SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  194
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
1
BUKU LITERATUR
 Up to you lah …………..
 Terserah ……………..
PENGERTIAN METODE PENELITIAN
 METODE ?
 PENELITIAN ?
 METODE PENELITIAN PADA DASARNYA
MERUPAKAN CARA ILMIAH UNTUK
MENDAPATKAN INFORMASI DENGAN TUJUAN
DAN KEGUNAAN TERTENTU
CARA ILMIAH DIDASARKAN PADA CIRI-CIRI
KEILMUAN:
 RASIONAL
 EMPIRIS
 SISTEMATIS
Dari mana kita dapat mengembangkan model ?
 Research Gap (Penelitian Murni)
 Permasalahan Dalam Kehidupan Sehari-Hari
(penelitian Aplikasi)
Tujuan Riset
1. Penemuan
2. Pembuktian
3. Pengembangan
PENELITIAN SOSIAL (SOCIAL RESEARCH)
RISET berasal dari kata Re=kembali, Search=mencari.
RISET atau PENELITIAN adalah: Kegiatan mencari ulang,
mengungkapkan kembali gejala atau kenyataan yang sudah ada
untuk direkonstruksi guna memperoleh kebenaran tentang sesuatu
yang dipertanyakan dalam riset
(5 W+1H)dgn tujuan mendapatkan pengetahuan baru
Secara garis besar, kategori riset dapat dibedakan menjadi 2
kelompok keilmuan, yaitu:
1. Riset untuk ilmu-ilmu eksakta (ilmu pasti)
2. Riset untuk ilmu-ilmu sosial (rumpun ilmu humaniora).
ILMU EKSAKTA VS ILMU SOSIAL
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
2
FILSAFAT METODE PENELITIAN
PERKEMBANGAN FILSAFAT
PENELITIAN
PRAPOSITIVISME
POSITIVISME
POSTPOSITIVISME
PERBANDINGAN TIGA FILSAFAT
PRAPOSITIVISME POSITIVISME POSTPOSITIVISME
REALITAS
BERKEMBANG
SECARA ALAMIAH
REALITAS TERAMATI,
BERSIFAT TUNGGAL,
DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN,
DETERMINISME
(SEBAB AKIBAT),
BEBAS NILAI, RELATIF
TETAP DAN TERUKUR
REALITAS BERSIFAT
HOLISTIK (UTUH),
DINAMIS (TIDAK
TETAP), KOMPLEKS,
SALING
MEMPENGARUHI,
PENUH MAKNA DAN
TERIKAT NILAI
METODE PENELITIAN
DESKRIPTIF
KUALITATIF
METODE PENELITIAN
KUANTITATIF,
DEDUKTIF
METODE PENELITIAN
KUALITATIF,
INDUKTIF
PENELITI PASIF,
MENGGAMBARKAN
APA YANG DIAMATI
MELAKUKAN
EKSPERIMEN,
MENCARI PENGARUH
MEMAHAMI MAKNA
REALITAS YANG
KOMPLEKS,
MENGKONSTRUKSI
FENOMENA
PRAPOSITIVISME
 METODE KUALITATIF, REALITAS BERSIFAT
ALAMIAH
POSITIVISME
METODA KUANTITATIF HASIL RESEARCH DAN DEVELOPMENT
POSTPOSITIVISME
METODE KUALITATIF, MENCARI MAKNA
HAKEKAT PENELITIAN
CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN
DATA/INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYA
DAN BUKAN SEBAGAIMANA SEHARUSNYA,
DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAAN
TERTENTU
Zaman dahulu :
- coba-coba (trial & error ?)
- pengalaman (sendiri > , orang lain <)
- naluri
 Perkembangan lambat
Zaman Modern :
- coba-coba (dioptimumkan)
- pengalaman (sendiri < + orang lain >)
- spekulasi
- Metode Ilmiah (scientific approach)
 Perkembangan cepat
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Teknik (Engineering)
... mengembangkan cara –cara …
Secara teknis, ekonomis, etis, dll,
harus feasible (layak)
Bagaimana ?
KOMPONEN METODE PENELITIAN
1. CARA ILMIAH
2. DATA
3. TUJUAN
4. KEGUNAAN
KOMPONEN
METODE PENELITIAN
PENELITIAN BERDASARKAN TUJUAN, HASIL, DAN TEMPAT
1. Berdasarkan Tujuan
• Penelitian Deskriptif
• Penelitian Eksplanatori
2. Berdasarkan Hasil
• Penelitian Dasar
• Penelitian Terapan
• Penelitian Dasar & Terapan
3. Berdasarkan Tempat
• Penelitian Laboratorium
• Penelitian lapangan
• Penelitian kepustakaan
4. Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif: Penelitian kuantitatif:
o Fenomenologis
o Induktif
o Holistik
o Subjective/insider centered
o Berorientasi pada proses
o Anthropological worldview
o Relative lack of control
o Tujuan: memahami sudut
pandang aktor/pelaku
o Berasumsi realitas dinamis;
penggalan kehidupan
o Berorientasi untuk
mengungkap
o Eksplanatory
o positivistic
o hypothetico/deductive
o particularistic
o objective/outsider centered
o outcome (hasil) oriented
o natural science worldview
(alamiah)
o berupaya mengontrol variabel
o tujuan: menemukan fakta dan
sebab musabab
o berasumsi pada realita statis,
kehidupan yang konstan
o berorientasi verifikasi
o convirmatory
PERBANDINGAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
JENIS-JENIS PENELITIAN
PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA
 PENELITIAN MURNI
Peneltian untuk memahmi permasalahan secara
lebih mendalam atau untuk mengembangkan
teori yang sudah ada.
 PENELITIAN TERAPAN
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
PENELITIAN TINGKAT EKSPLANASI
 PENELITIAN DESKRIPTIF
 PENELITIAN KOMPARATIF
 PENELITIAN ASOSIATIF
 Korelasional
 Kausal
PENELITIAN JENIS DAN ANALISIS DATA
 PENELITIAN KUANTITATIF
 PENELITIAN KUALITATIF
 PENELITIAN CAMPURAN
Riset Ilmiah yang Baik
 Kualitas riset tidak hanya dilihat dari hasil
akhir riset saja akan tetapi tergantung pada
tiga faktor utama yaitu:
 Input
 Proses
 Output
Untuk menilai kualitas penelitian
yang baik ada beberapa kriteria:
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan
tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode
penelitian yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset
yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan
reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-
benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat
diterapkan pada lingkup yang lebih luas
PERMASALAHAN PENELITIAN
 MASALAH PENELITIAN SEBAGAI DASAR MENGAPA
PENELITIAN DILAKUKAN
 PERMASALAHAN DITUANGKAN DALAM LATAR BELAKANG
PENELITIAN
 LATAR BELAKANG DIMULAI DARI HAL YANG BERSIFAT
UMUM KEMUDIAN MENGERUCUT KE PERMASALAHAN
YANG LEBIH SPESIFIK
HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN MASALAH DAN
PEMECAHANNYA
KETEPATAN MASALAH KETEPATAN MASALAH
1. MASALAH BENAR
2. MASALAH BENAR
3. MASALAH SALAH
4. MASALAH SALAH
PEMECAHAN BENAR
PEMECAHAN SALAH
PEMECAHAN BENAR
PEMECAHAN SALAH
SUMBER PERMASALAHAN DALAM
PENELITIAN:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
 Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
 Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
 Terdapat pengaduan
 Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
 Untuk penyempurnaan
 Untuk verivikasi
 Untuk pengembangan
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya
adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orientasi dalam memberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
 Jenis Penelitian
 Obyek yang diteliti
 Subyek penelitian
 Lokasi Penelitian
 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-
Bank Pemerintah di Tanjungpinang tahun 2010
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas
dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua
variabel atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan
dalam kalimat tanya
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:
 Permasalahan penelitian tidak diambil dari
akar masalah yang sesungguhnya
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan kemampuan peneliti baik
dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan
dana.
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan faktor-faktor pendukung
yang ada.
PEMBATASAN MASALAH:
 Agar penelitian dapat
mengarah ke inti
masalah yang
sesungguhnya maka
diperlukan pembatasan
penelitian sehingga
penelitian yang
dihasilkan menjadi lebih
fokus dan tajam
Permasalahan secara
umum
Pembatasan
Inti
Masalah
PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA
METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF
AKSIOMA DASAR METODE
KUANTITATIF
METODE KUALITATIF
Sifat realitas Tunggal, konkrit,
teramati
Ganda, holistik,
dinamis, hsl konstruksi
& pemahaman
Hubungan peneliti
dengan yang diteliti
Independen Interaktif tidak dapat
dipisisahkan
Hubungan variabel Sebab-akibat/kausal Timbal balik/interaktif
Kemungkinan
generalisasi
Cenderung membuat
generalisasi
Transferability/hanya
mungkin dalam ikatan
konteks dan waktub
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai
KARAKTERISTIK METODE
KUANTITATIF DAN KUALITATIF
DESAIN
Metode kuantitatif
a. spesifik, jelas, rinci
b. Mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah
d. demi langkah
Metode kualitatif
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul
dalam prose penelitian
TUJUAN
Metode kuantitatif
a. Menunjukkan hubungan antar variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif
Metode kualitatif
a. Menemukan pola hubungan yang
bersifat interaktif
b. Menggambarkan realitas yg kompleks
c. Memperoleh pemahaman makna
d. Menemukan teori
TEKNIK PENELITIAN
Metode kuantitatif
a. Eksperimen, survey
b. Kuisioner
c. Observasi dan wawancara
terstruktur
Metode kualitatif
a. Participant observation
b. In depth interview
c. Dokumentasi
d. Triangulasi
Instrumen
penelitian
Metode kuantitatif
a. Test, angket, wawancara
b. Instrumen yang telah standar
Metode kualitatif
a. Peneliti sebagai instrumen
b. catatan, rekaman, kamera,
handycam, dll
DATA
Metode kuantitatif
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen
Metode kualitatif
a. Deskriptif
b. Dokumen pribadi, catatan lapangan,
ucapan dan tindakan responden,, dll
Sampel/
Sumber Data
Metode kuantitatif
a. Besar
b. Representatif
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal
Metode kualitatif
a. Kecil
b. Tidak representatif
c. Purposive
d. Berkembang selama proses penelitian
Analisis
Metode kuantitatif
a. Setelah selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistik
Metode kualitatif
a. Terus menerus sejak awal sampai
akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema, teori
HUBUNGAN DENGAN
RESPONDEN
Metode kuantitatif
a. Berjarak, bahkan sering tanpa kontak
b. Peneliti merasa lebih
c. Jangka pendek
Metode kualitatif
a. Empati, akrab
b. Kedudukan sama bahkan sebagai
guru/konsultan
c. Jangka lama
USULAN DESAIN
Metode kuantitatif
a. Luas dan rinci
b. Literatur berhubungan dengan masalah
dan variabel yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-
langkahnya
d. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
Metode kualitatif
a. Singkat
b. Literatur yang digunakan bersifat sementara,
tidak menjadi pegangan utama
c. Prosedur bersifat umum
d. Masalah bersifat sementara dan akan
ditemukan setelah studi pendahuluan
e. Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan
menemukan hipotesis
f. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh
data awal dari lapangan
METODE KUANTITATIF
Kapan penelitian dianggap selesai
-Setelah semua data yang direncanakan dapat
terkumpul
Kepercayaan terhadap hasil penelitian
- Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen
METODE KUALITATIF
Kapan penelitian dianggap selesai
- Setelah tidak ada yang dianggap
baru/jenuh
Kepercayaan terhadap hasil penelitian
- Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses
dan hasil penelitian
PROSES PENELITIAN
 Metode kuantitatif
 Bersifat linear
 Metode kualitatif
 Bersifat sirkuler
BAB. III
STUDI PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
3. Teori
JONATHAN H. TURNER
Teori adalah sebuah proses mengembangkan
ide-ide yang membantu kita menjelaskan
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa
terjadi
CARA DALAM MELAKUKAN STUDI
PENDAHULUAN
A. KAJIAN TEORITIS
B. PENELITIAN EMPIRIS
C. PENELITIAN KECIL
D. KONSULTASI
KAJIAN TEORITIS
Hubungan Antara Teori dan Riset
Teori
Riset
Kesimpulan
Permasalahan
PROSES TERBENTUKNYA TEORI
Pendapat Pendapat Pendapat Pendapat Pendapat
Diuji Diuji Diuji Diuji Diuji
Benar
Teori
FUNGSI TEORI DALAM
PENELITIAN
 Sebagai penjelas
 Sebagai prediksi
 Sebagai kontrol
CONTOH TELAAH TEORI
Analisis Pengaruh Pemberian Insentif, Lingkungan Kerja,
Kepemimpinan, Hubungan antar Teman Sejawat Terhadap
Semangat Kerja Karyawan
1.Tetapkan nama variabel yang diteliti
2.Cari sumber bacaan yang relevan
3.Lihat daftar isi buku
4.Baca seluruh isi topik
5.Deskripsikan teori
CONTOH SISTEMATIKA PENULISAN LANDASAN
TEORI
KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN
PUBLIK
AKTOR-AKTOR
KEBIJAKAN
PUBLIKJENIS
JENIS
KEBIJAK
AN
PENELITIAN EMPIRIS
PENELITIAN SEBELUMNYA DAPAT DIPERGUNAKAN
UNTUK:
1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian
sebelumnya
2. Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian
sebelumnya
3. Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya
PENELITIAN KECIL (SMALL RESEARCH)
 Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan
penelitian dengan mengambil sampel kecil
untuk memperoleh gambaran tentang apa
yang akan kita teliti.
KONSULTASI
 Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan
meminta informasi tentang apa yang akan
kita teliti kepada orang-orang yang dianggap
ahli dalam bidangnya.
 Keberhasilan teknik ini akan sangat
tergantung kepada ketepatan peneliti dalam
mememilih nara sumber
 Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki
keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.
KERANGKA PEMIKIRAN
 Kerangka pemikiran merupakan miniatur
keseluruhan dari proses penelitian
 Kerangka pemikiran harus menerangkan:
1. Mengapa penelitian dilakukan ?
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
4. Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?
Sub Struktur Penelitian
Tangible
Reliability
Responsiveness
Assurance
Emphaty
satisfaction
Kerangka Teoritis
Dinas/SKPD Konsumen
Produk
Harapan
Kebutuhan
Kinerja
Kepuasan
Konsumen
Kerangka Pemikiran
Permasalahan
Krisis ekonomi
Persaingan yang ketat
Selera konsumen yang
senatiasa berubah
Stratetegi Pemasaran
Pelayanan, Harga,
Kelengkapan Barang dan
Promosi
Apakah terdapat Pengaruh Pelayanan,
Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi
terhadap keputusan pembelian?
Variabel manakah yang memiliki
pengaruh terbesar terhadap keputusan
pembelian?
Analisis Data
Regresi
Uji F dan uji T
Pengaruh Pelayanan, Harga,
Kelengkapan Barang dan Promosi
terhadap keputusan pembelian
Variabel yang paling berpe garuh
terhadap penjualanUmpan Balik
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
4.Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel :
relationships are patterns of
covariation between variables
 Variabel Independent:
 Independent variable a variable that is examined in
order to determine ist effects on an outcome of
interest.
 Is the presumed cause of some change in the
dependent variable
Independent Dependent
mempengaruhi
 Variabel dependent:
 An outcome of interest that is being obseved and
measured in order to assess the effects of the
independent variable (Runyan & Harber)
 A dependent variable is a response that is efected
by an independent variable
 Menjadi perhatian utama peneliti
 Tujuan : memprediksi variabilitas
PAD
PENGGUNAAN
DAU
Variabel Intervening (mediating)
Independent DependentIntervening
Acting on and
Operating
through
Cause or
determine
or influence
Time:
The intervening variable is hypothetical one whose
effects are inferred from the effects of the
independent variable on the dependent variable
insentif kinerjakepuasan
Contoh
 Pegawai yang lebih sering dikritik atau dicela
cenderung menunjukkan perilaku yang
agresif dibandingkan dengan pegawai yang
tidak pernah memperoleh kritikan atau celaan
 Independen variabel : kritikan/celaan
 Dependent variabel : perilaku agresif
 Intervening : frustrasi
 Pemimpin yang banyak memperoleh
umpan balik yang bersifat membangun
cenderung mempunyai sikap yang positif
terhadap bawahannya dibandingkan
dengan pemimpin yang hanya memperoleh
sedikit umpan balik dari bawahannya
 Independent : frekuensi umpan balik dari
bawahan
 Dependen : sikap terhadap bawahan
 Intervening : self-esteem (menghargai)
Variabel moderator
 ..As that factor which is measured, manipulated
or selected by the experimenter to discover
whether it modifies the relationship of the
independent variable to an obseved
phenomena
 Suatu instansi menerapkan dua metoda kerja
dalam upaya untuk mencapai efektivitas kerja.
Dari hasil pengumpulan data lapangan dan
dilakukan pengujian ternyata memberikan hasil
yang sama
 Kemudian dilakukan pengelompokkan
berdasarkan jenis pekerjaan yang harus
dilakukan, ternyata kedua metoda tersebut
menunjukkan tingkat efektivitas yang berbeda.
Metoda kerja Efectivitas kerja
Jenis pekerjaan
Independen dependent
moderator
 Ada hubungan antara metoda belajar
mengajar dengan tingkat efektivitas belajar
(nilai yang diperoleh mahasiswa)
 Metoda belajar mengajar = indpendent
 Efektivitas belajar = dependent
 Moderator = IQ mahasiswa
 Ada hubungan antara kepuasan atas
pekerjaan dengan tingkat kinerja karyawan
 Kepuasan atas pekerjaan = independent
 Tingkat kinerja = dependent
 Modertor = usia/jenis
kelamin/status
Variabel kontrol
 Dapat mengubah hubungan antara
independent dan dependent
 Suatu waktu dapat menampakan adanya
hubungan antara dua variabel dan dalam
kesempatan lain dapat menghilangkan
hubungan sehingga hubungannya sulit untuk
diukur
 Ada kemungkinan variabel kontrol dapat
mempengaruhi variabel independent maupun
variabel dependent.
Pembagian variabel berdasarkan pada
hubungan antar variabel:
1. Variabel Bebas
2. Variabel Tergantung
2. Variabel Moderator
4. Variabel Intervening
Upah Semangat
Kerja
Upah
Semangat
Kerja
Upah Semangat
Kerja
L. Kerja
Prestasi
Akademi
k
Karir
Nasib
5. Variabel Kontrol
Karyawan Karyawan
Tidak
Dilatih Dilatih
Satu kelompok terdiri dari orang yang
tingkat inteligensianya lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok
lainnya
Kinerja yang berbeda
Intelegensia Kinerja
Usia, Jenis kelamin,
motivasi,
pengalaman, dll
 Dalam era reformasi, masyarakat kelas
bawah cenderung lebih demokratis
dibandingkan dengan elit politik (anggota
dewan perwakilan rakyat)
 Variabel kontrol : era reformasi
 Otonomi daerah akan memberikan peluang
yang lebih besar untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya bagi daerah
yang tingkat PAD-nya sangat besar
dibandingkan dengan daerah yang PAD-
nya relatif kecil
Tipe hubungan
Sifat hubungan :
 Correlational relationship
 Causal relationship
 Hubungan korelational : perubahan yang
terjadi pada satu variabel kemungkinan diikuti
oleh perubahan pada variabel yang lainnya
 Hubungan : inflasi – yang tidak bekerja
 Tingkat inflasi yang tinggi cenderung diikuti
oleh tingkat pengangguran yang tinggi atau
sebaliknya
 Kedua variabel tsb berhubungan, ttp perubahan
yang terjadi pada variabel yg satu tidak
menyebabkan perubahan pada variabel lainnya.
 Hubungan antara dua variabel = korelasional
apabila
 Kedua variabel merupakan indikator dari konsep
yang sama
 Tingkat pendidikan dan pendapatan = status
sosial ekonomi
 Kedua variabel merupakan akibat dari satu
variabel yg sama : tingkat mangkir dan frustrasi
< stress
 Kedua variabel merupakan sebab dari variabel
yg sama
 Kedua variabel mempunyai hubungan fungsional
(nilai MPS dengan nilai statistika)
DESAIN VARIABEL PENELITIAN
 Variabel penelitian: Gejala yang nilainya
bervariasi.
 Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat
digunakan sebagai variabel penelitian.
Pembagian variabel berdasarkan sifatnya:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang
saling berlawanan.
Laki-Laki : 1
Perempuan : 2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu
variabel tertentu.
Berat badan Didi : 50Kg
Berat badan Dodo : 62,75Kg
Hubungan kausal
 Hubungan sebab akibat
 Perubahan yang terjadi pada satu variabel menyebab kan
perubahan pada variabel lainnya
 Perubahan yang terjadi pada variabel independen akan
menyebabkan perubahan pada variabel dependent
 Kondisi yang menggambarkan perubahan independent
menyebabkan perubahan pada dependent:
 Independen harus mendahului dependen dalam segi waktu
 Mempunyai hubungan
 Hubungan tersebut tidak disebabkan oleh faktor yang ketiga
Pola Hubungan
 Tidak ada hubungan : tingkat kinerja pegawai
Pemda kabupaten dengan jumlah penduduk
 Hubungan yang positif :
+
+
Makin tingi tingkat
efektivitas kerja
makin tinggi pula
tingkat kinerja
efektivitas
kinerja
Hubungan yg negatif
 Peningkatan nilai yang berlangsung pada
satu variabel diikuti oleh penurunan nilai
pada variabel lainnya
+
+
-
-
Makin banyak
orang yang terlibat
dlm suatu kegiatan
cenderung makin
kurang effisien
Hubungan Linier dan Tidak
Linier
Positif Negatif
Tinggi
rendah
pengawasan
efektif
Tinggi
Tinggi
Tinggirendah
stress
kinerja
Hubungan tidak Linier
tinggi
tinggi
Masa kerja
disiplin
Hubungan tidak Linier
tinggi
tinggi
rendah
usia
prestasi
Hubungan bivariat - multivariat
Tingkat kesejahteraan
karyawan
Tingkat
prestasi kerja
Independent
variable
dependent
variable
Hubungan multivariat: hubungan antara satu
variabel dengan sejumlah variabel atau
sebaliknya
Independen
dependen
dependen
dependen
dependen
dependen
Pengalaman kerja :
Masa
kerja
Efisiensi kerja
Efektivitas
kerja
Ketelitian
kerja
Ketepatan
kerja
Tingkat kepuasaan
pelanggan
Tingkat
kepuasan
pelanggan
Lingkungan
fisik
Petugas
Cara
pelayanan
Waktu
pelayanan
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
5.Hipotesis
PENGERTIAN HIPOTESIS
 Hipotesis merupakan jawaban sementara
yang hendak diuji kebenarannya.
 Tidak semua penelitian memerlukan
hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif
dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif,
lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat
kerja karyawan PERUM PEGADAIAN
HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:
 MASALAH PENELITIAN
 VARIABEL PENELITIAN
 METODE ANALISIS DATA
 KESIMPULAN
DASAR MERUMUSKAN
HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti
KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan Hipotesis
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Kesimpulan Dan Implikasi
Pengujian Hipotesis
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
 Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah tidak Memuaskan
 Kinerja Keuangan Bank BPR Baik
 Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
 Rumah Sakit AL lebih memuaskan dibandingkan pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah
 Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank
NTB
 Semangat kerja karyawan PT.YASINTA lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT.YASINTO
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
 Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
 Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
 Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT DINYATAKAN
DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel
sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan
atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat
perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari
hipotesis nol)
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
 Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak
jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
 Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang
batu yang belum terlihat manusia)
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
 Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan
penawaran)
 Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar
kuat)
PENYUSUNAN HIPOTESIS
DEDUKTIF INDUKTIF
Ditarik / dijabarkan dari teori Dari pengamatan emperis
-seperangkat proposisi
-yang menunjukkan hubungan antar dua konsep
-memilih proposisi yang sesuai dengan penelitian
-merumuskan hipotesis berbdasarkan proposisi
PENJABARAN HIPOTESIS DARI TEORI
Independen dependen
Independen dependen
Proposisi
Pengamatan
Teori
Hipotesis
Imbalan yang diberikan kepada pegawai dapat dalam bentuk uang
(gaji) dan dalam bentuk bukan uang. Bentuk imbalan bukan uang
yang diberikan oleh suatu organisasi dapat berbagai macam
bentuknya. Misalnya Pemerintah kabupaten akan memberikan hadih
sepeda motor kepada Pemerintah Desa yang menyetorkan PBB
paling cepat dibandingkan dengan desa-desa lainnya.
Imbalan yang diberikan bukan dalam bentuk uang dapat
meberikan dorongan kepada para pegawai dan dapat
meningkatkan produktivitas pegawai tersebut.
Imbalan dalam bentuk bukan uang dapat merangsang pegawai
dan dapat meningkatkan produktivitas kerja
independen dependen
Penghargaan (dengan memberikan tiket untuk naik haji) kepada
petugas pencatat meteran air PDAM Bandung dapat
meingkatkan jumlah meteran pelanggan yang dicatat oleh
pegawai yang bersangkutan dalam waktu satu bulan kerja
Hadiah sepeda motor dapat meningkatkan kegiatan pamong desa
dalam mengumpulkan PBB
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
6.Desain Penelitian
MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?
 Digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan proses penelitian.
