SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
KEPERAWATAN JIWA I
SEMESTER 6
MODUL
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Jiwa
(Halusinasi, Perilaku Kekerasan, Defisit Perawatan Diri)
Nurhalimah
KEGIATAN BELAJAR II
Asuhan Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Keperawatan Jiwa I .
Buku ini disusun sebagai referensi dan
bahan belajar untuk peserta Pendidikan
Jarak Jauh Program D.III Keperawatan
yang diselenggarakan oleh Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima kasih
atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi peserta Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Penyusun
Gambar : Penanganan Pasien
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pendahuluan
Salam sejahtera dan selamat bertemu
kembali. Selamat atas keberhasilan Anda
dalam menyelesaikan Modul III keperawatan
Jiwa1. ModulIIIkeperawatanjiwa1yangtelah
Anda pelajari berisikan asuhan keperawatan
pada pasien dengan harga diri rendah dan
asuhan keperawatan pada pasien menarik
diri, telah Anda selesaikan dengan baik
sehingga diperkenankan untuk melanjutkan
ke Modul 3 ini.
Nah, untuk memberikan gambaran
mengenai isi modul ini, Anda perhatikan
ilustrasi berikut ini! Anda tentu sering
melihat seseorang yang berjalan mondar-
mandir tanpa tujuan sambil bercakap-
cakap, atau tertawa sendiri tanpa ada orang
disekelilingnya. Bahkan marah-marah tanpa
sebab dengan penampilan yang kotor dan
tercium bau yang tidak sedap dari tubuhnya.
Dalam keadaan demikian, pasti Anda sudah
dapat menyimpulkan bahwa mereka sedang
mengalami gangguan jiwa. Bagus sekali!
Anda telah mampu merumuskan diagnosa
keperawatan pada orang dengan gangguan
jiwa.
Untuk meningkatkan pemahaman Anda
mengenai gangguan jiwa, marilah kita
mempelajari modul ini. Modul ini, akan
Gambar : Pasien Sakit Jiwa
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
membahas tentang Asuhan keperawatan pada gangguan sensori persepsi halusinasi,
asuhan keperawatan pada perilaku kekerasan, dan asuhan keperawatan defisit perawatan
diri. Agar modul ini dapat Anda pelajari dengan mudah, maka modul ini dibagi menjadi tiga
Kegiatan Belajar, yaitu:
Kegiatan belajar 1 : membahas asuhan keperawatan gangguan persepsi sensori halusinasi.
Kegiatan belajar 2 : membahas pengkajian asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
Kegiatan belajar 3 : membahas pengkajian asuhan keperawatan defisit perawatan diri.
Untuk lebih memahami ketiga kegiatan
belajar, beberapa pertanyaan akan
diajukan untuk Anda jawab segera
setelah selesai mempelajari uraian
materinya. Untuk menilai kemajuan
belajar Anda , kerjakan test formatif dan
tugas mandiri yang ada pada setiap akhir
Kegiatan Belajar. Sebaiknya Anda tidak
melihat kunci jawaban terlebih dahulu
sebelum selesai menjawab pertanyaan
tes formatif dan tugas mandirinya.
Gambar : Depresi Jiwa
Waktu untuk menyelesaikan Modul ini kurang lebih 3 x 90 menit. Gunakan waktu tersebut
dengan sebaik-baiknya. Anda dinyatakan berhasil apabila memperoleh nilai 80 atau 80%
dapat menyelesaikan pertanyaan tes formatif atau tugas mandiri yang diberikan pada setiap
kegiatan belajar. Saya yakin Anda dapat memahami modul ini dengan baik asalkan Anda
benar benar dengan cermat mempelajarinya.
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 2
Asuhan Keperawatan Risiko Perilaku
Kekerasan
Tujuan Pembelajaran Umum
I. Deskripsi Singkat
II. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari uraian materi kegiatan pembelajaran 2 ini, Anda mampu melakukan
asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan.
Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan
belajar 1 dan saya yakin Anda mampu
menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini dengan
tetap semangat dengan pemahaman yang
lebih baik dan hasil yang baik pula. Sebelum
melanjutkan ke materi selanjutnya terlebih
dahulu saya akan menjelaskan deskripsi
secara singkat mengenai materi ini.
Seringkali kita marah karena apa yang
kita inginkan atau harapkan tidak sesuai
atau tidak tercapai. Normalkah bila kita
marah bila demikian?. Marah merupakan
respon normal individu terhadap suatu
kejadian atau karena tidak terpenuhinya
suatu kebutuhan. Namun jika marah
membahayakan diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan tentu memerlukan penanganan
dari tenaga kesehatan, terutama perawat.
Mengapa demikian? Tujuannya agar pasien
dapat mengontrol perilakunya dan kembali
menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari
secara optimal.
Kegiatan belajar 2 ini membahas asuhan
keperawatan resiko perilaku kekerasan, agar
pasien dapat mengontrol perilakunya dan
keluarga mempunyai kemampuan merawat
pasien di rumah dan lingkungan sekitarnya.
Asuhan keperawatan risiko perilaku
kekerasan terdiri dari pengkajian, diagnosis
keperawatan, tindakan keperawatan pada
pasien dan keluarga (pelaku rawat), evaluasi
kemampuan pasien dan keluarga, dan
dokumentasi keperawatan.
Gambar : Asuhan Keperawatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari uraian materi kegiatan pembelajaran 2 ini, Anda mampu:
1.	Menjelaskan konsep risiko perilaku kekerasan.
2.	Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan risiko perilaku kekerasan, yaitu:
•	 Melakukan pengkajian risiko perilaku kekerasan
•	 Menetapkan diagnosis keperawatan risiko perilaku kekerasan
•	 Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien risiko perilaku kekerasan.
•	 Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien risiko perilaku kekerasan.
•	 Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien risiko
perilaku kekerasan.
•	 Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasienrisiko perilaku kekerasan.
III. Pokok - Pokok Materi
Pokok –pokok materi yang dibahas dalam kegiatan belajar 2 ini adalah :
A. Konsep risiko perilaku kekerasan
B. Proses keperawatan risiko perilaku kekerasan
Uraian
Materi
A. Konsep Resiko Perilaku Kekerasan
A. Pengertian
Tentu Anda telah mengerti dan memahami
pengertian dari ansietas. Benar sekali! Banyak
ahli mendefinisikan mengenai ansietas. Berikut
ini adalah salah satu definisi dari ansietas yaitu
suatu perasaan tidak santai yang samar-samar
karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang
disertai suatu respons. Seringkali sumber
perasaan tidak santai tersebut tidak spesifik
atau tidak diketahui oleh individu.
Gambar : Perilaku Kekerasan
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
2. Proses terjadinya perilaku kekerasan
Bagaimana proses terjadinya perilaku kekerasan pada pasien itu? Proses terjadinya perilaku
kekerasan pada pasien dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep stress adaptasi Stuart
yang meliputi faktor predisposisi dan presipitasi sebagai berikut :
A. Faktor predisposisi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku kekerasan, meliputi:
•	 Faktor biologis.
Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter mengalami gangguan
jiwa, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan NAPZA (narkoti,
psikotropika dan zat aditif lainnya).
•	 Faktor psikologis
Pengalaman marah adalah akibat dari respon psikologis terhadap stimulus eksternal,
internal maupun lingkungan. Perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil dari akumulasi frustrasi.
Frustrasi terjadi apabila keinginan individu untuk mencapai sesuatu menemui kegagalan atau
terhambat. Salah satu kebutuhan manusia adalah “berperilaku”, apabila kebutuhan tersebut
tidak dapat dipenuhi melalui berperilaku konstruktif, maka yang akan muncul adalah individu
tersebut berperilaku destruktif.
•	 Faktor sosiokultural
Teori lingkungan sosial (social environment theory) menyatakan bahwa lingkungan sosial
akan mempengaruhi sikap individu dalam mengekspresikan marah. Norma budaya dapat
mendukung individu untuk berespon asertif atau agresif. Perilaku kekerasan dapat dipelajari
secara langsung melalui proses sosialisasi (social learning theory).
B. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan perilaku kekerasan pada setiap individu bersifat
unik, berbeda satu orang dengan orang yang lain. Stresor tersebut dapat merupakan
penyebab yang bersifat faktor dari dalam maupun luar individu.
Definisi lain mengenai ansietas adalah suatu perasaan takut akan terjadi sesuatu yang
disebabkan oleh antisipasi bahaya. Ansietas merupakan sinyal yang menyadarkan bahwa
peringatan tentang bahaya yang akan datang dan memperkuat individu mengambil tindakan
menghadapi ancaman.
Selanjutnya jawaban Anda cocokkan atau bandingkan dengan kesimpulan sebagai berikut.
Dengan demikian, perilaku kekerasan merupakan :
•	 Respons emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan
dirasakan sebagai ancaman (diejek/dihina).
•	 Ungkapan perasaan terhadap keadaan yang tidak menyenangkan (kecewa, keinginan
tidak tercapai, tidak puas).
•	 Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
3. Rentang respon marah
Marah yang dialami setiap orang memiliki rentang dimulai dari respon adaptif sampai
maladaftif. Sekarang marilah kita bersama-sama mempelajarinya untuk mempermudah
pemahaman Anda dibawah ini akan digambarkan rentang respon perilaku kekerasan
Asertif Frustasi
Gambar 2 : Rentang Respon Marah
Keterangan
Asertif	 : Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain
Frustasi 	 : Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realistis/ terhambat
Pasif		 : Respon lanjutan dimana klien tidak mampu mengungkapkan perasaannya
Agresif	 : Perilaku destruktif tapi masih terkontrol
Amuk		 : Perilaku destruktif dan tidak terkontrol
Bagaiman hierarki perilaku kekerasan itu? Setelah Anda memahami rentang respon marah,
sekarang marilah kita mempelajari mengenai hirarki agresif seperti disajikan pada bagan di
bawah ini:
Faktor dari dalam individu meliputi kehilangan relasi atau hubungan dengan orang yang
dicintai atau berarti (putus pacar, perceraian, kematian), kehilangan rasa cinta, kekhawatiran
terhadap penyakit fisik, dan lain lain.
1.	 Faktor dari dalam individu meliputi kehilangan relasi atau hubungan dengan orang
yang dicintai atau berarti (putus pacar, perceraian, kematian), kehilangan rasa cinta,
kekhawatiran terhadap penyakit fisik, dan lain lain.
2.	 Faktor luar individu meliputi serangan terhadap fisik, lingkungan yang terlalu ribut,
kritikan yang mengarah pada penghinaan, dan tindakan kekerasan.
Respon Adaptif ResponMaladaptif
Pasif Agresif Amuk
Gambar 3 : Bagan Hirarki Agresif
Rendah
Tinggi
1. Memperlihatkan permusuhan rendah
2. Keras menuntut
3. Mendekati orang lain dengan ancaman
4. Memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai
5. Menyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan
6. Memberi kata-kata ancaman dengan rencana melukai
7. Melukai dalam tingkat ringan tanpa membutuhkan perawatan medis
8. Melukai dalam tingkat serius dan memerlukan perawatan medis
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Nah, setelah kita pelajari bersama mengenai rentang respon marah dan hirarki agrsif.
Selanjutnya Anda akan mempelajari mengenai bagaimana skema proses marah yang dialami
setiap orang? Bila seseorang tidak mampu menangani perasaan marah secara asertif dapat
mengakibatkan amuk atau perilaku kekerasan. Oleh karena itu, gambar skema proses marah
dapat disajikan berikut ini.
Gambar 4, Skema proses marah
Stressor
Stress
Cemas
Marah
Diungkapkan
Waspada/sadar kebutuhan
Lega
Ketegangan Turun
Rasa Marah Teratasi
Bermusuhan
Kronik
Merasa Kuat Merasa Tidak Kuat
Menentang
Pemecahan
Masalah Kurang
Marah
Berkepanjangan
Merasa Tidak Kuat
Menolak
Keparahan
Ekspresi Marah
Depresi / Penyakit
Somatik
Agresi / Amuk
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Bagaimana perbandingan perilaku pasif, agresif dan asertif itu? Berdasarkan konsep yang
telah sama-sama kita pelajari di atas, maka dapat kita simpulkan perbedaan antara perilaku
agresif, asertif dan pasif seperti disajikan pada tabel dibawah ini.
Gambar : Perilaku Marah-marah
Aspek Pasif Arsetif Agresif
Isi bicara •	 Negatif
•	 Menghina
•	 Dapatkah saya
lakukan
•	 Dapatkah ia lakukan
•	 Positif
•	 Menghargai diri
sendiri
•	 Saya dapat/akan
lakukan
•	 Berlebihan
•	 Menghina orang
lain
•	 Anda selalu/
tidak
Nada Suara •	 Diam
•	 Lemah
•	 Merengek
•	 Diatur •	 Tinggi
•	 Menuntut
Posture/ sikap
tubuh
•	 Melotot
•	 Menundukkan
kepala
•	 Tegak
•	 Rileks
•	 Tenang
•	 Bersandar
kedepan
Personal space Orang lain dapat
masuk pada teritorial
pribadinya
•	 Menjaga jarak yang
mneyenangkan
•	 Mempertahankan
hak tempat/
teritorial
•	 Memasuki
teritorial orang
lain
Gerakan •	 Minimal
•	 Lemah
•	 Resah
•	 Memperlihatkan
gerakan yang
sesuai
•	 Mengancam,
ekspansi
gerakan
Kontak mata •	 Sedikit atau tidak •	 Sekali-sekali
•	 Sesuai dengan
kebutuhan interaksi
•	 Melotot
Gambar 5, Perbandingan perilaku pasif, agresif dan asertif
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Sedangkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan yang dapat ditemukan melalui
pengamatan atau observasi adalah sebagai berikut:
a.	 Wajah memerah dan tegang
b.	 PAnda ngan tajam
c.	 Mengatupkan rahang dengan kuat
d.	 Mengepalkan tangan
e.	 Bicara kasar
f.	 Mondar mandir
4. Tanda dan gejala
Apa tanda dan gejala perilaku kekerasan itu? Tanda dan gejala perilaku kekerasan dapat
dinilai dari ungkapan pasien dan didukung dengan hasil observasi.
•	 Data subjektif, yaitu: 1) ungkapan berupa ancaman, 2) ungkapan kata-kata kasar, dan 3)
ungkapan ingin memukul/ melukai.
•	 Data objektif, yaitu: 1) wajah memerah dan tegang, 2) pandangan tajam, 3) mengatupkan
rahang dengan kuat, 4) mengepalkan tangan, 5) bicara kasar, 6) suara tinggi, menjerit atau
berteriak, 7) mondar mandir, dan 8) melempar atau memukul benda/orang lain.
1. Pengkajian
Bagaimana Anda melakuakn pengkajian? Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara
dan observasi pada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan dapat
ditemukan dengan wawancara. Adapun pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara antara
lain sebagai berikut:
a.	Apa yang menyebabkan Anda marah?
b.	Apa yang Anda rasakan ketika marah?
c.	Perasaan apa yang Anda rasakan ketika marah?
d.	Sikap atau perilaku atau tindakan apa yang dilakukan saat Anda marah?
e.	Apa akibat dari cara marah yang Anda dilakukan?
f.	 Apakah dengan cara yang digunakan penyebab marah Anda hilang?
B. Proses Keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan
Gambar : Penyebab Marah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Bagaimana Anda membuat analisa data? Setelah Anda mendapatkan data, selanjutnya
Anda membuat analisa data. Berikut contoh tabel analisa data pada perilaku kekerasan.
Tabel 7, Analisa data pada perilaku kekerasan
Setelah Anda melihat contoh materi di atas, Anda dapat membuat analisis data dan
masalah. Setelah itu, baru lah dapat dibuat daftar masalah keperawatan kesehatan jiwa
sesuai dengan pengkajian. Tujuannya adalah agar Anda dapat menentukan bagaimana
membuat pohon masalah. Caranya adalah mempelajari kembali modul Proses Keperawatan
Jiwa, dan kemudian menggunakannya dalam membuat pengkajian di lapangan di mana
Anda bertugas.
Saya yakin bahwa Anda dapat memahami materi yang baru saja kita bahas. Untuk lebih
memantapkan pemahaman dan mudah mengingatnya. Sekarang coba Anda diskusikan
dengan teman Anda dan rumuskan pohon masalah dengan risiko perilaku kekerasan.
Tuliskan jawaban Anda pada kolom dibawah ini.
g.	 Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak
h.	 Melempar atau memukul benda/orang lain
Bagaimana Anda melakukan pendokumentasian hasil pengkajian itu? Data hasil observasi
dan wawancara di atas didokumentasikan pada status. Contoh pendokumentasian data
hasil pengkajian seperti di sajikan pada kolom sebagai berikut:
Pasien mengatakan ingin memukul ibunya karena keinginannya tidak dipenuhi, yang biasa
dilakukan jika marah adalah memukul dan menendang pintu. Pasien berbicara dengan
nada tinggi dan suara keras, tangan mengepal, mata melotot.
No Data Masalah
1. Pasien mengatakan ia memukul ibunya
dengan sapu dan mengeluarkan kata kasar
dan tidak pantas karena tidak diberikan motor
Perilaku Kekerasan
2. Data Objektif :
a.	 Suara keras
b.	 Tangan mengepal
c.	 Wajah memerah dan tegang
d.	 Panda ngan tajam
e.	 Mengatupkan rahang dengan kuat
f.	 Mengepalkan tangan
g.	 Bicara kasar
h.	 Mondar mandir
i.	 Nada suara tinggi, menjerit atau
berteriak
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Pohon masalah dengan risiko perilaku kekerasan : ..............................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
2. Diagnosis keperawatan
Bagaimana Anda merumuskan diagnosis keperawatan? Langkah berikutnya adalah
merumuskan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan
tanda dan gejala yang diperoleh pada pengkajian. Berdasarkan data-data tersebut dapat
ditegakkan diagnosis keperawatan:
Resiko Perilaku
Kekerasan
Pohon Masalah
Risti mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Perilaku Kekerasan
Gangguan Konsep Diri
Core Problem
Efek
Penyebab
3. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan untuk mengatasi
risiko perilaku kekerasan, dilakukan terhadap
pasien dan keluarga (pelaku rawat). Saat Anda
melakukan pelayanan di Puskesmas dan
kunjungan rumah, Anda menemui keluarga
(pelaku rawat) terlebih dahulu sebelum
menemui pasien. Bersama keluarga (pelaku
rawat), Anda mengidentifikasi masalah yang
dialami pasien dan keluarga (pelaku rawat).
Setelah itu, Anda menemui pasien untuk
melakukan pengkajian dan melatih satu
cara untuk mengatasi masalah yang dialami
pasien.
Jika pasien telah mendapatkan terapi
psikofarmaka (obat), maka hal pertama yang
Anda latihkan adalah tentang pentingnya
kepatuhan minum obat. Setelah Anda selesai
melatih pasien, Anda menemui keluarga
(pelaku rawat) melatih cara merawat pasien.
Selanjutnya Anda menyampaikan hasil
tindakan yang telah dilakukan terhadap
pasien dan tugas yang perlu keluarga
yaitu untuk mengingatkan pasien melatih
kemampuan mengatasi masalah yang telah
Anda ajarkan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
a.Tindakankeperawatanuntukpasienrisikoperilakukekerasan
Tujuan: pasien mampu
1.	Membina hubungan saling percaya
2.	Menjelaskan penyebab marah
3.	Menjelaskan perasaan saat penyebab marah/perilaku kekerasan
4.	Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah
5.	Menyebutkan cara mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan
6.	Melakukan kegiatan fisik dalam menyalurkan kemarahan
7.	Memakan obat secara teratur
8.	Berbicara yang baik saat marah
9.	Melakukan kegiatan ibadah untuk mengendalikan rasa marah
	
