SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
PEMBANGKIT DAN GARDU INDUK 
GANGGUAN PADA GARDU INDUK 
NAMA : IMAS MAISYAROH 
NIM : 321 12 035 
KELAS : 2 B TEKNIK LISTRIK D3 
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK 
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2 0 1 4 
BAB I 
ISI 
Gardu induk di sebut juga gardu unit pusat beban yang merupakan gabungan dari 
transformer dan rangkaian switchgear yang tergabung dalamsatu kesatuan melalui 
sistem kontrol yang saling mendukung untuk keperluan operasional. Pada 
dasarnya gardu induk bekerja mengubahtegangan yang dibangkitkan oleh pusat 
pembangkit tenaga listrik menjaditenaga listrik menjadi tegangan tinggi atau 
tegangan transmisi dansebaliknya mengubah tegangan menengah atau tegangan 
distribusi. 
Gardu Induk juga merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga 
listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). 
Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, 
gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub 
sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan 
penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran 
(transmisi) secara keseluruhan. Pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya 
melalui tegangan tinggi dan gardu-gardu induk distribusi melalui feeder tegangan 
menengah. 
Gangguan pada gardu induk dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu gangguan 
alam, gangguan teknis, kesalahan operasi, dan penyebab lainnya. 
Beberapa gangguan yang terjadi pada Gardu Induk (GI) antara lain: 
1.1 Gangguan Tanah 
Pada gardu induk kemungkinan terjadinya bahaya terutama disebabkan oleh 
timbulnya gangguan yang menyebabkan arus mengalir ke tanah. Arus 
gangguan ini akan mengalir pada bagian – bagian peralatan yang terbuat dari 
metal dan juga mengalir dalam tanah di sekitar gardu induk. Arus gangguan
tersebut menimbulkan gradien tegangan diantara peralatan dengan peralatan, 
peralatan dengan tanah, dan juga gradien tegangan pada permukaan tanah itu 
sendiri. 
Jenis-jenis gangguan tanah yaitu: 
Banyak jenis gangguan tanah yang berbeda yang dapat terjadi dalam sistem. 
Kadang – kadang sulit untuk menentukan lokasi dan jenis gangguan yang 
akan menghasilkan aliran arus terbesar antara grid pembumian dan tanah 
sekitarnya. Gambar berikut memperlihatkan arus grid maksimum IG untuk 
berbagai lokasi gangguan dan konfigurasi sistem. 
Gambar 1. Gangguan dalam gardu induk, pembumian netral lokal 
Gambar 2. Gangguan dalam gardu induk, netral dibumikan pada lokasi 
yang jauh
Gambar 3. Gangguan dalam gardu induk, sistem dibumikan pada gardu 
induk dan juga pada titik yang lain 
Dalam menentukan jenis gangguan, pertimbangan utama adalah 
kemungkinan terjadinya suatu jenis gangguan tanah. Untuk alasan praktis, 
direkomendasikan untuk membatasi hanya gangguan satu fasa – tanah dan 
dua fasa – tanah. 
1.2 Gangguan Dari Luar Gardu Induk 
Gangguan dari luar GI seperti SUTT atau jaringan distribusi yang ikut trip 
PMT Transformator sebagai akibat kurang selektifnya kerja relay atau karena 
ada kegagalan pada sistem pengaman dari SUTT atau dari jaringan distribusi. 
1.3 Munculnya Korona Pada Transformator 
Peristiwa meledaknya trafo pada gardu induk cawang, diakibatkan karena 
adanya pengotor pada GIL (Gas Insulated Transmission Line) SF6. GIS (Gas 
Insulated Substasion) SF6 merupakan suatu teknologi maju tentang isolasi 
tegangan tinggi yang boleh dikatakan paling aman dari isolasi lainnya. Ketika 
selubung SF6 tersebut terdapat kotoran/zat pengotor maka akan terjadi 
pengumpulan pada beberapa spot di dalam selubung SF6. Kotoran tersebut
makin lama makin fix atau menetap pada suatu titik dan akan menjadi 
pengotor fix. Hal ini akan membentuk sebuah benjolan yang runcing di dalam 
selubung SF6. Seperti yang kita tahu bahwa ketika terdapat ujung yang 
runcing pada suatu tempat dengan medan yang tinggi maka permukaan yang 
runcing tersebut akan menjadikan daerah medan dengan kuat medan tertinggi 
dari pada daerah sekitarnya. 
Ketika kejadian seperti ini, dalam skala pengotor yang fix yang masih kecil 