 Desain penelitian akan berguna bagi semua
pihak yang terlibat dalam proses penelitian.
Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari berbagai
sudut pandang.
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
1. Penelitian eksploratif
2. Penelitian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survai
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh
peneliti
1. Penelitian eksperimental
2. Penelitian ex post facto
4. Desain penelitian menurut tujuannya
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian komparatif
3. Penelitian asosiatif
5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu
1. Penelitian Time Series 2. Penelitian Cross Section
6. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi
dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Studi lapangan
2. Eksperimen lapangan
3. Eksperimen laboratorium
Berkaitan dengan perumusan
masalah ?
 Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan
penelitian?
 Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?
 Apakah datanya bisa diperoleh ?
 Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat
dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori ?
 Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin
penelitian?
 Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?
 Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?
Berkaitan dengan tinjauan
teoritis
 Teori-teori apa yang dapat mendukung
penelitian ?
 Dari mana kita dapat teori-teori pendukung
penelitian ?
 Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang
relevan ?
 Bagaimana bentuk kerangka pemikiran
penelitian ?
Berkaitan dengan perumusan
hipotesis
 Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?
 Apa dasar yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis?
 Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita
rumuskan ?
Berkiatan dengan metode
Penelitian
 Bagaimana desain perumusan masalahnya ?
 Bagaimana desain landasan teoritisnya ?
 Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
 Bagaimana skala pengukurannya ?
 Berapa jumlah sampel yang diperlukan ?
 Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
 Instrumen apa yang akan digunakan dalam
penelitian ?
Berkaitan dengan penentuan variabel
dan sumber data
1. Variabel apa saja yang akan diteliti ?
2. Dari mana data akan kita peroleh ?
Berkaitan dengan
pengumpulan data
1. Data apa saja yang harus dikumpulkan ?
2. Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan
data ?
3. Siapa yang akan mengumpulkan data ?
4. Berapa biaya untuk mengumpulkan data ?
5. Berapa tenaga yang diperlukan untuk
mengumpulkan data ?
6. Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi
untuk mengumpulkan data ?
Berkaitan dengan analisis dan interpretasi data
1. Bagaimana format untuk tabulasi data ?
2. Siapa yang akan menabulasi data ?
3. Berapa lama proses tabulasi data ?
4. Alat analisis apa yang akan digunakan ?
5. Sofware apa yang akan digunakan untuk
analisis data ?
Berkaitan dengan pembuatan
kesimpulan dan saran
 Bagaimana cara penyampaian kesimpulan ?
 Untuk siapa saja saran yang akan diberikan ?
 Apakah saran dalam bentuk umum atau
spesifik ?
Berkaitan dengan penyusunan laporan
 Bagaimana format laporan penelitian ?
 Siapa saja yang akan membaca laporan ?
 Berapa banyak laporan akan digandakan ?
 Berapa kali presentasi hasil penelitian
dilakukan ?
 Kepada siapa presentasi hasil penelitian
dilakukan ?
Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian : rencana yang menetapkan
bagaimana mestinya data dikumpulkan dan dianalisis.
Rancangan Penelitian harus mengusahakan
penggabungan relevansi pada tujuan penelitian
dengan kehematan dlm prosedur (Selltiz, dkk, 1959)
Fungsi Utama Rancangan Penelitian
1. Merupakan suatu cetak biru (blue print) – sebagai pegangan
dalam melakukan penelitian
2. Rancangan Penelitian menetapkan batas-batas dari kegiatan
penelitian dan memungkinkan peneliti menyalurkan energinya
dalam beberapa arah yang spesifik
3. Memungkinkan peneliti untuk mengantisipasi masalah-masalah
yang mungkin muncul di dalam pelaksanaan penelitian
Rancangan Penelitian berkaitan erat dengan Tipe
atau format penelitian : Eksploratif-deskriptif -
Ekplanasi
Maka rancangan penelitian mempunyai sasaran utk
(1) pengenalan atau pemahaman atas suatu
fenomena
(2) deskripsi fenomena
(3)menetapkan hubungan antar variabel, dan atau
(4) menguji hipotesis
Tipe Rancangan Penelitian
1. Survey
2. Studi Kasus (case study)
3. Rancangan Eksperimentasi
Rancangan Survey : spesifikasi dari prosedur utk
mendapatkan informasi mengenai sejumlah besar
orang dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah kecil dari mereka
Kualitas dari suatu survey sangat tergantung pada:
1. Jumlah orang yang bisa diperoleh seseorang untuk diteliti
2. Kekhasan mereka dalam kaitan dengan populasi yang darinya
mereka dipilih
3. Kesahihan data yang dikumpulkan dari mereka
Kriteria 1 berhubungan dengan sampling (perlu untuk memperhatikan
teknik sampling yg tepat)
Tergantung pada taraf kerjasama antara peneliti dengan yg diteliti (responden)
KELEBIHAN RANCANGAN
SURVEY
1.Pengumpulan informasi dari individu dengan biaya relatif
rendah
2. Kemungkinan utk menggeneralisasi kepada populasi yang
lebih besar lebih beralasan
3. Sifat luwesnya, memungkinkan kita utk menggunakan
berbagai teknik pengumpulan data
4. Survey menjadikan peneliti peka terhadap berbagai
masalah potensial yg semula tidak terantisipasi atau tidak
diketahui
5. Memungkinkan untuk pengujian teori
KELEMAHAN SURVEY
1. cerminan yg dangkal dari perasaan populasi
2. Cerminan yg tidak statbil dari ciri-ciri populasi
3. Peneliti sedikit atau tidak memiliki kontrol atas respon individu
terhadap survey
4. Pernyataan-pernyataan mengenai populasi yang menjadi
asal sampel bersifat sementara
Rancangan Studi Kasus
Studi kasus pada dasarnya adalah sutu pelukisan dari
satu fase atau keseluruhan pengalaman yang relevan dari
data tertentu yang dipilih
Perbedaan dengan survey : terletak pada intensitas dan
kedalaman
Penelitian yg dilakukan secara cermat atas fenomena sosial yang
khusus – yang dipelajari
2. Menjangkau dimensi yang sesungguhnya dari fenomena yang diteliti
3. Bisa dilakukan secara praktis di dalam berbagai lingkungan sosial
4. Menawarkan kesempatan pengujian teori
5. Sangat murah, tergantung pad jangkauan studi dan teknik pengumpulan
data
KELEMAHAN
1. Kemampuan generalisasi yg terbatas
2. Lebih banyak memerlukan waktu dibandingkan dengan survey
Kelebihan Rancangan studi Kasus
1. Bersifat luwes sehubungan dengan metoda yang digunakan dalam
pengumpulan data
Rancangan Eksperimentasi
Penelitian eksperimen pd dasarnya dimaksudkan utk
mengetahui efek yang ditimbulkan dari treatmen
eksperimental yang dilakukan secara
terkontrol/terkendali
Karakteristik eksperimentasi : randomisasi – kontrol -
manipulasi
R a n c a n g a n D a s a r E k s p e r i m e n t a s i :
1. Menyeleksi dan merandpm subyek-subyek ke dalam kelompok2
yg akan dikenai eksperimen
2. Pengukuran pra-tes terhadap variabel tergantung (dependent)
3. Pemberian treatmen yg berbeda kpd kel yg dikenai eksperiment
(independent)
4. Pengukuran pasca-test thadap var dependen
RANCANGAN PRA-EKSPERIMEN
Studi kasus : sekali tembak: dilakukan thdp kel yg sudah ada, Peneliti
tinggal memberikan treatmen eksperimental
Sdr. Memberikan penyuluhan terhadap tata cara penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanda Desa kepada sejumlah Aparat Desa – Anda
melakukan pengujian utk menguji seberapa besar keterampilan mereka
dalam menyusun APBD melalui kasus studi
Rancangan Prates –Pascatest pd kel. tunggal
1. Pengujian (pratest) yang akan diteliti
2. Melakukan treatmen terhadp kel. Tsb. Sehubungan dengan yg akan
diteliti
3. Pengujian setelah dilakukan treatmen (pascates)
4. Pengaruh treatmen = pascatest - pratest
Sebelum dilakukan penelitian (kemampuan dalam membuat rencana program
dan proyek) dilakukan penelitian (prates) kepada sekelompok orang. – Klp tsb
diberikan pelatihan - Diminta utk menyusun rencana program dan hasil kerjanya
dinilai. Pengaruh pelatihan = hasil penelitian setelah pelatihan – sebelum
pelatihan
Rancangan perbandingan pada kelompok statik
Dipilih dua kelompok secara random : satu yang diberi
eksperimen dan satu kel lagi tidak diberi eksperimen
Penelitian terhadap efek dari program Peningkatan Kesejahteraan
Penduduk Miskin di Perkotaan : Melakukan pengukuran tingkat
kesejahteraan kelompok yang tidak ikut program dan kelompok
yang ikut program
Rancangan Eksperimen yg sebenarnya
Rancangan Pascates pada kelompok ekuivalen
Kelompok I dan kelompok kedua diberikan
eksperimen yg berbeda.
Pemerintah Desa yang menggunakan perencanaan model
partisipatif dan Pemerintah Desa yang perencanaan
pembangunannya ditetapkan dari Kabupaten
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
7.SKALA PENGUKURAN
Desain Pengukuran
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating
Skala Likert
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa
yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Gudman
 Skala Guttman akan memberikan respon
yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
 Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan
ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana
nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat
positif terletak disebelah kanan.
 Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?
1.
Sangat Buruk
5.
Sangat Baik
Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut
menjadi data kualitatif.
 Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir Bank CBA:
5 4 3 2 1
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada empat tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
Skala Nominal
 Skala nominal adalah skala yang hanya
digunakan untuk memberikan kategori saja
 Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
Skala Ordinal
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau
interval antar tingkatan belum jelas.
 Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas
pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6
Skala Interval
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval
antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol)
yang mutlak.
 Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal
Skala Rasio
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval
antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak .
 Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran
Kategori Peringkat Jarak Perbandingan
Nominal Ya Tidak Tidak Tidak
Ordinal Ya Ya Tidak Tidak
Interval Ya Ya Ya Tidak
Rasio Ya Ya Ya Ya
DESAIN SAMPLING
Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada
yang terlewati
3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih
efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat
merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian
dengan populasi
ILustrasi Sampel Yang Baik
Popula
si
Sampel
Populas
samp
el
PERMASALAHAN DALAM
SAMPEL
1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel
Pertimbangan Dalam
Menentukan Sampel
1. Seberapa besar keragaman populasi
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang kita
perlukan
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat
diterima
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
Prosedur Penentuan Sampel
Identifikasi populasi tarjet
Memilih Kerangka sampel
Menentukan Metode Pemilihan
Sampel
Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel
Menentukan ukuran Sampel
Menentukan unit sampel
Pelaksanaan Kerja Lapangan
Populasi
Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed
Angkatan 1992
Kerangka sampel
No Nama
01 Suli
02 Rofiq
03 Prio
….
95 Malik
Teknik sampling
Probablitas: Simple random Sampling
Prosedur
Setelah populasi ditetapkan, kerangka
sampling dibuat, teknik sampling simple
random sampling maka dilakukan
pengundian
Menentukan ukuran sampel
Misal sampel yang ditetapkan 20
orang
Unit sampel
Berdasarkan undian diperoleh
sampe: 02,05,01,08,65,85,92,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
Pedoman Menentukan Jumlah
Sampel
1. Pendapat Slovin 2
1 Ne
N
n


Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
11,98
)05,0(1301
130
2


n
2. Interval Penaksiran
 Untuk menaksir parameter rata-rata 
2
2/







e
Z
n

Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed adalah
2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa
standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi 
kurang dari 0,05,?
04,96
)05,0(
)25,0)(96,1(
2






n
 Untuk menaksir parameter proporsi P






 2
2/
2
e
pqZ
n

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?
04,96
)10,0(4
96,1
2
2






n
3. Pendekatan Isac Michel
222
22
SZNd
SNZ
n


Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan
Manajemen Unsoed yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7.
Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa
standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk
menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika
kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error
estimasi  kurang dari 5 persen ?
62
)25,0()96,1()05,0)(175(
)25,0()96,1)(175(
222
22


n
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata 
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P
pqZNd
pqNZ
n 22
2


Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen
unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan
diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang
diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
penyimpangan sebesar 0,10.?
38,60
)6,0)(4,0()96,1()1,0)(175(
)6,0)(4,0()96,1)(175(
22
2


n
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Sampling
Probability Sampling Non Probability
Sampling
 Simple Random
Sampling
 Stratified
Sampling
 Propotional
 Disproportional
 Cluster Sampling
 Double Sampling
 Multi stage
random sampling
Convenience
Sampling
Purposive sampling
Judgement Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling
Simple Random Sampling
 Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.
 Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
 Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
 Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen
populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
Populasi
Sampe
l
Sistematis Random Sampling
 Merupakan cara pengambilan sampel
dimana sampel pertama ditentukan secara
acak sedangkan sampel berikutnya diambil
berdasarkan satu interval tertentu
Stratified Random Sampling
 Adakalanya
populasi yang ada
memiliki strata
atau tingkatan dan
setiap tingkatan
memiliki
karakteristik
sendiri
Strata Anggota
Populasi
Persentas
e
(%)
Sampel
1 2 3 4 = (3 x
50)
SD 150 37,5 19
SMP 125 31,25 16
SMU 75 18,75 9
Sarjana 50 12,5 6
Jumlah 400 100 50
Disproposional Random
Sampling
Strata Anggota Populasi Persentase
(%)
Sampel
proporsional
Sampel Non
proprsional
1 2 3 4 = (3 x 50) 5
SD 150 37,5 19 18
SMP 125 31,25 16 15
SMU 122 30,5 15 14
Sarjana 3 0,75 0 3
Jumlah 400 100 50 50
Cluster Sampling
 Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik
stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora
populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster
sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen
Purwokerto
Purwokerto
utara
Purwokerto selatan
Purwokerto barata
Purwokerto timur
Baturaden
Sokaraja
Purwokerto
Purwokerto
utara
Baturaren
Double Sampng/Multyphase
Sampling
 Double sample (sampel ganda) sering juga disebut
dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang,
multiphase-sampling (sampel multi tahap).
Purwokerto
Pwt-Utara
Pwt-Selatan
Pwt-Barat
Pwt-Timur
Baturaden
Sokaraja
Pwt-Utara
Grendeng
Sumampir
Bancatkembar
Buaran
Kararangwangkal
karanggintung
Sumampir
Rw
I
Rw II
Rw III
Rw IV
Convenience Sampling
 Sampel convenience adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan
saja, anggota populasi yang ditemui peneliti
dan bersedia menjadi responden di jadikan
sampel.
Purposive Sampling
 Merupakan metode penetapan sampel
dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu
Quota Sampling
 Merupakan metode penetapan sampel
dengan menentukan quota terlebih dahulu
pada masing-masing kelompok, sebelum
quata masing-masing kelompok terpenuhi
maka peneltian beluam dianggap selesai.
Snow Ball Sampling
 Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya
jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak
berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah
cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon
responden sulit untuk identifikasi.
A
B
1
B
2
B
3
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
BAB. VI
INSTRUMEN PENELITIAN
Diolah
Data
Informasi/
Kesimpulan
Transformasi Data Menjadi
Informasi
Syarat-syarat data yang baik
adalah:
 Data harus Akurat.
 Data harus relevan
 Data harus uptodate
Pembagian data menurut cara
memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan
atau digunakan oleh organisasi yang bukan
pengolahnya
Pembagian data menurut
sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari
dalam instansi mengenai kegiatan lembaga
dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal
dari luar instansi.
Pembagian data menurut
waktu pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang
dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu
obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di
kumpulkan pada satu waktu tertentu pada
beberapa obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan keadaan
Data menurut sifatnya dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga
tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
 Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
 Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai
92%
 Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp.
800.000/bulan
Beberapa teknik yang dapat digunakan
dalam penelitian bisnis adalah sebagai
berikut:
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data
yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu
membedakan antara kondisi awal dengan kondisi
sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data
dimana peneliti langsung berdialog dengan
responden untuk menggali informasi dari
responden.
Matrik wawancara dalam penelitian tentang
potensi gula kelapa di BANYUMAS.
3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data
dengan menggunakan indra jadi tidak hanya dengan
pengamatan menggunakan mata saja.
Medengarkan, mencium, mengecap meraba
termasuk salah satu bentuk dari observasi.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah
panduan pengamatan dan lembar pengamatan.
Indeks Kesepakatan Observasi
21
2
NN
S
KK


7,0
1010
72



x
KK
Karena indek kesesuaian 
0,6 maka dikatakan hasil
observasi tersebut valid.
4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan
kepada responden agar responden tersebut memberikan
jawabannya.
 Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab
sesuai dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di
supermarket ini ?……………………………………………………
 Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti,
sehingga responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
 Sangat mahal  Murah
 Mahal  Sangat murah
 Cukup
Keuntungan penelitian dengan
menggunakan kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai
dengan waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar
Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner
agar kuesioner tersebut efesien dan efektif
yaitu:
1. Menentukan variabel yang diteliti
2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER
 Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat
ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data
atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
 Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
 Melalui Analisis Faktor
 Melalui Analisis Butir
Kriteria:
 Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
 Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
 Nilai Sig.  
Uji Reliabilitas Instrumen
 Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
 Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis
reliabilitas, yaitu :
 Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang
intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
 Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
 Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara
terima ?
 Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda.
Misalnya:
 Pada minggu I ditanyakan:
 Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas
Calibakal ?
 Pada minggu III ditanyakan:
 Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang
sama.
 Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
 Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada
uji reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach
Langkah dalam melakukan uji validitas dan
reliabilitas internal adalah sebagai berikut:
1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30
orang responden (batas sampel besar dalam
statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan
skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh
adalah data ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data
interval kita bisa menggunakan korelasi Product Moment.
Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah
uji, Alpha, Hoyt dan Spearman Brown

Contenu connexe

Tendances

Risalah kebijakan (policy brief)
Risalah kebijakan (policy brief)Risalah kebijakan (policy brief)
Risalah kebijakan (policy brief)Yudiwid
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifSiti Sahati
 
Manajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikManajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifAnNa Luph Black
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkptemanna #LABEDDU
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan KegiatanDadang Solihin
 
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset KebijakanModul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakanunitpublikasi
 
Analisis Kebijakan dan Penyusunan Naskah Kebijakan
Analisis Kebijakan dan Penyusunan Naskah KebijakanAnalisis Kebijakan dan Penyusunan Naskah Kebijakan
Analisis Kebijakan dan Penyusunan Naskah KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publikProses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publikSiti Sahati
 
Modul 5.2 Kategori Bentuk Saran Kebijakan
Modul 5.2 Kategori Bentuk Saran KebijakanModul 5.2 Kategori Bentuk Saran Kebijakan
Modul 5.2 Kategori Bentuk Saran Kebijakanunitpublikasi
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikMustika Aji
 
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNSAnalisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNSSally Salsabila
 
Tipe evaluasi program dan kebijakan konsep
Tipe evaluasi program dan kebijakan  konsepTipe evaluasi program dan kebijakan  konsep
Tipe evaluasi program dan kebijakan konsepAgus Dwiyanto
 
Rangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologiRangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologiNasria Ika
 
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosilModul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosilSri Suwanti
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 

Tendances (20)

penelitian kuantitatif (keabsahan data)
penelitian kuantitatif (keabsahan data)penelitian kuantitatif (keabsahan data)
penelitian kuantitatif (keabsahan data)
 
Risalah kebijakan (policy brief)
Risalah kebijakan (policy brief)Risalah kebijakan (policy brief)
Risalah kebijakan (policy brief)
 
Teknik Penyusunan Policy Brief
Teknik Penyusunan Policy BriefTeknik Penyusunan Policy Brief
Teknik Penyusunan Policy Brief
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
 
Manajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikManajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor Publik
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkp
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset KebijakanModul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
Modul 2. sub modul 2. Metode Riset Kebijakan
 
Analisis Kebijakan dan Penyusunan Naskah Kebijakan
Analisis Kebijakan dan Penyusunan Naskah KebijakanAnalisis Kebijakan dan Penyusunan Naskah Kebijakan
Analisis Kebijakan dan Penyusunan Naskah Kebijakan
 
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publikProses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
 
Modul 5.2 Kategori Bentuk Saran Kebijakan
Modul 5.2 Kategori Bentuk Saran KebijakanModul 5.2 Kategori Bentuk Saran Kebijakan
Modul 5.2 Kategori Bentuk Saran Kebijakan
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publik
 
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNSAnalisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
 
Tipe evaluasi program dan kebijakan konsep
Tipe evaluasi program dan kebijakan  konsepTipe evaluasi program dan kebijakan  konsep
Tipe evaluasi program dan kebijakan konsep
 
Rangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologiRangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologi
 
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosilModul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 

Similaire à Metodologi penelitian sosial ok

METODOLOGI PENELITIAN.pptx
METODOLOGI PENELITIAN.pptxMETODOLOGI PENELITIAN.pptx
METODOLOGI PENELITIAN.pptxAndreBroo
 
Metodologi Penelitian rufii1
Metodologi Penelitian rufii1Metodologi Penelitian rufii1
Metodologi Penelitian rufii1Rufi'i Rufii
 
