SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
Télécharger pour lire hors ligne
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
KEPERAWATAN JIWA I
SEMESTER 6
MODUL
Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan
Gangguan Jiwa(Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial)
Nurhalimah
KEGIATAN BELAJAR II
Asuhan Keperawatan
Isolasi Sosial
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Keperawatan Jiwa I .
Modul ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk peserta
Pendidikan Jarak Jauh Program D.III
Keperawatan yang diselenggarakan oleh
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima kasih
atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi peserta Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Penyusun
Gambar : Keperawatan Jiwa
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pendahuluan
Salam sejahtera dan semoga sukses selalu
menyertai Anda. Selamat Anda telah berha-
sil menyelesaikan modul 2 dengan baik se-
hingga Anda dapat melanjutkan ke modul 3
ini. Modul 3 berjudul “Asuhan keperawatan
pada pasien dengan gangguan jiwa (harga
diri rendah dan isolasi sosial”.
Nah, untuk memberikan gambaran menge-
nai isi modul ini, Anda perhatikan ilustrasi
berikut ini! Anda tentu sering mendengar pa-
sien di rumah sakit umum atau rumah sakit
jiwa yang mengatakan ”Suster saya orang
yang paling tidak berharga didunia ini.”
atau mengatakan ”saya orang paling bodoh
sedunia, tidak ada yang saya banggakan
dari diri saya”. Ungkapan pasien tersebut,
dibarengi dengan perilaku pasien yang ti-
dak mau berinteraksi atau bergaul dengan
orang lain atau di lingkungan sekitar. Per-
ilaku lain yang tampak adalah pasien lebih
banyak menyendiri. Tidak mau mengikuti
kegiatan di lingkungan dan bahkan hanya
duduk merenung sepanjang hari di sudut
ruangan. Dalam keadaan demikian, pasti
Anda sudah dapat menyimpulkan bahwa
mereka adalah pasien dengan harga diri
rendah dan menarik diri (isolasi sosial).
Gambar : Isolasi Sosial
Bagus sekali! Anda telah mampu mengenali dan melakukan diagnosis pasien dengan gang-
guan jiwa. Untuk meningkatkan pemahaman Anda mengenai gangguan jiwa. Marilah kita
mempelajari modul 3 ini. Modul 3 ini, akan membahas tentang “Asuhan keperawatan
pada pasien dengan harga diri rendah dan asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi
sosial”.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Agar modul ini dapat Anda pelajari dengan mudah, maka modul ini dibagi menjadi dua
kegiatan belajar, yaitu :
Kegiatan belajar 1 : Membahas asuhan keperawatan harga diri rendah.
Kegiatan belajar 2 : Membahas asuhan keperawatan isolasi sosial
Untuk megetahui pemahaman kedua kegiatan belajar, beberapa pertanyaan dalam tes
formatif dan tugas mandiri akan diajukan untuk Anda jawab segera setelah selesai mem-
pelajari uraian materinya. Untuk menilai kemajuan belajar Anda, kerjakan test formatif dan
tugas mandiri yang ada pada setiap akhir kegiatan belajar. Sebaiknya Anda tidak melihat
Kunci Jawaban terlebih dahulu sebelum selesai menjawab pertanyaan pada tes formatif
dan tugas mandiri.
Waktu untuk menyelesaikan Modul 3 ini kurang lebih 6 x 90 menit. Gunakan waktu terse-
but dengan sebaik-baiknya. Anda dinyatakan berhasil apabila memperoleh nilai 80 atau
80% dapat menyelesaikan pertanyaan pada tes formatif dan tugas mandiri yang diberikan
pada setiap kegiatan belajar. Saya yakin Anda dapat memahami dan mempelajari modul
ini dengan baik, asalkan Anda benar-benar dengan cermat mempelajarinya.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 2 Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial
Tujuan Pembelajaran Umum
I. Deskripsi Singkat
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu melakukan asuhan keperawatan isolasi
sosial.
Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan
belajar 1 yang membahas materi asuhan
keperawatan pada pasien dengan harga diri
rendah. Saya sangat mengharapkan Anda
mampu memahami dengan baik. Bila Anda
mengalami kesulitan dalam memahami materi
untuk kegiatan belajar di atas diskusikanlah
dengan teman Anda. Namun, jika Anda masih
mengalami kesulitan cobalah berdiskusi
dengan tutor atau dosen pembimbing Anda.
Sekarang marilah kita lanjutkan dengan
materi terakhir untuk modul ini yaitu asuhan
keperawatan pada pasien dengan isolasi
sosial. Untuk memahami materi yang akan Anda pelajari, bacalah ilustrasi berikut ini!.
Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan akan dihargai, dicintai, dimengerti, dan
diterima oleh lingkungannya. Kebutuhan ini akan terpenuhi manakala manusia melakukan
sosialisasi dengan lingkungannya.
Pasien isolasi sosial mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga
pasien memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan khususnya perawat agar mampu
melakukan sosialisasi yang pada akhirnya kebutuhan pasien sebagai mahluk sosial terpenuhi.
Kegiatan belajar 2 pada modul ini membahas asuhan keperawatan isolasi sosial agar pasien
dapat melakukan interaksi sosial dan keluarga mempunyai kemampuan merawat pasien
isolasi sosial di rumah dan lingkungan sekitarnya.
Materi asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial yang dibahas dalam kegiatan
belajar 2 ini terdiri dari pengkajian, diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan pada
pasien dan keluarga (pelaku rawat), evaluasi kemampuan pasien dan keluarga (pelaku rawat),
dan melakukan dokumentasi keperawatan.
Tujuan pembelajaran kegiatan belajar 2 ini terdiri dari :
Gambar : Isolasi Sosial
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Tujuan Pembelajaran Khusus
Dalam kegiatan belajar 2 ini akan dibahas pokok-pokok materi sebagai berikut :
a.	Konsep isolasi sosial
b.	Proses keperawatan isolasi sosial
III. Pokok Bahasan
IV. Uraian Materi
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu:
a.	Menjelaskan konsep isolasi sosial
b.	Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan isolasi social, yaitu:
•	 Melakukan pengkajian isolasi sosial
•	 Menyusun diagnosis keperawatan isolasi sosial
•	 Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien isolasi sosial
•	 Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien isolasi sosial
•	 Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien isolasi sosial
•	 Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien isolasi sosial
A. Konsep Isolasi Sosial
1. Pengertian
Tahukah Anda apakah definisi isolasi sosial? Bagus! Anda telah mampu mendefinisikan isolasi
sosial. Berikut ini akan dibahas definisi isolasi sosial. Isolasi sosial adalah keadaan di mana
seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi
dengan orang lain di sekitarnya. Pasien dengan isolasi sosial mungkin merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