akan menimbulkan korona pada daerah tersebut di luar selubung SF6. Namun 
ketika pengotor fix tersebut sudah mencapai dimana keadaan tembus 
tegangan terpenuhi, maka breakdown pada internal isolasi SF6 tak terelakan. 
Tembus tegangan ini akan menimbulkan busur api yang hebat mengingat 
jaringan yang terpasang saat itu adalah 500 kV (Tergolong Tegangan Ekstra 
Tinggi). Karena Bushing trafo kontak langsung dengan salauran transmisi 
SF6 maka isolator-isolator pada bushing rusak sehingga busur api makin 
merajalela memasuki isolasi minyak dari trafo. 
1.4 Gangguan Alam 
Kondisi eksternal terutama akibat adanya sambaran petir. Petir terjadi 
disebabkan oleh terkumpulnya muatan listrik, yang mengakibatkan 
bertemunya muatan positif dan negatif.pertemuan ini berakibat terjadinya 
beda tegangan antara awan bermuatan posisif dengan muatan negatif, atau 
awan bermuatan positif atau negatif dengan tanah. Bila beda tegangan ini 
cukup tinggi maka akan terjadi loncatan muatan listrik dari awan ke awan 
atau dari awan ke tanah. 
Jika ada menara (tiang) listrik yang cukup tinggi maka awan bermuatan yang 
menuju ke bumi ada kemungkinan akan menyambar menara atau kawat tanah 
dari saluran transmisi dan mengalir ke tanah melalui menara- dan tahanan 
pentanahan menara. Bila arus petir ini besar, sedangkan tahanan tanah menara 
kurang baik maka kan timbul tegangan tinggi pada menaranya. Keadaan ini 
akan berakibat dapat terjadinya loncatan muatan dari menara ke penghantar 
fase. Pada penghantar fase ini akan terjadi tegangan tinggi dan gelombang
tegangan tinggi petir yang sering disebut surja petir. Surja petir ini akan 
merambat atau mengalir menuju ke peralatan yang ada di gardu induk. 
1.5 Beban Lebih (Over Load) 
Beban lebih merupakan gangguan yang terjadi akibat konsumsi energi listrik 
melebihi energi listrik yang dihasilkan pada pembangkit. Gangguan beban 
lebih sering terjadi terutama pada generator dan transfornator daya. Ciri dari 
beban lebih adalah terjadinya arus lebih pada komponen. Arus lebih ini dapat 
menimbulkan pemanasan yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan 
kerusakan pada isolasi. Pada tarnsformator distribusi sekunder yang 
menyalurkan eneergi listrik pada konsumen akan memutuskan aliran melalui 
relai beban lebih jika konsumsi tenaga listrik oleh konsumen melebihi 
kemampuan transformator tersebut. 
Gardu induk sebagai komponen sistem tenaga listrik memegang peranan 
penting pada kontinuitas suplai tenaga listrik kepada konsumen. Dengan 
semakin bertambahnya permintaan konsumen listrik maka semakin besar pula 
beban listrik yang ditanggung oleh gardu induk. Apabila beban listrik yang 
ditanggung oleh gardu induk lebih besar dari kapasitas gardu induk maka 
gardu induk akan mengalami overload yang berakibat suplai listrik ke 
konsumen terhenti. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan 
perencanaan pengembangan kapasitas gardu induk Pada perencanaan 
pengembangan kapasitas gardu induk ini dilakukan dengan memperkirakan 
pertumbuhan beban yang akan datang melalui suatu peramalan beban. Hal ini 
dimaksudkan agar pengembangan kapasitas gardu induk yang direncanakan 
harus menjangkau kemungkinan pertumbuhan beban untuk masa-masa yang 
akan datang. Dengan demikian diharapkan adanya keserasian dan kontinuitas 
dari perencanaan dan pertumbuhan beban. 
1.6 Gangguan Pada Transformator Dalam Gardu Induk
Hal ini biasanya disebabkan karena ada kerusakan pada transformator, seperti 
kerusakan bushing, kerusakan kontak tap changer atau ada kumparan yang 
terbakar. 
Busing merupakan salah satu bagian yang terpasang dari transformator. 
Busing dirancang untuk mengisolasi konduktor ujung kumparan yang keluar 
dari tangki tarnsformator sehingga terisolasi dari tangki dan bagian-bagian 
lainnya. Kerusakan bushing pada transformator dapat mengakibatkan 
meledaknya gardu induk, seperti yang terjadi pada gardu induk ekstra 
tegangan tinggi di Kuningan. 
1.7 Hubung Singkat 
Hubung singkat adalah terjadinya hubungan penghantar bertegangan atau 
penghantar tidak bertegangan secara langsung tidak melalui media 
(resistor/beban) yang semestinya sehingga terjadi aliran arus yang tidak 