Tindakan keperawatan
1.	Membina hubungan saling percaya
Tindakan yang harus Anda lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya
adalah :
•	 Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
•	 Perkenalkan diri: nama, nama panggilan yang Anda sukai, serta tanyakan nama dan
nama panggilan pasien yang disukai.
•	 Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini.
•	 Buat kontrak asuhan: apa yang Anda akan lakukan bersama pasien, berapa lama
akan dikerjakan dan tempatnya dimana.
•	 Jelaskan bahwa Anda akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan
terapi
•	 Tunjukkan sikap empati
•	 Penuhi kebutuhan dasar pasien
2.	 Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah/perilaku kekerasan saat ini dan yang
lalu.
3.	 Diskusikan tanda -tanda pada pasien jika terjadi perilaku kekerasan
•	 Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
•	 Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
•	 Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
•	 Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
•	 Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
4.	 Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah
secara:
•	 Verbal
•	 Terhadap orang lain
•	 Terhadap diri sendiri
•	 Terhadap lingkungan
5.	 Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
6.	 Latih pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara:
•	 Patuh minum obat
•	 Fisik: tarik nafas dalam, pukul kasur dan batal.
•	 Sosial/verbal:bicarayangbaik:mengungkapkan,menolakdanmemintarasamarahnya
•	 Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
4. Evaluasi
Bagaimana Anda melakukan evaluasi
kemampuan pasien risiko perilaku
kekerasan? Evaluasi kemampuan pasien
risiko perilaku kekerasan akan berhasil
apabila pasien dapat:
Anda ingat, tindakan keperawatan terhadap
pasien dapat dilakukan minimal empat kali
pertemuandandilanjutkansampaipasiendan
keluarga dapat mengontrol/mengendalikan
perilaku kekerasan.
Gambar : Mengontrol Marah
b.Tindakankeperawatanuntukkeluargapasienrisikoperilakukekerasan
Tujuan: keluarga mampu
1.	 Mengenal masalah risiko perilaku kekerasan
2.	 Memutuskan untuk melakukan perawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan
3.	 Merawat pasien risiko perilaku kekerasan dengan mengajarkan dan mendampingi
pasien berinteraksi secara bertahap, berbicara saat melakukan kegiatan rumah tangga
dan kegiatan sosial
4.	 Memodifikasi lingkungan yang konsusif agar pasien mampu berinteraksi dengan
lingkungan sekitar
5.	 Mengenal tanda kekambubuhan, dan mencari pelayanan kesehatan
6.	 Keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien
risiko perilaku kekerasan mengatasi masalahnya dapat meningkat.
Tindakan keperawatan kepada keluarga (pelaku rawat) :
1.	 Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
2.	 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya perilaku kekerasan/
risiko perilaku kekerasan.
3.	 Melatih keluarga cara merawat risiko perilaku kekerasan.
4.	 Membimbing keluarga merawat risiko perilaku kekerasan.
5.	 Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
pasien untuk mengontrol emosinya.
6.	 Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
fasilitas pelayanan kesehatan
7.	 Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
Gambar : Pengendalian Diri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
5. Dokumentasi hasil asuhan keperawatan
Pendokumentasian dilakukan setiap selesai melakukan pertemuan dengan pasien dan
keluarga (pelaku rawat). Berikut adalah contoh tabel dokumentasi asuhan keperawatan
risiko perilaku kekerasan pada kunjungan pertama. Untuk itu Anda cermati tabel contoh
dokumentasi berikut ini :
Tabel 8, Dokumentasi asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan
Implementasi Evaluasi
Tanggal : Bulan : Tahun : Pukul : S : Pasien
Pasien mengatakan senang dapat lagi
cara mengontrol rasa marahnya dan akan
melakukan kegiatan ibadah sesuai jadwal yang
sudah dibuat.
Data : S Keluarga :
Keluarga mengatakan akan tetap membantu
pasien mengontrol perasaan marahnya
dengan cara mengingatkan pasien berlatih
sesuai jadwal.
Pasien mengatakan kadang-kadang masih
muncul perasaan kesal, sudah minum
obat sesuai jadwal, hanya waktu minum
obat pukul 7 pagi harus diingatkan istrinya
karena menurut pasien suka jadi ngantuk,
latihan nafas dalam lebih dipilih pasien dan
cara verbal sudah dilakukan pasien yaitu
meminta dengan baik.
O Pasien :
Pasien menyebutkan cara ibadah yang
biasanya dilakukan dan waktunya
Pasien mampu mengatakan kegiatan ibadah
yang akan dilakukannya
Pasien mampu memasukkan kegiatan ibadah
kedalam jadwal kegiatan hariannya
Data Keluarga :
Keluarga telah mengingatkan pasien untuk
berlatih sesuai jadwal ketika pasien lupa
dan telah memberikan pujian ketika pasien
berlatih sesuai jadwal.
O Keluarga:
Keluarga kooperatif dan turut mendampingi
ketika perawat melatih pasien cara mengontrol
perasaan marah dengan cara spiritual dan
memberi pujian pada pasien
Diagnosis Keperawatan :
Risiko perilaku kekerasan
Tindakan Keperawatan :
Pasien:
1.	 Melatih pasien cara mengontrol marah
dengan kegiatan ibadah.
2.	 Kegiatan ibadah dimasukkan kedalam
jadwal harian pasien.
A :
Pasien dan keluarga mengenal cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara spiritual.
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Keluarga :
1.	 Melatih cara merawat dengan cara
spiritual
2.	 Mendiskusikan dengan keluarga tentang
kondisi pasien yang perlu segera dibawa
ke fasilitas layanan kesehatan
3.	 Menjelaskan tentang proses rujukan
P Pasien:
mengontrol perasaan marahdengan beribadah
sesuai waktu ibadah dan patuh minum obat,
melakukan cara nafas dalam, pukul kasur dan
bantal, serta bicara yang baik sesuai dengan
apa yang sudah dilatihkAnda n sesuai jadwal
RTL :
Pasien :
evaluasi kemampuan pasien Keluarga:
evaluasi kemampuan keluarga membantu
pasien mengontrol perilaku kekerasan
Selasa 17 April 2012 pukul 10.00
P Keluarga :
Memotivasi dan mengingatkan pasien berlatih
mengontrol perasaan marah sesuai jadwal
dan menerapkan ketika marah, bantu minum
obat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan kesehatan
jiwa yang terdiri atas pengumpulan data dan perumusan masalah. Dari kelompok data yang
terkumpul, baik data subjektif maupun data objektif, maka masalah dirumuskan. Dalam kaitan
ini perlu dibuat daftar masalah keperawatan kesehatan jiwa sesuai dengan pengkajian, pohon
masalah, dan menegakkan diagnosa keperawatan dengan menyimpulkan core problem
(masalah utama).
Menegakkan diagnosa dilakukan berdasarkan perioritas, yaitu: 1) membuat rencana tindakan
keperawatan, 2) melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan dan
melaksanakan terapi modalitas serta melaksanakan pemberian obat sesuai dengan instruksi
dokter, 3) mengevaluasi keberhasilan klien dan keluarga; 4) menuliskan pendokumentasian
pasien sesuai dengan format yang ada.
Rangkuman
Gambar : Perilaku Kekerasan
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Evaluasi
Formatif
a. Muka memerah, suara keras dan tinggi
b. Pasien mengatakan ingin memukul orang lain
c. Keluarga mengatakan pasien baru saja merusak barang-barang dirumah
d. Keluarga membuatkan jadwal kegiatan pasien sehari-hari
a. Muka memerah, suara keras dan tinggi
b. Pasien mengatakan ingin memukul orang lain
c. Keluarga mengatakan pasien baru saja merusak barang-barang dirumah
d. Keluarga membuatkan jadwal kegiatan pasien sehari-hari
e. Pasien mengatakan telah minum obat sesuai aturan
e. Pasien mengatakan telah minum obat sesuai aturan
a. Muka memerah, suara keras dan tinggi
b. Pasien mengatakan ingin memukul orang lain
c. Keluarga mengatakan pasien baru saja merusak barang-barang dirumah
d. Keluarga membuatkan jadwal kegiatan pasien sehari-hari
e. Pasien mengatakan telah minum obat sesuai aturan
a. Tanda dan gejala kekambuhan pasien yang memerlukan rujukan segera ke RS
atau puskesmas
b. Pentingnya keteraturan kunjungan ke puskesmas atau RS
c. Merawat pasien dengan resiko perilaku kekerasan
d. Mampu berinteraksi dengan pasien
e. Tanda dan gejala ketergantungan obat
1.
2.
3.
Berikut adalah salah satu tanda obyektif dari pasien dengan perilaku kekerasan ...
Keberhasilan tindakan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan untuk intervensi
obat adalah bila pasien mampu ...
Keberhasilan tindakan keperawatan bila keluarga mampu ...
Untuk menilai pemahaman Anda terhadap materi perilaku kekerasan. Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan memilih jawaban yang paling benar.
4. Penyuluhan yang harus dilakukan perawat terhadap keluarga dalam merawat pasien
dengan resiko perilaku kekerasan adalah kecuali:
a. Secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan mengungkapkan perasaan dengan
cara baik
b. Secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
c. Minum obat secara teratur
d. Secara spiritual: berdoa
e. Pergi ke dukun
5. Berikut ini adalah berbagai cara untuk mengontrol perilaku kekerasan, kecuali:
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1
1 C
2 A
3 A
4 A
5 B
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Tugas
Mandiri
Seorang wanita usia 45 tahun dirawat di ruang psikiatri rumah sakit jiwa tiba-tiba memukul
teman sekamarnya dengan sapu. Hasil pengkajian didapatkan data muka pasien memerah,
mata melotot, suara tinggi dan keras, tangan mengepal dan tampak klien mengatupkan
rahangnya terdengar suara gigi yang gemeretak. Berdasarkan kasus di atas, cobalah Anda
lakukan asuhan keperawatan kesehatan jiwa yang telah dibahas dengan menggunakan
format yang tersedia pada lampiran-lampiran dan hasilnya Anda konsultasikan dengan
tutor atau dosen pembimbing.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Selamat atas keberhasilan Anda mempelajari modul 2 ini, yang membahas tentang
asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa, yaitu “Asuhan keperawatan pada gangguan
sensori persepsi halusinasi, asuhan keperawatan pada perilaku kekerasan, dan asuhan
keperawatan defisit perawatan diri”. Saya yakin Anda telah memahami uraian materi yang
diberikan dengan sangat baik.
Modul ini sangat berharga bagi Anda dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan jiwa di lahan praktek maupun di kehidupan masyarakat.
	
