1. MODUL 2Mata Kuliah: Asuhan Kebidanan Komunitas
Penulis: Rahayu Budi Utami
Kegiatan Belajar 4
“Peningkatan Pelayanan Ibu Nifas dan
Peningkatan Pelayanan KB Menjangkau Seluruh
Sasaran.”
Prodi: D3 Kebidanan
Semester: 05
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Tahukah anda sebagai
seorang bidan, materi
terakhir dalam modul
asuhan kebidanan
komunitas yang harus
saudara pahami adalah
peningkatan pelayanan
ibu nifas dan
peningkatan pelayanan
KB menjangkau seluruh
sasaran, dimana dalam
memberikan asuhan
kebidanan harus
membantu pelayanan
ibu nifas. Harapan
dengan mempelajari
materi ini peserta didik
dapat meningkatkan
pelayanan ibu nifas dan
peningkatan pelayanan
KB yang menjangkau
seluruh sasaran.
2. Peningkatan Pelayanan Ibu Nifas
dan
Peningkatan Pelayanan KB
Menjangkau Seluruh Sasaran
Kegiatan Belajar 4
3. Peserta didik tercinta
.... sebelum membahas
peningkatan pelayanan
ibu nifas dan
peningkatan pelayanan
KB, seorang bidan
harus mengetahui
terlebih dahulu
pengertian pelayanan
kesehatan ibu nifas
berikut ini pengertian
dan penjelasan dari
pelayanan kesehatan
ibu nifas.
Apa itu
Pelayanan
Kesehatan
Ibu Nifas
?
4. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai
42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan.
1
5. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan
pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dan
meningkatkan cakupan KB Pasca Persalinan dengan
melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali.2
6. Ketentuan waktu deteksi komplikasi ibu nifas:
1. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai
dengan 3 hari setelah persalinan.
2. Kunjungan nifas ke dua dalam waktu hari ke-4 sampai
dengan hari ke-28 setelah persalinan.
3. Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu hari ke-29 sampai
dengan hari ke-42 setelah persalinan.
3
7. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan
pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dan meningkatkan
cakupan KB Pasca Persalinan.
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Pelayanan yang
Diberikan oleh
Tenaga Kesehatan
Kepada Ibu Nifas.”
8. Pelayanan apa saja yang
Diberikan oleh Tenaga
Kesehatan Kepada Ibu Nifas
?
9. 1. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
2. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
3. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya.
4. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.
5. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali, pertama segera setelah
melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul Vitamin A pertama.
6. Pelayanan KB pasca salin adalah pelayanan yang diberikan kepada Ibu yang mulai
menggunakan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan (sampai dengan 42 hari
sesudah melahirkan).
10. Peserta didik tercinta ....
setelah membahas
peningkatan pelayanan
ibu nifas , berikutnya
seorang bidan harus
mengetahui pengertian
pelayanan KB
berkualitas
berikut ini pengertian
dan penjelasan dari
pelayanan KB
berkualitas.
Apa itu
Pelayanan
KB Berkualitas?
11. Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan menghormati
hak individu dalam merencanakan kehamilan
sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian Ibu
dan menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan) bagi pasangan yang telah cukup
memiliki anak (2 anak lebih baik) serta meningkatkan fertilitas bagi pasangan yang
ingin mempunyai anak.
1
13. Bagi Pasangan Usia Subur yang ingin menjarangkan dan/atau
menghentikan kehamilan, ada beberapa metode kontrasepsi yang
dapat digunakan.
Sekarang Kita akan masuk ke
dalam pembahasan
berikutnya, yaitu “Metode-
Metode Kontrasepsi
dalam Menjarangkan
dan/atau Menghentikan
Kehamilan.”
14. 1. KB alamiah (sistem kalender, metode amenore laktasi, coitus
interuptus).
2. Metode KB hormonal (pil, suntik, susuk).
3. Metode KB non-hormonal (kondom, AKDR/IUD, vasektomi dan
tubektomi).
15. Sampai saat ini di Indonesia cakupan peserta KB aktif (Contraceptive
Prevalence Rate/CPR) mencapai 61,4% (SDKI 2007) dan angka ini
merupakan pencapaian yang cukup tinggi diantara negara-negara
ASEAN. Namun demikian metode yang dipakai lebih banyak
menggunakan metode jangka pendek seperti pil dan suntik.
Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Bagaimana Para
Pengguna KB di
Indonesia.”
17. Menurut data SDKI 2007 akseptor KB yang menggunakan suntik sebesar 31,6%, pil 13,2
%, AKDR 4,8%, susuk 2,8%, tubektomi 3,1%, vasektomi 0,2% dan kondom 1,3%. Hal ini
terkait dengan tingginya angka putus pemakaian (DO) pada metode jangka pendek
sehingga perlu pemantauan yang terus
menerus. Disamping itu pengelola program KB perlu memfokuskan sasaran pada
kategori PUS dengan “4 terlalu” (terlalu muda, tua, sering dan banyak).
21. Peningkatan aspek manajerial
Pengelola program KB perlu merevitalisasi
dalam segi analisis situasi program KB, sistem
pencatatan, serta pelaporan pelayanan KB
23. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam
sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan.
24. Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan
menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga
diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian
Ibu dan menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan) bagi pasangan
yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih baik) serta
meningkatkan fertilitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.
25. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 4
Modul Asuhan Kebidanan Komunitas. Apakah Saudara telah mengerti
dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai