Modul ini membahas deteksi dini gangguan kesehatan reproduksi pada perempuan sepanjang siklus hidupnya. Materi yang dibahas meliputi pengertian skrining dan tujuannya, kriteria alat ukur yang baik, serta waktu yang tepat untuk melakukan skrining pada setiap tahap kehidupan perempuan mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga dewasa."
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
1. KESEHATAN REPRODUKSI
& KB
MODUL
Kesehatan Reproduksi 2
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Ida Prijatni
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 4
KEGIATAN BELAJAR 2
Deteksi Dini Gangguan Kesehatan
Reproduksi
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Daftar Isi
Cover
Daftar Isi i
Daftar Istilah ii
Pendahuluan 1
Kegiatan Belajar 2: Deteksi Dini Gangguan Kesehatan
Reproduksi 3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
TORCH Rubella,Cytomegalo virus, Herpes
KIE Komunikasi, informasi dan edukasi
KIEM
Unwanted Pregnancy Kehamilan yang tidak diharapkan
Dyfungsional Uterine Bleeding
Perdarahan dari rahim yang disebabkan
rahim tidak berfungsi baik
PID Pelvic Inflamatory desease
Incest Zinah dengan saudara kandung
Homeless Tidak punya rumah/ gelandangan
Drugs Abuse Pemakaian obat/ zat terlarang
Daftar Istilah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Salam Hangat dan Sukses Selalu,
Pada Modul 2 ini saudara akan mempelajari Masalah – Masalah Kesehatan Repro-
duksi yang sering terjadi pada siklus Kehidupan Perempuan. Hambatan sosial, budaya
dan ekonomi yang dihadapi sepanjang hidup perempuan merupakan akar masalah bu-
ruknya kesehatan perempuan. Dengan menggunakan pendekatan siklus hidup diketa-
hui bahwa masalah mendasar kesehatan perempuan terjadi jauh sebelum memasuki
masa reproduksi. Status kesehatan perempuan dimasa kanak-kanak dan remaja mem-
pengaruhi kondisi kesehatanya saat hamil dan bersalin, juga jenis gizi, pendidikan, nilai,
sisitem kesehatan yang dapat diakses perempuan dalam menjalankan masa-masa repro-
duksinya.
A. Deskripsi Singkat
Dengan satu tahap kehidupan menggunakan siklus hidup dapat mengantisipasi
kebutuhan perempuan sepanjang hidupnya. Pendekatan ini menekankan pada penting-
nya perilaku pencapaian pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan perempuan
karena perempuan mempunyai kebutuhan khusus. Sistem Kesehatan harus mengenali
dan memperhatikan masalah kesehatan perempuan karena kondisi dan upaya pada satu
tahap akan mempengaruhi sepanjang hidupnya.
Modul 2 ini dikemas dalam tiga Kegiatan Belajar, dengan alokasi waktu 180 menit, adapun
tiga kegiatan belajar tersebut disusun sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 1: Masalah-masalah Kesehatan Reproduksi yang sering terjadi pada
siklus kehidupan perempuan
Kegiatan Belajar 2 : Deteksi Dini gangguan Kesehatan reproduksi
Kegiatan Belajar 3 : Asuhan Kebidanan pada gangguan system reproduksi
Setelah mempelajari Modul 2 ini diharapkan peserta didik dapat :
1) Memahami - Masalah – yang sering terjadi pada siklus kehidupan perempuan
2) Memahami Deteksi dini gangguan system Kesehatan Reproduksi
3) Asuhan Kebidanan pada gangguan system reproduksi. Dengan pemahaman ini
diharapkan peserta didik mampu mempergunakan pengetahuan dan kemam-
puanya untuk mengidentifikasi kelainan masa reproduksi dan mampu melak-
sanakan Asuhan kebidanan kepada perempuan ataupun laki-laki yang mencari
atau membutuhkan pelayanan Kesehatan Reproduksi. Perlu diketahui untuk
dapat memahami isi modul ini diperlukan kemampuan peserta didik untuk me-
mahami dari setiap tahap kegiatan belajar.
B. Relevansi
Selama siklus kehidupanya perempuan akan sering mengalamimgangguan sehu-
bungan dengan kesehatan reproduksinya. Untuk itu akses terhadap pelayanan keseha-
tan reproduksi harus dapat dijangkau. Asuhan Kebidanan terhadap klien dengan ganggu-
an system reproduksi ini adalah asuhan yang diberikan oleh bidan pada perempuan yang
sedang mengalami gangguan system reproduksi. Bidan diharapkan dapat memberikan
KIE ( Konseling, informasi dan Edukasi ) terhadap gangguan reproduksi yang dirasakan.
