1. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Australia Indonesia Partnership
for Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
KEPERAWATAN
Reni Chairani
KOMUNITAS I
MODUL
SEMESTER 6
Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Khusus
KEGIATAN BELAJAR 4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK
KHUSUS PEKERJA
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pendahuluan
Salah satu sasaran pelayanan keperawatan
komunitas adalah pelayanan pada
kelompok khusus. Kelompok khusus adalah
kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan umur, permasalahan baik
fisik, mental, sosial yang memerlukan
bantuan karena ketidakmampuan dan
ketidaktauan kelompok dalam memelihara
kesehatan terhadap dirinya sendiri. Asuhan
keperawatan pada kelompok khusus
diberikan dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan, pada prinsipnya sama
dengan proses keperawatan individu,
keluarga, maupun komunitas, yang berbeda
hanyalah sasarannya. Yang perlu dikaji dalam
kelompokkhususinisecaramendalamadalah
latar belakang yang menyebabkan timbulnya
masalah pada kelompok tersebut, karena
setiapkelompokmempunyaikebutuhanyang
berbeda. Pengkajian ini menjadi dasar untuk
membuat perencanaan keperawatan yang
tepat.
Perawat komunitas seyogyanya dapat
memberikan pelayanan keperawatan pada
kelompok khusus di tatanan komunitas,
penyusunan modul ini diharapkan dapat
membantu perawat lebih memahami
tentang kebutuhan keperawatan pada
kelompok khsusu. Modul ini terdiri dari
empat kegiatan belajar, dan diberi alokasi
waktu delapan jam pertemuan, berikut
uraiannya :
• Kegiatan Belajar 1: Asuhan
Keperawatan
Komunitas pada kelompok khusus
balita
• Kegiatan Belajar 2: Asuhan
KeperawatanKomunitas pada
kelompok khusus Usia
Gambar : Kelompok Komunitas
A. Gambaran Umum
3. 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Sekolah
• Kegiatan Belajar 3: Asuhan Keperawatan
Komunitas pada kelompok khusus Remaja
• Kegiatan Belajar 4: Asuhan Keperawatan
Komunitas pada kelompok khusus Pekerja
Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara dapat : 1). menjelaskan tentang
asuhan keperawatan pada kelompok khusus balita; 2).; menjelaskan tentang asuhan
keperawatan pada kelompok khusus usia sekolah; 3). menjelaskan tentang asuhan
keperawatan pada kelompok khusus remaja; 4). menjelaskan tentang asuhan
keperawatan pada kelompok khusus pekerja.
Untuk memudahkan saudara mempelajari modul ini, berikut langkah-langkah belajar
yang harus saudara lakukan :
1). Pahami dulu mengenai kebutuhan kesehatan dari masing-masing kelompok khusus.
2). Amati bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
khusus yang telah ada saat ini
3). Pelajari setiap kegiatan belajar secara bertahap, dan kerjakan tes dan tugas yang
ada di modul ini
4). Keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada kesungguhan saudara
untuk mempelajari isi modul ini
5). Silahkan hubungi fasilitator/dosen yang mengajar modul ini untuk mendapatkan
penjelasan lebih
Kami yakin dengan semangat belajar yang tinggi, saudara akan menyenangi dan mudah
memahami isi modul ini. Selamat belajar, semoga bermanfaat untuk meningkatkan
pemahaman perawat sebagi modal dalam memberikan pelayanan keperawatan
komunitas pada kelompok khusus yang bermutu dan bermanfaat.
