Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial khususnya ansietas, meliputi pengertian ansietas, tingkatannya, dan langkah-langkah asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, penetapan diagnosis, tindakan keperawatan, evaluasi hingga dokumentasi.
1. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
KEPERAWATAN JIWA I
SEMESTER 6
MODUL
Asuhan Keperawatan pada Klien Dengan Masalah
Psikososial ( Penyalahgunaan Zat dan Ansietas)
Nurhalimah
KEGIATAN BELAJAR II
Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Ansietas
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Keperawatan Jiwa I.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
3. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pendahuluan
Gambar : Macam-macam NAPZA
Salam sejahtera dan sukses selalu menyertai
Anda. Selamat Anda telah berhasil
menyelesaikan seluruh mata kuliah pada
semester IV dengan baik sehingga dapat
melanjutkan ke semester V. Selamat bertemu
dengan modul Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
I. Beban SKS untuk mata kuliah ini adalah 4
SKS (Satuan Kredit Semester). Penjabaran
mata kuliah tersebut adalah dua SKS untuk
teori yang disajikan dalam 4 modul dan
dua SKS untuk praktika laboratorium yang
disajikan dalam 4 modul panduan praktika
laboratorium.
Untuk mempermudah Anda mempelajari
mata kuliah ini, materi pembelajaran
dibagi dalam 8 (delapan) modul/panduan
praktika laboratorium. Bagaimanakah
rincian kegiatan belajar tersebut?.Berikut
pembagiannya. Kegiatan belajar pada modul
pertama dan kedua membahas tentang
masalah psikososial. Sedangkan modul tiga
dan empat membahas tentang masalah
gangguan jiwa.
Bagaimanakah penjabaran materi untuk
praktika laboratorium mata kuliah
keperawatan jiwa? Untuk mempermudah
pembelajaran praktika laboratorium, Anda akan dipandu dengan modul lima, enam, tujuh, dan
delapan. Modul tersebut dilengkapi dengan petunjuk dan langkah-langkah dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa. Selain itu,
dalam modul tersebut juga berisikan contoh komunikasi terapeutik dan cara membuat laporan
pendahuluan.
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Gambar : Merawat Pasien
Untuk membantu Anda memahami materi
dalam modul ini saya akan mencoba
memberikan gambaran atau ilustrasi masalah
yang sering Anda temui di puskesmas atau
rumah sakit. Ketika Anda memeriksa pasien
di Puskesmas, rumah sakit atau masyarakat,
seringkali pasien kita mengeluh tidak dapat
tidur. Mengeluh tidak napsu makan, dan dada
berdebar-debar. Selain itu pasien mengatakan,
tidak mampu memusatkan dan memutuskan
masalah, merasakan kesedihan yang
mendalam. Seringkali pasien juga mengatakan
takut, gugup atau merasakan suka-cita yang
berlebihan. Dalam keadaan demikian, saya
yakin pasti Anda sudah dapat menyimpulkan
bahwa pasien Anda mengalami masalah
psikososial.
Bagus sekali! Anda telah mampu mendiagnosis
masalah psikososial. Untuk meningkatkan
pemahaman Anda mengenai masalah
psikososial. Nah, selanjutnya Anda akan
belajar mengenai asuhan keperawatan jiwa
pada masalah psikososial.
Modul ini akan membahas tentang
“Penyalahgunaan zat dan asuhan keperawatan
jiwa pada pasien dengan masalah psikososial”.
Agar modul ini dapat Anda pelajari dengan
mudah, maka modul ini dibagi menjadi dua
kegiatan belajar, yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Membahas Asuhan
Keperawatan pada pasien dengan
Penyalahgunaan Zat.
Kegiatan Belajar 2 : Membahas Asuhan
Keperawatan pada pasien Ansietas.
