Dokumen tersebut membahas pentingnya kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan (K3LL) di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Dokumen menjelaskan potensi bahaya yang dapat timbul dari aktivitas produksi SPBE seperti penerimaan, pengisian, dan pemeliharaan tabung elpiji serta cara mengendalikan bahaya tersebut dengan hierarki pengendalian bahaya.
2. MENGAPA HSE ITU PENTING DI SPBE?
Aktivitas Produksi
SPBE
Input Proses Output
Manusia
Lingkungan
Material &
Alat/Mesin
Interaksi
Timbul Bahaya
Barang/Jasa
Kerugian
3. -Sikap tidak wajar
- Pengetahuan dan
keterampilan
-Kelelahan/Kebosanan
- Kondisi Fisik
Kondisi Mekanik
dan Fisik Berbahaya
-Melakukan pekerjaan tanpa wewenang
-Bekerja dengan kecepatan tinggi dan berbahaya
-Membuat alat pengaman tidak berfungsi
-Memakai peralatan tidak aman/tanpa alat
- Memuat, membongkar dst..dengan tidak aman
-Bekerja pada obyek berputar/berbahaya
- Mengalihkan perhatian, mengganggu, kasar
- Melalaikan alat pelindung diri
Lingkungan Kerja
-Mesin, Peralatan,
Bahan dsb.
-Proses produksi
-Sifat pekerjaanya
-Cara kerja
Tindakan yang
berbahaya
-Pengaturan tempat kerja yang
tidak ergonomis
- Penerangan yang tidak baik
- Bising
-Suhu panas atau lembab
-Kotor dan berdebu
-Banyak ceceran pelumas
-Sampah berserkan dll.
-Pengaman tak sempurna
-Penggunaan tak sesuai
-Ketidak sempurnaan/cacat
-Alat pelindung diri tidak
baik/sesuai, dll
K
E
C
E
L
A
K
A
A
N
K
E
R
J
A
&
P
E
N
Y
A
K
I
T
A
K
I
B
A
T
K
E
R
J
A
SEBAB-SEBAB TIMBULNYA BAHAYA
Kerugian
4. Apa itu LPG ?
LPG (Liquifed Petroleum Gas) adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas
alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya gas berubah menjadi cair. Komponennya
didominasi Propana (C3H8) dan Butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam
jumlah kecil, misalnya Etana (C2H6) dan Pentana (C5H12).
Karakteristik Umum LPG
• Dalam kondisi atmosfir LPG akan berbentuk Gas
• Volume LPG dalam bentuk cair lebih kecil
dibandingkan dalam bentuk Gas untuk berat
yang sama.
• Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas
dari cairan yang dikandungnya, tabung LPG tidak
diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari
kapasitasnya.
• Rasio antara volume gas bila menguap dan gas
dalam keadaan cair bervariasi tergantung
komposisi, tekanan dan temperatur biasanya
sekitar 250:1.
Sifat – Sifat LPG
• Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
• Gas tidak beracun dan tidak berwarna
• Gas dikirim sebagai cairan yang bertekanan
didalam tangki atau silinder
• Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar
dengan cepat.
• Gas masanya lebih berat 2x dibanding udara
sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.
Spesifikasi masing-masing LPG tercantum dalam keputusan Dirjen Migas No. 25K/36/DDJM/1990, yaitu :
LPG Propana, LPG Butana dan LPG Campuran. LPG yang dipasarkan pertamina adalah LPG Campuran.
