3. Segi Bahasa
Secara istilah syar’i, tauhid berarti mengesakan
Allah dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur
dan mengikhlaskan (memurnikan) peribadahan
hanyakepada-Nya, meninggalkan penyembahan
kepada selain-Nya serta menetapkan Asma’ul
Husna (Nama-nama yang Bagus) dan Shifat AlUlya (sifat-sifat yang Tinggi) bagi-Nya dan
mensucikan-Nya dari kekurangan dan cacat.
4. DEFINISI TAUHID
Muhammad ‘Abduh:
Ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang mesti
ada padaNya, sifat-sifat yang boleh ada padaNya, sifat-sifat yang tidak
boleh ada padaNya; membahas tentang para Rasul untuk menetapkan
keutusan mereka, sifat-sifat yang mesti dipertautkan kepada
mereka, sifat-sifat yang boleh dipertautkan kepada mereka,dan sifat
yang tidak mungkin ada pada mereka.
4
8. •
•
Syaikh Aaq Syamsuddin (ulama, guru dan mentor Al Fatih)
membekali Fatih kecil dengan kisah syahid , kisah para
penakluk, dan kisah para Mujahid dan tentang “Ramalan”
Rasulullah.
Sejak kecil telah dibenamkan mental pembebas pada diri
Muhammad Al Fatih, diberikan sebuah IMPIAN FENOMENAL!!!
MEMBEBASKAN CONSTANTINOPEL
• APA IMPIAN BESAR ANDA??
9. Sewaktu mau mencari imam yang layak untuk mengimamkan shalat
Jumat yang pertama selepas kemenangan tentara Turki di
Konstantinopel. Dia telah memanggil semua tentaranya dan
bertanya, siapa di antara kamu dari usia baligh hingga sekarang tidak
pernah meninggalkan solat 5 waktu?, silahkan berdiri, yang lain duduk.
SEMUA TENTARANYA BERDIRI, TIDAK ADA YANG DUDUK.
10. Kemudian dia bertanya lagi,
siapa diantara kamu yang dari usia baligh hingga sekarang
tidak pernah meninggalkan shalat sunat rawatib, berdiri.
SEBAGIAN DARI YANG TADI BERDIRI, KINI DUDUK. YANG TINGGAL HANYA
SETENGAH DARI TENTARANYA YANG MASIH BERDIRI.
11. Sultan Muhammad Al Fateh bertanya lagi,
siapa diantara kamu yang dari usia baligh hingga sekarang,
tidak pernah meninggalkan shalat sunat tahajud, berdiri.
SEMUA TENTARANYA DUDUK KECUALI DIA.
MAKA DIALAH YANG DIANGKAT DENGAN BULAT UNTUK MENJADI IMAM.
16. Yaitu mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan
Allah, dengan meyakini bahwasanya Dia adalah satu-satuNya
Pencipta seluruh makhluk-Nya
Allah Berfirman
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”.
Katakanlah: “Maka Patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu
dari selain Allah, Padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan
tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah:
“Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah
gelap gulita dan terang benderang; Apakah mereka menjadikan
beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaanNya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?”
Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan
yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (Ar-Ra’d : 16)
Orang lain akan menempatkan diri mereka sesuai dengan tempatnya, perhatian anda kepada orang lain adalah kunci paling efektif untuk mdpatkan penghargaan, kasih sayang, n hormat kpd diri anda
Riset : 70% dari pembicaraan yang berlangsung antara manusia tidak semata disandarkan pada kata-kata yang terucapkan melalui lisan manusia, namun ia lebih banyak disandarkan pada isyarat, pandangan, senyuman, atau ekspresi wajah seseorang yang semua itu cukup mewakili ucapan.(Prof, DR. Albert Mehrabian)
Manusia memiliki sebuah kebutuhan akan penghargaan
Manusia memiliki sebuah kebutuhan akan penghargaan
Manusia memiliki sebuah kebutuhan akan penghargaan
Rasulullah mahluk Allah yang paling mulia dan tawadhuTawadhu-nya Umar ibn Abdul Aziz