Untuk lebih memahami dua kegiatan belajar
tersebut, beberapa-pertanyaan akan diajukan
untuk Anda jawab segera setelah selesai
mempelajari uraian materinya. Untuk
menilai kemajuan belajar Anda, kerjakan
test formatif dan tugas mandiri yang
ada pada setiap akhir Kegiatan Belajar.
Sebaiknya Anda tidak melihat Kunci
Jawaban terlebih dahulu sebelum selesai
menjawab pertanyaan dan tugas.
Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan Modul ini kurang lebih 6 x
90 menit. Gunakan waktu tersebut dengan
sebaik-baiknya. Anda dinyatakan berhasil
apabila memperoleh nilai 80 atau 80%
dapat menyelesaikan pertanyaan pada tes
formatif dan tugas mandiri yang diberikan.
Saya yakin Anda dapat memahami modul
ini dengan baik asalkan Anda benar benar
cermat mempelajarinya.
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Bila Anda menemui kasus di atas tentu Anda sudah dapat memastikan bahwa pasien Anda
sedang mengalami ansietas. Apa itu ansietas? Ansietas adalah kebingungan, ketakutan
pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas yang dihubungkan
dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya. Oleh karena itu, peran Anda sebagai
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensit sangat penting
untuk membantu menurunkan tingkatan ansietas klien. Pasien yang mengalami ansietas
berada dalam suatu rentang respon ansietas yang dimulai dari antisipasi (respon adaptif)
hingga panik (respon paling maladaptif). Reaksi pasien terhadap ansietas dapat bersipat
konstruktif dan destruktif. Tingkat ansietas terdiri dari ansietas ringan, sedang, berat,
dan panik. Apa yang harus Anda lakukan agar asuhan keperawatan pada pasien ansietas
berhasil? Agar pemberian asuhan keperawatan pada pasien ansietas berhasil diperlukan
pemahaman terhadap konsep ansietas dan tahapan asuhan keperawatan yang diawali dari
pengkajian sampai dengan pendokumentasian. Untuk mempermudah Anda memahami
dan mempelajari asuhan keperawatan pada pasien ansietas kegiatan belajar 2 ini dibagi
atas lima sub pokok bahasan yaitu: pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, tindakan
keperawatan pada pasien dan keluarga (pelaku rawat), evaluasi kemampuan pasien dan
keluarga, serta melakukan dokumentasi.
Kegiatan
Belajar 2 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ansietas
Tujuan Pembelajaran Umum
I. Deskripsi Singkat
Selamat berjumpa dengan kegiatan belajar
2 Asuhan keperawatan pada pasien
Ansietas. Untuk memberikan pemahaman
kepada Anda terlebih dahulu pelajarilah
ilustrasi berikut ini.
Seringkali kita menemui pasien yang
mengatakan tidak dapat tidur dengan
nyenyak, sering terbangun pada malam
hari, jantung berdebar-debar, dan nafas
terasa sesak bila memikirkan masalah atau
penyakit yang sedang diderita.
Atau pasien yang datang ke poliklinik
mengatakan khawatir, gelisah, takut dan
tidak tentram, kadang disertai dengan
berbagai keluhan fisik.
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu melakukan asuhan keperawatan pada
pasien ansietas
Gambar : Orang Ketakutan
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Anda mampu:
III. Pokok - Pokok Materi
Dalam kegiatan belajar 2 ini akan dibahas pokok-pokok materi sebagai berikut:
A. Konsep ansietas
B. Asuhan keperawatan ansietas
1. Menjelaskan konsep ansietas
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan pasien ansietas, yaitu:
a. Melakukan pengkajian ansietas
b. Menyusun diagnosis keperawatan ansietas
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien ansietas
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien ansietas
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien ansietas
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien ansietas
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Uraian
Materi
Tentu Anda telah mengerti dan memahami
pengertian dari ansietas. Benar sekali! Banyak
ahlimendefinisikanmengenaiansietas.Berikut
ini adalah salah satu definisi dari ansietas yaitu
suatu perasaan tidak santai yang samar-samar
karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang
disertai suatu respons. Seringkali sumber
perasaan tidak santai tersebut tidak spesifik
atau tidak diketahui oleh individu.