2. Proses terjadinya isolasi sosial
Bagaimanakah isolasi sosial terjadi? Apakah isolasi sosial terjadi karena faktor individu itu
sendiri ataukah ada faktor lain yang mempengaruhinya?. Untuk menjawab petanyaan tadi
marilah kita mepelajari proses terjadinya isolasi sosial. Proses terjadinya Isolasi sosial pada
pasien akan dijelaskan dengan menggunakan konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi
stressor dari faktor predisposisi dan presipitasi sebagai berikut:
a. Faktor predisposisi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya isolasi sosial, meliputi :
•	 Faktor biologis
Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter mengalami gangguan
jiwa, adanya risiko bunuh diri, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan
NAPZA.
•	 Faktor psikologis
Pada pasien yang mengalami isolasi sosial, dapat ditemukan pengalaman negatif pasien
terhadap gambaran diri, ketidakjelasan atau berlebihnya peran yang dimiliki, kegagalan
dalam mencapai harapan atau cita-cita, krisis identitas dan kurangnya penghargaan baik
dari diri sendiri maupun lingkungan, yang dapat menyebabkan gangguan dalam berinteraksi
dengan orang lain, yang akhirnya menjadi masalah isolasi sosial.
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Tabel 4: Faktor preidisposisi dan presipitasi
•	 Faktor sosial budaya
Pasien dengan isolasi sosial umumnya berasal dari tingkat sosial ekonomi rendah, riwayat
penolakan lingkungan pada usia perkembangan anak, tingkat pendidikan rendah dan
kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian, hidup sendiri).
b. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan isolasi sosial adalah riwayat penyakit infeksi,
penyakit kronis atau kelainan struktur otak, kekerasan dalam keluarga, kegagalan-kegagalan
dalam hidup, kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan di keluarga atau masyarakat yang
sering tidak sesuai dengan pasien, konflik antar masyarakat.
3. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala isolasi sosial dapat dinilai dari ungkapan pasien yang menunjukkan penilaian
negatif tentang hubungan sosial dan didukung dengan data hasil observasi.
a.	Data subjektif:
	 Pasien mengungkapkan tentang
•	 Perasaan sepi
•	 Perasaan tidak aman
•	 Perasan bosan dan waktu terasa lambat
•	 Ketidakmampun berkonsentrasi
•	 Perasaan ditolak
b.	Data objektif:
	 Banyak diam
•	 Tidak mau bicara
•	 Menyendiri
•	 Tidak mau berinteraksi
•	 Tampak sedih
•	 Ekspresi datar dan dangkal
•	 Kontak mata kurang
Anda telah memahami proses terjadinya isolasi sosial berdasarkan faktor presipitasi dan
predisposisi. Untuk menilai pemahaman Anda terhadap materi di atas, sekarang Jawablah
pertanyaan berikut dengan mengisi tabel dibawah ini.
1.	Sebutkan faktor predisiposisi dan presipatasi dari isolasi sosial
2.	Sebutkan tanda dan gejala dari isolasi sosial
Faktor Prediposisi Faktor Presipitasi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Tabel 5: Tanda dan gejala isolasi sosial
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Bagaimana Anda melakukan pengkajian itu? Pengkajian   pasien isolasi sosial dapat Anda
lakukan melalui wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala
isolasi sosial dapat ditemukan dengan wawancara. Adapun bentuk pertanyaan wawancara
sebagai berikut:
1.	 Bagaimana perasaan Anda saat berinteraksi dengan orang lain?
2.	 Apakah ada perasaan tidak aman?
3.	 Bagaimana pendapat Anda terhadap orang-orang di sekitarnya (keluarga atau
tetangga)?
4.	 Apakah Anda mempunyai anggota keluarga atau  teman terdekat? Bila punya siapa
anggota keluarga dan teman dekatnya itu?
5.	 Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak dekat dengan Anda? Bila punya siapa
anggota keluarga dan teman yang tidak dekatnya itu?
6.	 Apa yang membuat Anda tidak dekat dengan orang tersebut?
Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan melalui pengamatan atau observasi
adalah sebagai berikut:
a.	Pasien banyak diam dan tidak mau bicara
b.	Pasien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat
c.	Pasien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
d.	Kontak mata kurang
Langkah selanjutnya adalah melakukan pendokumentasian hasil wawancara dan observasi.
Berikut adalah contoh pendokumentasian hasil pengkajian.
Gambar : Tanpa Ekspresi
Tanda dan gejala isolasi sosial yaitu:
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
Data : Pasien tampak menyendiri, tidak ada kontak mata, ekspresi datar, mengatakan malas
berbicara dengan orang lain.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian menunjukkan tanda dan gejala isolasi sosial, maka diagnosis
keperawatan yang ditegakkan adalah:
Apa langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan? Langkah selanjutnya setelah Anda  
membuat analisa serta rumusan masalah adalah membuat pohon masalah. Coba Anda
berikan contoh! Berikut ditampilkan contoh bagan pohon masalah, tentunya Anda diharapkan
dapat menempatkan pengelompokkan masalah sebagai penyebab, masalah utama, dan
kelompok masalah sebagai efek, sebagai berikut :
Gambar 1, Bagan pohon masalah Isolasi Sosial
2. Diagnosa keperawatan isolasi sosial
Setelah Anda melakukan pengkajian, apa langkah selanjutnya yang Anda lakukan? Langkah
kedua dalam asuhan keperawatan adalah menetapkan diagnosis keperawatan yang
dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala isolasi sosial yang ditemukan. Data hasil observasi
dan wawancara dilanjutkan dengan menetapkan diagnosa keperawatan. Tabel di bawah ini
merupakan contoh analisa data dan rumusan masalah.
Tabel6,Analisadata danrumusanmasalah
No Data Masalah Keperawatan
Data objektif:
•	 Pasien banyak diam dan tidak mau
bicara .
•	 Pasien menyendiri dan tidak mau
berinteraksi dengan orang yang
terdekat.
•	 Pasien tampak sedih, ekspresi datar
dan dangkal.
•	 Kontak mata kurang.
Isolasi sosial
Data subjektif:
•	 Pasien mengatakan tidak memiliki
teman.
•	 Pasien mengatakan lebih senang
sendiri dan lebih nyaman tidak ada
yang menganggu.
Isolasi Sosial
Efek/Akibat
Gangguan Persepsi
Sensori
MasalahUtama Isolasi Sosial
Penyebab HargaDirirendah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Nah, berdasarkan gambar bagan di atas, sekarang coba Anda diskusikan dengan teman
sekelompok Anda untuk membuat pohon masalah pada kasus klien gangguan isolasi sosial.
Tuliskan jawaban Anda pada kolom berikut ini:
3. Tindakan keperawatan isolasi sosial
Bagaimana Anda menetapkan tindakan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial?
Setelahmenetapkandiagnosekeperawatanlangkahselanjutnyaadalahmenentukantindakan
keperawatan pada pasien isolasi sosial. Tindakan keperawatan yang Anda lakukan ditujukan
kepada pasien dan keluarga (pelaku rawat). Saat melakukan pelayanan di poli kesehatan jiwa
