SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  33
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN
TRANSMIGRASI
Oleh :
Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi
disampaikan pada
DISKUSI INTERAKTIF PERAN LEMBAGA MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN
KETAHANAN PANGAN DI KAWASAN TRANSMIGRASI
Bidakara, 6 Desember 2013
1
I.

PENDAHULUAN
A. Tujuan Penyelenggaraan Transmigrasi
B. Arah Perubahan Ketransmigrasian di Era Otonomi
Daerah
C. Perubahan Pendekatan Penyelenggaraan Transmigrasi

I.

ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
TRANSMIGRASI
II. KONTRIBUSI TRANSMIGRASI S.D. SAAT INI
III. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
KAWASAN TRANSMIGRASI 2015 - 2019
IV. PENUTUP
2
I. PENDAHULUAN

3
A. TUJUAN PENYELENGGARAAN
TRANSMIGRASI

4
B. ARAH PERUBAHAN
KETRANSMIGRASIAN DI ERA
OTONOMI DAERAH
UU No. 29 tahun 2009 tentang Perubahan UU
No 15 tahun 2007 tentang Ketransmigrasian
1. Menegaskan peran Pemda sebagai
pemrakarsa dan penanggung jawab
pelaksanaan transmigrasi di daerahnya ;
2. Mendorong peranserta masyarakat dan
swasta dalam pelaksanaan pembangunan
transmigrasi;
3. Mempertegas jenis-jenis transmigrasi yaitu
Transmigrasi Umum, Transmigrasi Swakarsa
Berbantuan dan Transmigrasi Swakarsa
Mandiri dan perbedaan perlakuan dari

5
C. PERUBAHAN PENDEKATAN
PENYELENGGARAAN
TRANSMIGRASI
1. Pembangunan transmigrasi dilaksanakan
berbasis kawasan yang memiliki keterkaitan
dengan kawasan sekitarnya membentuk suatu
kesatuan sistem pengembangan ekonomi
wilayah;
2. Pembangunan kawasan transmigrasi dirancang
secara holistik dan komprehensif sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dalam
bentuk WPT atau LPT;
3. Pengembangan WPT diarahkan untuk
mewujudkan pusat pertumbuhan baru sebagai
Kawasan Perkotaan Baru, sedangkan LPT
6
diarahkan untuk mendukung pusat pertumbuhan
LANJUTAN Perubahan Pendekatan

4. Pembangunan kawasan transmigrasi
sekaligus untuk mengintegrasikan upaya
penataan persebaran penduduk yang serasi
dan seimbang sesuai dengan daya dukung
alam dan daya tampung lingkungan dengan
mengakui hak orang untuk bermigrasi,
mengadopsi visi jangka panjang untuk tata
ruang urban demi perencanaan penggunaan
lahan yang lestari, dan mendukung strategi
urbanisasi secara terpadu.

7
D. ARAH PERUBAHAN UUTRANSMIGRASI

KAWASAN
Setelah UU 29 Tahun 2009 TRANSMIGRASI


1. Menegaskan peran
Pemda sebagai
pemrakarsa dan
penanggung jawab
pelaksanaan transmigrasi
di daerahnya.
2. Mendorong peranserta
masyarakat dan swasta
3. Mempertegas jenis-jenis
transmigrasi sebagai
peluang bagi peranserta
masyarakat dan swasta

KAWASAN : Budidaya
 FUNGSI : sebagai permukiman dan tempat usaha
masyarakat dalam satu kesatuan sistem
pengembangan ekonomi wilayah
 BENTUK:
 WPT, untuk mewujudkan pusat pertumbuhan
baru sebagai KPB
 LPT, untuk mendukung pusat pertumbuhan
yang sedang berkembang menjadi KPB

4

Batas Kawasan
Transmigrasi

Pusat KPB
SP

SKP

SKP
SP

SP

SP
SP

SP
SP

Pusat SKP

KIM

KIM

KIM

SP
Pusat SKP

KPB

KIM

SP

Pusat SKP

SP
SP

SKP

SP

SP

Pusat SKP

SP

SP

SP

SP
SP

SP

SKP

SP

KAWASAN PERDESAAN

8
E. SEKILAS SEJARAH TRANSMIGRASI
UU 22/1999
UU 32/2004

1905

1999

Rintisan
KTM

2009

2004

BERUBAH
2011

RPJMN

2014

PRO-KONTRA

88 Kab/Kota, 235
Kec, 2.223 Desa,
1,027 Juta Kel

19/12/13

MASA TRANSISI
Penanganan masalah
mendesak (dampak
konflik), pembenahan
sistem
(246 SP-87.571 Kel)

696 SP,
129.889 Kel
(44 KTM)
2 Ibu Kota Prov
104 Kab/Kota,
383 Kec,
3.035 Desa,
2,2 juta Kel

Bangtrans berbasis
kawasan
membentuk satu
kesatuan sistem
pengembangan
ekonomi wilayah
untuk mewujudkan
Kawasan
Perkotaan Baru
dengan skema KTM
Penyelesaian
Permalasahan2
9
II. ARAH KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN
TRANSMIGRASI

10
A. MENDUKUNG PRIORITAS
PEMBANGUNAN
NASIONAL

11 Prioritas
Nasional KIB-II
2010-2014

Transmigrasi

1.
Prioritas Lainnya

POLHUKAM

2.

