3. PENGERTIAN METODE PENELITIAN
METODE ?
PENELITIAN ?
METODE PENELITIAN PADA DASARNYA
MERUPAKAN CARA ILMIAH UNTUK
MENDAPATKAN INFORMASI DENGAN TUJUAN
DAN KEGUNAAN TERTENTU
CARA ILMIAH DIDASARKAN PADA CIRI-CIRI
KEILMUAN:
RASIONAL
EMPIRIS
SISTEMATIS
4. Dari mana kita dapat mengembangkan model ?
Research Gap (Penelitian Murni)
Permasalahan Dalam Kehidupan Sehari-Hari
(penelitian Aplikasi)
6. PENELITIAN SOSIAL (SOCIAL RESEARCH)
RISET berasal dari kata Re=kembali, Search=mencari.
RISET atau PENELITIAN adalah: Kegiatan mencari ulang,
mengungkapkan kembali gejala atau kenyataan yang sudah ada
untuk direkonstruksi guna memperoleh kebenaran tentang sesuatu
yang dipertanyakan dalam riset
(5 W+1H)dgn tujuan mendapatkan pengetahuan baru
Secara garis besar, kategori riset dapat dibedakan menjadi 2
kelompok keilmuan, yaitu:
1. Riset untuk ilmu-ilmu eksakta (ilmu pasti)
2. Riset untuk ilmu-ilmu sosial (rumpun ilmu humaniora).
22. PERBANDINGAN TIGA FILSAFAT
PRAPOSITIVISME POSITIVISME POSTPOSITIVISME
REALITAS
BERKEMBANG
SECARA ALAMIAH
REALITAS TERAMATI,
BERSIFAT TUNGGAL,
DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN,
DETERMINISME
(SEBAB AKIBAT),
BEBAS NILAI, RELATIF
TETAP DAN TERUKUR
REALITAS BERSIFAT
HOLISTIK (UTUH),
DINAMIS (TIDAK
TETAP), KOMPLEKS,
SALING
MEMPENGARUHI,
PENUH MAKNA DAN
TERIKAT NILAI
METODE PENELITIAN
DESKRIPTIF
KUALITATIF
METODE PENELITIAN
KUANTITATIF,
DEDUKTIF
METODE PENELITIAN
KUALITATIF,
INDUKTIF
PENELITI PASIF,
MENGGAMBARKAN
APA YANG DIAMATI
MELAKUKAN
EKSPERIMEN,
MENCARI PENGARUH
MEMAHAMI MAKNA
REALITAS YANG
KOMPLEKS,
MENGKONSTRUKSI
FENOMENA
27. HAKEKAT PENELITIAN
CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN
DATA/INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYA
DAN BUKAN SEBAGAIMANA SEHARUSNYA,
DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAAN
TERTENTU
28. Zaman dahulu :
- coba-coba (trial & error ?)
- pengalaman (sendiri > , orang lain <)
- naluri
Perkembangan lambat
Zaman Modern :
- coba-coba (dioptimumkan)
- pengalaman (sendiri < + orang lain >)
- spekulasi
- Metode Ilmiah (scientific approach)
Perkembangan cepat
Metode Penelitian
31. PENELITIAN BERDASARKAN TUJUAN, HASIL, DAN TEMPAT
1. Berdasarkan Tujuan
• Penelitian Deskriptif
• Penelitian Eksplanatori
2. Berdasarkan Hasil
• Penelitian Dasar
• Penelitian Terapan
• Penelitian Dasar & Terapan
3. Berdasarkan Tempat
• Penelitian Laboratorium
• Penelitian lapangan
• Penelitian kepustakaan
4. Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif
32. Penelitian kualitatif: Penelitian kuantitatif:
o Fenomenologis
o Induktif
o Holistik
o Subjective/insider centered
o Berorientasi pada proses
o Anthropological worldview
o Relative lack of control
o Tujuan: memahami sudut
pandang aktor/pelaku
o Berasumsi realitas dinamis;
penggalan kehidupan
o Berorientasi untuk
mengungkap
o Eksplanatory
o positivistic
o hypothetico/deductive
o particularistic
o objective/outsider centered
o outcome (hasil) oriented
o natural science worldview
(alamiah)
o berupaya mengontrol variabel
o tujuan: menemukan fakta dan
sebab musabab
o berasumsi pada realita statis,
kehidupan yang konstan
o berorientasi verifikasi
o convirmatory
PERBANDINGAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
33. JENIS-JENIS PENELITIAN
PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA
PENELITIAN MURNI
Peneltian untuk memahmi permasalahan secara
lebih mendalam atau untuk mengembangkan
teori yang sudah ada.
