Modul ini membahas tentang pentingnya menentukan kebutuhan rujukan segera dan tindakan pra-rujukan pada anak sakit berumur 2 bulan hingga 5 tahun. Modul ini menjelaskan kondisi-kondisi yang memerlukan rujukan segera seperti pneumonia berat, diare dehidrasi berat, dan masalah kesehatan berat lainnya. Modul ini juga menjelaskan tindakan pra-rujukan yang perlu dilakuk
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukan
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI
PENGOBATAN PADA ANAK SAKIT UMUR
2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MODUL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
SUGIJATI
DWI ESTUNING RAHAYU
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 7
KEGIATAN BELAJAR 1
Perlunya Rujukan Segera dan Melakukan
Tindakan/Pengobatan Prarujukan
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Kegiatan
Belajar 1 Perlunya Rujukan Segera dan Melakukan
Tindakan/pengobatan Prarujukan
Tujuan Pembelajaran
Pokok Materi
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan Anda dapat memahami perlunya rujukan
segera dan dapat melakukan tindakan/pengobatan prarujukan
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat :
1. Menentukan perlunya dilakukan rujukan segera
2. Menentukan rujukan untuk macam-macam penyakit klasifikasi berat
3. Menentukan tindakan/pengobatan pra rujukan
4. Melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan
1. Menentukan perlunya dilakukan rjukan segera
2. Menentukan rujukan untuk macam-macam penyakit klasifikasi berat
3. Menentukan tindakan/pengobatan pra rujukan
4. Melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan
Tujuan Khusus
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Uraian
Materi
Anda pernah melihat masalah-masalah selama melakukan pemeriksaan pada anak sakit,
Sebaiknya periksa dan tangani masalah sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman serta
kebijaksanaan tempat Anda bekerja. Apabila tidak mampu menangani masalah Anda harus
melakukan rujukan segera ketempat pelayanan kesehatan yang lebih memadai.Tahukah Anda
kapan dilakukan rujukan pada anak sakit? Untuk lebih memahami hal tersebut sebelumnya
Anda akan mempelajari tentang perlunya dilakukan rujukan segera.
A. MENENTUKAN PERLUNYA DILAKUKAN RUJUKAN SEGERA
1. RUJUKAN UNTUK KLASIFIKASI BERAT
Perhatikan penyakit pada anak dengan kategori klasifikasi berat di bawah ini, penyakit ini
perlu dilakukan rujukan segera yang meliputi :
• PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT
• DIARE DEHIDRASI BERAT
• DIARE PERSISTEN BERAT
• PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
• CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT
• DEMAM BERDARAH DENGUE
• MASTOIDITIS
• SANGAT KURUS DAN/ ATAU EDEMA
• ANEMIA BERAT
Rujukan segera adalah secepatnya merujuk anak ke fasilitas kesehatan dengan rawat inap
yang mempunyai peralatan dan tenaga yang mampu merawat anak sakit lebih baik.Tempat
tersebut bisa puskesmas dengan rawat inap atau rumah sakit.
Bila anak akan dirujuk SEGERA, harus ditentukan tindakan yang perlu diberikan sebelum
merujuk (tindakan pra rujukan). Jangan melakukan tindakan yang tidak terlalu perlu, karena
akan menghambat rujukan.
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
2. RUJUKAN UNTUK ANAK DENGAN TANDA BAHAYA UMUM.
Anak dengan tanda bahaya umum berarti mempunyai klasifikasi berat.Mereka memerlukan
rujukan (dapat ditangani di klinik bila hanya mengalami DIARE DEHIDRASI BERAT).
Pada keadaan yang sangat jarang, anak mungkin hanya mempunyai tanda bahaya umum
tanpa klasifikasi berat.Anak-anak ini harus segera dirujuk.
Perhatikan kotak di bawah berikut ini
PASTIKAN BAHWA SETIAP ANAK DENGAN TANDA BAHAYA UMUM
APAPUN HARUS DIRUJUK setelah mendapatkan dosis pertama antibiotik dan
tindakan pra-rujukan lainnya.
Perhatian :
Upaya rehidrasi dengan Rencana Terapi C mungkin bisa menghilangkan
tanda bahaya umum sehingga rujukan tidak diperlukan lagi.
3. RUJUKAN UNTUK MASALAH BERAT LAINNYA.
Bagan PENILAIAN DAN KLASIFIKASI belum mencakup semua masalah yang mungkin
dialami anak. Tentukan apakah anak mempunyai masalah berat lain yang tidak dapat
ditangani di klinik ?
Anak mungkin mempunyai masalah berat yang tidak disebutkan dalam bagan,misalnya
nyeri perut hebat. Bila Anda tidak dapat menangani masalah berat tersebut, rujuk anak.