normal (sangat besar). Hubung singkat merupakan jenis gangguan yang 
sering terjadi pada sistem tenaga listrik, terutama pada saluran udara 3 fase. 
Meskipun semua komponen peralatan listrik selalu diisolasi dengan isolasi 
padat, cair (minyak), udara, gas, dan sebagainya. Namun karena usia 
pemakaian, keausan, tekanan mekanis, dan sebab-sebab lainnya, maka 
kekuatan isolasi pada peralatan listrik bisa berkurang atau bahkan hilang 
sama sekali. Hal ini akan mudah menimbulkan hubung singkat. 
Pada beban isolasi padat atau cair, gangguan hubung singkat bisanya 
mengakibatkan busur api sehingga menimbulkan kerusakan yang tetap dan 
gangguan ini disebut gangguan permanen (tetap). Pada isolasi udara yang 
biasanya terjadi pada saluran udara tegangan menengah atau tinggi, jika 
terjadi busur api dan setelah padam tidak menimbulkan kerusakan, maka 
gangguan ini disebut gangguan temporer (sementara). Arus hubung singkat 
yang begitu besar sangat membahayakan peralatan, sehingga untuk 
mengamankan perlatan dari kerusakan akibat arus hubung singkat maka
hubungan kelistrikan pada seksi yang terganggu perlu diputuskan dengan 
peralatan pemutus tenaga atau circuit breaker (CB). 
Gangguan hubung singkat yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik 3 fase 
sebagai berikut. 
1) satu fase dengan tanah 
2) fase dengan fase 
3) 2 fase dengan tanah 
4) Fase dengan fase dan pada waktu bersamaan dari fase ke 3 dengan tanah 
5) 3 fase dengan tanah 
6) Hubung singkat 3 fase 
Empat jenis gangguan pertama menimbulkan arus gangguan tidak simetris 
(unsymetrical short-circuit). Sedangkan dua jenis gangguan terakhir 
menimbulkan arus gangguan hubung singkat simetris (symtrical short-cirt 
cuit). Perhitungan arus hubung singkat sangat penting untuk menentukan 
kemampuan pemutus tenaga dan untuk koordinasi pemasangan relai 
pengaman. 
1.8 Gangguan Operasi 
Gangguan yang disebabkan karena salah melakukan manuver dalam operasi 
seperti membuka PMS sebelum membuka PMT terlebih dahulu.
BAB II 
PENUTUP 
2.1 Kesimpulan 
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga 
listrik, atau merupakan satu kesatuan dari system penyaluran 
(transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga 
listrik. Gangguan pada gardu induk dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu 
gangguan alam, gangguan teknis, kesalahan operasi, dan penyebab lainnya. 
2.2 Saran 
Dalam perjalanan kelistrikan hingga saat ini masalah-masalah, gangguan-gangguan 
mengenai gardu induk masih kurang dilakukan sosialisasi kedunia 
luar, sehingga masyarakat awam yang tidak tau mengenai kerusakan atau 
gangguan pada gardu induk hanya bisa langsung menyalakan pihak penyedia 
layanan kelistrikan apabila terjadi pemadaman atau hal yang lain. Sehingga 
untuk mengantisipasi hal-hal tersebut maka masyarakat harus dipahamkan 
juga mengenai kelistrikan Negara ini secara umum agar mereka tidak hanya 
langsung menyalakan penyedia lsitrik apabila terjadi pemadaman namun 
mereka telah memiliki gambaran apa yang sedang terjadi dan mereka pun tau 
penyebabnya apa serta berdampak apa, dan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA 
 http://modalholong.files.wordpress.com/2011/03/bahaya-e28093-bahaya-yang-timbul- 
pada-gardu- induk-pada-keadaan-gangguan-tanah.docx 
Diakses pada tanggal 07 Mei 2014 
 http://bayu93saputra.blogspot.com/2012/10/pmt-dan-pms-a.html 
Diakses pada tanggal 07 Mei 2014 
 http://eprints.undip.ac.id/25598/1/ML2F306034.pdf 
Diakses pada tanggal 07 Mei 2014 
 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Edy%20Supriyadi,% 
20M.Pd./MATERI%20PROTEKSI-1.doc 
Diakses pada tanggal 07 Mei 2014 
 http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:eLSC5muc53YJ:digili 
b.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12837- 
Presentation.pdf+&cd=4&hl=id&ct=clnk&client=firefox-a 
Diakses pada tanggal 07 Mei 2014 
 http://eprints.uns.ac.id/2474/2/56641006200905581.pdf 
Diakses pada tanggal 07 Mei 2014 
 http://anasnurhuda354.wordpress.com/2012/03/12/masalah-over-load-pada-gardu- 
induk-2/ 
Diakses pada tanggal 07 Mei 2014