PENELITIAN TERAPAN
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
34. PENELITIAN TINGKAT EKSPLANASI
PENELITIAN DESKRIPTIF
PENELITIAN KOMPARATIF
PENELITIAN ASOSIATIF
Korelasional
Kausal
PENELITIAN JENIS DAN ANALISIS DATA
PENELITIAN KUANTITATIF
PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN CAMPURAN
35. Riset Ilmiah yang Baik
Kualitas riset tidak hanya dilihat dari hasil
akhir riset saja akan tetapi tergantung pada
tiga faktor utama yaitu:
Input
Proses
Output
36. Untuk menilai kualitas penelitian
yang baik ada beberapa kriteria:
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan
tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode
penelitian yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset
yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan
reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-
benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat
diterapkan pada lingkup yang lebih luas
37. PERMASALAHAN PENELITIAN
MASALAH PENELITIAN SEBAGAI DASAR MENGAPA
PENELITIAN DILAKUKAN
PERMASALAHAN DITUANGKAN DALAM LATAR BELAKANG
PENELITIAN
LATAR BELAKANG DIMULAI DARI HAL YANG BERSIFAT
UMUM KEMUDIAN MENGERUCUT KE PERMASALAHAN
YANG LEBIH SPESIFIK
38. HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN MASALAH DAN
PEMECAHANNYA
KETEPATAN MASALAH KETEPATAN MASALAH
1. MASALAH BENAR
2. MASALAH BENAR
3. MASALAH SALAH
4. MASALAH SALAH
PEMECAHAN BENAR
PEMECAHAN SALAH
PEMECAHAN BENAR
PEMECAHAN SALAH
39. SUMBER PERMASALAHAN DALAM
PENELITIAN:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
Terdapat pengaduan
Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
Untuk penyempurnaan
Untuk verivikasi
Untuk pengembangan
40. Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
41. Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya
adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orientasi dalam memberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
Jenis Penelitian
Obyek yang diteliti
Subyek penelitian
Lokasi Penelitian
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-
Bank Pemerintah di Tanjungpinang tahun 2010
42. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas
dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua
variabel atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan
dalam kalimat tanya
43. Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:
Permasalahan penelitian tidak diambil dari
akar masalah yang sesungguhnya
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan kemampuan peneliti baik
dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan
dana.
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan faktor-faktor pendukung
yang ada.
44. PEMBATASAN MASALAH:
Agar penelitian dapat
mengarah ke inti
masalah yang
sesungguhnya maka
diperlukan pembatasan
penelitian sehingga
penelitian yang
dihasilkan menjadi lebih
fokus dan tajam
Permasalahan secara
umum
Pembatasan
Inti
Masalah
45. PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA
METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF
AKSIOMA DASAR METODE
KUANTITATIF
METODE KUALITATIF
Sifat realitas Tunggal, konkrit,
teramati
Ganda, holistik,
dinamis, hsl konstruksi
& pemahaman
Hubungan peneliti
dengan yang diteliti
Independen Interaktif tidak dapat
dipisisahkan
Hubungan variabel Sebab-akibat/kausal Timbal balik/interaktif
Kemungkinan
generalisasi
Cenderung membuat
generalisasi
Transferability/hanya
mungkin dalam ikatan
konteks dan waktub
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai
46. KARAKTERISTIK METODE
KUANTITATIF DAN KUALITATIF
DESAIN
Metode kuantitatif
a. spesifik, jelas, rinci
b. Mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah
d. demi langkah
Metode kualitatif
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul
dalam prose penelitian
47. TUJUAN
Metode kuantitatif
a. Menunjukkan hubungan antar variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif
Metode kualitatif
a. Menemukan pola hubungan yang
bersifat interaktif
b. Menggambarkan realitas yg kompleks
c. Memperoleh pemahaman makna
d. Menemukan teori
48. TEKNIK PENELITIAN
Metode kuantitatif
a. Eksperimen, survey
b. Kuisioner
c. Observasi dan wawancara
terstruktur
Metode kualitatif
a. Participant observation
b. In depth interview
c. Dokumentasi
d. Triangulasi
50. DATA
Metode kuantitatif
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen
Metode kualitatif
a. Deskriptif
b. Dokumen pribadi, catatan lapangan,
ucapan dan tindakan responden,, dll
51. Sampel/
Sumber Data
Metode kuantitatif
a. Besar
b. Representatif
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal
Metode kualitatif
a. Kecil
b. Tidak representatif
c. Purposive
d. Berkembang selama proses penelitian
52. Analisis
Metode kuantitatif
a. Setelah selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistik
Metode kualitatif
a. Terus menerus sejak awal sampai
akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema, teori
53. HUBUNGAN DENGAN
RESPONDEN
Metode kuantitatif
a. Berjarak, bahkan sering tanpa kontak
b. Peneliti merasa lebih
c. Jangka pendek
Metode kualitatif
a. Empati, akrab
b. Kedudukan sama bahkan sebagai
guru/konsultan
c. Jangka lama
54. USULAN DESAIN
Metode kuantitatif
a. Luas dan rinci
b. Literatur berhubungan dengan masalah