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KELOMPOK KHUSUS PEKERJA
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari isi modul ini, saudara diharapkan dapat memahami tentang asuhan
keperawatan pada kelompok khusus pekerja.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari modul ini, merujuk pada tujuan umum saudara diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengorganisasian pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok khusus pekerja
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang lazim terjadi pada kelompok khusus
pekerja
3. Menjelaskan proses keperawatan komunitas pada kelompok khusus pekerja
C. Pokok –Pokok Materi
Berikut pokok-pokok materi yang dapat saudara pelajari didalam modul ini :
1. Pengorganisasian pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
khusus pekerja
2. Masalah kesehatan yang lazim terjadi pada kelompok khusus pekerja
3. Proses keperawatan komunitas pada kelompok khusus pekerja
D. Uraian Materi
Tenaga kerja merupakan salah satu kelompok sasaran dalam pelayanan keperawatan
komunitas, dimana perawat komunitas mempunyai tanggung jawab terhadap
kesehatan pada para pekerja yang merupakan bagian dari komunitas. Di beberapa
negara maju kesehatan kerja sudah ditangani khusus oleh perawat kesehatan kerja
(Occupational Health Nursing), di Indonesia perawat kesehatan kerja saat ini sudah
mulai dikembangkan, namun pemerintah sebenarnya sudah mulai mempromosikan
tentang pentingnya keberadaan perawat kesehatan kerja dalam suatu perusahaan/
industri. Berikut beberapa hal yang perlu saudara ketahui mengenai keperawatan
kesehatan kerja, yaitu:
a. Pengertian perawat kesehatan kerja (Occupational Health Nursing) adalah
praktik spesialis yang ditujukan dan diberikan kepada para pekerja dan masyarakat
pekerja yang difokuskan pada upaya promosi, prevensi, dan restorasi kesehatan
pekerja dalam konteks keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja (AAOHN, 1994).
Merujuk dari pengertian diatas, bahwa asuhan keperawatan pada pekerja
adalah praktik spesialis yang dilakukan oleh perawat yang kompeten dan mempunyai
berbagai ketrampilan terkait kesehatan pekerja. Di Indonesia hal ini memang masih
berkembang, belum banyak perusahaan mempunyai perawat kesehatan kerja yang
bekerja seperti kualifikasi definisi
diatas. Perawat yang ada saat ini bekerja di perusahaan yang sifatnya hanya
menunggu
1. Pengorganisasian pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok khusus pekerja
5. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Gambar : Keselamatan Pekerja
pasien di ruang periksa dan melakukan hal-hal yang bersifat kegawatan saja,
dan kurang mengotimalkan upaya promotifnya.
b. Tujuan Keperawatan Kesehatan Kerja :
1) Meningkakan derajat kesehatan pekerja melalui tiga level pencegahan baik
primer, sekunder, dan tertier
2)Melakukan upaya pencegahan terjadinya bahaya akibat kerja dengan
menjauhkan pekerja dari stressor dan potential hazard
3)Memberikan pelayanan kesehatan
4)Membantu dalam penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuan
kapasitas fisik, mempertimbangkan bahaya, dan peralatan yang digunakan
pekerja
c. Peran perawat kesehatan kerja :
1) Provider : memberikan perawatan langsung baik individu, kelompok, dan
keluarga pekerja
2)Case manager : mengkoordinir pelayanan perawatan kesehatan kerja
3)Advokat : mengembangkan atau membuat usulan kebijakan dalam
pelaksanaan perawatan kesehatan kerja
4)Konsultan
5)Pendidik kesehatan
6)Peneliti : analisis kesehatan pekerja untuk membantu meningkatkan derajat
kesehatan pekerja yang berhubungan dengan kinerja yang dapat
menguntungkan perusahaan
d. Fungsi perawat kesehatan kerja :
1) Mengkaji masalah kesehatan pekerja dengan mengumpulkan data dan
menganalisa masalah kesehatan dan keperwatan pekerja