INGAT : Umumnya anak yang datang berobat tidak mempunyai tanda
bahaya umum, klasifikasi berat atau masalah berat lain, maka anak-
anak tersebut tidak perlu dirujuk.
B. RUJUKAN UNTUK MACAM-MACAM PENYAKIT KLASIFIKASI BERAT
1. Pneumonia Berat Atau Penyakit Sangat Berat
Anak dengan klasifikasi PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT, benar-benar
menderita sakit yang serius dan membutuhkan rujukan segera untuk tindakan seperti
oksigen dan lain-lain. Sebelum anak dirujuk,beri dosis pertama antibiotik yang sesuai,
untuk membantu mencegah pneumonia berat menjadi lebih parah, serta membantu
mengobati infeksi berat seperti sepsis atau meningitis (radang selaput otak).
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
2. Diare Dehidrasi Berat
Baca bagan DIARE DEHIDRASI BERAT dibawah ini:
Terdapat dua atau
lebih tanda-tanda
berikut:
• Letargis / tidak
sadar
• Mata cekung
• Tidak bisa minum/
malas minum
• Cubitan kulit perut
• kembali sangat
lambat
DIARE
DEHIDRASI
BERAT
Jika tidak ada klasifikasi berat lain:
Beri cairan untuk dehidrasi berat
(Rencana Terapi C) dan tablet Zinc.
Jika juga mempunyai klasifikasi berat
lain:
- Rujuk SEGERA.
- Jika masih bisa minum, berikan ASI
dan larutan oralit selama perjalanan.
Jika ada kolera di daerah tersebut, beri
antibiotik untuk kolera.
Jika klasifikasi berat anak hanya DIARE DEHIDRASI BERAT, gunakan Rencana Terapi C (lihat
halaman 48) untuk menentukan apakah anak perlu dirujuk.Bila anak mempunyai klasifikasi
berat lainnya selain DIARE DEHIDRASI BERAT, anak perlu dirujuk SEGERA.
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
KEPUTUSAN DALAM RENCANA TERAPI C :
PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT
IKUTI TANDA PANAH : JIKA YA, LANJUTKAN KEKANAN.
JIKA TIDAK, LANJUTKAN KEBAWAH
MULAI
DISINI
Dapatkah
Anda Segera
memberikan
cairan Intravena?
Apakah ada fasilitas
pemberian cairan
intravena yang terdekat
(ditempuh dalam 30 menit)?
Apakah Anda terlatih
menggunakan pipa
orogastrik (pipa OG) untuk
rehidrasi?
Apakah anak masih bisa
minum
YA
YA
YA
BERI CAIRAN INTRAVENa
DI KLINIK ANDA
RUJUK SEGERA
Beri oralit melalui pipa OG atau
mulut
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
Rujuk SEGERA ke Rumah
Sakit terdekat untuk
pemberian cairan intravena
/pemasangan pipa OG
TIDAK
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
3. DIARE PERSISTEN BERAT
Anak dengan diare selama 14 hari atau lebih yang juga menderita dehidrasi, harus dirujuk.
Anak ini perlu perhatian khusus untuk mencegah kehilangan cairan atau perlu perubahan
diet atau mungkin dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk tinja guna mengetahui
penyebab diare. Tangani dehidrasi anak sebelum dirujuk, kecuali jika anak mempunyai
klasifikasi berat lainnya.
4. PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Anak dengan klasifikasi PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM harus ditangani segera. Beri
dosis pertama antibiotik yang sesuai untuk meningitis atau infeksi berat lainnya, cegah
agar kadar gula darah tidak turun (hipoglikemia) dan beri dosis pertama parasetamol di
klinik jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C ) sebelum dirujuk.
Di daerah risiko tinggi dan rendah malaria, beri juga suntikan obat anti malaria sesuai
hasil pemeriksaan RDT.
5. CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT.
Semua anak dengan klasifikasi CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT harus ditangani dengan
segera. Beri vitamin A dan dosis pertama antibiotik yang sesuai.Jika ada kekeruhan pada
kornea atau mata bernanah, beri tetes/salep mata kloramfenikol atau tetrasiklin tanpa
kortikosteroid.Jika tidak diobati, kekeruhan pada kornea dapat menyebabkan kebutaan.
Tanyakan kepada ibu apakah kekeruhan sudah ada sebelumnya dan apakah sudah
diperiksa serta diobati di rumah sakit.Jika sudah, anak tidak perlu dirujuk lagi untuk hal
ini. Apabila anak demam tinggi ( ≥38,5° C), beri 1 dosis parasetamol di klinik.
6. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD).
