Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, khususnya kinerja dan konflik. Kinerja dipengaruhi oleh kompetensi, tujuan, umpan balik, dan keandalan. Konflik dapat terjadi antar individu, kelompok, atau organisasi karena perbedaan pendapat atau tujuan, dan dipengaruhi oleh sikap, persepsi, ketergantungan, tujuan yang berbeda
2. • Faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik
organisasi menurut Thoha, antara lain :
1. Kinerja, dan 2. Konflik
3. Kinerja
• Kinerja (performance) adl kuantitas dan atau kualitas hasil kerja
individu atau sekelompok di dalam organisasi dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi yg berpedoman pada norma, standar
operasional prosedur, kriteria dan ukuran yg telah ditetapkan atau
yang berlaku dlm organisasi.
• Beberapa karakteristik kinerja menurut Mc. Clelland (1967), yaitu ;
bertanggung jawab dalam pemecahan masalah, menetapkan
tujuan, ada umpan balik dan dapat diandalkan.
4. Rivanto (1986) menetapkan beberapa kriteria untuk menilai kinerja
individu dlm organisasi, yaitu :
kompetensi individu tentang pekerjaan,
kemampuan individu dlm membuat perencanaan dan jadwal
pekerjaan
pengetahuan individu tentang standar mutu pekerjaan,
produktivitas individu (kualitas dan kuantitas kinerja),
kompetensi teknis atas pekerjaannya,
ketergantungan kepada orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
kemampuan kerjasama,
kedisiplinan dan kemampuan menyampaikan gagasan dalam rapat,
kemampuan mengelola pekerjaan serta kepemimpinan
5. Zeithami et.at, berpendapat ada beberapa indikator menilai kualitas
kinerja organisasi, yaitu :
reliability (pelayanan harus sesuai dengan yang ditawarkan)
reponsiveness (kesiapan/cepat tanggap dalam memberikan
pelayanan)
assurance (kompetensi individu, ramah, sopan, dan perhatian,
terampil, rasa aman)
emphaty (kemudahan untuk menghubungi organisasi, komukitaif, dan
memahami keingin dan kebutuhan pelanggannya)
tangibles (fasilitas fisik, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan
ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan)
6. Pasolong (2008) menemukan 8 faktor yang mempengaruhi kinerja
individu dalam organisasi, yaitu :
1.Kompetensi,
2.Kemauan,
3.Energi,
4.Teknologi,
5.Kepemimpinan,
6.Kompensasi,
7.Kejelasan tujuan, dan
8.keamanan
8. • Secara etimologi, konflik (conflict) berasal dari bahasa latin
configere yang berarti saling memukul.
• Menurut Antonius, dkk (2002: 175) konflik adalah suatu tindakan
salah satu pihak yang berakibat menghalangi, menghambat, atau
mengganggu pihak lain dimana hal ini dapat terjadi antar kelompok
masyarakat ataupun dalam hubungan antar pribadi.
• Scannell (2010: 2) konflik adalah suatu hal alami dan normal yang
timbul karena perbedaan persepsi, tujuan atau nilai dalam
sekelompok individu.
9. • Konflik organisasi dapat disebabkan oleh adanya kompetisi,
perbedaan, pertentangan, klass, dan perselisihan.
• Konflik merupakan masalah yang dapat dikatakan serius atau
sebaliknya.
• Konflik akan menjadi masalah serius apabila berdampak negatif
(dysfunctional) terhadap kinerja organisasi.
• Konflik juga akan dapat memberi dampak positif (functional)
terhadap kinerja organisasi.
• Konflik juga dibutuhkan untuk lebih mengefektifkan kinerja individu
atau kelompok dalam organisasi.
10. Jenis-Jenis Konflik
1. Konflik dalam diri individu
Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua
keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena
pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara
dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3. Konflik antar individu dan kelompok
seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk
mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja
mereka.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam
rganisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
5. Konflik antar organisasi
konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
11. Faktor yang mempengaruhiFaktor yang mempengaruhi
konflik interpersonalkonflik interpersonal
a. Sikap (Attitudes)
memandang konflik sbg sesuatu yg buruk dan destruktif, dg
berusaha menghindari segala upaya yg berhubungan dg
menghadapi situasi konflik.
konsekuensinya adl: jika Anda terlibat dlm konflik, maka tantangan
Anda yaitu membuat orang lain yg terlibat mengetahui konflik
tersebut dan memiliki keinginan untuk membicarakannya sehingga
dpt diselesaikan secara tuntas, atau plaing tdk tekanannya dpt
dikurangi.
12. b. Persepsi (Perceptions)
Lulofs (1994), persepsi yaitu proses pengenalan arti dari apa yg kita
lihat atau dengar, merupakan inti dlm menentukan dan
mempengaruhi konflik.
persepsi merupakan hal yg penting karena orang memberi respon
satu dg yg lainnya dlm hal bagaimana mereka mengevaluasi suatu
situasi.
kesalahan persepsi dpt meningkatkan situasi yg tdk
membahayakan konflik atau mengganggu resolusi dari konflik.
13. Faktor-faktor yg akan meningkatkan munculnya konflik bg pihak-pihak
yg memiliki persepsi :
1.Saling ketergantungan (interdependence), yaitu jika persepsi umum
adl bahwa pihak-pihak tersebut sangat tergantung satu dg yg lain utk
suatu hasil tertentu, maka konflik panas (hot conflict) lebih dipastikan
akan muncul.
konflik panas adl konflik disfungsional dan melibatkan
sejumlah emosi, termasuk rasa marah dan frustasi
konflik dingin adl konflik fungsional dan memberikan suatu
kesempatan utk berbagi ide-ide yg kontras, mencari informasi,
mengevaluasi pilihan-pilihan, dan menegosiasikan tujuan-tujuan serta
alternatif-alternatif, dan melibatkan sedikit emosi.
14. 2. Tujuan-tujuan yang berbeda (Different goals), jika pihak-pihak
memandang tujuan-tujuan mereka tdk sama, maka akan dipastikan
terjadi konflik.
3. Suatu pihak menghalangi pihak lainnya dlm mencapai tujuan-
tujuan (one party is keeping the other from reaching goals), jika
anda memandang pihak lain menghalangi atau mencegah diri
anda dlm mencapai tujuan anda, maka konflik akan berpeluang
akan terjadi.
4. Pelanggaran dari pengharapan hubungan (violation of relationship
expectations), dpt dicontohkan dg seseorang yg memiliki persepsi
bahwa sahabatnya membocorkan rahasianya kpd org lain, maka
besar kemungkinan akan terjadi konflik.