2)Mengidentifikasi kemungkinan adanya penyakit menular dan gangguan
jiwa
3)Bersama tim kesehatan lain (dokter, psikolog, industrial hygienist, tim
kesehatan lain) dalam menyusun rencana kerja program kesehatan kerja di
perusahaan
4)Mempertinggi mutu pelayanan kesehatan
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
5) Memberikan pelayanan keperawatan
6) Melakukan upaya pendidikan kesehatan pada pekerja
7) Membantu melakukan upaya pencegahan terjadinya
penyakit atau bahaya akibat kerja
8) Memfasilitasi perbaikan kesehatan lingkungan kerja
9) Menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dengan
menghubungkan faktor lingkungan dan pekerjaaan
10) Membuat rencana kunjungan rumah untuk pemantauan
kesehatan pekerja lebih lanjut
11) Memfasilitasi terciptanya keselamatan kerja
12) Melakukan evaluasi dan membuat laporan statistik dari tindakan
keperawatan yang telah dilakukan
13) Melakukan surveilence secara berkala
Bila kita berbicara tentang masalah kesehatan pada pekerja, maka yang perlu kita bahas
yaitu teori epidemiological triad yang terdiri dari :
a. Host (pejamu) : pada populasi pekerja yang dikaji umur, jenis kelamin,suku,
jenis pekerjaan, riwayat penyakit, dan kebiasaan/pola sehari-hari
b. Lingkungan : kondisi eksternal yang mempengaruhi interaksi antara host
dengan agent, seperti : manajemen, hubungan interpersonal, lingkungan fisik
dan sosial sekitar tempat bekerja
c. Agent : Fisik (kebisingan, suhu, radiasi, tekanan udara, vibrasi); Biologi (virus,
bakteri, mikroorganisme lain); Kimiawi (jumlah dan jenis zat yang sering
digunakan); Ergonomi : sikap tubuh saat bekerja; Psikososial : (hubungan antar
pekerja dan manajemen).
Bila tidak ada keseimbangan interaksi antara host, lingkungan, dan agent maka akan
dapat menyebabkan masalah kesehatan, berikut masalah kesehatan pada pekerja yang
dapat menyebabkan menurunnya produktivitas kerja yaitu :
a. Penyakit umum yang biasa dialami pekerja : TBC, asma, flu/ISPA,diabetes
mellitus, dan lain-lain
b. Penyakit yang timbul akibat kerja misalnya : pneumocosisis, dermatosis,
bronkitis, aspiksia, kerusakan indra pendengaran, konjungtivitis, keracunan
c. Nutrisi : gastritis, gangguan pencernaan, kekurangan/kelebihan nutrisi, dan
lain-lain
d. Lingkungan kerja yang kurang menunjang peningkatan produktivitas,
misalnya : suhu yang terlalu panas (heat rash/bintik-bintik pada kulit akibat
panas yang tinggi, heat exhaution/kelelahan akibat panas, heat cram/kejang
panas), suhu yang terlalu dingin (frosbite); kelembaban, ventilasi; penerangan
(gangguan penglihatan/kerusakan mata); lingkungan yang bising (>85 dB)
menyebabkan gangguan pendengaran/ketulian; terpapar radiasi yang lama
berisiko terjadi kanker; posisi saat kerja yang tidak ergonomis
e. Keselamatan : cidera jatuh, fraktur, luka bakar
f. Psikologis : stres, kecemasan, kesejahteraan tenaga kerja yang kurang memadai,
sosialisasi antar pekerja yang kurang baik, konflik managemen
2. Masalah kesehatan yang lazim terjadi pada kelompok khusus pekerja
Berikut 5 tahapan proses keperawatan yang dapat dilaksanakan oleh
perawat komunitas :
3. Proses keperawatan komunitas pada kelompok khusus pekerja
7. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1) Core : jumlah pekerja, umur, riwayat atau perkembangan pekerja, kebiasaan,
perilaku yang ditampilkan, nilai, keyakinan, dan agama, lama bekerja
2) Lingkungan fisik : bagaimana kondisi lingkungan kerja tingkat kebisingan?
Suhu ruangan kerja? Radiasi? Penerangan? Apakah sudah sesuai dengan
ketentuan kesehatan?
3) Pelayanan kesehatan dan sosial : bagaimana yankes dan sosial khusus pekerja,
seperti ada klinik konsultasi untuk pekerja atau adanya kelompok sosial
pekerja? Jarak?atau sistem rujukan yang digunakan oleh perusahaan. Adakah
jaminan kesehatan yang dimiliki pekerja?