PEREKONOMIAN

3.

KESRA
11
B. Mendukung Pengembangan Koridor Ekonomi
Dalam MP3EI Melalui Upaya Mengarusutamakan Potensi Sumberdaya Alam dan
Sumberdaya Manusia Setempat

12
C. MENDUKUNG PEMBANGUNAN
DAERAH
Mengatasi masalah :


lebarnya kesenjangan
pembangunan
antarwilayah,
terutama antara
kawasan perdesaanperkotaan, kawasan
pedalaman-pesisir,
Jawa-luar Jawa, dan
antara kawasan TimurBarat, serta



rendahnya keterkaitan
antara pusat
pertumbuhan dengan
daerah belakang
(hinterland), termasuk

Mengembangkan potensi
sumberdaya alam kawasan
perdesaan terintegrasi
dengan pembangunan
kawasan perkotaan dalam
satu kesatuan sistem
pengembangan ekonomi
wilayah dalam kawasan
transmigrasi (WPT/LPT),
serta fasilitasi
perpindahan dan
penempatan penduduk
untuk memenuhi
kebutuhan sumberdaya
manusia dan memberikan
peluang usaha di kawasan
13
transmigrasi
B. PENGERTIAN TRANSMIGRASI
Setelah UU 29 Tahun 2009

PENGERTIAN:
P erpindahan
penduduk secara
sukarela untuk
meningkatkan
kesejahteraan dan
menetap di WPT /
LPT

TUJUAN
1. Meningkatkan

kesejahteraan trans
dan masy sekitar
2. Meningkatkan
pemerataan
pembangunan daerah
3. Memperkuat
persatuan dan
kesatuan bangsa

TRANSMIGRASI = MOBILITAS PENDUDUK
INTERNAL, TERARAH, BERMOTIF EKONOMI, DAN
MENETAP PERMANEN
14
E. PENDEKATAN
pemindahan
penduduk
untuk
mendukung

pembangunan
daerah

perpindahan
penduduk

UBAH

Membutuhkan

pengembangan
wilayah
Pembangunan
Kawasan
Transmigrasi
15
F. PEMBANGUNAN KAWASAN
TRANSMIGRASI
(INSTRUMEN PEMBANGUNAN PERDESAAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL)
Naker
Sektor
PU
trans Dagri
Lain
Pusat
(APBN)

BAPPENAS

Provinsi
(APBD)
Kabupaten
(APBD)

Dekon/
Pembantuan
/ DAK dll

BAPPEDA

SWASTA

KAWASAN TRANSMIGRASI
16

16
16
III. KONTRIBUSI
PENYELENGGARAAN
TRANSMIGRASI S.D. SAAT INI

17
Penyelengaraan transmigrasi telah memberikan kontribusi
yang signifikan dalam pembangunan nasional antara lain:
A. Aspek Kewilayahan
 Dua ibukota provinsi terbentuk dari permukiman
Transmigrasi, Mamuju – Sulbar dan
Bulungan/Tanjung Salor - Kalimantan Utara;
 104 Permukiman berkembang menjadi ibukota
Kabupaten/Kota;
 383 Permukiman Transmigrasi menjadi ibukota
Kecamatan;
 Dari 3.053 permukiman yang dibangun, sejumlah
1.183 permukiman menjadi desa definitif, dan sisanya
menjadi bagian dari desa-desa setempat.
18
KOTA-KOTA KECIL DI INDONESIA YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG
DARI PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
19/12/13

Mirwanto

19
19
B. Aspek Produksi Pertanian
Mewujudkan kantong-kantong/sentra produksi komoditas
pangan dan perkebunan, antara lain:
Tanaman Pangan : 70% kawasan transmigrasi telah
berkembang menjadi sentra produksi pangan, serta
memberikan kontribusi terhadap produksi beras nasional
+ 5,8 juta ton. Kawasan tersebut a.l. Delta Upang, Telang
dan Karang Agung (Sumsel), Mesuji dan Rawa Pitu
(Lampung), Parigi, & Toili (Sulawesi Tengah), Semangga
Tanah Miring (Papua);
Kelapa Sawit: 50 kawasan menjadi sentra produksi
CPO: a.l. Sungai Bahar (Jambi), Pematang Panggang dan
Peninjauan (Sumsel), Arga Makmur (Bengkulu), Sungai
Pagar dan Lipat Kain (Riau); Parenggean (Kalteng);

20
 Pengembangan agribisnis di kawasan transmigrasi
melalui Pola PIR-TRANS. S.d. 1998 telah
dikembangkan 584.627 Ha kelapa sawit dan kelapa
hibrida di 11 provinsi, melibatkan 212.700 KK;
 Karet : Kawasan Batumarta (Sumsel), Rimbo Bujang
(Jambi).