5. POTENSI BAHAYA YANG MENGANCAM KESELAMATAN KERJA
Kegiatan Sumber Potensi Kecelakaan Kerja
Penerimaan dan Pembongkaran
LPG
• Kebocoran Skid Tank
truk/selang
• Ketidak hati-hatian dalam
melakukan pembongkaran
• Sebaran gas melebihi ambang
batas
• Kebakaran Skid Tank, area
penimbunan LPG
Pengisian LPG kedalam tabung • Kebocoran peralatan Carosel
• Kecerobohan operator dalam
mengisi LPG
• Tidak dilakukan Leakage test
• Kebakaran di SPBE
• Kebakaran di pengecer LPG
• Kebakaran di Konsumen LPG
Kegiatan Pemeliharaan • Ketidak hati-hatian petugas
pemeliharaan
• Kebocoran pipa LPG/gas
Kebersihan dan Kerapihan • Tumpukan sampah/rumput
kering
• Tidak rapih meletakan
peralatan
• Kebakaran
• Tersandung
7. OPERASI PENERIMAAN LPG MELALUI SKID TANK
1. Siapkan petugas penerimaan LPG
2. Matikan mesin truk, pasang rem
tangan, dan pasang ganjal ban
3. Siapkan buku “Log sheet” untuk
mencatat data skid tank beserta
isinya
4. Pasang Bonding Cable
5. Ukur isi tangki timbun
6. Yakinkan ullage tengki timbun
cukup terima muatan LPG
7. Siapkan fasilitas pembongkaran
8. Siapkan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR)
9. Yakinkan kondisi peralatan F&S
baik.
10.Periksa segel bersama-sama
dengan sopir
11.Periksa kelengkapan dokumen dan
selesaikan Administrasinya.
12.Hubungkan Quick Coupling (liquid
dan vapor) ke tangki timbun
13.Buka kerangan (liquid valve dan
vapor valve)
14.Hidupkan pompa transfer (vapor
compressor)
A. Persiapan Sebelum Penerimaan
1. Awasi jalur pipa dari skid tank
sampai tangki timbun dari
kemungkinan kebocoran
2. Yakinkan LPG sudah mengalir ke
tangki yang telah disiapkan
3. Bila terjadi kebocoran, stop
pemopaan, tutup kerangan dan
lakukan perbaikan secepatnya dan
laporkan kepada atasan.
4. Petugas penerimaan harus selalu
berada ditempat mengawasi
penerimaan LPG
5. Hentikan Operasi penerimaan bila
cuaca buruk (banyak petir)
B. Selama Penerimaan
1. Yakinkan bahwa Skid Tank sudah
kosong
2. Matikan pompa transfer dan tutup
kerangan.
3. Lepaskan hubungan Quick Coupling
(liquid dan vapour) dan bounding
cable
4. Setelah seluruh muatan mobil
tangki dibongkar, lakukan
pengukuran pada isi, suhu dan
tekanan pada tangki timbun, dan
laporkan tentang jumlah
penerimaan.
5. Bila terjadi selisih jumlah
penerimaan yang melebihi batas
toleransi (0,5% wt) laporkan kepada
atasan.
6. Selesaikan seluruh
administrasi/dokumen penerimaan.
C. Setelah Penerimaan
8. PENGISIAN TABUNG LPG
1. Tabung-tabung yang diterima harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang syah.
2. Cocokan angka yang tertera dalam dokumen dengan kenyataan untuk jumlah dan jenis tabung yang akan diserahkan.
3. Bila secara administrasi sudah dipenuhi maka pembongkaran & penerimaan tabung dapat dilaksanakan.
4. Untuk tabung-tabung dengan 50 Kg dilengkapi tutup pelindung (cap protector) agar tetap dipasang pada tempatnya selama
penanganan, kecuali untuk maksud pemeriksaan atau pengisian guna melindungi kerangan dari kemungkinan terbentur benda
keras.
5. Perlakukan tabung-tabung LPG kosong maupun isi, dengan pelan jangan dibanting, dilempar, dijatuhkan, maupun menyentuh
benda-benda keras lainnya dan hindari penanganan secara kasar.
6. Letakan tabung kosong diatas ban berjalan (conveyor) dengan posisi yang baik sesuai pengelompokan tabung 3Kg, 12Kg dan
50Kg.
7. Tidak dibenarkan menumpuk tabung-tabung kosong maupun berisi dilantai bangunan tempat pengisian hingga menutup seluruh
lantai kerja, atau menyulitkan untuk bergeraknya.
8. Dilarang menempatkan tabung-tabung ditempat yang mungkin dapat digunakan sebagai penyalur arus listrik. Hubungan dengan
alat-alat pemanas, saluran pipa, atau unit-unit lainnya yang dapat digunakan sebagai penyalur “Arde” dari mesin-mesin las listrik
harus dihindari.
