SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  36
created by Pangestu Chaesar S

DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
SISTEM THT (POLIP)
- RISCHI PRATAMA
– SEPRIZAL
- PANGESTU CHAESAR S
- IKA SAFITRI
- WIA NURSYIFA
- RIMA SAGITA
- NURAZIZAH

Kelompok 5
2b. Keperawatan
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
adalah salah satu organ
sensori yang fungsinya
sebagai organ penciuman.
Jika hidung mengalami
gangguan, maka akan
berpengaruh pada beberapa
sistem tubuh, seperti
pernapasan dan penciuman.

IBNU SINA (BAPAK KEDOKTERAN DUNIA)
Anatomi Hidung
Robert Koch Penemu Bakteri TBC
Polip hidung adalah massa
lunak, berwarna putih
atau keabu-abuan yang
terdapat dalam rongga
gidung. Paling sering
berasal dari sinus
etmoid, multiple, dan
bilateral. Biasanya pada
orang dewasa. Pada anak
mungkin merupakan
gejala kistik fibrosis.
Willian Havery Penemu peredaran Darah
POLIP NASAL

MASSA POLIP
JENIS POLIP
HIDUNG ?

Ronald Ross ,penelitian mengenai malaria
Polip Hidung terbagi menjadi 2 jenis,
yaitu :
1. Polip hidung Tunggal. Jumlah polip
hanya sebuah. Berasal dari sel-sel
permukaan dinding sinus tulang pipi
(maxilla).
2. Polip Hidung Multiple. Jumlah polip
lebih dari satu. Dapat timbul di kedua
sisi rongga hidung. Pada umumnya
berasal dari permukaan dinding rongga
tulang hidung bagian atas (etmoid).

Karl Landsteiner,menemukan golongan darah manusia
ETIOLOGI
POLIP ?

Charles Robert Richet ,penemuan anafilaksis
Terjadi akibat reaksi hipertensitif atau reaksi
alergi pada mukosa hidung. Polip dapat timbul
pada penderita laki-laki maupun
perempuan, dari usia anak-anak sampai usia
lanjut. Bila ada polip pada anak di bawah usia
2 tahun, harus disingkirkan kemungkinan
meningokel atau meningoensefalokel.

Polip itu dapat tumbuh banyak, sehingga
kadang-kadang tampak hidung penderita
membesar, dan apabila penyebarannya tidak
diobati setelah polip dikeluarkan, ia dapat
tumbuh kembali. Oleh karena itu janganlah
bosan berobat, oleh karena seringkali
seseorang dioperasi untuk menegluarkan
polipnya berulang-ulang.

Willem Einthoven .penemuan mekanisme elektrokardiogram (EKG)
Yang dapat menjadi faktor
predisposisi terjadinya polip
antara lain :
a)
Alergi terutama rinitis
alergi.
b)
Sinusitis kronik.
c)
Iritasi.
d)
Sumbatan hidung oleh
kelainan anatomi seperti
deviasi septum dan
hipertrofi konka.

Robert Bárány ,penelitian apparatus vestibularis pada telinga dalam
Emil Adolf von Behring, penemuan terapi serum untuk perawatan difteri
B.J. Habibie, Penemu Teori Keretakan Pesawat Terbang
Niels Ryberg Finsen, penemuan perawatan lupus vulgaris
Christiaan Eijkman, penemuan berbagai macam vitamin
Pada rhinoskopi anterior polip nasi sering harus
dibedakan dari konka hidung yang menyerupai polip
(konka polipoid). Perbedaannya:
Thomas Hunt Morgan, penemuan peran kromosom secara genetis
Carl Peter Henrik Dam, penemuan vitamin K dan struktur kimiawinya
Grade 1

Grade 2
Selman Abraham Waksman, penemuan streptomisin, antibiotik pertama
yang efektif melawan tuberkulosis
Frederick Grant Banting, penemuan insulin
PENATALAKSANAAN ?

Willian Morton Penemu Narcosis atau Obat Bius
Luc Montagnier, Penemu virus HIV (human immunodeficiency virus)
Cara konservatif atau
menggunakan obat- obatan yaitu
menggunakan glukokortikoid yang
merupakan satu- satunya
kortikosteroid yang efektif, terbagi
atas kortikosteroid topical dan
kortikosteroid sistemik.
Kortikosteroid topical (long term
topical treatment) diberikan
dalam bentuk tetes atau semprot
hidung tiak lebih dari 2 minggu.
Louis pasteur (Penemu teknik Pasteurisasi)
OPERASI
POLIP
Komplikasi
Satu buah polip jarang menyebabkan
komplikasi, tapi dalam ukuran besar atau
dalam jumlah banyak (polyposis) dapat
mengarah pada akut atau infeksi sinusitis
kronis, mengorok dan bahkan sleep
apnea - kondisi serius nafas dimana akan
stop dan start bernafas beberapa kali
selama tidur. Dalam kondisi parah, akan
mengubah bentuk wajah dan penyebab
penglihatan ganda/berbayang.