dan variabel yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-
langkahnya
d. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
Metode kualitatif
a. Singkat
b. Literatur yang digunakan bersifat sementara,
tidak menjadi pegangan utama
c. Prosedur bersifat umum
d. Masalah bersifat sementara dan akan
ditemukan setelah studi pendahuluan
e. Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan
menemukan hipotesis
f. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh
data awal dari lapangan
55. METODE KUANTITATIF
Kapan penelitian dianggap selesai
-Setelah semua data yang direncanakan dapat
terkumpul
Kepercayaan terhadap hasil penelitian
- Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen
56. METODE KUALITATIF
Kapan penelitian dianggap selesai
- Setelah tidak ada yang dianggap
baru/jenuh
Kepercayaan terhadap hasil penelitian
- Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses
dan hasil penelitian
64. CONTOH TELAAH TEORI
Analisis Pengaruh Pemberian Insentif, Lingkungan Kerja,
Kepemimpinan, Hubungan antar Teman Sejawat Terhadap
Semangat Kerja Karyawan
1.Tetapkan nama variabel yang diteliti
2.Cari sumber bacaan yang relevan
3.Lihat daftar isi buku
4.Baca seluruh isi topik
5.Deskripsikan teori
65. CONTOH SISTEMATIKA PENULISAN LANDASAN
TEORI
KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN
PUBLIK
AKTOR-AKTOR
KEBIJAKAN
PUBLIKJENIS
JENIS
KEBIJAK
AN
66. PENELITIAN EMPIRIS
PENELITIAN SEBELUMNYA DAPAT DIPERGUNAKAN
UNTUK:
1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian
sebelumnya
2. Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian
sebelumnya
3. Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya
67. PENELITIAN KECIL (SMALL RESEARCH)
Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan
penelitian dengan mengambil sampel kecil
untuk memperoleh gambaran tentang apa
yang akan kita teliti.
68. KONSULTASI
Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan
meminta informasi tentang apa yang akan
kita teliti kepada orang-orang yang dianggap
ahli dalam bidangnya.
Keberhasilan teknik ini akan sangat
tergantung kepada ketepatan peneliti dalam
mememilih nara sumber
Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki
keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.
69. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran merupakan miniatur
keseluruhan dari proses penelitian
Kerangka pemikiran harus menerangkan:
1. Mengapa penelitian dilakukan ?
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
4. Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?
72. Kerangka Pemikiran
Permasalahan
Krisis ekonomi
Persaingan yang ketat
Selera konsumen yang
senatiasa berubah
Stratetegi Pemasaran
Pelayanan, Harga,
Kelengkapan Barang dan
Promosi
Apakah terdapat Pengaruh Pelayanan,
Harga, Kelengkapan Barang dan Promosi
terhadap keputusan pembelian?
Variabel manakah yang memiliki
pengaruh terbesar terhadap keputusan
pembelian?
Analisis Data
Regresi
Uji F dan uji T
Pengaruh Pelayanan, Harga,
Kelengkapan Barang dan Promosi
terhadap keputusan pembelian
Variabel yang paling berpe garuh
terhadap penjualanUmpan Balik
74. Hubungan antar variabel :
relationships are patterns of
covariation between variables
Variabel Independent:
Independent variable a variable that is examined in
order to determine ist effects on an outcome of
interest.
Is the presumed cause of some change in the
dependent variable
Independent Dependent
mempengaruhi
75. Variabel dependent:
An outcome of interest that is being obseved and
measured in order to assess the effects of the
independent variable (Runyan & Harber)
A dependent variable is a response that is efected
by an independent variable
Menjadi perhatian utama peneliti
Tujuan : memprediksi variabilitas
PAD
PENGGUNAAN
DAU
76. Variabel Intervening (mediating)
Independent DependentIntervening
Acting on and
Operating
through
Cause or
determine
or influence
Time:
The intervening variable is hypothetical one whose
effects are inferred from the effects of the
independent variable on the dependent variable
insentif kinerjakepuasan
77. Contoh
Pegawai yang lebih sering dikritik atau dicela
cenderung menunjukkan perilaku yang
agresif dibandingkan dengan pegawai yang
tidak pernah memperoleh kritikan atau celaan
Independen variabel : kritikan/celaan
Dependent variabel : perilaku agresif
Intervening : frustrasi
78. Pemimpin yang banyak memperoleh
umpan balik yang bersifat membangun
cenderung mempunyai sikap yang positif
terhadap bawahannya dibandingkan
dengan pemimpin yang hanya memperoleh
sedikit umpan balik dari bawahannya
Independent : frekuensi umpan balik dari
bawahan
Dependen : sikap terhadap bawahan
Intervening : self-esteem (menghargai)
79. Variabel moderator
..As that factor which is measured, manipulated
or selected by the experimenter to discover
whether it modifies the relationship of the
independent variable to an obseved
phenomena
Suatu instansi menerapkan dua metoda kerja
dalam upaya untuk mencapai efektivitas kerja.
Dari hasil pengumpulan data lapangan dan
dilakukan pengujian ternyata memberikan hasil
yang sama
Kemudian dilakukan pengelompokkan
berdasarkan jenis pekerjaan yang harus
dilakukan, ternyata kedua metoda tersebut
menunjukkan tingkat efektivitas yang berbeda.