Jika anak mempunyai klasifikasi DBD dengan tanda-tanda syok, segera beri O2 dan cairan
intravena Ringer Laktat/Asetat sebelum dirujuk. Jika tidak ada tanda-tanda syok dan
anak sering muntah atau malas minum,beri cairan infus Ringer Laktat/Asetat sebelum
dirujuk. Jika masih mau minum, anak tetap perlu dirujuk untuk observasi dan anjurkan
ibu untuk memberi cairan tambahan apa saja atau oralit selama dalam perjalanan ke
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
tempat rujukan asalkan jangan cairan/minuman berwarna merah atau coklat tua
karena sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung. Jika demam tinggi ( ≥38,5° C) beri
1 dosis parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat atau ibuprofen, karena obat-obat
tersebut dapat merangsang terjadinya perdarahan.
7. MASTOIDITIS
Anak dengan mastoiditis harus dirujuk segera ke rumah sakit,karena perlu pembedahan. Anak
ini memerlukan dosis pertama antibiotik yang sesuai dan Parasetamol untuk mengatasi nyeri.
CONTOH 1.
Bunga anak perempuan, umur 2 tahun, suhu 37,50 C. Tidak mempunyai tanda bahaya
umum. Risiko malaria tinggi dan klasifikasinya MALARIA (vivax / ovale). Tidak ada tanda
mengarah ke campak dan DBD, karena itu diklasifikasikan juga sebagai DEMAM : MUNGKIN
BUKAN DBD. Bunga menderita nyeri telinga dan petugas kesehatan menemukan nanah di
dalam telinga.
Ibu mengatakan dia baru melihat nanah tersebut hari ini.Anak juga diklasifikasikan
menderita INFEKSI TELINGA AKUT, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Tidak ada klasifikasi
lain. Bunga tidak memerlukan rujukan, karena tidak mempunyai tanda bahaya umum
maupun klasifikasi berat.
Gambar: seorang balita penderita Mastoiditis
8. SANGAT KURUS DAN / ATAU EDEMA.
Anak dengan klasifikasi SANGAT KURUS DAN / ATAU
EDEMA harus dirujuk untuk mendapatkan diet khusus
atau transfusi darah. Sebelum anak dirujuk,beri satu
dosis vitamin A sesuai golongan umur, hangatkan
badan anak dan beri air gula. Jika ada syok, atasi dengan
pemberian bolus glukosa 10% intra vena dan infus.Jika
diare, berikan cairan ReSoMal atau modifikasinya dan
jika ada komplikasi pada mata, beri tetes/salep mata
tanpa kortikosteroid.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
CONTOH 2.
Irawan bayi laki-laki, umur 4 bulan, tidak mempunyai tanda bahaya umum.Dia batuk
dan ada tarikan dinding dada ke dalam, sehingga klasifikasinya PNEUMONIA BERAT ATAU
PENYAKIT SANGAT BERAT.Dia juga menderita demam dan diklasifikasikan sebagai MALARIA
(falsiparum). Tidak ada tanda-tanda mengarah campak ataupun DBD, maka klasifikasinya
DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD. Irawan memerlukan rujukan segera karena klasifikasi
beratnya.
CONTOH 3.
Mita bayi perempuan, umur 7 bulan, mempunyai satu tanda bahaya umum : letargis. Dia
menderita diare dengan DIARE DEHIDRASI BERAT tanpa klasifikasi berat lain, sehingga petugas
kesehatan merencanakan menggunakan Rencana Terapi C. Karena petugas kesehatan dapat
memberi cairan intravena, maka Mita akan diberi cairan intravena di Puskesmas.
Bila Mita dapat direhidrasi dengan baik dan tidak letargis lagi, dia tidak perlu dirujuk.
Pada latihan ini Anda harus menentukan perlu tidaknya dilakukan rujukan segera.Beri tanda (√)
pada jawaban yang sesuai.
1. Suci bayi perempuan umur 6 bulan. Tidak ada tanda bahaya umum. Ia menderita :
BATUK : BUKAN PNEUMONIA
DIARE TANPA DEHIDRASI
DIARE PERSISTEN
Status Gizi NORMAL
Tidak ada klasifikasi lain.
Apakah Suci memerlukan rujukan segera : Ya _____ Tidak _____
Latihan
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
2. Dani bayi laki-laki, umur 7 bulan. Tidak ada tanda bahaya umum, menderita :
MASTOIDITIS
MALARIA (vivax /ovale)
DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD
Status Gizi NORMAL
Tidak ada klasifikasi lain
Apakah Dani memerlukan rujukan segera : Ya _____ Tidak _____
3. Habibah bayi perempuan umur 9 bulan. Ia menderita :
DIARE DENGAN DEHIDRASI BERAT
MALARIA (falsiparum)
DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD
Status Gizi NORMAL
Tidak ada klasifikasi lain. Puskesmas mampu memberi pengobatan intravena.