B. Aspek Kependudukan
Transmigran dan penduduk setempat yang
ditempatkan mencapai + 2,2 juta keluarga dan berkembang
menjadi sekitar 27 juta orang transmigran beserta anak
keturunannya. Sekitar 8,8 juta orang miskin dan
pengangguran memperoleh secara langsung peluang
berusaha dan saat ini mereka telah berhasil meningkatkan
kesejahteraannya ke tingkat yang lebih baik.
21
IV. KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN KAWASAN
TRANSMIGRASI

22
A. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KAWASAN TRANSMIGRASI
1. Pembangunan kawasan transmigrasi diprioritaskan untuk
mendukung pengembangan 26 kota-kota di kawasan
perbatasan yang diarahkan sebagai PKSN;
2. Sebagai bagian integral dari pembangunan daerah,
perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi disusun
dalam RPJPDdan/atau RPJMD ;
3. Setiap SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota diharapkan
dapat menyusun Renstra pembangunan kawasan
transmigrasi yang rancangan programnya dibahas dalam
Musrenbang;
23
Kebijakan Pembangunan….
4. Kawasan transmigrasi terintegrasi dengan kawasan
permukiman penduduk yang sudah ada, membentuk suatu
komunitas
baru.
Program
penempatan
mempertimbangkan keseimbangan antara penduduk asli
dengan pendatang;
5. Penyediaan tanah transmigrasi mengacu pada catur tertib
pertanahan nasional yaitu (1) tertib administrasi, (2) tertib
hukum, (3) tertib penggunaan tanah dan tertib
pemeliharaan tanah, serta (4) lingkungan hidup;
6. Lokasi permukiman harus memenuhi kriteria 2C (Clear &
Clean) dan 4 L (Layak Huni, Layak Usaha, Layak
Berkembang dan Layak Lingkungan);
24
Kebijakan Pembangunan….
7. Pembangunan Satuan Permukiman diarahkan pada lokasi
potensial dalam sistem SKP. Sistem penganggaran
diusulkan dengan pendekatan tahun jamak (multi years
programme), Model pembangunan bukan satu Satuan
Permukiman, tetapi melalui pembangunan beberapa SP
yang terintegrasi dalam satu SKP;
8. Pembangunan permukiman sebagaimana pada butir 7
dirancang dengan memperhatikan :
a. Ketersediaan lahan tempat berusaha yang potensial,
tidak bermasalah dan tidak berpotensi menimbulkan
masalah;
b. Kawasan transmigrasi berskala besar, sehingga dengan
biaya rendah tetap memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan
efisien;
25
Kebijakan Pembangunan….
c. Transmigran berkualitas sesuai kebutuhan dan kompetensi
daerah penempatan;
d. Kelengkapan infrastruktur ekonomi dan fasilitas sosial
secara memadai dan layak;
e. Ketersediaan rancangan pembinaan dan pengembangan
usaha ekonomi dan sosial budaya yang terukur hasil dan
prospeknya.
10. Pemerintah Daerah diharapkan berkontribusi dalam
penyediaan APBD perencanaan dan pembangunan kawasan
transmigrasi.
11. Penyelenggaraan Transmigrasi melibatkan Masyarakat
berdasarkan potensi dan kebutuhannya serta kemitraan
dengan Badan Usaha.
26
B. STRATEGI PEMBANGUNAN
KAWASAN TRANSMIGRASI
1. Pembangunan kawasan transmigrasi dilaksanakan secara
bertahap meliputi :
a. Tahap pembangunan dan pengembangan permukiman
yang dibatasi oleh peraturan perundangan selama lima
tahun meliputi pembangunan permukiman, penataan
persebaran penduduk dan pemberdayaan masyarakat;
b. Tahap pengembangan kawasan menjadi satu kesatuan
sistem pengembangan ekonomi wilayah;

27
Strategi Pembangunan….

2. Revitalisasi KTM dikawasan Transmigrasi secara terpadu
dan intensif;
3. Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi
dilaksanakan melalui kerjasama antar daerah dan sharing
dana;
4. Peningkatan kualitas Calon Transmigran dan SDM
Penyelenggara Transmigrasi melalui Diklat;
5. Pengembangan Model-model Hemat Lahan dan Pola
Rintisan akan lebih diintensifkan (Pola Perikanan dan
Industri).
28
V. PENUTUP

29
KESIMPULAN
 Penyelenggaraan Transmigrasi mendukung Prioritas
Pembangunan Nasional di Daerah Tertinggal, Terdepan,
Terluar, dan Paska konflik;
 Pembangunan kawasan transmigrasi diprioritaskan
untuk mendukung PKSN;
 Perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi
terintegrasi dalam RPJPD dan/atau RPJMD;
 Kawasan transmigrasi telah berkembang menjadi sentra
produksi pangan, serta memberikan kontribusi terhadap
ketahanan pangan nasional;
 Peningkatan kualitas calon Transmigran dan SDM
Penyelenggaran Transmigran;
30
Lanjutan KESIMPULAN

 Tercapainya pertumbuhan pusat ekonomi baru
memerlukan sinergitas kerjasama pemerintah (pusat
dan daerah), badan usaha, dan masyarakat dengan tetap
mengutamakan keserasian lingkungan;
 Pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi dilaksanakan melalui kerjasama antar
daerah dan sharing dana APBD;
 Revitalisasi Penyelenggaraan KTM;
 Pengembangan Model-model Hemat Lahan dan Pola
Rintisan akan lebih diintensifkan (pola industri,
perikanan dll);
 Penyelesaian tunggakan permasalahan merupakan
agenda utama yang tetap dilanjutkan.