Contenu connexe

Tendances

Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 

Tendances (20)

GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
PARTIEL DISHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISHARGE DAN KORONAPARTIEL DISHARGE DAN KORONA
PARTIEL DISHARGE DAN KORONA
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 

En vedette

Powerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan stafPowerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan stafE. Kristiyono
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu InduklombkTBK
 
Presentasi kasat mata 2.0 fixed
Presentasi kasat mata 2.0 fixedPresentasi kasat mata 2.0 fixed
Presentasi kasat mata 2.0 fixedpatrick panjaitan
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiGredi Arga
 
PRECAST TIANG LISTRIK BETON
PRECAST TIANG LISTRIK BETONPRECAST TIANG LISTRIK BETON
PRECAST TIANG LISTRIK BETONHudan Moci
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukyendymw
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
Power system protection devices
Power system protection devicesPower system protection devices
Power system protection devicesPrakash_13209
 
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)Mustofa Thovids
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikSyahrul Ramazan
 

En vedette (19)

Ppt PLI Gardu induk
Ppt PLI Gardu indukPpt PLI Gardu induk
Ppt PLI Gardu induk
 
Powerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan stafPowerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan staf
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu Induk
 
Ground Fault Detector 3 G
Ground Fault Detector 3 GGround Fault Detector 3 G
Ground Fault Detector 3 G
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Teknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggiTeknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggi
 
Presentasi kasat mata 2.0 fixed
Presentasi kasat mata 2.0 fixedPresentasi kasat mata 2.0 fixed
Presentasi kasat mata 2.0 fixed
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan Tinggi
 
Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
PRECAST TIANG LISTRIK BETON
PRECAST TIANG LISTRIK BETONPRECAST TIANG LISTRIK BETON
PRECAST TIANG LISTRIK BETON
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu induk
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
Power system protection devices
Power system protection devicesPower system protection devices
Power system protection devices
 
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 

Similaire à GANGGUAN GARDU INDUK

GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK.pptx
GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK.pptxGANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK.pptx
GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK.pptxSeptiRosihanaHamidah
 
Tugas Distribusi
Tugas DistribusiTugas Distribusi
Tugas Distribusiazikin
 
Coklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptx
Coklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptxCoklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptx
Coklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptxashazard12
 

Similaire à GANGGUAN GARDU INDUK (20)

Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KVTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK.pptx
GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK.pptxGANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK.pptx
GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK.pptx
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
GARDU INDUK KONVENSOINAL
GARDU INDUK KONVENSOINAL GARDU INDUK KONVENSOINAL
GARDU INDUK KONVENSOINAL
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISI
 
Tugas Distribusi
Tugas DistribusiTugas Distribusi
Tugas Distribusi
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Coklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptx
Coklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptxCoklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptx
Coklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 

Dernier

Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Dernier (8)

Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

GANGGUAN GARDU INDUK

  • 1. PEMBANGKIT DAN GARDU INDUK GANGGUAN PADA GARDU INDUK NAMA : IMAS MAISYAROH NIM : 321 12 035 KELAS : 2 B TEKNIK LISTRIK D3 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
  • 2. 2 0 1 4 BAB I ISI Gardu induk di sebut juga gardu unit pusat beban yang merupakan gabungan dari transformer dan rangkaian switchgear yang tergabung dalamsatu kesatuan melalui sistem kontrol yang saling mendukung untuk keperluan operasional. Pada dasarnya gardu induk bekerja mengubahtegangan yang dibangkitkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik menjaditenaga listrik menjadi tegangan tinggi atau tegangan transmisi dansebaliknya mengubah tegangan menengah atau tegangan distribusi. Gardu Induk juga merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan. Pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya melalui tegangan tinggi dan gardu-gardu induk distribusi melalui feeder tegangan menengah. Gangguan pada gardu induk dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu gangguan alam, gangguan teknis, kesalahan operasi, dan penyebab lainnya. Beberapa gangguan yang terjadi pada Gardu Induk (GI) antara lain: 1.1 Gangguan Tanah Pada gardu induk kemungkinan terjadinya bahaya terutama disebabkan oleh timbulnya gangguan yang menyebabkan arus mengalir ke tanah. Arus gangguan ini akan mengalir pada bagian – bagian peralatan yang terbuat dari metal dan juga mengalir dalam tanah di sekitar gardu induk. Arus gangguan
  • 3. tersebut menimbulkan gradien tegangan diantara peralatan dengan peralatan, peralatan dengan tanah, dan juga gradien tegangan pada permukaan tanah itu sendiri. Jenis-jenis gangguan tanah yaitu: Banyak jenis gangguan tanah yang berbeda yang dapat terjadi dalam sistem. Kadang – kadang sulit untuk menentukan lokasi dan jenis gangguan yang akan menghasilkan aliran arus terbesar antara grid pembumian dan tanah sekitarnya. Gambar berikut memperlihatkan arus grid maksimum IG untuk berbagai lokasi gangguan dan konfigurasi sistem. Gambar 1. Gangguan dalam gardu induk, pembumian netral lokal Gambar 2. Gangguan dalam gardu induk, netral dibumikan pada lokasi yang jauh
  • 4. Gambar 3. Gangguan dalam gardu induk, sistem dibumikan pada gardu induk dan juga pada titik yang lain Dalam menentukan jenis gangguan, pertimbangan utama adalah kemungkinan terjadinya suatu jenis gangguan tanah. Untuk alasan praktis, direkomendasikan untuk membatasi hanya gangguan satu fasa – tanah dan dua fasa – tanah. 1.2 Gangguan Dari Luar Gardu Induk Gangguan dari luar GI seperti SUTT atau jaringan distribusi yang ikut trip PMT Transformator sebagai akibat kurang selektifnya kerja relay atau karena ada kegagalan pada sistem pengaman dari SUTT atau dari jaringan distribusi. 1.3 Munculnya Korona Pada Transformator Peristiwa meledaknya trafo pada gardu induk cawang, diakibatkan karena adanya pengotor pada GIL (Gas Insulated Transmission Line) SF6. GIS (Gas Insulated Substasion) SF6 merupakan suatu teknologi maju tentang isolasi tegangan tinggi yang boleh dikatakan paling aman dari isolasi lainnya. Ketika selubung SF6 tersebut terdapat kotoran/zat pengotor maka akan terjadi pengumpulan pada beberapa spot di dalam selubung SF6. Kotoran tersebut
  • 5. makin lama makin fix atau menetap pada suatu titik dan akan menjadi pengotor fix. Hal ini akan membentuk sebuah benjolan yang runcing di dalam selubung SF6. Seperti yang kita tahu bahwa ketika terdapat ujung yang runcing pada suatu tempat dengan medan yang tinggi maka permukaan yang runcing tersebut akan menjadikan daerah medan dengan kuat medan tertinggi dari pada daerah sekitarnya. Ketika kejadian seperti ini, dalam skala pengotor yang fix yang masih kecil akan menimbulkan korona pada daerah tersebut di luar selubung SF6. Namun ketika pengotor fix tersebut sudah mencapai dimana keadaan tembus tegangan terpenuhi, maka breakdown pada internal isolasi SF6 tak terelakan. Tembus tegangan ini akan menimbulkan busur api yang hebat mengingat jaringan yang terpasang saat itu adalah 500 kV (Tergolong Tegangan Ekstra Tinggi). Karena Bushing trafo kontak langsung dengan salauran transmisi SF6 maka isolator-isolator pada bushing rusak sehingga busur api makin merajalela memasuki isolasi minyak dari trafo. 