Apakah Habibah memerlukan rujukan segera : Ya _____ Tidak _____
C. MENENTUKAN TINDAKAN/PENGOBATAN PRA RUJUKAN
1. MENENTUKAN TINDAKAN PRA RUJUKAN
1). Bila anak memerlukan rujukan segera, harus cepat ditentukan tindakan yang paling
dibutuhkan dan segera berikan. Berikut ini daftar tindakan penting pra rujukan :
2). Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
3). Beri dosis pertama suntikan Artemeter untuk malaria berat (di daerah risiko tinggi atau
rendah malaria).
4). Beri dosis pertama vitamin A.
5). Beri cairan intravena pada anak DBD dengan syok.
6). Cegah agar gula darah tidak turun (termasuk memberi ASI, susu atau air gula).
7). Beri dosis pertama suntikan antibiotik.
8). Beri dosis pertama antimalaria oral (daerah risiko tinggi dan rendah malaria).
9). Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi (38,50 C atau lebih) atau nyeri
akibat mastoiditis.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
10). Beri tetes/salep mata Tetrasiklin atau Kloramfenikol tanpa Kortikosteroid (Bila ada
kekeruhan kornea atau mata bernanah).
11). Beri ASI dan larutan oralit selama perjalanan ke rumah sakit.
12). Lima hal pertama diatas, bersifat segera karena dapat mencegah terjadinya konsekuensi
serius, seperti memberatnya meningitis bakterial atau malaria serebral, ruptur kornea
karena kekurangan vitamin A, syok akibat dengue atau kerusakan otak akibat rendahnya
kadar gula darah. Tindakan yang lain juga penting untuk mencegah memburuknya
penyakit.
Sebelum Anda merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra rujukan. Jelaskan kepada
orang tuanya bahwa tindakan/pengobatan pra rujukan diperlukan untuk menyelamatkan
kelangsungan hidup anak.
Mintakan persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan tindakan/ pengobatan
pra rujukan.
Jangan menunda rujukan untuk memberi tindakan yang tidak mendesak, seperti
membersihkan telinga.Bila diperlukan imunisasi, jangan diberikan sebelum merujuk.Biarkan
petugasditempatrujukanmenentukankapanimunisasibisadiberikan.Haliniuntukmenghindari
tertundanya rujukan.
CONTOH:
Emmy anak perempuan umur 15 bulan, berat badan 12 kg, tidak ada tanda bahaya umum.
Dia BATUK : BUKAN PNEUMONIA. Daerahnya merupakan risiko tinggi malaria. Emmy demam
39° C dan kaku kuduk, sehingga klasifikasinya: PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. Status
gizinya diklasifikasikan NORMAL. Tidak ada klasifikasi lain.
Pemeriksaan RDT hasilnya positif Falsiparum.Emmy perlu rujukan segera.
Sebelum dirujuk, dia harus diberi beberapa tindakan pra rujukanyaitu :
1. Injeksi Artemeter 38,4 mg (0,5 ml)
2. Injeksi Ampisillin 600 mg (3 ml)
3. ASI sesering mungkin (untuk mencegah turunnya kadar gula darah)
4. Parasetamol ¼ tablet (500 mg)
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
Petugas kesehatan TIDAK boleh membuang-buang waktu untuk mengajarkan cara
melegakan tenggorokan dan meredakan batuk dengan bahan yang aman atau untuk menilai
pemberian makan dan menasihati ibu mengenai pemberian makan, karena akan memperlambat
rujukan.
Pada latihan ini Anda akan berlatih menentukan tindakan pra rujukan.
Tia anak perempuan umur 2 tahun. Dia letargis dan menderita demam 39°C. Dia
tinggal di daerah risiko tinggi malaria dan hasil pemeriksaan RDT positif Falsiparum.
Tidak ada tanda-tanda DBD. Petugas kesehatan mengklasifikasikan Tia sebagai
berikut :PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM, DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD dan INFEKSI TELINGA
KRONIS.
Telapak tangannya pucat sehingga dia juga ANEMIA, meskipun tidak KURUS.Dia
belum pernah mendapat dosis Pirantel pamoat.Tia memerlukan rujukan untuk
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Berikut adalah daftar tindakan untuk semua klasifikasi Tia.
Beri tanda (√_) pada tindakan penting pra rujukan yang diperlukan :
a _________ Beri dosis pertama Artemeter injeksi
b _________ Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
c _________ Lakukan tindakan untuk mencegah hipoglikemia.
d _________ Beri satu dosis Parasetamol di klinik untuk demam tinggi.
e _____√___ Rujuk SEGERA.
D. MELAKUKAN TINDAKAN / PENGOBATAN PRA RUJUKAN
Semua tindakan dan pengobatan pra rujukan telah dimasukkan ke dalam bagan.
1. MEMBERI DOSIS PERTAMA ANTIBIOTIK
Anak sakit dengan klasifikasi berat dibawah ini membutuhkan antibiotik sebelum dirujuk.
1). PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT
2). DEHIDRASI BERAT di daerah kolera
Latihan
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
3). PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
4). CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT
5). MASTOIDITIS
Jika anak tidak bisa minum obat oral, harus diberi suntikan intramuskular.
a. MEMBERI ANTIBIOTIK ORAL YANG SESUAI
Jika anak dengan klasifikasi diatas akan dirujuk dan masih bisa minum obat, berikan
antibiotik oral. Di klinik biasanya tersedia lebih dari satu macam antibiotik, karena itu
Anda harus tahu cara memilih antibiotik yang sesuai dengan penyakit anak.
Berikan hanya dosis pertama sebelum di rujuk.
Untuk klasifikasi PNEUMONIA, Amoksisilin diberikan 2 kali sehari selama 3 hari, sedangkan
pada klasifikasi INFEKSI TELINGA AKUT diberikan 2 kali sehari selama 5 hari.
Beri Antibiotik Oral Yang Sesuai
UNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK YANG SESUAI :
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)
- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : AMOKSISILIN (Untuk Infeksi telinga akut, sebagai pilihan pertama)
UMUR atau
BERAT BADAN
KOTRIMOKSAZOL
2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia
2 x sehari selama 5 hari untuk
Infeksi Telinga Akut
AMOKSISILIN
2 x sehari selama 3 hari untuk
Pneumonia
2 x sehari selama 5 hari untuk
Infeksi Telinga Akut
TABLET
DEWASA
80 mg Tmp +
400 mg Smz
TABLET
ANAK
20 mg Tmp +
100 mg Smz
SIRUP
per 5 ml
40 mg Tmp +
200 mg Smz
TABLET
500 mg
SIRUP per 5 ml
125 mg
2 bulan - < 4 bulan
(4 - < 6 kg) ¼ 1
2,5 ml
(½ sdk takar) ¼
5 ml
(1 sdk takar)
4 bulan - < 12 bulan
(6 - < 10 kg) ½ 2
5 ml
(1 sdk takar) ½
10 ml
(2 sdk takar)
1 tahun - < 3 tahun
(10 - < 16 kg) ¾ 2½
7,5 ml
(1½ sdk takar) ⅔
12,5 ml
(2½ sdk takar)
3 tahun - < 5 tahun
(16 - < 19 kg) 1 3
10 ml
(2 sdk takar) ¾
15 ml
(3 sdk takar)
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
Beri Antibiotik Oral Yang Sesuai
UNTUK DISENTERI : Beri antibiotik yang dianjurkan untuk Shigela
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)
- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : ASAM NALIDIKSAT
UMUR atau
BERAT BADAN
KOTRIMOKSAZOL
(Trimetoprim + Sulfametoksazol)
2 x sehari selama 5 hari
ASAM NALIDIKSAT
Tablet 500 mg 4 x sehari
selama 5 hari
METRONIDAZOL
Tablet 500 mg
3 x sehari selama 10
hari
Untuk amuba
2 bulan - < 4 bulan
(4 - < 6 kg)
Lihat dosis di atas
⅛
5 ml
(1 sdk takar)
50 mg (1/8 tab)
4 bulan - < 12 bulan
(6 - < 10 kg) ¼
10 ml
(2 sdk takar)
100 mg (1/4 tab)
12 bulan - < 5 tahun
(10 - < 19 kg) ½
12,5 ml
(2½ sdk takar)
200 mg (1/2 tab)
Beri Antibiotik Oral Yang Sesuai
UNTUK KOLERA : beri antibiotik yang dianjurkan untuk Kolera selama 3 hari
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN
- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)
UMUR atau
BERAT BADAN
TETRASIKLIN
Kapsul 250 mg
4 x sehari selama 3 hari
KOTRIMOKSAZOL
2 x sehari selama 3 hari
TABLET
DEWASA
80 mg Tmp +
400 mg Smz
TABLET
ANAK
20 mg Tmp +
100 mg Smz
SIRUP
per 5 ml
40 mg Tmp +
200 mg Smz
2 bulan - < 4 bulan
(4 - < 6 kg) Jangan diberi ¼ 1
2,5 ml
(½ sdk takar)
4 bulan - < 12 bulan
(6 - < 10 kg) ½ ½ 2
5 ml
(1 sdk takar)
12 bulan - < 5 tahun
(10 - < 19 kg) 1 1 3
10 ml
(2 sdk takar)
Beri antibiotik oral “pilihan pertama” bila tersedia. Ini dipilih karena sangat efektif, cara
pemberiannya mudah dan murah. Antibiotik “pilihan kedua” diberikan hanya bila obat pilihan
pertama tidak tersedia atau bila dengan obat pilihan pertama tidak memberi hasil yang baik.
Antibiotik pilihan pertama dan pilihan kedua dapat diganti tergantung data resistensi bakteri
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
2. MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR.
Anak membutuhkan antibiotik intramuskular sebelum dirujuk, yaitu jika anak :
1). Tidak bisa minum atau menetek. ATAU
2). Memuntahkan semuanya. ATAU
3). Kejang. ATAU
4). Letargis atau tidak sadar.