31
KESIMPULAN
 Pembangunan transmigrasi diharapkan dapat
mendukung percepatan berkembangnya pusat
pertumbuhan ekonomi baru.
 Prioritas pembangunan kawasan perbatasan yang
diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Strategis
Nasional.
 Tercapainya pertumbuhan pusat ekonomi baru
memerlukan sinergi kerjasama pemerintah (pusat
dan daerah), badan usaha, dan masyarakat
transmigrasi, dengan tetap mengutamakan
keserasian lingkungan.
 Pembangunan dan pengembangan kawasan
transmigrasi dilaksanakan melalui kerjasama antar
daerah dan sharing dana.
32
 Pengembangan Model-model Hemat Lahan dan Pola
Terima Kasih
33

Contenu connexe

Tendances

Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Potensi desa & perkembangan desa kota
Potensi desa & perkembangan desa kotaPotensi desa & perkembangan desa kota
Potensi desa & perkembangan desa kota
Ayuu Ebbol
 
210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx
210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx
210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx
bayanurbayani
 

Tendances (20)

Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten SidoarjoRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo
 
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
 
Potensi desa & perkembangan desa kota
Potensi desa & perkembangan desa kotaPotensi desa & perkembangan desa kota
Potensi desa & perkembangan desa kota
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategis
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SurabayaRencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
 
contoh Berita acara pilkades
contoh Berita acara pilkadescontoh Berita acara pilkades
contoh Berita acara pilkades
 
210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx
210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx
210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx
 
Materi Ngopi Eps. 17 "Konsepsi Pembangunan Transmigrasi Berbasis Kawasan"
Materi Ngopi Eps. 17 "Konsepsi Pembangunan Transmigrasi Berbasis Kawasan" Materi Ngopi Eps. 17 "Konsepsi Pembangunan Transmigrasi Berbasis Kawasan"
Materi Ngopi Eps. 17 "Konsepsi Pembangunan Transmigrasi Berbasis Kawasan"
 
Laporan Akhir
Laporan AkhirLaporan Akhir
Laporan Akhir
 
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi MalukuArah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
 
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
 
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
 
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
 
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...
 
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
 
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
 
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan rippardaRencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
 

En vedette

Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb aEmigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
helenapakpahan
 
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
Hanifah Nurhayati
 
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari BappenasTata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Fitri Indra Wardhono
 

En vedette (20)

Pedoman Perenc. Teknis Sarana Permukiman Transmigrasi
Pedoman Perenc. Teknis Sarana Permukiman TransmigrasiPedoman Perenc. Teknis Sarana Permukiman Transmigrasi
Pedoman Perenc. Teknis Sarana Permukiman Transmigrasi
 
TENAGA PENDAMPING PERMUKIMAN TRANSMIGRASI" TAHUN 2016 = Tkpmp
TENAGA PENDAMPING PERMUKIMAN TRANSMIGRASI" TAHUN 2016 = TkpmpTENAGA PENDAMPING PERMUKIMAN TRANSMIGRASI" TAHUN 2016 = Tkpmp
TENAGA PENDAMPING PERMUKIMAN TRANSMIGRASI" TAHUN 2016 = Tkpmp
 
Arah Kebijakan Ketenagakerjaan RPJMN 2015 - 2019
Arah Kebijakan Ketenagakerjaan RPJMN 2015 - 2019Arah Kebijakan Ketenagakerjaan RPJMN 2015 - 2019
Arah Kebijakan Ketenagakerjaan RPJMN 2015 - 2019
 
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
Pedoman teknis perluasan areal tanaman pangan tahun 2014
 
Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014
Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014
Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014
 
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb aEmigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
 
Peraturan pemerintah Nomor 3 Tahun 2014
Peraturan pemerintah Nomor 3 Tahun 2014Peraturan pemerintah Nomor 3 Tahun 2014
Peraturan pemerintah Nomor 3 Tahun 2014
 
Peran Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Dalam Pembangunan Ketenagakerjaan
Peran Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Dalam Pembangunan KetenagakerjaanPeran Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Dalam Pembangunan Ketenagakerjaan
Peran Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Dalam Pembangunan Ketenagakerjaan
 
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
ANALISIS HAMA ULAT BAWANG (Spodoptera exigua) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Alli...
 
Paparan Dirjen Binwasnaker
Paparan Dirjen BinwasnakerPaparan Dirjen Binwasnaker
Paparan Dirjen Binwasnaker
 
Sk pendamping akreditasi fktp
Sk pendamping akreditasi fktpSk pendamping akreditasi fktp
Sk pendamping akreditasi fktp
 
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari BappenasTata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
 
Dasar perhitungan
Dasar perhitunganDasar perhitungan
Dasar perhitungan
 
Proposal pembangunan pondok pesantren
Proposal pembangunan pondok pesantrenProposal pembangunan pondok pesantren
Proposal pembangunan pondok pesantren
 
Makalah Bawang Merah
Makalah Bawang MerahMakalah Bawang Merah
Makalah Bawang Merah
 
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruPancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
 