Penjelasan atau informasi yang diberikan adalah kemungkinan penyebab, deteksi dini,
informasi tentang layanan kesehatan, membantu didalam pengambilan keputusan dan
pemberian support mental.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
C. Prasyarat
Sebagai prasyarat atau bekal dasar agar saudara bisa mempelajari modul ini den-
gan baik, dan saudara akan lebih mudah memahami, maka saudara diharapkan terlebih
dahulu sudah mempelajari Modul 1 atau Konsep Kebidanan
D. Petunjuk Penggunaan Modul
Proses pembelajaran Materi mengenai Masalah- masalah yang sering terjadi pada
kesehatan reproduksi perempuan sepanjang siklus kehidupan , agar dapat dipahami den-
gan baik dan kegiatan belajar dapat berjalan dengan lancar, diharapkan saudara mengi-
kuti langkah langkah belajar sebagai berikut :
a. Perhatikan dan pahami terlebih dahulu materi yang disajikan dengan cara memba-
canya dengan secara teliti
b. Apabila setelah membaca saudara belum memahami materi ini, coba lagi dibaca
dengan konsentrasi dan berulang-ulang
c. Jika ada evaluasi, kerjakan evaluasi tersebut sebagai sarana untuk latihan dan re-
fleksi kemampuan saudara didalam memahami materi dari modul ini
d. Jawablah tes formatif dengan memilih jawaban yang paling benar , dan kerjakan tes
tersebut sesuai dengan kemampuan saudara
e. Bila terdapat penugasan, kerjakan penugasan dengan baik, jika perlu konsultasikan
hasilnya kepada dosen/ intruktur
f. Catatlah setiap kesulitan yang saudara dapatkan dalam mempelajari ModuI ini dan
segera tanyakan kepada dosen/ intruktur pada saat bertatap muka
g. Bacalah referensi yang lain yang berkaitan dengan materi modul ini, agar saudara
dapat tambahan pengetahuan yang lebih luas.
h. Keberhasilan proses pembelajaran saudara sangat tergantung pada kesungguhan
saudara dalam mempelajari dan mengerjakan latihan. Untuk itu berlatihlah dengan
tekun, baik secara mandiri maupun berkelompok setiap ada waktu.
Selamat belajar, semoga saudara sukses dalam mempelajari modul ini dan penge-
tahuan serta pemahaman saudara dapat dipergunakan sebagai modal awal untuk mem-
berikan Asuhan kebidanan Dalam Kesehatan Reproduksi.
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 2
Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Setelah mempelajari materi ini saudara dapat memahami deteksi dini gangguan keseha-
tan reproduksi
1. Menjelaskan bentuk skrining perempuan sepanjang daur kehidupan
2. Menjelaskan deteksi dini perempuan sepanjang daur kehidupan pada kesehatan
reproduksi
Pada Kegiatan Belajar 2 ini saudara akan mendapatkan konsep skrining dan deteksi dini
pada perempuan sepanjang daur kehidupan dalam Kesehatan reproduksi
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Uraian
Materi
Deteksi dini, pasti saudara sudah sering mendengarnya. Deteksi dini
pada Kesehatan Reproduksi seringkali dilakukan. Sebagai bidan yang
mempunyai tugas Oleh karena itu materi dibawah ini akan membahas
definisi, tujuan, kriteria melakukan skrining/ deteksi dini.
Marilah kita pelajari materi dibawah ini ……
1. BENTUK SKRINING PEREMPUAN SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN
A. Apa yang dimaksud dengan Skrining ?
Skrining adalah pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang
yang sehat dari orang yang mempunyai keadaan patologis yang tidak terdiagnosis
atau mempunyai risiko tinggi.
Skrining: usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara
klinis belum jelas, dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu
yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang yang terlihat sehat,
atau benar – benar sehat tapi sesungguhnya menderita kelainan.
Skrining adalah upaya mendeteksi atau mencari penderita dengan penyakit
tertentu dalam masyarakat dengan melaksanakan pemisahan berdasarkan gejala
yang ada atau pemeriksaan laboratorium untuk memisahkan yang sehat dan yang
kemungkinan sakit, selanjutnya diproses melalui diagnosis dan pengobatan.
