Dokumen tersebut membahas tentang modul pendidikan jarak jauh untuk program studi keperawatan yang mencakup empat kegiatan belajar, termasuk model praktik keperawatan komunitas seperti teori self care menurut Dorothy Orem, teori sistem menurut Betty Neuman, dan teori komunitas sebagai mitra menurut Anderson & McFarlane.
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
Kb 3 model praktik keperawatan komunitas
1. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Australia Indonesia Partnership
for Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
KEPERAWATAN
Reni Chairani
KOMUNITAS I
MODUL
SEMESTER 6
Konsep Dasar Keperawatan Komunitas
KEGIATAN BELAJAR 3
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pendahuluan
Hadirnya paradigma baru dalam pelayanan
kesehatan adalah sebagai koreksi dari
paradigma lama, yaitu perubahan orientasi
yang lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif melalui pemberdayaan
komunitas. Melalui paradigma ini komunitas
diberikan hak untuk mengelola sumber
daya (perencanaan dan pelaksanaan)
dalam rangka memenuhi kebutuhan
kesehatannya. Paradigma ini selaras
dengan Visi Kementrian Kesehatan RI
yaitu menciptakan komunitassehat yang
mandiri dan berkeadilan.Salah satu strategi
mencapai visi tersebut adalah meningkatkan
pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau dan bermutu. Tentu saja untuk
mencapai hal tersebut harus diimbangi
dengan ketersediaan tenaga kesehatan
yang kompeten, termasuk perawat
komunitas. Perawat komunitas adalah salah
satu tenaga perawat yang memberikan
asuhan keperawatan pada komunitas
sebagai mitranya, dengan fokus utama
memberikan pelayanan kesehatan
primer, dengan tidak mengabaikan
pelayanan sekunder dan tersier. Dengan
demikian keperawatan komunitas perlu
dikembangkan ditatanan pelayanan
kesehatan dasar yang melibatkan
komunitas secara aktif.
Banyaknya permasalahan kesehatan
yang dihadapi oleh Bangsa ini ternyata
tidak hanya karena kurangnya kesadaran
komunitas untuk berperilaku hidup
sehat, masalah lingkungan, namun juga
masalah pelayanan dan tenaga kesehatan
yang kurang profesional dan tidak
merata. Kenyataannya memang belum
semua tenaga keperawatan komunitas
memahami konsep dasar keperawatan
komunitas dan perannya dalam
memberikan pelayanan.
Gambar : Pelayanan kesehatan
A. Gambaran Umum
3. 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi perawat
komunitas, adalah dengan menyusun modul ini yang terdiri dari empat kegiatan
belajar, dan diberi alokasi waktu delapan jam pertemuan, berikut uraiannya :
• Kegiatan Belajar 1: Konsep Keperawatan komunitas
• Kegiatan Belajar 2: Peran dan Fungsi Perawat Komunitas
• Kegiatan Belajar 3: Teori Model Keperawatan komunitas
• Kegiatan Belajar 4: Pemberdayaan Komunitas
Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara dapat : 1). menjelaskan tentang
konsep keperawatan komunitas; 2). menjelaskan peran fungsi dan kompetensi
perawat komunitas; 3). Menetapkan teori dan model keperawatan komunitas yang
akan digunakan; 4). Memberdayakan komunitas dalama keperawatan komunitas.
Kompetensi tersebut sangat diperlukan oleh perawat komunitas, sebelum memulai
memberikan asuhan keperawatan komunitas. Mengingat Perawat yang kompeten
adalah perawat yang memiliki kemampuan intelektual, interpersonal, dan teknikal.
Selain itu kepedulian dan mempertimbangkan budaya komunitas menjadi salah satu
faktor penentu keberhasilan perawat merubah komunitas dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak mau menjadi mau, dan dari tidak mampu menjadi mampu (mandiri).