Definisi lain mengenai ansietas adalah suatu
perasaan takut akan terjadi sesuatu yang
disebabkan oleh antisipasi bahaya. Ansietas
merupakan sinyal yang menyadarkan bahwa
peringatan tentang bahaya yang akan datang
dan memperkuat individu mengambil tindakan
menghadapi ancaman.
Menurut Stuart dan Laraia (2005) ansietas memiliki nilai yang positif. Karena dengan
ansisetas maka aspek positif dari individu berkembang dengan adanya sikap konfrontasi
(pertentangan), antisipasi yang tinggi, penggunaan pengetahuan serta sikap terhadap
pengalaman mengatasi ansietas. Tetapi pada keadaan lanjut perasaan cemas dapat
mengganggu kehidupan seseorang.
A. Pengertian
Gambar : Ansietas
A. Konsep Ansietas
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Anda telah mempelajari berbagai definisi dari ansietas. Sekarang coba Anda simpulkan
pengertian ansietas dengan menggunakan kata-kata sendiri. Tuliskan jawaban Anda pada
kolom berikut:
Sekarang coba Anda sebutkan beberapa tingkatan ansietas? Menurut Stuart dan Sundeen
(1998) membagi ansietas dalam beberapa tingkatan. yaitu:
B. Tingkatan Ansietas
Ansietas ringan sering kali berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari
dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya.
Ansietas ringan memiliki aspek positif yaitu memotivasi individu untuk belajar dan
menghasilkan serta meningkatkan pertumbuhan dan kreativitas.
1. Ansietas ringan.
Gambar : Ilustrasi Ketakutan
Pengeritan ansietas adalah
Pada ansietas tingkat ini, memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang
penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami perhatian yang
selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.
2. Ansietas sedang.
Pada ansietas berat pasien akan mempersempit lahan persepsi seseorang. Seseorang
cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat
berfikir tentang hal lain. Semua perilaku pasien hanya ditujukan untuk mengurangi
ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan
pada suatu area lain.
3. Ansietas berat.
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Otak mengandung reseptor khusus untuk
benzodiazepine. Reseptor ini membantu
mengatur ansietas. Penghambat GABA
juga berperan utama dalam mekanisme
biologis berhubungan dengan ansietas
sebagaimana halnya dengan endorfin.
Ansietasmungkindisertaidengangangguan
fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas
seseorang untuk mengatasi stressor.
a. Faktor biologis
Perilaku yang tampak pada pasien dengan ansietas tingkat panik adalah pasien
tampak ketakutan dan mengatakan mengalami teror, tidak mampu melakukan sesuatu
walaupun dengan pengarahan serta disorganisasi kepribadian. Terjadi peningkatan
aktivitas motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, persepsi
menyimpang, kehilangan pemikiran rasional.
4. Tingkat Panik.
Berikut ini Anda akan mempelajari faktor predisposisi penyebab ansietas. Menurut Stuart
dan Laraia (1998: 177-181) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan ansietas,
diantaranya:
C. Faktor predisposisi
Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara 2 elemen kepribadian –id dan
superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan superego
mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya
seseorang. Ego atau aku berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang
bertentangan dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
b. Faktor psikologis
1. Pandangan psikoanalitik.
Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan
interpersonal. Ansietas berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan
dan kehilangan, yang menimbulkan kelemahan spesifik. Orang yang mengalami harga
diri rendah terutama mudah mengalami perkembangan ansietas yang berat.
2. Pandangan interpersonal
Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku menganggap sebagai
dorongan belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan.
Individu yang terbiasa dengan kehidupan dini dihadapkan pada ketakutan berlebihan
lebih sering menunjukkan ansietas dalam kehidupan selanjutnya.