Edward janner (Penemu Vaksin)
ASUHAN
KEPERAWATAN ?

Antoni Van Leeuwenhoek (Penemu Mikroskop)
A. Riwayat penyakit sekarang : klien merasaan
buntu pada hidung dan nyeri kronis pada
hidung.
B. Keluhan utama: sulit bernapas.
C. Riwatan penyakit dahulu: Klien memiliki
riwayat penyakit sinusitis, rhinitis alergi, serta
riwayat penyakit THT. Klien pernah menderita
penyakit akut dan perdarahan hidung atau
trauma. Selain itu, klien pernah menderita sakit
gigi geraham.
d. Riwayat penyakit keluarga: e.
-

Riwayat psikososial
Intrapersonal
: klien merasa cemas
akibat nyeri yang kronis.
Interpersonal : gangguan citra diri yang
berhubungan dengan suara sengau akibat
massa dalam hidung.
Wilhelm Conrad Rontgen (Penemu Mesin Rontgen)
No

Data

Etiologi

Masalah

1

DS: nafsu makan berkurang

Polip

Gangguan

DO: berat badan turun, porsi
makan tidak habis

2

persepsi

sensori: penciuman
Penurunan indera penciuman

DS: klien merasa ada sumbatan di Adanya masa

Bersihan jalan nafas

hidung

tidak efektif

DO : RR 24 x/menit, pola nafas aliran/drainase sekret tertahan
tidak teratur, terlihat adanya otot
bantu napas saat inspirasi, adanya Hidung tersumbat

suara napas tambahan (ronchi)

3.

DS:klien merasa lemas, nafsu Hidung tersumbat

Nutrisi kurang dari

makan turun.

kebutuhan

DO:kurus, BB menurun (dari 65 Penciuman terganggu

kg menjadi 61 kg), albumin <<
3,2 , Hb << 11 , rambut terlihat Napsu makan berkurang
memerah pada anak-anak, lapisan
subkutan tipis.
4.

DS: klien merasa lemas
DO:

mukosa

mulut

Hidung tersumbat

Resiko infeksi

kering,

penurunan turgor kulit.

Menghambat

drainase Menekan jaringan disekitar

paranasal
Penurunan O2 ke jaringan
Secret

terakumulasi sekitar

dalam sinus

Hipoksia jaringan
Tempat

yang

pertumbuhan kuman

untuk
Iskemik

Kerusakan jaringan

Tempat masuk kuman

5

DS: laporan keluarga terhadap Hidung tersumbat
adanya perubahan pola interaksi
pasien

,

ketidaknyamanan Suara sengau

terhadap situasi sosial
DO: teramati pada pasien adanya
kegagalan perilaku interaksi sosial

Hambatan interaksi
6

DS: klien gelisah

Pelebaran batang hidung

Ansietas

DO: RR meningkat
Nyeri

Gelisah

7

DS:

klien

mengeluh Adanya mukosa/ pelebaran batang hidung Nyeri kronis

nyeri kadang kadang
saat bernafas
DO:

4,adanya

skala

Nyeri pada hidung
nyeri

peradangan Infeksi

mukosa hidung
Rene Laennec (Penemu Stetoskop)
1.

2.
3.

4.
5.

6.
7.

Gangguan persepsi sensori:
pembau/penghidu
Bersihan jalan nafas tidak efektif
b.d adanya masa dalam hidung
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d menurunnya nafsu
makan
Resiko infeksi b.d terhambatnya
drainase sekret
Hambatan interaksi sosial b.d
suara sengau yang timbul akibat
sumbatan polip
Ansietas b.d kegelisahan adanya
sumbatan pada hidung
Nyeri kronis b.d penekanan [polip
pada jaringan sekitar mukosa)
Galileo Galilei (Penemu Termometer)
GAMBAR
POLIP
Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S

Contenu connexe

Tendances

2. penyakit kelainan faring
2. penyakit kelainan faring2. penyakit kelainan faring
2. penyakit kelainan faringfikri asyura
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
4. penyakit kelainan laring
4. penyakit kelainan laring4. penyakit kelainan laring
4. penyakit kelainan laringfikri asyura
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumoniaojie_cr7
 