di Puskesmas atau kunjungan rumah, perawat menemui keluarga (pelaku rawat) terlebih
dahulu sebelum menemui pasien.
Bersama keluarga (pelaku rawat), Anda mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan
keluarga (pelaku rawat). Setelah itu, perawat menemui pasien untuk melakukan pengkajian
dan melatih cara untuk mengatasi isolasi sosial yang dialami pasien.
Setelah perawat selesai melatih pasien, maka perawat kembali menemui keluarga (pelaku
rawat) dan melatih keluarga (pelaku rawat) untuk merawat pasien, serta menyampaikan hasil
tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien dan tugas yang perlu keluarga lakukan yaitu
untuk membimbing pasien melatih kemampuan mengatasi isolasi sosisl yang telah diajarkan
oleh perawat.
Apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang Anda lakukan pada pasien dan keluarga
dengan isolasi sosial. Tujuannya adalah agar pasien mampu:
a.	Membina hubungan saling percaya
b.	Menyadari isolasi sosial yang dialaminya
c.	Berinteraksi secara bertahap dengan anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya
d.	Berkomunikasi saat melakukan kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial
Pohon masalah pada kasus pasien isolasi sosial adalah : ...............................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
Apakah yang harus Anda lakukan agar pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan
lingkungan? Adapun yang harus Anda lakukan adalah:
Gambar : Diagnosis Keperawatan
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
a.	 Membina hubungan saling percaya dengan cara :
•	 Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
•	 Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang Anda sukai,
serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai.
•	 Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini.
•	 Buat kontrak asuhan: apa yang Perawat akan lakukan bersama pasien, berapa lama
akan dikerjakan, dan tempatnya di mana.
•	 JelaskanbahwaAndaakanmerahasiakaninformasiyangdiperolehuntukkepentingan
terapi.
•	 Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien.
•	 Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan.
b.	 Membantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial
•	 Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain.
•	 Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.
•	 Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan
mereka.
•	 Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan
orang lain.
•	 Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien.
c.	 Melatih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
•	 Jelaskan kepada pasien cara berinteraksi dengan orang lain
•	 Berikan contoh cara berbicara dengan orang lain
•	 Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang
dilakukan di hadapan Anda
•	 Bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman/anggota keluarga
•	 Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua,
tiga, empat orang dan seterusnya
•	 Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien
•	 Latih pasien bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat melakukan kegiatan
harian dan kegiatan rumah tangga
•	 Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sosial misalnya: belanja ke
warung, ke pasar, ke kantor pos, ke bank dan lain-lain
•	 Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang
lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri
dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.
Gambar : Interaksi Dengan Pasien
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
4. Evaluasi kemampuan pasien dan keluarga
Untuk menilai keberhasilan dari tindakan keperawatan yang telah Anda lakukan, maka Anda
harus melakukan evaluasi. Bagaimanakah evaluasi Anda lakukan?. Keberhasilan tindakan
keperawatan dapat diketahui bila pasien mampu untuk:
a.	 Menjelaskan kebiasaan interaksi.
b.	 Menjelaskan penyebab tidak bergaul dengan orang lain.
c.	 Menyebutkan keuntungan bergaul dengan orang lain.
d.	 Menyebutkan kerugian tidak bergaul dengan orang lain.
e.	 Memperagakan cara berkenalan dengan orang lain.
f.	 Bergaul/berinteraksi dengan perawat, keluarga, tetangga.
g.	 Berkomunikasi dengan keluarga saat melakukan kegiatan sehari-hari
h.	 Berkomunikasi saat melakukan kegiatan sosial
i.	 Menyampaikan perasaan setelah interaksi dengan orang tua.
j.	 Mempunyai jadwal bercakap-cakap dengan orang lain.
k.	 Merasakan manfaat latihan berinteraksi dalam mengatasi isolasi sosial
Bagaimanakah evaluasi tindakan keperawatan pada keluarga dalam merawat pasien isolasi
social ? Evaluasi tindakan keperawatan kemampuan keluarga isolasi sosial berhasil apabila
keluarga dapat:
a.	 Mengenal Isolasi sosial yang dialami pasien
b.	 (pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial) dan mengambil
keputusan untuk merawat pasien
c.	 Membantu pasien berinteraksi dengan orang lain
d.	 Mendampingi pasien saat melakukan aktivitas rumah tangga dan kegiatan sosial
sambil berkomunikasi
e.	 Melibatkan pasien melakukan kegiatan harian di rumah dan kegiatan sosialisasi di
lingkungan
f.	 Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung pasien untuk
meningkatkan interaksi sosial
g.	 Memantau peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi Isolasi sosial
h.	 Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan melakukan rujukan
5. Dokmentasi
Bagaimana Anda melakukan dokumentasi
asuhan keperawatan? Pendokumentasian
wajib dilakukan setiap selesai melakukan
pertemuan dengan pasien dan keluarga
(pelaku rawat). Coba Anda berikan contoh!
Berikut contoh pendokumentasian asuhan
keperawatan isolasi sosial. Untuk itu simak
baik-baik tabel berikut! Berikut contoh
pendokumentasian asuhan keperawatan
isolasi sosial pada kunjungan kedua
Gambar : Keperawatan
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Tabel 2, Pendokumentasian asuhan keperawatan isolasi soaial
Implementasi Evaluasi
Tanggal : .... Bulan : .... Tahun : .... Jam : .... S: Pasien
Data Pasien dan Kemampuan :
Pasien mengatakan masih malu bercakap-
cakap dengan orang lain. Sudah mencoba
latihan bercakap-cakap dengan adiknya
saat adiknya datang kerumahnya. Sudah
kenalan dengan satu orang tetangga baru.
Pasien mengatakan:
•	 Pasien mengatakan senang dapat
berbicara dengan anaknya saat masak
dan mencuci piring.
•	 Pasien mengatakan senang kenal
dengan 2 orang kader kesehatan
Data Pasien dan Kemampuan :
Keluarga mengatakan sudah lebih faham
dengan masalah ibunya yang sulit bergaul
dengan orang lain, sudah mendampingi
orang tuanya bercakap-cakap dengan tamu
dan tetangga.
S: Keluarga
Keluarga mentakan senang mendampingi
pasien memasak, mencuci piring, dan
berkenalan dengan kader
DK : Isolasi Sosial
Intervensi :
Tindakan pada pasien :
•	 Melatiah pasien berbicara saat