3. Pandangan perilaku
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Ada tumpang tindih dalam
gangguan ansietas dan antara gangguan ansietas dengan depresi. Faktor ekonomi, latar
belakang pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
c. Sosial budaya.
Gambar : Otak Manusia
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Faktor presipitasi ansietas dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan
datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas , harga diri,
dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.
4. Faktor presipitasi
Individu mengatasi ansietas dengan menggerakkan dan menggunakan sumber koping di
lingkungan.
5. Sumber koping
Pasien yang mengalami ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis mekanisme
koping yaitu:
6. Mekanisme koping
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi pada
tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi stres, misalnya perilaku
menyerang untuk mengubah atau mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan,
Menarik diri untuk memindahkan dari sumber stress, Kompromi untuk mengganti
tujuan atau mengorbankan kebutuhan personal.
b. Mekanisme pertahanan ego bertujuan untuk membantu mengatasi ansietas ringan
dan sedang, tetapi berlangsung tidak sadar dan melibatkan penipuan diri dan distorsi
realitas dan bersifat maladaptif.
Berikut ini Anda akan mempelajari faktor predisposisi penyebab ansietas. Menurut Stuart
dan Laraia (1998: 177-181) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan ansietas,
diantaranya:
3. Data yang perlu dikaji :
Gambar : Orang Depresi
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Ditandai dengan dengan produktivitas menurun, mengamati dan waspada, kontak mata
jelek, gelisah, pergerakan berlebihan (seperti; foot shuffling, pergerakan lengan/tangan),
insomnia dan perasaan gelisah.
1. Perilaku.
menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita berlebihan, nyeri dan
ketidakberdayaan meningkat secara menetap, ketidakpastian, kekhawatiran meningkat,
fokus pada diri sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan, khawatir, prihatin dan
mencemaskan
2. Afektif
Respon fisiologis pada pasien ansietas tampak dengan adanya suara bergetar, gemetar/
tremor tangan atau bergoyang-goyang. refleks-refleks meningkat Eksitasi kardiovaskuler
seperti peluh meningkat, wajah tegang, mual, jantung berdebar-debar, mulut kering,
kelemahan, sukar bernafas vasokonstriksi ekstremitas, kedutan meningkat, nadi meningkat
dan dilatasi pupil.
Sedangkan perilaku pasien akibat respon fisiologis pada sistem parasimpatis yaitu
kesegeraan berkemih, nyeri abdomen dan gangguan tidur. perasaan geli pada ekstremitas,
diarhea, keragu-raguan, berkemih kelelahan, bradicardia, tekanan darah menurun, mual,
keseringan berkemih pingsan dan tekanan darah meningkat.
3. Fisiologis
Respon kognitif pada pasien ansietas yaitu hambatan berfikir, bingung, pelupa, konsentrasi
menurun, lapang persepsi menurun, Takut terhadap sesuatu yang tidak khas, cenderung
menyalahkan orang lain., sukar berkonsentrasi, Kemampuan berkurang untuk memecahkan
masalah dan belajar.
Untuk membantu Anda memahami materi di atas lakukanlah diskusi dengan teman Anda
dan jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengisi pada tabel 6 berikut:
4. Kognitif
Tabel 6 : Tanda dan Gejala serta Respon Pasien Ansietas
Tanda dan Gejala Ansietas Respon Ansietas
Ringan Perilaku
Sedang Afektif
Berat Fisiologis
Panik Kognitif
Ansietas dapat disebabkan oleh terpapar toksin, konflik tidak disadari tentang tujuan
hidup, hambatan hubungan dengan kekeluargaan/ keturunan, adanya kebutuhan yang
tidak terpenuhi, gangguan dalam hubungan interpersonal, krisis situasional/maturasi,
ancaman kematian, ancaman terhadap konsep diri, stress, penyalahgunaan zat, perubahan
dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, perubahan lingkungan
dan perubahan status ekonomi (Nanda, 2005).