1.4 Gangguan Alam Kondisi eksternal terutama akibat adanya sambaran petir. Petir terjadi disebabkan oleh terkumpulnya muatan listrik, yang mengakibatkan bertemunya muatan positif dan negatif.pertemuan ini berakibat terjadinya beda tegangan antara awan bermuatan posisif dengan muatan negatif, atau awan bermuatan positif atau negatif dengan tanah. Bila beda tegangan ini cukup tinggi maka akan terjadi loncatan muatan listrik dari awan ke awan atau dari awan ke tanah. Jika ada menara (tiang) listrik yang cukup tinggi maka awan bermuatan yang menuju ke bumi ada kemungkinan akan menyambar menara atau kawat tanah dari saluran transmisi dan mengalir ke tanah melalui menara- dan tahanan pentanahan menara. Bila arus petir ini besar, sedangkan tahanan tanah menara kurang baik maka kan timbul tegangan tinggi pada menaranya. Keadaan ini akan berakibat dapat terjadinya loncatan muatan dari menara ke penghantar fase. Pada penghantar fase ini akan terjadi tegangan tinggi dan gelombang
  • 6. tegangan tinggi petir yang sering disebut surja petir. Surja petir ini akan merambat atau mengalir menuju ke peralatan yang ada di gardu induk. 1.5 Beban Lebih (Over Load) Beban lebih merupakan gangguan yang terjadi akibat konsumsi energi listrik melebihi energi listrik yang dihasilkan pada pembangkit. Gangguan beban lebih sering terjadi terutama pada generator dan transfornator daya. Ciri dari beban lebih adalah terjadinya arus lebih pada komponen. Arus lebih ini dapat menimbulkan pemanasan yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan kerusakan pada isolasi. Pada tarnsformator distribusi sekunder yang menyalurkan eneergi listrik pada konsumen akan memutuskan aliran melalui relai beban lebih jika konsumsi tenaga listrik oleh konsumen melebihi kemampuan transformator tersebut. Gardu induk sebagai komponen sistem tenaga listrik memegang peranan penting pada kontinuitas suplai tenaga listrik kepada konsumen. Dengan semakin bertambahnya permintaan konsumen listrik maka semakin besar pula beban listrik yang ditanggung oleh gardu induk. Apabila beban listrik yang ditanggung oleh gardu induk lebih besar dari kapasitas gardu induk maka gardu induk akan mengalami overload yang berakibat suplai listrik ke konsumen terhenti. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan perencanaan pengembangan kapasitas gardu induk Pada perencanaan pengembangan kapasitas gardu induk ini dilakukan dengan memperkirakan pertumbuhan beban yang akan datang melalui suatu peramalan beban. Hal ini dimaksudkan agar pengembangan kapasitas gardu induk yang direncanakan harus menjangkau kemungkinan pertumbuhan beban untuk masa-masa yang akan datang. Dengan demikian diharapkan adanya keserasian dan kontinuitas dari perencanaan dan pertumbuhan beban. 1.6 Gangguan Pada Transformator Dalam Gardu Induk
  • 7. Hal ini biasanya disebabkan karena ada kerusakan pada transformator, seperti kerusakan bushing, kerusakan kontak tap changer atau ada kumparan yang terbakar. Busing merupakan salah satu bagian yang terpasang dari transformator. Busing dirancang untuk mengisolasi konduktor ujung kumparan yang keluar dari tangki tarnsformator sehingga terisolasi dari tangki dan bagian-bagian lainnya. Kerusakan bushing pada transformator dapat mengakibatkan meledaknya gardu induk, seperti yang terjadi pada gardu induk ekstra tegangan tinggi di Kuningan. 