melakukan kegiatan memasak dan cuci
piring bersama anaknya.
•	 Melatih pasien berkenalan dengan 2
orang kader kesehatan jiwa.
Tindakan pada keluarga :
Menjelaskan kegiatan rumah yang dapat
dilakukan pasien sambil bercakap-cakap,
melatih keluarga membimbing pasien
berbicara, memberikan pujian.
O: Pasien
Pasien mampu berkenalan dengan 2 orang
kader dengan sikap tubuh dan verbal yang
sesuai.
Pasien mampu bertanya dan menjawab
pertanyaan anaknya saat memasak dan
mencuci piring
O : Keluarga
Keluarga mampu mendampingi pasien saat
melakukan kegiatan, tampak semangat,
memberikan stimulus pada pasien saat
berinteraksi.
RTL :
Pasien:
Melatih berbicara saat melakukan kegiatan
harian lain (2 kegiatan) Melatih pasien
berbicara dengan 4- 5 orang.
A : Isolasi Sosial mulai teratasi
Pasien
Latihan berkenalan dengan 2 orang
tetangga yang belum dikenal
Melakukan percakapan saat memasak
dan cuci piring setiap hari
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Keluarga:
Menjelaskan cara melatih pasien bercakap-
cakap dalam melakukan kegiatan
sosial berbelanja, dan melatih keluarga
mendampingi pasien berbelanja.
Keluarga:
Mendampingi pasien berkenalan dengan 2
tetangga lain.
Terus mendampingi pasien dalam
melakukan kegiatan memasak, mencuci
sambil berkomunikasi
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Rangkuman
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan kesehatan
jiwa yang terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan dengan pendekatan
menggunakan teknik komunikasi terapeutik.
Data hasil pengkajian yang telah Anda lakukan kemudian Anda kelompok data yang
terkumpul, baik data subjektif dan data objektif. Langkah selanjutnya setelah data
terkumpul adalah merumuskan masalah keperawatan. Dalam kaitan ini perlu dibuat daftar
masalah keperawatan jiwa sesuai dengan pengkajian, pohon masalah, dan menegakkan
diagnosa keperawatan dengan menyimpulkan core problem.
Langkah selanjutnya setelah menegakkan diagnosa adalah: 1) membuat rencana tindakan
keperawatan, 2) menyusun rencana kerja laporan pendahuluan dan menyusun rencana
strategi pelaksanaan, 3) melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
tindakan dan melaksanakan terapi modalitas serta serta melaksanakan pemberian obat
sesuai dengan instruksi dokter, 4) melakukan evaluasi keberhasilan pasien dan keluarga
dan terakhir melakukan pendokumentasian pasien sesuai dengan format yang ada.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Evaluasi
Formatif
1.
2.
3.
Berikut ini data untuk menarik diri adalah ....
Setelah membina hubungan saling percaya, tindakan untuk pasien menarik diri adalah :
Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan melalui observasi adalah ....
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih option yang paling tepat.
a. Pasien mengatakan suka seluruh anggota tubuhnya
a. Menilai kemampuan yang masih bisa digunakan
b. Pasien mengatakan cita-citanya sebagai orang baik.
b. Berkenalan dengan satu orang
c. Pasien mengatakan merasa kecewa karena sebagai orang tua tidak mampu memberi
nafkah kepada anak-anaknya.
c. Menetapkan tujuan hidup
d. Pasien lebih banyak menyendiri , tidak mau bergaul dan berinteraksi dengan oranga
lain.
d. Menyusun jadwal kegiatan
a. Pasien tidak mau mengikuti kegiatan ruangan dan lebih banyak menyendiri
b. Pasien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat
c. Pasien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
d. Suara keras dan tinggi
4. Jika dibiarkan berkelanjutan, menarik diri dapat berakibat terjadinya ....
a. Harga diri rendah
b. Waham
c. Perilaku kekerasan
d. Mencederai diri dan orang lain
e. Halusinasi
5. Menarik diri umumnya disebabkan karena ....
a. Harga diri rendah
b. Waham
c. Perilaku kekerasan
d. Defisit perawatan diri
e. Halusinasi
e. Bergaul dengan orang lain
e. Pasien mengatakan saya seorang presiden
e. Kontak mata kurang
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2
1 D
2 B
3 D
4 B
5 A
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Tugas
Mandiri
Seorang wanita umur 45 tahun, tampak menyendiri disudut ruangan. Hasil pengkajian
didapatkan pasien lebih sering menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas ruangan,
tidak mau bergaul dengan pasien lain. Berdasarkan kasus di atas, cobalah Anda lakukan
asuhan keperawatan kesehatan jiwa yang telah dibahas dengan menggunakan format
yang tersedia dan hasilnya Anda konsultasikan dengan tutor atau dosen pembimbing.
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Selamat Anda telah berhasil dan menyelesaikan mempelajari modul 3 ini, yang membahas
tentang asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa (harga diri rendah dan isolasi
sosial). Saya yakin Anda cukup memahami uraian materi yang diberikan dan dapat
menguasai dengan baik serta dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien gangguan
jiwa dengan gangguan harga diri rendah dan isolasi sosial.
Modul ini sangat berharga bagi Anda dalam menghadapi kasus-kasus gagguan jiwa yang
terjadi di lahan praktek maupun di kehidupan masyarakat.
Keberhasilan Anda dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa, sangat dipengaruhi
oleh kemampuan Anda dalam melakukan pengkajian. Karena dengan keberhasilan Anda
melakukan pengkajian, secara otomatis Anda telah memahami konsep dengan sempurna.
Keberhasilan tersebut akan mempermudah Anda untuk melakukan asuhan keperawatan
selanjutnya yaitu tindakan keperawatan dan evaluasi serta dokumentasi keperawatan.
Dalam modul ini Anda juga belajar membuat pohon masalah.Pohon masalah tersebut
tentu yang berkaitan dengan kasus pasien Anda yaitu untuk kasus harga diri rendah dan
menarik diri.
Saya menghar
apkan agar pemahaman ini diterapkan dalam kasus-kasus yang ada dengan pendekatan
masalah gangguan jiwa. Untuk mengukur kembali pemahaman modul ini jangan lupa
untuk mengikuti test akhir modul.
	 Terakhir, salam sejahtera buat semua teman sejawat yang ingin maju dan selamat buat
Anda yang telah menyelesaikan pembelajaran melalui modul ini.
Penutup
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Daftar
Pustaka
Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification,
2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course).
Jakarta: EGC
Stuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition. Missouri: Mosby
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar
Gambar
•	 http://www.sudahdong.com/wp-content/uploads/2014/07/bullying-dan-kesehatan.jpg
•	 https://monikabh25.wordpress.com/tag/sad/
•	 http://www.fkep.unpad.ac.id/
•	 https://infusionnurse.files.wordpress.com/2012/04/4411268_l.jpg
•	 http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-pada-pasien-keracunan-510.
html
20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

