Dokumen tersebut membahas peranan statistika dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan. Statistika digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara kuantitatif, serta menarik kesimpulan umum dari contoh-contoh data. Statistika berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan dan bidang ilmu seperti pendidikan, kedokteran, dan penelitian.
1. TUGAS STATISTIKA DASAR
Judul
“Peranan Statistika Dalam Kehidupan Sehari-hari”
NAMA : Oki Mentari
NIM : ACB 110 065
Prodi : Pendidikan Fisika
Dosen Pengampu : Dr. Andi Bustan A.P.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2013
2. PERANAN STATISTIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI–HARI
Mata kuliah statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika
seorang mahasiswa harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan
menginterprestasikan data untuk pembuatan skripsi, thesis atau disertasi. Dalam
hal ini pengetahuan statistik dipakai dalam menyusun metodologi penelitian.
Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari
ilmu matematika terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat
yang tinggi, terebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.
Dinegara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika
berkembang dengan pesat sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan
teknik. Bahkan kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara
itu menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan masalah-masalah
pembangunan dan perencanaan pemerintahannya. Jepang sebagai salah satu
negara maju, konon telah berhasil memadukan ilmu statistika dengan ilmu
ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi masyarakat.
Sejauh itu ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan
menganalisis perilaku konsumen, sehingga Jepang mampu menguasai
perekonomian dunia sampai saat ini.
Statistik dan Statistika
Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang
disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau
berkaitan dengan suatu masalah tertentu.
Contoh :
Statistik penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah
penduduk.
3. Statistik ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah
ekonomi.
Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk
disajikan secara lengkap dalam bentuk yang mudah dipahami penggunan
Pada mulanya pengertian statistik pada perkembangan sains dan teknologi
bukan hanya berarti kumpulan angka – angka yang disajikan dalam bentuk tabel
dan gerafik. Akan tetapi pengertian yang sebenarnya telah berkembang seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan ststistik dan kebutuhan serta tuntutan ilmu dan
teknologi segala bidang.
Pada awalnya statistik hanya dipakai dalam statistik produksi, penghasilan,
harga, keuanan, penduduk. Tetapi sekarang dalam memenuhu kebutuhan dan
perkembangan teknologi, telah dapat dipakai dalam memajukan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi disegala bidang. Jadi,
pengertian statistik adalah merupakan cabang dari ilmu matematika yang
mempelajari cara ( metode ) pengumpulan, penyajian, analisa, interpretasi dan
penarikan kesimpulan dari dta yang disusun, dalam bentuk angka.
Menurut tingkat proses pekerjaannya statistik dapat dibagi dalam dua
bagian yaitu statistik deskriptif dan statistik induktif.
Statistika deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan
dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna.
Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan
berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai
dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus
induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul
4. adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-
koran. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji
dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data
yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain
ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus
data.
Statistika inferensia
Statistika inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis
sebagian data (contoh ) atau juga sering disebut dengan sampel untuk kemudian
sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data
induknya(populasi).
Dalam statistika inferensia diadakan pendugaan parameter, membuat hipotesis,
serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan
yang berlaku umum.Metode ini disebut juga statistika induktif, karena kesimpulan
yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian data saja. Pengambilan
kesimpulan dari statistika inferensia yang hanya didasarkan pada sebagian data
saja sebagian data saja menyebabkan sifat tak pasti, memungkinkan terjadi
kesalahan dalamn pengambilan keputusan, sehingga pengetahuan mengenai teori
peluang mutlak diperlukan dalam melakukan metode-metode statistika inferensia.
Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam Anas Sudijono (2004: 7)
mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistika, yaitu; (1)
Permasalahan tentang Rata-rata (Average), (2) Permasalahan tentang Pemencaran
atau Penyebaran (Variability atau Dispersion), dan (3) Permasalahan tentang
Saling-Hubungan (Korelasi).
Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu apa
persoalan statistika yang sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar
ataupun tidak, telah berpikir dengan mempergunakan ide-ide statistika (statistical
ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average)
dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata
yang diperoleh muridnya untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya ;
5. seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan nasional per kapita
untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara.
Semua telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang
tinggi dan muluk ataupun untuk hal yang sepele dan sederhana.
Persoalan statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama
“dispersi” (dispersion) atau “variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata
bahwa kepandaian muridnya dari kelas A adalah lebih merata (homogen) daripada
murid kelas B; artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan
lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam kelas A. Seorang produsen bola
lampu listrik akan mengharapkan kualitas bola lampu listrik yang diproduksinya
sedapat mungkin seragam; artinya jangan ada perbedaan ketahanan (umurnya)
yang berbeda-beda besar antara bola lampu yang satu dengan lainnya, variabilitas
kualitas bola lampu listrik itu supaya sekecill mungkin . Dengan sederhana disini
kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya:
“banyak ragamnya”. Dalam kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu
yang kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi dalam statistik justru kita
mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya
kecil.
Sebuah persoalan lagi dari statistika adalah persoalan tentang “korelasi”
atau “asosiasi”, persoalan hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika ada
“bintang berekor” di langit maka akan murah sandang pangan; atau seorang guru
akan berkata bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam
ilmu fisika.
Tiga persoalan statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi inilah yang
merupakan persoalan dasar statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan
dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas tertentu kita nantinya dapat
menganalisis lebih lanjut.
Menurut Anas Sudijono (2004:5),pada dasarnya statistika sebagai ilmu
pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu:
6. a. Statistika selalu bekerja dengan angka atau bilangan (data kuantitatif). Dengan
kata lain, untuk dapat melaksanakan tugasnya statistikmemerlukan bahan
keterangan yang sifatnya kuantitatif.