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8IrwanPadangsahara2
 
Bronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechyBronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechySoroy Lardo
 
Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]
Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]
Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]ARDIAN S. LEKY
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniakristanto djuwahir
 
Ppt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akutPpt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akut170691
 
macam-macam kelainan pada sistem pernafasan
macam-macam kelainan pada sistem pernafasanmacam-macam kelainan pada sistem pernafasan
macam-macam kelainan pada sistem pernafasanSion Lidya
 
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia LuvinaCbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvinavinavina25
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCoassTHT
 

Tendances (18)

TONSILITIS
TONSILITISTONSILITIS
TONSILITIS
 
Mastoiditis
MastoiditisMastoiditis
Mastoiditis
 
2. penyakit kelainan faring
2. penyakit kelainan faring2. penyakit kelainan faring
2. penyakit kelainan faring
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
4. penyakit kelainan laring
4. penyakit kelainan laring4. penyakit kelainan laring
4. penyakit kelainan laring
 
Askep pneumonia pipin
Askep pneumonia pipinAskep pneumonia pipin
Askep pneumonia pipin
 
Otitis media akut
Otitis  media  akutOtitis  media  akut
Otitis media akut
 
Bronkitis & Bronkiektasis
Bronkitis & BronkiektasisBronkitis & Bronkiektasis
Bronkitis & Bronkiektasis
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
 
Bronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechyBronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechy
 
Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]
Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]
Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
 
Ppt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akutPpt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akut
 
macam-macam kelainan pada sistem pernafasan
macam-macam kelainan pada sistem pernafasanmacam-macam kelainan pada sistem pernafasan
macam-macam kelainan pada sistem pernafasan
 
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia LuvinaCbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
 
Sinusitis dan Penanganan Fisioterapi
Sinusitis dan Penanganan FisioterapiSinusitis dan Penanganan Fisioterapi
Sinusitis dan Penanganan Fisioterapi
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK Maligna
 

Similaire à Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S

dokumen.tips_abses-leher-dalam-56c7227d3fff2.pptx
dokumen.tips_abses-leher-dalam-56c7227d3fff2.pptxdokumen.tips_abses-leher-dalam-56c7227d3fff2.pptx
dokumen.tips_abses-leher-dalam-56c7227d3fff2.pptxYolandaPrisita1
 
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang MerugikanPenyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikanarthur_willy
 
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Alivia Salma
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similaire à Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S (20)

OMA OMSK
OMA OMSKOMA OMSK
OMA OMSK
 
dokumen.tips_abses-leher-dalam-56c7227d3fff2.pptx
dokumen.tips_abses-leher-dalam-56c7227d3fff2.pptxdokumen.tips_abses-leher-dalam-56c7227d3fff2.pptx
dokumen.tips_abses-leher-dalam-56c7227d3fff2.pptx
 
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang MerugikanPenyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Yang Merugikan
 
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
 
Cbd rhinitis alergi
Cbd   rhinitis alergiCbd   rhinitis alergi
Cbd rhinitis alergi
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep meniere dan libirintis
Askep meniere dan libirintisAskep meniere dan libirintis
Askep meniere dan libirintis
 
indera penciuman
indera penciumanindera penciuman
indera penciuman
 
Difteri
DifteriDifteri
Difteri
 
Askep meniere dan libirintis
Askep meniere dan libirintisAskep meniere dan libirintis
Askep meniere dan libirintis
 
Kelompok sindrom AKPER PEMKAB MUNA
Kelompok sindrom AKPER PEMKAB MUNA Kelompok sindrom AKPER PEMKAB MUNA
Kelompok sindrom AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep miniare
Askep miniareAskep miniare
Askep miniare
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanusAskep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
 
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
lapkas dellla.pptx
lapkas dellla.pptxlapkas dellla.pptx
lapkas dellla.pptx
 
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
 

Plus de Pangestu S

Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Pangestu S
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Pangestu S
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Pangestu S
 
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Pangestu S
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPangestu S
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Pangestu S
 
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkGlobalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkPangestu S
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Pangestu S
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...Pangestu S
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pangestu S
 
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Pangestu S
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Pangestu S
 
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Pangestu S
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Pangestu S
 
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarMakalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarPangestu S
 
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarCacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarPangestu S
 

Plus de Pangestu S (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
Narkoba by Pangestu Chaesar S (promkes)
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
 
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
 
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. DkkPengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Pengertian Kehilangan dan Berduka. KDM 1. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau. Sosiologi. By. Pangest...
 