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
B. Apa tujuan dilakukan skrining ?
Adapun tujuan dilakukan skrining adalah untuk mengetahui diagnosis sedi-
ni mungkin agar cepat terapi nya, mencegah meluasnya suatu penyakit, mendidik
masyarakat untuk melakukan general check up dan memberi gambaran kepada
tenaga kesehatan tentang suatu penyakit
C. Bagaimana Kriteria Alat Ukur yang baik ?
Suatu alat (test) skrening yang baik adalah yang mempunyai tingkat validi-
tas dan reabilitas yang tinggi yaitu mendekati 100%. Validitas merupakan petunjuk
tentang kemampuan suatu alat ukur (test) dapat mengukur secara benar dan tepat
apa yang akan diukur. Sedangkan reliabilitas menggambarkan tentang keteranda-
lan atau konsistensi suatu alat ukur.
Didalam penyaringan penyakit yang dipilih merupakan masalah kesehatan
yang prioritas, tersedia obat potensial untuk terapi nya, tersedia fasilitas dan bi-
aya untuk diagnosis dan terapinya , penyakit lama dan dapat dideteksi dengan test
khusus, skreningnya memenuhi syarat sensitivitas dan spesivisitas, teknik dan cara
skrening harus dapat diterima oleh masyarakat dan sifat perjalanan penyakit dapat
diketahui dengan pasti, selain itu harus ada standar operating prosedur, dan kasus
ditemukan secara terus menerus.
D. Kapan Skrining sebaiknya dilakukan pada perempuan sepanjang siklus ke-
hidupanya ?
Skrining didalam ruang lingkup Kesehatan Reproduksi banyak sekali dan
bermacam – macam, apalagi bila dilakukan sesuai dengan pendekatan siklus ke-
hidupan perempuan yaitu mulai pra konsepsi sampai dengan senium.
a. Bayi
Pada bayi perempuan telah memiliki folikel primordial, yang akan dikeluarkan
ketika ovulasi. Genetalia sudah terbentuk,sehingga sudah dapat dibedakan
dengan bayi laki-laki. Pada usia 10 hari pertama,masih terpengaruh oleh hor-
mone estrogen sehingga kadang ditemukan pada bayi terjadi pembengkakan
payudara(kadang disertai sekresi cairan seperti air susu),kadang juga ditemu-
kan perdarahan pervaginam seperti menstruasi. Bentuk Skrining yang dapat
dilakukan yaitu genetic skrining.
b. Masa kanak-kanak
Pada periode ini merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak.
perkembangan otak sangat cepat,sehingga pada masa ini disebut fase pertum-
buhan dasar. Pada periode ini juga merupakan masa kritis dimana anak me-
merlukan ransangan atau stimulasi untuk mengembangkan otak kanan dan
otak kirinya. Bentuk skrining terhadap tumbuh kembang anak dapat dilakukan
dengan menggunakan DDST(denver developmental screening test) atau KPSP
Setelah memahami pengertian, tujuan, dan alat ukur dari
skrinning dini, marilah kita lanjutkan dengan materi
selanjutnya !
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
( kusioner pra skrining perkembangan ) kehingga bisa diketahui atau dinilai
perkembangan anak sesuai usia nya.
c. Masa pubertas
Merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa de-
wasa. Masa pubertas ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin
sekunder(pembesaran payudara,tumbuhnya rambut di pubis,ketiak)sampai
kemampuan bereproduksi. Cepat lambat seorang anak memasuki masa pu-
bertas dipengaruhi bangsa iklim,gizi,kebudayaan.Semakin baik gizi seseorang
semakin cepat akan memasuki masa pubertas.
Adapun skrining yang di lakukan pada masa puberitas yaitu :
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker
payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis
sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjala-
ni ‘sadari’ (periksa payudara sendiri – saat menstruasi – pada hari ke 7 sam-
pai dengan hari ke 10 setelah hari pertama haid) di rumah secara rutin dan
menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi
benjolan pada payudara. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan
pada usia 20 tahun atau lebih. Bagi wanita usia lebih dari 30 tahun dapat
melakukan pemeriksaan payudara sendiri maupun ke bidan atau dokter un-
tuk setiap tahunnya.
Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hada-
pan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbar-
ing.
1. Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin.