KULIAH PERTAMA.ppt
KULIAH PERTAMA.pptKULIAH PERTAMA.ppt
KULIAH PERTAMA.pptledinabila
 
Mengenal Dunia Penelitian; Pendahuluan
Mengenal Dunia Penelitian; PendahuluanMengenal Dunia Penelitian; Pendahuluan
Mengenal Dunia Penelitian; PendahuluanBhayu Sulistiawan
 
Mpa pertemuan 1 a
Mpa pertemuan 1 aMpa pertemuan 1 a
Mpa pertemuan 1 aanis fuad
 
Metpen 2 Permasalahan
Metpen 2   PermasalahanMetpen 2   Permasalahan
Metpen 2 PermasalahanAndi Iswoyo
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianYanuarti Petrika
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianYanuarti Petrika
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitiandedidarwis
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxM Agphin Ramadhan
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdfpengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdfAyuRosyidaZain2
 
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Yaser Lopekabausirah
 
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Yaser Lopekabausirah
 

Similaire à Metodologi penelitian sosial ok (20)

METODOLOGI PENELITIAN.pptx
METODOLOGI PENELITIAN.pptxMETODOLOGI PENELITIAN.pptx
METODOLOGI PENELITIAN.pptx
 
Metodologi Penelitian rufii1
Metodologi Penelitian rufii1Metodologi Penelitian rufii1
Metodologi Penelitian rufii1
 
KULIAH PERTAMA.ppt
KULIAH PERTAMA.pptKULIAH PERTAMA.ppt
KULIAH PERTAMA.ppt
 
Mengenal Dunia Penelitian; Pendahuluan
Mengenal Dunia Penelitian; PendahuluanMengenal Dunia Penelitian; Pendahuluan
Mengenal Dunia Penelitian; Pendahuluan
 
Materi MPA
Materi MPAMateri MPA
Materi MPA
 
Mpa pertemuan 1 a
Mpa pertemuan 1 aMpa pertemuan 1 a
Mpa pertemuan 1 a
 
Metodologi penelitian 1
Metodologi penelitian 1Metodologi penelitian 1
Metodologi penelitian 1
 
Metpen 2 Permasalahan
Metpen 2   PermasalahanMetpen 2   Permasalahan
Metpen 2 Permasalahan
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
 
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitianIdentifikasi dan rumusan masalah penelitian
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitian
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docx
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
 
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdfpengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
 
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
 
MPS 1.pptx
MPS 1.pptxMPS 1.pptx
MPS 1.pptx
 
Konsep perilaku-organisasi-2012
Konsep perilaku-organisasi-2012Konsep perilaku-organisasi-2012
Konsep perilaku-organisasi-2012
 
Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1
 
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
 

Plus de nurul khaiva

Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)nurul khaiva
 
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)nurul khaiva
 
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)nurul khaiva
 
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)nurul khaiva
 
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)nurul khaiva
 
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politikPart 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politiknurul khaiva
 
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)nurul khaiva
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesianurul khaiva
 
Contoh analisis kebijakan penataan copy
Contoh analisis kebijakan penataan copyContoh analisis kebijakan penataan copy
Contoh analisis kebijakan penataan copynurul khaiva
 
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisaSikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisanurul khaiva
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negaranurul khaiva
 
7. lembaga lembaga negara
7. lembaga lembaga negara7. lembaga lembaga negara
7. lembaga lembaga negaranurul khaiva
 

Plus de nurul khaiva (20)

M 10
M 10M 10
M 10
 
M 9
M 9M 9
M 9
 
M 5, m-6, dan m-7
M 5, m-6, dan m-7M 5, m-6, dan m-7
M 5, m-6, dan m-7
 
M 4
M 4M 4
M 4
 
M 3
M 3M 3
M 3
 
M 2
M 2M 2
M 2
 
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
Part 7 (teori pembangunan dunia ketiga ok)
 
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
Part 6 (lnjtn evolusi paradigma pembangunan)
 
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
Part 5 (p embangunan dan paradigmanya)
 
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
Part 4 (pembangunan ekonomi dunia)
 
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
Part 3 (paradigma sistem ekonomi)
 
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politikPart 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
Part 2 (hubungan antara eknonomi dan politik
 
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
 
Contoh analisis kebijakan penataan copy
Contoh analisis kebijakan penataan copyContoh analisis kebijakan penataan copy
Contoh analisis kebijakan penataan copy
 
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisaSikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
Sikap dan nilai nilai yang ada dalam analisa
 
Uu no 32
Uu no 32Uu no 32
Uu no 32
 
9. sarana tun
9. sarana tun9. sarana tun
9. sarana tun
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara
 
7. lembaga lembaga negara
7. lembaga lembaga negara7. lembaga lembaga negara
7. lembaga lembaga negara
 