9. Dilarang menggunakan tabung-tabung yang berisi maupun yang kosong sebagai alat pengganjal atau penahan.
10. Seleksi dan singkirkan tabung-tabung yang tidak memnuhi syarat untuk diisi.
11. Parkirkanlah kendaraan truk dengan posisi yang benar dilokasi bangunan pengisian tabung. Tarik rem tangan, matikan mesin,
putar safety switch pada posisi off.
12. Sopir dan kenek tetap berada didekat sekitar bangunan dan dilarang merokok.
13. Setiap kendaraan yang masuk kedalam lokasi pengisian tabung (Hazardous area) harus menggunakan flame trap & flame
arrester.
14. Setiap petugas yang bekerja atau menangani tabung dilokasi pengisian tabung harus menggunakan sepatu keselamatan, sarung
tangan dari kulit, topi keselamatan dan masker.
15. Catatan:
• Terhadap tabung baru, tabung ex repair, tabung ex retest sebelum diisi LPG harus divacum terlebih dahulu.
• Timbangan harus ditera/dikalibrasi secara periodik sesuai ketentuan & mendapatkan surat tera dari Departemen perdagangan
c.q Dinas Metrologi Setempat.
• Telah mendapatkan sertifikat/ijin pengisian untuk tabung baru, tabung ex retest dari Depnaker setempat.
A. Penerimaan Tabung Kosong
9. Tabung yang tidak memenuhi syarat untuk diisi
a. Tidak memnuhi persyaratan keselamatan/membahayakan
walaupun masa retest masih berlaku tetapi secara visual telah
kelihatan meragukan antara lain:
• Tabung Non Pertamina
• Belum ditest & disahkan oleh DPNK
• Kerangan tidak dilengkapi rubber seal
• Lapisan cat yang kurang baik.
b. Rusak dengan beberapa kondisi sebagai berikut
• Tabung LPG bekas ikut terbakar
• Goresan yang dalam pada dinding tabung
• Foot ring yang las-lasannya terlepas
• Hand guard yang las-lasannya terlepas
• Badan tabung berubah bentuk seperti: penyok yang dalam,
membesar atau lonjong.
• Karatan yang cukup dalam sehingga mempengaruhi
ketebalan dinding tabung
• Kerangan rusak ujung permukaannya atau bocor.
10. B. Persiapan Pengisian Tabung
1. Periksa dan setel timbangan sesuai dengan ketentuan Dinas Metrologi yang berlaku.
Bila terjadi hal-hal yang mencurigakan agar dilaporkan kepada Dinas Metrologi
untuk ditera ulang.
2. Periksa seluruh fasilitas lainnya dan yakinkan bahwa fasilitas tersebut dalam
keadaan baik.
3. Periksa tabung-tabung LPG lam apakah memnuhi persyaratan untuk diisi atau tidak.
Bila tidak memenuhi persyaratan, tabung disingkirkan dan selanjutnya dikirim ke
bagian pemeliharaan.
4. Untuk tabung baru dan tabung sehabis direpair dilakukan pem-vakuman terlebih
dahulu dengan menggunakan vacum pump.
11. 1. Periksalah berat tabung kosong sebelum tabung ditempatkan di filling machine, karena setting
timbangan pada filling machine didasarkan pada berat tabung kosong, berat hoses dan filling head serta
berat LPG yang akan diisikan.
2. Tekanan pengisian tidak boleh mencapai tekanan buka dari katup keselamatan yang terpasang.
3. Yakinkan bahwa filling machine dalam kondisi baik, periksa filling hoses dan filling head.
4. Set timbangan pada berat yang dikehendaki secara otomatis.
5. Proses pengisian akan berhenti bila isi tabung sudah cukup.
Tabung agar diisi dengan teliti dan tepat, lakukan pemeriksaan agar tidak terjadi pengisian lebih. Apabila
diperlukan untuk mengurangi isi tabung yang terlalu penuh, maka bisa dikurangi isi dengan evacuation
pump.
6. Hindari kebocoran pada saat pengisian. Hubungan yang kurang baik antara filling head dan kerangan
tabung dapat menyebabkan kebocoran.