Lihat pada cermin , bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (sime-
tris atau tidak). Cara melakukan :
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Langkah 1. Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara,
perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil
berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah dis-
amping badan.
Langkah 2.Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas
kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan
tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya.
Langkah 3.Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan dis-
amping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk me-
lihat perubahan pada payudara.
Langkah 4. Menegangkan otot-otot bagian dada dengan ber-
kacak pinggang/ tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk men-
egangkan otot di daerah axilla.
2. Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring.
Tahap 1. Persiapan
Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan mem-
bengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang
telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang
akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala.
Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan .Gunakan
telapak jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau pene-
balan. Periksa payudara Anda dengan menggunakan Vertical Strip dan
Circular.
Tahap 2. Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang
selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah
antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak Anda. Gunakan
tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan
tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlah-
an-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di
setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm
kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar
dan menekan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan
meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar.
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar.
Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang
luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke
puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan rin-
gan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah
areola mammae.
Tahap 4. Pemeriksaan Cairan Di Puting Payudara.
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk
melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
Tahap 5. Memeriksa Ketiak
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda
dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.
d. Masa Reproduksi
Masa reproduksi merupakan masa terpenting bagi wanita(biasanya
seorang wanita memasuki masa ini selama 33 tahun).Pada masa ini seorang
wanita telah mampu mencetak generasi baru dengan hamil,melahirkan,dan
menyusui.
Bentuk screening pada masa ini bisa diawali saat ibu melakukan kunjun-
gan awal antenatal care.Pada saat ini bidan melakukan pemeriksaan terha-
dap ibu,dari hasil pemeriksaan dapat diperoleh hasil yang akan menentukan
keadaan ibu dan janin.Bidan dapat melakukan screening terhadap ibu hamil
yang mempunyai resiko. Skrining pada masa reproduksi diantaranya adalah :
• Pap smear
Pemeriksaan ‘’Pap Smear’’ saat ini skrining terbaik untuk mencegah
kanker serviks, dan skrining ini sangat efektif. Pap Smear adalah suatu pe-
meriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan (kanker) dengan
mikroskop. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat dan tidak sakit. Ma-
salahnya, banyak wanita yang tidak mau menjalani pemeriksaan ini, dan
kanker serviks ini biasanya justru timbul pada wanita-wanita yang tidak
pernah memeriksakan diri atau tidak mau melakukan pemeriksaan ini.
Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita
yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para
wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan
pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus
1 – 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang menggunakan
obat-obatan vaginal.
Pemeriksaan pap smear disarankan untuk dilakukan oleh para wanita
secara teratur 1X/thn berturut-turut bila sudah aktif berhubungan seksu-
al dan berusia minimal 21 tahun. Bila hasil pemeriksaan tiga tahun ber-
turut-turut normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga
tahun. Serviks adalah organ khusus yang mudah diketahui melalui pap
smear, biopsy, laser dan langsung bisa dilihat, Sehingga jika pap smear su-
dah cukup mendunia, dalam arti semua wanita di dunia sudah sadar akan
pentingnya pemeriksaan ini, berarti tidak ada alasan lagi untuk kanker ser-
viks di kemudian hari.
• TES IVA
Ada jenis tes lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi keabnorma-
lan sel-sel pada mulut rahim yang terangkum pada pernyataan dibawah ini;
• Test IVA menyerupai tes pap smear, namanya yaitu tes IVA ( Inspeksi
Visual dengan Asam Asetat).
• Tujuanya sama; Pemeriksaan penapisan/skrining terhadap kelainan
prakanker dimulut rahim. Perbedaanya terletal pada metode yang
lebih sederhana dan keakuratannya. Pemeriksaan IVA bisa dilakukan
kapan saja, dalam keadaan haid ataupun sedang minum obat-obat
tertentu.
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
• Tes IVA dapat dilakukan oleh bidan terlatih. Pemeriksaan dilakukan
dengan memoles mulut rahim menggunakan asam cuka, kemudian
dilihat apakah ada kelainan seperti perubahan warna yang berwarna
pink berunah menjadi putih. Perubahan warna seperti ini bisa dilihat
dengan kasat mata.Umumnya Tes IVA dilakukan dinegara yang sedang
berkembang atau didaerah terpencil yang jauh dari laboratorium
e. Masa menopause/klimakterium
Masa klimakterium adalah suatu masa peralihan antara masa reproduksi
dengan masa senium (pasca menopause). Pada masa ini ibu mengalami pe-
rubahan-perubahan tertentu yakni timbulnya gangguan dari gangguan yang
bersifat ringan sampai gangguan yang bersifat berat seperti timbul rasa panas
pada wajah,jantung berdebar,uterus mengecil,dan berkeringat,dll. Kadangkala
pada masa ini seorang wanita membutuhkan bidan atau tenaga kesehatan un-
tuk membantu mengurangi keluhan-keluhan yang dirasakannya.