Untuk memudahkan saudara mempelajari modul ini, berikut langkah-langkah belajar
yang harus saudara lakukan :
1). Pahami dulu mengenai pentingnya perawat memahami konsep dasar
keperawatan
komunitas sebelum melakukan asuhan keperawatan komunitas
2). Amati bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang telah ada
saat ini
3). Pelajari setiap kegiatan belajar secara bertahap, dan kerjakan tes dan tugas yang
ada di modul ini
4). Keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada kesungguhan
saudara
untuk mempelajari isi modul ini
5). Silahkan hubungi fasilitator/dosen yang mengajar modul ini untuk mendapatkan
penjelasan lebih
Kami yakin dengan semangat belajar yang tinggi, saudara akan menyenangi dan
mudah memahami isi modul ini. Selamat belajar, semoga bermanfaat untuk
meningkatkan pemahaman perawat sebagi modal dalam memberikan pelayanan
keperawatan komunitas yang bermutu dan bermanfaat.
4. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 3 MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari isi modul ini, saudara diharapkan dapat memahami tentang model
praktik keperawatan komunitas.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari modul ini, merujuk pada tujuan umum saudara diharapkan mampu:
1. Menjelaskan model praktik keperawatan komunitas
2. Memilih model praktik keperawatan komunitas dengan tepat
D. Uraian materi
C. Pokok –Pokok Materi
Pokok-pokok materi dalam modul ini adalah tiga model keperawatan, yaitu :
1. Teori model system menurut Dorothy Orem
2. Teori model system menurut Betty Neuman
3. Teori model komunitas sebagai mitra/partner menurut Anderson & Mc Farlane
Saudara masih ingat materi kegiatan belajar 1
tentang sifat asuhan keperawatan komunitas
yang diberikan secara berkelanjutan
dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan dan menjadikan komunitas
sebagai mitra handal? Ya, karena adanya
keunikanyangterjadidisetiapkomunitasmaka
pelayanan yang diberikanpun disesuaikan
dengan kebutuhan dan mempertimbangkan
aspek sosial budaya setempat. Hal ini
dimaksudkan agar pelayanan yang diberikan
bermakna dan sekaligus mempercepat
kemandirian komunitas. Untuk memudahkan Gambar : Berpegang erat
mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan sebuah model atau kerangka kerja yang dapat
dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.
Model keperawatan ini pada hakekatnya mengatur hubungan antara perawat komunitas
dengan klien yaitu keluarga, kelompok, dan komunitas. Klien telah memberikan
kepercayaan dan kewenangannya untuk membantunya meningkatkan kesehatan
melalui asuhan keperawatan komunitas yang berkualitas. Seperti yang saudara ketahui
tentang berbagai model yang pernah dibahas pada modul lain, sebenarnya banyak
model yang dapat digunakan oleh perawat komunitas. Namun pada modul ini hanya
dibatasi tiga model yang sering digunakan di komunitas, berikut uraiannya.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Gambar : Melatih diri
1. Model self care menurut Dorothy Orem
Saudara mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata self care (mandiri). Ya
kemandirian komunitas adalah tujuan akhir dari pelayanan keperawatan
komunitas. Model ini lebih menekankan kepada self care (mandiri)
untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan
komunitas dalam keadaan baik sehat maupun sakit (Orem, 1971, dalam
Marriner, 2001). Bila kita merujuk empat konsep sentral dalam falsafah
keperawatan, seperti pernah dijelaskan pada kegiatan belajar 1, maka
model ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Empat Konsep Sentral dalam Falsafah Keperawatan :
a. Manusia : Orem (1971, dalam Marriner, 2001). memandang
manusia sebagai kesatuan yang utuh yang mempunyai fungsi
biologis, sosial, mempunyai inisiatif dan mampu melakukan
aktivitas perawatan diri untuk mempertahankan kehidupan,
kesehatan dan kesejahteraan komunitas. Kemampuan komunitas
untuk melakukan self care (mandiri) mencerminkan kekuatan
komunitas yang ada, dan ini sangat tergantung pada tingkat
kematangan/pengalaman, tingkat pengetahuan, dan kesehatan
komunitasnya.
b. Kesehatan : model ini memandang bahwa kesehatan komunitas
dapat tercapai ketika komunitas mampu memenuhi kebutuhan
self care nya. Bila komunitas tidak mampu memenuhi
kebutuhannya, maka akan terjadi self care defisit. Berikut
kebutuhan self care yang harus dipenuhi oleh komunitas.