7. Lakukan inspeksi kebocoran (leakage test) dengan teliti.
Terhadap tabung bocor agar disingkirkan untuk dikosongkan (dengan evacuation pump) untuk kemudian
tabung direpair.
8. Lakukan penimbangan ulang untuk meyakinkan bahwa isi LPG dalam tabung cukup.
9. Pasang safety seal cap untuk tabung 3Kg dan 12Kg serta safety plug dan segel untuk tabung 50Kg,
sebagai jaminan isi dan mutu LPG.
10. Bila kegiatan pengisian selesai, tutup semua kerangan dan kosongkan sisia LPG didalam selang, dengan
cara isikan kedalam tabung kosong.
11. Matikan filling machine, tiupkan udara bertekanan untuk menghilangkan sisa-sisa LPG yang tertinggal
dibawah conveyor.
12. Operator/petugas harus memakai safety shoes, sarung tangan kulit, topi keselamatan dan masker.
C. Operasi Pengisian Tabung
12. 1. Tabung isi maupun tabung kosong ukuran 3 Kg, 12Kg, dan 50 Kg harus ditempatkan dalam
posisi tegak (vertical) dengan kerangan menghadap keatas. Tinggi tabung isi maksimum
adalah 2 (dua) susun untuk tabung 12Kg dan 5 (lima) susun untuk tabung 3Kg. Tabung
50Kg tidak boleh disusun bertingkat, atau horizontal dan terbalik. Apabila sampai terdapat
bagian tabung yang menjorok keluar dinding truk, tinggi maksimum yang diperkenankan
tidak boleh lebih dari 1/3 tinggi tabung.
2. Handling tabung dengan baik, jangn dibanting atau dilempar, tetapi diangkat atau digeser
dengan posisi foot ring ada dibawah.
3. Hindarkan benturan/gesekan antar tabung yang mungkin mengakibatkan perubahan
menetap sampai 0,2% dari besarnya tabung yang dapat mengakibatkan afkir.
4. Perlakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak tabung maupun perlengkapannya,
tidak mudah jatuh, mengguling, dan harus dalam posisi tegak.
5. Selama pembongkaran/pemuatan, kendaraan harus tetap diawasi/dijaga oleh
sopir/karnet. Jika mengikat tabung dengan tali tidak menyentuh safety valve.
6. Pastikan tabung tersusun dengan rapat, terpasang dalam keadaan terikat baik, tidak
mengakibatkan benturan yang dapat menimbulkan percikan bunga api.
7. Periksa jumlah tabung sesuai dengan dokumen.
8. Operator/petugas harus memakai safety shoes, sarung tangan , helmet, dan masker.
D. Memuat Tabung ke Atas Truk
13. 1. Apabila terjadi kebocoran pada valve, usahakanlah memperbaiki dengan cara
membersihkan valve dan menghilangkan kotoran-kotoran yang mungkin ada pada valve,
sehingga kotoran yang mungkin melekat pada seating hilang, atau mungkin dudukanya
steam valve tidak sempurna pada seatingnya. Dengan jalan demikian dapat diperbaiki. Jika
ternyata gagal, cairan didalam tabung diisap dengan evacuation pump dikembalikan
ketangki timbun.
2. Pada tabung diberikan tanda “BOCOR” yang cukup jelas.
3. Apabila diperlukan untuk mengurangi isi container yang terlalu penuh, sebagian isinya
dikembalikan ke tangki timbun melalui evacuation pump.
4. Hindarkan kemungkinan suatu campuran yang dapat menyala (batas penyalaan,
perbandingan gas LPG dengan udara 1,8 sampai dengan 10% gas.
5. Tersedia cukup alat pemadam kebakaran.
6. Bila terjadi kebocoran pada sekitar valve, atau pada dinding cylinder, maka cara
mengatasinya sama, adapun tabung yang bocor tidak bisa diperbaiki, dikirim ke LPG Filling
Plant. Bila terjadi kebocoran diluar plant letakan tabung LPG tersebut ditempat yang aman
dan jauh dari sumber api.
E. Mengatasi Kebocoran Tabung LPG