Contenu connexe

Tendances

Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidMasben27
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteterpjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaCahya
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safetyVicky Thio
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infuspjj_kemenkes
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatanMoch Rachman
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasDoraSinurat
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusRirinisahawaitun
 
Proses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaProses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaAmalia Senja
 
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)Uwes Chaeruman
 
Prosedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan InfusProsedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan Infuspjj_kemenkes
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaSri Nala
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatanModul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatanpjj_kemenkes
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015Bunga AnanDjuean
 

Tendances (20)

Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Diagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasusDiagnosa keperawatan dan kasus
Diagnosa keperawatan dan kasus
 
Proses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaProses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwa
 
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)
 
Prosedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan InfusProsedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan Infus
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatanModul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
Modul 3 penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
 

Similaire à Kb 2 asuhan keperawatan isolasi sosial

Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasanKb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasanpjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendahKb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendahpjj_kemenkes
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilanganKb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilanganpjj_kemenkes
 
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diriKb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diripjj_kemenkes
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietasKb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietaspjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatKb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatpjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuhKb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuhpjj_kemenkes
 
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diriPraktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diripjj_kemenkes
 
Kb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic careKb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic carepjj_kemenkes
 
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasiKb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasipjj_kemenkes
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remajapjj_kemenkes
 
Praktika komunikasi terapeutik
Praktika   komunikasi terapeutikPraktika   komunikasi terapeutik
Praktika komunikasi terapeutikpjj_kemenkes
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilanganpjj_kemenkes
 
Praktikum 4 harga diri rendah
Praktikum 4   harga diri rendahPraktikum 4   harga diri rendah
Praktikum 4 harga diri rendahpjj_kemenkes
 
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakitModul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakitpjj_kemenkes
 
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanpjj_kemenkes
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolahpjj_kemenkes
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanpjj_kemenkes
 

Similaire à Kb 2 asuhan keperawatan isolasi sosial (20)

Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasanKb 2 asuhan keperawatan  risiko perilaku kekerasan
Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
 
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendahKb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilanganKb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
 
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diriKb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietasKb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatKb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuhKb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
 
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diriPraktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
 
Kb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic careKb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic care
 
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasiKb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 
Praktika komunikasi terapeutik
Praktika   komunikasi terapeutikPraktika   komunikasi terapeutik
Praktika komunikasi terapeutik
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
 
Kb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasiKb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasi
 
Praktikum 4 harga diri rendah
Praktikum 4   harga diri rendahPraktikum 4   harga diri rendah
Praktikum 4 harga diri rendah
 
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakitModul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
 
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunan
 

Plus de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

Plus de pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Dernier

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 

Dernier (20)