Model Orem menjelaskan ada tiga jenis kebutuhan self care
(mandiri) yaitu:
1). Universal self care yaitu dibutuhkan oleh semua manusia seperti:
udara, air, makanan, eliminasi, aktifitas dan istirahat, interaksi
sosial. Bila kebutuhan tersebut terpenuhi, maka komunitas akan
6. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
dapat mencapai kesehatan yang diharapkannya. Contoh :
saudara mungkin pernah melihat kekeringan di suatu desa,
akan sangat mempengaruhi kehidupan komunitasnya.
Masyarakat menjadi sulit untuk mencari air bersih, dan bahkan
untuk bercocok tanampun menjadi sulit. Penyakit akan banyak
muncul dan kegagalan panen juga akan terjadi. Hal ini tentu
sajaakanberpengaruhpadakehidupankomunitasdidalamnya.
2). Developmental self care (yaitu kebutuhan yang mencakup
proses kehidupan untuk menjadi lebih mature (dewasa).
Contoh : akhir-akhir ini media massa sering menyangkan
kejadian tawuran antar warga/kelompok masyarakat.
Penyebabnya sangat bervariasi dari hal yang sepele sampai
yang paling prinsip. Coba saudara pikirkan, kira-kira apa
penyebabnya?Sebenarnyayangterjadiadalahketidakmampuan
komunitas untuk berkembang, ketika ada perubahan sedikit,
masyarakat langsung bergejolak. Memang ketika kebutuhan
universal self care (mandiri) seperti diatas dapat terpenuhi
khususnya kemampuan membina interaksi sosial yang
baik, maka komunitas akan lebih dewasa dalam menghadapi
permasalahan.
3). Health deviation self care yaitu kebutuhan komunitas untuk
bertahan karena adanya penyakit/trauma yang dapat
menganggu fungsi struktur, fisiologis dan psikologis manusia.
Perubahan ini akan mengakibatkan komunitas membutuhkan
bantuan untuk tetap bertahan hidup. Contoh : saudara masih
ingat awal Juli 2013 terjadi gempa di Aceh Tengah yang
menyebabkan sedikitnya 50 orang meninggal dunia, ratusan
orang luka-luka, banyak rumah yang hancur. Sehingga
tidak memiliki tempat tinggal. Gempa ini mengingatkan
mereka pada tragedi gempa dan tsunami tahun 2004, baru
saja mereka berkembang untuk menata kembali kehidupannya
bencana sudah datang lagi. Tentu saja kejadian ini menjadi
trauma buat mereka. Dari kasus ini keperawatan komunitas
dapat berperan memenuhi kebutuhan komunitas agar trauma
tersebut tidak terlalu lama mempengaruhi fungsi manusia
yang lain. Logikanya asuhan keperawatan komunitas
dibutuhkan karena adanya ketidakmampuan komunitas dalam
melakukan self care (mandiri).
c. Keperawatan :
Baiklah saudara untuk lebih jelasnya model ini akan membahas
tentang tiga sistem keperawatan yang dapat digunakan
perawat untuk membantu komunitas dalam memenuhi
gangguan kebutuhan seperti uraian diatas. Tindakan self
care (mandiri) adalah reaksi komunitas terhadap tuntutan
untuk memenuhi kebutuhan self care dalam upaya mencapai
kesehatan.
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Tipe sistem keperawatan :
1). Wholly Compensatory Nursing System
Perawat komunitas mengambil seluruh kegiatan self care untuk
memenuhi kebutuhan komunitas secara total. Contoh : daerah
yang mengalami bencana alam, dimana komunitasnya tidak mampu
memenuhi seluruh kebutuhannya, maka perawat komunitas dapat
bermitradenganlintassektoralataulintasprogramuntukmembantu
memenuhi kebutuhan komunitas.