81. Ada hubungan antara metoda belajar
mengajar dengan tingkat efektivitas belajar
(nilai yang diperoleh mahasiswa)
Metoda belajar mengajar = indpendent
Efektivitas belajar = dependent
Moderator = IQ mahasiswa
Ada hubungan antara kepuasan atas
pekerjaan dengan tingkat kinerja karyawan
Kepuasan atas pekerjaan = independent
Tingkat kinerja = dependent
Modertor = usia/jenis
kelamin/status
82. Variabel kontrol
Dapat mengubah hubungan antara
independent dan dependent
Suatu waktu dapat menampakan adanya
hubungan antara dua variabel dan dalam
kesempatan lain dapat menghilangkan
hubungan sehingga hubungannya sulit untuk
diukur
Ada kemungkinan variabel kontrol dapat
mempengaruhi variabel independent maupun
variabel dependent.
83. Pembagian variabel berdasarkan pada
hubungan antar variabel:
1. Variabel Bebas
2. Variabel Tergantung
2. Variabel Moderator
4. Variabel Intervening
Upah Semangat
Kerja
Upah
Semangat
Kerja
Upah Semangat
Kerja
L. Kerja
Prestasi
Akademi
k
Karir
Nasib
85. Satu kelompok terdiri dari orang yang
tingkat inteligensianya lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok
lainnya
Kinerja yang berbeda
Intelegensia Kinerja
Usia, Jenis kelamin,
motivasi,
pengalaman, dll
86. Dalam era reformasi, masyarakat kelas
bawah cenderung lebih demokratis
dibandingkan dengan elit politik (anggota
dewan perwakilan rakyat)
Variabel kontrol : era reformasi
Otonomi daerah akan memberikan peluang
yang lebih besar untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya bagi daerah
yang tingkat PAD-nya sangat besar
dibandingkan dengan daerah yang PAD-
nya relatif kecil
87. Tipe hubungan
Sifat hubungan :
Correlational relationship
Causal relationship
Hubungan korelational : perubahan yang
terjadi pada satu variabel kemungkinan diikuti
oleh perubahan pada variabel yang lainnya
Hubungan : inflasi – yang tidak bekerja
Tingkat inflasi yang tinggi cenderung diikuti
oleh tingkat pengangguran yang tinggi atau
sebaliknya
88. Kedua variabel tsb berhubungan, ttp perubahan
yang terjadi pada variabel yg satu tidak
menyebabkan perubahan pada variabel lainnya.
Hubungan antara dua variabel = korelasional
apabila
Kedua variabel merupakan indikator dari konsep
yang sama
Tingkat pendidikan dan pendapatan = status
sosial ekonomi
Kedua variabel merupakan akibat dari satu
variabel yg sama : tingkat mangkir dan frustrasi
< stress
Kedua variabel merupakan sebab dari variabel
yg sama
Kedua variabel mempunyai hubungan fungsional
(nilai MPS dengan nilai statistika)
89. DESAIN VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian: Gejala yang nilainya
bervariasi.
Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat
digunakan sebagai variabel penelitian.
90. Pembagian variabel berdasarkan sifatnya:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang
saling berlawanan.
Laki-Laki : 1
Perempuan : 2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu
variabel tertentu.
Berat badan Didi : 50Kg
Berat badan Dodo : 62,75Kg
91. Hubungan kausal
Hubungan sebab akibat
Perubahan yang terjadi pada satu variabel menyebab kan
perubahan pada variabel lainnya
Perubahan yang terjadi pada variabel independen akan
menyebabkan perubahan pada variabel dependent
Kondisi yang menggambarkan perubahan independent
menyebabkan perubahan pada dependent:
Independen harus mendahului dependen dalam segi waktu
Mempunyai hubungan
Hubungan tersebut tidak disebabkan oleh faktor yang ketiga
92. Pola Hubungan
Tidak ada hubungan : tingkat kinerja pegawai
Pemda kabupaten dengan jumlah penduduk
Hubungan yang positif :
+
+
Makin tingi tingkat
efektivitas kerja
makin tinggi pula
tingkat kinerja
efektivitas
kinerja
93. Hubungan yg negatif
Peningkatan nilai yang berlangsung pada
satu variabel diikuti oleh penurunan nilai
pada variabel lainnya
+
+
-
-
Makin banyak
orang yang terlibat
dlm suatu kegiatan
cenderung makin
kurang effisien
94. Hubungan Linier dan Tidak
Linier
Positif Negatif
Tinggi
rendah
pengawasan
efektif
Tinggi
Tinggi
Tinggirendah
stress
kinerja
97. Hubungan bivariat - multivariat
Tingkat kesejahteraan
karyawan
Tingkat
prestasi kerja
Independent
variable
dependent
variable
98. Hubungan multivariat: hubungan antara satu
variabel dengan sejumlah variabel atau
sebaliknya
Independen
dependen
dependen
dependen
dependen
dependen
102. PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara
yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan
hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif
dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
103. MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
104. CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif,
lingkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat
kerja karyawan PERUM PEGADAIAN
HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:
MASALAH PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
METODE ANALISIS DATA
KESIMPULAN
106. KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan Hipotesis
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Kesimpulan Dan Implikasi
Pengujian Hipotesis
107. PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah tidak Memuaskan
Kinerja Keuangan Bank BPR Baik
Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
Rumah Sakit AL lebih memuaskan dibandingkan pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah
Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank
NTB
Semangat kerja karyawan PT.YASINTA lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT.YASINTO
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan
108. DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT DINYATAKAN
DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel
sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan
atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat
perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari
hipotesis nol)
109. Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak
jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang
batu yang belum terlihat manusia)
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan
penawaran)
Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar
kuat)
110. PENYUSUNAN HIPOTESIS
DEDUKTIF INDUKTIF
Ditarik / dijabarkan dari teori Dari pengamatan emperis
-seperangkat proposisi
-yang menunjukkan hubungan antar dua konsep
-memilih proposisi yang sesuai dengan penelitian
-merumuskan hipotesis berbdasarkan proposisi
111. PENJABARAN HIPOTESIS DARI TEORI
Independen dependen
Independen dependen
Proposisi
Pengamatan
Teori
Hipotesis
112. Imbalan yang diberikan kepada pegawai dapat dalam bentuk uang
(gaji) dan dalam bentuk bukan uang. Bentuk imbalan bukan uang
yang diberikan oleh suatu organisasi dapat berbagai macam
bentuknya. Misalnya Pemerintah kabupaten akan memberikan hadih
sepeda motor kepada Pemerintah Desa yang menyetorkan PBB
paling cepat dibandingkan dengan desa-desa lainnya.
Imbalan yang diberikan bukan dalam bentuk uang dapat
meberikan dorongan kepada para pegawai dan dapat
meningkatkan produktivitas pegawai tersebut.
113. Imbalan dalam bentuk bukan uang dapat merangsang pegawai
dan dapat meningkatkan produktivitas kerja
independen dependen
Penghargaan (dengan memberikan tiket untuk naik haji) kepada
petugas pencatat meteran air PDAM Bandung dapat
meingkatkan jumlah meteran pelanggan yang dicatat oleh
pegawai yang bersangkutan dalam waktu satu bulan kerja
Hadiah sepeda motor dapat meningkatkan kegiatan pamong desa
dalam mengumpulkan PBB
115. MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?
Digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan proses penelitian.
Desain penelitian akan berguna bagi semua
pihak yang terlibat dalam proses penelitian.
116. Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari berbagai
sudut pandang.
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
1. Penelitian eksploratif
2. Penelitian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survai
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh
peneliti
1. Penelitian eksperimental
2. Penelitian ex post facto
4. Desain penelitian menurut tujuannya
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian komparatif
3. Penelitian asosiatif
117. 5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu
1. Penelitian Time Series 2. Penelitian Cross Section
118. 6. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi
dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Studi lapangan
2. Eksperimen lapangan
3. Eksperimen laboratorium
119. Berkaitan dengan perumusan
masalah ?
Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan
penelitian?
Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?
Apakah datanya bisa diperoleh ?
Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat
dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori ?
Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin
penelitian?
Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?
Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?
120. Berkaitan dengan tinjauan
teoritis
Teori-teori apa yang dapat mendukung
penelitian ?
Dari mana kita dapat teori-teori pendukung
penelitian ?
Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang
relevan ?
Bagaimana bentuk kerangka pemikiran
penelitian ?
121. Berkaitan dengan perumusan
hipotesis
Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?
Apa dasar yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis?
Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita
rumuskan ?
122. Berkiatan dengan metode
Penelitian
Bagaimana desain perumusan masalahnya ?
Bagaimana desain landasan teoritisnya ?
Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
Bagaimana skala pengukurannya ?
Berapa jumlah sampel yang diperlukan ?
Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
Instrumen apa yang akan digunakan dalam
penelitian ?
123. Berkaitan dengan penentuan variabel
dan sumber data
1. Variabel apa saja yang akan diteliti ?
2. Dari mana data akan kita peroleh ?
124. Berkaitan dengan
pengumpulan data
1. Data apa saja yang harus dikumpulkan ?
2. Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan
data ?
3. Siapa yang akan mengumpulkan data ?
4. Berapa biaya untuk mengumpulkan data ?
5. Berapa tenaga yang diperlukan untuk
mengumpulkan data ?
6. Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi
untuk mengumpulkan data ?
125. Berkaitan dengan analisis dan interpretasi data
1. Bagaimana format untuk tabulasi data ?
2. Siapa yang akan menabulasi data ?
3. Berapa lama proses tabulasi data ?
4. Alat analisis apa yang akan digunakan ?
5. Sofware apa yang akan digunakan untuk
analisis data ?