Pancasila ppt
Pancasila pptPancasila ppt
Pancasila ppt
 
Proposal yayasan al muhajirin
Proposal yayasan al muhajirinProposal yayasan al muhajirin
Proposal yayasan al muhajirin
 
proposal-rehab
 proposal-rehab proposal-rehab
proposal-rehab
 
Pancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruPancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baru
 

Similaire à Kebijakan pembangunan kawasan transmigrasi

Sosialisasi permendesa no 4 tahun 2015
Sosialisasi permendesa no 4 tahun 2015Sosialisasi permendesa no 4 tahun 2015
Sosialisasi permendesa no 4 tahun 2015
Agus hariyanto
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitan
edi sofyan
 
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptxRPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
KisriYanti
 
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptxProfil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
HasniarAnas
 
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Elisa Sutanudjaja
 

Similaire à Kebijakan pembangunan kawasan transmigrasi (20)

20160905 gambaran umum program kotaku workshop kerjasama udma - bogor jabar
20160905 gambaran umum program kotaku   workshop kerjasama udma - bogor jabar20160905 gambaran umum program kotaku   workshop kerjasama udma - bogor jabar
20160905 gambaran umum program kotaku workshop kerjasama udma - bogor jabar
 
Desa
DesaDesa
Desa
 
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRProgram KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
 
Sosialisasi permendesa no 4 tahun 2015
Sosialisasi permendesa no 4 tahun 2015Sosialisasi permendesa no 4 tahun 2015
Sosialisasi permendesa no 4 tahun 2015
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitan
 
PAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptxPAPARAN RSKP MABA.pptx
PAPARAN RSKP MABA.pptx
 
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptxRPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
RPIK BABAR 2023 - 2043.pptx
 
materi panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.pptmateri panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.ppt
 
Paper rpp-desa
Paper rpp-desaPaper rpp-desa
Paper rpp-desa
 
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivPaparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi iv
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten ProbolinggoProfil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
Profil KOTAKU Kabupaten Probolinggo
 
Kenapa apa bagaimana p2kp
Kenapa apa bagaimana p2kpKenapa apa bagaimana p2kp
Kenapa apa bagaimana p2kp
 
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptxProfil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
Profil Skala Kawasan Niaga Kota Parepare 2021.pptx
 
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
Bahan Paparan Rtrw Dki 2010 2030 [Compatibility Mode]
 
02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU
02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU
02. pkp sosnas nsup - Kota Tanpa Kumuh - KOTAKU
 
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
 
20160610 perubahan paradigma program KOTAKU rev
20160610  perubahan paradigma program KOTAKU rev20160610  perubahan paradigma program KOTAKU rev
20160610 perubahan paradigma program KOTAKU rev
 
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangBab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
 

Plus de pdatarawa

40 tips memulai bisnis
40 tips memulai bisnis40 tips memulai bisnis
40 tips memulai bisnis
pdatarawa
 
Kebijakan peningkatan kompetensi catrans jabar
Kebijakan peningkatan kompetensi catrans jabarKebijakan peningkatan kompetensi catrans jabar
Kebijakan peningkatan kompetensi catrans jabar
pdatarawa
 
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu rayaKebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
pdatarawa
 
Rekaman gambar pelaksanaan seminar
Rekaman gambar pelaksanaan seminarRekaman gambar pelaksanaan seminar
Rekaman gambar pelaksanaan seminar
pdatarawa
 
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesiaLaporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
pdatarawa
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
pdatarawa
 
Success story of tidal swamp farming system in barito kuala
Success story of tidal swamp farming system in barito kualaSuccess story of tidal swamp farming system in barito kuala
Success story of tidal swamp farming system in barito kuala
pdatarawa
 
Banyuasin 2008 2013
Banyuasin 2008 2013Banyuasin 2008 2013
Banyuasin 2008 2013
pdatarawa
 
Banyuasin 2013 2018
Banyuasin 2013 2018Banyuasin 2013 2018
Banyuasin 2013 2018
pdatarawa
 
Food estate kaltim
Food estate kaltimFood estate kaltim
Food estate kaltim
pdatarawa
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadu
pdatarawa
 
Agro eco-edu
Agro eco-eduAgro eco-edu
Agro eco-edu
pdatarawa
 
Lowlands for-food-energy-environment
Lowlands for-food-energy-environmentLowlands for-food-energy-environment
Lowlands for-food-energy-environment
pdatarawa
 
Capacity building
Capacity buildingCapacity building
Capacity building
pdatarawa
 

Plus de pdatarawa (20)

40 tips memulai bisnis
40 tips memulai bisnis40 tips memulai bisnis
40 tips memulai bisnis
 
Skill kepemimpinan
Skill kepemimpinanSkill kepemimpinan
Skill kepemimpinan
 
Rahasia sukses mark zuckenberg
Rahasia sukses mark zuckenbergRahasia sukses mark zuckenberg
Rahasia sukses mark zuckenberg
 
Kebijakan peningkatan kompetensi catrans jabar
Kebijakan peningkatan kompetensi catrans jabarKebijakan peningkatan kompetensi catrans jabar
Kebijakan peningkatan kompetensi catrans jabar
 
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu rayaKebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
Kebijakan pembangunan pertanian dan peternakan kubu raya
 
Rekaman gambar pelaksanaan seminar
Rekaman gambar pelaksanaan seminarRekaman gambar pelaksanaan seminar
Rekaman gambar pelaksanaan seminar
 
