3. PENGERTIAN
Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk
lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap.
Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, menurut
kecepatan sudutnya , yaitu: gerak melingkar beraturan, dan
gerak melingkar berubah beraturan.
5. PENGERTIAN
Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran
dengan laju konstan(tetap) dan arah
percepatan tegak lurus terhadap arah
percepatan.
Jadi, gerak melingkar beraturan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Lintasan benda berupa lingkaran
2. Jarak partikel ke titik acuan selalu tetap
3. Kelajuan selalu tetap
4. Kecepatan selalu berubah arah
5. Besar kecepatan tetap
6. Mempunyai percepatan sentripetal yang mengarah ke pusat lintasan
7. Frekuensi (f) dan Periode (T )
Frekuensi adalah banyaknya jumlah putaran yang ditempuh oleh suatu
benda yang bergerak dalam selang waktu satu sekon. Satuan: Hertz
(Hz)
Periode adalah waktu yang dibutuhkan suatu benda yang bergerak
melingkar untuk melakukan satu putaran penuh. Satuan: s
Rumus :
Ket :
T = Periode (s)
F = Frekuensi (Hz)
n = banyak getaran
t = waktu (s)
8. Kecepatan Linear atau Kecepatan Sentripetal
Kecepatan Linear adalah perubahan kedudukan benda sepanjang busur
lingkaran dalam selang waktu.
Rumus :
Ket :
v = kecepatan linear (m/s2)
R = jari-jari
T = Periode (s)
f = frekuensi (Hz)
9. Kecepatan Anguler atau Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut adalah besar sudut yang dilewati tiap satuan waktu.
Lambang kecepatan anguler adalah ω (omega) dan satuannya derajat per
sekon.
Rumus :
Jika besar sudut yang ditempuh t sekon adalah θ (theta), maka :
Ket :
ω = kecepatan anguler (derajat/sekon)
T = Periode (s)
f = frekuensi (Hz)
Ket :
ω = kecepatan anguler (derajat/sekon)
t = waktu yang ditempuh (s)
θ = lintasan/posisi sudut (rad)
10. Hubungan antara laju linear dengan kecepatan anguler
Dari rumus laju linear dengan rumus kecepatan anguler, maka diperoleh
hubungan sebagai berikut:
11. Percepatan Sentripetal ( as)
Percepatan Sentripetal adalah percepatan yang selalu tegak lurus terhadap
kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran.
Rumus :
Ket :
as = percepatan sentripetal (m/s2)
v = kecepatan sentripetal (m/s)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
r = jari-jari lingkaran
12. Gaya Sentripetal
Gaya Sentripetal adalah gaya yang berarah menuju pusat lingkaran, karena
dipengaruhi oleh percepatan sentripetal.
Rumus :
Keterangan :
Fs = Gaya sentripetal (N)
v = Laju linear (m/s)
m = massa benda (kg)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
r = jari-jari lingkaran
as = percepatan sentripetal (m/s2)
14. GMBB
Gerak Melingkar Berubah Beraturan adalah gerak suatu benda dengan
bentuk lintasan melingkar dan besar percepatan sudut/anguler (α)
konstan.
Kelajuan dan panjang lintasan linear setelah t satuan waktu dirumuskan
sebagai berikut :
Ket :
θ = sudut yg ditempuh (rad)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
α = besar percepatan sudut
(rad/s2)
t = waktu yg ditempuh
15. Pada GMBB benda mengalami dua macam percepatan, yaitu percepatan
sentripetal (as) dan percepatan tangensial (at). Percepatan sentripetal
selalu menuju ke pusat lingkaran, sedangkan percepatan tangensial
menyinggung lingkaran.
Berikut besar dan arah percepatan total berturut-turut dinyatakan oleh
persamaan:
Ket :
a= percepatan total (m/s2)
as= percepatan sentripetal (m/s2)
at= percepatan tangensial (m/s2)
17. Roda Seporos
Roda-roda yang memiliki poros yang sama akan melakukan gerak
melingkar dengan arah yang sama. Kecepatan sudut kedua roda sama.
Rumus :
Ket :
ω1 = kecepatan sudut roda 1
ω2 = kecepatan sudut roda 2
v1 = kecepatan linear roda 1
v2 = kecepatan linear roda 2
r1 = jari-jari roda 1
r2 = jari-jari roda 2
18. Roda Bersinggungan
Karena kedua roda bersinggungan, maka arah gerak roda saling
berlawanan. Sehingga kecepatan linear kedua roda sama.
Rumus :
Ket :
ω1 = kecepatan sudut roda 1
ω2 = kecepatan sudut roda 2
v1 = kecepatan linear roda 1
v2 = kecepatan linear roda 2
r1 = jari-jari roda 1
r2 = jari-jari roda 2
19. Roda yang dihubungkan
dengan rantai/sabuk
Roda yang dihubungkan dengan sabuk, maka arah putaran kedua roda
adalah sama. Kelajuan linear kedua roda sama.
Rumus :
Ket :
ω1 = kecepatan sudut roda 1
ω2 = kecepatan sudut roda 2
v1 = kecepatan linear roda 1
v2 = kecepatan linear roda 2
r1 = jari-jari roda 1
r2 = jari-jari roda 2
21. Ayunan Konis
Ayunan Konis (Ayunan Kerucut) adalah putaran sebuah benda yang diikat
pada seutas tali yang panjangnya L ujung atas tali diikat pada satu titik
tetap dan benda diputar mengitari permukaan membentuk kerucut.
Diperoleh rumus :
V = kelajuan ayunan(m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
R = jari-jari (m)
θ = besar sudut putar (rad)
22. Kereta Mainan
Pada kereta mainan ini, bekerja gaya berat (mg) ke bawah, gaya normal (N)
ke atas, dan gaya landasan ke arah pusat lingkaran Fk.
Gaya Fk inilah yang mengontrol gerak melingkar beraturan
Rumus : Ket :
Fk = Gaya gesek (N)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan linear (m/s2)
r = jari-jari lingkaran
23. Kemiringan Arena Balap
Arena balap mobil terdiri dari bidang miring yang melingkar. Gaya normal
arena balap sepeda mempunyai komponen mendatar dan vertikal.
Rumus :
Vmaks = R𝑔 𝑡𝑎𝑛θ
Ket :
Vmaks = Kecepatan linear maksimal (m/s2)
R = jari-jari lingkaran
g = gaya gravitasi (m/s)