Metodologi penelitian sosial ok

  • 1. METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 1
  • 2. BUKU LITERATUR  Up to you lah …………..  Terserah ……………..
  • 3. PENGERTIAN METODE PENELITIAN  METODE ?  PENELITIAN ?  METODE PENELITIAN PADA DASARNYA MERUPAKAN CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAAN TERTENTU CARA ILMIAH DIDASARKAN PADA CIRI-CIRI KEILMUAN:  RASIONAL  EMPIRIS  SISTEMATIS
  • 4. Dari mana kita dapat mengembangkan model ?  Research Gap (Penelitian Murni)  Permasalahan Dalam Kehidupan Sehari-Hari (penelitian Aplikasi)
  • 5. Tujuan Riset 1. Penemuan 2. Pembuktian 3. Pengembangan
  • 6. PENELITIAN SOSIAL (SOCIAL RESEARCH) RISET berasal dari kata Re=kembali, Search=mencari. RISET atau PENELITIAN adalah: Kegiatan mencari ulang, mengungkapkan kembali gejala atau kenyataan yang sudah ada untuk direkonstruksi guna memperoleh kebenaran tentang sesuatu yang dipertanyakan dalam riset (5 W+1H)dgn tujuan mendapatkan pengetahuan baru Secara garis besar, kategori riset dapat dibedakan menjadi 2 kelompok keilmuan, yaitu: 1. Riset untuk ilmu-ilmu eksakta (ilmu pasti) 2. Riset untuk ilmu-ilmu sosial (rumpun ilmu humaniora).
  • 7. ILMU EKSAKTA VS ILMU SOSIAL
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2
  • 21. FILSAFAT METODE PENELITIAN PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN PRAPOSITIVISME POSITIVISME POSTPOSITIVISME
  • 22. PERBANDINGAN TIGA FILSAFAT PRAPOSITIVISME POSITIVISME POSTPOSITIVISME REALITAS BERKEMBANG SECARA ALAMIAH REALITAS TERAMATI, BERSIFAT TUNGGAL, DAPAT DIKLASIFIKASIKAN, DETERMINISME (SEBAB AKIBAT), BEBAS NILAI, RELATIF TETAP DAN TERUKUR REALITAS BERSIFAT HOLISTIK (UTUH), DINAMIS (TIDAK TETAP), KOMPLEKS, SALING MEMPENGARUHI, PENUH MAKNA DAN TERIKAT NILAI METODE PENELITIAN DESKRIPTIF KUALITATIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF, DEDUKTIF METODE PENELITIAN KUALITATIF, INDUKTIF PENELITI PASIF, MENGGAMBARKAN APA YANG DIAMATI MELAKUKAN EKSPERIMEN, MENCARI PENGARUH MEMAHAMI MAKNA REALITAS YANG KOMPLEKS, MENGKONSTRUKSI FENOMENA
  • 23. PRAPOSITIVISME  METODE KUALITATIF, REALITAS BERSIFAT ALAMIAH
  • 24. POSITIVISME METODA KUANTITATIF HASIL RESEARCH DAN DEVELOPMENT
  • 25.
  • 27. HAKEKAT PENELITIAN CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN DATA/INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYA DAN BUKAN SEBAGAIMANA SEHARUSNYA, DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAAN TERTENTU
  • 28. Zaman dahulu : - coba-coba (trial & error ?) - pengalaman (sendiri > , orang lain <) - naluri  Perkembangan lambat Zaman Modern : - coba-coba (dioptimumkan) - pengalaman (sendiri < + orang lain >) - spekulasi - Metode Ilmiah (scientific approach)  Perkembangan cepat Metode Penelitian
  • 29. Metode Penelitian Teknik (Engineering) ... mengembangkan cara –cara … Secara teknis, ekonomis, etis, dll, harus feasible (layak) Bagaimana ?
  • 30. KOMPONEN METODE PENELITIAN 1. CARA ILMIAH 2. DATA 3. TUJUAN 4. KEGUNAAN KOMPONEN METODE PENELITIAN
  • 31. PENELITIAN BERDASARKAN TUJUAN, HASIL, DAN TEMPAT 1. Berdasarkan Tujuan • Penelitian Deskriptif • Penelitian Eksplanatori 2. Berdasarkan Hasil • Penelitian Dasar • Penelitian Terapan • Penelitian Dasar & Terapan 3. Berdasarkan Tempat • Penelitian Laboratorium • Penelitian lapangan • Penelitian kepustakaan 4. Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif
  • 32. Penelitian kualitatif: Penelitian kuantitatif: o Fenomenologis o Induktif o Holistik o Subjective/insider centered o Berorientasi pada proses o Anthropological worldview o Relative lack of control o Tujuan: memahami sudut pandang aktor/pelaku o Berasumsi realitas dinamis; penggalan kehidupan o Berorientasi untuk mengungkap o Eksplanatory o positivistic o hypothetico/deductive o particularistic o objective/outsider centered o outcome (hasil) oriented o natural science worldview (alamiah) o berupaya mengontrol variabel o tujuan: menemukan fakta dan sebab musabab o berasumsi pada realita statis, kehidupan yang konstan o berorientasi verifikasi o convirmatory PERBANDINGAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
  • 33. JENIS-JENIS PENELITIAN PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA  PENELITIAN MURNI Peneltian untuk memahmi permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada.  PENELITIAN TERAPAN Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
  • 34. PENELITIAN TINGKAT EKSPLANASI  PENELITIAN DESKRIPTIF  PENELITIAN KOMPARATIF  PENELITIAN ASOSIATIF  Korelasional  Kausal PENELITIAN JENIS DAN ANALISIS DATA  PENELITIAN KUANTITATIF  PENELITIAN KUALITATIF  PENELITIAN CAMPURAN
  • 35. Riset Ilmiah yang Baik  Kualitas riset tidak hanya dilihat dari hasil akhir riset saja akan tetapi tergantung pada tiga faktor utama yaitu:  Input  Proses  Output
  • 36. Untuk menilai kualitas penelitian yang baik ada beberapa kriteria: 1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan tepat. 2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian yang cermat dan teliti. 3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji. 4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya . 5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi 6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar- benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan 7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas
  • 37. PERMASALAHAN PENELITIAN  MASALAH PENELITIAN SEBAGAI DASAR MENGAPA PENELITIAN DILAKUKAN  PERMASALAHAN DITUANGKAN DALAM LATAR BELAKANG PENELITIAN  LATAR BELAKANG DIMULAI DARI HAL YANG BERSIFAT UMUM KEMUDIAN MENGERUCUT KE PERMASALAHAN YANG LEBIH SPESIFIK
  • 38. HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA KETEPATAN MASALAH KETEPATAN MASALAH 1. MASALAH BENAR 2. MASALAH BENAR 3. MASALAH SALAH 4. MASALAH SALAH PEMECAHAN BENAR PEMECAHAN SALAH PEMECAHAN BENAR PEMECAHAN SALAH
  • 39. SUMBER PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN: 1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.  Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan  Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan  Terdapat pengaduan  Adanya persaingan 2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya  Untuk penyempurnaan  Untuk verivikasi  Untuk pengembangan
  • 40. Permasalahan yang baik: 1. Bermanfaat 2. Dapat dilaksanakan 1. Kemampuan teori dari peneliti 2. Waktu yang tersedia 3. Tenaga yang tersedia 4. Dana yang tersedia 5. Adanya faktor pendukung 6. Tersedianya Data 7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang 3. Adanya Faktor Pendukung 1. Tersedianya Data 2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
  • 41. Judul Penelitian Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian” Dua orientasi dalam memberikan judul penelitian: 1.Orientasi Singkat Contoh: Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan 2. Berorientasi Jelas  Jenis Penelitian  Obyek yang diteliti  Subyek penelitian  Lokasi Penelitian  Waktu Pelaksanaan Penelitian Contoh: Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank- Bank Pemerintah di Tanjungpinang tahun 2010
  • 42. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah 1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda 2. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih. 3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya
  • 43. Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih permasalahan penelitian:  Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya  Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.  Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
  • 44. PEMBATASAN MASALAH:  Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam Permasalahan secara umum Pembatasan Inti Masalah
  • 45. PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF AKSIOMA DASAR METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF Sifat realitas Tunggal, konkrit, teramati Ganda, holistik, dinamis, hsl konstruksi & pemahaman Hubungan peneliti dengan yang diteliti Independen Interaktif tidak dapat dipisisahkan Hubungan variabel Sebab-akibat/kausal Timbal balik/interaktif Kemungkinan generalisasi Cenderung membuat generalisasi Transferability/hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktub Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai
  • 46. KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF DESAIN Metode kuantitatif a. spesifik, jelas, rinci b. Mantap sejak awal c. Menjadi pegangan langkah d. demi langkah Metode kualitatif a. Umum b. Fleksibel c. Berkembang dan muncul dalam prose penelitian
  • 47. TUJUAN Metode kuantitatif a. Menunjukkan hubungan antar variabel b. Menguji teori c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif Metode kualitatif a. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif b. Menggambarkan realitas yg kompleks c. Memperoleh pemahaman makna d. Menemukan teori
  • 48. TEKNIK PENELITIAN Metode kuantitatif a. Eksperimen, survey b. Kuisioner c. Observasi dan wawancara terstruktur Metode kualitatif a. Participant observation b. In depth interview c. Dokumentasi d. Triangulasi
  • 49. Instrumen penelitian Metode kuantitatif a. Test, angket, wawancara b. Instrumen yang telah standar Metode kualitatif a. Peneliti sebagai instrumen b. catatan, rekaman, kamera, handycam, dll
  • 50. DATA Metode kuantitatif a. Kuantitatif b. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen Metode kualitatif a. Deskriptif b. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden,, dll
  • 51. Sampel/ Sumber Data Metode kuantitatif a. Besar b. Representatif c. Sedapat mungkin random d. Ditentukan sejak awal Metode kualitatif a. Kecil b. Tidak representatif c. Purposive d. Berkembang selama proses penelitian
  • 52. Analisis Metode kuantitatif a. Setelah selesai pengumpulan data b. Deduktif c. Menggunakan statistik Metode kualitatif a. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian b. Induktif c. Mencari pola, model, tema, teori
  • 53. HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN Metode kuantitatif a. Berjarak, bahkan sering tanpa kontak b. Peneliti merasa lebih c. Jangka pendek Metode kualitatif a. Empati, akrab b. Kedudukan sama bahkan sebagai guru/konsultan c. Jangka lama
  • 54. USULAN DESAIN Metode kuantitatif a. Luas dan rinci b. Literatur berhubungan dengan masalah dan variabel yang diteliti c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah- langkahnya d. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas Metode kualitatif a. Singkat b. Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama c. Prosedur bersifat umum d. Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan e. Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis f. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
  • 55. METODE KUANTITATIF Kapan penelitian dianggap selesai -Setelah semua data yang direncanakan dapat terkumpul Kepercayaan terhadap hasil penelitian - Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen
  • 56. METODE KUALITATIF Kapan penelitian dianggap selesai - Setelah tidak ada yang dianggap baru/jenuh Kepercayaan terhadap hasil penelitian - Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian
  • 57. PROSES PENELITIAN  Metode kuantitatif  Bersifat linear  Metode kualitatif  Bersifat sirkuler
  • 58. BAB. III STUDI PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 3. Teori
  • 59. JONATHAN H. TURNER Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi
  • 60. CARA DALAM MELAKUKAN STUDI PENDAHULUAN A. KAJIAN TEORITIS B. PENELITIAN EMPIRIS C. PENELITIAN KECIL D. KONSULTASI
  • 61. KAJIAN TEORITIS Hubungan Antara Teori dan Riset Teori Riset Kesimpulan Permasalahan
  • 62. PROSES TERBENTUKNYA TEORI Pendapat Pendapat Pendapat Pendapat Pendapat Diuji Diuji Diuji Diuji Diuji Benar Teori
  • 63. FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN  Sebagai penjelas  Sebagai prediksi  Sebagai kontrol
  • 64. CONTOH TELAAH TEORI Analisis Pengaruh Pemberian Insentif, Lingkungan Kerja, Kepemimpinan, Hubungan antar Teman Sejawat Terhadap Semangat Kerja Karyawan 1.Tetapkan nama variabel yang diteliti 2.Cari sumber bacaan yang relevan 3.Lihat daftar isi buku 4.Baca seluruh isi topik 5.Deskripsikan teori
  • 65. CONTOH SISTEMATIKA PENULISAN LANDASAN TEORI KEBIJAKAN PUBLIK PROSES KEBIJAKAN PUBLIK AKTOR-AKTOR KEBIJAKAN PUBLIKJENIS JENIS KEBIJAK AN
  • 66. PENELITIAN EMPIRIS PENELITIAN SEBELUMNYA DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK: 1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian sebelumnya 2. Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian sebelumnya 3. Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya
  • 67. PENELITIAN KECIL (SMALL RESEARCH)  Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan penelitian dengan mengambil sampel kecil untuk memperoleh gambaran tentang apa yang akan kita teliti.
  • 68. KONSULTASI  Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan meminta informasi tentang apa yang akan kita teliti kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam bidangnya.  Keberhasilan teknik ini akan sangat tergantung kepada ketepatan peneliti dalam mememilih nara sumber  Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.
  • 69. KERANGKA PEMIKIRAN  Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian  Kerangka pemikiran harus menerangkan: 1. Mengapa penelitian dilakukan ? 2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ? 3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut? 4. Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?
  • 72. Kerangka Pemikiran Permasalahan Krisis ekonomi Persaingan yang ketat Selera konsumen yang senatiasa berubah Stratetegi Pemasaran Pelayanan, Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi Apakah terdapat Pengaruh Pelayanan, Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi terhadap keputusan pembelian? Variabel manakah yang memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian? Analisis Data Regresi Uji F dan uji T Pengaruh Pelayanan, Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi terhadap keputusan pembelian Variabel yang paling berpe garuh terhadap penjualanUmpan Balik
  • 73. METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 4.Hubungan Antar Variabel
  • 74. Hubungan antar variabel : relationships are patterns of covariation between variables  Variabel Independent:  Independent variable a variable that is examined in order to determine ist effects on an outcome of interest.  Is the presumed cause of some change in the dependent variable Independent Dependent mempengaruhi
  • 75.  Variabel dependent:  An outcome of interest that is being obseved and measured in order to assess the effects of the independent variable (Runyan & Harber)  A dependent variable is a response that is efected by an independent variable  Menjadi perhatian utama peneliti  Tujuan : memprediksi variabilitas PAD PENGGUNAAN DAU
  • 76. Variabel Intervening (mediating) Independent DependentIntervening Acting on and Operating through Cause or determine or influence Time: The intervening variable is hypothetical one whose effects are inferred from the effects of the independent variable on the dependent variable insentif kinerjakepuasan