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 

Kb 2 asuhan keperawatan isolasi sosial

  • 1. 1 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 KEPERAWATAN JIWA I SEMESTER 6 MODUL Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Jiwa(Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial) Nurhalimah KEGIATAN BELAJAR II Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I . Modul ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk peserta Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini. Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadimediayangdapatmeningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi peserta Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan. Kata Pengantar Penyusun Gambar : Keperawatan Jiwa
  • 3. 1 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pendahuluan Salam sejahtera dan semoga sukses selalu menyertai Anda. Selamat Anda telah berha- sil menyelesaikan modul 2 dengan baik se- hingga Anda dapat melanjutkan ke modul 3 ini. Modul 3 berjudul “Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa (harga diri rendah dan isolasi sosial”. Nah, untuk memberikan gambaran menge- nai isi modul ini, Anda perhatikan ilustrasi berikut ini! Anda tentu sering mendengar pa- sien di rumah sakit umum atau rumah sakit jiwa yang mengatakan ”Suster saya orang yang paling tidak berharga didunia ini.” atau mengatakan ”saya orang paling bodoh sedunia, tidak ada yang saya banggakan dari diri saya”. Ungkapan pasien tersebut, dibarengi dengan perilaku pasien yang ti- dak mau berinteraksi atau bergaul dengan orang lain atau di lingkungan sekitar. Per- ilaku lain yang tampak adalah pasien lebih banyak menyendiri. Tidak mau mengikuti kegiatan di lingkungan dan bahkan hanya duduk merenung sepanjang hari di sudut ruangan. Dalam keadaan demikian, pasti Anda sudah dapat menyimpulkan bahwa mereka adalah pasien dengan harga diri rendah dan menarik diri (isolasi sosial). Gambar : Isolasi Sosial Bagus sekali! Anda telah mampu mengenali dan melakukan diagnosis pasien dengan gang- guan jiwa. Untuk meningkatkan pemahaman Anda mengenai gangguan jiwa. Marilah kita mempelajari modul 3 ini. Modul 3 ini, akan membahas tentang “Asuhan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah dan asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial”.
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Agar modul ini dapat Anda pelajari dengan mudah, maka modul ini dibagi menjadi dua kegiatan belajar, yaitu : Kegiatan belajar 1 : Membahas asuhan keperawatan harga diri rendah. Kegiatan belajar 2 : Membahas asuhan keperawatan isolasi sosial Untuk megetahui pemahaman kedua kegiatan belajar, beberapa pertanyaan dalam tes formatif dan tugas mandiri akan diajukan untuk Anda jawab segera setelah selesai mem- pelajari uraian materinya. Untuk menilai kemajuan belajar Anda, kerjakan test formatif dan tugas mandiri yang ada pada setiap akhir kegiatan belajar. Sebaiknya Anda tidak melihat Kunci Jawaban terlebih dahulu sebelum selesai menjawab pertanyaan pada tes formatif dan tugas mandiri. Waktu untuk menyelesaikan Modul 3 ini kurang lebih 6 x 90 menit. Gunakan waktu terse- but dengan sebaik-baiknya. Anda dinyatakan berhasil apabila memperoleh nilai 80 atau 80% dapat menyelesaikan pertanyaan pada tes formatif dan tugas mandiri yang diberikan pada setiap kegiatan belajar. Saya yakin Anda dapat memahami dan mempelajari modul ini dengan baik, asalkan Anda benar-benar dengan cermat mempelajarinya. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Selamat belajar, semoga berhasil
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kegiatan Belajar 2 Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial Tujuan Pembelajaran Umum I. Deskripsi Singkat II. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu melakukan asuhan keperawatan isolasi sosial. Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1 yang membahas materi asuhan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah. Saya sangat mengharapkan Anda mampu memahami dengan baik. Bila Anda mengalami kesulitan dalam memahami materi untuk kegiatan belajar di atas diskusikanlah dengan teman Anda. Namun, jika Anda masih mengalami kesulitan cobalah berdiskusi dengan tutor atau dosen pembimbing Anda. Sekarang marilah kita lanjutkan dengan materi terakhir untuk modul ini yaitu asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial. Untuk memahami materi yang akan Anda pelajari, bacalah ilustrasi berikut ini!. Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan akan dihargai, dicintai, dimengerti, dan diterima oleh lingkungannya. Kebutuhan ini akan terpenuhi manakala manusia melakukan sosialisasi dengan lingkungannya. Pasien isolasi sosial mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga pasien memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan khususnya perawat agar mampu melakukan sosialisasi yang pada akhirnya kebutuhan pasien sebagai mahluk sosial terpenuhi. Kegiatan belajar 2 pada modul ini membahas asuhan keperawatan isolasi sosial agar pasien dapat melakukan interaksi sosial dan keluarga mempunyai kemampuan merawat pasien isolasi sosial di rumah dan lingkungan sekitarnya. Materi asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial yang dibahas dalam kegiatan belajar 2 ini terdiri dari pengkajian, diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan pada pasien dan keluarga (pelaku rawat), evaluasi kemampuan pasien dan keluarga (pelaku rawat), dan melakukan dokumentasi keperawatan. Tujuan pembelajaran kegiatan belajar 2 ini terdiri dari : Gambar : Isolasi Sosial
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Tujuan Pembelajaran Khusus Dalam kegiatan belajar 2 ini akan dibahas pokok-pokok materi sebagai berikut : a. Konsep isolasi sosial b. Proses keperawatan isolasi sosial III. Pokok Bahasan IV. Uraian Materi Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu: a. Menjelaskan konsep isolasi sosial b. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan isolasi social, yaitu: • Melakukan pengkajian isolasi sosial • Menyusun diagnosis keperawatan isolasi sosial • Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien isolasi sosial • Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien isolasi sosial • Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien isolasi sosial • Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien isolasi sosial A. Konsep Isolasi Sosial 1. Pengertian Tahukah Anda apakah definisi isolasi sosial? Bagus! Anda telah mampu mendefinisikan isolasi sosial. Berikut ini akan dibahas definisi isolasi sosial. Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien dengan isolasi sosial mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. 2. Proses terjadinya isolasi sosial Bagaimanakah isolasi sosial terjadi? Apakah isolasi sosial terjadi karena faktor individu itu sendiri ataukah ada faktor lain yang mempengaruhinya?. Untuk menjawab petanyaan tadi marilah kita mepelajari proses terjadinya isolasi sosial. Proses terjadinya Isolasi sosial pada pasien akan dijelaskan dengan menggunakan konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari faktor predisposisi dan presipitasi sebagai berikut: a. Faktor predisposisi Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya isolasi sosial, meliputi : • Faktor biologis Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter mengalami gangguan jiwa, adanya risiko bunuh diri, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan NAPZA. • Faktor psikologis Pada pasien yang mengalami isolasi sosial, dapat ditemukan pengalaman negatif pasien terhadap gambaran diri, ketidakjelasan atau berlebihnya peran yang dimiliki, kegagalan dalam mencapai harapan atau cita-cita, krisis identitas dan kurangnya penghargaan baik dari diri sendiri maupun lingkungan, yang dapat menyebabkan gangguan dalam berinteraksi dengan orang lain, yang akhirnya menjadi masalah isolasi sosial.
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Tabel 4: Faktor preidisposisi dan presipitasi • Faktor sosial budaya Pasien dengan isolasi sosial umumnya berasal dari tingkat sosial ekonomi rendah, riwayat penolakan lingkungan pada usia perkembangan anak, tingkat pendidikan rendah dan kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian, hidup sendiri). b. Faktor presipitasi Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan isolasi sosial adalah riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak, kekerasan dalam keluarga, kegagalan-kegagalan dalam hidup, kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan di keluarga atau masyarakat yang sering tidak sesuai dengan pasien, konflik antar masyarakat. 3. Tanda dan gejala Tanda dan gejala isolasi sosial dapat dinilai dari ungkapan pasien yang menunjukkan penilaian negatif tentang hubungan sosial dan didukung dengan data hasil observasi. a. Data subjektif: Pasien mengungkapkan tentang • Perasaan sepi • Perasaan tidak aman • Perasan bosan dan waktu terasa lambat • Ketidakmampun berkonsentrasi • Perasaan ditolak b. Data objektif: Banyak diam • Tidak mau bicara • Menyendiri • Tidak mau berinteraksi • Tampak sedih • Ekspresi datar dan dangkal • Kontak mata kurang Anda telah memahami proses terjadinya isolasi sosial berdasarkan faktor presipitasi dan predisposisi. Untuk menilai pemahaman Anda terhadap materi di atas, sekarang Jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi tabel dibawah ini. 1. Sebutkan faktor predisiposisi dan presipatasi dari isolasi sosial 2. Sebutkan tanda dan gejala dari isolasi sosial Faktor Prediposisi Faktor Presipitasi