126. Berkaitan dengan pembuatan
kesimpulan dan saran
Bagaimana cara penyampaian kesimpulan ?
Untuk siapa saja saran yang akan diberikan ?
Apakah saran dalam bentuk umum atau
spesifik ?
127. Berkaitan dengan penyusunan laporan
Bagaimana format laporan penelitian ?
Siapa saja yang akan membaca laporan ?
Berapa banyak laporan akan digandakan ?
Berapa kali presentasi hasil penelitian
dilakukan ?
Kepada siapa presentasi hasil penelitian
dilakukan ?
128. Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian : rencana yang menetapkan
bagaimana mestinya data dikumpulkan dan dianalisis.
Rancangan Penelitian harus mengusahakan
penggabungan relevansi pada tujuan penelitian
dengan kehematan dlm prosedur (Selltiz, dkk, 1959)
Fungsi Utama Rancangan Penelitian
1. Merupakan suatu cetak biru (blue print) – sebagai pegangan
dalam melakukan penelitian
2. Rancangan Penelitian menetapkan batas-batas dari kegiatan
penelitian dan memungkinkan peneliti menyalurkan energinya
dalam beberapa arah yang spesifik
3. Memungkinkan peneliti untuk mengantisipasi masalah-masalah
yang mungkin muncul di dalam pelaksanaan penelitian
129. Rancangan Penelitian berkaitan erat dengan Tipe
atau format penelitian : Eksploratif-deskriptif -
Ekplanasi
Maka rancangan penelitian mempunyai sasaran utk
(1) pengenalan atau pemahaman atas suatu
fenomena
(2) deskripsi fenomena
(3)menetapkan hubungan antar variabel, dan atau
(4) menguji hipotesis
131. Rancangan Survey : spesifikasi dari prosedur utk
mendapatkan informasi mengenai sejumlah besar
orang dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah kecil dari mereka
Kualitas dari suatu survey sangat tergantung pada:
1. Jumlah orang yang bisa diperoleh seseorang untuk diteliti
2. Kekhasan mereka dalam kaitan dengan populasi yang darinya
mereka dipilih
3. Kesahihan data yang dikumpulkan dari mereka
Kriteria 1 berhubungan dengan sampling (perlu untuk memperhatikan
teknik sampling yg tepat)
Tergantung pada taraf kerjasama antara peneliti dengan yg diteliti (responden)
132. KELEBIHAN RANCANGAN
SURVEY
1.Pengumpulan informasi dari individu dengan biaya relatif
rendah
2. Kemungkinan utk menggeneralisasi kepada populasi yang
lebih besar lebih beralasan
3. Sifat luwesnya, memungkinkan kita utk menggunakan
berbagai teknik pengumpulan data
4. Survey menjadikan peneliti peka terhadap berbagai
masalah potensial yg semula tidak terantisipasi atau tidak
diketahui
5. Memungkinkan untuk pengujian teori
133. KELEMAHAN SURVEY
1. cerminan yg dangkal dari perasaan populasi
2. Cerminan yg tidak statbil dari ciri-ciri populasi
3. Peneliti sedikit atau tidak memiliki kontrol atas respon individu
terhadap survey
4. Pernyataan-pernyataan mengenai populasi yang menjadi
asal sampel bersifat sementara
134. Rancangan Studi Kasus
Studi kasus pada dasarnya adalah sutu pelukisan dari
satu fase atau keseluruhan pengalaman yang relevan dari
data tertentu yang dipilih
Perbedaan dengan survey : terletak pada intensitas dan
kedalaman
Penelitian yg dilakukan secara cermat atas fenomena sosial yang
khusus – yang dipelajari
135. 2. Menjangkau dimensi yang sesungguhnya dari fenomena yang diteliti
3. Bisa dilakukan secara praktis di dalam berbagai lingkungan sosial
4. Menawarkan kesempatan pengujian teori
5. Sangat murah, tergantung pad jangkauan studi dan teknik pengumpulan
data
KELEMAHAN
1. Kemampuan generalisasi yg terbatas
2. Lebih banyak memerlukan waktu dibandingkan dengan survey
Kelebihan Rancangan studi Kasus
1. Bersifat luwes sehubungan dengan metoda yang digunakan dalam
pengumpulan data
136. Rancangan Eksperimentasi
Penelitian eksperimen pd dasarnya dimaksudkan utk
mengetahui efek yang ditimbulkan dari treatmen
eksperimental yang dilakukan secara
terkontrol/terkendali
Karakteristik eksperimentasi : randomisasi – kontrol -
manipulasi
R a n c a n g a n D a s a r E k s p e r i m e n t a s i :
1. Menyeleksi dan merandpm subyek-subyek ke dalam kelompok2
yg akan dikenai eksperimen
2. Pengukuran pra-tes terhadap variabel tergantung (dependent)
3. Pemberian treatmen yg berbeda kpd kel yg dikenai eksperiment
(independent)
4. Pengukuran pasca-test thadap var dependen
137. RANCANGAN PRA-EKSPERIMEN
Studi kasus : sekali tembak: dilakukan thdp kel yg sudah ada, Peneliti
tinggal memberikan treatmen eksperimental
Sdr. Memberikan penyuluhan terhadap tata cara penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanda Desa kepada sejumlah Aparat Desa – Anda
melakukan pengujian utk menguji seberapa besar keterampilan mereka
dalam menyusun APBD melalui kasus studi
138. Rancangan Prates –Pascatest pd kel. tunggal
1. Pengujian (pratest) yang akan diteliti
2. Melakukan treatmen terhadp kel. Tsb. Sehubungan dengan yg akan
diteliti
3. Pengujian setelah dilakukan treatmen (pascates)
4. Pengaruh treatmen = pascatest - pratest
Sebelum dilakukan penelitian (kemampuan dalam membuat rencana program
dan proyek) dilakukan penelitian (prates) kepada sekelompok orang. – Klp tsb
diberikan pelatihan - Diminta utk menyusun rencana program dan hasil kerjanya
dinilai. Pengaruh pelatihan = hasil penelitian setelah pelatihan – sebelum
pelatihan
139. Rancangan perbandingan pada kelompok statik