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesiaLaporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
 
Success story of tidal swamp farming system in barito kuala
Success story of tidal swamp farming system in barito kualaSuccess story of tidal swamp farming system in barito kuala
Success story of tidal swamp farming system in barito kuala
 
Rs kundur
Rs kundurRs kundur
Rs kundur
 
Ktm telang
Ktm telangKtm telang
Ktm telang
 
Banyuasin 2008 2013
Banyuasin 2008 2013Banyuasin 2008 2013
Banyuasin 2008 2013
 
Banyuasin 2013 2018
Banyuasin 2013 2018Banyuasin 2013 2018
Banyuasin 2013 2018
 
Food estate kaltim
Food estate kaltimFood estate kaltim
Food estate kaltim
 
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri HilirKabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hilir
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadu
 
Agro eco-edu
Agro eco-eduAgro eco-edu
Agro eco-edu
 
Lowlands for-food-energy-environment
Lowlands for-food-energy-environmentLowlands for-food-energy-environment
Lowlands for-food-energy-environment
 
Capacity building
Capacity buildingCapacity building
Capacity building
 
Mari belajar rawa bersama kami
Mari belajar rawa bersama kamiMari belajar rawa bersama kami
Mari belajar rawa bersama kami
 

Dernier

Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Dernier (20)

abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxPERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 