4. Faktor yang berhubungan
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
B. Proses Keperawatan Ansietas
Apa langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk memberikan asuhan keperawatan
padapasienansietas?Langkahpertamayangharusdilakukanadalahmelakukanpengkajian.
Pengkajian pasien ansietas dapat dilakukan melalui wawancara dan observasi kepada
pasien dan keluarga.
Apa pertanyaan yang harus diajukan pada pasien pada saat pengkajian? Berikut ini
pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara. Bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Coba ibu/bapak ceritakan masalah yang menghantui fikiran ibu setelah operasi mata?
2. Coba ibu/bapak ceritakan apa yang dirasakan pada saat memikirkan masalah yang
dialami terutama setelah operasi?
3. Apakah ada kelurhan lain yang dirasakan?
4. Apakah keluhan tersebut menganggu aktivitas atau kegiatan sehari-hari?
A. Pengkajian
Tanda dan gejala ansietas yang dapat ditemukan melalui observasi adalah sebagai berikut:
Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit, perubahan tanda-tanda vital
(nadi dan tekanan darah naik), tampak sering nafas pendek, gerakan tersentak – sentak ,
meremas- remas tangan dan tampak bicara banyak dan lebih cepat.
Langkah selanjutnya setelah Anda melakukan wawancara adalah mengelompokkan data
berdasarkan data subyektif dan obyektif, dan selanjutkan melakukan analisa data. Berikut
ini merupakan contoh format analisa data dan masalah.
Tabel 7 : Analisa data dan masalah
No Data Masalah
1 Subjektif Ansietas ringan
Pasien merasa tegang dalam melakukan
aktivitas sehari-hari
Objektif :
Gambar : Keperawatan Ansietas
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
No Data Masalah
Tampak motivasi dan kreatifitas meningkat
Tampak terpacu untuk menyelesaikan
masalah
2 Subjektif Ansietas Berat
Pasien merasa tidak dapat memikirkan hal
lain, selain pekerjaannya
Pasien mengatakan minta tolong untuk
menyelesaikan tugasnya.
Objektif
Perlu pengarahan untuk tugas yang lain
Setelah Anda mengumpulkan data dan melakukan analisa data. Berdasarkan analisa data,
maka diagnosis yang ditegakkan adalah:
Setelah Anda menegakkan diagnosis keperawatan apa langkah selanjutnya?. Langkah
selanjutnya adalah merumuskan diagnose keperawatan. Berikut ini merupakan contoh
pohon masalah pada pasien dengan ansietas.
B. Diagnosa Keperawatan
Bagan 1, Pohon Masalah Ansietas
Harga Diri Rendah
Gangguan Citra Tubuh
Ansietas
Koping Individu Tak Efektif
Perubahan fisik/Operasi
Stressor Fisik
Kurang
Pengetahuan
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Apa langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan setelah mampu membuat pohon
masalah dan menegakkan dignosa masalah dan menetapkan masalah utama? Nah, yang
harus Anda lakukan adalah melakukan tindakan keperawatan. Adapun tujuan dari tindakan
keperawatan pada pasien ansietas agar pasien mampu :
1. Mengenal ansietas
2. Mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi
3. Memperagakan dan menggunakan latihan relaksasi untuk mengatasi ansietas.
4. Melibatkan keluarga dalam latihan yang telah disusun
C. Tindakan Keperawatan
Untuk mencapai tujuan di atas, tindakan keperawatan yang harus dilakukan adalah :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Membantu klien mengenal ansietas
3. Mengajarkan teknik nafas dalam
4. Memasukan kejadwal kegiatan harian klien
Tindakan Keperawatan
Apa langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan? Adapun yang harus dilakukan adalah
melakukan evaluasi. Keberhasilan tindakan keperawatan tampak dari kemampuan pasien
dalam hal:
1. Mengenal ansietas
2. Mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi, yaitu: tarik nafas dalam dan distraksi lima
jari.