4) Ekonomi : bagaimana kesejahteraan pekerja sudah sesuai dengan aturan/
diatas upah minimum daerah? Bagaimana perusahaan menjamin kesejahteraan
pekerjanya?
5) Transportasi dan keamanan :
Apakah tempat kerja pekerja mudah dijangkau? berapa rata-rata jarak tempuh
pekerja? Transportasi yang digunakan oleh pekerja? Apakah sudah
menggunakan alat pelindung diri dengan baik untuk menghindari kecelakaan
saat bekerja ataupun kecelakaaan saat berlalu lintas. Bagaimana sistem
keamanan perusahaan, bila terjadi bencana misalnya kebakaran, gempa bumi,
banjir, dan lain-lain
6) Politik dan pemerintahan : bagaimana dukungan pemerintah setempat
terhadap kesejahteraan dan hak pekerja? Jenis dukungannya? Apakah ada
instruksi/SK yang mengatur/melindungi hak dan kewajiban pekerja?
Bagaimana strategi pemerintah setempat dalam melindungi hak pekerja?
7) Komunikasi : bagaimana cara pekerja berkomunikasi dgn pekerja lain,
manajemen atau dengan keluarga pekerja? Media yang digunakan?
8) Pendidikan : adakah kesempatan pekerja untuk mengembangkan diri melalui
pendidikan formal atau informal
9) Rekreasi : adakah program rekreasi di perusahaan? tempat rekreasi yang sering
digunakan pekerja? Frekuensi? Apakah tersedia taman/tempat istirahat yang
cukup bagi pekerja?apakah tersedia kantin yang sehat?
a. Pengkajian
Berikut ini contoh diagnosa keperawatan pada kelompok khusus pekerja, saudara
dapat mengembangkannya dari masalah keperawatan yang ada dan merujuk pada
panduan penulisan diagnosa keperawatan menurut NANDA.
1) Risiko terjadinya gangguan integritas kulit pada pekerja di bagian pencucian
di Perusahaan Kulit berhubungan dengan kurangnya kemampuan pekerja
dalam melakukan upaya pencegahan pemaparan terhadap bahan kimia
2) Risiko terjadinya penurunan kemampuan dalam mengatasi masalah pada
pekerja di Perusahaan Konveksi Indah berhubungan dengan tidak efektifnya
koping pekerja dalam mengatasi masalah atau stres yang dialaminya
3) Risiko gangguan muskuloskletal pada pekerja di bagian pengepakan
Perusahaan Buku Jaya berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pekerja
tentang bahaya pengulangan kerja, dan kurangnya fasilitas perusahaan dalam
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja
b. Diagnosa Keperawatan
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
1) Upaya Pencegahan Primer
a) Pendidikan kesehatan pada pekerja
b)Peningkatan dan perbaikan gizi pekerja
c) Pemantauan kejiwaan pekerja yang sehat
d) Mendorong perusahaan untuk membuat program rekreasi
e) Memantau penyediaan tempat dan lingkungan kerja yang sehat
f) Memantau pengendalian bahaya akibat kerja
g)Mendorong pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri dengan baik
saat bekerja
h)Menyediakan layanan konseling
i) Melatih pekerja teknik menyelesaikan masalah, gizi yang baik, dan latihan
fisik buat pekerja
j) Memberikan dukungan pekerja : bentuk kelompok swabantu pekerja
k) Melayani pemberian immunisasi
2) Upaya pencegahan sekunder : deteksi dini adanya masalah kesehatan akibat
kerja; memfasilitasi pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala; tindakan
perawatan segera yang dilanjutkan dengan pembinaan atau layanan konsultasi
pekerja
3) Upaya pencegahan tertier : melakukan rehabilitasi (latihan dan pendidikan
untuk melatih kemampuan yang ada), memotivasi masyarakat dan perusahaan
untuk memberdayakan pekerja yang cacat/sakit akibat kerja; penempatan
pekerja yang cacat/sakit secara selektif; terapi kerja di rumah sakit; menyediakan
tempat kerja yang sesuai dengan kondisi pekerja saat ini; dan melakukan
pembinaan lanjutan atau rujukan.
c. Intervensi Keperawatan
Gambar : Konsultasi kesehatan pekerja
Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang telah disusun
dengan menggunakan empat pendekatan yaitu :
d. Implementasi
9. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Gambar : Unjuk rasa pekerja
e. Evaluasi
Perawat komunitas bersama komunitas dapat mengevaluasi semua implementasi
yang telah dilakukan dengan merujuk pada tujuan yang telah ditetapkan yaitu
mencapai kesehatan pekerja yang optimal.