Keberhasilan Anda dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa, sangat dipengaruhi oleh
kemampuan Anda dalam melakukan pengkajian. Karena dengan keberhasilan Anda melakukan
pengkajian, secara otomatis Anda telah memahami konsep dengan sempurna. Keberhasilan
tersebut akan mempermudah Anda untuk melakukan asuhan keperawatan selanjutnya yaitu
tindakan keperawatan, evaluasi, dan dokumentasi keperawatan.
	
Dalam modul ini Anda juga telah belajar membuat pohon masalah. Pohon masalah tersebut
tentu yang berkaitan dengan kasus pasien Anda yaitu untuk kasus halusinasi, perilaku
kekerasan, dan defisit perawatan diri.
Penulis mengharapkan agar pemahaman ini diterapkan dalam kasus-kasus gangguan jiwa.
Untuk mengukur kembali pemahaman modul ini jangan lupa untuk mengikuti Test Akhir Modul
(TAM). Terakhir, salam sejahtera buat semua teman sejawat yang ingin maju dan selamat buat
Anda yang telah menyelesaikan pembelajaran melalui modul ini.
Penutup
21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar
Pustaka
Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012-
2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course). Jakarta:
EGC
Stuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition. Missouri: Mosby
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Daftar
Gambar
•	 http://www.slideshare.net/ferdiansahumar/ppt-asuhan-keperawatan-jiwa
•	 http://buahhati.co.id/wp-content/uploads/2014/10/Cara-Mencegah-Penularan-Sakit-Mata-
Kepada-Bayi.jpg
•	 https://rofiwida.wordpress.com/about/
•	 https://infusionnurse.files.wordpress.com/2012/04/4411268_l.jpg
•	 http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-pada-pasien-keracunan-510.
html
•	 http://www.mamashealth.com/child/images/childeatyogurt2.jpg
23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

Contenu connexe

Tendances

Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikKhairulAnwar237
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasAmalia Senja
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015Bunga AnanDjuean
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitasRini Ambarwati Rachmadi
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatikrian92
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriSiti Maemunah
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareIrene Susilo
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 

Tendances (20)

Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontik
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
 
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatik
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan strokeAsuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
 
SDKI,SLKI dan SIKI
SDKI,SLKI dan SIKISDKI,SLKI dan SIKI
SDKI,SLKI dan SIKI
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa
 

