Dokumen ini membahas variasi ekspresi wajah yang dapat ditunjukkan oleh audiens selama public speaking. Terdapat lima jenis ekspresi yaitu ekspresi ketertarikan, kebosanan, konsentrasi tinggi, kebingungan, dan ketidaksepakatan. Masing-masing ekspresi dapat mempengaruhi performa dan motivasi pembicara.
2. • Sebagai sebuah disiplin ilmu, public speaking telah memperoleh perhatian yang cukup luas dari kalangan akademisi. Salah satu aspek yang sering diteliti dalam public speaking adalah dampak yang dihasilkan oleh
audiens terhadap presenter atau pembicara. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Vrij et al. (2010), terdapat beberapa variasi gerakan atau ekspresi yang mungkin muncul dari audiens selama public speaking.
• Pertama, audiens dapat menunjukkan ekspresi wajah yang menunjukkan ketertarikan atau kekaguman terhadap pembicara. Contoh ekspresi ini adalah senyum, anggukan kepala, atau melongo. Penelitian
menunjukkan bahwa ekspresi wajah ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan performa pembicara.
• Kedua, audiens juga dapat menunjukkan ekspresi yang menunjukkan kebosanan atau ketidakberminatan. Contoh ekspresi ini adalah menguap, melihat jam tangan, atau menatap ke luar jendela. Ekspresi ini dapat
merugikan pembicara karena dapat menurunkan motivasi dan kepercayaan dirinya.
• Ketiga, audiens juga dapat menunjukkan ekspresi yang menunjukkan ketegangan atau konsentrasi yang tinggi. Contoh ekspresi ini adalah menggigit bibir, menatap mata pembicara dengan seksama, atau mengepalkan
tangan. Ekspresi ini dapat menunjukkan bahwa audiens sedang memperhatikan dengan seksama dan berusaha memahami isi presentasi.
• Keempat, audiens juga dapat menunjukkan ekspresi yang menunjukkan kebingungan atau ketidakmengertian. Contoh ekspresi ini adalah mengernyitkan dahi, bertanya-tanya dengan suara hati, atau mengangkat
tangan untuk bertanya. Ekspresi ini dapat menjadi sinyal bagi pembicara bahwa audiens perlu penjelasan lebih lanjut atau bahkan pengulangan materi yang telah disampaikan.
• Kelima, audiens juga dapat menunjukkan ekspresi yang menunjukkan ketidaksepakatan atau keberatan terhadap isi presentasi. Contoh ekspresi ini adalah menggelengkan kepala, mengerutkan hidung, atau
mengangkat tangan untuk menentang. Ekspresi ini dapat menunjukkan bahwa audiens tidak setuju dengan argumen yang disampaikan atau merasa terganggu dengan presentasi tersebut.
• Referensi:
• Vrij, A., Mann, S., & Fisher, R. P. (2010). Audience responses to televised police interviews. Journal of Applied Social Psychology, 40(8), 2013-2027.