Pada waktu memberi suntikan antibiotik secara intramuskular :
1). Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan.
2). Tentukan dosis sesuai tabel.
3). Gunakan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat.
4). Suntikkan secara intramuskular.
5). Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang ada.
Gunakan tabel berikut ini untuk menentukan dosis.Pilih dosis dari tabel pada baris berat
badan yang paling mendekati berat badan anak atau gunakan umur apabila berat badan
tidak diketahui.
BERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR
UNTUK ANAK YANG HARUS SEGERA DIRUJUK TETAPI TIDAK DAPAT MENELAN OBAT ORAL
• Beri dosis pertama Ampisilin intramuskular dan Gentamisin kemudian rujuk segera. JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN:
• Ulangi suntikan Ampisilin setiap 12 jam selama 5 hari.
• Kemudian ganti dengan antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan
UMUR atau
BERAT BADAN
AMPISILIN
Dosis : 50 mg per Kg BB
Tambahkan 4 ml Aquadest dalam
1 vial 1000 mg sehingga
menjadi 1000 mg / 5 ml = 200mg/ml
GENTAMISIN
Dosis : 7.5 mg / kg BB
sedíaan 80 mg / 2 ml
2 bulan - < 4 bulan
(4 - < 6 kg) 1.25 ml = 250 mg 1 ml = 40 mg
4 bulan - < 9 bulan
(6- < 8 kg) 1.75 ml = 350 mg 1.25 ml = 50 mg
9 bulan - < 12 bulan
(8 - < 10 kg) 2.25 ml = 450 mg 1.75 ml = 70 mg
12 bulan - < 3 tahun
(10 - < 14 kg) 3 ml = 600 mg 2.5 ml = 100 mg
3 tahun - < 5 tahun
(14 - 19 kg) 3.75 ml = 750 mg 3 ml = 120 mg
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
E. MEMBERI OBAT UNTUK MALARIA BERAT.
Anak yang menderita PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM mungkin menderita malaria berat.
Untuk membasmi parasit malaria dengan cepat, beri suntikan artemeter.
Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
• Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk (dosis lihat dibawah).
• Jika rujukan tidak memungkinkan, hasil pemeriksaan laboratorium dan klinis
menunjukkan Malaria Berat, ikuti petunjuk berikut :
Suntikan Artemeter intramuskular dengan dosis :
- Hari 1 : 3.2 mg/kg BB
- Hari 2 : 1.6 mg/kg BB
- Hari 3 : 1.6 mg/kg BB
Jika anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA.
Jika anak sudah bisa minum obat per oral, gantikan suntikan dengan pemberian
Obat Antimalaria oral untuk Malaria Falsiparum pilihan pertama selama 3 hari,
yaitu ACT atau Artemisinin Combination Therapy.
Keterangan : Tiap ampul Artemeter berisi 1ml ( 80 mg/ml)
F. MEMBERI PARASETAMOL UNTUK DEMAM TINGGI ( ≥38.5°C ) ATAU SAKIT TELINGA
Beri satu dosis parasetamol sebelum anak dirujuk.Parasetamol berkhasiat menurunkan suhu
tubuh dan mengurangi rasa sakit.
Beri Parasetamol untuk Demam Tinggi (> 38.5°C) atau Sakit Telinga
PARASETAMOL
Setiap 6 jam sampai demam atau nyeri telinga hilang
UMUR atau
BERAT BADAN
TABLET
500 mg
TABLET
100 mg
SIRUP
120 mg/ 5 ml
2 bulan - 6 bulan
(4 -< 7 kg) ⅛ ½
2.5 ml
(½ sendok takar)
6 bulan - 3 tahun
(7 - < 14 kg) ¼ 1
5 ml
(1 sendok takar)
3 tahun - 5 tahun
(14 - < 19 kg) ½ 2
5 ml
(1 sendok takar)
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
G. MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT BERAT
DENGAN DEMAM.
Mencegah kadar gula darah tidak turun merupakan tindakan penting sebelum merujuk anak
dengan PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. Penurunan kadar gula darah dapat menyebabkan
kerusakan otak.
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN
• Jika anak masih bisa menyusu :
Mintalah kepada Ibu untuk menyusui anaknya.
• Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan :
Beri perahan ASI atau.Susu formula/ aie gula 30-50 ml sebelum dirujuk.
Cara membuat air gula : Larutkan 1 sendok teh gula pasir
(5 gram) kedalam gelas yang berisi 50 ml air matang.
• Jika anak tidak bisa menelan :
Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa orogastrik.