Contoh: Pandai, Cukup, Kurang merupakan bahan keterangan yang bersifat
kualitatif mengenai prestasi belajar siswa. Untuk dapat dianalisis secara
statistic, data kualitatif tersebut harus dikonversikan menjadi data kuantitatif;
misalnya: yang disebut siswa pandai adalah mereka yang nilainya 80-100,
cukup= 60-79, kurang= 30-59.
b. Statistika bersifat bersifat objektif, artinya statistik selalu bekerja menurut
objeknya atau bekerja menurut apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan dan
ramalan yang dikemukakan didasarkan data angka yang dihadapi atau diolah,
dan bukan berdasarkan pada subjektivitas atau pengaruh luar lainnya. Itulah
sebabnya mengapa statistik sering dikatakan sebagai “alat penilai kenyataan”.
c. Statistika bersifat universal. Artinya ruang lingkup dan bidang garapan
statistik tidaklah sempit dan dapat digunakan dalam hampir semua cabang
kegiatan hidup manusia.
Contoh nilai ujian dari 10 orang mahasiswa fisika dan biologi dalam kuliah
matematika yang mempunyai silabus dan dosen pengasuh yang sama adalah
sebagai berikut :
Nama A B C D E F G H I J
mahasiswa
Fisika 80 65 45 70 75 65 65 50 65 75
Biologi 75 70 60 80 80 65 70 80 75 80
Dapat dihitung bahwa nilai rata – rata dari :
Fisika = 65,5
Biologi = 66,3
7. Dari contoh diatas ada kemungkinan kita dapat menarik kesimpulan dari
suatu golongan yang lebih besar dengan mengambil informasi atau keterangan
dari pengamatan sebagian kecil saja golongan tersebut dengan memproses data
secara deskriptif dan dilanjutan dengan induktif.
Jika dihentikan penyelidikan dan perhitungannya sampai pada perhitugan
angka rata – rata tersebut maka pekerjaan dilakukan masih dalam lingup statistik
deskriptif. Jadi statistik dekriptif merupakan metode guna mengumpulkan data ,
menghitung data, dan menganalisa data secara kuantitatif sehingga diperoleh
karakteristik atau sifat dari suatu kelompok data. Sedangkan statistik induktif
adalah bagian lain dari ilmu statistik yang merupakan aturan – aturan dan cara –
cara yang dapat dipakai sebagai alat untuk menarik kesimpulan yang berlaku
umum dari data yang telah disusun dan diolah secara deskritif. Selain itu statistik
induktif merupakan aturan – aturan atau cara untuk pembuatan ramalan ( prediksi
) dan penaksiran ( estimasi ).
Beberapa contoh bahwa statistik sangat berperan dalam kehidupan sehari-
hari misalnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan ilmu
statistika untuk mengatur berapa jumlah pengeluaran kita yang disesuaikan
dengan pendapatan yang kita peroleh, lalu memilih barang yang mana yang akan
kita beli, dan lainnya yang pada akhirnya membutuhkan keputusan terbaik yang
akan kita ambil.
Begitu pula dengan bidang yang lainnya, membantu memutuskan
keputusan yang harus diambil secara tepat. Dalam ilmu kedokteran untuk
peralatan analisa penyakit. Statistik juga sangat dibutuhkan dalam penelitian
karena memiliki peranan.
1. Statistik memungkinkan pencatatan secara lengkap dari data penyelidikan
2. Statistik memampukan seorang peneliti untuk bekerja secara berurutan dari awal
sampai akhir
8. 3. Statistik menyediakan cara-cara meringkas data kedalam bentuk yang lebih banyak
artinya dan lebih gampang mengerjakannya
4. Statistik memberikan dasar-dasar melalui proses-proses yang mengikuti aturan
yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan Statistik memberikan landasan untuk
meramalkan secara ilmiah tentang bagaimana sesuatu gejala akan terjadi dalam
kondisi-kondisi yang telah diketahui
6. Statistik memungkinkan peneliti menganalisa, menguraikan sebab akibat yang
kompleks dan rumit yang tanpa statistik akan merupakan persoalan yang
membingungkan serta kejadian yang tak teruraikan
7. Menggambarkan data dalam bentuk tak tentu
8. Menyederhanakan data yang komplek menjadi data yang mudah dimengerti
9. Merupakan teknik untuk membuat perbandingan
10. Memperluas pengalaman individu
11. Menentukan tingkat hubungan atau peranan antar variable
12. Mengukur besar besaran variable
13. Dasar untuk merumuskan kebijakan perusahaan atau pemerintahan
Peranan statistik dalam bidang pendidikan untuk mengetahui nilai rata-rata nilai
Contoh :
9. Mata Kuliah SKS Nilai SKS.Nilai
Pendidikan 2 4/A 8
Agama
Kalkulus I 3 3/B 9
Biologi Umum 3 3/B 9
Kimia Dasar I 3 2/C 6
Pendidikan 2 4/A 8
Pancasila
Fisika Dasar I 3 3/B 9
Bahasa Indonesia 2 4/A 8
Seorang Dosen Pembimbing Akademik menanyakan indeks prestasi anak
bimbingnya, walaupun dosen yang bersangkutan bukan pemegang mata kuliah
kalkulus tetapi, dosen tersebut juga harus mengetahui indeks prestasi anak
bimbingannya. Maka dalam hal ini statistika sangat dibutuhkan itu seperti contoh
diatas.