En vedette

Kb 2 as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Kb 2   as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasanKb 2   as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasanpjj_kemenkes
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanf' yagami
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanMas Mawon
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensiNirma Syari Vutry
 

En vedette (7)

Kb 2 as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Kb 2   as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasanKb 2   as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasan
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012Askep gangguan kepribadian 2012
Askep gangguan kepribadian 2012
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 

Similaire à Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan

Kb 2 asuhan keperawatan isolasi sosial
Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosialKb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial
Kb 2 asuhan keperawatan isolasi sosialpjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendahKb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendahpjj_kemenkes
 
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diriKb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diripjj_kemenkes
 
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasiKb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasipjj_kemenkes
 
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diriPraktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diripjj_kemenkes
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietasKb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietaspjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatKb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatpjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuhKb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuhpjj_kemenkes
 
Praktika komunikasi terapeutik
Praktika   komunikasi terapeutikPraktika   komunikasi terapeutik
Praktika komunikasi terapeutikpjj_kemenkes
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilanganKb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilanganpjj_kemenkes
 
Kb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic careKb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic carepjj_kemenkes
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktekpjj_kemenkes
 
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasan
Praktikum 3   halusinasi dan perilaku kekerasanPraktikum 3   halusinasi dan perilaku kekerasan
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasanpjj_kemenkes
 
Praktikum 1 ansietas
Praktikum 1   ansietasPraktikum 1   ansietas
Praktikum 1 ansietaspjj_kemenkes
 
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakitModul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakitpjj_kemenkes
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilanganpjj_kemenkes
 
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan IstirahatKebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahatpjj_kemenkes
 
KB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian AwalKB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian Awalpjj_kemenkes
 
Praktikum 4 harga diri rendah
Praktikum 4   harga diri rendahPraktikum 4   harga diri rendah
Praktikum 4 harga diri rendahpjj_kemenkes
 

Similaire à Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan (20)

Kb 2 asuhan keperawatan isolasi sosial
Kb 2  asuhan keperawatan isolasi sosialKb 2  asuhan keperawatan isolasi sosial
Kb 2 asuhan keperawatan isolasi sosial
 
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendahKb 1 asuhan keperawatan  harga diri rendah
Kb 1 asuhan keperawatan harga diri rendah
 
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diriKb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
Kb 3 asuhan keperawatan defisit perawatan diri
 
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasiKb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
 
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diriPraktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietasKb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatKb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuhKb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh
 
Praktika komunikasi terapeutik
Praktika   komunikasi terapeutikPraktika   komunikasi terapeutik
Praktika komunikasi terapeutik
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilanganKb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan
 
Kb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic careKb 2 atraumatic care
Kb 2 atraumatic care
 
Modul 4 pedoman praktek
Modul 4   pedoman praktekModul 4   pedoman praktek
Modul 4 pedoman praktek
 
Kb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasiKb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasi
 
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasan
Praktikum 3   halusinasi dan perilaku kekerasanPraktikum 3   halusinasi dan perilaku kekerasan
Praktikum 3 halusinasi dan perilaku kekerasan
 
Praktikum 1 ansietas
Praktikum 1   ansietasPraktikum 1   ansietas
Praktikum 1 ansietas
 
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakitModul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
Modul 6 pedoman praktek lab. anak sakit
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
 
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan IstirahatKebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
 
KB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian AwalKB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian Awal
 
Praktikum 4 harga diri rendah
Praktikum 4   harga diri rendahPraktikum 4   harga diri rendah
Praktikum 4 harga diri rendah
 

Plus de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

Plus de pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Dernier

pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 

Dernier (20)

pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 

Kb 2 asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan

  • 1. 1 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 KEPERAWATAN JIWA I SEMESTER 6 MODUL Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Jiwa (Halusinasi, Perilaku Kekerasan, Defisit Perawatan Diri) Nurhalimah KEGIATAN BELAJAR II Asuhan Keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I . Buku ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk peserta Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini. Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadimediayangdapatmeningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi peserta Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan. Kata Pengantar Penyusun Gambar : Penanganan Pasien
  • 3. 1 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pendahuluan Salam sejahtera dan selamat bertemu kembali. Selamat atas keberhasilan Anda dalam menyelesaikan Modul III keperawatan Jiwa1. ModulIIIkeperawatanjiwa1yangtelah Anda pelajari berisikan asuhan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah dan asuhan keperawatan pada pasien menarik diri, telah Anda selesaikan dengan baik sehingga diperkenankan untuk melanjutkan ke Modul 3 ini. Nah, untuk memberikan gambaran mengenai isi modul ini, Anda perhatikan ilustrasi berikut ini! Anda tentu sering melihat seseorang yang berjalan mondar- mandir tanpa tujuan sambil bercakap- cakap, atau tertawa sendiri tanpa ada orang disekelilingnya. Bahkan marah-marah tanpa sebab dengan penampilan yang kotor dan tercium bau yang tidak sedap dari tubuhnya. Dalam keadaan demikian, pasti Anda sudah dapat menyimpulkan bahwa mereka sedang mengalami gangguan jiwa. Bagus sekali! Anda telah mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada orang dengan gangguan jiwa. Untuk meningkatkan pemahaman Anda mengenai gangguan jiwa, marilah kita mempelajari modul ini. Modul ini, akan Gambar : Pasien Sakit Jiwa
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Selamat belajar, semoga berhasil membahas tentang Asuhan keperawatan pada gangguan sensori persepsi halusinasi, asuhan keperawatan pada perilaku kekerasan, dan asuhan keperawatan defisit perawatan diri. Agar modul ini dapat Anda pelajari dengan mudah, maka modul ini dibagi menjadi tiga Kegiatan Belajar, yaitu: Kegiatan belajar 1 : membahas asuhan keperawatan gangguan persepsi sensori halusinasi. Kegiatan belajar 2 : membahas pengkajian asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan Kegiatan belajar 3 : membahas pengkajian asuhan keperawatan defisit perawatan diri. Untuk lebih memahami ketiga kegiatan belajar, beberapa pertanyaan akan diajukan untuk Anda jawab segera setelah selesai mempelajari uraian materinya. Untuk menilai kemajuan belajar Anda , kerjakan test formatif dan tugas mandiri yang ada pada setiap akhir Kegiatan Belajar. Sebaiknya Anda tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu sebelum selesai menjawab pertanyaan tes formatif dan tugas mandirinya. Gambar : Depresi Jiwa Waktu untuk menyelesaikan Modul ini kurang lebih 3 x 90 menit. Gunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya. Anda dinyatakan berhasil apabila memperoleh nilai 80 atau 80% dapat menyelesaikan pertanyaan tes formatif atau tugas mandiri yang diberikan pada setiap kegiatan belajar. Saya yakin Anda dapat memahami modul ini dengan baik asalkan Anda benar benar dengan cermat mempelajarinya.
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kegiatan Belajar 2 Asuhan Keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan Tujuan Pembelajaran Umum I. Deskripsi Singkat II. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari uraian materi kegiatan pembelajaran 2 ini, Anda mampu melakukan asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan. Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1 dan saya yakin Anda mampu menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini dengan tetap semangat dengan pemahaman yang lebih baik dan hasil yang baik pula. Sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya terlebih dahulu saya akan menjelaskan deskripsi secara singkat mengenai materi ini. Seringkali kita marah karena apa yang kita inginkan atau harapkan tidak sesuai atau tidak tercapai. Normalkah bila kita marah bila demikian?. Marah merupakan respon normal individu terhadap suatu kejadian atau karena tidak terpenuhinya suatu kebutuhan. Namun jika marah membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan tentu memerlukan penanganan dari tenaga kesehatan, terutama perawat. Mengapa demikian? Tujuannya agar pasien dapat mengontrol perilakunya dan kembali menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari secara optimal. Kegiatan belajar 2 ini membahas asuhan keperawatan resiko perilaku kekerasan, agar pasien dapat mengontrol perilakunya dan keluarga mempunyai kemampuan merawat pasien di rumah dan lingkungan sekitarnya. Asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan terdiri dari pengkajian, diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan pada pasien dan keluarga (pelaku rawat), evaluasi kemampuan pasien dan keluarga, dan dokumentasi keperawatan. Gambar : Asuhan Keperawatan
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari uraian materi kegiatan pembelajaran 2 ini, Anda mampu: 1. Menjelaskan konsep risiko perilaku kekerasan. 2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan risiko perilaku kekerasan, yaitu: • Melakukan pengkajian risiko perilaku kekerasan • Menetapkan diagnosis keperawatan risiko perilaku kekerasan • Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien risiko perilaku kekerasan. • Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien risiko perilaku kekerasan. • Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien risiko perilaku kekerasan. • Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasienrisiko perilaku kekerasan. III. Pokok - Pokok Materi Pokok –pokok materi yang dibahas dalam kegiatan belajar 2 ini adalah : A. Konsep risiko perilaku kekerasan B. Proses keperawatan risiko perilaku kekerasan Uraian Materi A. Konsep Resiko Perilaku Kekerasan A. Pengertian Tentu Anda telah mengerti dan memahami pengertian dari ansietas. Benar sekali! Banyak ahli mendefinisikan mengenai ansietas. Berikut ini adalah salah satu definisi dari ansietas yaitu suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons. Seringkali sumber perasaan tidak santai tersebut tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu. Gambar : Perilaku Kekerasan
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 2. Proses terjadinya perilaku kekerasan Bagaimana proses terjadinya perilaku kekerasan pada pasien itu? Proses terjadinya perilaku kekerasan pada pasien dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi faktor predisposisi dan presipitasi sebagai berikut : A. Faktor predisposisi Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku kekerasan, meliputi: • Faktor biologis. Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter mengalami gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan NAPZA (narkoti, psikotropika dan zat aditif lainnya). • Faktor psikologis Pengalaman marah adalah akibat dari respon psikologis terhadap stimulus eksternal, internal maupun lingkungan. Perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil dari akumulasi frustrasi. Frustrasi terjadi apabila keinginan individu untuk mencapai sesuatu menemui kegagalan atau terhambat. Salah satu kebutuhan manusia adalah “berperilaku”, apabila kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi melalui berperilaku konstruktif, maka yang akan muncul adalah individu tersebut berperilaku destruktif. • Faktor sosiokultural Teori lingkungan sosial (social environment theory) menyatakan bahwa lingkungan sosial akan mempengaruhi sikap individu dalam mengekspresikan marah. Norma budaya dapat mendukung individu untuk berespon asertif atau agresif. Perilaku kekerasan dapat dipelajari secara langsung melalui proses sosialisasi (social learning theory). B. Faktor presipitasi Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan perilaku kekerasan pada setiap individu bersifat unik, berbeda satu orang dengan orang yang lain. Stresor tersebut dapat merupakan penyebab yang bersifat faktor dari dalam maupun luar individu. Definisi lain mengenai ansietas adalah suatu perasaan takut akan terjadi sesuatu yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. Ansietas merupakan sinyal yang menyadarkan bahwa peringatan tentang bahaya yang akan datang dan memperkuat individu mengambil tindakan menghadapi ancaman. Selanjutnya jawaban Anda cocokkan atau bandingkan dengan kesimpulan sebagai berikut. Dengan demikian, perilaku kekerasan merupakan : • Respons emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman (diejek/dihina). • Ungkapan perasaan terhadap keadaan yang tidak menyenangkan (kecewa, keinginan tidak tercapai, tidak puas). • Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 3. Rentang respon marah Marah yang dialami setiap orang memiliki rentang dimulai dari respon adaptif sampai maladaftif. Sekarang marilah kita bersama-sama mempelajarinya untuk mempermudah pemahaman Anda dibawah ini akan digambarkan rentang respon perilaku kekerasan Asertif Frustasi Gambar 2 : Rentang Respon Marah Keterangan Asertif : Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain Frustasi : Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realistis/ terhambat Pasif : Respon lanjutan dimana klien tidak mampu mengungkapkan perasaannya Agresif : Perilaku destruktif tapi masih terkontrol Amuk : Perilaku destruktif dan tidak terkontrol Bagaiman hierarki perilaku kekerasan itu? Setelah Anda memahami rentang respon marah, sekarang marilah kita mempelajari mengenai hirarki agresif seperti disajikan pada bagan di bawah ini: Faktor dari dalam individu meliputi kehilangan relasi atau hubungan dengan orang yang dicintai atau berarti (putus pacar, perceraian, kematian), kehilangan rasa cinta, kekhawatiran terhadap penyakit fisik, dan lain lain. 1. Faktor dari dalam individu meliputi kehilangan relasi atau hubungan dengan orang yang dicintai atau berarti (putus pacar, perceraian, kematian), kehilangan rasa cinta, kekhawatiran terhadap penyakit fisik, dan lain lain. 2. Faktor luar individu meliputi serangan terhadap fisik, lingkungan yang terlalu ribut, kritikan yang mengarah pada penghinaan, dan tindakan kekerasan. Respon Adaptif ResponMaladaptif Pasif Agresif Amuk Gambar 3 : Bagan Hirarki Agresif Rendah Tinggi 1. Memperlihatkan permusuhan rendah 2. Keras menuntut 3. Mendekati orang lain dengan ancaman 4. Memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai 5. Menyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan 6. Memberi kata-kata ancaman dengan rencana melukai 7. Melukai dalam tingkat ringan tanpa membutuhkan perawatan medis 8. Melukai dalam tingkat serius dan memerlukan perawatan medis