1.7 Hubung Singkat Hubung singkat adalah terjadinya hubungan penghantar bertegangan atau penghantar tidak bertegangan secara langsung tidak melalui media (resistor/beban) yang semestinya sehingga terjadi aliran arus yang tidak normal (sangat besar). Hubung singkat merupakan jenis gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik, terutama pada saluran udara 3 fase. Meskipun semua komponen peralatan listrik selalu diisolasi dengan isolasi padat, cair (minyak), udara, gas, dan sebagainya. Namun karena usia pemakaian, keausan, tekanan mekanis, dan sebab-sebab lainnya, maka kekuatan isolasi pada peralatan listrik bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Hal ini akan mudah menimbulkan hubung singkat. Pada beban isolasi padat atau cair, gangguan hubung singkat bisanya mengakibatkan busur api sehingga menimbulkan kerusakan yang tetap dan gangguan ini disebut gangguan permanen (tetap). Pada isolasi udara yang biasanya terjadi pada saluran udara tegangan menengah atau tinggi, jika terjadi busur api dan setelah padam tidak menimbulkan kerusakan, maka gangguan ini disebut gangguan temporer (sementara). Arus hubung singkat yang begitu besar sangat membahayakan peralatan, sehingga untuk mengamankan perlatan dari kerusakan akibat arus hubung singkat maka
  • 8. hubungan kelistrikan pada seksi yang terganggu perlu diputuskan dengan peralatan pemutus tenaga atau circuit breaker (CB). Gangguan hubung singkat yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik 3 fase sebagai berikut. 1) satu fase dengan tanah 2) fase dengan fase 3) 2 fase dengan tanah 4) Fase dengan fase dan pada waktu bersamaan dari fase ke 3 dengan tanah 5) 3 fase dengan tanah 6) Hubung singkat 3 fase Empat jenis gangguan pertama menimbulkan arus gangguan tidak simetris (unsymetrical short-circuit). Sedangkan dua jenis gangguan terakhir menimbulkan arus gangguan hubung singkat simetris (symtrical short-cirt cuit). Perhitungan arus hubung singkat sangat penting untuk menentukan kemampuan pemutus tenaga dan untuk koordinasi pemasangan relai pengaman. 1.8 Gangguan Operasi Gangguan yang disebabkan karena salah melakukan manuver dalam operasi seperti membuka PMS sebelum membuka PMT terlebih dahulu.
  • 9. BAB II PENUTUP 2.1 Kesimpulan Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari system penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Gangguan pada gardu induk dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu gangguan alam, gangguan teknis, kesalahan operasi, dan penyebab lainnya. 2.2 Saran Dalam perjalanan kelistrikan hingga saat ini masalah-masalah, gangguan-gangguan mengenai gardu induk masih kurang dilakukan sosialisasi kedunia luar, sehingga masyarakat awam yang tidak tau mengenai kerusakan atau gangguan pada gardu induk hanya bisa langsung menyalakan pihak penyedia layanan kelistrikan apabila terjadi pemadaman atau hal yang lain. Sehingga untuk mengantisipasi hal-hal tersebut maka masyarakat harus dipahamkan juga mengenai kelistrikan Negara ini secara umum agar mereka tidak hanya langsung menyalakan penyedia lsitrik apabila terjadi pemadaman namun mereka telah memiliki gambaran apa yang sedang terjadi dan mereka pun tau penyebabnya apa serta berdampak apa, dan yang lainnya.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA  http://modalholong.files.wordpress.com/2011/03/bahaya-e28093-bahaya-yang-timbul- pada-gardu- induk-pada-keadaan-gangguan-tanah.docx Diakses pada tanggal 07 Mei 2014  http://bayu93saputra.blogspot.com/2012/10/pmt-dan-pms-a.html Diakses pada tanggal 07 Mei 2014  http://eprints.undip.ac.id/25598/1/ML2F306034.pdf Diakses pada tanggal 07 Mei 2014  http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Edy%20Supriyadi,% 20M.Pd./MATERI%20PROTEKSI-1.doc Diakses pada tanggal 07 Mei 2014  http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:eLSC5muc53YJ:digili b.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12837- Presentation.pdf+&cd=4&hl=id&ct=clnk&client=firefox-a Diakses pada tanggal 07 Mei 2014  http://eprints.uns.ac.id/2474/2/56641006200905581.pdf Diakses pada tanggal 07 Mei 2014  http://anasnurhuda354.wordpress.com/2012/03/12/masalah-over-load-pada-gardu- induk-2/ Diakses pada tanggal 07 Mei 2014