1) Proses kelompok :
Kegiatan dilakukan dengan melibatkan kelompok pekerja contoh : membentuk
kelompok peduli pekerja dengan melibatkan serikat pekerja yang ada di
perusahaan tersebut
2) Pendidikan Kesehatan
Peningkatan pendidikan kesehatan pada managemen, pekerja, dan keluarga
pekerja yaitu melalui penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai
saluran media
3) Kemitraan
Hubungan kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan,
keterbukaan, dan saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama
berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing (Departemen
Kesehatan RI, 2003), misalnya bermitra dengan masyarakat sekitar perusahaan,
pemegang saham, Kementrian tenaga kerja, Pemerintah Daerah yang ikut
berwewenang mengatur kesejahateraan pekerja
4) Pemberdayaan masyarakat, melibatkan seluruh pekerja untuk berperan aktif
dalam mengatasi masalah pekerja. Contoh : pertemuan rutin pekerja dengan
managemen dapat dijadikan media untuk membahas dan mengatasi masalah
pekerja
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
1. perawat kesehatan kerja (Occupational Health Nursing) adalah praktik spesialis
yang ditujukan dan diberikan kepada para pekerja dan masyarakat pekerja
yang difokuskan pada upaya promosi, prevensi, dan restorasi kesehatan
pekerja dalam konteks keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja (AAOHN,
1994)
2. Di Indonesia sudah mulai berkembang pelayanan keperawatan pada kelompok
pekerja yang dilakukan oleh perawat kesehatan kerja, hal ini karena adanya
kesadaran para pengusaha untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pekerjanya.
Namun masih banyak perusahaan yang belum mempunyai perawat kesehatan
kerja secara khusus, oleh karenanya inilah yang menjadi tanggung jawab
perawat komunitas untuk melakukan pembinaan pada kelompok pekerja
yang berada di wilayah binaannya
3. Perawat dapat berperan sebagai provider, case manager, advokat, konsultan,
pendidik kesehatan, dan peneliti
4. Masalah kesehatan pada pekerja terjadi karena tidak ada keseimbangan
interaksi antara host, lingkungan, dan agent.
Rangkuman
11. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1. Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat disebabkan oleh banyak hal,
berikut yang termasuk hazard ergonomi adalah :
A. Tidak ada reward
B. Sikap tubuh dan beban kerja
C. Alat sesuaian dengan pekerjaan
D. Tekanan udara tinggi
E. Hubungan kerja yang tidak harmonis
2. Hazard psikososial merupakan salah satu penyebab kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja, yang termasuk hazard psikososial adalah :
A. Hubungan kerja yang harmonis
B. Jenis pekerjaan yang berpariasi
C. Upah kerja terlalu rendah
D. Selalu diberikan reward
E. Beban kerja yang kurang sesuai
3. Hazard Kimia juga merupakan penggolongan penyebab kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja, termasuk hazard kimia diantaranya :
A. Debu organik, silika dan asbes
B. Mikro organism
C. Tekana udara tinggi
D. Sinar ultra violet
E. Sinar radiasi
4. Hasil analisis perawat terhadap seorang pekerja dan dijadikan sebagai dasar
dalam penempatan kerja dan jabatan. Perawat dalam hal ini telah menjalankan
perannya sebagai :
A. Provider
B. Konsultan
C. Pendidik Kesehatan
D. Advokat
E. Peneliti
5. Bila saudara menemukan seorang pekerja yang mengalami kecacatan akibat
kerja. Tindakan apa yang tepat untuk mengadvokasi pekerja tersebut?