Gambar : Penyelamatan korban banjir
2). Partly Compensatory Nursing System
Perawat komunitas dan masyarakat bersama-sama memenuhi
kebutuhan self care. Perawat menigentifikasi kebutuhan,
kemampuan, dan kelemahan yang ada di komunitas. Untuk
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh komunitas, perawat
melakukan tindakan keperawatannya, dan bila komunitasnya
mampu perawat tetap memberikan motivasi agar kemampuan
tersebut dapat dipertahankan atau ditingkatkan. Kemitraan
dengan komunitas pada sistem ini sangat dibutuhkan. Contoh
: Daerah bencana alam yang tidak terlalu parah kondisinya, dimana
komunitasnya masih dapat diajak bekerjasama. Perawat komunitas
dapat melakukan perawatan luka pada klien yang mengalami fraktur
atau memberikan konseling trauma. Sedangkan komunitasnya
dapat membantu mempertahankan kebersihan lingkungan dan
memenuhi nutrisinya. Masih banyak contoh lain yang dapat saudara
kembangkan.
3). Supportive Educative System
Pada situasi ini komunitas mampu melakukan pemenuhan
kebutuhan self care, tetapi harus dengan bimbingan dan dukungan
dari perawat dalam hal mengambil keputusan, mengontrol perilaku,
dan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dan ketrampilan.
Contoh : daerah yang mengalami bencana, komunitasnya perlu
diajarkan dan dibimbing tentang managemen stres dan
pendampingan adaptasi dengan kondisi saat ini.
8. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Lebih jelasnya model self care menurut Orem (1991) akan dijelaskan
sebagai berikut :
Self Care
Self Care
Capabilities
(self-care
agency)
Therapeutic
Self Care
Demand
Nursing
Capabilities
(Nursing
agency)
<
R
R
R
R
N
U
R
S
E
Gambar 3.1. Model Self Care
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Gambar : Perawat
Baiklah saudara model kedua yang akan dibahas adalah model health care system
Neuman (1972, dalam Anderson & McFarlane, 2000). Model ini dikembangkan
berdasarkan philosophy primary health care (pelayanan kesehatan utama) yang
memandang komunitas sebagai klien. Kliennya bisa meliputi individu, kelompok,
keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya yang dipandang sebagai suatu
sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu
pola yang dinamis.
Pandangan model ini terhadap empat konsep sentral paradigma keperawatan adalah
sebagai berikut :
a. Manusia:modelinimemandangmanusiasebagaisistemterbukayangberinteraksi
secara konstan dan dinamis seiring dengan adanya respon terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal. Model
ini juga memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri
dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, perkembangan, dan
spiritual yang berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dalam lingkaran konsentrik yang saling
Baiklah saudara kesimpulan yang dapat dijelaskan dari gambar 1 diatas menunjukkan
bahwa ketika komunitas tidak mampu memenuhi kebutuhan self carenya yang
disebabkankarenaadanyagangguankesehatan,penyakitatauketerbatasankomunitas,
maka komunitas tersebut akan mengalami self care defisit . Ketidakmampuan tersebut
akan mengakibatkan ketergantungan komunitas terhadap pihak lain salah satunya
perawat. Perawat sebagai nursing agency adalah orang yang dipercaya komunitas
memiliki kemampuan dalam hal pengetahuan, dan ketrampilan yang diakui dapat
membantu orang lain memenuhi kebutuhan self care melalui tindakan keperawatan
secara terapeutik. Kemampuan komunitas memenuhi kebutuhan self care nya bukan
semata-mata karena adanya nursing agency, tetapi juga karena adanya kemampuan
komunitas untuk menjaga keseimbangan, struktur dan fungsi yang dapat mendukung
tercapainya kesejahteraan dan kesehatan.