Kebijakan pembangunan kawasan transmigrasi

  • 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI Oleh : Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi disampaikan pada DISKUSI INTERAKTIF PERAN LEMBAGA MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DI KAWASAN TRANSMIGRASI Bidakara, 6 Desember 2013 1
  • 2. I. PENDAHULUAN A. Tujuan Penyelenggaraan Transmigrasi B. Arah Perubahan Ketransmigrasian di Era Otonomi Daerah C. Perubahan Pendekatan Penyelenggaraan Transmigrasi I. ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI II. KONTRIBUSI TRANSMIGRASI S.D. SAAT INI III. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI 2015 - 2019 IV. PENUTUP 2
  • 5. B. ARAH PERUBAHAN KETRANSMIGRASIAN DI ERA OTONOMI DAERAH UU No. 29 tahun 2009 tentang Perubahan UU No 15 tahun 2007 tentang Ketransmigrasian 1. Menegaskan peran Pemda sebagai pemrakarsa dan penanggung jawab pelaksanaan transmigrasi di daerahnya ; 2. Mendorong peranserta masyarakat dan swasta dalam pelaksanaan pembangunan transmigrasi; 3. Mempertegas jenis-jenis transmigrasi yaitu Transmigrasi Umum, Transmigrasi Swakarsa Berbantuan dan Transmigrasi Swakarsa Mandiri dan perbedaan perlakuan dari 5
  • 6. C. PERUBAHAN PENDEKATAN PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI 1. Pembangunan transmigrasi dilaksanakan berbasis kawasan yang memiliki keterkaitan dengan kawasan sekitarnya membentuk suatu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah; 2. Pembangunan kawasan transmigrasi dirancang secara holistik dan komprehensif sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dalam bentuk WPT atau LPT; 3. Pengembangan WPT diarahkan untuk mewujudkan pusat pertumbuhan baru sebagai Kawasan Perkotaan Baru, sedangkan LPT 6 diarahkan untuk mendukung pusat pertumbuhan
  • 7. LANJUTAN Perubahan Pendekatan 4. Pembangunan kawasan transmigrasi sekaligus untuk mengintegrasikan upaya penataan persebaran penduduk yang serasi dan seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan dengan mengakui hak orang untuk bermigrasi, mengadopsi visi jangka panjang untuk tata ruang urban demi perencanaan penggunaan lahan yang lestari, dan mendukung strategi urbanisasi secara terpadu. 7
  • 8. D. ARAH PERUBAHAN UUTRANSMIGRASI KAWASAN Setelah UU 29 Tahun 2009 TRANSMIGRASI  1. Menegaskan peran Pemda sebagai pemrakarsa dan penanggung jawab pelaksanaan transmigrasi di daerahnya. 2. Mendorong peranserta masyarakat dan swasta 3. Mempertegas jenis-jenis transmigrasi sebagai peluang bagi peranserta masyarakat dan swasta KAWASAN : Budidaya  FUNGSI : sebagai permukiman dan tempat usaha masyarakat dalam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah  BENTUK:  WPT, untuk mewujudkan pusat pertumbuhan baru sebagai KPB  LPT, untuk mendukung pusat pertumbuhan yang sedang berkembang menjadi KPB 4 Batas Kawasan Transmigrasi Pusat KPB SP SKP SKP SP SP SP SP SP SP Pusat SKP KIM KIM KIM SP Pusat SKP KPB KIM SP Pusat SKP SP SP SKP SP SP Pusat SKP SP SP SP SP SP SP SKP SP KAWASAN PERDESAAN 8
  • 9. E. SEKILAS SEJARAH TRANSMIGRASI UU 22/1999 UU 32/2004 1905 1999 Rintisan KTM 2009 2004 BERUBAH 2011 RPJMN 2014 PRO-KONTRA 88 Kab/Kota, 235 Kec, 2.223 Desa, 1,027 Juta Kel 19/12/13 MASA TRANSISI Penanganan masalah mendesak (dampak konflik), pembenahan sistem (246 SP-87.571 Kel) 696 SP, 129.889 Kel (44 KTM) 2 Ibu Kota Prov 104 Kab/Kota, 383 Kec, 3.035 Desa, 2,2 juta Kel Bangtrans berbasis kawasan membentuk satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah untuk mewujudkan Kawasan Perkotaan Baru dengan skema KTM Penyelesaian Permalasahan2 9
  • 11. A. MENDUKUNG PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 11 Prioritas Nasional KIB-II 2010-2014 Transmigrasi 1. Prioritas Lainnya POLHUKAM 2. PEREKONOMIAN 3. KESRA 11
  • 12. B. Mendukung Pengembangan Koridor Ekonomi Dalam MP3EI Melalui Upaya Mengarusutamakan Potensi Sumberdaya Alam dan Sumberdaya Manusia Setempat 12
  • 13. C. MENDUKUNG PEMBANGUNAN DAERAH Mengatasi masalah :  lebarnya kesenjangan pembangunan antarwilayah, terutama antara kawasan perdesaanperkotaan, kawasan pedalaman-pesisir, Jawa-luar Jawa, dan antara kawasan TimurBarat, serta  rendahnya keterkaitan antara pusat pertumbuhan dengan daerah belakang (hinterland), termasuk Mengembangkan potensi sumberdaya alam kawasan perdesaan terintegrasi dengan pembangunan kawasan perkotaan dalam satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah dalam kawasan transmigrasi (WPT/LPT), serta fasilitasi perpindahan dan penempatan penduduk untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia dan memberikan peluang usaha di kawasan 13 transmigrasi
  • 14. B. PENGERTIAN TRANSMIGRASI Setelah UU 29 Tahun 2009 PENGERTIAN: P erpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di WPT / LPT TUJUAN 1. Meningkatkan kesejahteraan trans dan masy sekitar 2. Meningkatkan pemerataan pembangunan daerah 3. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa TRANSMIGRASI = MOBILITAS PENDUDUK INTERNAL, TERARAH, BERMOTIF EKONOMI, DAN MENETAP PERMANEN 14
  • 16. F. PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI (INSTRUMEN PEMBANGUNAN PERDESAAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL) Naker Sektor PU trans Dagri Lain Pusat (APBN) BAPPENAS Provinsi (APBD) Kabupaten (APBD) Dekon/ Pembantuan / DAK dll BAPPEDA SWASTA KAWASAN TRANSMIGRASI 16 16 16
  • 18. Penyelengaraan transmigrasi telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan nasional antara lain: A. Aspek Kewilayahan  Dua ibukota provinsi terbentuk dari permukiman Transmigrasi, Mamuju – Sulbar dan Bulungan/Tanjung Salor - Kalimantan Utara;  104 Permukiman berkembang menjadi ibukota Kabupaten/Kota;  383 Permukiman Transmigrasi menjadi ibukota Kecamatan;  Dari 3.053 permukiman yang dibangun, sejumlah 1.183 permukiman menjadi desa definitif, dan sisanya menjadi bagian dari desa-desa setempat. 18
  • 19. KOTA-KOTA KECIL DI INDONESIA YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG DARI PERMUKIMAN TRANSMIGRASI 19/12/13 Mirwanto 19 19