A. Mengusulkan agar perusahaan dapat menyediakan sarana prasarana untuk
pekerja tersebut
B.Menjaminkan pekerja untuk dapat mendapatkan fasilitas kesehatan yang
dibutuhkan
C. Mengusulkan agar pekerja ditempatkan sesuai dengan kemampuannya
saat ini
D. Memberikan pendidikan kesehatan tentang kondisi penyakitnya saat ini
E. Melakukan deteksi dini kemungkinan adanya penyakit lanjut akibat
kecacatan tersebut
Evaluasi
Formatif
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Cobalah saudara amati bagaimana pelayanan keperawatan komunitas pada kelompok
pekerja di tempat saudara. Saudara bisa mengamati perusahaan formal (home industri)
atau perusahaan formal yang ada di area binaan saudara. Apakah perusahaan tersebut
sudah dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pekerjanya? Bagaimana peran perawat
komunitas/ perawat yang ada di perusahaan tersebut? Saudara dapat menuliskan hasil
pengamatan pada kertas, dan hubungi fasilitator/dosen yang ada bila saudara mengalami
kesulitan dalam melakukan pengamatan. Selamat bekerja, salam sukses!
Tugas
Mandiri
13. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Selamat saudara telah menyelesaikan 4 (empat) kegiatan belajar pada modul ini, agar
saudara dapat lebih menginternalisasi cobalah saudara amati bagaimana pelayanan
keperawatan komunitas yang diberikan oleh perawat puskesmas di masing-masing
kelompok balita, anak usia sekolah, remaja dan pekerja? Apakah perawat komunitas sudah
melakukan pelayanan optimal? Sejauhmana peran perawat? Strategi intervensi apa yang
digunakan? Cobalah saudara tulis pada kertas kerja, dan hubungi fasilitator/dosen yang
ada bila saudara mengalami kesulitan dalam melakukan pengamatan.
Tugas
Akhir Mandiri
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Daftar
Pustaka
Allender, J.N., & Spredley, B.W. (2001). Community health nursing : concept and practice.
Philadelphia : Lippincot.
Anderson, E.T. & McFarlane, J. (2000). Community as partner: Theory and practice in nursing.
Philadelphia: Lippincot.
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta. (2004). Manajemen pemberdayaan
masyarakat. Pemda Provinsi DKI Jakarta : Jakarta.
Departemen Kesehatan RI .(2003). Kemitraan menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta :
Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI.
Ervin, N.E. (2002). Advanced community health nursing practice : population focused care.
New Jersey: Pearson Education,Inc.
Green, L.W & Kreuteur, M.W. (1991). Health promotion planning : An educational and
environmental approach. London : Mayfield Publishing Company.
Helvie, C.O. (1998). Advanced practice nursing in the community. California: SAGE Publication
Inc.
Hitchcock, J.E., Scubert, P.E., & Thomas, S.A. (1999). Community health nursing: Caring in
action. USA: Delmar Publishers.
McMurray, A. (2003). Community health and wellness : a socioecological approach. Toronto:
Mosby.
Neuman, B. (1995). The Neuman systems model ( 3 ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange.
O’Connor F.M.L; & Parker, E. (2001). Health promotion: Principles and practice in the
Australian Context. Australia: Agency Limited (CAL) under the Act.
Stanhope, M, & Lancaster,J. (2000). Community and public health nursing. The Mosby Tear
Book: St.Louis.
15. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
LEMBAR JAWABAN
MODUL 2
Kegiatan Belajar 1 :
1. C
2. A
3. C
4. B
5. A
Kegiatan Belajar 2:
1. B
2. A
3. D
4. C
5. E
Kegiatan Belajar 3 :
1. B
2. B
3. B
4. A
5. D
Kegiatan Belajar 4 :
1. B
2. C
3. A
4. D
5. C
Test Akhir :
1. D 6. A 11. C
2. A 7. D 12. B
3. B 8. B 13. B
4. A 9. C 14. C
5. C 10. D 15. B
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015