Jika tidak tersedia pipa orogastrik rujuk segera
H. MEMBERI VITAMIN A UNTUK PENGOBATAN
Anak dengan klasifikasi SANGAT KURUS disertai CAMPAK, CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA
MATA, atau CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT, harus diberikan vitamin A pengobatan.
Dosis pertama sesuai umur anak diberikan di klinik dan dosis selanjutnya akan diberikan di
tempat rujukan, yaitu pada hari ke 2 dan hari ke 15.
Pemberian Vitamin A untuk pengobatan (dosis sesuai umur anak )
GEJALA HARI KE 1 HARI KE 2 HARI KE 15
Sangat kurus v - -
Sangat kurus dan Campak v v v
Menderita Campak v - -
Menderita Campak dan
komplikasi pada mata
v v v
Ada salah satu gejala
Xeroftalmia : Buta senja,
Bercak Bitot,Nanah/radang,
Kornea keruh, Ulcus kornea
v v v
Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.Kekurangan vitamin A dapat
menimbulkan kebutaan. Dosis pemberian vitamin A berdasarkan umur dapat dilihat pada
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
tabel berikut:
Dosis Vitamin A (pengobatan)
UMUR DOSIS
< 6 bulan
50.000 IU
( ½ kapsul biru )
6 -11 bulan
100.000 IU
( kapsul biru )
12 - 59 bulan
200.000 IU
( kapsul merah )
Bila anak dapat menelan, pastikan anak menelan seluruh isi kapsul.Bila anak hanya memerlukan
sebagian isi kapsul, maka kapsul dibuka, gunting/potong bagian ujung kapsul yang runcing,
atau tusuk dengan jarum.Pastikan bahwa anak menelan semua cairan yang kita teteskan.
Pada latihan ini Anda akan menentukan dosis obat yang tepat. Anda tidak harus menghafal
dosis obat tersebut.Lihat tabel dosis obat.
Bagian 1 : Menentukan dosis dengan tepat
1. Tentukan dosis obat yang akan Anda berikan:
Berat Badan
Jika dibutuhkan
Ampisillin
(200 mg/ml)
Jika dibutuhkan
Gentamisin
(80 mg/2ml)
5 kg
7 kg
13 kg
18 kg
Latihan
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
2. Kinanti anak perempuan, umur 12 bulan (10 kg), dibawa ke klinik pagi ini karena menderita
demam selama 2 hari dan tidur terus menerus sejak kemarin. Kinanti dalam keadaan
tidak sadar.Klasifikasinya : PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM, status gizi NORMAL,
TIDAK ANEMIA, DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD. Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif
Falsiparum. Petugas kesehatan akan memberi antibiotik dan anti malaria intramuskular.
Kinanti juga akan diberi larutan gula melalui pipa nasogastrik untuk mencegah penurunan
kadar gula darah. Kemudian Kinanti akan dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.
Tulis nama obat dan dosis yang diberikan :
Antibiotik : .............................................................…
Anti malaria : .............................................................
Larutan Gula dengan pipa nasogastrik : ...................
I. MEMBERI TINDAKAN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Anak dengan klasifikasi Demam Berdarah Dengue (DBD), harus segera dirujuk.Namun
sebelum dirujuk harus ada tindakan yang dikerjakan di klinik.Hal terpenting untuk tindakan
pra-rujukan pada DBD adalah mencegah atau menangani syok.
Penderita DBD yang syok, harus diberi cairan intravena sebelum dirujuk.
Pemberian cairan intravena ini berbeda dengan pemberian cairan intravena
pada penderita diare dengan DEHIDRASI BERAT.
Jika Anda mampu memberi cairan infus dan Anda mempunyai larutan Ringer Laktat atau
larutan lain yang dapat digunakan untuk penderita DBD, mulailah secepatnya memberi cairan
infus di klinik dengan menggunakan rencana cairan berikut ini. Pastikan untuk tetap memberi
cairan infus selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
19
PEMBERIAN CAIRAN PRA RUJUKAN untuk DBD
JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA :
• Beri oksigen 2-4 liter/ menit.
• Segera beri cairan intravena *. Beri cairan Ringer Laktat / Ringer asetat :
20 ml/kgBB selama 30 menit.
• Periksa kembali anak setelah 30 menit.
»» Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg BB/jam. Setelah maksimal
30 menit, RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit.
»» Jika nadi tidak teraba, beri cairan dengan tetesan 20 ml/kg BB/30 menit dan
rujuk SEGERA ke Rumah Sakit.
• Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam.
JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK :
• Berikan infus Ringer Laktat / Ringer Asetat sesuai dosis.
»» Berat Badan < 15 kg : 7 ml/ kg BB/ jam.
»» Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/ kg BB/ jam.
»» Berat badan > 40 kg : 3 ml/ kg BB/jam.
• Jika masih bisa minum : - Beri minum apa saja ** (oralit, susu, teh manis, jus buah,
kaldu atau tajin ) sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan.