Dipilih dua kelompok secara random : satu yang diberi
eksperimen dan satu kel lagi tidak diberi eksperimen
Penelitian terhadap efek dari program Peningkatan Kesejahteraan
Penduduk Miskin di Perkotaan : Melakukan pengukuran tingkat
kesejahteraan kelompok yang tidak ikut program dan kelompok
yang ikut program
140. Rancangan Eksperimen yg sebenarnya
Rancangan Pascates pada kelompok ekuivalen
Kelompok I dan kelompok kedua diberikan
eksperimen yg berbeda.
Pemerintah Desa yang menggunakan perencanaan model
partisipatif dan Pemerintah Desa yang perencanaan
pembangunannya ditetapkan dari Kabupaten
143. Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa
yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
144. Skala Gudman
Skala Guttman akan memberikan respon
yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
145. Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan
ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana
nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat
positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?
1.
Sangat Buruk
5.
Sangat Baik
146. Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut
menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir Bank CBA:
5 4 3 2 1
147. DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada empat tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
148. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya
digunakan untuk memberikan kategori saja
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
149. Skala Ordinal
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau
interval antar tingkatan belum jelas.
Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas
pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6
150. Skala Interval
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval
antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol)
yang mutlak.
Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal
151. Skala Rasio
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval
antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak .
Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan
152. Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran
Kategori Peringkat Jarak Perbandingan
Nominal Ya Tidak Tidak Tidak
Ordinal Ya Ya Tidak Tidak
Interval Ya Ya Ya Tidak
Rasio Ya Ya Ya Ya
154. Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada
yang terlewati
3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih
efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat
merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian
dengan populasi
157. Pertimbangan Dalam
Menentukan Sampel
1. Seberapa besar keragaman populasi
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang kita
perlukan
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat
diterima
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
158. Prosedur Penentuan Sampel
Identifikasi populasi tarjet
Memilih Kerangka sampel
Menentukan Metode Pemilihan
Sampel
Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel
Menentukan ukuran Sampel
Menentukan unit sampel
Pelaksanaan Kerja Lapangan
159. Populasi
Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed
Angkatan 1992
Kerangka sampel
No Nama
01 Suli
02 Rofiq
03 Prio
….
95 Malik
Teknik sampling
Probablitas: Simple random Sampling
Prosedur
Setelah populasi ditetapkan, kerangka
sampling dibuat, teknik sampling simple
random sampling maka dilakukan
pengundian
Menentukan ukuran sampel
Misal sampel yang ditetapkan 20
orang
Unit sampel
Berdasarkan undian diperoleh
sampe: 02,05,01,08,65,85,92,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
160. Pedoman Menentukan Jumlah
Sampel
1. Pendapat Slovin 2
1 Ne
N
n
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
11,98
)05,0(1301
130
2
n
161. 2. Interval Penaksiran
Untuk menaksir parameter rata-rata
2
2/
e
Z
n
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed adalah
2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa
standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi
kurang dari 0,05,?
04,96
)05,0(
)25,0)(96,1(
2
n
162. Untuk menaksir parameter proporsi P
2
2/
2
e
pqZ
n
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?
04,96
)10,0(4
96,1
2
2
n
163. 3. Pendekatan Isac Michel
222
22
SZNd
SNZ
n
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan
Manajemen Unsoed yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7.
Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa
standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk
menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika
kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error
estimasi kurang dari 5 persen ?
62
)25,0()96,1()05,0)(175(
)25,0()96,1)(175(
222
22
n
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata
164. B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P
pqZNd
pqNZ
n 22
2
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen
unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan
diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang
diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
penyimpangan sebesar 0,10.?