  • 77. Contoh  Pegawai yang lebih sering dikritik atau dicela cenderung menunjukkan perilaku yang agresif dibandingkan dengan pegawai yang tidak pernah memperoleh kritikan atau celaan  Independen variabel : kritikan/celaan  Dependent variabel : perilaku agresif  Intervening : frustrasi
  • 78.  Pemimpin yang banyak memperoleh umpan balik yang bersifat membangun cenderung mempunyai sikap yang positif terhadap bawahannya dibandingkan dengan pemimpin yang hanya memperoleh sedikit umpan balik dari bawahannya  Independent : frekuensi umpan balik dari bawahan  Dependen : sikap terhadap bawahan  Intervening : self-esteem (menghargai)
  • 79. Variabel moderator  ..As that factor which is measured, manipulated or selected by the experimenter to discover whether it modifies the relationship of the independent variable to an obseved phenomena  Suatu instansi menerapkan dua metoda kerja dalam upaya untuk mencapai efektivitas kerja. Dari hasil pengumpulan data lapangan dan dilakukan pengujian ternyata memberikan hasil yang sama  Kemudian dilakukan pengelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan yang harus dilakukan, ternyata kedua metoda tersebut menunjukkan tingkat efektivitas yang berbeda.
  • 80. Metoda kerja Efectivitas kerja Jenis pekerjaan Independen dependent moderator
  • 81.  Ada hubungan antara metoda belajar mengajar dengan tingkat efektivitas belajar (nilai yang diperoleh mahasiswa)  Metoda belajar mengajar = indpendent  Efektivitas belajar = dependent  Moderator = IQ mahasiswa  Ada hubungan antara kepuasan atas pekerjaan dengan tingkat kinerja karyawan  Kepuasan atas pekerjaan = independent  Tingkat kinerja = dependent  Modertor = usia/jenis kelamin/status
  • 82. Variabel kontrol  Dapat mengubah hubungan antara independent dan dependent  Suatu waktu dapat menampakan adanya hubungan antara dua variabel dan dalam kesempatan lain dapat menghilangkan hubungan sehingga hubungannya sulit untuk diukur  Ada kemungkinan variabel kontrol dapat mempengaruhi variabel independent maupun variabel dependent.
  • 83. Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan antar variabel: 1. Variabel Bebas 2. Variabel Tergantung 2. Variabel Moderator 4. Variabel Intervening Upah Semangat Kerja Upah Semangat Kerja Upah Semangat Kerja L. Kerja Prestasi Akademi k Karir Nasib
  • 84. 5. Variabel Kontrol Karyawan Karyawan Tidak Dilatih Dilatih
  • 85. Satu kelompok terdiri dari orang yang tingkat inteligensianya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya Kinerja yang berbeda Intelegensia Kinerja Usia, Jenis kelamin, motivasi, pengalaman, dll
  • 86.  Dalam era reformasi, masyarakat kelas bawah cenderung lebih demokratis dibandingkan dengan elit politik (anggota dewan perwakilan rakyat)  Variabel kontrol : era reformasi  Otonomi daerah akan memberikan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya bagi daerah yang tingkat PAD-nya sangat besar dibandingkan dengan daerah yang PAD- nya relatif kecil
  • 87. Tipe hubungan Sifat hubungan :  Correlational relationship  Causal relationship  Hubungan korelational : perubahan yang terjadi pada satu variabel kemungkinan diikuti oleh perubahan pada variabel yang lainnya  Hubungan : inflasi – yang tidak bekerja  Tingkat inflasi yang tinggi cenderung diikuti oleh tingkat pengangguran yang tinggi atau sebaliknya
  • 88.  Kedua variabel tsb berhubungan, ttp perubahan yang terjadi pada variabel yg satu tidak menyebabkan perubahan pada variabel lainnya.  Hubungan antara dua variabel = korelasional apabila  Kedua variabel merupakan indikator dari konsep yang sama  Tingkat pendidikan dan pendapatan = status sosial ekonomi  Kedua variabel merupakan akibat dari satu variabel yg sama : tingkat mangkir dan frustrasi < stress  Kedua variabel merupakan sebab dari variabel yg sama  Kedua variabel mempunyai hubungan fungsional (nilai MPS dengan nilai statistika)
  • 89. DESAIN VARIABEL PENELITIAN  Variabel penelitian: Gejala yang nilainya bervariasi.  Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat digunakan sebagai variabel penelitian.
  • 90. Pembagian variabel berdasarkan sifatnya: 1.Variabel Dikotomis Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan. Laki-Laki : 1 Perempuan : 2 2. Variabel Kontinyu Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu. Berat badan Didi : 50Kg Berat badan Dodo : 62,75Kg
  • 91. Hubungan kausal  Hubungan sebab akibat  Perubahan yang terjadi pada satu variabel menyebab kan perubahan pada variabel lainnya  Perubahan yang terjadi pada variabel independen akan menyebabkan perubahan pada variabel dependent  Kondisi yang menggambarkan perubahan independent menyebabkan perubahan pada dependent:  Independen harus mendahului dependen dalam segi waktu  Mempunyai hubungan  Hubungan tersebut tidak disebabkan oleh faktor yang ketiga
  • 92. Pola Hubungan  Tidak ada hubungan : tingkat kinerja pegawai Pemda kabupaten dengan jumlah penduduk  Hubungan yang positif : + + Makin tingi tingkat efektivitas kerja makin tinggi pula tingkat kinerja efektivitas kinerja
  • 93. Hubungan yg negatif  Peningkatan nilai yang berlangsung pada satu variabel diikuti oleh penurunan nilai pada variabel lainnya + + - - Makin banyak orang yang terlibat dlm suatu kegiatan cenderung makin kurang effisien
  • 94. Hubungan Linier dan Tidak Linier Positif Negatif Tinggi rendah pengawasan efektif Tinggi Tinggi Tinggirendah stress kinerja
  • 97. Hubungan bivariat - multivariat Tingkat kesejahteraan karyawan Tingkat prestasi kerja Independent variable dependent variable
  • 98. Hubungan multivariat: hubungan antara satu variabel dengan sejumlah variabel atau sebaliknya Independen dependen dependen dependen dependen dependen
  • 99. Pengalaman kerja : Masa kerja Efisiensi kerja Efektivitas kerja Ketelitian kerja Ketepatan kerja
  • 101. METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 5.Hipotesis
  • 102. PENGERTIAN HIPOTESIS  Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.  Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
  • 103. MANFAAT HIPOTESIS 1. Menjelaskan masalah penelitian 2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji 3. Pedoman untuk memilih metode analisis data 4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
  • 104. CONTOH HIPOTESIS Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan PERUM PEGADAIAN HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:  MASALAH PENELITIAN  VARIABEL PENELITIAN  METODE ANALISIS DATA  KESIMPULAN
  • 105. DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS 1. Berdasarkan pada teori 2. Berdasarkan penelitian terdahulu 3. Berdasarkan penelitian pendahuluan 4. Berdasarkan akal sehat peneliti
  • 106. KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS Sumber Masalah Kehidupan sehari-hari Teoritis Teori Penelitian terdahulu Penelitian Pendahuluan Akal sehat Perumusan Hipotesis Instrumen penelitian Variabel, Data Kesimpulan Dan Implikasi Pengujian Hipotesis
  • 107. PEMBAGIAN HIPOTESIS 1. HIPOTESIS DESKRIPTIF  Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah tidak Memuaskan  Kinerja Keuangan Bank BPR Baik  Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi 2. HIPOTESIS KOMPARATIF  Rumah Sakit AL lebih memuaskan dibandingkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah  Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank NTB  Semangat kerja karyawan PT.YASINTA lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja PT.YASINTO 3. HIPOTESIS ASOSIATIF  Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien  Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA  Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan
  • 108. DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK 1. Hipotesis Nol Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel. 2. Hipotesis Alternatif Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis nol)
  • 109. Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik: 1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas  Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)  Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas) 2. Dapat diuji secara alamiah  Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)  Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia) 3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat  Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran)  Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)
  • 110. PENYUSUNAN HIPOTESIS DEDUKTIF INDUKTIF Ditarik / dijabarkan dari teori Dari pengamatan emperis -seperangkat proposisi -yang menunjukkan hubungan antar dua konsep -memilih proposisi yang sesuai dengan penelitian -merumuskan hipotesis berbdasarkan proposisi
  • 111. PENJABARAN HIPOTESIS DARI TEORI Independen dependen Independen dependen Proposisi Pengamatan Teori Hipotesis
  • 112. Imbalan yang diberikan kepada pegawai dapat dalam bentuk uang (gaji) dan dalam bentuk bukan uang. Bentuk imbalan bukan uang yang diberikan oleh suatu organisasi dapat berbagai macam bentuknya. Misalnya Pemerintah kabupaten akan memberikan hadih sepeda motor kepada Pemerintah Desa yang menyetorkan PBB paling cepat dibandingkan dengan desa-desa lainnya. Imbalan yang diberikan bukan dalam bentuk uang dapat meberikan dorongan kepada para pegawai dan dapat meningkatkan produktivitas pegawai tersebut.
  • 113. Imbalan dalam bentuk bukan uang dapat merangsang pegawai dan dapat meningkatkan produktivitas kerja independen dependen Penghargaan (dengan memberikan tiket untuk naik haji) kepada petugas pencatat meteran air PDAM Bandung dapat meingkatkan jumlah meteran pelanggan yang dicatat oleh pegawai yang bersangkutan dalam waktu satu bulan kerja Hadiah sepeda motor dapat meningkatkan kegiatan pamong desa dalam mengumpulkan PBB
  • 114. METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 6.Desain Penelitian
  • 115. MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?  Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.  Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.
  • 116. Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari berbagai sudut pandang. 1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya. 1. Penelitian eksploratif 2. Penelitian uji hipotesis 2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data 1. Penelitian pengamatan 2. Peneltian Survai 3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti 1. Penelitian eksperimental 2. Penelitian ex post facto 4. Desain penelitian menurut tujuannya 1. Penelitian deskriptif 2. Penelitian komparatif 3. Penelitian asosiatif
  • 117. 5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu 1. Penelitian Time Series 2. Penelitian Cross Section
  • 118. 6. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu: 1. Studi lapangan 2. Eksperimen lapangan 3. Eksperimen laboratorium
  • 119. Berkaitan dengan perumusan masalah ?  Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?  Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?  Apakah datanya bisa diperoleh ?  Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori ?  Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin penelitian?  Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?  Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?
  • 120. Berkaitan dengan tinjauan teoritis  Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian ?  Dari mana kita dapat teori-teori pendukung penelitian ?  Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan ?  Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian ?
  • 121. Berkaitan dengan perumusan hipotesis  Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?  Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis?  Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita rumuskan ?
  • 122. Berkiatan dengan metode Penelitian  Bagaimana desain perumusan masalahnya ?  Bagaimana desain landasan teoritisnya ?  Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?  Bagaimana skala pengukurannya ?  Berapa jumlah sampel yang diperlukan ?  Bagaimana teknik pengambilan sampel ?  Instrumen apa yang akan digunakan dalam penelitian ?
  • 123. Berkaitan dengan penentuan variabel dan sumber data 1. Variabel apa saja yang akan diteliti ? 2. Dari mana data akan kita peroleh ?
  • 124. Berkaitan dengan pengumpulan data 1. Data apa saja yang harus dikumpulkan ? 2. Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan data ? 3. Siapa yang akan mengumpulkan data ? 4. Berapa biaya untuk mengumpulkan data ? 5. Berapa tenaga yang diperlukan untuk mengumpulkan data ? 6. Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi untuk mengumpulkan data ?
  • 125. Berkaitan dengan analisis dan interpretasi data 1. Bagaimana format untuk tabulasi data ? 2. Siapa yang akan menabulasi data ? 3. Berapa lama proses tabulasi data ? 4. Alat analisis apa yang akan digunakan ? 5. Sofware apa yang akan digunakan untuk analisis data ?
  • 126. Berkaitan dengan pembuatan kesimpulan dan saran  Bagaimana cara penyampaian kesimpulan ?  Untuk siapa saja saran yang akan diberikan ?  Apakah saran dalam bentuk umum atau spesifik ?
  • 127. Berkaitan dengan penyusunan laporan  Bagaimana format laporan penelitian ?  Siapa saja yang akan membaca laporan ?  Berapa banyak laporan akan digandakan ?  Berapa kali presentasi hasil penelitian dilakukan ?  Kepada siapa presentasi hasil penelitian dilakukan ?
  • 128. Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian : rencana yang menetapkan bagaimana mestinya data dikumpulkan dan dianalisis. Rancangan Penelitian harus mengusahakan penggabungan relevansi pada tujuan penelitian dengan kehematan dlm prosedur (Selltiz, dkk, 1959) Fungsi Utama Rancangan Penelitian 1. Merupakan suatu cetak biru (blue print) – sebagai pegangan dalam melakukan penelitian 2. Rancangan Penelitian menetapkan batas-batas dari kegiatan penelitian dan memungkinkan peneliti menyalurkan energinya dalam beberapa arah yang spesifik 3. Memungkinkan peneliti untuk mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin muncul di dalam pelaksanaan penelitian
  • 129. Rancangan Penelitian berkaitan erat dengan Tipe atau format penelitian : Eksploratif-deskriptif - Ekplanasi Maka rancangan penelitian mempunyai sasaran utk (1) pengenalan atau pemahaman atas suatu fenomena (2) deskripsi fenomena (3)menetapkan hubungan antar variabel, dan atau (4) menguji hipotesis
  • 130. Tipe Rancangan Penelitian 1. Survey 2. Studi Kasus (case study) 3. Rancangan Eksperimentasi
  • 131. Rancangan Survey : spesifikasi dari prosedur utk mendapatkan informasi mengenai sejumlah besar orang dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah kecil dari mereka Kualitas dari suatu survey sangat tergantung pada: 1. Jumlah orang yang bisa diperoleh seseorang untuk diteliti 2. Kekhasan mereka dalam kaitan dengan populasi yang darinya mereka dipilih 3. Kesahihan data yang dikumpulkan dari mereka Kriteria 1 berhubungan dengan sampling (perlu untuk memperhatikan teknik sampling yg tepat) Tergantung pada taraf kerjasama antara peneliti dengan yg diteliti (responden)