CATATAN :
* Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam perjalanan beri Oralit/ cairan lain sedikit
demi sedikit dan sering.
** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena
sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.
Lakukan juga tindakan pra rujukan lainnya seperti memberi satu dosis Parasetamol jika demam
tinggi ( ³ 38,5°C ). Jika Puskesmas mempunyai fasilitas rawat inap, tangani kasus DBD
sesuai dengan Pedoman Tatalaksana Demam Dengue/ Demam Berdarah Dengue yang
dikeluarkan oleh Ditjen P2M/PL.
MERUJUK PENDERITA DBD
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Berikut ini Anda akan berlatih untuk merujuk anak dengan DBD yang sebelumnya diberikan
cairan infus.
Kasus
Susi anak perempuan, umur 3½ tahun, berat badan 14 kg dan suhu 38°C.
Tidak ada tanda bahaya umum dan diklasifikasikan sebagai DEMAM :MUNGKIN
BUKAN MALARIA, DBD, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA.
Mira mempunyai tanda-tanda syok. Petugas akan segera merujuk Susi, karena klinik
mampu memberi cairan infus, ia akan segera mulai memberi cairan pra-rujukan.
a. Bagaimana seharusnya petugas menanganinya?
b. Berapa banyak cairan yang harus diberikan kepada Susi?
c. Apa langkah petugas selanjutnya?
Latihan
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
21
Selamat Anda telah menyelesaikan satu kegiatan belajar dari modul ini mengenai perlunya
rujukan segera dan melakukan tindakan/pengobatan prarujukan.Dengan demikian Anda
sebagai petugas kesehan sudah memahami perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan/
pengobatan prarujukan. Hal-hal penting yang telah Anda pelajari adalah sebagai berikut:
1. Apabila tidak mampu menangani masalah pada anak sakit usia 2 bulan sampai dengan 5
tahun Anda harus melakukan rujukan segera ketempat pelayanan kesehatan yang lebih
memadai.
2. Bila anak akan dirujuk SEGERA, harus ditentukan tindakan yang perlu diberikan sebelum
merujuk (tindakan pra rujukan). Jangan melakukan tindakan yang tidak terlalu perlu,
karena akan menghambat rujukan.
3. Sebelum merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra rujukan. Jelaskan kepada orang tuanya
bahwa tindakan/pengobatan pra rujukan diperlukan untuk menyelamatkan kelangsungan
hidup anak.
4. Mintakan persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan tindakan/
pengobatan pra rujukan.
5. Beberapa masalah pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun yang perlu dilakukan rujukan
segera adalah: pneumonia berat atau penyakit sangat berat, diare dehidrasi berat, diare
persisten berat, penyakit berat dengan demam, campak dengan komplikasi berat, demam
berdarah dengue. Mastoiditis, sangat kurus dan/ atau edema, anemia berat.
6. Pastikan bahwa setiap anak dengan tanda bahaya umum apapun harus dirujuk setelah
mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra-rujukan lainnya.
7. Anak mungkin mempunyai masalah berat yang tidak disebutkan diatas, misalnya nyeri
perut hebat. Bila Anda tidak dapat menangani masalah berat tersebut, rujuk anak.
8. INGAT : Umumnya anak yang datang berobat tidak mempunyai tanda bahaya umum,
klasifikasi berat atau masalah berat lain, maka anak-anak tersebut tidak perlu dirujuk.
Rangkuman
23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawaban yang Anda anggap
paling benar.
1. Penyakit dengan klasifikasi berat yang perlu rujuka segera :
a. Penyakit berat dengan demam
b. Anemia
c. Demam bukan DBD
d. Diare
2. Tindakan.pengobatan pra rujukan yang harus diberikan:
a. Beri antibiotik selama 3 hari
b. Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
c. Beri dosis pengobatan vitamin A
d. Beri cairan oral
3. Anak sakit dengan klasifikasi berat yang membutuhkan antibiotic sebelum dirujuk :
a. Dehidrsi berat
b. Campak
c. Mastoiditis
d. Pneumonia
4. Anak membutuhkan antibiotic intramuscular sebelum dirujuk bila:
a. Batuk terus menerus
b. Menangis tidak berhenti
c. Tidak mau minum per oral
d. Kejang atau tidak sadar
5. Vitamin A untuk pengobatan yang diberikan hari ke 1, 2 dan 15 yaitu pada anak:
a. Sangat kurus
b. Menderita campak
c. Buta senja
d. Anak diare
Evaluasi
Formatif
24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
23
Tugas
Mandiri
Cantumkan tiap dosis di kotak yang disediakan.
a. Ampisilin untuk anak umur 14 bulan
dan berat 10 kg
b. Artemeter untuk anak 11 kg
c. Gentamisin untuk anak 6 kg
d. Ampisilin untuk anak umur 3 tahun
25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015