2. Model Health Care System menurut Betty Neuman
10. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Gambar : Makan sayuran
berkaitan. Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang merupakan
gambaran yang unik dari sistem klien, seperti range temperatur normal, struktur genetik,
pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktur ego dan pengetahuan atau
kebiasaan. Stressor yang ada akan sangat mempengaruhi kondisi klien, contoh ketika
disuatu daerah terdapat banyak aggregat remaja awal (usia 12-13 tahun) sudah banyak
yang merokok, karena mencontoh orang dewasa. Mengingat bahaya merokok usia dini
sangat besar, maka perawat komunitas akan melakukan upaya pencegahan primer dengan
memberikan pendidikan kesehatan pada remaja tersebut dengan melibatkan orang
dewasa disekitarnya. Ini meunjukkan komunitas membutuhkan informasi dan dukungan
untuk melakukan perilaku sehat mengatasi stressor.
b. Kesehatan adalah kemampuan komunitas mempertahankan keseimbangan
terhadap stressor yang ada, dan mempertahankan keharmonisan antara bagian dan sub
bagian keseluruhan komunitas.
Model ini pun menjelaskan bahwa
sehat merupakan respon sistem
terhadap stressor dilihat dalam
satu lingkaran konsentris core (inti)
dengan tiga garis pertahanan yaitu
fleksibel, normal, dan resisten,
dengan lima variabel yang
saling mempengaruhi yaitu :
fisiologi, psikologi, sosiobudaya,
spiritual dan perkembangan.
c. Lingkungan adalah seluruh faktor internal dan
eksternal yang berada di sekitar klien, dan memiliki
hubungan yang harmonis dan seimbang.
Saudara harus mengenal stressor yang berasal dari lingkungan
intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal, berikut uraiannya :
1). Lingkungan intrapersonal yaitu lingkungan yang ada dalam sistem klien, contoh :
melihat sekelompok pelajar SMP tawuran, perawat
tentu harus mengkaji mengapa remaja berprilaku demikian, apakah remaja memiliki
kepribadian yang mudah marah, gangguan konsep dirinya, atau tidak terpenuhinya
kebutuhan remaja. Sehingga marah
menjadi kompensasi dari gangguan kebutuhan tersebut.
2). Lingkungan interpersonal yang terjadi pada satu individu/
keluarga
atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem, contoh : apakah
perilaku tawuran tersebut dicontoh remaja dari lingkungan
keluarganya atau lingkungan komunitasnya? Lalu siapakah yang
berperan dalam mengatasi masalah tawuran remaja ini.
3). Lingkungan extrapersonal yaitu diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga , tetapi ikut mempengaruhi sistem
komunitas, contoh sosial
politik, mungkin remaja tawuran karena ada sisipan unsur politik
untuk mengalihkan permasalahan yang sedang terjadi di wilayah
tersebut.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
d. Keperawatan :
Model ini menjelaskan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh
untuk mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi
respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan ini
diharapkan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk
mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness.
Perawat membantu komunitas menjaga kestabilan dengan lingkungannya
dengan melakukan prevensi primer untuk garis pertahanan fleksibel,
prevensi sekunder untuk garis pertahanan normal, dan prevensi tersier
untuk garis pertahanan resisten.
Pelayanan keperawatan juga disesuaikan dengan kondisi yang dialami komunitasnya,
contoh jika stressor ada di lingkungan klien yaitu menembus garis pertahanan fleksibel
maka yang dilakukan perawat adalah melakukan prevensi primer (tingkat pencegahan
primer) seperti mengkaji faktor-faktor resiko, memberi pendidikan kesehatan atau
membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis
pertahanan normal, maka yang dilakukan perawat adalah melakukan prevensi
sekunder, seperti melakukan deteksi dini, menentukan sifat dari proses penyakit
dan memberikan pelayanan keperawatan segera. Jika stressor telah menganggu garis
pertahanan resisten, maka upaya prevensi tersier dapat dilakukan oleh perawat untuk
membatasi atau mengurangi efek dari proses penyakitnya atau mengoptimalkan
potensi komunitas sebagai sumber rehabilitasi.