Skrining Kanker Ovarium
Penyebab Kanker Ovarium -ovulasi terus menerus : akibat seringnya trauma
pada ovarium pada setiap ovulasi. Pemberian pil KB atau banyak anak menjadi
“istirahat”, dapat melindungi ovarium dari risiko keganasan ini.
Setelah selesai latihan marilah kita lanjutkan pelajaran ke materi Deteksi dini yang
dapat dilakukan pada perempuan :
2. DETEKSI DINI PEREMPUAN SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN PADA KESEHATAN
REPRODUKSI
Apa yang dimaksud dengan Deteksi dini ?
Ialah usaha untuk mengidentifikasi/mengenali penyakit atau kelainan yang secara
klinis belum jelas, dengan menggunakan tes (uji), pemeriksaan, atau prosedur tertentu
yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya
sehat, benar-benar sehat, dan yang tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelain-
an
Deteksi dini bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit pada stadium yang lebih
awal atau dengan kata lain menemukan adanya kelainan sejak dini
1. Konsepsi dan masa hamil
Saudara telah mempelajari skrining diatas, cobalah untuk
mengulang kembali bagaimana melakukan langkah – langkah
pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI ).
Setelah itu mari dilanjutkan materi berikutnya yaitu Deteksi Dini.
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
Deteksi dini pada ibu hamil mengandung makna :
a. Deteksi dini pada ibu hamil yang berisiko, akan dapat menurunkan angka ke-
matian ibu.
b. Kehamilan merupakan hal yang bersifat fisiologis, tetapi perlu perawatan dini
yang khusus agar ibu dan janin sehat, tanpa pengawasan hal yang bersifat fisi-
ologis dapat menjadi patologis.
c. Bentu-bentuk komplikasi yang terjadi dalam kehamilan. Misalnya :
Kadar hemoglobin ibu kurang dari 8 gr%, tekanan darah ibu di atas 130/90
mmHg, terdapat udema diwajah, preeklamsi dan eklamsia, perdarahan per-
vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada umur kehamilan lebih dari
32 minggu, sungsang pada primigravida, sepsis, prematur, gameli, janin besar,
penyakit kronis pada ibu, riwayat obstetri buruk.
2. Bayi dan Balita
Pada bayi dan balita deteksi dini dapat dilakukan dengan menggunakan DDST (Den-
ver Developmental Screening Test).
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang pada bayi :
• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan yaitu untuk mengetahui atau men-
emukan status gizi kurang atau buruk.
• Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui gangguan
perkembangan bayi dan balita(keterlambatan),gangguan daya lihat,gangguan
daya dengar
• Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu untuk mengetahui adanya
masalah mental emosional ,autism dan gangguan pemusatan perhatian.
3. Pubertas
Gangguan pada masa pubertas sering kali diakibatkan oleh pola hidup remaja,
dengan pola hidup yang sehat, akan mendapatkan tubuh yang sehat rohani dan
jasmani. Gangguan menstruasi yang dialami pada remaja putri dapat merupakan
indikasi adanya gangguan pada organ reproduksi wanita.
Bidan dapat melakukan penyuluhan-penyuluhan, bimbingan pada remaja putri da-
lam konteks kesehatan reproduksi.
4. Reproduksi
Gangguan pada masa reproduksi ini seringkali diakibatkan karena hubungan sek-
sual yang tidak sehat, dapat juga karena pada waktu remaja terlalu dini melakukan
hubungan seksual, berganti – ganti pasangan, abortus yang tidak aman atas terjad-
inya kehamilan yang tidak diinginkan. Deteksi dini terhadap penyakit seperti kanker
serviks, kalau perlu penyakit menulat seksual lainya.