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Nah, setelah kita pelajari bersama mengenai rentang respon marah dan hirarki agrsif. Selanjutnya Anda akan mempelajari mengenai bagaimana skema proses marah yang dialami setiap orang? Bila seseorang tidak mampu menangani perasaan marah secara asertif dapat mengakibatkan amuk atau perilaku kekerasan. Oleh karena itu, gambar skema proses marah dapat disajikan berikut ini. Gambar 4, Skema proses marah Stressor Stress Cemas Marah Diungkapkan Waspada/sadar kebutuhan Lega Ketegangan Turun Rasa Marah Teratasi Bermusuhan Kronik Merasa Kuat Merasa Tidak Kuat Menentang Pemecahan Masalah Kurang Marah Berkepanjangan Merasa Tidak Kuat Menolak Keparahan Ekspresi Marah Depresi / Penyakit Somatik Agresi / Amuk
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Bagaimana perbandingan perilaku pasif, agresif dan asertif itu? Berdasarkan konsep yang telah sama-sama kita pelajari di atas, maka dapat kita simpulkan perbedaan antara perilaku agresif, asertif dan pasif seperti disajikan pada tabel dibawah ini. Gambar : Perilaku Marah-marah Aspek Pasif Arsetif Agresif Isi bicara • Negatif • Menghina • Dapatkah saya lakukan • Dapatkah ia lakukan • Positif • Menghargai diri sendiri • Saya dapat/akan lakukan • Berlebihan • Menghina orang lain • Anda selalu/ tidak Nada Suara • Diam • Lemah • Merengek • Diatur • Tinggi • Menuntut Posture/ sikap tubuh • Melotot • Menundukkan kepala • Tegak • Rileks • Tenang • Bersandar kedepan Personal space Orang lain dapat masuk pada teritorial pribadinya • Menjaga jarak yang mneyenangkan • Mempertahankan hak tempat/ teritorial • Memasuki teritorial orang lain Gerakan • Minimal • Lemah • Resah • Memperlihatkan gerakan yang sesuai • Mengancam, ekspansi gerakan Kontak mata • Sedikit atau tidak • Sekali-sekali • Sesuai dengan kebutuhan interaksi • Melotot Gambar 5, Perbandingan perilaku pasif, agresif dan asertif
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Sedangkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan yang dapat ditemukan melalui pengamatan atau observasi adalah sebagai berikut: a. Wajah memerah dan tegang b. PAnda ngan tajam c. Mengatupkan rahang dengan kuat d. Mengepalkan tangan e. Bicara kasar f. Mondar mandir 4. Tanda dan gejala Apa tanda dan gejala perilaku kekerasan itu? Tanda dan gejala perilaku kekerasan dapat dinilai dari ungkapan pasien dan didukung dengan hasil observasi. • Data subjektif, yaitu: 1) ungkapan berupa ancaman, 2) ungkapan kata-kata kasar, dan 3) ungkapan ingin memukul/ melukai. • Data objektif, yaitu: 1) wajah memerah dan tegang, 2) pandangan tajam, 3) mengatupkan rahang dengan kuat, 4) mengepalkan tangan, 5) bicara kasar, 6) suara tinggi, menjerit atau berteriak, 7) mondar mandir, dan 8) melempar atau memukul benda/orang lain. 1. Pengkajian Bagaimana Anda melakuakn pengkajian? Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan dapat ditemukan dengan wawancara. Adapun pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara antara lain sebagai berikut: a. Apa yang menyebabkan Anda marah? b. Apa yang Anda rasakan ketika marah? c. Perasaan apa yang Anda rasakan ketika marah? d. Sikap atau perilaku atau tindakan apa yang dilakukan saat Anda marah? e. Apa akibat dari cara marah yang Anda dilakukan? f. Apakah dengan cara yang digunakan penyebab marah Anda hilang? B. Proses Keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan Gambar : Penyebab Marah
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Bagaimana Anda membuat analisa data? Setelah Anda mendapatkan data, selanjutnya Anda membuat analisa data. Berikut contoh tabel analisa data pada perilaku kekerasan. Tabel 7, Analisa data pada perilaku kekerasan Setelah Anda melihat contoh materi di atas, Anda dapat membuat analisis data dan masalah. Setelah itu, baru lah dapat dibuat daftar masalah keperawatan kesehatan jiwa sesuai dengan pengkajian. Tujuannya adalah agar Anda dapat menentukan bagaimana membuat pohon masalah. Caranya adalah mempelajari kembali modul Proses Keperawatan Jiwa, dan kemudian menggunakannya dalam membuat pengkajian di lapangan di mana Anda bertugas. Saya yakin bahwa Anda dapat memahami materi yang baru saja kita bahas. Untuk lebih memantapkan pemahaman dan mudah mengingatnya. Sekarang coba Anda diskusikan dengan teman Anda dan rumuskan pohon masalah dengan risiko perilaku kekerasan. Tuliskan jawaban Anda pada kolom dibawah ini. g. Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak h. Melempar atau memukul benda/orang lain Bagaimana Anda melakukan pendokumentasian hasil pengkajian itu? Data hasil observasi dan wawancara di atas didokumentasikan pada status. Contoh pendokumentasian data hasil pengkajian seperti di sajikan pada kolom sebagai berikut: Pasien mengatakan ingin memukul ibunya karena keinginannya tidak dipenuhi, yang biasa dilakukan jika marah adalah memukul dan menendang pintu. Pasien berbicara dengan nada tinggi dan suara keras, tangan mengepal, mata melotot. No Data Masalah 1. Pasien mengatakan ia memukul ibunya dengan sapu dan mengeluarkan kata kasar dan tidak pantas karena tidak diberikan motor Perilaku Kekerasan 2. Data Objektif : a. Suara keras b. Tangan mengepal c. Wajah memerah dan tegang d. Panda ngan tajam e. Mengatupkan rahang dengan kuat f. Mengepalkan tangan g. Bicara kasar h. Mondar mandir i. Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Pohon masalah dengan risiko perilaku kekerasan : .............................................................. ................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................................. 2. Diagnosis keperawatan Bagaimana Anda merumuskan diagnosis keperawatan? Langkah berikutnya adalah merumuskan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala yang diperoleh pada pengkajian. Berdasarkan data-data tersebut dapat ditegakkan diagnosis keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan Pohon Masalah Risti mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan Perilaku Kekerasan Gangguan Konsep Diri Core Problem Efek Penyebab 3. Tindakan keperawatan Tindakan keperawatan untuk mengatasi risiko perilaku kekerasan, dilakukan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat). Saat Anda melakukan pelayanan di Puskesmas dan kunjungan rumah, Anda menemui keluarga (pelaku rawat) terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama keluarga (pelaku rawat), Anda mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan keluarga (pelaku rawat). Setelah itu, Anda menemui pasien untuk melakukan pengkajian dan melatih satu cara untuk mengatasi masalah yang dialami pasien. Jika pasien telah mendapatkan terapi psikofarmaka (obat), maka hal pertama yang Anda latihkan adalah tentang pentingnya kepatuhan minum obat. Setelah Anda selesai melatih pasien, Anda menemui keluarga (pelaku rawat) melatih cara merawat pasien. Selanjutnya Anda menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien dan tugas yang perlu keluarga yaitu untuk mengingatkan pasien melatih kemampuan mengatasi masalah yang telah Anda ajarkan.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 a.Tindakankeperawatanuntukpasienrisikoperilakukekerasan Tujuan: pasien mampu 1. Membina hubungan saling percaya 2. Menjelaskan penyebab marah 3. Menjelaskan perasaan saat penyebab marah/perilaku kekerasan 4. Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah 5. Menyebutkan cara mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan 6. Melakukan kegiatan fisik dalam menyalurkan kemarahan 7. Memakan obat secara teratur 8. Berbicara yang baik saat marah 9. Melakukan kegiatan ibadah untuk mengendalikan rasa marah Tindakan keperawatan 1. Membina hubungan saling percaya Tindakan yang harus Anda lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah : • Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien • Perkenalkan diri: nama, nama panggilan yang Anda sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai. • Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini. • Buat kontrak asuhan: apa yang Anda akan lakukan bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan dan tempatnya dimana. • Jelaskan bahwa Anda akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapi • Tunjukkan sikap empati • Penuhi kebutuhan dasar pasien 2. Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah/perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu. 3. Diskusikan tanda -tanda pada pasien jika terjadi perilaku kekerasan • Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik • Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis • Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial • Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual • Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual 4. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah secara: • Verbal • Terhadap orang lain • Terhadap diri sendiri • Terhadap lingkungan 5. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya 6. Latih pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara: • Patuh minum obat • Fisik: tarik nafas dalam, pukul kasur dan batal. • Sosial/verbal:bicarayangbaik:mengungkapkan,menolakdanmemintarasamarahnya • Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 4. Evaluasi Bagaimana Anda melakukan evaluasi kemampuan pasien risiko perilaku kekerasan? Evaluasi kemampuan pasien risiko perilaku kekerasan akan berhasil apabila pasien dapat: Anda ingat, tindakan keperawatan terhadap pasien dapat dilakukan minimal empat kali pertemuandandilanjutkansampaipasiendan keluarga dapat mengontrol/mengendalikan perilaku kekerasan. Gambar : Mengontrol Marah b.Tindakankeperawatanuntukkeluargapasienrisikoperilakukekerasan Tujuan: keluarga mampu 1. Mengenal masalah risiko perilaku kekerasan 2. Memutuskan untuk melakukan perawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan 3. Merawat pasien risiko perilaku kekerasan dengan mengajarkan dan mendampingi pasien berinteraksi secara bertahap, berbicara saat melakukan kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial 4. Memodifikasi lingkungan yang konsusif agar pasien mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar 5. Mengenal tanda kekambubuhan, dan mencari pelayanan kesehatan 6. Keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien risiko perilaku kekerasan mengatasi masalahnya dapat meningkat. Tindakan keperawatan kepada keluarga (pelaku rawat) : 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien. 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya perilaku kekerasan/ risiko perilaku kekerasan. 3. Melatih keluarga cara merawat risiko perilaku kekerasan. 4. Membimbing keluarga merawat risiko perilaku kekerasan. 5. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung pasien untuk mengontrol emosinya. 6. Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan 7. Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur. Gambar : Pengendalian Diri