Baiklah saudara gambar berikut ini dapat membantu saudara lebih memahami tentang
model health care system.
BIOLOGIS
SPIRITUAL
KULTURALSOSIAL
PSIKOLOGIS
Grs Pertahanan
Fleksibel
Grs Pertahanan
Normal
Grs Resistensi
Prev. Tersier
Prev. Primer
Sehat
Ancaman
Aktual
Gambar 3.2. Model Health Care System.
12. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Uraian tentang model health care system diatas dapat disimpulkan bahwa faktor
manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan merupakan bagian yang saling
berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas sistem.
Model selanjutnya yang akan kita bahas adalah model keperawatan komunitas sebagai
mitra. Coba saudara tuliskan apa yang saudara ketahui tentang komunitas sebagai
mitra (community as partner)? Tuliskan pendapat saudara pada kotak dibawah ini.
3. Model Keperawatan Komunitas sebagai Mitra (community as partner)
menurut Anderson & McFarlane
Bagus, mari kita lihat penjelasan model berikut ini. Model komunitas sebagai
mitra (community as partner) dikembangkan berdasarkan model Neuman dengan
pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan masalah kesehatan yang ada.
Model ini sekaligus menekankan bahwa primary health care (PHC) sebagai filosofi
yang mendasari komunitas untuk turut aktif meningkatkan kesehatan, mencegah dan
mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan komunitas dan kemitraan. Perlu
saudara ketahui bahwa ada tiga pendekatan utama primary health care (PHC) yaitu
memberikan pelayanan kesehatan dasar dengan teknologi tepat guna; menjalin kerja
sama lintas sektoral; dan meningkatkan peran serta masyarakat. Oleh karenanya
model ini sangat menitikberatkan pada kemitraan, melalui kemitraan komunitas akan
merasa masalah kesehatannya juga menjadi tanggung jawabnya.
Pada pembahasan sebelumnya tentang model health care system menurut Neuman
sudah dijelaskan bahwa klien adalah sebagai sistem terbuka, dimana klien dan
lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis dan memiliki tiga garis pertahanan,
yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance defense. Intinya
ada dua komponen penting dalam model ini yaitu roda pengkajian komunitas dan
proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu
inti (core) sebagai intrasistem yang terdiri dari : demografi, riwayat, nilai dan keyakinan
komunitas. Ekstrasistemnya terdiri dari delapan subsistem yang mengelilingi inti yaitu
: lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi, dan rekreasi. Sedangkan
proses keperawatan yang dimaksud mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Anderson &
McFarlane, 2000; Ervin, 2002). Berikut gambar tentang model komunitas sebagai
mitra (community as partner).
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Gambar diatas dapat disimpulkan bahwa model komunitas sebagai mitra (community as
partner) merupakan pengembangan dari model health care system. Demikianlah uraian
materi kegiatan belajar 3, saudara dapat saja menggunakan model keperawatan lain yang
tidak dapar diuraikan pada modul ini. Tentunya pemilihan model keperawatan yang akan
digunakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan komunitas. Semoga saudara dapat
menjalankan menerapkan model keperawatan seperti uraian diatas pada saat praktik
keperawatan komunitas.
Gambar. 3.3 Model Komunitas sebagai Mitra (Community as Partner)
E. Rangkuman
Selamat saudara telah menyelesaikan kegiatan belajar 3 model keperawatan yang
dapat digunakan pada praktik keperawatan komunitas, berikut rangkuman dari materi
diatas :
1. Model keperawatan merupakan kerangka kerja yang dapat dijadikan pedoman
dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas yang pada hakekatnya
mengatur hubungan antara perawat komunitas dengan klien yaitu keluarga,
kelompok, dan komunitas agar tercapai tujuan keperawatan yang diharapkan.
