cilungup Jakarta-Timur, Maka secara umum Kinerja guru yang meliputi dimensi kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, kinerja guru dalam disiplin tugas. Sudah cukup baik dengan skor 96,6. Adapun dengan melihat hasil analisis data yang disajikan pada Bab IV, maka dapat diuraikan beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I Cilungup. Menyangkut dimensi kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin tugas. Cukup baik dengan skor 96,6 . 2. Pada umumnya kinerja guru di MTs Al-Wathoniyah I. Cilungup sudah cukup baik karena hasil yang dicapai oleh para guru disekolah dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta disiplin tugas. Berjalan dengan tanggung jawab yang ada pada kemampuan terhadap profesi yang mempunyai nilai atau hasil prestasi kerja.
  • 55. 47 3. Pada umumnya hasil atau nilai prestasi kerja merupakan hasil kinerja para guru dalam menjalankan tugas sehingga dapat dicapai dengan hasil yang cukup baik dan efesien. B. SARAN Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti mengajukan saran kepada: 1. Para guru harus dapat mempertahankan nilai prestasi kerja yang cukup baik dalam suatu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan disiplin tugas, agar hasil kinerja guru selalu meningkat dan berkompeten. 2. Para guru harus dapat mempertahankan keprofesionalannya sebagai tenaga pengajar. 3. Kepala Madrasah harus selalu memperhatikan para guru untuk mempertahankan hasil prestasi kerja yang sudah dicapai dengan nilai yang cukup baik dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
  • 56. DAFTAR PUSTAKA Adi, Saiful, Kompetensi yang harus di miliki seorang guru”, www.saiful_adi_wordpress.com 2008 Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya: PT Apollo. Kartini, Kartono, Menyiapkan Memadukan Karir, Jakarta: CV Rajawali, 1985. Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: PT Refika Aditema, Cet. Ke-10, 2006 Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, Manajemen sumber data perusahaan, Bandung:PT Refika Aditema 2004 Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta CV. Eko Jaya, 2005 Purwanto, M. Ngalim, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2002 Prabu, A.A Mangkunegara Anwar, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT. Rosdakarya, 2000 Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan, Demokratis sebuah model perlibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: PT Kencana, 2004 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007 Simanjutak, Payaman J, Manajemen Evaluasi Kinerja, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005 Sukadi, Guru Powerfull Guru Masa Depan, Bandung: Kholbu, 2001 Suryo, Subroto, B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1997 Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2007 Usman, Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung: PT Rosdakarya, 2002 Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, Sinar Grafika, 2006
  • 57. Undang-undang RI, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2006 Wibowo, Mungin Edy, ”Sertifikasi Profesi Pendidik”, www. suara merdeka.com 2008