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 5. Dokumentasi hasil asuhan keperawatan Pendokumentasian dilakukan setiap selesai melakukan pertemuan dengan pasien dan keluarga (pelaku rawat). Berikut adalah contoh tabel dokumentasi asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada kunjungan pertama. Untuk itu Anda cermati tabel contoh dokumentasi berikut ini : Tabel 8, Dokumentasi asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan Implementasi Evaluasi Tanggal : Bulan : Tahun : Pukul : S : Pasien Pasien mengatakan senang dapat lagi cara mengontrol rasa marahnya dan akan melakukan kegiatan ibadah sesuai jadwal yang sudah dibuat. Data : S Keluarga : Keluarga mengatakan akan tetap membantu pasien mengontrol perasaan marahnya dengan cara mengingatkan pasien berlatih sesuai jadwal. Pasien mengatakan kadang-kadang masih muncul perasaan kesal, sudah minum obat sesuai jadwal, hanya waktu minum obat pukul 7 pagi harus diingatkan istrinya karena menurut pasien suka jadi ngantuk, latihan nafas dalam lebih dipilih pasien dan cara verbal sudah dilakukan pasien yaitu meminta dengan baik. O Pasien : Pasien menyebutkan cara ibadah yang biasanya dilakukan dan waktunya Pasien mampu mengatakan kegiatan ibadah yang akan dilakukannya Pasien mampu memasukkan kegiatan ibadah kedalam jadwal kegiatan hariannya Data Keluarga : Keluarga telah mengingatkan pasien untuk berlatih sesuai jadwal ketika pasien lupa dan telah memberikan pujian ketika pasien berlatih sesuai jadwal. O Keluarga: Keluarga kooperatif dan turut mendampingi ketika perawat melatih pasien cara mengontrol perasaan marah dengan cara spiritual dan memberi pujian pada pasien Diagnosis Keperawatan : Risiko perilaku kekerasan Tindakan Keperawatan : Pasien: 1. Melatih pasien cara mengontrol marah dengan kegiatan ibadah. 2. Kegiatan ibadah dimasukkan kedalam jadwal harian pasien. A : Pasien dan keluarga mengenal cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual.
  • 17. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Keluarga : 1. Melatih cara merawat dengan cara spiritual 2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang kondisi pasien yang perlu segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan 3. Menjelaskan tentang proses rujukan P Pasien: mengontrol perasaan marahdengan beribadah sesuai waktu ibadah dan patuh minum obat, melakukan cara nafas dalam, pukul kasur dan bantal, serta bicara yang baik sesuai dengan apa yang sudah dilatihkAnda n sesuai jadwal RTL : Pasien : evaluasi kemampuan pasien Keluarga: evaluasi kemampuan keluarga membantu pasien mengontrol perilaku kekerasan Selasa 17 April 2012 pukul 10.00 P Keluarga : Memotivasi dan mengingatkan pasien berlatih mengontrol perasaan marah sesuai jadwal dan menerapkan ketika marah, bantu minum obat
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan kesehatan jiwa yang terdiri atas pengumpulan data dan perumusan masalah. Dari kelompok data yang terkumpul, baik data subjektif maupun data objektif, maka masalah dirumuskan. Dalam kaitan ini perlu dibuat daftar masalah keperawatan kesehatan jiwa sesuai dengan pengkajian, pohon masalah, dan menegakkan diagnosa keperawatan dengan menyimpulkan core problem (masalah utama). Menegakkan diagnosa dilakukan berdasarkan perioritas, yaitu: 1) membuat rencana tindakan keperawatan, 2) melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan dan melaksanakan terapi modalitas serta melaksanakan pemberian obat sesuai dengan instruksi dokter, 3) mengevaluasi keberhasilan klien dan keluarga; 4) menuliskan pendokumentasian pasien sesuai dengan format yang ada. Rangkuman Gambar : Perilaku Kekerasan
  • 19. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Evaluasi Formatif a. Muka memerah, suara keras dan tinggi b. Pasien mengatakan ingin memukul orang lain c. Keluarga mengatakan pasien baru saja merusak barang-barang dirumah d. Keluarga membuatkan jadwal kegiatan pasien sehari-hari a. Muka memerah, suara keras dan tinggi b. Pasien mengatakan ingin memukul orang lain c. Keluarga mengatakan pasien baru saja merusak barang-barang dirumah d. Keluarga membuatkan jadwal kegiatan pasien sehari-hari e. Pasien mengatakan telah minum obat sesuai aturan e. Pasien mengatakan telah minum obat sesuai aturan a. Muka memerah, suara keras dan tinggi b. Pasien mengatakan ingin memukul orang lain c. Keluarga mengatakan pasien baru saja merusak barang-barang dirumah d. Keluarga membuatkan jadwal kegiatan pasien sehari-hari e. Pasien mengatakan telah minum obat sesuai aturan a. Tanda dan gejala kekambuhan pasien yang memerlukan rujukan segera ke RS atau puskesmas b. Pentingnya keteraturan kunjungan ke puskesmas atau RS c. Merawat pasien dengan resiko perilaku kekerasan d. Mampu berinteraksi dengan pasien e. Tanda dan gejala ketergantungan obat 1. 2. 3. Berikut adalah salah satu tanda obyektif dari pasien dengan perilaku kekerasan ... Keberhasilan tindakan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan untuk intervensi obat adalah bila pasien mampu ... Keberhasilan tindakan keperawatan bila keluarga mampu ... Untuk menilai pemahaman Anda terhadap materi perilaku kekerasan. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih jawaban yang paling benar. 4. Penyuluhan yang harus dilakukan perawat terhadap keluarga dalam merawat pasien dengan resiko perilaku kekerasan adalah kecuali: a. Secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan mengungkapkan perasaan dengan cara baik b. Secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur c. Minum obat secara teratur d. Secara spiritual: berdoa e. Pergi ke dukun 5. Berikut ini adalah berbagai cara untuk mengontrol perilaku kekerasan, kecuali:
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1 1 C 2 A 3 A 4 A 5 B
  • 21. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Tugas Mandiri Seorang wanita usia 45 tahun dirawat di ruang psikiatri rumah sakit jiwa tiba-tiba memukul teman sekamarnya dengan sapu. Hasil pengkajian didapatkan data muka pasien memerah, mata melotot, suara tinggi dan keras, tangan mengepal dan tampak klien mengatupkan rahangnya terdengar suara gigi yang gemeretak. Berdasarkan kasus di atas, cobalah Anda lakukan asuhan keperawatan kesehatan jiwa yang telah dibahas dengan menggunakan format yang tersedia pada lampiran-lampiran dan hasilnya Anda konsultasikan dengan tutor atau dosen pembimbing. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 Selamat atas keberhasilan Anda mempelajari modul 2 ini, yang membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa, yaitu “Asuhan keperawatan pada gangguan sensori persepsi halusinasi, asuhan keperawatan pada perilaku kekerasan, dan asuhan keperawatan defisit perawatan diri”. Saya yakin Anda telah memahami uraian materi yang diberikan dengan sangat baik. Modul ini sangat berharga bagi Anda dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa di lahan praktek maupun di kehidupan masyarakat. Keberhasilan Anda dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa, sangat dipengaruhi oleh kemampuan Anda dalam melakukan pengkajian. Karena dengan keberhasilan Anda melakukan pengkajian, secara otomatis Anda telah memahami konsep dengan sempurna. Keberhasilan tersebut akan mempermudah Anda untuk melakukan asuhan keperawatan selanjutnya yaitu tindakan keperawatan, evaluasi, dan dokumentasi keperawatan. Dalam modul ini Anda juga telah belajar membuat pohon masalah. Pohon masalah tersebut tentu yang berkaitan dengan kasus pasien Anda yaitu untuk kasus halusinasi, perilaku kekerasan, dan defisit perawatan diri. Penulis mengharapkan agar pemahaman ini diterapkan dalam kasus-kasus gangguan jiwa. Untuk mengukur kembali pemahaman modul ini jangan lupa untuk mengikuti Test Akhir Modul (TAM). Terakhir, salam sejahtera buat semua teman sejawat yang ingin maju dan selamat buat Anda yang telah menyelesaikan pembelajaran melalui modul ini. Penutup
  • 23. 21 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Daftar Pustaka Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012- 2014. Oxford: Wiley-Blackwell Keliat, B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course). Jakarta: EGC Stuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition. Missouri: Mosby
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 Daftar Gambar • http://www.slideshare.net/ferdiansahumar/ppt-asuhan-keperawatan-jiwa • http://buahhati.co.id/wp-content/uploads/2014/10/Cara-Mencegah-Penularan-Sakit-Mata- Kepada-Bayi.jpg • https://rofiwida.wordpress.com/about/ • https://infusionnurse.files.wordpress.com/2012/04/4411268_l.jpg • http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-pada-pasien-keracunan-510. html • http://www.mamashealth.com/child/images/childeatyogurt2.jpg
  • 25. 23 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015