  • 132. KELEBIHAN RANCANGAN SURVEY 1.Pengumpulan informasi dari individu dengan biaya relatif rendah 2. Kemungkinan utk menggeneralisasi kepada populasi yang lebih besar lebih beralasan 3. Sifat luwesnya, memungkinkan kita utk menggunakan berbagai teknik pengumpulan data 4. Survey menjadikan peneliti peka terhadap berbagai masalah potensial yg semula tidak terantisipasi atau tidak diketahui 5. Memungkinkan untuk pengujian teori
  • 133. KELEMAHAN SURVEY 1. cerminan yg dangkal dari perasaan populasi 2. Cerminan yg tidak statbil dari ciri-ciri populasi 3. Peneliti sedikit atau tidak memiliki kontrol atas respon individu terhadap survey 4. Pernyataan-pernyataan mengenai populasi yang menjadi asal sampel bersifat sementara
  • 134. Rancangan Studi Kasus Studi kasus pada dasarnya adalah sutu pelukisan dari satu fase atau keseluruhan pengalaman yang relevan dari data tertentu yang dipilih Perbedaan dengan survey : terletak pada intensitas dan kedalaman Penelitian yg dilakukan secara cermat atas fenomena sosial yang khusus – yang dipelajari
  • 135. 2. Menjangkau dimensi yang sesungguhnya dari fenomena yang diteliti 3. Bisa dilakukan secara praktis di dalam berbagai lingkungan sosial 4. Menawarkan kesempatan pengujian teori 5. Sangat murah, tergantung pad jangkauan studi dan teknik pengumpulan data KELEMAHAN 1. Kemampuan generalisasi yg terbatas 2. Lebih banyak memerlukan waktu dibandingkan dengan survey Kelebihan Rancangan studi Kasus 1. Bersifat luwes sehubungan dengan metoda yang digunakan dalam pengumpulan data
  • 136. Rancangan Eksperimentasi Penelitian eksperimen pd dasarnya dimaksudkan utk mengetahui efek yang ditimbulkan dari treatmen eksperimental yang dilakukan secara terkontrol/terkendali Karakteristik eksperimentasi : randomisasi – kontrol - manipulasi R a n c a n g a n D a s a r E k s p e r i m e n t a s i : 1. Menyeleksi dan merandpm subyek-subyek ke dalam kelompok2 yg akan dikenai eksperimen 2. Pengukuran pra-tes terhadap variabel tergantung (dependent) 3. Pemberian treatmen yg berbeda kpd kel yg dikenai eksperiment (independent) 4. Pengukuran pasca-test thadap var dependen
  • 137. RANCANGAN PRA-EKSPERIMEN Studi kasus : sekali tembak: dilakukan thdp kel yg sudah ada, Peneliti tinggal memberikan treatmen eksperimental Sdr. Memberikan penyuluhan terhadap tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanda Desa kepada sejumlah Aparat Desa – Anda melakukan pengujian utk menguji seberapa besar keterampilan mereka dalam menyusun APBD melalui kasus studi
  • 138. Rancangan Prates –Pascatest pd kel. tunggal 1. Pengujian (pratest) yang akan diteliti 2. Melakukan treatmen terhadp kel. Tsb. Sehubungan dengan yg akan diteliti 3. Pengujian setelah dilakukan treatmen (pascates) 4. Pengaruh treatmen = pascatest - pratest Sebelum dilakukan penelitian (kemampuan dalam membuat rencana program dan proyek) dilakukan penelitian (prates) kepada sekelompok orang. – Klp tsb diberikan pelatihan - Diminta utk menyusun rencana program dan hasil kerjanya dinilai. Pengaruh pelatihan = hasil penelitian setelah pelatihan – sebelum pelatihan
  • 139. Rancangan perbandingan pada kelompok statik Dipilih dua kelompok secara random : satu yang diberi eksperimen dan satu kel lagi tidak diberi eksperimen Penelitian terhadap efek dari program Peningkatan Kesejahteraan Penduduk Miskin di Perkotaan : Melakukan pengukuran tingkat kesejahteraan kelompok yang tidak ikut program dan kelompok yang ikut program
  • 140. Rancangan Eksperimen yg sebenarnya Rancangan Pascates pada kelompok ekuivalen Kelompok I dan kelompok kedua diberikan eksperimen yg berbeda. Pemerintah Desa yang menggunakan perencanaan model partisipatif dan Pemerintah Desa yang perencanaan pembangunannya ditetapkan dari Kabupaten
  • 141. METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 7.SKALA PENGUKURAN
  • 142. Desain Pengukuran 1. Skala Likert 2. Skala Guttman 3. Skala Semantic Deferensial 4. Skala Rating
  • 143. Skala Likert  Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.  Contoh: Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan. a. Sangat setuju skor 5 b. Setuju skor 4 c. Tidak ada pendapat skor 3 d. Tidak setuju skor 2 e. Sangat tidak setuju skor 1
  • 144. Skala Gudman  Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.  Misalnya : Ya Tidak Baik Buruk Pernah Belum Pernah Punya Tidak Punya
  • 145. Skala Semamtik Deferensial  Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.  Contoh: Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ? 1. Sangat Buruk 5. Sangat Baik
  • 146. Skala Rating  Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.  Contoh: Kenyaman ruang loby Bank CBA: 5 4 3 2 1 Kebersihan ruang parkir Bank CBA: 5 4 3 2 1
  • 147. DESAIN SKALA Skala dalam penelitian ada empat tingkatan: 1. Skala Nominal 2. Skala Ordinal 3. Skala Interval 4. Skala Rasio
  • 148. Skala Nominal  Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja  Contoh: Wanita 1 Laki-laki 2
  • 149. Skala Ordinal  Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.  Contoh: Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya ! Sri Ratu……………………… 1 Moro ………………………… 3 Matahari ………………….. 5 Rita I ………………………. 2 Rita II ……………………… 4 Super Ekonomi …………. 6
  • 150. Skala Interval  Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.  Contoh: 1. Skala Pada Termometer 2. Skala Pada Jam 3. Skala Pada Tanggal
  • 151. Skala Rasio  Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak .  Contoh: 1. Berat Badan 2. Pendapatan 3. Hasil Penjualan
  • 152. Ringkasan Tentang Skala Skala Tipe Pengukuran Kategori Peringkat Jarak Perbandingan Nominal Ya Tidak Tidak Tidak Ordinal Ya Ya Tidak Tidak Interval Ya Ya Ya Tidak Rasio Ya Ya Ya Ya
  • 154. Desain Sampling Alasan Menggunakan Sampel 1. Mengurangi kerepotan 2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati 3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien 4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak 5. Adanya bias dalam pengumpulan data 6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi
  • 155. ILustrasi Sampel Yang Baik Popula si Sampel Populas samp el
  • 156. PERMASALAHAN DALAM SAMPEL 1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil 2. Bagaimana teknik pengambilan sampel
  • 157. Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel 1. Seberapa besar keragaman populasi 2. Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan 3. Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima 4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan 5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
  • 158. Prosedur Penentuan Sampel Identifikasi populasi tarjet Memilih Kerangka sampel Menentukan Metode Pemilihan Sampel Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel Menentukan ukuran Sampel Menentukan unit sampel Pelaksanaan Kerja Lapangan
  • 159. Populasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed Angkatan 1992 Kerangka sampel No Nama 01 Suli 02 Rofiq 03 Prio …. 95 Malik Teknik sampling Probablitas: Simple random Sampling Prosedur Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan pengundian Menentukan ukuran sampel Misal sampel yang ditetapkan 20 orang Unit sampel Berdasarkan undian diperoleh sampe: 02,05,01,08,65,85,92, 18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
  • 160. Pedoman Menentukan Jumlah Sampel 1. Pendapat Slovin 2 1 Ne N n   Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ? 11,98 )05,0(1301 130 2   n
  • 161. 2. Interval Penaksiran  Untuk menaksir parameter rata-rata  2 2/        e Z n  Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 0,05,? 04,96 )05,0( )25,0)(96,1( 2       n
  • 162.  Untuk menaksir parameter proporsi P        2 2/ 2 e pqZ n  Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ? 04,96 )10,0(4 96,1 2 2       n
  • 163. 3. Pendekatan Isac Michel 222 22 SZNd SNZ n   Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 5 persen ? 62 )25,0()96,1()05,0)(175( )25,0()96,1)(175( 222 22   n a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata 
  • 164. B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P pqZNd pqNZ n 22 2   Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0,10.? 38,60 )6,0)(4,0()96,1()1,0)(175( )6,0)(4,0()96,1)(175( 22 2   n
  • 165. Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling Probability Sampling Non Probability Sampling  Simple Random Sampling  Stratified Sampling  Propotional  Disproportional  Cluster Sampling  Double Sampling  Multi stage random sampling Convenience Sampling Purposive sampling Judgement Sampling Quota Sampling Snowball Sampling
  • 166. Simple Random Sampling  Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.  Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:  Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen  Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel. Populasi Sampe l
  • 167. Sistematis Random Sampling  Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu
  • 168. Stratified Random Sampling  Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri Strata Anggota Populasi Persentas e (%) Sampel 1 2 3 4 = (3 x 50) SD 150 37,5 19 SMP 125 31,25 16 SMU 75 18,75 9 Sarjana 50 12,5 6 Jumlah 400 100 50
  • 169. Disproposional Random Sampling Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel proporsional Sampel Non proprsional 1 2 3 4 = (3 x 50) 5 SD 150 37,5 19 18 SMP 125 31,25 16 15 SMU 122 30,5 15 14 Sarjana 3 0,75 0 3 Jumlah 400 100 50 50
  • 170. Cluster Sampling  Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen Purwokerto Purwokerto utara Purwokerto selatan Purwokerto barata Purwokerto timur Baturaden Sokaraja Purwokerto Purwokerto utara Baturaren
  • 171. Double Sampng/Multyphase Sampling  Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel multi tahap). Purwokerto Pwt-Utara Pwt-Selatan Pwt-Barat Pwt-Timur Baturaden Sokaraja Pwt-Utara Grendeng Sumampir Bancatkembar Buaran Kararangwangkal karanggintung Sumampir Rw I Rw II Rw III Rw IV
  • 172. Convenience Sampling  Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.
  • 173. Purposive Sampling  Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu
  • 174. Quota Sampling  Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.
  • 175. Snow Ball Sampling  Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi. A B 1 B 2 B 3 C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6
  • 178. Syarat-syarat data yang baik adalah:  Data harus Akurat.  Data harus relevan  Data harus uptodate
  • 179. Pembagian data menurut cara memperolehnya: 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
  • 180. Pembagian data menurut sumbernya 1. Data Internal Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri. 2. Data Ekternal Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.
  • 181. Pembagian data menurut waktu pengumpulannya 1. Data Time Series Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan. 2. Data Cross Section Data cross section adalah data yang di kumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan
  • 182. Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Data Kualitatif Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat. Contoh:  Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik  Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan Contoh:  Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%  Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp. 800.000/bulan
  • 183. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis adalah sebagai berikut: 1. Teknik Tes Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya. 2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.
  • 184. Matrik wawancara dalam penelitian tentang potensi gula kelapa di BANYUMAS.
  • 185. 3. Teknik Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Medengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.
  • 186. Indeks Kesepakatan Observasi 21 2 NN S KK   7,0 1010 72    x KK Karena indek kesesuaian  0,6 maka dikatakan hasil observasi tersebut valid.
  • 187. 4. Teknik Angket ( Kuesioner) Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya.  Kuesioner terbuka Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri. Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?……………………………………………………  Kuesioner tertutup Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja. Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?  Sangat mahal  Murah  Mahal  Sangat murah  Cukup
  • 188. Keuntungan penelitian dengan menggunakan kuesioner 1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti 2. Dapat dibagikan serentak 3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada 4. Dapat dibuat anomin 5. Kuesioner dapat dibuat standar
  • 189. Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar kuesioner tersebut efesien dan efektif yaitu: 1. Menentukan variabel yang diteliti 2. Mementukan Indikator 3. Menentukan subindikator 4. Mentransformasi sub indikator menjadi kuesioner
  • 190.
  • 191. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER  Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.  Validitas Eksternal Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud  Validitas Internal Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan.  Melalui Analisis Faktor  Melalui Analisis Butir Kriteria:  Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992. Soegiyono, 1999 )  Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah sampel.  Nilai Sig.  
  • 192. Uji Reliabilitas Instrumen  Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.  Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu :  Teknik Paralel (parallel form) Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda: Misalnya:  Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?  Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara terima ?  Teknik Ulang (double test / test pretest) Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang berbeda. Misalnya:  Pada minggu I ditanyakan:  Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas Calibakal ?  Pada minggu III ditanyakan:  Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang sama.
  • 193.  Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)  Uji reliabilitas internal digunakan untuk menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji reliabilitas eksternal. 1. Dengan rumus Spearman-Brown 2. Dengan rumus Flanagant 3. Dengan rumus Rulon 4. Dengan rumus K – R.21 5. Dengan rumus Hoyt 6. Dengan rumus Alpha Cronbach
  • 194. Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas internal adalah sebagai berikut: 1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang responden (batas sampel besar dalam statistik) 2. Tabulasi data yang telah masuk 3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data interval kita bisa menggunakan korelasi Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah uji, Alpha, Hoyt dan Spearman Brown

Notes de l'éditeur

  1. Suliyanto, SE, M.Si