5. Klimakterium, menopause, dan senium.
Gangguan yang sering dialami pada masa ini adalah osteoporosis atau pengero-
posan tulang, hipertensi dan lain-lain. Untuk melakukan deteksi dini pada masa ini
salah satu program pemerintah yaitu Posyandu Lansia dapat merupakan solusin-
ya. Pada masa ini seorang wanita secara reproduksi sudah tidak dapat berperan,
namun bukan berarti terbebas dari resiko gangguan reproduksi. Salah satunya pen-
yakit kangker serviks atau mulut rahim biasanya terjadi pada masa ini. Pap smear
merupakan salah satu cara untuk mendeteksi adanya kangker mulut rahim.
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Rangkuman
Setelah selesai mempelajari materi Kegiatan Belajar 2, dengan seksama
saudara akan mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa deteksi dini perlu dilakukan untuk mengatahui adanya penyim-
pangan atau kelainan sedini mungkin dan segera dilakukan upaya pro-
motif, preventif, ataupun kuratif
2. Deteksi dini sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan siklus kehidupan
wanita mulai pra konsepsi sampai dengan menopause. Dukungan dari
unsur terkait sangat diperlukan agar deteksi dini bisa terlaksana.
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12
Evaluasi
Formatif
Saudara telah menyelesaikan materi Modul 2 Kegiatan belajar 2, semoga saudara
memahami apa yang disampaikan, sekarang untuk mengetahui seberapa jauh pemaha-
man saudara. Dibawah ini ada latihan untuk mengukur pemahaman saudara.
Petunjuk mengerjakan soal :
1. Sebelum mengerjakan bacalah soal dengan seksama
2. Kerjakan soal yang saudara merasa bisa terlebih dahulu
3. Bila belum jelas baca sekali lagi materi modul 2 Kegiatan Belajar 2
Soal :
1. Salah satu tujuan skrining adalah untuk memberikan gambaran kepada tenaga kese-
hatan adanya suatu penyakit. Yang dimaksud dengan peryataan tersebut diatas ada-
lah :
a. Agar dapat mendeksi secara dini
b. Agar pasen segera dapat dirujuk
c. Agar pasen merasa senang
d. Agar cepat diberi pengobatan
2. Pelaksanaan skrining harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Yaitu…
a. Valid dan reliable
b. Mudah dan murah
c. Sensitivitas dan spesivitas
d. Murah dan terjangkau
3. Kapan Skrining sebaiknya dilakukan pada perempuan sepanjang siklus kehidupanya
a. Bayi hingga anak – anak
b. Masa anak – anak hngga remaja
c. Maaa remaja hingga dewasa
d. Bayi hingga masa senium
4. Penyimpangan tumbuh kembang anak dapat dilihat dari beberapa indikator. Indikator
itu adalah…
a. BB/TB
b. TB dan antropometri
c. BB dan antropometri
d. BB,TB dan antropometri
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
5. Deteksi dini kanker payudara sangat dianjurkan, pemeriksaan yang dapat dilakukan
untuk deteksi tersebut adalah …
a. Kriteria Bishop
b. Sadari
c. Papanicolao Smear
d. IVA test
6. Keganasan Human Papiloma Virus bisa dikendalikan bila kita dapat mendekteksi sedi-
ni mungkin, hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan…
a. Papanicolau Smear
b. Mammografi
c. UPK
d. Sadari
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
14
Kunci Jawaban Kegitan Belajar 2
1. A
2. C
3. D
4. D
5. B
6. A
Umpan Balik
jika saudara menjawab 5 pertanyaan dengan benar, berarti saudara memahami
materi dengan baik
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
Tugas
Mandiri
Saudara telah mempelajari Kegiatan Belajar 2 uktur, pastinya saudara telah me-
mahami dengan baik materinya. Untuk menambah kemampuan saudara, ada tugas
yang saudara harus saudara kerjakan!
Petunjuk Mengerjakan soal :
Kerjakan soal dibawah ini dengan baik, dengan mencari lagi beberapa referensi yang
terkait dengan penugasan ini. Selamat mencoba !
Soal :
Setiap selesai mendapatkan haid, payudara wanita da-
lam keadaan sangat lunak ( lembek ), hal ini dikarenakan hor-
mon yang mempengaruhi payudara dalam keadaan rendah.
Pada saat ini adalah waktu yang terbaik untuk mengadakan
“ pemeriksaan payudara sendiri “ ( Sadari ).
Cobalah sekarang saudara melakukan prosedur pe-
meriksan buah dada dengan Tehnik Sadari. Tanpa melihat
catatan. Selamat mencoba dan sukses selalu !!
19. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015