2. Model self care menurut Orem lebih memfokuskan bagaimana komunitas dapat
mandiri memenuhi kebutuhan self carenya melalui tindakan keperawatan secara
terapeutik
3. Model health care system menurut Betty Neuman lebih menekankan pada
14. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
F. Tes Formatif
1. Memandirikan komunitas agar dapat menolong dirinya sendiri dalam
menghadapi masalah kesehatan adalah tujuan dari model keperawatan
menurut :
A. Model self care menurut Orem
B. Model health care system menurut Betty Neuman
C. Model komunitas sebagai mitra menurut Anderson & McFarlane
D. Model Adaptasi menurut Roys
E. Model Lingkungan menurut Nightingle
2. Banyaknya tawuran antar kampung dan sampai menimbulkan kerusakan
fasilitas umum, menjadi keprihatinan perawat komunitas. Sebenarnya
kebutuhan apa yang tidak terpenuhi di komunitas tersebut?
A. Universal self care
B. Fisiologis self care
C. Psikologis self care
D. Developmental self care
E. Health deviation self care
3. Pendidikan kesehatan yang diberikan oleh perawat kepada kelompok
remaja tentang bahaya merokok merupakan salah satu bentuk intervensi
A. Wholly Compensatory Nursing System
B. Partly Compensatory Nursing System
C. Totally Compensatory Nursing System
D. Supportive educative
E. Health education
4. Hasil pengkajian perawat komunitas menemukan adanya faktor risiko
terjadinya penyalahgunaan NAPZA di lingkungan remaja karena lingkungan
dekat sekali dengan mall, terminal, dan stasiun, serta banyak ditemukan
remaja sudah ada yang mulai merokok diusia dini. Berdasarkan model
health care system kondisi ini berada pada garis pertahanan yang manakah
komunitas tersebut?
A. Fleksibel
B. Normal
C. Deviasi
D. Radikal
E. Resisten
keseimbangan terhadap stressor yang ada, dan mempertahankan keharmonisan
antara bagian dan sub bagian keseluruhan komunitas dalam satu
lingkaran konsentris. Lingkaran tersebut terdiri dari core (inti) dengan
tiga garis pertahanan yaitu fleksibel, normal, dan resisten, dengan lima
variabel yang saling mempengaruhi yaitu : fisiologi, psikologi, sosiobudaya,
spiritual dan perkembangan.
4. Model komunitas sebagai mitra (community as partner) menurut Anderson
& McFarlane lebih menekankan bahwa primary health care (PHC) yang
mendasari komunitas untuk turut aktif meningkatkan kesehatan, mencegah
dan mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan komunitas dan
kemitraan .
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
5. Upaya pencegahan mana yang paling tepat untuk kasus remaja yang
berisiko menggunakan NAPZA agar dapat dilakukan deteksi sejak
dini ?
A. Primer
B. Sekunder
C. Tersier
D. Kuratif
E. Rehabilitatif
G. Tugas Mandiri
Cobalah saudara amati terhadap pelayanan keperawatan komunitas, model
keperawatan manakah yang digubakan? Dan sebaiknya model keperawatan mana yang
tepat untuk pelayanan tersebut? Saudara dapat juga menggunakan teori model selain
yang diatas, dengan mengkombinasi beberapa model keperawatan. Saudara dapat
menuliskan hasil pengamatan dan pendapat saudara pada kertas. Hubungi fasilitator/
dosen yang ada bila saudara mengalami kesulitan dalam melakukan pengamatan.
Selamat bekerja, salam sukses!
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
LEMBAR JAWABAN
MODUL 1
Kegiatan Belajar 1 :
1. E
2. E
3. A
4. A
5. A
Kegiatan Belajar 2:
1. A
2. C
3. A
4. E
5. C
Kegiatan Belajar 3 :
1. A
2. D
3. D
4. B
5. B
Kegiatan Belajar 4 :
1. D
2. A
3. A
4. E
5. A
Test Akhir :
1. E 6. D 11. B
2. E 7. D 12. A
3. E 8. C 13. C
4. B 9. D 14. C
5. A 10.E 15. E
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015