  • 20. B. Aspek Produksi Pertanian Mewujudkan kantong-kantong/sentra produksi komoditas pangan dan perkebunan, antara lain: Tanaman Pangan : 70% kawasan transmigrasi telah berkembang menjadi sentra produksi pangan, serta memberikan kontribusi terhadap produksi beras nasional + 5,8 juta ton. Kawasan tersebut a.l. Delta Upang, Telang dan Karang Agung (Sumsel), Mesuji dan Rawa Pitu (Lampung), Parigi, & Toili (Sulawesi Tengah), Semangga Tanah Miring (Papua); Kelapa Sawit: 50 kawasan menjadi sentra produksi CPO: a.l. Sungai Bahar (Jambi), Pematang Panggang dan Peninjauan (Sumsel), Arga Makmur (Bengkulu), Sungai Pagar dan Lipat Kain (Riau); Parenggean (Kalteng); 20
  • 21.  Pengembangan agribisnis di kawasan transmigrasi melalui Pola PIR-TRANS. S.d. 1998 telah dikembangkan 584.627 Ha kelapa sawit dan kelapa hibrida di 11 provinsi, melibatkan 212.700 KK;  Karet : Kawasan Batumarta (Sumsel), Rimbo Bujang (Jambi). B. Aspek Kependudukan Transmigran dan penduduk setempat yang ditempatkan mencapai + 2,2 juta keluarga dan berkembang menjadi sekitar 27 juta orang transmigran beserta anak keturunannya. Sekitar 8,8 juta orang miskin dan pengangguran memperoleh secara langsung peluang berusaha dan saat ini mereka telah berhasil meningkatkan kesejahteraannya ke tingkat yang lebih baik. 21
  • 22. IV. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI 22
  • 23. A. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI 1. Pembangunan kawasan transmigrasi diprioritaskan untuk mendukung pengembangan 26 kota-kota di kawasan perbatasan yang diarahkan sebagai PKSN; 2. Sebagai bagian integral dari pembangunan daerah, perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi disusun dalam RPJPDdan/atau RPJMD ; 3. Setiap SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota diharapkan dapat menyusun Renstra pembangunan kawasan transmigrasi yang rancangan programnya dibahas dalam Musrenbang; 23
  • 24. Kebijakan Pembangunan…. 4. Kawasan transmigrasi terintegrasi dengan kawasan permukiman penduduk yang sudah ada, membentuk suatu komunitas baru. Program penempatan mempertimbangkan keseimbangan antara penduduk asli dengan pendatang; 5. Penyediaan tanah transmigrasi mengacu pada catur tertib pertanahan nasional yaitu (1) tertib administrasi, (2) tertib hukum, (3) tertib penggunaan tanah dan tertib pemeliharaan tanah, serta (4) lingkungan hidup; 6. Lokasi permukiman harus memenuhi kriteria 2C (Clear & Clean) dan 4 L (Layak Huni, Layak Usaha, Layak Berkembang dan Layak Lingkungan); 24
  • 25. Kebijakan Pembangunan…. 7. Pembangunan Satuan Permukiman diarahkan pada lokasi potensial dalam sistem SKP. Sistem penganggaran diusulkan dengan pendekatan tahun jamak (multi years programme), Model pembangunan bukan satu Satuan Permukiman, tetapi melalui pembangunan beberapa SP yang terintegrasi dalam satu SKP; 8. Pembangunan permukiman sebagaimana pada butir 7 dirancang dengan memperhatikan : a. Ketersediaan lahan tempat berusaha yang potensial, tidak bermasalah dan tidak berpotensi menimbulkan masalah; b. Kawasan transmigrasi berskala besar, sehingga dengan biaya rendah tetap memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan efisien; 25
  • 26. Kebijakan Pembangunan…. c. Transmigran berkualitas sesuai kebutuhan dan kompetensi daerah penempatan; d. Kelengkapan infrastruktur ekonomi dan fasilitas sosial secara memadai dan layak; e. Ketersediaan rancangan pembinaan dan pengembangan usaha ekonomi dan sosial budaya yang terukur hasil dan prospeknya. 10. Pemerintah Daerah diharapkan berkontribusi dalam penyediaan APBD perencanaan dan pembangunan kawasan transmigrasi. 11. Penyelenggaraan Transmigrasi melibatkan Masyarakat berdasarkan potensi dan kebutuhannya serta kemitraan dengan Badan Usaha. 26
  • 27. B. STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI 1. Pembangunan kawasan transmigrasi dilaksanakan secara bertahap meliputi : a. Tahap pembangunan dan pengembangan permukiman yang dibatasi oleh peraturan perundangan selama lima tahun meliputi pembangunan permukiman, penataan persebaran penduduk dan pemberdayaan masyarakat; b. Tahap pengembangan kawasan menjadi satu kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah; 27
  • 28. Strategi Pembangunan…. 2. Revitalisasi KTM dikawasan Transmigrasi secara terpadu dan intensif; 3. Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi dilaksanakan melalui kerjasama antar daerah dan sharing dana; 4. Peningkatan kualitas Calon Transmigran dan SDM Penyelenggara Transmigrasi melalui Diklat; 5. Pengembangan Model-model Hemat Lahan dan Pola Rintisan akan lebih diintensifkan (Pola Perikanan dan Industri). 28
  • 30. KESIMPULAN  Penyelenggaraan Transmigrasi mendukung Prioritas Pembangunan Nasional di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska konflik;  Pembangunan kawasan transmigrasi diprioritaskan untuk mendukung PKSN;  Perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi terintegrasi dalam RPJPD dan/atau RPJMD;  Kawasan transmigrasi telah berkembang menjadi sentra produksi pangan, serta memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional;  Peningkatan kualitas calon Transmigran dan SDM Penyelenggaran Transmigran; 30
  • 31. Lanjutan KESIMPULAN  Tercapainya pertumbuhan pusat ekonomi baru memerlukan sinergitas kerjasama pemerintah (pusat dan daerah), badan usaha, dan masyarakat dengan tetap mengutamakan keserasian lingkungan;  Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi dilaksanakan melalui kerjasama antar daerah dan sharing dana APBD;  Revitalisasi Penyelenggaraan KTM;  Pengembangan Model-model Hemat Lahan dan Pola Rintisan akan lebih diintensifkan (pola industri, perikanan dll);  Penyelesaian tunggakan permasalahan merupakan agenda utama yang tetap dilanjutkan. 31
  • 32. KESIMPULAN  Pembangunan transmigrasi diharapkan dapat mendukung percepatan berkembangnya pusat pertumbuhan ekonomi baru.  Prioritas pembangunan kawasan perbatasan yang diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional.  Tercapainya pertumbuhan pusat ekonomi baru memerlukan sinergi kerjasama pemerintah (pusat dan daerah), badan usaha, dan masyarakat transmigrasi, dengan tetap mengutamakan keserasian lingkungan.  Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi dilaksanakan melalui kerjasama antar daerah dan sharing dana. 32  Pengembangan Model-model Hemat Lahan dan Pola