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Tabel 5: Tanda dan gejala isolasi sosial B. Proses Keperawatan 1. Pengkajian Bagaimana Anda melakukan pengkajian itu? Pengkajian pasien isolasi sosial dapat Anda lakukan melalui wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala isolasi sosial dapat ditemukan dengan wawancara. Adapun bentuk pertanyaan wawancara sebagai berikut: 1. Bagaimana perasaan Anda saat berinteraksi dengan orang lain? 2. Apakah ada perasaan tidak aman? 3. Bagaimana pendapat Anda terhadap orang-orang di sekitarnya (keluarga atau tetangga)? 4. Apakah Anda mempunyai anggota keluarga atau teman terdekat? Bila punya siapa anggota keluarga dan teman dekatnya itu? 5. Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak dekat dengan Anda? Bila punya siapa anggota keluarga dan teman yang tidak dekatnya itu? 6. Apa yang membuat Anda tidak dekat dengan orang tersebut? Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan melalui pengamatan atau observasi adalah sebagai berikut: a. Pasien banyak diam dan tidak mau bicara b. Pasien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat c. Pasien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal d. Kontak mata kurang Langkah selanjutnya adalah melakukan pendokumentasian hasil wawancara dan observasi. Berikut adalah contoh pendokumentasian hasil pengkajian. Gambar : Tanpa Ekspresi Tanda dan gejala isolasi sosial yaitu: 1. Data Subyektif 2. Data Obyektif Data : Pasien tampak menyendiri, tidak ada kontak mata, ekspresi datar, mengatakan malas berbicara dengan orang lain.
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Berdasarkan hasil pengkajian menunjukkan tanda dan gejala isolasi sosial, maka diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah: Apa langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan? Langkah selanjutnya setelah Anda membuat analisa serta rumusan masalah adalah membuat pohon masalah. Coba Anda berikan contoh! Berikut ditampilkan contoh bagan pohon masalah, tentunya Anda diharapkan dapat menempatkan pengelompokkan masalah sebagai penyebab, masalah utama, dan kelompok masalah sebagai efek, sebagai berikut : Gambar 1, Bagan pohon masalah Isolasi Sosial 2. Diagnosa keperawatan isolasi sosial Setelah Anda melakukan pengkajian, apa langkah selanjutnya yang Anda lakukan? Langkah kedua dalam asuhan keperawatan adalah menetapkan diagnosis keperawatan yang dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala isolasi sosial yang ditemukan. Data hasil observasi dan wawancara dilanjutkan dengan menetapkan diagnosa keperawatan. Tabel di bawah ini merupakan contoh analisa data dan rumusan masalah. Tabel6,Analisadata danrumusanmasalah No Data Masalah Keperawatan Data objektif: • Pasien banyak diam dan tidak mau bicara . • Pasien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat. • Pasien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal. • Kontak mata kurang. Isolasi sosial Data subjektif: • Pasien mengatakan tidak memiliki teman. • Pasien mengatakan lebih senang sendiri dan lebih nyaman tidak ada yang menganggu. Isolasi Sosial Efek/Akibat Gangguan Persepsi Sensori MasalahUtama Isolasi Sosial Penyebab HargaDirirendah
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Nah, berdasarkan gambar bagan di atas, sekarang coba Anda diskusikan dengan teman sekelompok Anda untuk membuat pohon masalah pada kasus klien gangguan isolasi sosial. Tuliskan jawaban Anda pada kolom berikut ini: 3. Tindakan keperawatan isolasi sosial Bagaimana Anda menetapkan tindakan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial? Setelahmenetapkandiagnosekeperawatanlangkahselanjutnyaadalahmenentukantindakan keperawatan pada pasien isolasi sosial. Tindakan keperawatan yang Anda lakukan ditujukan kepada pasien dan keluarga (pelaku rawat). Saat melakukan pelayanan di poli kesehatan jiwa di Puskesmas atau kunjungan rumah, perawat menemui keluarga (pelaku rawat) terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama keluarga (pelaku rawat), Anda mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan keluarga (pelaku rawat). Setelah itu, perawat menemui pasien untuk melakukan pengkajian dan melatih cara untuk mengatasi isolasi sosial yang dialami pasien. Setelah perawat selesai melatih pasien, maka perawat kembali menemui keluarga (pelaku rawat) dan melatih keluarga (pelaku rawat) untuk merawat pasien, serta menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien dan tugas yang perlu keluarga lakukan yaitu untuk membimbing pasien melatih kemampuan mengatasi isolasi sosisl yang telah diajarkan oleh perawat. Apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang Anda lakukan pada pasien dan keluarga dengan isolasi sosial. Tujuannya adalah agar pasien mampu: a. Membina hubungan saling percaya b. Menyadari isolasi sosial yang dialaminya c. Berinteraksi secara bertahap dengan anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya d. Berkomunikasi saat melakukan kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial Pohon masalah pada kasus pasien isolasi sosial adalah : ............................................................... ................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................ Apakah yang harus Anda lakukan agar pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan? Adapun yang harus Anda lakukan adalah: Gambar : Diagnosis Keperawatan
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan a. Membina hubungan saling percaya dengan cara : • Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien • Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang Anda sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai. • Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini. • Buat kontrak asuhan: apa yang Perawat akan lakukan bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana. • JelaskanbahwaAndaakanmerahasiakaninformasiyangdiperolehuntukkepentingan terapi. • Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien. • Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan. b. Membantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial • Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain. • Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. • Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka. • Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain. • Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien. c. Melatih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap • Jelaskan kepada pasien cara berinteraksi dengan orang lain • Berikan contoh cara berbicara dengan orang lain • Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di hadapan Anda • Bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman/anggota keluarga • Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat orang dan seterusnya • Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien • Latih pasien bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat melakukan kegiatan harian dan kegiatan rumah tangga • Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sosial misalnya: belanja ke warung, ke pasar, ke kantor pos, ke bank dan lain-lain • Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya. Gambar : Interaksi Dengan Pasien