3. Memperagakan dan menggunakan latihan relaksasi untuk mengatasi ansietas.
4. Melibatkan Keluarga dalam latihan yang telah disusun
D. Evaluasi
Langkah terakhir dalam asuhan keperawatan adalah melakukan dokumentasi. Dokumentasi
asuhan keperawatan dilakukan pada setiap tahap proses keperawatan yang meliputi
dokumentasi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan
keperawatan, dan evaluasi.
E. Pendokumentasian
15. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Rangkuman
Ansietas adalah kebingungan, ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab
yang tidak jelas yang dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya.
Definisi ansietas menurut Stuart dan Laraia (2005) memiliki nilai yang positif, karena
individu akan berkembang karena adanya sikap konfrontasi (pertentangan), antisipasi yang
tinggi, penggunaan pengetahuan serta sikap terhadap pengalaman mengatasi ansietas.
Tetapi pada keadaan lanjut perasaan cemas dapat mengganggu kehidupan seseorang.
Ansietasterbagi atas tiga tingkatan yaitu ringan, sedang, berat dan panik.
Ansietas ringan ditandai dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, menyebabkan
seseorang menjadi waspada, meningkatkan lapangan persepsi (persepsi meluas), motivasi
dan kreatitifas meningkat, mampu belajar dan memecahkan masalah secara efektif.
Sementara tanda dan gejala ansietas sedang adalah penerimaan rangsang dari luar
menurun, sangat memperhatikan hal yang menjadi pusat perhatiannya, lapangan persepsi
menyempit, dan belajar dengan pengarahan orang lain.
Pada ansietas berat ditandai dengan lapangan persepsi sangat menyempit, pusat perhatian
pada detail yang kecil (spesifik) dan tidak dapat berpikir tentang hal-hal lain, perilaku
bertujuan untuk meminta pertolongan, dan memerlukan pengarahan yang lebih banyak
untuk memfokuskan pada area yang lain.
Pada panik akan dijumapai tanda dan gejala individu sangat kacau, tidak mampu bertindak,
berkomunikasi, dan berfungsi secara efektif, aktivitas motorik meningkat, kemampuan
berhubungan dengan orang lain sangat menurun, individu tidak dapat mengerjakan
sesuatu tanpa pengarahan, dan tidak mampu berpikir secara rasional.
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Evaluasi
Formatif
1.
2.
3.
Hasil pengkajian didapatkan data aktifitas sangat lesu, tidak bergairah, tidak
napsu makan, tidak dapat tidur dan sering terjaga dan seringkali bertanya tentang
penyakitnya berdasarkan hasil pemeriksaan fisik TD, RR dan nadi naik. Berdasarkan
data diatas maka klien mengalami ....
Hasil pemeriksaan diketahui data persepsi pasien sangat sempit dan hanya mampu
memusatkan perhatian kejadian yang sedang dialami. Berdasarkan data di atas,
pasien anxietas tingkat ....
Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat dalam mengatasi ansietas
bertujuan untuk berikut ini, kecuali ....
Untuk menilai kemampuan Anda dalam memahami materi di atas, jawablah
pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawaban yang paling benar.
a. Anxietas
a. Ringan
a. Menurunkan ansietas pasien
b. Takut
b. Sedang
b. Pasien dapat mengenal ansietas
c. Depresi
c. Berat
c. Pasien dapat mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi
d. Kehilangan
d. Panik
d. Pasien dapat memperagakan dan menggunakan latihan relaksasi untuk
mengatasi ansietas.
e. Berduka
e. Syock
e. Tidak melibatkan Keluarga dalam latihan yang telah disusun
4. Berikut ini merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang mengalami ansietas,
kecuali :
a. Menurunkan ansietas pasien
b. Pasien dapat mengenal ansietas
c. Pasien dapat mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi
d. Pasien dapat memperagakan dan menggunakan latihan relaksasi untuk
mengatasi ansietas
e. Tidak melibatkan Keluarga dalam latihan yang telah disusun
17. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2
1 E
2 B
3 D
4 E
5 D
5. Berikut ini respon fisiologis pasien ansietas, kecuali:
a. Suara bergetar
b. Gemetar/ tremor tangan atau bergoyang-goyang.