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. DkkGlobalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
Globalisasi dan Penguatan Dunia Kesehatan. Sosiologi. By Pangestu Chaesar S. Dkk
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
 
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S. Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
Pengorganisasian. Manajemen Keperawatan. By Pangestu Chaesar S.
 
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
Cuci Tangan 7 Langkah pakai Sabun, Promkes by Pangestu Chaesar S
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
 
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
Penanganan reaksi alergi obat (farmakologi) by Pangestu Chaesar DKK
 
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
Promkes Cuci tangan benar 7 langkah pakai sabun by Pangestu chaesar dkk
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
Makalah biokimia Analisis penyakit Bulimia Nervosa by Pangestu Chaesar
 
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu ChaesarMakalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
Makalah Biokimia penyakit Niemann pick dan penyakit farber by Pangestu Chaesar
 
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesarCacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
Cacingan dan Obat Cacing farmokologi by Pangestu chaesar
 

Sistem THT (Polip). Dokumentasi Keperawatan. By.Pangestu Chaesar S

  • 1. created by Pangestu Chaesar S DOKUMENTASI KEPERAWATAN
  • 2. SISTEM THT (POLIP) - RISCHI PRATAMA – SEPRIZAL - PANGESTU CHAESAR S - IKA SAFITRI - WIA NURSYIFA - RIMA SAGITA - NURAZIZAH Kelompok 5 2b. Keperawatan DOKUMENTASI KEPERAWATAN
  • 3. adalah salah satu organ sensori yang fungsinya sebagai organ penciuman. Jika hidung mengalami gangguan, maka akan berpengaruh pada beberapa sistem tubuh, seperti pernapasan dan penciuman. IBNU SINA (BAPAK KEDOKTERAN DUNIA)
  • 5. Robert Koch Penemu Bakteri TBC
  • 6. Polip hidung adalah massa lunak, berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat dalam rongga gidung. Paling sering berasal dari sinus etmoid, multiple, dan bilateral. Biasanya pada orang dewasa. Pada anak mungkin merupakan gejala kistik fibrosis. Willian Havery Penemu peredaran Darah
  • 8. JENIS POLIP HIDUNG ? Ronald Ross ,penelitian mengenai malaria
  • 9. Polip Hidung terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Polip hidung Tunggal. Jumlah polip hanya sebuah. Berasal dari sel-sel permukaan dinding sinus tulang pipi (maxilla). 2. Polip Hidung Multiple. Jumlah polip lebih dari satu. Dapat timbul di kedua sisi rongga hidung. Pada umumnya berasal dari permukaan dinding rongga tulang hidung bagian atas (etmoid). Karl Landsteiner,menemukan golongan darah manusia
  • 10. ETIOLOGI POLIP ? Charles Robert Richet ,penemuan anafilaksis
  • 11. Terjadi akibat reaksi hipertensitif atau reaksi alergi pada mukosa hidung. Polip dapat timbul pada penderita laki-laki maupun perempuan, dari usia anak-anak sampai usia lanjut. Bila ada polip pada anak di bawah usia 2 tahun, harus disingkirkan kemungkinan meningokel atau meningoensefalokel. Polip itu dapat tumbuh banyak, sehingga kadang-kadang tampak hidung penderita membesar, dan apabila penyebarannya tidak diobati setelah polip dikeluarkan, ia dapat tumbuh kembali. Oleh karena itu janganlah bosan berobat, oleh karena seringkali seseorang dioperasi untuk menegluarkan polipnya berulang-ulang. Willem Einthoven .penemuan mekanisme elektrokardiogram (EKG)
  • 12. Yang dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya polip antara lain : a) Alergi terutama rinitis alergi. b) Sinusitis kronik. c) Iritasi. d) Sumbatan hidung oleh kelainan anatomi seperti deviasi septum dan hipertrofi konka. Robert Bárány ,penelitian apparatus vestibularis pada telinga dalam
  • 13. Emil Adolf von Behring, penemuan terapi serum untuk perawatan difteri
  • 14. B.J. Habibie, Penemu Teori Keretakan Pesawat Terbang
  • 15. Niels Ryberg Finsen, penemuan perawatan lupus vulgaris
  • 16. Christiaan Eijkman, penemuan berbagai macam vitamin
  • 17. Pada rhinoskopi anterior polip nasi sering harus dibedakan dari konka hidung yang menyerupai polip (konka polipoid). Perbedaannya:
  • 18. Thomas Hunt Morgan, penemuan peran kromosom secara genetis
  • 19. Carl Peter Henrik Dam, penemuan vitamin K dan struktur kimiawinya
  • 21. Selman Abraham Waksman, penemuan streptomisin, antibiotik pertama yang efektif melawan tuberkulosis
  • 22. Frederick Grant Banting, penemuan insulin
  • 23. PENATALAKSANAAN ? Willian Morton Penemu Narcosis atau Obat Bius
  • 24. Luc Montagnier, Penemu virus HIV (human immunodeficiency virus)
  • 25. Cara konservatif atau menggunakan obat- obatan yaitu menggunakan glukokortikoid yang merupakan satu- satunya kortikosteroid yang efektif, terbagi atas kortikosteroid topical dan kortikosteroid sistemik. Kortikosteroid topical (long term topical treatment) diberikan dalam bentuk tetes atau semprot hidung tiak lebih dari 2 minggu. Louis pasteur (Penemu teknik Pasteurisasi)
  • 27. Komplikasi Satu buah polip jarang menyebabkan komplikasi, tapi dalam ukuran besar atau dalam jumlah banyak (polyposis) dapat mengarah pada akut atau infeksi sinusitis kronis, mengorok dan bahkan sleep apnea - kondisi serius nafas dimana akan stop dan start bernafas beberapa kali selama tidur. Dalam kondisi parah, akan mengubah bentuk wajah dan penyebab penglihatan ganda/berbayang. Edward janner (Penemu Vaksin)
  • 28. ASUHAN KEPERAWATAN ? Antoni Van Leeuwenhoek (Penemu Mikroskop)
  • 29. A. Riwayat penyakit sekarang : klien merasaan buntu pada hidung dan nyeri kronis pada hidung. B. Keluhan utama: sulit bernapas. C. Riwatan penyakit dahulu: Klien memiliki riwayat penyakit sinusitis, rhinitis alergi, serta riwayat penyakit THT. Klien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma. Selain itu, klien pernah menderita sakit gigi geraham. d. Riwayat penyakit keluarga: e. - Riwayat psikososial Intrapersonal : klien merasa cemas akibat nyeri yang kronis. Interpersonal : gangguan citra diri yang berhubungan dengan suara sengau akibat massa dalam hidung. Wilhelm Conrad Rontgen (Penemu Mesin Rontgen)
  • 30. No Data Etiologi Masalah 1 DS: nafsu makan berkurang Polip Gangguan DO: berat badan turun, porsi makan tidak habis 2 persepsi sensori: penciuman Penurunan indera penciuman DS: klien merasa ada sumbatan di Adanya masa Bersihan jalan nafas hidung tidak efektif DO : RR 24 x/menit, pola nafas aliran/drainase sekret tertahan tidak teratur, terlihat adanya otot bantu napas saat inspirasi, adanya Hidung tersumbat suara napas tambahan (ronchi) 3. DS:klien merasa lemas, nafsu Hidung tersumbat Nutrisi kurang dari makan turun. kebutuhan DO:kurus, BB menurun (dari 65 Penciuman terganggu kg menjadi 61 kg), albumin << 3,2 , Hb << 11 , rambut terlihat Napsu makan berkurang memerah pada anak-anak, lapisan subkutan tipis.
  • 31. 4. DS: klien merasa lemas DO: mukosa mulut Hidung tersumbat Resiko infeksi kering, penurunan turgor kulit. Menghambat drainase Menekan jaringan disekitar paranasal Penurunan O2 ke jaringan Secret terakumulasi sekitar dalam sinus Hipoksia jaringan Tempat yang pertumbuhan kuman untuk Iskemik Kerusakan jaringan Tempat masuk kuman 5 DS: laporan keluarga terhadap Hidung tersumbat adanya perubahan pola interaksi pasien , ketidaknyamanan Suara sengau terhadap situasi sosial DO: teramati pada pasien adanya kegagalan perilaku interaksi sosial Hambatan interaksi
  • 32. 6 DS: klien gelisah Pelebaran batang hidung Ansietas DO: RR meningkat Nyeri Gelisah 7 DS: klien mengeluh Adanya mukosa/ pelebaran batang hidung Nyeri kronis nyeri kadang kadang saat bernafas DO: 4,adanya skala Nyeri pada hidung nyeri peradangan Infeksi mukosa hidung
  • 33. Rene Laennec (Penemu Stetoskop)
  • 34. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Gangguan persepsi sensori: pembau/penghidu Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d adanya masa dalam hidung Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d menurunnya nafsu makan Resiko infeksi b.d terhambatnya drainase sekret Hambatan interaksi sosial b.d suara sengau yang timbul akibat sumbatan polip Ansietas b.d kegelisahan adanya sumbatan pada hidung Nyeri kronis b.d penekanan [polip pada jaringan sekitar mukosa) Galileo Galilei (Penemu Termometer)