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 4. Evaluasi kemampuan pasien dan keluarga Untuk menilai keberhasilan dari tindakan keperawatan yang telah Anda lakukan, maka Anda harus melakukan evaluasi. Bagaimanakah evaluasi Anda lakukan?. Keberhasilan tindakan keperawatan dapat diketahui bila pasien mampu untuk: a. Menjelaskan kebiasaan interaksi. b. Menjelaskan penyebab tidak bergaul dengan orang lain. c. Menyebutkan keuntungan bergaul dengan orang lain. d. Menyebutkan kerugian tidak bergaul dengan orang lain. e. Memperagakan cara berkenalan dengan orang lain. f. Bergaul/berinteraksi dengan perawat, keluarga, tetangga. g. Berkomunikasi dengan keluarga saat melakukan kegiatan sehari-hari h. Berkomunikasi saat melakukan kegiatan sosial i. Menyampaikan perasaan setelah interaksi dengan orang tua. j. Mempunyai jadwal bercakap-cakap dengan orang lain. k. Merasakan manfaat latihan berinteraksi dalam mengatasi isolasi sosial Bagaimanakah evaluasi tindakan keperawatan pada keluarga dalam merawat pasien isolasi social ? Evaluasi tindakan keperawatan kemampuan keluarga isolasi sosial berhasil apabila keluarga dapat: a. Mengenal Isolasi sosial yang dialami pasien b. (pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial) dan mengambil keputusan untuk merawat pasien c. Membantu pasien berinteraksi dengan orang lain d. Mendampingi pasien saat melakukan aktivitas rumah tangga dan kegiatan sosial sambil berkomunikasi e. Melibatkan pasien melakukan kegiatan harian di rumah dan kegiatan sosialisasi di lingkungan f. Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung pasien untuk meningkatkan interaksi sosial g. Memantau peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi Isolasi sosial h. Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan melakukan rujukan 5. Dokmentasi Bagaimana Anda melakukan dokumentasi asuhan keperawatan? Pendokumentasian wajib dilakukan setiap selesai melakukan pertemuan dengan pasien dan keluarga (pelaku rawat). Coba Anda berikan contoh! Berikut contoh pendokumentasian asuhan keperawatan isolasi sosial. Untuk itu simak baik-baik tabel berikut! Berikut contoh pendokumentasian asuhan keperawatan isolasi sosial pada kunjungan kedua Gambar : Keperawatan
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Tabel 2, Pendokumentasian asuhan keperawatan isolasi soaial Implementasi Evaluasi Tanggal : .... Bulan : .... Tahun : .... Jam : .... S: Pasien Data Pasien dan Kemampuan : Pasien mengatakan masih malu bercakap- cakap dengan orang lain. Sudah mencoba latihan bercakap-cakap dengan adiknya saat adiknya datang kerumahnya. Sudah kenalan dengan satu orang tetangga baru. Pasien mengatakan: • Pasien mengatakan senang dapat berbicara dengan anaknya saat masak dan mencuci piring. • Pasien mengatakan senang kenal dengan 2 orang kader kesehatan Data Pasien dan Kemampuan : Keluarga mengatakan sudah lebih faham dengan masalah ibunya yang sulit bergaul dengan orang lain, sudah mendampingi orang tuanya bercakap-cakap dengan tamu dan tetangga. S: Keluarga Keluarga mentakan senang mendampingi pasien memasak, mencuci piring, dan berkenalan dengan kader DK : Isolasi Sosial Intervensi : Tindakan pada pasien : • Melatiah pasien berbicara saat melakukan kegiatan memasak dan cuci piring bersama anaknya. • Melatih pasien berkenalan dengan 2 orang kader kesehatan jiwa. Tindakan pada keluarga : Menjelaskan kegiatan rumah yang dapat dilakukan pasien sambil bercakap-cakap, melatih keluarga membimbing pasien berbicara, memberikan pujian. O: Pasien Pasien mampu berkenalan dengan 2 orang kader dengan sikap tubuh dan verbal yang sesuai. Pasien mampu bertanya dan menjawab pertanyaan anaknya saat memasak dan mencuci piring O : Keluarga Keluarga mampu mendampingi pasien saat melakukan kegiatan, tampak semangat, memberikan stimulus pada pasien saat berinteraksi. RTL : Pasien: Melatih berbicara saat melakukan kegiatan harian lain (2 kegiatan) Melatih pasien berbicara dengan 4- 5 orang. A : Isolasi Sosial mulai teratasi Pasien Latihan berkenalan dengan 2 orang tetangga yang belum dikenal Melakukan percakapan saat memasak dan cuci piring setiap hari
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Keluarga: Menjelaskan cara melatih pasien bercakap- cakap dalam melakukan kegiatan sosial berbelanja, dan melatih keluarga mendampingi pasien berbelanja. Keluarga: Mendampingi pasien berkenalan dengan 2 tetangga lain. Terus mendampingi pasien dalam melakukan kegiatan memasak, mencuci sambil berkomunikasi
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Rangkuman Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan kesehatan jiwa yang terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan dengan pendekatan menggunakan teknik komunikasi terapeutik. Data hasil pengkajian yang telah Anda lakukan kemudian Anda kelompok data yang terkumpul, baik data subjektif dan data objektif. Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah merumuskan masalah keperawatan. Dalam kaitan ini perlu dibuat daftar masalah keperawatan jiwa sesuai dengan pengkajian, pohon masalah, dan menegakkan diagnosa keperawatan dengan menyimpulkan core problem. Langkah selanjutnya setelah menegakkan diagnosa adalah: 1) membuat rencana tindakan keperawatan, 2) menyusun rencana kerja laporan pendahuluan dan menyusun rencana strategi pelaksanaan, 3) melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan dan melaksanakan terapi modalitas serta serta melaksanakan pemberian obat sesuai dengan instruksi dokter, 4) melakukan evaluasi keberhasilan pasien dan keluarga dan terakhir melakukan pendokumentasian pasien sesuai dengan format yang ada.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 Evaluasi Formatif 1. 2. 3. Berikut ini data untuk menarik diri adalah .... Setelah membina hubungan saling percaya, tindakan untuk pasien menarik diri adalah : Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan melalui observasi adalah .... Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih option yang paling tepat. a. Pasien mengatakan suka seluruh anggota tubuhnya a. Menilai kemampuan yang masih bisa digunakan b. Pasien mengatakan cita-citanya sebagai orang baik. b. Berkenalan dengan satu orang c. Pasien mengatakan merasa kecewa karena sebagai orang tua tidak mampu memberi nafkah kepada anak-anaknya. c. Menetapkan tujuan hidup d. Pasien lebih banyak menyendiri , tidak mau bergaul dan berinteraksi dengan oranga lain. d. Menyusun jadwal kegiatan a. Pasien tidak mau mengikuti kegiatan ruangan dan lebih banyak menyendiri b. Pasien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat c. Pasien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal d. Suara keras dan tinggi 4. Jika dibiarkan berkelanjutan, menarik diri dapat berakibat terjadinya .... a. Harga diri rendah b. Waham c. Perilaku kekerasan d. Mencederai diri dan orang lain e. Halusinasi 5. Menarik diri umumnya disebabkan karena .... a. Harga diri rendah b. Waham c. Perilaku kekerasan d. Defisit perawatan diri e. Halusinasi e. Bergaul dengan orang lain e. Pasien mengatakan saya seorang presiden e. Kontak mata kurang
  • 17. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2 1 D 2 B 3 D 4 B 5 A
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Tugas Mandiri Seorang wanita umur 45 tahun, tampak menyendiri disudut ruangan. Hasil pengkajian didapatkan pasien lebih sering menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas ruangan, tidak mau bergaul dengan pasien lain. Berdasarkan kasus di atas, cobalah Anda lakukan asuhan keperawatan kesehatan jiwa yang telah dibahas dengan menggunakan format yang tersedia dan hasilnya Anda konsultasikan dengan tutor atau dosen pembimbing.
  • 19. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Selamat Anda telah berhasil dan menyelesaikan mempelajari modul 3 ini, yang membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa (harga diri rendah dan isolasi sosial). Saya yakin Anda cukup memahami uraian materi yang diberikan dan dapat menguasai dengan baik serta dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa dengan gangguan harga diri rendah dan isolasi sosial. Modul ini sangat berharga bagi Anda dalam menghadapi kasus-kasus gagguan jiwa yang terjadi di lahan praktek maupun di kehidupan masyarakat. Keberhasilan Anda dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa, sangat dipengaruhi oleh kemampuan Anda dalam melakukan pengkajian. Karena dengan keberhasilan Anda melakukan pengkajian, secara otomatis Anda telah memahami konsep dengan sempurna. Keberhasilan tersebut akan mempermudah Anda untuk melakukan asuhan keperawatan selanjutnya yaitu tindakan keperawatan dan evaluasi serta dokumentasi keperawatan. Dalam modul ini Anda juga belajar membuat pohon masalah.Pohon masalah tersebut tentu yang berkaitan dengan kasus pasien Anda yaitu untuk kasus harga diri rendah dan menarik diri. Saya menghar apkan agar pemahaman ini diterapkan dalam kasus-kasus yang ada dengan pendekatan masalah gangguan jiwa. Untuk mengukur kembali pemahaman modul ini jangan lupa untuk mengikuti test akhir modul. Terakhir, salam sejahtera buat semua teman sejawat yang ingin maju dan selamat buat Anda yang telah menyelesaikan pembelajaran melalui modul ini. Penutup
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Daftar Pustaka Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course). Jakarta: EGC Stuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition. Missouri: Mosby
  • 21. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Daftar Gambar • http://www.sudahdong.com/wp-content/uploads/2014/07/bullying-dan-kesehatan.jpg • https://monikabh25.wordpress.com/tag/sad/ • http://www.fkep.unpad.ac.id/ • https://infusionnurse.files.wordpress.com/2012/04/4411268_l.jpg • http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-pada-pasien-keracunan-510. html
  • 22. 20 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015