c. Peluh meningkat
d. Wajah tegang
e. Takut
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Tugas
Mandiri
Seorang wanita umur 25 tahun mengatakan tidak dapat tidur nyenyak sering terbangun
pada malam hari dan tidak napsu makan, tidak dapat berfikir apapun hanya memikirkan
tindakan operasi yang akan dilakukan esok hari. Pasien juga mengatakan khawatir dan
takut apakah operasinya akan berhasil, besuk kalau tidak berhasil bagaimana? Apakah saya
masih bisa berjalan lagi.Pada saat wawancara ekspresi wajah tampak cemas, wajah tegang,
terlihat lingkaran hitam pada kelopak matanya,. Pasien pun tampak bergetar suaranya saat
berbicara, tangan dingin dan gemetar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan data TD 130/90
mmhg, Nadi 90 x/penit, pernapasan 20x permenit.
Berdasarkan data di atas, buatlah asuhan keperawatan pada pasien di atas dimulai dari
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evalusai.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat Mengerjakan, semoga sukses
19. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Selamat Anda telah mempelajari modul 1 ini, yang membahas tentang “Asuhan keperawatan
klien dengan masalah psikososial yaitu penyalahgunaan zat dan asuhan keperawatan pada
pasien dengan ansietas”. Saya yakin Anda cukup memahami uraian materi yang diberikan
dengan sangat baik.
Modul ini sangat berharga bagi Anda dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan masalah psikososial yang terjadi di lahan praktek maupun di kehidupan masyarakat.
Keberhasilan Anda dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
psikososial, sangat dipengaruhi oleh kemampuan Anda dalam melakukan pengkajian.
Karena dengan keberhasilan Anda melakukan pengkajian, secara otomatis Anda telah
memahami konsep dengan sempurna. Keberhasilan tersebut akan mempermudah Anda
untuk melakukan tindakan keperawatan.
Dalam modul ini Anda juga belajar membuat pohon masalah. Pohon masalah tersebut
tentu yang berkaitan dengan kasus pasien Anda yaitu untuk kasus penyalahgunaan zat dan
terutama untuk asuhan keperawatan pada pasien ansietas.
Saya mengharapkan agar pemahaman ini diterapkan dalam kasus-kasus yang ada dengan
pendekatan masalah psikososial. Untuk mengukur kembali pemahaman modul ini jangan
lupa untuk mengikuti Test Akhir Modul (TAM).
Terakhir, salam sejahtera buat semua teman sejawat yang ingin maju dan selamat buat
Anda yang telah menyelesaikan pembelajaran melalui modul ini.
Penutup
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Daftar
Pustaka
Allen, K.M (1996). Nursing Care of the Addicted Client. Philadelphia : Lippincott.
Budi Anna K, dkk. (2006). Modul IC CMHN : Manajemen Kasus Gangguan Jiwa dalam
keperawatan kesehatan jiwa komunitas FIK-UI dan WHO. Jakarta.Indonesia.
Sullivan,E.J. (1995). Nursing Care of Clients with Substances Abuse. St Louise : Mosby
Stuart dan Laraia (1998: 177-181)
21. 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar
Gambar
• http://www.slideshare.net/ferdiansahumar/ppt-asuhan-keperawatan-jiwa
• http://buahhati.co.id/wp-content/uploads/2014/10/Cara-Mencegah-Penularan-Sakit-Mata-
Kepada-Bayi.jpg
• https://rofiwida.wordpress.com/about/
• https://infusionnurse.files.wordpress.com/2012/04/4411268_l.jpg
• http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-pada-pasien-keracunan-510.
html
• http://www.mamashealth.com/child/images/childeatyogurt2.jpg
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015