38,60
)6,0)(4,0()96,1()1,0)(175(
)6,0)(4,0()96,1)(175(
22
2
n
165. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Sampling
Probability Sampling Non Probability
Sampling
Simple Random
Sampling
Stratified
Sampling
Propotional
Disproportional
Cluster Sampling
Double Sampling
Multi stage
random sampling
Convenience
Sampling
Purposive sampling
Judgement Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling
166. Simple Random Sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen
populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
Populasi
Sampe
l
167. Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel
dimana sampel pertama ditentukan secara
acak sedangkan sampel berikutnya diambil
berdasarkan satu interval tertentu
168. Stratified Random Sampling
Adakalanya
populasi yang ada
memiliki strata
atau tingkatan dan
setiap tingkatan
memiliki
karakteristik
sendiri
Strata Anggota
Populasi
Persentas
e
(%)
Sampel
1 2 3 4 = (3 x
50)
SD 150 37,5 19
SMP 125 31,25 16
SMU 75 18,75 9
Sarjana 50 12,5 6
Jumlah 400 100 50
169. Disproposional Random
Sampling
Strata Anggota Populasi Persentase
(%)
Sampel
proporsional
Sampel Non
proprsional
1 2 3 4 = (3 x 50) 5
SD 150 37,5 19 18
SMP 125 31,25 16 15
SMU 122 30,5 15 14
Sarjana 3 0,75 0 3
Jumlah 400 100 50 50
170. Cluster Sampling
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik
stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora
populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster
sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen
Purwokerto
Purwokerto
utara
Purwokerto selatan
Purwokerto barata
Purwokerto timur
Baturaden
Sokaraja
Purwokerto
Purwokerto
utara
Baturaren
171. Double Sampng/Multyphase
Sampling
Double sample (sampel ganda) sering juga disebut
dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang,
multiphase-sampling (sampel multi tahap).
Purwokerto
Pwt-Utara
Pwt-Selatan
Pwt-Barat
Pwt-Timur
Baturaden
Sokaraja
Pwt-Utara
Grendeng
Sumampir
Bancatkembar
Buaran
Kararangwangkal
karanggintung
Sumampir
Rw
I
Rw II
Rw III
Rw IV
172. Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan
saja, anggota populasi yang ditemui peneliti
dan bersedia menjadi responden di jadikan
sampel.
174. Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel
dengan menentukan quota terlebih dahulu
pada masing-masing kelompok, sebelum
quata masing-masing kelompok terpenuhi
maka peneltian beluam dianggap selesai.
175. Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya
jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak
berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah
cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon
responden sulit untuk identifikasi.
A
B
1
B
2
B
3
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
178. Syarat-syarat data yang baik
adalah:
Data harus Akurat.
Data harus relevan
Data harus uptodate
179. Pembagian data menurut cara
memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan
atau digunakan oleh organisasi yang bukan
pengolahnya
180. Pembagian data menurut
sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari
dalam instansi mengenai kegiatan lembaga
dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal
dari luar instansi.
181. Pembagian data menurut
waktu pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang
dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu
obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di
kumpulkan pada satu waktu tertentu pada
beberapa obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan keadaan
182. Data menurut sifatnya dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga
tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai
92%
Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp.
800.000/bulan
183. Beberapa teknik yang dapat digunakan
dalam penelitian bisnis adalah sebagai
berikut:
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data
yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu
membedakan antara kondisi awal dengan kondisi
sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data
dimana peneliti langsung berdialog dengan
responden untuk menggali informasi dari
responden.
185. 3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data
dengan menggunakan indra jadi tidak hanya dengan
pengamatan menggunakan mata saja.
Medengarkan, mencium, mengecap meraba
termasuk salah satu bentuk dari observasi.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah
panduan pengamatan dan lembar pengamatan.
187. 4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan
kepada responden agar responden tersebut memberikan
jawabannya.
Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab
sesuai dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di
supermarket ini ?……………………………………………………
Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti,
sehingga responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
Sangat mahal Murah
Mahal Sangat murah
Cukup
188. Keuntungan penelitian dengan
menggunakan kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai
dengan waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar
189. Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner
agar kuesioner tersebut efesien dan efektif
yaitu:
1. Menentukan variabel yang diteliti
2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner
190.
191. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER
Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat
ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data
atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
Melalui Analisis Faktor
Melalui Analisis Butir
Kriteria:
Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel ( ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
Nilai Sig.
192. Uji Reliabilitas Instrumen
Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis
reliabilitas, yaitu :
Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang
intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara
terima ?
Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda.
Misalnya:
Pada minggu I ditanyakan:
Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas
Calibakal ?
Pada minggu III ditanyakan:
Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang
sama.
193. Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada
uji reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach
194. Langkah dalam melakukan uji validitas dan
reliabilitas internal adalah sebagai berikut:
1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30
orang responden (batas sampel besar dalam
statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan
skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh
adalah data ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data
interval kita bisa menggunakan korelasi Product Moment.
Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah
uji, Alpha, Hoyt dan Spearman Brown